Analisa Respon Mekanik Model Bumper Beam Mobil Bahan Polymeric Foam Diperkuat Serbuk Tkks Dengan Variasi Konsentrasi Al2o3 Akibat Beban Impak Jatuh Bebas Chapter III V

BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1.

Tempat dan Waktu
Adapun tempat dan waktu pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan

Maret 2016 s.d September 2016. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pusat
Riset Impak dan Keretakan (IFRC) Departemen Teknik Mesin Universitas
Sumatera Utara. Tempat dan waktu pelaksanaan kegiatan penelitian secara rinci
dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Tempat dan waktu penelitian
No.

Waktu

1.

Maret-Juni

Kegiatan


Lokasi Penelitian

Pengolahan Serbuk TKKS, Lab. IFRC Unit 1
Studi Literatur, dan Penentuan
komposisi

bumper

beam

bumper

beam Lab. IFRC Unit 1

mobil.
2.

Juli


Pembuatan
mobil.

3.

AgustusSeptember

3.2.

Pengujian impak jatuh bebas Lab. IFRC Unit 2
dan pegolahan data.

Peralatan dan Bahan
Peralatan dan bahan yang digunakan dalam penelitian bumper beam mobil

dari bahan polymeric foam diperlihatkan pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Peralatan dan bahan penelitian
No

Nama Alat dan Bahan


1

Alat uji Universal Testing Machine

2

Mesin penghalus serat

3

Alat uji impak jatuh bebas

4

Cetakan

5

Timbangan digital


6

Ayakan

Keterangan
Shimadzu Servopulser
1/0,75 HP/KW, 50 Hz, 220
V, 8A, 1450 RPM

Mesh 40 dan Mesh 60

25
Universitas Sumatera Utara

3.3

7

APD


Sarung tangan dan masker

9

Resin

Resin BQTN-157 EX.

10

Blowing agent

Polyurethane

11

Katalis

Katalis MEPOXE


12

Mold release wax

Meguiar s Mirror Glaze

13

Serbuk TKKS

14

Serbuk Al2O3

Geometri Bumper Beam Mobil
Pada penelitian ini dilakukan dengan membuat gambar 3D bumper beam

mobil dengan menggunakan software SolidWorks 2014. Desain bumper beam
dibuat sederhana yang diperkecil dengan skala 1:2, bumper beam mobil pada

penelitian ini memiliki dimensi panjang 750 mm, lebar 120 mm, dan tinggi 100 mm
dengan ketebalan 10 mm. Adapun geometri dari bumper beam mobil seperti
diperlihatkan pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Bentuk spesimen dalam 3D

26
Universitas Sumatera Utara

3.4

Prosedur Pembuatan Bumper Beam Mobil
Diagram alir proses pembuatan bumpur beam mobil secara garis besar

ditunjukkan pada Gambar 3.2.

Katalis

Cetakan


Gambar 3.2 Diagram alir proses pembuatan bumper beam mobil
Serat TKKS yang diperoleh dari hasil pengolahan pabrik kelapa sawit, harus
melalui proses treatment terlebih dahulu untuk menghilangkan kandungan lemak
dan lignin agar serat tidak membusuk. Adapun urutan prosedur perlakuan serat
TKKS adalah sebagai berikut:
1. TKKS yang baru dari pabrik dicacah dan dicabik seratnya, kemudian
direndam dalam air yang mengandung larutan NaOH 1% selama 24 jam.
2. Serat hasil rendaman ditiriskan dan dicuci dengan air bersih.

27
Universitas Sumatera Utara

3. Dilakukan pengeringan dengan menjemur serat TKKS yang telah bersih
selama ±3 hari.
4. Serat yang telah kering dicacah serta dipotong menjadi kecil dengan
ukuran 2-5 cm.
5. Serat TKKS dihaluskan menggunakan mesin penghalus serat.
6. Serat yang sudah halus diayak sebanyak dua kali menggunakan ayakan
mesh 40 kemudian ayakan mesh 60. Hal ini diperlukan untuk
mendapakan serbuk TKKS.

