Perbedaan keterampilan berbicara atas penggunaan media gambar seri.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
PERBEDAAN KETERAMPILAN BERBICARA ATAS PENGGUNAAN
MEDIA GAMBAR SERI
Dian Siwi Lestari
Nim: 111134204
Penelitian ini dilatarbelakangi kurangnya penggunaan media dan rendahnya
penggunaan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perbedaan keterampilan berbicara siswa atas penggunaan media
gambar seri. Media gambar seri berupa gambar yang isinya berurutan untuk
materi bercerita pengalaman kelas 3 SD.
Penelitian ini adalah penelitian quasi experimental dengan desain non equivalent
control group design. Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas
III SD Negeri Nogotirto dimana kelas IIIA sebagai kelas eksperimen dan kelas
IIIB sebagai kelaskontrol. Data penelitian ini diperoleh dari hasil pretest dan

posttest yang dilakukan dengan menggunakan kegiatan berbicara dengan materi
menceritakan pengalaman yang telah diuji validitas, reliabilitas, dan tingkat
kesukarannya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan cara
dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data yang dilakukan terdiri dari
penentuan hipotesis, mengorganisasi data, uji prasyarat analisis, uji selisih skor
kelompok kontrol dan eksperimen, uji paired t-test. Teknik analisis data untuk
menguji hipotesis adalah independent t-test yang dibantu dengan menggunakan
Microsoft Excell dan Statistical Product and Service Solutions (SPSS). Hasil
analisis data menunjukkan mean selisih skor kelompok eksperimen lebihtinggi
(Mean = 13,37: Standart of Error Mean: 2,283) dibandingkan dengan selisih skor
kelompok kontrol (Mean = 10,04, Standart of Error Mean: 2,307). Dari hasil uji
independent t-test selisih skor diperoleht (51) = -1,027, p value> 0,05 sehingga
dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan signifikan keterampilan berbicara atas
penggunaan media gambarseri.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada perbedaan signifikan atas
penggunaan media gambar seri terhadap keterampilan berbicara siswa.
Kata Kunci: media gambarseri, keterampilanberbicara.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN

MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
THE DIFFERENCE OF SPOKEN SKILL USE MEDIA OF SERIAL
PICTURES
Dian Siwi Lestari
NIM: 111134204
This research had background by the lack of the used media usage and low
level use of Indonesian language to communicate. This research had aim to know
the difference spoken skill of students used media of serial pictures. The media of
serial pictures were pictures which contain pictures in a certain order for story
material of experience in the third grade of elementary school.
This research was quasi experimental research with design of non equivalent
control group design. The population and sample in this research was the third
grade students of Nogotirto elementary school where the III A class as experiment
class and the IIIB class as control class. The data of this research was obtained
by pretest and posttest result which done used spoken activity with material of

telling about experience which had been tested by validity, reliability, and its
difficulty level. The techniques of collection data used documentation and
interview procedural. Data analysis technique used consists of the determination
of the hypothesis, organize data, test the prerequisite analysis, test score
difference between the control class and the experimental test, and paired t-test.
The technique of data analysis to test the hypothesis was independent t-test which
was helped using Microsoft Excell and spss. The data analysis result showed that
score difference of experiment class was high (Mean = 13,37: Standart of Error
Mean: 2,283) compared by posttest score of control class (Mean = 10,04,
Standart of Error Mean: 2,307). the result from an independent t-test the
difference in score obtained t(51) = -1,027, p value > 0,05 so that it could be said
that there was no significant difference in spoken skills for the use of media serial
pictures.
The conclusion of this research there was no significant difference used
media of serial picture in the students’ spoken skill.
Key words: media of serial pictures, spoken skill

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN

TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERBEDAAN KETERAMPILAN BERBICARA ATAS PENGGUNAAN
MEDIA GAMBAR SERI

SKRIPSI
Diajukan sebagai Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh :
Dian Siwi Lestari
111134204

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA
2014

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERBEDAAN KETERAMPILAN BERBICARA ATAS PENGGUNAAN
MEDIA GAMBAR SERI

SKRIPSI
Diajukan sebagai Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh :
Dian Siwi Lestari

111134204

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN
Puji syukur Alhamdulillah, peneliti persembahkan karya sederhana ini
kepada:
1. Allah SWT yang selalu memberikan kemudahan dan segala kenikmatan yang

tak terhingga dalam setiap langkah yang telah peneliti tempuh.
2. Bapak dan ibu tercinta atas kasih sayang, semangat, dan dukungannya.
3. Teman-teman PGSD 2011.
4. Sahabat-sahabat dan teman-temanku semua yang selalu memberikan semangat
dan kasih sayangnya.
5. Almamaterku.

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO
“Jika kamu tidak mengejar apa yang kamu inginkan, maka kamu tidak akan
mendapatkannya. Jika kamu tidak bertanya maka jawabannya adalah tidak. Jika
kamu tidak melangkah maju, kamu akan tetap berada di tempat yang sama”

(Nora Robert)

“Allah mencintai pekerjaan yang apabila bekerja ia
menyelesaikannya dengan baik”
(HR. Thabrani)

-Doa orang tua adalah salah satu penunjang keberhasilanku-

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

vi

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
PERBEDAAN KETERAMPILAN BERBICARA ATAS PENGGUNAAN
MEDIA GAMBAR SERI
Dian Siwi Lestari
Nim: 111134204

