Faktor Penyebab Kejadian Diare Pada Balita Di Posyandu Kenanga VIII Desa Sayati Kecamatan Margahayu.

(1)

ABSTRAK

Meskipun diare sudah tidak asing lagi bagi masyarakat serta penyebarluasan informasi tentang diare dan usaha-usaha dalam menekan angka kejadian diare sudah banyak dilakukan, tetapi masih banyak ditemukan kejadian diare, terutama pada balita dimana balita merupakan manusia yang kelangsungan hidupnya tergantung sepenuhnya pada orangtua dan hingga saat ini diare masih merupakan permasalah di bidang kesehatan anak.

Dengan penelitian ini diharapkan dapat diketahui faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab timbulnya kejadian diare pada balita.

Dalam penelitian ini dilakukan survei terhadap ibu-ibu balita, dengan mewawancarai seluruh ibu-ibu balita peserta Posyandu Kenanga VIII desa Sayati RW 08, Kecamatan Margahayu dengan menggunakan kuesioner, dimana pendidikan orangtua, pengetahuan ibu terhadap diare, dan prilaku hidup sehat sebagai tolak ukur.

Berdasarkan hasil survei, didapatkan 22,22% dari responden memiliki pengetahuan baik, 22,22% dari responden memiliki pengetahuan cukup dan 55,56 % dari responden memiliki pengetahuan kurang. Sedangkan bila dilihat berdasarkan hidup sehat, didapatkan 18,88% dari responden memiliki prilaku hidup sehat baik, 25,56% dari responden dengan prilaku hidup sehat cukup dan

55,56% dari responden dengan prilaku hidup sehat kurang.

Dari penelitian

ini

dapat disimpulkan bahwa yang menjadi faktor penyebab

terjadinya diare di Posyandu Kenanga VIII, Desa Sayati 08, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung adalah kurangnya pengetahuan responden akan diare, dan prilaku hidup sehat responden.


(2)

ABSTRACT

As we know, diarrhea is a familiar disease and dissemination of it formation in society including a lot of efforts to decrease nominal rate of diarrhea have been done; on the other hand, we still find diarrhea, especial in children under five years old, whose their lives fully depend on their parents. Till now, diarrhea is still a problem for children health.

In getting further information about the causal factors of this disease, from the observed to many mother whose having children under five years in Posyandu Kenanga

VIII,

placed in Sayati Village,

R

W 08, Kecamatan Margahayu, where all participant to interviewed by using quesionnaire, which based on parents education, their knowledge of diarrhea and their behaviour of a healthy daily lives.

According the research, it is found 22,22% from respondent have a good

knowledge, 22,22% have a middle knowledge and the rest of participant 55,56%

of them heve a less knowledge of diarrhea. Meanwhile, looked at from behaviour

of a healthy daily lives, it is found out that 18,88%from respondent have a good

healthy lives, 25,56% have a sufficient of

a

healthy lives and 55,56 %from them have an unhealthy daily lives.

After observing, that the main casual factor of diarrhea in Poyandu Kenanga VIII, are the less of knowledge of respondent about this disease and their behaviour of a healthy daily lives.


(3)

DAFTAR ISI

... iv ABSTRAK ...

ABSTRACT ... ... ... v

KATA PENGANTAR ... ... VI DAFTAR ISI ... ...

DAFTAR TABEL. ...

DAFTARLAMP ... ... BAB I. PENDAHULUAN ...

... ... Vlll

...

x

... xii

I. 1 Latar Belakang ...

1.2 Identifikasi Masalah ... 1.3 Maksud dan Tujuan ...

1.4 Kegunaan Penelitian.. ... 1.5 Kerangka Pemikiran ...

1.6 Metodologi ... ... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... ... 5

...

. .

1.7 Lokasi dan Waktu ... ... 4

II.1 Pembagian Diare ... II.2 Penyebaran Diare Akut ... II.3 Mekanisme Terjadinya Diare Akut.. ...