3.4.1 Komposisi pembentuk bumper beam mobil
Proses pembuatan bumper beam mobil dimulai dengan menentukan
komposisi bahan baku bumper beam mobil sebagaimana terlihat pada Tabel 3.3.
Material yang dikembangkan pada penelitian ini yaitu komposit busa polimer
(polymeric foam) diperkuat serbuk TKKS sebagai bahan teknik alternatif.
Komposit ini menggunakan unsaturated polyester resin (UPR) sebagai matrik dan
serbuk TKKS yang telah melalui treatment serta serbuk aluminium oksida (Al2O3),
sebagai penguat (filler). Poliuretan digunakan sebagai blowing agent dengan
perbandingan isocyanate 60% dan polyol 40%. Katalis digunakan untuk
mempercepat proses polimerisasi struktur komposit. Dari material tersebut dibuat
dalam beberapa spesimen uji yang divariasikan ke dalam empat komposisi.
Penelitian ini dilakukan dengan memilih diantara ke empat variasi komposisi yang
stabil.
Tabel 3.3 Komposisi spesimen berdasarkan variasi komposisi dan massa jenis
Serbuk

Resin

Serat


(%)

(%)

(%)

A

15

65

15

0

5

721


B

15

65

15

2

5

818

C

15

65

15

4

5

840

D

15

65

15

6

5

849

Variasi

Al2O3
(%)

Katalis

Massa

Blowing Agent

(%)

jenis
(kg/m3)

28
Universitas Sumatera Utara

Dari hasil uji densitas diketahui bahwa peningkatan densitas berbanding
terbalik dengan penambahan konsentrasi aluminium oksida (Al2O3) seperti
diperlihatkan pada Gambar 3.3.

Densitas

Densitias (kg/m3)

900
840

850

849

818

800
750

721

700
650
A

B

C

D

Komposisi
Gambar 3.3 Perbandingan densitas polymeric foam
Dari uji tarik statik diketahui bahwa penambahan konsentrasi aluminium
oksida (Al2O3) mempengaruhi nilai kekuatan tarik material, seperti diperlihatkan
pada Gambar 3.4.

Kuat Tarik Maksimum (N/mm2)

Kuat Tarik Maksimum
10.0

8.644

8.0
6.0

4.923

5.367

5.464

4.0
2.0
0.0
A

B

C

D

Komposisi
Gambar 3.4 Perbandingan kuat tarik maksimum polymeric foam

29
Universitas Sumatera Utara

Nilai modulus elastisitas untuk masing-masing komposisi dipengaruhi oleh
penambahan konsentrasi aluminium oksida (Al2O3). Seperti diperlihatkan pada
Gambar 3.5.

Modulus Elastisitas
Modulus Elastisitas (N/mm2)

500.0

437

400.0

297

330

300.0

242

200.0
100.0
0.0
A

B

C

D

Komposisi
Gambar 3.5 Perbandingan modulus elastisitas polymeric foam
Dari uji tekan statik diketahui bahwa penambahan konsentrasi aluminium
oksida (Al2O3) berpengaruh terhadap kekuatan tekan material, seperti diperlihatkan
pada Gambar 3.6.

Kuat Tekan Maksimum (N/mm2)

Kuat Tekan Maksimum
40.0

30.0

32.800

32.890

C

D

28.881
24.296

20.0

10.0

0.0
A

B

Komposisi
Gambar 3.6 Perbandingan kuat tekan maksimum polymeric foam

30
Universitas Sumatera Utara

Dari uji impak diketahui bahwa penambahan konsentrasi aluminium oksida
(Al2O3) berpengaruh terhadap kekuatan impak material, seperti diperlihatkan pada
Gambar 3.7.

Kuat Impak (J/mm2)

Kuat Impak
800.0
780.0
760.0
740.0
720.0
700.0
680.0
660.0
640.0
620.0
600.0

784.02

727.16
696.00
665.14

A

B

C

D

Komposisi
Gambar 3.7 Perbandingan kuat impak polymeric foam
3.4.2 Teknik Pembuatan Bumper Beam Mobil
Adapun teknik pembuatan bumper beam mobil komposit polymeric foam
ini menggunakan teknik penuangan ke dalam cetakan. Proses pengecoran ini
dilakukan untuk menghasilkan komposit polymeric foam dengan mencampurkan
resin, serbuk TKKS, serbuk aluminium oksida (Al2O3), dan katalis dengan
poliuretan sebagai blowing agent. Tahapan pembuatan dari bumper beam mobil
adalah sebagai berikut:
1. Persiapan bahan dan cetakan
Bahan-bahan yang diperlukan seperti resin, serbuk TKKS, serbuk
aluminium oksida (Al2O3), katalis, dan poliuretan ditimbang sesuai
komposisinya masing-masing. Sebelum melakukan pencampuran bahan,
persiapkan cetakan terlebih dahulu dengan mengikat bagian-bagian
cetakan dan mengolesi permukaan cetakan dengan mold release wax,
untuk mempermudah saat melepaskan produk dari cetakan.