Penelitian ini dilatarbelakangi kurangnya penggunaan media dan rendahnya
penggunaan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perbedaan keterampilan berbicara siswa atas penggunaan media
gambar seri. Media gambar seri berupa gambar yang isinya berurutan untuk
materi bercerita pengalaman kelas 3 SD.
Penelitian ini adalah penelitian quasi experimental dengan desain non
equivalent control group design. Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah
siswa kelas III SD Negeri Nogotirto dimana kelas IIIA sebagai kelas eksperimen
dan kelas IIIB sebagai kelas kontrol. Data penelitian ini diperoleh dari hasil
pretest dan posttest yang dilakukan dengan menggunakan kegiatan berbicara
dengan materi menceritakan pengalaman yang telah diuji validitas, reliabilitas,
dan tingkat kesukarannya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan cara
dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data yang dilakukan terdiri dari
penentuan hipotesis, mengorganisasi data, uji prasyarat analisis, uji selisih skor
kelompok kontrol dan eksperimen, uji paired t-test. Teknik analisis data untuk
menguji hipotesis adalah independent t-test yang dibantu dengan menggunakan
Microsoft Excell dan Statistical Product and Service Solutions (SPSS). Hasil
analisis data menunjukkan mean selisih skor kelompok eksperimen lebih tinggi
(Mean = 13,37: Standart of Error Mean: 2,283) dibandingkan dengan selisih skor
kelompok kontrol (Mean = 10,04, S Standart of Error Mean: 2,307). Dari hasil uji
independent t-test selisih skor diperoleh t(51) = -1,027, p value > 0,05 sehingga
dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan signifikan keterampilan berbicara atas
penggunaan media gambar seri.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada perbedaan signifikan atas
penggunaan media gambar seri terhadap keterampilan berbicara siswa.
Kata Kunci: media gambar seri, keterampilan berbicara.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
THE DIFFERENCE OF SPOKEN SKILL USE MEDIA OF SERIAL
PICTURES
Dian Siwi Lestari
NIM: 111134204
This research had background by the lack of the used media usage and low
level use of Indonesian language to communicate. This research had aim to know
the difference spoken skill of students used media of serial pictures. The media of
serial pictures were pictures which contain pictures in a certain order for story
material of experience in the third grade of elementary school.
This research was quasi experimental research with design of non equivalent
control group design. The population and sample in this research was the third
grade students of Nogotirto elementary school where the III A class as experiment
class and the IIIB class as control class. The data of this research was obtained
by pretest and posttest result which done used spoken activity with material of
telling about experience which had been tested by validity, reliability, and its
difficulty level. The techniques of collection data used documentation and
interview procedural. Data analysis technique used consists of the determination
of the hypothesis, organize data, test the prerequisite analysis, test score
difference between the control class and the experimental test, and paired t-test.
The technique of data analysis to test the hypothesis was independent t-test which
was helped using Microsoft Excell and spss. The data analysis result showed that
score difference of experiment class was high (Mean = 13,37: Standart of Error
Mean: 2,283) compared by posttest score of control class (Mean = 10,04, S
Standart of Error Mean: 2,307). the result from an independent t-test the
difference in score obtained t(51) = -1,027, p value > 0,05 so that it could be said
that there was no significant difference in spoken skills for the use of media serial
pictures.
The conclusion of this research there was no significant difference used
media of serial picture in the students’ spoken skill.
Key words: media of serial pictures, spoken skill

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan karunia dan
hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Skripsi yang berjudul “Perbedaan Keterampilan Berbicara Atas Penggunaan
Media Gambar Seri” ditulis sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata
I Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Skripsi ini selesai tidak lepas
dari dukungan, bimbingan dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
dengan segenap hati peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph. D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sanata Dharma.
2. G. Ari Nugrahanta, SJ, S.S., BST., M.A., Ketua Porgram Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.
3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., Wakil Ketua Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.
4. E. Catur Rismiati, S.Pd., M.A., Ed.D., Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan semangat, ilmu dan inspirasi dalam proses pembuatan karya
ilmiah ini.
5. Th. Yunia Setyawan, S.Pd., M.Hum., Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan banyak bantuan, semangat dan saran yang membangun dalam
karya ilmiah ini.
6. Suprayana, S.Pd., Kepala Sekolah SD Negeri Nogotirto yang telah memberikan
dukungan serta ijin kepada peneliti untuk mengadakan penelitian di SD Negeri
Nogotirto.
7. Sugiyatmini, S.Pd., guru kelas IIIA SD Negeri Nogotirto yang telah bekerja
sama serta memberikan waktu dan tenaga sebagi guru mitra dalam penelitian
kolaboratif.
8. Mulyani, S.Pd., guru kelas IIIB SD Negeri Nogotirto yang telah bekerja sama
serta memberikan waktu dan tenaga sebagai guru mitra dalam penelitian
kolaboratif.
x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
HALAMAN MOTTO.....……….. ................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................... vi
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS ...................................................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT ....................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 5
C. Batasan Masalah .......................................................................................... 5
D. Rumusan Masalah ....................................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 6
G. Definisi Operasional .................................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka ............................................................................................. 8
a. Keterampilan Berbahasa ........................................................................ 8
b. Keterampilan Berbicara ........................................................................ 9
c. Media Pembelajaran .............................................................................. 13
d. Media Gambar Seri ............................................................................... 17
B. Penelitian yang Relevan .............................................................................. 18
C. Kerangka Berpikir ....................................................................................... 24
D. Hipotesis ...................................................................................................... 24
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................................ 25
B. Desain Penelitian ......................................................................................... 25
C. Setting Penelitian ......................................................................................... 26
D. Variabel Penelitian ...................................................................................... 28
E. Populasi dan Sampel .................................................................................... 29
F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 30
G. Instrumen Pengumpulan Data ..................................................................... 32
H. Teknik Pengujian Instrumen ....................................................................... 36
I. Teknik Analisis Data .................................................................................... 49
J. Jadwal Penelitian ......................................................................................... 61
xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian..................................................................................... 63
B. Hasil Penelitian ............................................................................................ 66
C. Pembahasan ................................................................................................. 87
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................................. 91
B. Keterbatasan Penelitian ............................................................................... 91
C. Saran…. ....................................................................................................... 92
DAFTAR REFERENSI ................................................................................... 93
LAMPIRAN ..................................................................................................... 97