II.5 Terapi Diare Akut ...

... 5 ... 6

II.4 Akibat Yang Ditimbulkan Diare ...

... II.6 Pencegahan Diare Akut ...

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN.. ...

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... ... 14

IV. 1 Pendidikan ... ... 14

IV.2 Pengetahuan ... 16

IV.4 Kejadian Diare Pada Balita ... ...

IV.3 Prilaku Hidup Sehat ... ... .27 .... 34

...


(4)

ix

BAB V . KESIMPULAN DAN S A R A N ... 15

V . 1 Kesimpulan ... 3 5

V.2 Saran ... ... 35

... 1 ... II

... VII DAFTAR PUSTAKA . ...

L AMPIRAN-L AMPIRAN ...


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel IV. 1

Tabel IV.2 Tabel IV.3

Tabel IV.3a Tabel IV.3b Tabel IV.3c Tabel IV. 3 d Tabel IV.4 Tabel IV.5 Tabel IV.5a Tabel IV.5b Tabel IV.5c Tabel IV.5d Tabel IV.6 Tabel IV.7 Tabel IV.8 Tabel IV.9 Tabel IV. 10

Tabel IV. 1 1

Tabel IV. 12

: Distribusi Responden Menurut Pedidikan

: Distribusi Suami Responden Menurut Pendidikan

: Distribusi Pengetahuan Responden Menurut Pernah Tidaknya Mendengar Tentang Diare

: Distribusi Responden Menurut Definisi Diare : Distribusi Responden Menurut Penyebab Diare : Distribusi Responden Menurut Penyebaran Diare : Distribusi Responden Menurut Pencegahan Diare

: Distribusi Responden Menurut TindakanYang Perlu Dilakukan Bila Anak Diare

: Distribusi Responden Menurut Pernah Tidaknya Mendengar Tentang Oralit

: Distribusi Responden Menurut Definisi Oralit : Distribusi Responden Menurut Manfaat Oralit

: Distribusi Responden Menurut Cara Mamberikan Oralit Distribusi Responden Menurut Tempat Memperoleh Oralit : Distribusi Responden Menurut Sumber Air Minum Yang Baik : Distribusi Responden Menurut Jenis Sumur Yang Baik

: Distribusi Responden Menurut Saluran Pembuangan Dari Jamban Yang Baik

: Distribusi Responden Menurut Jarak Sumur Dengan Septitank : Distribusi Responden Menurut Jarak Sumur Dengan Kamar

Mandi

: Distribusi Responden Menurut Pengetahuan

: Distribusi Responden Menurut Salurang Pembuangan Dan Jamban

Tabel IV. 13 : Distribusi Responden Menurut Sumber Air Minum


(6)

xi

Tabel IV.14

Tabel IV. 15

Tabel IV. 16 Tabel IV. 17

Tabel IV. 18

Tabel IV. 19

Tabel IV.20 Tabel IV.21

. Distribusi Responden Menurut Jarak Saluran Pembuangan Dari Jamban Dengan Sumur

: Distribusi Responden Menurut Jarak Kamar Mandi Dengan Sumur

: Distribusi Responden Menurut Mutu Air Minum

: Distribusi Responden Menurut Kebiasaan Menyimpan Makanan Di Tempat Tertutup

: Distribusi Responden Menurut Kebiasaan Anak Mencuci Tangan Sebelum Makan

: Distribusi Responden Menurut Kebiasaan Anak Mencuci Tangan Sesudah Buang Air Besar dan Buang Air Kecil

: Distribusi Responden Menurut Prilaku Hidup Sehat

Distribusi Responden Menurut Angka Kejadian Diare Pada Balita Dalam Tiga Bulan Terakhir


(7)

Lampiran 1 : Quesioner


(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Diare sudah tidak asing lagi bagi masyarakat. Mulai dari masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah hingga masyarakat dengan tingkat ekonomi tinggi, pernah mengalami diare. Diare merupakan suatu keadaan dimana tejadi pengeluaran faeces yang encer, kehijauan dengan frekuensi lebih daripada biasanya. Pada neonatus dinyatakan diare bila frekuensi buang air besar ini lebih dari 4 kali, sedangkan pada bayi dengan usia lebih dari 1 bulan dan anak-anak dinyatakan diare, bila frekuensi buang air besar ini lebih dari 3 kali(3).