31
Universitas Sumatera Utara

2. Pencampuran bahan
a. Campuran 1
Campuran pertama adalah unsaturated polyester resin dan serbuk
TKKS, diaduk hingga rata selama ±2 menit, kemudian ditambah
serbuk aluminium oksida (Al2O3), lalu diaduk kembali ±2 menit.
Setelah itu ditambah dengan katalis MEPOXE dan diaduk hingga
rata.
b. Campuran 2
Campuran kedua adalah campuran pembentuk polymeric foam yaitu
poliuretan dengan komposisi polyol 40% dan isocyanate 60%.
Campuran polymeric foam diaduk hingga rata.
c. Campuran 3
Campuran ketiga adalah campuran 2 yang dimasukkan ke dalam
campuran 1 untuk membentuk komposit busa polimer (polymeric
foam). Lalu diaduk hingga rata ±1 menit.
3. Penuangan
Setelah semua bahan dicampur, kemudian campuran komposit busa
polimer dituang ke dalam cetakan yang sudah disiapkan. Lalu tutup
cetakan dan ikat agar hasil produk sesuai dengan cetakan dan biarkan
proses polimerisasi bekerja selama ±24 jam pada tekanan atmosfer dan
suhu kamar.
4. Penyelesain
Setelah proses polimerisasi bekerja ±24 jam selesai, kemudian cetakan
dibuka dan dilakukan proses penyelesaian (finishing) pada produk untuk
memperbaiki atau menghilangkan struktur bumper beam yang tidak
diinginkan.
3.5

Pengujian Impak Jatuh Bebas
Alat uji impak yang digunakan adalah alat uji impak jatuh bebas yang

bertujuan untuk mengetahui respon tegangan pada bumper beam mobil akibat efek
rambatan gelombang regangan dengan laju rambatan gelombang yang tinggi.
Pembebanan pada pengujian impak jatuh bebas diberikan pada bagian depan

32
Universitas Sumatera Utara

bumper beam mobil. Ini dikarenakan bagian tersebut merupakan bagian yang
mengalami impak saat terjadi tabrakan.
Loadcell digunakan untuk mengukur beban impak jatuh bebas. Data yang
diperoleh loadcell berupa data analog kemudian diubah oleh DAQ menjadi data
digital. Kemudian data digital ditampilkan dan direkam oleh komputer. Data yang
ditampilkan adalah data pengukuran gaya impak dan waktu impak.
Pengujian dilakukan dengan ketinggian jatuh impaktor adalah 1 meter dan
berat impaktor sebesar 5,1 kg. Set-up pengujian impak jatuh bebas diperlihatkan
pada Gambar 3.8. Adapun prosedur persiapan alat uji impak jatuh bebas adalah
sebagai berikut:
1. Hubungkan semua koneksi seperti: loadcell, sensor proximity, kabel
USB dan Power DAQ, Lab-Jack U3-LV.
2. Aktifkan software DAQ for Helmet Impact Testing dari icon yang ada
di desktop.

Keterangan gambar:
1. Struktur dasar
2. Sensor proximity
3. Data aquisition
4. Komputer
5. Struktur atas
6. Pulley
7. Tali
8. Test rig
9. Impaktor
10. Tiang penyangga
11. Tiang penerus
12. Bumper beam
13. Batang penerus
14. Loadcell

Gambar 3.8 Set-up alat uji impak jatuh bebas

33
Universitas Sumatera Utara

3. Persiapkan peralatan uji jatuh bebas dan pastikan bahwa loadcell dan
dudukan loadcell sudah terpasang dengan baik begitu juga dengan anvil
dan anvil support seperti diperlihatkan pada Gambar 3.9.

Gambar 3.9 Loadcell dan anvil support yang telah dipasang
4. Masukkan anvil pada anvil support sesuai dengan kebutuhan pengujian
pengambilan data.
5. Siapkan spesimen uji yang akan dilakukan pengujian.
3.5.1 Prosedur Pengujian Impak
Prosedur pengujian impak dengan menggunakan alat impak jatuh bebas
adalah sebagai berikut:
1. Posisikan spesimen uji yang akan dilakukan pengujian pada anvil alat uji
kemudian gunakan impaktor seperti ditunjukkan pada Gambar 3.10.

Gambar 3.10 Posisi spesimen uji dan impaktor pada test rig
2. Tentukan posisi jarak ketinggian jatuh impaktor yang diinginkan, dan
pastikan sensor proximity dalam kondisi aktif.
3. Tekan tombol START pada software DAQ for Helmet Impact Testing.

34
Universitas Sumatera Utara

4. Setelah jarak ketinggian ditentukan dan pastikan bahwa sensor proximity
sudah berfungsi, spesimen uji sudah terpasang, maka impaktor siap untuk
dijatuhkan dengan cara melepaskan tali penahan luncuran impaktor.
5. Tekan tombol STOP setelah beberapa saat impaktor menumbuk
spesimen pada anvil.
6. Tekan tombol SAVE untuk menyimpan data hasil uji ke dalam file
berekstensi txt, dan akan tersimpan dalam drive C folder DATAEXP
(data experiment). Data hasil pengujian tersebut kemudian diproses
dengan menggunakan software Microsoft Excel.
3.5.