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Nomor
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
3.9
3.10
3.11
3.12
3.13
3.14
3.15
3.16
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
4.7
4.8
4.9
4.10
4.11
4.12
4.13
4.14

Nama
Waktu penelitian
Kisi-kisi instrument pretest dan posttest sebelum validasi
Deskripsi masing-masing aspek penilaian
Daftar pertanyaan wawancara
Kriteria kelayakan instrumen
Rekap penilaian silabus
Rekap penilaian RPP kelas kontrol dan eksperimen
Rekap penilaian soal pretest dan posttest
Rekap penilaian untuk rubrik
Hasil validasi instrumen
Kriteria koefisien reliabilitas
Hasil perhitungan reliabilitas
Hasil uji indeks kesukaran
Kisi-kisi instrumen pretest dan posttest setelah validasi
Kriteria pengujian effect size
Jadwal penelitian
Kegiatan saat penelitian
Statistik deskriptif data penelitian
Skor pretest dan posttest
Hasil Perhitungan Uji Normalitas Skor Pretest Kelompok
Kontrol
Hasil Perhitungan Uji Normalitas Skor Posttest Kelompok
Eksperimen
Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Skor Pretest
Hasil Perhitungan Uji Independent t-test Skor Pretest
Statistik deskriptif selisih skor krlompok kontrol dan
eksperimen
Selisih skor pretest dan posttest
Hasil uji normalitas selisih skor kelompok kontrol
Hasil Uji normalitas selisih skor kelompok eksperimen
Hasil Uji independent t-test selisih skor
Hasil Uji paired t-test kelompok kontrol
Hasil Uji paired t-test kelompok eksperimen

xiv

Halaman
27
33
33
35
38
42
43
43
44
46
47
48
48
49
60
61
64
66
67
69
70
73
75
76
76
77
79
81
85
86

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Nomor
2.1
2.2
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5

Nama
Media gambar seri
Bagan literatur map penelitian
Desain Penelitian
Rumus Korelasi Product Moment
Rumus Lavene’s test
Rumus Independent t-test
Rumus Effect Size
Rumus Koefisien Determinasi
Diagram peningkatan skor pretest dan posttest kelompok
kontrol dan eksperimen
P-P Plot (kiri) dan Histogram (kanan) Skor Pretest
kelompok Kontrol
P-P Plot (kiri) dan Histogram (kanan) Skor Pretest
kelompok Eksperimen
P-P Plot (kiri) dan Histogram (kanan) data selisih
kelompok kontrol
P-P Plot (kiri) dan Histogram (kanan) data selisih skor
kelompok eksperimen

xv

Halaman
17
22
26
46
53
58
59
60
67
71
72
78
80

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

Nama
Surat Penelitian
Perangkat Pembelajaran Kelas Kontrol Sebelum Validasi
Perangkat Pembelajaran Kelas Eksperimen
Sebelum Validasi
Contoh Instrument Pretest dan Posttest Sebelum Validasi
Contoh Komentar Validasi
Contoh Instrumen Sesudah Validasi
Perangkat Pembelajaran Kelas Kontrol Sesudah Validasi
Perangkat Pembelajaran Kelas Eksperimen Sesudah
Validasi
Hasil Validasi Muka
Contoh Hasil Pekerjaan Siswa Validitas Konstruk
Contoh Hasil Pekerjaan Pretest Siswa Kontrol
Contoh Hasil Pekerjaan Posttest Siswa Kontrol
Contoh Hasil Pekerjaan Pretest Siswa Eksperimen
Contoh Hasil Pekerjaan Posttest Siswa Eksperimen
Tabulasi Analisis Validitas Konstruk
Tabulasi Data Mentah Pretest dan Posttest Kontrol
Tabulasi Data Mentah Pretest dan Posttest Eksperimen
Analisis Skor Pretest dan Posttest Kontrol dan Eksperimen
Foto Penelitian

xvi

Halaman
97
100
133
177
179
198
200
233
267
270
274
279
284
289
294
298
301
304
313

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

Bab I memberikan gambaran kepada pembaca mengenai landasan penelitian
ini. Bab I membahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah,
batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
definisi operasional.
A. Latar Belakang
Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang
sudah ada sejak menginjak bangku sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Mata
pelajaran bahasa Indonesia dianggap penting karena bahasa memiliki peran
penting dalam perkembangan intelektual, perkembangan sosial dan emosional
siswa serta merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang
studi yang ada di sekolah (BNSP, 2006: 119). Bahasa Indonesia dijadikan sebagai
mata pelajaran dan alat untuk berkomunikasi.
Bahasa Indonesia selain menjadi salah satu mata pelajaran di sekolah juga
memiliki dua tugas yang lain. Dua tugas dari bahasa Indonesia yakni sebagai
bahasa nasional dan bahasa negara atau bahasa resmi sehingga memberikan
dampak bagi siswa yang masih dalam awal penguasaan kaidah bahasa Indonesia
(Suyatno, 2010: 7). Suyatno (2010: 7) juga menjelaskan bahwa siswa harus
menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah, siswa juga harus
menghadapi masyarakat yang menggunakan bahasa Indonesia secara bebas dalam
berkomunikasi sebagai bahasa pergaulan. Siswa berada dalam dua pilihan, dimana
1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

masyarakat menjadi tempat sehari-hari siswa untuk hidup sehingga lebih banyak
terpengaruh lingkungannya. Permasalahan penggunaan bahasa di Indonesia yang
baik dan benar semakin mengalami degradasi dilihat pada rendahnya siswa dan
guru dalam melakukan interaksi di kelas serta rendahnya hasil ujian nasional
bahasa Indonesia untuk siswa dan ujian kemahiran untuk guru (Kompas, 2009).
Pembelajaran bahasa Indonesia diharapkan dapat memberikan pencerahan
bagi siswa agar ia mampu mengenali dirinya, budayanya bahkan budaya orang
lain (BNSP, 2006: 119). Budaya dan lingkungan dapat berpengaruh terhadap
pemerolehan bahasa itu sendiri karena pemerolehan bahasa pertama didapatkan
dari lingkungan (Sunendar, 2008: 77). Bahasa yang diperoleh dari lingkungan
itulah yang dapat membantu siswa mengenali lingkungannya. Seseorang yang
telah

