LAPORAN PRATIKUM KIMIA Dwiii. docx
LAPORAN PRATIKUM KIMIA
NAMA : DWI ARIYANI
NO.ABS : 09
KELAS : XII MIPA 8
A. TUJUAN
Untuk membandingkan titik beku larutan elektroit dan non elektrolit pada
konsentrasi yang sama.
B. .
DASAR TEORI
C.
D.
Apabila suatu zat dilarutkan dalam suatu pelarut, maka sifat larutan
itu berbeda dari sifat pelarut murni. Contohnya, larutan urea yang berbeda
sifat dengan air murni biasa. Sifat-sifat larutan yang ada, seperti rasa,
warna, pH, dan kekentalan bergantung pada jenis dan konsentrasi zat
yang terlarut. Pengaruh jenis zat ya ng terlarut kecil sekali sejauh zat yang
terlarut itu tergolong nonelektrolit dan tidak mudah menguap. Sedangkan
sifat-sifat yang tiak bergantung pada jenis zat yang terlarut tetapi hanya
pada konsentrasi partikelnya disebut dengan sifat-sifat koligatif suatu
larutan.
E.
Sifat koligatif larutan adalah sifat fisis larutan yang hanya tergantung
pada jumlah partikel zat terlarut dan tidak tergantung dari jenis zat
terlarut. Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi
larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan dan sifat koligatif itu sendiri.
Jumlah partikel dalam larutan elektrolit tidak sama dengan jumlah larutan
non elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama.
Pada larutan nonelektrolit seperti gula, sifat-sifat koligatif berbanding
lurus dengan molalitas larutan menurut hukum Raoult dan Henry. Larutan
elektrolit memperlihatkan penurunan titik beku lebih besar. Dalam larutan
elektrolit terurai menjadi ion-ion sehingga molalitas pertikel menjadi
bertambah. Meskipun jumlah partikel dalam larutan elektrolit bertambah
besar, tetapi perubahan sifat-sifat koligatif larutan tidak sebanding dengan
perhitunagn jumlah partikel. Hal ini disebabkan terjadinya gaya tarik menaik
antarionik. Ion-ion yang bermuatan positif tidak sepenuhnya merupakan
satuan-satuan bebas. Setiap ion positif dari larutan akan dikelilingi oleh ion
negatif, begitu pula sebaliknya.
Sifat koligatif adalah sifat yang disebabkan oleh kebersamaan jumlah
partikel dan bukan ukurannya. Zat terlarut mempengaruhi sifat larutan dan
besar pengaruh itu bergantung pada jumlah partikel. Sifat koligatif larutan
dapat digunakan untuk menentukan berat molekul dari zat terlarut.
Penurunan titik beku dari suatu larutan,Tf berbanding lurus dengan
konsentrasi molal (m) dari suatu larutan. Setiap pelarut mempunyai
konstanta tertentu yang
Besarnya penurunan tiitk beku larutan begantung pada konsentrasi zat
terlarut. Semakin berat larutan, maka semakin rendah titk bekunya dan
perubahannya hampir sebanding dengan perubahan konsentrasi. Penurunan
titik beku juga bergantung pada jumlah pertikel zat terlarut dalam larutan.
F. ALAT DAN BAHAN
Alat :
Gelas Kimia
Tabung Reaksi
Pengaduk Kaca
Termometer
Bahan :
Es Batu
Garam Dapur Padat
Glukosa
Larutan NaCl
G. LANGKAH KERJA
1. Masukkan pecahan kecil-kecil es batu dalam gela kimia hingga terisi
3/4 dan beri garam secukupnya, lalu aduk hingga rata.
2. Masukkan 10 ml larutan urea (CO(NH2)2) 1 molal pada tabung
reaksi, kemudian masukkan tabung reaksi tersebut ke dalam gelas
kimia yang berisi pecahan es.