Makrostruktur
Tujuan dari analisa makro untuk melihat besar dan jumlah butiran udara

serta sebaran serbuk dalam skala 1:1. Hasil foto makro diolah menggunakan
software Adobe Photoshop. Penggunaan software ini adalah untuk melakukan
cropping pada sisi luar dari batas yang sudah ditentukan. Setelah dipotong sesuai
dengan ukuran skala, selanjutnya menggunakan software ImageJ untuk menghitung
jumlah dan ukuran butir udara. Prosedur pengukuran menggunakan software
ImageJ untuk mendapatkan jumlah dan besar butir udara adalah sebagai berikut:
1. Klik start menu dan pilih ImageJ
2. Klik File  Open  Pilih gambar yang sudah dipotong dengan software
Adobe Photoshop.
3. Klik icon Line dan buatlah garis secara horizontal dari sisi kiri ke sisi
kanan.
4. Klik Analyze  Set Scale  Known distance = 10  Unit of length
adalah mm  OK.
5. Klik Image  Adjust  Threshold  Threshold color B&W  Close
window.
6. Klik Analyze  Analyze particles  Pada Show pilih Bare Outlines 
Centang Display result  OK.
7. Simpan file dalam format Microsoft Excel.

35
Universitas Sumatera Utara

3.6.

Diagram Alir Penelitian
Adapun tahapan proses penelitian ini digambarkan kedalam diagram alir

diperlihatkan pada Gambar 3.11.
START

STUDI LITERATUR:
Buku referensi, jurnal, dan
internet

Persiapaan peralatan dan bahan dan
pembuatan serbuk TKKS

Pembuatan spesimen uji
bumper beam mobil

Uji impak jatuh bebas

Tidak
Pengolahan data hasil
uji impak jatuh bebas

Analisa
Data

Ya
Kesimpulan
dan Saran

SELESAI
Gambar 3.11 Diagram alir penelitian

36
Universitas Sumatera Utara

BAB 
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1

Pendahuluan
P  

 
 





 

   
 


  K!!" K
 #$ % &K#'

" (
  
  !
  %A)O*' 
  


+  , F!
   
" +    
"   "
-" 
! 
-    , # 
 
  +  

  .
 

  -" " "  

 " 
+  

,
B 
   -" 
 ! /012 Nations Economic
Commission for Europe.

 

 
  bumper beam  
 3.4 5+    " 6.67 5, 8


"" + 


! " 
  

 +    . + 
" + 




 "
"" 6 ,
4.2

Hasil Pembuatan Bumper Beam
#
  bumper beam -"    "  
+" 49 .

 639 . "" 699 . 
 69 , P 
  
 

"
!
! A %

  
A)O*' 
!
! D
% "
  
A)O*  :;'. 
  "
 "
-" 
 
!
   polymeric foam, K!
! A " 

"
!
!
  "
" 
  
"" 
 software #! ?!
 396@. 
!
(! !   A = 9.93: *, D
!
   
  
 " "
!
!B  = :4;. 
&K# = 64;. polyol = 7;.
isocyanate = ;. 
 = 4;, P  
A)O* = :;  !
 
 , P 
   bumper beam 


   @,6,

Universitas Sumatera Utara

EFGHI JKL MFNFOHPHN QROSRTUTU GFVFW GXTF SRIUOHN
YZ[

Pa\a]e^e\

A (_\a])

D (_\a])

`

MFTTF GXTF SRIUOHN aMFTTF = . b

Lcde

Lcde

f

gHTUW a65%× MFTTFb

LdeL

LdeL

h

iHNGXQ EjKi a15%× MFTTFb

dDD

dDD

k

KFPFIUT a5%× MFTTFb

cl

cl

m

Polyol a8%× MFTTFb

LeJ

LeJ

6

Isocyanate a7%× MFTTFb

LCJ

LCJ

7

iHNGXQ nIoOp a6%× MFTTFb

q

LCl

HFTUI SHOGXFPFW TSHTUOHW bumper beam rUSHNIUVFPQFW SFrF GFOGFN JKLK

GFOGFN JKL iSHTUOHW VFTUI sHPFQFW KROSRTUTU A rFW KROSRTUTU D
MFTTF OFTUWtqOFTUWt TSHTUOHW XuU rUSHNIUVFPQFW SFrF EFGHI JKdK DFNU
EFGHI JKd rFSFP rUIUVFP GFVvF OFTTF NFPFqNFPF TSHTUOHW XWPXQ QROSRTUTU A rFW
QROSRTUTU D OFTUWtqOFTUWt FrFIFV LwdC Qt rFW LwCx QtK EHNuFrU SHWFOGFVFW
OFTTF THGHTFN LywdLz SFrF QROSRTUTU D FQUGFP SHWtFNXV SHWFOGFVFW THNGXQ
A{|O}K