memperoleh

bahasa

pertama

maka

selanjutnya

akan

mengalami

pemerolehan bahasa kedua melalui pembelajaran bahasa di sekolah. Pembelajaran
bahasa Indonesia di sekolah mengarahkan siswa agar dapat berkomunikasi dengan
baik dan dapat memberikan apresiasi pada karya sastra (BNSP, 2006: 119).
Mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah, memiliki beberapa aspek
keterampilan. Aspek-aspek tersebut meliputi keterampilan menyimak, berbicara,
membaca dan menulis. Keempat aspek tersebut saling berkaitan satu sama lain
(Nurjamal,2011: 2). Salah satu aspek yang memiliki peranan penting adalah aspek
keterampilan berbicara karena dengan berbicara seseorang dapat menyampaikan
informasi

ataupun

gagasannya.

Keterampilan

berbicara

membutuhkan

kemampuan individual seseorang sehingga seseorang dapat mengekspresikan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

gagasannya atau pendapatnya, sehingga orang lain mau mendengarkan dan
memahami tentang apa yang disampaikan (Sunendar, 2008: 241).
Berbicara merupakan bentuk komunikasi sehingga terampil berkomunikasi
tidak hanya memiliki pengetahuan tetapi juga dapat menggunakan bahasa secara
tepat dalam berbagai situasi. Pembicara hendaknya menguasai lafal, struktur dan
kosakata yang bersangkutan sehingga berbicara dapat dilakukan dengan baik dan
benar (Nurgiantoro, 2001: 276). Pembicara juga harus menguasai apa yang akan
disampaikan dan memahami seseorang yang menjadi lawan bicaranya
(Nurgiantoro, 2001: 276). Siswa hendaknya mampu menggunakan keterampilan
berbicaranya dalam kehidupan sehari-hari dengan baik sehingga dapat
berkomunikasi dengan lancar.
Bentuk-bentuk tes kemampuan berbicara di sekolah antara lain pembicaraan
berdasarkan gambar, wawancara, bercerita, pidato dan diskusi (Nurgiantoro,
2001: 278- 291). Tes kemampuan berbicara dapat dilakukan dengan memberikan
rangsangan kepada siswa. Perkembangan teknologi yang semakin berkembang,
mendorong guru agar dapat memanfaatkan teknologi yang ada untuk merangsang
siswa dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah (Arsyad, 2007: 2). Salah satu
pemberian

rangsangan

kepada

siswa

dalam

kegiatan

berbicara

adalah

menggunakan media gambar susun (Nurgiantoro, 2011: 289). Media dikenal
sebagai salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajraan.
Penggunaan media juga disesuaikan dengan kondisi dan materi yang akan
disampaikan agar siswa dapat memahami pengetahuan yang akan diperolehnya.

3

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

Media pembelajaran menurut Briggs (1975) adalah alat yang dapat digunakan
untuk menyampaikan isi pembelajaran yang dapat berupa buku, tape recorder,
kaset, video kamera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar,
grafik, televisi dan komputer (dalam Arsyad, 2010: 4). Media gambar dapat
digunakan untuk membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran yang
bersifat abstrak menjadi konkret. Media gambar dapat membantu siswa dalam
memahami isi materi pembelajaran.
Guru dituntut untuk menciptakan situasi belajar yang menarik dan
menyenangkan sehingga ketertarikan siswa dalam belajar menjadi bertambah.
Guru cenderung menggunakan metode ceramah dalam kegiatan pembelajaran atau
hanya berpedoman pada buku pelajaran . Kecenderungan guru yang menggunakan
metode ceramah, membuat siswa kurang tertarik dalam mengikuti pembelajaran.
Suadnyana (2014: 2) menjelaskan bahwa salah satu masalah dunia pendidikan
adalah lemahnya kegiatan pembelajaran yang mengarahkan pembelajaran
bersumber pada guru sehingga membuat siswa menjadi malas dan kurang
berkomunikasi dan kemampuan untuk berkomunikasi di lingkungan menjadi
kurang optimal (dalam Jurnal PG-PAUD, 2014: 2). Kurangnya penggunaan media
dan lemahnya guru dalam mengembangkan media pembelajaran yang dapat
menarik perhatian siswa juga diduga menjadi salah satu penyebab rendahnya
mutu belajar (Danim, 2010: 1).
Penggunaan media dapat dijadikan sebagai perantara atau alat bantu dalam
kegiatan berbicara bagi siswa misalnya siswa diminta untuk menceritakan
gambar. Gerlach & Ely (1980) mengatakan bahwa “media gambar tidak hanya