3. Aduklah hingga larutan urea tersebut membeku
4. Keluarkan tabung reaksi dari gelas kimia dan ganti pengaduk
dengan termometer
5. Ukurlah suhu konstan dari urea tersebut, lalu catat sebagai titik eku
larutan
6. Ulangi langkah diatas untuk menguju larutan NaCl 1 molal dan 2
molal. Dan, glukosa 1 molal dan 2 molal
H. HASIL KERJA
No
.
1.
2.
3.
I.
Zat Terlarut
Glukosa 1 molal
Glukosa 2 molal
Larutan NaCl 1
molal
4. Larutan NaCl 2
molal
PERMASALAHAN
Titik Beku (®C)
-2
-1
-3
Penurunan Titik Beku ΔTf
(®C)
2
1
3
-2
2
1. Bagaimana pengaruh konsentrasi terhadap titik beku larutan?
Jawab : Besarnya penurunan titik beku sebanding dengan konsentrasi
molal (m), jadi apabila konsentrasinya besar maka harga penurunan
titik bekunya besar juga.
2. Jelaskan perbedaan antara titik beku larutan elektrolit dan non
elektrolit
Jawab:
a)
Larutan elektrolit memiliki harga ΔTf yang lebih besar dari pada
larutan non elektrolit
b)
Penurunan titik beku larutan elektrolit lebih tinggi daripada
larutan nonelektrolit.
c)
Larutan elektrolit mengandung jumlah partikel lebih banyak
daripada larutan non elektrolit
d) Untuk larutan elektrolit penentuan harga ΔTf harus dikalikan
dengan faktor ionisasinya, sedangkan untuk larutan non elektrolit tidak
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi titik beku larutan?
Jawab :
a. Konsentrasi larutan
Semakin besar konsentrasi zat terlarut dalam suatu larutan, maka semakin
rendah titik beku larutan tersebut, dan semakin rendah konsentrasi zat terlarut
dalam suatu larutan maka titik beku larutan akan semakin tinggi
b. Keelektrolitan Larutan
Larutan elektrolit akan semakin sukar membeku (titik beku lebih rendah)
daripada larutan non elektrolit.
c. Jumlah partikel
J.
KESIMPULAN
Dari percobaan yang kami lakukan, kami dapat menyimpulkan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi titik beku dan penurunan titik beku ialah
jumlah konsentrasi molal dan sifat larutan (elektrolit dan non-elektrolit).
Dan garam dapur disini berfungsi sebagai stabilisator suhu es dikarenakan
garam dapur dapat menghambat proses pencairan es.
NAMA : DWI ARIYANI
NO.ABS : 09
KELAS : XII MIPA 8
A. TUJUAN
Untuk membandingkan titik beku larutan elektroit dan non elektrolit pada
konsentrasi yang sama.
B. .
DASAR TEORI
C.
D.
Apabila suatu zat dilarutkan dalam suatu pelarut, maka sifat larutan
itu berbeda dari sifat pelarut murni. Contohnya, larutan urea yang berbeda
sifat dengan air murni biasa. Sifat-sifat larutan yang ada, seperti rasa,
warna, pH, dan kekentalan bergantung pada jenis dan konsentrasi zat
yang terlarut. Pengaruh jenis zat ya ng terlarut kecil sekali sejauh zat yang
terlarut itu tergolong nonelektrolit dan tidak mudah menguap. Sedangkan
sifat-sifat yang tiak bergantung pada jenis zat yang terlarut tetapi hanya
pada konsentrasi partikelnya disebut dengan sifat-sifat koligatif suatu
larutan.
E.
Sifat koligatif larutan adalah sifat fisis larutan yang hanya tergantung
pada jumlah partikel zat terlarut dan tidak tergantung dari jenis zat
terlarut. Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi
larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan dan sifat koligatif itu sendiri.
Jumlah partikel dalam larutan elektrolit tidak sama dengan jumlah larutan
non elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama.