EFGHI JKd ~FTTF OFTUWtqOFTUWt TSHTUOHW QROSRTUTU A rFW QROSRTUTU D
Se€]e‚

ƒZ]Z€€ A („_…

ƒZ]Z€€ D („_…

`

LwLd

LwJy

f

Lwdy

Lwdc

h

LwCx

LwJd

Ra^a- Rata

1,23

1,37

CD
Universitas Sumatera Utara

ˆ‰Š‹Œ ŽŽ ‰Š‘Š’“Ž‹ŽŠ ”ŽŽ ‘Š‘ •‰–—Ž”Ž“ Š‰’Ž‹‘˜ “Ž–‰ŠŽ Ž™Žš Ž‹Œ
”Ž“Œ— —Ž–‘ ‰Š‰™‘‹‘ŽŠ ‘Š‘ Ž—Ž™Žš ”‰Š‘Š’“Ž‹“ŽŠ ‘˜Ž‹ ”Ž‹‰–‘Ž™ ‰–‹Ž ”‰Š’Œ–ŽŠ’‘
”ŽŽ bumper beam› P‰–•‰—ŽŽŠ ”ŽŽ ‹‘Ž ‰‘”‰Š Ž—Ž Ž‹Œ “œ”œ‘‘ ‹‰–Ž—‘
“Ž–‰ŠŽ Ž—ŽŠŽ ‰Š’Ž–Œš —Ž–‘ blowing agent ŽŠ’ ”‰”•ŒŽ‹ ‹–Œ“‹Œ– ”Ž‹‰–‘Ž™
‰‘”‰Š •‰–œŠ’’Ž› žœŠ’’ŽŸ–œŠ’’Ž ŽŠ’ ‹‰–•‰Š‹Œ“ —‘‰‹‘Ž ‰‘”‰Š ‹‘—Ž“ Ž”Ž
ŽŠ‹Ž–Ž Ž‹Œ —ŽŠ ™Ž‘ŠŠŽ› HŽ™ ‘Š‘ ™Žš ŽŠ’ ”‰Š’Ž“‘•Ž‹“ŽŠ ‰–•‰—ŽŽŠ ”ŽŽ ‰‘”‰Š›
 ¡¢

Hasil Pengujian Impak Jatuh Bebas
P‰Š’Œ‘ŽŠ ”‰‹œ—‰ ‘”Ž“ Ž‹Œš •‰•Ž •‰–‹ŒŒŽŠ ŒŠ‹Œ“ ”‰Š’‰‹ŽšŒ‘ –‰œŠ