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

bernilai seribu bahasa, tetapi juga seribu tahun atau seribu mil dalam” (Anitah,
2012: 8). Siswa dapat berlatih berbicara dengan menggunakan alat bantu media
gambar sehingga apa yang ia sampaikan dapat melihat dari gambar. Siswa juga
dapat berbicara secara luas karean dapat berimajinasi. Anitah (2012: 8) juga
menjelaskan bahwa gambar dapat menunjukkan kepada pembaca tentang suatu
tempat, orang, dan segala sesuatu. Gambar dapat membantu seseorang dalam
menyampaikan sesuatu dalam bentuk lisan. Kelebihan dari media gambar sendiri
menurut Anitah (2012: 9) antara lain (1) dapat menerjemahkan ide-ide abstrak ke
dalam bentuk yang lebih konkret, (2) banyak tersedia di buku, (3) mudah dipakai
dan tidak membutuhkan banyak peralatan, (4) relatif tidak mahal, (5) dapat
dipakai di berbagai tingkat pelajaran dan bidang studi. Penelitian ini ingin melihat
perbedaan keterampilan berbicara atas penggunaan media gambar seri pada siswa
kelas III di Sekolah Dasar.
B. Identifikasi Masalah
Penelitian ini mengungkapkan beberapa masalah yang menjadi dasar
munculnya penelitian ini antara lain:
1. Rendahnya penggunaan bahasa Indonesia untuk berinteraksi.
2. Kurangnya penggunaan alat peraga atau media dalam kegiatan pembelajaran.
C. Batasan Masalah
Dari masalah tersebut, peneliti membatasi masalah agar permasalahan yang
dianalisa dapat terarah sesuai dengan sasaran dan tujuan yang diharapkan.
Penelitian ini hanya terbatas meneiliti seberapa perbedaan keterampilan berbicara
siswa atas penggunaan media gambar seri. Tempat penelitian dilakukan di SD

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

Negeri Nogotirto Gamping Sleman Yogyakarta. Subjek yang digunakan dalam
penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri Nogotirto tahun ajaran 2014/ 2015.
Objek penelitian ini adalah perbedaan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri
Nogotrtirto tahun ajaran 2014/ 2015.
D. Rumusan Masalah
Dilandasi atas latar belakang masalah tersebut, masalah pada penelitian ini
dirumuskan “Apakah ada perbedaan keterampilan berbicara atas penggunaan
media gambar seri?”
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan keterampilan berbicara atas
penggunaan media gambar seri.
F. Manfaat Penelitian
Beberapa manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Siswa
a) Meningkatkan keterampilan berbicara siswa, b) Meningkatkan minat siswa
dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media gambar seri.
2. Guru
a) Meningkatkan kratifitas guru dalam kegiatan pembelajaran, b) Memudahkan
guru dalam mengajar pokok bahasan bercerita.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

3. Sekolah
Mempunyai tambahan koleksi buku atau referensi bermanfaat bagi sekolah
tentang media pembelajaran.
4. Peneliti
Memperoleh pengetahuan baru mengenai penggunaan media gambar seri
dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
G. Definisi Operasional
Definisi operasional dilakukan agar tidak menimbulkan pertanyaan atau
perbedaan penafsiran istilah yang dikemukakan dalam penelitian ini. Adapun
definisi operasional yang diambil oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1. Keterampilan berbicara merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang
dilakukan secara lisan.
2. Media gambar adalah media pembelajaran yang berbentuk gambar yang dapat
membantu siswa memahami materi.
3. Media gambar seri adalah sebuah media gambar yang berurutan yang memiliki
keterkaitan antara gambar pertama dengan gambar selanjutnya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI

Bab II merupakan berbagai teori yang berhubungan dengan penelitian ini,
penelitian yang relevan, kerangka berpikir, serta hipotesis penelitian. Kajian
pustaka membahas tentang topik-topik yang berhubungan dengan penelitian ini.
Penelitian yang relevan berisi tentang penelitian-penelitian yang pernah dilakukan
dan berhubungan dengan penelitian ini. Kerangka berpikir merupakan rumusan
dari konsep yang didapat dari berbagai tinjauan teori. Hipotesis penelitian
merupakan dugaan sementara yang terjadi pada penelitian.
A. Kajian Pustaka
Kajian pustaka membahas tentang teori-teori yang mendukung penelitian ini
serta penelitian-penelitian relevan yang pernah dilakukan.
1. Teori yang Mendukung
Teori yang mendukung dalam penelitian ini meliputi teori keterampilan
berbahasa, keterampilan berbicara, media gambar dan media gambar seri.
a. Keterampilan berbahasa
Pembelajaran bahasa Indonesia diselenggarakan untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam bersosialisasi dengan sesama baik secara lisan maupun
tertulis (BNSP, 2006: 119). Siswa diharapkan dapat menghargai sastra dan
mengapresiasikannya. Ruang lingkup pelajaran bahasa Indonesia mencakup
beberapa kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek
(1) mendengarkan, (2) berbicara, (3) membaca, (4) menulis (BNSP, 2006:120).
8

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

Komponen kemampuan berbahasa menuntut siswa agar dapat berkomunikasi
menggunakan bahasa Indonesia yang memanfaatkan keempat aspek kemampuan
berbahasa (Sufanti, 2010: 14).
b. Keterampilan berbicara
Keterampilan berbicara membahas mengenai pengertian keterampilan
berbicara, bentuk tes keterampilan berbicara, tujuan berbicara dan kesulitankesulitan dalam berbicara.
1) Pengertian Keterampilan Berbicara
Keterampilan berbicara merupakan salah satu keterampilan berbahasa secara
lisan. Berbicara berkaitan dengan memberi dan menerima informasi atau
menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Berbicara merupakan kegiatan
berbahasa yang dilakukan oleh manusia setelah kegiatan (Nurgiantoro, 2001:
276). Daeng Nurjamal (2011: 4) juga menjelaskan bahwa berbicara itu merupakan
kemampuan seseorang dalam mengungkapkan gagasan atau pikirannya dalam
bentuk lisan kepada orang lain. Sunendar (2008: 241) mengatakan bahwa
keterampilan berbicara merupakan keterampilan seseorang dalam menghasilkan
bunyi yang dapat digunakan untuk menyampaikan pendapat atau gagasannya
kepada orang lain.Seseorang dapat berbicara menyampaikan gagasannya kepada
orang lain. Ngalimun dan Alfulaila (2014: 10) menyatakan bahwa berbicara
merupakan suatu kegiatan seseorang dalam berbahasa lisan secara prosuktif
dengan mengekspresikan gagasan dan pemikiran untuk diungkapkan kepada
orang lain. Kesimpulan dari beberapa pengertian keterampilan berbicara yakni,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10

keterampilan berbicara merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang
berkaitan dengan bahasa lisan dalam mengungkapkan sesuatu kepada orang lain.
Berbicara

memerlukan

penguasaan

lambang bunyi

sehingga

dalam

pengucapannya benar (Nurgiantoro, 2001:276). Kebelum matangan dalam
perkembangan bahasa akan berpengaruh terhadap lambatnya kegiatan berbahasa
ada seseorang. Tarigan (2013: 3) menjelaskan bahwa kebelummatangan dalam
perkembangan bahasa merupakan keterlambatan kegiatan seseorang dalam
berbahasa.

