Produk Hukum • Info Hukum per 08 men 2005

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERI KANAN
NOMOR PER.08/ MEN/ 2005
TENTANG
ORGANI SASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR RI SET
PENGOLAHAN PRODUK DAN BI OTEKNOLOGI
KELAUTAN DAN PERI KANAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KELAUTAN DAN PERI KANAN,
Menimbang

Mengingat

:

:

a.

bahwa dalam rangka pengembangan pengolahan produk
dan bioteknologi kelautan dan perikanan, dipandang perlu
membentuk Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan

Bioteknologi Kelautan dan Perikanan;

b.

bahwa untuk itu perlu ditetapkan Organisasi dan Tata Kerja
Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi
Kelautan dan Perikanan dengan Peraturan Menteri Kelautan
dan Perikanan;

1.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1994 tentang Pengesahan
United Nations Convention on Biological Diversity (Konvensi
Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Keanekaragaman
Hayati);

2.

Undang-Undang
Nomor

23
Pengelolaan Lingkungan Hidup;

3.

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan;

4.

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1990 tentang
Pengendalian Pencemaran Air;

5.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1999 tentang
Pengendalian Pencemaran dan/ atau Perusakan Laut;

6.

Keputusan

Presiden
Nomor
187/ M
Tahun
2004
sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden
Nomor 8/ M Tahun 2005;

Tahun

1997

tentang

7.

Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata
Kerja Kementerian Negara Republik I ndonesia;


8.

Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit
Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara
Republik I ndonesia sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2005;

9.

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
62/ KEP/ M.PAN/ 7/ 2003 tentang Pedoman Organisasi Unit
Pelaksana Teknis di Lingkungan Departemen dan Lembaga
Pemerintah Non-Departemen;

10. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.
24/ MEN/ 2002 tentang Tata Cara dan Teknik Penyusunan
Peraturan Perundangan-undangan Departemen Kelautan
dan Perikanan;
11. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.
07/ MEN/ 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Departemen Kelautan dan Perikanan;
Memperhatikan

:

Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dalam surat Nomor B/ 1588/ M.PAN/ 8/ 2005, tanggal 24 Agustus
2005;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan

:

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERI KANAN
TENTANG ORGANI SASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR
RI SET PENGOLAHAN PRODUK DAN BI OTEKNOLOGI
KELAUTAN DAN PERI KANAN.


BAB I
KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI

Pasal 1
(1)

Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan
Perikanan, yang selanjutnya dalam Peraturan ini disebut BBRP2B, adalah
unit pelaksana teknis di bidang pengolahan produk dan bioteknologi

kelautan dan perikanan yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Badan Riset Kelautan dan Perikanan.
(2)

BBRP2B dipimpin oleh seorang Kepala.
Pasal 2

BBRP2B mempunyai tugas melaksanakan riset strategis pengolahan produk dan
bioteknologi kelautan dan perikanan meliputi riset pengolahan dan
pengembangan produk, keamanan pangan, rekayasa alat, dan bioteknologi serta

kajian aplikasi hasil riset kelautan dan perikanan berdasarkan kebijakan teknis
Kepala Badan Riset Kelautan dan Perikanan.
Pasal 3
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, BBRP2B
menyelenggarakan fungsi:
a. perencanaan dan perumusan bahan kebijakan teknis dan penyerasian program
serta kegiatan riset strategis pengolahan produk dan bioteknologi kelautan
dan perikanan;
b. pembinaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi program serta kegiatan
riset strategis pengolahan produk dan bioteknologi kelautan dan perikanan;
c. pelayanan jasa dan kerja sama riset strategis pengolahan produk dan
bioteknologi kelautan dan perikanan;
d. pelaksanaan diseminasi, komunikasi, dokumentasi, dan publikasi hasil riset;
e. pembinaan dan pengembangan sumber daya riset;
f. pengelolaan urusan keuangan, rumah tangga, dan tata usaha.

BAB I I
SUSUNAN ORGANI SASI
Pasal 4
BBRP2B terdiri dari:

a. Bidang Tata Operasional;
b. Bidang Pelayanan Teknis;
c. Bagian Tata Usaha;
d. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 5
Bidang Tata Operasional mempunyai tugas melaksanakan koordinasi perencanaan
dan perumusan bahan kebijakan teknis, penyusunan program, pemantauan, serta
evaluasi pelaksanaan riset strategis pengolahan produk dan bioteknologi kelautan
dan perikanan.

Pasal 6
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Bidang Tata
Operasional menyelenggarakan fungsi:
a. koordinasi perencanaan dan perumusan bahan kebijakan teknis, penyusunan
dan penyerasian program riset strategis pengolahan produk dan bioteknologi
kelautan dan perikanan;
b. penyusunan anggaran, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan riset, serta
penyiapan tata laksana riset.
Pasal 7
Bidang Tata Operasional terdiri dari:

a. Seksi Penyiapan Program;
b. Seksi Anggaran, Monitoring, dan Evaluasi.
Pasal 8
(1)

Seksi Penyiapan Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
koordinasi perencanaan dan perumusan bahan kebijakan teknis,
perencanaan, penyusunan, dan penyerasian program riset strategis
pengolahan produk dan bioteknologi kelautan dan perikanan.