‹‰’ŽŠ’ŽŠ Ž—Ž bumper beam› D‰Ž‘Š bumper beam Ž—Ž ‰Š‰™‘‹‘ŽŠ ‘Š‘ •‰–—‘”‰Š‘
ŽŠŽŠ’ £¤¥ ””¦ ™‰•Ž– §¨¥ ””¦ —ŽŠ ‹‘Š’’‘ §¥¥ ”” —‰Š’ŽŠ “‰‹‰•Ž™ŽŠ §¥ ””›
MŽŽ test rig •‰‰–‹Ž ‘”Ž“‹œ– ‰•‰Ž– ¤¦§ “’ —ŽŠ ”ŽŽ ‰‘”‰Š •‰–“‘Ž– ŽŠ‹Ž–Ž
§¦§¨Ÿ§¦©¨ “’› B‰–—ŽŽ–“ŽŠ –Œ”Œ “‰ª‰Ž‹ŽŠ Ž‹Œš •‰Š—Ž •‰•Ž —ŽŠ ‹ŽŠ—Ž–
‰Š’Œ‘ŽŠ —Ž–‘ United Nations Economic Commission for Europe¦ ŒŠ‹Œ“ ”‰Š‰‹Œ“ŽŠ
“‰‹‘Š’’‘ŽŠ Ž‹Œš •‰Š—Ž ”Ž“Ž ‰Š’Œ‘ŽŠ ‘Š‘ —‘™Ž“Œ“ŽŠ Ž—Ž “‰‹‘Š’’‘ŽŠ Ž‹Œš
‘”Ž“‹œ– § ”‰‹‰–›
P‰”•‰•ŽŠŽŠ ‘”Ž“ Ž‹Œš •‰•Ž ‘Š‘ ”‰–ŒŽ“ŽŠ ‰”•‰•ŽŠŽŠ ‹‰“ŽŠ —‘ŠŽ”‘›
«Š‹Œ“ ”‰Š‰Š‹Œ“ŽŠ •‰Ž– ‹‰’ŽŠ’ŽŠ ŽŠ’ ‹‰–Ž—‘ Ž—Ž Ž–‰Ž ‘”Ž“ Ž—Ž ‰‘”‰Š
—‘’ŒŠŽ“ŽŠ –Œ”Œ ‰–Ž”ŽŽŠ ‹‰’ŽŠ’ŽŠ Ž‘‹Œ ’ŽŽ —‘•Ž’‘ —‰Š’ŽŠ ™ŒŽ Ž–‰Ž ‘”Ž“›
LŒŽ Ž–‰Ž ‘”Ž“ ”‰–ŒŽ“ŽŠ —Ž‰–Žš Ž—Ž ŽŽ‹ ‘”Ž“‹œ– ‰–‹Ž”Ž “Ž™‘ ”‰Š‰Š‹Œš
‰–”Œ“ŽŽŠ ‰‘”‰Š Ž—Ž anvil —Ž–‘ Ž™Ž‹ Œ‘ ‘”Ž“› P‰Š’Œ‘ŽŠ —‘ŠŽ”‘“ ‘Š‘
—‘™Ž“Œ“ŽŠ ŒŠ‹Œ“ ”‰Š—ŽŽ‹“ŽŠ –‰œŠ ‰ªŽ–Ž —‘ŠŽ”‘“ ”Ž‹‰–‘Ž™¦ —ŽŠ ‰Š’Œ‘ŽŠ ‘Š‘
—‘™Ž“Œ“ŽŠ —‰Š’ŽŠ ‰Š’Œ‘ŽŠ ‘”Ž“ Ž‹Œš •‰•Ž “‰ª‰Ž‹ŽŠ –‰Š—Žš —‰Š’ŽŠ ”‰‹œ—‰
drop weight›
©›†›§

HŽ‘™ P‰Š’Œ‘ŽŠ I”Ž“ ¬Ž—Ž Kœ”œ‘‘ A
G–Ž˜‘“ ­Ž“‹Œ ® ’ŽŽ ‘”Ž“ Ž—Ž ‰‘”‰Š “œ”œ‘‘ A —‰Š’ŽŠ “‰‹‘Š’’‘ŽŠ

§ ”‰‹‰–¦ —‘‰–™‘šŽ‹“ŽŠ Ž—Ž GŽ”•Ž– ©›¨› DŽ–‘ GŽ”•Ž– ©›¨ —ŽŽ‹ —‘™‘šŽ‹ •Žš­Ž ’ŽŽ
‘”Ž“ Ž—Ž ‰‘”‰Š A§ Ž—Ž™Žš ¨¤¯¦¨†£ N Ž—Ž ­Ž“‹Œ ¥¦¥£° —‰‹‘“¦ ’ŽŽ ‘”Ž“
Ž—Ž ‰‘”‰Š A¨ Ž—Ž™Žš †§†¦¨†† N Ž—Ž ­Ž“‹Œ ¥¦¥£‡ —‰‹‘“¦ —ŽŠ ’ŽŽ ‘”Ž“ Ž—Ž
‰‘”‰Š A† Ž—Ž™Žš ¨‡¯¦¯¤© N Ž—Ž ­Ž“‹Œ ¥¦¥£° —‰‹‘“› GŽŽ ‘”Ž“ Ž™‘Š’ •‰Ž–
‹‰–—ŽŽ‹ Ž—Ž ‰‘”‰Š A¨ Ž‘‹Œ ‰•‰Ž– †§†¦¨†† N —‰Š’ŽŠ ‘”Œ™ ‰•‰Ž– ¨©¦£©
N› žŽ‹ŽŸ–Ž‹Ž ’ŽŽ ‘”Ž“ Ž—Ž “œ”œ‘‘ A Ž—Ž™Žš ¨°°¦£§ ±›