Meskipun penyebarluasan informasi mengenai diare ini sudah banyak dilakukan oleh media masa dan media elektronik seperti radio, televisi, surat kabar, majalah dan poster-poster, badan-badan yang beorientasi di bidang kesehatan serta melalui kurikulum pelajaran di sekolah-sekolah mulai dari bangku Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Menengah Pertama hingga Sekolah Menegah Umum, dan bahkan sudah banyak usaha-usaha yang dilakukan untuk menekan angka kejadian diare ini, tetapi masih banyak ditemukan kejadian diare di masyarakat terutama pada balita. Hingga saat

ini

diare masih merupakan permasalah di bidang kesehatan anak.

Menurut laporan Departemen Kesehatan, di Indonesia setiap anak mengalami diare 1,6 - 2 kali setahun. Hasil SKRT (Survei Kesehatan Rumah Tangga) di Indonesia angka kematian diare anak balita dan bayi permil pertahun berturut- turut menunjukan angka sebagai berikut: 6,6

(anak

balita) dan 22 (bayi) per tahun 1980; 3,7 (anak balita) dan 13,3 (bayi) pada tahun 1985/1986; 2,l (anak balita) dan 7,3 (bayi) pada tahun 1992; 1

(anak

balita) dan 8 (bayi) pada tahun 1995.


(9)

2

Sedangkan dari hasil studi morbiditas oleh Departemen Kesehatan di 8 propinsi pada tahun 1989, 1990, dan 1995 berturut-turut morbiditas diare menunjukan 78,5%, 103% dan Dan pada tahun 1997, tejadi 54 kejadian luar biasa (KLB) pada 23 propinsi di Indonesia, dimana terdapat 217 kabupaten / kodya yang tertular dengan jumlah penderita 17.203 jiwa dan jumlah penderita yang meninggal sebesar 178 jiwa. Dari angka tersebut, terdapat 5 kejadian KLB di Jawa Barat dengan 25 kabupaten / kodya yang tertular dan jumlah penderita sebanyak 486 jiwa serta jumlah penderita yang meninggal sebanyak 1 1 jiwa(",.

1.2. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan data yang diperoleh di BPU Puskesmas Bihbul, didapatkan angka kejadian diare yang dilaporkan selama bulan Juli hingga Desember 2000 pada balita adalah 1,40% untuk desa Sukamenak, 1,96% untuk desa Sayati, dan 1,91% untuk desa Margahayu Tengah. Dan dari angka kejadian diare pada balita tersebut, desa Sayati merupakan desa yang memiliki angka kejadian diare pada balita paling tinggi. Apakah yang menjadi faktor-faktor penyebab timbulnya diare pada balita di desa Sayati perlu diteliti.

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud penelitian ini adalah untuk membantu program puskesmas dalam menekan angka kejadian diare pada balita terutama di desa Sayati. Dan tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab diare pada balita di Posyandu Kenanga VIII, desa Sayati RW 8, Kecamatan Margahayu.


(10)

3

1.4. KEGUNAAN PENELITIAN

Diharapkan penelitian ini, dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam menurunkan angka kejadian diare pada balita.

1.5. KERANGKA

PEMIKIRAN

Diare didefinisikan sebagai pengeluaran faeces yang lunak atau cair, kehijauan dengan frekuensi tiga kali atau lebih daripada biasanya dalam satu hari. Kuman- kuman penyebab diare ini umumnya menyebar meialui mulut (orofecal) dimana makanan dan minuman yang tercemar oleh kuman-kuman penyebab diare masuk ke dalam saluran pencemaan. Penyimpanan makanan yang tidak baik, penggunaan air yang tercemar oleh kuman-kuman penyebab diare, dan tidak mencuci tangan sebelum makan atau sesudah buang air besar ataupun

air

kecil

dapat meningkatkan resiko terjadianya diare.