(2)

Seksi Anggaran, Monitoring, dan Evaluasi mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan anggaran, tata laksana riset, kompilasi data
hasil riset, serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan riset strategis
pengolahan produk dan bioteknologi kelautan dan perikanan.
Pasal 9

Bidang Pelayanan Teknis mempunyai tugas melaksanakan penyiapan kerja sama
riset, diseminasi, komunikasi, publikasi, dan dokumentasi hasil riset strategis

pengolahan produk dan bioteknologi kelautan dan perikanan.
Pasal 10
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Bidang
Pelayanan Teknis menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan kerja sama riset, diseminasi, dan pemasyarakatan hasil riset
strategis pengolahan produk dan bioteknologi kelautan dan perikanan;
b. pelaksanaan kegiatan komunikasi dan publikasi hasil riset strategis pengolahan
produk dan bioteknologi kelautan dan perikanan;
c. pengelolaan dokumentasi dan pengembangan perpustakaan.

Pasal 11
Bidang Pelayanan Teknis terdiri dari:
a. Seksi Kerja Sama dan Pelayanan Riset;
b. Seksi Publikasi dan Dokumentasi.

Pasal 12
(1)

Seksi Kerja Sama dan Pelayanan Riset mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan kerja sama riset, diseminasi, dan pemasyarakatan hasil

riset strategis pengolahan produk dan bioteknologi kelautan dan perikanan.

(2)

Seksi Publikasi dan Dokumentasi mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan kegiatan komunikasi dan publikasi hasil riset strategis pengolahan
produk dan bioteknologi kelautan dan perikanan serta pengelolaan
dokumentasi dan pengembangan perpustakaan.
Pasal 13

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi
kepegawaian dan jabatan fungsional, administrasi keuangan, persuratan,
kearsipan, rumah tangga, dan perlengkapan.
Pasal 14
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Bagian Tata
Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian dan jabatan fungsional;
b. pelaksanaan urusan administrasi keuangan, persuratan, kearsipan, rumah
tangga, dan perlengkapan;
c. pengelolaan sarana riset dan laboratorium data.
Pasal 15
Bagian Tata Usaha terdiri dari:
a. Subbagian Kepegawaian;
b. Subbagian Keuangan dan Umum.
Pasal 16
(1)

Subbagian Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan administrasi
kepegawaian dan administrasi jabatan fungsional.

(2)

Subbagian Keuangan dan Umum mempunyai tugas melakukan urusan
administrasi keuangan, persuratan, kearsipan, rumah tangga, dan
perlengkapan, serta pengelolaan sarana riset dan laboratorium data.

BAB I I I
KELOMPOK JABATAN FUNGSI ONAL
Pasal 17
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai
dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku.
Pasal 18
(1)

Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari jabatan fungsional Peneliti,
Perekayasa, Teknisi Litkayasa, Arsiparis, Pranata Komputer, Pustakawan, dan
jabatan fungsional lain berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

(2)

Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional yang ditetapkan
oleh Kepala.

(3)

Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan
berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

(4)

Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatur dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB I V
TATA KERJA
Pasal 19
Dalam melaksanakan tugas, pimpinan satuan organisasi dan Kelompok Jabatan
Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi, baik
di lingkungan BBRP2B maupun dengan instansi lain di luar BBRP2B sesuai dengan
tugas masing-masing.
Pasal 20
Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi pelaksanaan tugas bawahan
masing-masing dan apabila terjadi penyimpangan wajib mengambil langkahlangkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Pasal 21
Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggung jawab memimpin dan
mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta
petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan.
Pasal 22
Setiap pimpinan satuan organisasi dan pejabat fungsional wajib mengikuti dan
mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing atau
koordinator serta menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya.
Pasal 23
Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan wajib
diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut serta
untuk memberikan petunjuk kepada bawahan.
Pasal 24
Dalam menyampaikan laporan kepada atasan, tembusan laporan wajib pula
disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai
hubungan kerja.
Pasal 25
Setiap pimpinan satuan organisasi dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh
pimpinan satuan organisasi di bawahnya, dan dalam rangka pemberian bimbingan
kepada bawahan wajib mengadakan rapat berkala.

BAB V
ESELONI SASI
Pasal 26
(1)

Kepala BBRP2B adalah jabatan struktural eselon I I b.

(2)

Kepala Bidang dan Kepala Bagian adalah jabatan struktural eselon I I I b.

(3)

Kepala Seksi dan Kepala Subbagian adalah jabatan struktural eselon I V b.

BAB VI
LOKASI
Pasal 27
BBRP2B berlokasi di Jalan Petamburan VI , Jakarta Pusat.

BAB VI I
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 28
Perubahan atas susunan organisasi dan tata kerja menurut peraturan ini
ditetapkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan setelah terlebih dahulu mendapat
persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang
pendayagunaan aparatur negara.
Pasal 29
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 29 Agustus 2005

MENTERI KELAUTAN DAN PERI KANAN,
ttd

FREDDY NUMBERI

Disalin sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Organisasi,

Narmoko Prasmadji

BALAI BESAR RISET PENGOLAHAN PRODUK DAN BIOTEKNOLOGI-KP

KEPALA

BAGIAN
TATA USAHA

SUBBAGIAN
KEPEGAWAIAN

BIDANG
TATA OPERASIONAL

BIDANG
PELAYANAN TEKNIS

SUBBIDANG
PENYIAPAN
PROGRAM

SUBBIDANG
KERJA SAMA &
PELAYANAN RISET

SUBBIDANG
ANGARAN DAN
MONEV

SUBBIDANG
PUBLIKASI DAN
DOKUMENTASI

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

SUBBAGIAN
KEUANGAN DAN UMUM