†‡
Universitas Sumatera Utara

Gíîfik Waktu vs Gaya Impak

Ú×Ö

313.233

296.654

ÚÖÖ
Ù×Ö





á ÙÖÖ
ßà
Ø×Ö





256.237

ØÖÖ
×Ö
Ö

Ö

ÖÛÖÙ

ÖÛÖÜ

ÖÛÖÝ
ÖÛÖÞ
ãäåæç èéêæëåì

ÖÛØ

ÖÛØÙ

G´µ¶´· ²¸¹ º·´»¼½ ¾´¿´ ¼µÀ´½ ÁÀÂÁ¼µÂà À´Ä´ ½ÅµÀÅÁ¼Á¼ A
D´·¼ G´µ¶´· ²¸Æ Ä´À´Ç Ä¼È¼É´Ç ¶´ÉÊ´ Ǿ´Ã¾´Ã ¼µÀ´½ À´Ä´ ÁÀÂÁ¼µÂà AË
´Ä´È´É ³Ì²¹Í MP´Ì Ǿ´Ã¾´Ã ¼µÀ´½ À´Ä´ ÁÀÂÁ¼µÂà A¹ ´Ä´È´É ³Ìι¹ MP´Ì Ä´Ã
Ǿ´Ã¾´Ã ¼µÀ´½ À´Ä´ ÁÀÂÁ¼µÂà AÆ ´Ä´È´É ³Ì²Ï² MP´¸ о´Ã¾´Ã ¼µÀ´½ À´È¼Ã¾
Ǽþ¾¼ ´Ä´ À´Ä´ ÁÀÂÁ¼µÂà A¹ ¿´¼ÇÑ Á¶ÂÁ´· ³Ìι¹ MP´¸ Ò´Ç´Ó·´Ç´ Ǿ´Ã¾´Ã ¼µÀ´½
À´Ä´ ½ÅµÀÅÁ¼Á¼ A ´Ä´È´É ³Ì²ÔË MP´¸ G·´»¼½ Ê´½ÇÑ ÕÁ Ǿ´Ã¾´Ã ¼µÀ´½ À´Ä´
½ÅµÀÅÁ¼Á¼ A ÄÂþ´Ã ½ÂǼþ¾¼´Ã Ë µÂÇÂ·Ì Ä¼À·ȼɴǽ´Ã À´Ä´ G´µ¶´· ²¸Æ¸

Grafik Waktu vs Tegangan Impak
ÖÛÝ
MPß

â

ÖÛÜ



á

ÖÛ×

õß

ÖÛÚ

ô

òß
ñß



0.427

òß

ÖÛÙ

ï

ÖÛØ

ñð

0.522

0.494

Ö




Ö

ÖÛÖÙ

ÖÛÖÜ

ÖÛÖÝ

ÖÛÖÞ

ÖÛØ

ÖÛØÙ

ãäåæç èéêæëåì
G´µ¶´· ²¸Æ º·´»¼½ Ǿ´Ã¾´Ã ¼µÀ´½ ÁÀÂÁ¼µÂà À´Ä´ ½ÅµÀÅÁ¼Á¼ A

²³
Universitas Sumatera Utara

Pøùú ûüýþÿúûú ÿüÿü þ úû þ þû ûøøÿÿ A úú ûü ú ÷
üüý üýùúûú úú Gú úý ö
ö


Aýüú
Iúû

üúû



ú

Aýüú
Iúû

Púú





Aýüú
Iúû

Púú

ü



Gú úý ö
ö øùú ûüýþÿúûú ÿüÿü þ úû
ú úú úúÿ ÿüÿü A÷

úú ÿú  ÿüÿü A÷
 úú úúÿ ÿüÿü 
 úú ÿú 
ÿüÿü 
ü úú úúÿ ÿüÿü  ú
 úú ÿú  ÿüÿü 
ö÷
Universitas Sumatera Utara

B  ! " #$ %&"'"  G() *+ 
%( A, (" & &% ($!(% " )&%  &'% &
 %% (%$* P %( A (" & '"$ &% ($!(%
"   %% (%$ &'% &-* P %( A. &'% &-
 (" &  (%$* F ( %% %$"-% !- ) $#
%(  &$$ #$ %!(% !- (&%! %( "'%*
*.*

H%! P$"'% I( / K ( %% D
G0% 1&" 2 $# %(  %(  ( %% D $ &%$$%

, (&+ %!%-&  G() *3*

GUVfik Waktu vs Gaya Impak
E==
D==

627.55

672.57

NJ

C==
B==

GH

A==

GG

I

D>

555.64

D?

@==

D@

?==
>==
=

=

=F=?

=F=A

=F=C
=F=E
KLMNO PQRNSMT

=F>

=F>?