Keterampilan

berbicara

sangat

dibutuhkan

khususnya

untuk

berkomunikasi secara efektif.
2) Bentuk-bentuk tes keterampilan berbicara
Adapun beberapa macam tes yang dapat digunakan dalam kegiatan
keterampilan berbicara sebagai berikut:
a) Pembicaraan berdasarkan gambar
Gambar dapat dijadikan sebagai media atau perantara bagi siswa dalam
mengungkapkan kemampuan berbahasanyadengan melihat gambar. Rangsang
gambar dapat digunakan pada siswa yang memiliki kemampuan berbahasa lebih
tinggi dengan menyesuaikan kualitas gambar (Nurgiantoro, 2001: 278).
Keterampilan berbicara siswa dapat dilihat dengan meminta siswa untuk
menceritakan gambar. Pemberian tugas yang bersifat pragmatik atau tes yang
mengedepankan keterampilan berbahasa juga dapat dilakukan seperti dalam
memilih gambar menggunakan gambar yang berisi sebuah aktivitas atau
mencerminkan sesuatu (Nurgiantoro 2001: 280). Media gambar yang digunakan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

dapat berupa satu gambar atau rangkaian gambar yang berurutan sehingga siswa
mudah dalam memahami isi gambar.
Nurgiantoro (2001: 280) menjelaskan bahwa dalam pemberian tugas-tugas
pragmatik untuk keterampilan berbicara siswa berdasarkan gambar dapat
dilakukan dengan cara pemberian pertanyaan dan bercerita. Siswa dapat diberikan
pertanyaan yang berkaitan dengan gambar. Pertanyaan dibuat sebagaimana
mestinya sehingga siswa dapat mengungkapkan pemahamannya berdasarkan
gambar. Keterampilan berbicara dengan bercerita ataupun bercerita menggunakan
gambar dapat memberikan kebebasan kepada siswa sehingga siswa dapat
berimajinasi dan mengembangkan gagasannya. Siswa juga dapat mengungkapkan
apa saja yang ia lihat maupun rasakan.
b) Wawancara
Sunendar (2008: 281) menjelaskan bahwa wawancara merupakan teknik yang
paling banyak digunakan untuk menilai keterampilan berbicara seseorang dalam
suatu bahasa, khususnya bahasa asing yang dipelajarinya. Kegiatan wawancara
dilakukan dengan bertanya jawab antara dua pihak sehingga terjadilan
percakapan. Percakapan itulah salah satu bentuk keterampilan berbicara.
3) Tujuan berbicara
Tujuan utama dari berbicara adalah untuk berkomunikasi (Tarigan, 2013 :16).
Sunendar (2008: 242-243) menjelaskan tujuan keterampilan berbicara akan
mencakup pencapaian hal-hal antara lain (1) memudahkan dalam

berbicara

karena siswa akan mendapatkan banyak kesempatan untuk berlatih berbicara, (2)
mendapat kejelasan melalui latihan berbicara yang dilakukan secara terus

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

menerus, maka saat berbicara siswa dapat melakukan dengan tepat dan jelas, (3)
kegiatan berbicara menekankan seseorang agar bertanggung jawab atas apa yang
sudah diucapkan, (4) berbicara dapat membentuk pendengaran yang kritis karena
seseorang akan menyimak orang yang sedang berbicara agar dapat mengevaluasi
isi dari pembicara, (5) berbicara dapat membentuk kebiasaan karena dengan
melakukan kegiatan berbicara berarti seseorang melakukan interaksi dan
dilakukan setiap hari. Tujuan-tujuan berbicara tersebut dapat tercapai apabila
progarn pengajaran yang dilaksanakan juga mengaktifkan siswa dalam kegiatan
berbicara. Siswa diajak untuk aktif dalam kegiatan berbicara sehingga
kemampuan berbicaranya dapat berkembang.
4) Kesulitan-kesulitan berbicara
Sunendar (2008: 263) menjelaskan beberapa hal yang dapat dapat menjadi
kesulitan-kesulitan berbicara yang dialami oleh guru maupun siswa antara lain
(1) Distorsi fonem atau permasalahan dalam mengucapkan artikulasi, (2) Masalah
gagap yang dialami oleh seseorang, (3) Kecepatan dalam berbicara, (4) Kesulitan
pendengaran dan (5) Masalah lain yang menyimpang sebagai contoh siswa yang
berbicara sendiri dengan suara keras atau lirih.
5) Penilaian dalam keterampilan berbicara
Tarigan (2013: 28) memberikan penjelasan bahwa evaluasi pembelajaran
keterampilan berbicara memiliki beberapa faktor yang perlu diperhatikan antara
lain bunyi-bunyi atau artikulasi diucapkan dengan tepat, pola intonasi, ketepatan
ucapan yang mencerminkan pemahaman, urutan kata-kata yang diucapkan,
kelancaran berbicara. Nurgiantoro (2001: 284-287) memberikan beberapa aspek

