PENGALAMAN HIDUP PEREMPUAN YANG MENGALAMI PERNIKAHAN USIA DINI DI DESA CIKEUSAL KECAMATAN CIMAHI KABUPATEN KUNINGAN.
ABSTRAK
Menikah di usia dini merupakan realita yang harus dihadapi sebagian anak
di seluruh dunia, terutama negara berkembang. Pernikahan usia dini adalah
pernikahan yang dilakukan sepasang laki-laki dan perempuan remaja dimana usia
calon pengantin perempuan kurang dari 19 tahun. Pernikahan usia dini
memberikan dampak negatif dan positif bagi perempuan yang mengalaminya.
Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan gambaran pengalaman hidup
perempuan yang mengalami pernikahan usia dini.
Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif fenomenologi. Teknik
pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam semi terstruktur. Jumlah
informan sebanyak tujuh orang yang ditentukan berdasarkan teknik purposive
sampling. Analisa data yang digunakan menurut Giorgi. Penelitian dilaksanakan
pada bulan Januari-Juni 2014 di Desa Cikeusal.
Hasil penelitian diperoleh 28 tema. Tema-tema dominan yang muncul
yaitu 1) adanya tekanan dari orang tua, 2) perselingkuhan, 3) perceraian, 4)
keguguran dan pengguguran kandungan, 5) kebutuhan dukungan suami atau
keluarga, 6) aspek positif pernikahan usia dini.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi perhatian perawat dalam
memberikan pelayanannya khususnya pada perempuan yang menikah di usia dini,
untuk lebih meningkatkan perannya sebagai edukator, konselor, dan advokator.
Disamping itu, perawat perlu menguasai teknik pendekatan dan komunikasi yang
baik serta peka budaya.
Kata kunci
: pernikahan usia dini, pengalaman hidup, perempuan
Kepustakaan : 82, 1996-2013
vii
ABSTRACT
Early marriage is a reality that must be faced by most of children around
the world, especially in developing countries. Early marriage is a marriage which
is done by a couple of young man and young woman whose age less than 19
years. Early marriage had a negative and positive impact for women who
experience it. The aim of this research is to get the descripstion of life experiences
of women who experience early marriage.
This research was a qualitative phenomenology. Data collection technique
used in-depth semi-structured interviews. The informants were seven people who
were determined by purposive sampling technique. Analysis data used Giorgi’s
analysis. The study was conducted in January-June 2014 at Cikeusal village.
Research result showed 28 themes. That the dominant themes were: 1) the
parent’s encouragement, 2) infidelity, 3) divorce 4) abortus spontant and abortus
provocatus criminalis, 5) the need of husband’s or family’s support, 6) positive
aspects of early marriage.
The results of this reasearch are expected to be a concern of nurses in
providing services, especially for women who were married at early age, and to
increase nurse’s role as an educator, counselor, and advocate. In addition, nurses
need to master the good technique of approach and communication and also to be
culturally sensitive.
Keywords
: early marriage, life experience, women
References
: 82, 1996-2013
viii
Menikah di usia dini merupakan realita yang harus dihadapi sebagian anak
di seluruh dunia, terutama negara berkembang. Pernikahan usia dini adalah
pernikahan yang dilakukan sepasang laki-laki dan perempuan remaja dimana usia
calon pengantin perempuan kurang dari 19 tahun. Pernikahan usia dini
memberikan dampak negatif dan positif bagi perempuan yang mengalaminya.
Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan gambaran pengalaman hidup
perempuan yang mengalami pernikahan usia dini.
Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif fenomenologi. Teknik
pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam semi terstruktur. Jumlah
informan sebanyak tujuh orang yang ditentukan berdasarkan teknik purposive
sampling. Analisa data yang digunakan menurut Giorgi. Penelitian dilaksanakan
pada bulan Januari-Juni 2014 di Desa Cikeusal.
Hasil penelitian diperoleh 28 tema. Tema-tema dominan yang muncul
yaitu 1) adanya tekanan dari orang tua, 2) perselingkuhan, 3) perceraian, 4)
keguguran dan pengguguran kandungan, 5) kebutuhan dukungan suami atau
keluarga, 6) aspek positif pernikahan usia dini.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi perhatian perawat dalam
memberikan pelayanannya khususnya pada perempuan yang menikah di usia dini,
untuk lebih meningkatkan perannya sebagai edukator, konselor, dan advokator.
Disamping itu, perawat perlu menguasai teknik pendekatan dan komunikasi yang
baik serta peka budaya.
Kata kunci
: pernikahan usia dini, pengalaman hidup, perempuan
Kepustakaan : 82, 1996-2013
vii
ABSTRACT
Early marriage is a reality that must be faced by most of children around
the world, especially in developing countries. Early marriage is a marriage which
is done by a couple of young man and young woman whose age less than 19
years. Early marriage had a negative and positive impact for women who
experience it. The aim of this research is to get the descripstion of life experiences
of women who experience early marriage.
This research was a qualitative phenomenology. Data collection technique
used in-depth semi-structured interviews. The informants were seven people who
were determined by purposive sampling technique. Analysis data used Giorgi’s
analysis. The study was conducted in January-June 2014 at Cikeusal village.
Research result showed 28 themes. That the dominant themes were: 1) the
parent’s encouragement, 2) infidelity, 3) divorce 4) abortus spontant and abortus
provocatus criminalis, 5) the need of husband’s or family’s support, 6) positive
aspects of early marriage.
The results of this reasearch are expected to be a concern of nurses in
providing services, especially for women who were married at early age, and to
increase nurse’s role as an educator, counselor, and advocate. In addition, nurses
need to master the good technique of approach and communication and also to be
culturally sensitive.
Keywords
: early marriage, life experience, women
References
: 82, 1996-2013
viii