G() *3 40% $# %( %(   ( %% D
D% G() *3 & %!%-& )-1 $# %(  %( 5, !67+33 N  1&" 8+879 &%+ $# %(  %( D !- 333+6 N
 1&" 8+879 &%+  $# %(  %( D. !- 67+37 N 
1&" 8+8: &%* G# %( !%$ ) &&  %( D. #%&"
) 67+37 N $ %("! ) 6.* N* ;&vwu>v xh`a[n rbfb \_[\]^[c su
[c[ge] ]^_bk dbce f]\[gb_ t uvywu>u xh`a[n rbfb \_[\]^[c sy
[c[ge] ]^_bk dbce f]\[gb_ t uzvwvuy xh`a[n {bjb|gbjb [c[ge] ]^_bk
dbce ^b^_` f]\[gb_ bumper beam f[cebc kh^_h\]\] s bfbabi
uy}wv} xh`a[n
qn r[ce`p]bc ]^_bk `cj`k \_[\]^[c kh^_h\]\] ~n rbfb \_[\]^[c ~m
[c[ge] ]^_bk dbce f]\[gb_ t =w=m= xh`a[n rbfb \_[\]^[c ~u
[c[ge] ]^_bk dbce f]\[gb_ t =>=wv> xh`a[n rbfb \_[\]^[c ~y
[c[ge] ]^_bk dbce f]\[gb_ t vuuw=zy xh`a[n {bjb|gbjb [c[ge] ]^_bk
dbce ^b^_` f]\[gb_ bumper beam f[cebc kh^_h\]\] ~ bfbabi
=v}w== xh`a[n
un ob\]a bcba]\b _[ce`p]bc ]^_bk pbj`i q[qb\ _bfb \_[\]^[c bumper beam
_bfb k[j]cee]bc m ^[j[g j[gibfb_ ebdb ]^_bk fbc j[ebcebc ]^_bkl
bn scba]\b `cj`k kh^_h\]\] sn €bdb ]^_bk fbc j[ebcebc ]^_bk _bfb
\_[\]^[c sm bfbabi u=vwuy  fbc >wzu ‚rbn €bdb ]^_bk fbc
j[ebcebc ]^_bk _bfb \_[\]^[c su bfbabi ymywuyy  fbc >w=uu
‚rbn €bdb ]^_bk fbc j[ebcebc ]^_bk _bfb \_[\]^[c sy bfbabi
uƒvwv=z  fbc >wzƒz ‚rbn ]ab] gbjb|gbjb ebdb ]^_bk fbc j[ebcebc
]^_bk _bfb kh^_h\]\] s ^b\]ce|^b\]ce \[q[\bg u}}w>}  fbc
>wz}m ‚rbn
qn scba]\b `cj`k kh^_h\]\] ~n €bdb ]^_bk fbc j[ebcebc ]^_bk _bfb
\_[\]^[c ~m bfbabi vuw=zv  fbc mw>zv ‚rbn €bdb ]^_bk fbc
j[ebcebc ]^_bk _bfb \_[\]^[c su bfbabi ===wvy}  fbc >wƒuv

=>
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengembanganmodel Dan Analisa Respon Parking Bumper Dari Bahan Polymeric Foam Diperkuat Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit (Tkks) Terhadap Beban Impak Jatuh Bebas Cover

0 0 20

Pengembanganmodel Dan Analisa Respon Parking Bumper Dari Bahan Polymeric Foam Diperkuat Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit (Tkks) Terhadap Beban Impak Jatuh Bebas Chapter I

0 1 5

Pengembanganmodel Dan Analisa Respon Parking Bumper Dari Bahan Polymeric Foam Diperkuat Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit (Tkks) Terhadap Beban Impak Jatuh Bebas Chapter II

0 3 24

Pengembanganmodel Dan Analisa Respon Parking Bumper Dari Bahan Polymeric Foam Diperkuat Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit (Tkks) Terhadap Beban Impak Jatuh Bebas Chapter III V

0 0 36

Analisa Respon Mekanik Model Bumper Beam Mobil Bahan Polymeric Foam Diperkuat Serbuk Tkks Dengan Variasi Konsentrasi Al2o3 Akibat Beban Impak Jatuh Bebas

0 0 1

Analisa Respon Mekanik Model Bumper Beam Mobil Bahan Polymeric Foam Diperkuat Serbuk Tkks Dengan Variasi Konsentrasi Al2o3 Akibat Beban Impak Jatuh Bebas

0 0 2

Analisa Respon Mekanik Model Bumper Beam Mobil Bahan Polymeric Foam Diperkuat Serbuk Tkks Dengan Variasi Konsentrasi Al2o3 Akibat Beban Impak Jatuh Bebas

0 0 4

Analisa Respon Mekanik Model Bumper Beam Mobil Bahan Polymeric Foam Diperkuat Serbuk Tkks Dengan Variasi Konsentrasi Al2o3 Akibat Beban Impak Jatuh Bebas

0 0 32

Analisa Respon Mekanik Model Bumper Beam Mobil Bahan Polymeric Foam Diperkuat Serbuk Tkks Dengan Variasi Konsentrasi Al2o3 Akibat Beban Impak Jatuh Bebas

0 0 2

Analisa Respon Mekanik Model Bumper Beam Mobil Bahan Polymeric Foam Diperkuat Serbuk Tkks Dengan Variasi Konsentrasi Al2o3 Akibat Beban Impak Jatuh Bebas

0 0 6