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

penilaian dalam keterampilan berbicara yakni intonasi, pilihan kata, kelancaran,
dan pemahaman. Penilaian keterampilan berbicara dibuat dengan memperhatikan
beberapa aspek penilaian yang telah dijabarkan menyesuaikan indikator dalam
rencana pelaksanaan pembelajaran yaitu kelancaran berbicara, kejelasan
artikulasi, intonasi, ketepatan pemahaman, kelogisan alur cerita, dan ekspresi
wajah. Kelancaran berbicara terlihat apabila siswa lancar dalam berbicara dan
mampu menyampaikan kalimat. Kejelasan artikulasi dilihat saat siswa mampu
mengucapkan bunyi atau suku kata dengan jelas. Intonasi yang semakin jelas dan
keras menunjukkan jika siswa percaya diri dengan yang diceritakan. Ketepatan
pemahaman dilihat pada saat siswa memahami tema atau gambar yang diberikan
oleh guru. Kelogisan alur cerita terlihat saat siswa mampu menceritakan gambar
seri sesuai dengan urutannya sehingga cerita yang disampaikan berurutan.
Penelitian ini menambah satu indikator penilaian yakni ekspresi wajah. Ekspresi
wajah ditambahkan ke dalam penilaian karena ekspresi merupakan salah satu
indikator penilaian untuk menilai aspek psikomotorik sesuai dengan indikator
yang ada dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.
c. Media Pembalajaran
1) Pengertian Media
Media merupakan alat atau bahan yang dapat menciptakan kondisi belajar
yang memungkinkan siswa dalam mendapatkan pengetahuan, informasi,
keterampilan dan sikap (Anitah, 2012: 6). Association for Educational
Communication and Technology (AECT) mengatakan bahwa media merupakan
suatu alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi (dalam

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

Sutjipto, 2011: 8). Istilah media dapat dikatakan sebagai perantara atau alat yang
digunakan untuk menyampaian atau menyalurkan informasi dalam kegiatan
belajar mengajar (Sutjipto 2011: 7). Media dapat dikatakan sebagai alat bantu
dalam menyalurkan informasi dan pengetahuan. Media dijadikan sebagai salah
satu peralatan yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Media juga
dapat membantu guru untuk menjelaskan materi-materi yang akan disampaikan
agar siswa dapat lebih paham.
2) Fungsi dan kegunaan media
Levie & Lentz (1982) mengemukakan bahwa media pendidikan memiliki
empat fungsi yaitu: fungsi atensi, afektif, kognitif dan kompensatoris (dalam
Arsyad, 2011: 16). Levie & Lentz (1982) dalam (Arsyad, 2010: 16) menjelaskan
bahwa (a) fungsi atensi berarti menarik perhatian siswa untuk lebih mengarah dan
konsentrasi pada pelajaran, (b) fungsi afektif dapat dilihat dari minat siswa dalam
menikmati media yang digunakan, (c) fungsi kognitif terlihat dari tercapainya
sebuah tujuan pembelajaran seperti kegiatan memahami dan mengingat informasi
yang didapatkan dari pelajaran yang diterima dan (d) fungsi kompensatoris dapat
terlihat dari penggunaan media sendiri dalam memberikan konteks pemahaman
kepada siswa dan membantu siswa dalam mengorganisasikan informasi dan teks
untuk diingat kembali.
Kemp & Dayton (1985), menerangkan bahwa media pembelajaran dapat
memenuhi tiga fungsi utama apabila media digunakan untuk perorangan,
kelompok, atau kelompok pendengar yang jumlahnya besar (dalam Arsyad, 2010:
19). Kemp & Dayton (1985) dalam (Arsyad, 2010: 19) memberikan penjelasan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

mengenai fungsi media antara lain (a) memotivasi minat atau tindakan siswa
dalam belajar, memberikan informasi kepada siswa, dan memberikan intruksi atau
perintah dapat dilakukan oleh guru dengan dapat menyajikan dalam bentuk
drama atau hiburan. Kegiatan tersebut diharapkan siswa menjadi lebih minat dan
tertarik untuk mengikuti pelajaran. (b) Fungsi memberikan informasi berarti
media dijadikan sebagai alat untuk menyajikan informasi untuk peserta didik.
Penyajian informasi sendiri dapat berbentuk hiburan, drama atau motivasi yang
lain. Siswa diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam mengikuti pelajaran. (c)
Fungsi memberikan instruksi berarti dalam penyajian media maka memerlukan
keterlibatan dari siswa itu sendiri. Siswa terlibat dalam aktivitas agar guru dalam
menyiapkan instruksi atau perintah menjadi lebih mudah dan efektif. Keterlibatan
siswa akan membawa siswa dalam mendapatkan pengalaman dari aktivitas yang
dilakukan.
3) Media Gambar
Media pembelajaran ada bermacam-macam salah satunya adalah media
gambar. Gambar dapat menunjukkan kepada siswa tentang suatu tempat, orang,
dan segala sesuatu dari daerah yang jauh dari jangkaun pengalaman siswa sendiri
(Anitah, 2012: 8). Gambar dapat memberikan gambaran tentang sesuatu hal yang
bersifat abstrak sehingga dapat konkretkan ataupun gambar yang kurang dapat
dijangkau oleh mata. Alwi, dkk (2002: 239) mengatakan bahwa gambar adalah
suatu coretan di kertas yang menirukan suatu barang (dalam Sufanti, 2010: 70).
Smaldino, dkk (2008) mengatakan bahwa gambar atau fotografi dapat
menjelaskan gambaran segala sesuatu hal (dalam Anitah 2012: 8). Dale (1963)