Kejadian diare ini dipengaruhi oleh pengetahuan dan prilaku hidup sehat. Baik tidaknya prilaku hidup sehat masyarakat ditunjang oleh pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan, dirnana pengetahuan itu sendiri juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan.

Orangtua memiliki peran yang besar dalam menentukan angka kejadian diare pada balita, karena balita merupakan manusia yang kelangsungan hidupnya masih tergantung pada orang tua. Pendidikan orang tua, pengetahuan orangtua akan


(11)

4

1.6. METODOLOGI

Dalam penelitian ini digunakan metode bersifat desktriptif dimana pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara terpimpin menggunakan kuesioner kepada peserta Posyandu Kenanga VIII dimana dilakukan penilaian dengan tolak ukur dari penelitian ini yaitu pendidikan orangtua, pengetahuan ibu akan diare serta prilaku hidup sehat.

1.7. LOKASI DAN WAKTU

Penelitian ini dilakukan di kabupaten Bandung, yaitu di Posyandu Kenanga VIII, Desa Sayati RW 08, Kecamatan Margahayu, pada tanggal 9 - 15 April 2001.


(12)

1.

2.

3 .

4.

5 .

6.

7.

8.

9.

DAFTAR PUSTAKA

Diarrhea. Viahealth disease and wellness information.

www.viahealth.org/disease/pediatrics/diarrhea. htm

Entjang I. 1993. Ilmu kesehatan masyarakat. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti. Halaman 75-78, 90-92, 130,13 1.

Hassan R dan Alatas H. 1985. Ilmu kesehatan anak. Buku 1. Jakarta Bagian Ilmu

Halaman 283.

Laporan Eksekutif Ka.Kanwil Depkes

RI

Tahun 1997 DITEN PPM & PLP. www. depkes. go. id/Ind/Profil/Indo99/Annex/LVC7. htm

Palmer D. Diarrhea. In sickness and health. American Academy of Pediatrics Committee on Early Chilldhood, Adoption, and Dependent Care. www . healthychild. net/articles/shdiarrhea 1 9. html

Rsev. 07 Februari 2000. Air bersih mampu menekan diare. Jakarta. Media Indonesia.

Sujudi A. 1999. Buku ajar diare. Jakarta : Departemen Kesehatan RI. Halaman 3-6, 19-25, 31, 53, 57-59, 131-134.

Sukarni M. 1994. Kesehatan keluarga

dan

lingkungan. Yogyakarta :

Kanisius. Halaman 15, 183.

Syaugi. Oktober 1999. Diare. Intisari.

Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

10. Wahab S . 2000. Ilmu kesehatan anak nelson. Buku 1. Jakarta : EGC. Halaman 266,267.


(1)

(2)

1.1. LATAR BELAKANG

Diare sudah tidak asing lagi bagi masyarakat. Mulai dari masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah hingga masyarakat dengan tingkat ekonomi tinggi, pernah mengalami diare. Diare merupakan suatu keadaan dimana tejadi pengeluaran faeces yang encer, kehijauan dengan frekuensi lebih daripada biasanya. Pada neonatus dinyatakan diare bila frekuensi buang air besar ini lebih dari 4 kali, sedangkan pada bayi dengan usia lebih dari 1 bulan dan anak-anak dinyatakan diare, bila frekuensi buang air besar ini lebih dari 3 kali(3).