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16

mengatakan bahwa gambar dapat digunakan untuk mengalihkan pengalaman
belajar siswa ke dalem bentuk konkret (dalam Anitah 2012: 8).
Hal yang sulit dijelaskan menggunakan kata-kata dapat dibantu
menggunakan gambar. Sebagai contoh guru yang akan menjelasakan tentang
bencana banjir menggunakan gambar sehingga siswa akan lebih mudah
menangkap gambar daripada uraian guru dengan kata-kata. Berbagai pengertian
para ahli tersebut, dapat dikatakan bahwa gambar adalah sesuatu yang diwujudkan
dalam bentuk visual yang menggambarkan sesuatu hal dan dapat membantu
menkonkretkan hal yang abstrak. Gambar juga mudah diperoleh dari buku,
majalah, koran, buletin, dan lain-lain (Anitah, 2012: 9). Gambar juga mudah
dijumpai pada buku pelajaran di sekolah.
4) Ciri-ciri gambar yang baik
Anitah (2012: 10) menjelaskan mengenai ciri-ciri gambar yang baik adalah
(1) cocok dengan tingkatan umur dan kemampuan siswa, (2) bersahaja dalam arti
tidak terlalu kompleks, karena dengan gambar siswa akan mendapatkan gambaran
yang pokok. Jika gambar terlalu kompleks, perhatian siswa akan terbagi dan
bagian terpenting terkadang tidak tertangkap, (3) realistis, maksudnya gambar itu
seperti benda yang sebenarnya, (4) gambar dapat dipergunakan dengan tangan
karena gambar dapat dipegang oleh siswa.
5) Manfaat media gambar
Anitah (2012: 9-10) menjelaskan beberapa manfaat (a) gambar dapat
menimbulkan ketertarikan siswa karena gambar yang berwarna akan menarik
perhatian siswa, (b) gambar dapat mempermudah siswa dalam pemahaman karena

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

gambar dapat membantu mengkonkretkan hal yang abstrak, (c) gambar dapat
menjelaskan hal-hal yang penting karena melalui gambar hal-hal yang penting dan
kecil dapat dijelaskan dengan gambar, (d) gambar menyingkat uraian yang
panjang karena dapat ditunjukkan dengan gambar.
6) Kelebihan media gambar
Anitah (2012: 9) menjelaskan kelebihan media gambar antara lain (a) bersifat
konkret yaitu dapat menjelaskan hal yang abstrak menjadi konkret, (b) banyak
tersedia di buku atau majalah, (c) mudah digunakan karena praktis untuk dibawa,
(d) murah dan mudah didapatkan, (e) dapat digunakan untuk berbagai mata
pelajaran.
7) Kelemahan media gambar
Anitah (2012: 9) juga menjelaskan mengenai beberapa kelemahan media
gambar antara lain (a) terdapat gambar yang terlalu kecil untuk ditunjukkan di
kelas sehingga tidak semua siswa dapat melihat gambar dengan jelas, (b) gambar
mati atau dua dimensi membutuhkan dimensi ketiga untuk dapat ditunjukkan sisi
lain yang berbeda, (c) gambar tidak dapat menunjukkan gerak karena gambar
merupakan benda mati, dan (d) tidak semua siswa dapat menginterpretasikan dan
membaca gambar.
d. Media Gambar Seri
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 1049) media gambar seri
adalah gambar dengan cerita yang memiliki keterkaitan atau berurutan.
Suadnyana (2014) mengemukakan bahwa gambar seri yaitu berupa gambar yang
memuat cerita antar gambar satu dengan gambar yang lainnya (dalam jurnal PG-

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

18

PAUD, 2014: 3). Nurgiantoro (2001: 405-406) juga menjelaskan bahwa gambar
yang potensial untuk tes pragmatik yaitu gambar yang berisi aktivitas atau
memiliki maksud dan tujuan tertentu.

Gambar 2.1 Media gambar seri
Gambar 2.1 merupakan salah satu contoh gambar seri yang berisikan sebuah
kegiatan menanam tanaman. Media gambar seri tersebut dapat digunakan dalam
kegiatan belajar tema menceritakan pengalaman. Guru dapat menjelaskan materi
tersebut untuk menjelaskan cara bercerita pengalaman dalam kegiatan menanam
tanaman. Media ini terdapat dalam selembar kertas dan sudah tersusun urut.
B. Penelitian yang Relevan
Suadnyana (2014) melakukan sebuah penelitian dengan judul “Penerapan
Metode Bercerita Berbantuan Media Gambar Seri Untuk Meningkatkan
Keterampilan Berbicara Anak Kelompok B TK Putra Sesana Antiga
Karangasem”. Penelitian tesebut bertujuan untuk mengetahui peningkatan
keterampilan berbicara anak melalui penerapan metode bercerita berbantuan
media gambar seri pada kelompok B Semester 2 TK Satu Atap Putra Sesana
Antiga Karangasem tahun ajaran 2013/ 2014. Penelitian ini termasuk penelitian
tindakan kelas dengan subjek anak kelompok B Semester 2 TK Satu Atap Putra

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

19

Sesana Antiga Karangasem tahun ajaran 2013/ 2014. Teknik pengumpulan yang
digunakan adalah observasi dan instrument lembar observasi. Analisis data
dilakukan dengan statistic deskriptif dan deskiptif kuantitatif. Analisis data
dilakukan dengan membandingkan hasil dari siklus I dan siklus II. Siklus I
menunjukkan bahwa pencapaian keterampilan berbicara sebesar 42% atau dalam
kategori sangat rendah. Siklus II menunjukkan pencapaian keterampilan berbicara
sebesar 87,78% dengan kategori tinggi. Kesimpulan dari penelitian tersebut
adalah menerapkan metode bercerita berbantuan media gambar seri dapat
meningkatkan keterampilan berbicara anak kelompok B Semester 2 TK Satu Atap
Putra Sesana Antiga Karangasem tahun ajaran 2013/ 2014. Penelitian yang
dilakukan oleh Suadnyana (2014) relevan dengan penelitian yang akan dilakukan
oleh peneliti karena dalam penelitian tersebut menggunakan media gambar seri
sebagai dasar untuk berpijak dan membahas tentang keterampilan berbicara yang
juga akan menjadi pembahasan utama dalam penelitian ini.
Prasetyarini (2010) juga melakukan penelitian yang berjudul “Penggunaan
Media Gambar Seri Untuk Meningkatkan Kemampuan Bercerita Siswa Kelas III
Sekolah Dasar”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) penggunaan
media g