Meskipun penyebarluasan informasi mengenai diare ini sudah banyak dilakukan oleh media masa dan media elektronik seperti radio, televisi, surat kabar, majalah dan poster-poster, badan-badan yang beorientasi di bidang kesehatan serta melalui kurikulum pelajaran di sekolah-sekolah mulai dari bangku Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Menengah Pertama hingga Sekolah Menegah Umum, dan bahkan sudah banyak usaha-usaha yang dilakukan untuk menekan angka kejadian diare ini, tetapi masih banyak ditemukan kejadian diare di masyarakat terutama pada balita. Hingga saat

ini

diare masih merupakan permasalah di bidang kesehatan anak.

Menurut laporan Departemen Kesehatan, di Indonesia setiap anak mengalami diare 1,6 - 2 kali setahun. Hasil SKRT (Survei Kesehatan Rumah Tangga) di Indonesia angka kematian diare anak balita dan bayi permil pertahun berturut- turut menunjukan angka sebagai berikut: 6,6

(anak

balita) dan 22 (bayi) per tahun 1980; 3,7 (anak balita) dan 13,3 (bayi) pada tahun 1985/1986; 2,l (anak balita) dan 7,3 (bayi) pada tahun 1992; 1

(anak

balita) dan 8 (bayi) pada tahun 1995.


(3)

Sedangkan dari hasil studi morbiditas oleh Departemen Kesehatan di 8 propinsi pada tahun 1989, 1990, dan 1995 berturut-turut morbiditas diare menunjukan 78,5%, 103% dan Dan pada tahun 1997, tejadi 54 kejadian luar biasa (KLB) pada 23 propinsi di Indonesia, dimana terdapat 217 kabupaten / kodya yang tertular dengan jumlah penderita 17.203 jiwa dan jumlah penderita yang meninggal sebesar 178 jiwa. Dari angka tersebut, terdapat 5 kejadian KLB di Jawa Barat dengan 25 kabupaten / kodya yang tertular dan jumlah penderita sebanyak 486 jiwa serta jumlah penderita yang meninggal sebanyak 1 1 jiwa(",.

1.2. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan data yang diperoleh di BPU Puskesmas Bihbul, didapatkan angka kejadian diare yang dilaporkan selama bulan Juli hingga Desember 2000 pada balita adalah 1,40% untuk desa Sukamenak, 1,96% untuk desa Sayati, dan 1,91% untuk desa Margahayu Tengah. Dan dari angka kejadian diare pada balita tersebut, desa Sayati merupakan desa yang memiliki angka kejadian diare pada balita paling tinggi. Apakah yang menjadi faktor-faktor penyebab timbulnya diare pada balita di desa Sayati perlu diteliti.

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud penelitian ini adalah untuk membantu program puskesmas dalam menekan angka kejadian diare pada balita terutama di desa Sayati. Dan tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab diare pada balita di Posyandu Kenanga VIII, desa Sayati RW 8, Kecamatan Margahayu.


(4)

1.4. KEGUNAAN PENELITIAN

Diharapkan penelitian ini, dapat menjadi masukan bagi puskesmas dalam menurunkan angka kejadian diare pada balita.

1.5. KERANGKA

PEMIKIRAN

Diare didefinisikan sebagai pengeluaran faeces yang lunak atau cair, kehijauan dengan frekuensi tiga kali atau lebih daripada biasanya dalam satu hari. Kuman- kuman penyebab diare ini umumnya menyebar meialui mulut (orofecal) dimana makanan dan minuman yang tercemar oleh kuman-kuman penyebab diare masuk ke dalam saluran pencemaan. Penyimpanan makanan yang tidak baik, penggunaan air yang tercemar oleh kuman-kuman penyebab diare, dan tidak mencuci tangan sebelum makan atau sesudah buang air besar ataupun

air

kecil dapat meningkatkan resiko terjadianya diare.

Kejadian diare ini dipengaruhi oleh pengetahuan dan prilaku hidup sehat. Baik tidaknya prilaku hidup sehat masyarakat ditunjang oleh pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan, dirnana pengetahuan itu sendiri juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan.

Orangtua memiliki peran yang besar dalam menentukan angka kejadian diare pada balita, karena balita merupakan manusia yang kelangsungan hidupnya masih tergantung pada orang tua. Pendidikan orang tua, pengetahuan orangtua akan diare pada anak akan mempengaruhi prilaku hidup sehat terutama dalam pengolahan makanan, air minum dan kebersihan ditunjang dengan kepatuhan orangtua terhadap prilaku hidup sehat tersebut.


(5)

1.6. METODOLOGI

Dalam penelitian ini digunakan metode bersifat desktriptif dimana pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara terpimpin menggunakan kuesioner kepada peserta Posyandu Kenanga VIII dimana dilakukan penilaian dengan tolak ukur dari penelitian ini yaitu pendidikan orangtua, pengetahuan ibu akan diare serta prilaku hidup sehat.

1.7. LOKASI DAN WAKTU

Penelitian ini dilakukan di kabupaten Bandung, yaitu di Posyandu Kenanga VIII, Desa Sayati RW 08, Kecamatan Margahayu, pada tanggal 9 - 15 April


(6)

2. 3 . 4. 5 . 6. 7. 8. 9.

www.viahealth.org/disease/pediatrics/diarrhea. htm

Entjang I. 1993. Ilmu kesehatan masyarakat. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti. Halaman 75-78, 90-92, 130,13 1.

Hassan R dan Alatas H. 1985. Ilmu kesehatan anak. Buku 1. Jakarta Bagian Ilmu

Halaman 283.

Laporan Eksekutif Ka.Kanwil Depkes

RI

Tahun 1997 DITEN PPM & PLP. www. depkes. go. id/Ind/Profil/Indo99/Annex/LVC7. htm

Palmer D. Diarrhea. In sickness and health. American Academy of Pediatrics Committee on Early Chilldhood, Adoption, and Dependent Care. www . healthychild. net/articles/shdiarrhea 1 9. html

Rsev. 07 Februari 2000. Air bersih mampu menekan diare. Jakarta. Media Indonesia.

Sujudi A. 1999. Buku ajar diare. Jakarta : Departemen Kesehatan RI. Halaman 3-6, 19-25, 31, 53, 57-59, 131-134.

Sukarni M. 1994. Kesehatan keluarga

dan

lingkungan. Yogyakarta :

Kanisius. Halaman 15, 183.

Syaugi. Oktober 1999. Diare. Intisari.

Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

10. Wahab S . 2000. Ilmu kesehatan anak nelson. Buku 1. Jakarta : EGC. Halaman 266,267.


Dokumen yang terkait

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA PULOSARI KEBAKKRAMAT KECAMATAN Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Pulosari Kebakkramat Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar.

0 1 13

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA PULOSARI KEBAKKRAMAT KECAMATAN Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Pulosari Kebakkramat Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar.

0 1 10

PENDAHULUAN Faktor Lingkungan Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Sumber Bening Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi.

0 5 7

FAKTOR LINGKUNGAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA SUMBER BENING Faktor Lingkungan Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Sumber Bening Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi.

0 6 19

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN DIARE BALITA DI DESA JATISOBO KECAMATAN Hubungan Antara Pengetahuan dan Perilaku Dengan Kejadian Diare Balita di Desa Jatisobo Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.

0 0 16

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN DIARE BALITA DI DESA JATISOBO KECAMATAN Hubungan Antara Pengetahuan dan Perilaku Dengan Kejadian Diare Balita di Desa Jatisobo Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.

0 2 14

HUBUNGAN KEPEMILIKAN JAMBAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA JATISOBO KECAMATAN Hubungan Kepemilikan Jamban Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Jatisobo Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.

0 3 16

HUBUNGAN KEPEMILIKAN JAMBAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA JATISOBO KECAMATAN POLOKARTO Hubungan Kepemilikan Jamban Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Jatisobo Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.

0 1 13

BACA DULU cara membuka KTI Skripsi kode027

0 0 3

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA KLAKAH KASIAN KECAMATAN GEMBONG KABUPATEN PATI

0 2 80