Pada larutan nonelektrolit seperti gula, sifat-sifat koligatif berbanding
lurus dengan molalitas larutan menurut hukum Raoult dan Henry. Larutan
elektrolit memperlihatkan penurunan titik beku lebih besar. Dalam larutan
elektrolit terurai menjadi ion-ion sehingga molalitas pertikel menjadi
bertambah. Meskipun jumlah partikel dalam larutan elektrolit bertambah
besar, tetapi perubahan sifat-sifat koligatif larutan tidak sebanding dengan
perhitunagn jumlah partikel. Hal ini disebabkan terjadinya gaya tarik menaik
antarionik. Ion-ion yang bermuatan positif tidak sepenuhnya merupakan
satuan-satuan bebas. Setiap ion positif dari larutan akan dikelilingi oleh ion
negatif, begitu pula sebaliknya.
Sifat koligatif adalah sifat yang disebabkan oleh kebersamaan jumlah
partikel dan bukan ukurannya. Zat terlarut mempengaruhi sifat larutan dan
besar pengaruh itu bergantung pada jumlah partikel. Sifat koligatif larutan
dapat digunakan untuk menentukan berat molekul dari zat terlarut.
Penurunan titik beku dari suatu larutan,Tf berbanding lurus dengan
konsentrasi molal (m) dari suatu larutan. Setiap pelarut mempunyai
konstanta tertentu yang
Besarnya penurunan tiitk beku larutan begantung pada konsentrasi zat
terlarut. Semakin berat larutan, maka semakin rendah titk bekunya dan
perubahannya hampir sebanding dengan perubahan konsentrasi. Penurunan
titik beku juga bergantung pada jumlah pertikel zat terlarut dalam larutan.
F. ALAT DAN BAHAN
Alat :
Gelas Kimia
Tabung Reaksi
Pengaduk Kaca
Termometer
Bahan :
Es Batu
Garam Dapur Padat
Glukosa
Larutan NaCl
G. LANGKAH KERJA
1. Masukkan pecahan kecil-kecil es batu dalam gela kimia hingga terisi
3/4 dan beri garam secukupnya, lalu aduk hingga rata.
2. Masukkan 10 ml larutan urea (CO(NH2)2) 1 molal pada tabung
reaksi, kemudian masukkan tabung reaksi tersebut ke dalam gelas
kimia yang berisi pecahan es.
3. Aduklah hingga larutan urea tersebut membeku
4. Keluarkan tabung reaksi dari gelas kimia dan ganti pengaduk
dengan termometer
5. Ukurlah suhu konstan dari urea tersebut, lalu catat sebagai titik eku
larutan
6. Ulangi langkah diatas untuk menguju larutan NaCl 1 molal dan 2
molal. Dan, glukosa 1 molal dan 2 molal
H. HASIL KERJA
No
.
1.
2.
3.
I.
Zat Terlarut
Glukosa 1 molal
Glukosa 2 molal
Larutan NaCl 1
molal
4. Larutan NaCl 2
molal
PERMASALAHAN
Titik Beku (®C)
-2
-1
-3
Penurunan Titik Beku ΔTf
(®C)
2
1
3
-2
2
1. Bagaimana pengaruh konsentrasi terhadap titik beku larutan?
Jawab : Besarnya penurunan titik beku sebanding dengan konsentrasi
molal (m), jadi apabila konsentrasinya besar maka harga penurunan
titik bekunya besar juga.
2. Jelaskan perbedaan antara titik beku larutan elektrolit dan non
elektrolit
Jawab:
a)
Larutan elektrolit memiliki harga ΔTf yang lebih besar dari pada
larutan non elektrolit
b)
Penurunan titik beku larutan elektrolit lebih tinggi daripada
larutan nonelektrolit.
c)
Larutan elektrolit mengandung jumlah partikel lebih banyak
daripada larutan non elektrolit
d) Untuk larutan elektrolit penentuan harga ΔTf harus dikalikan
dengan faktor ionisasinya, sedangkan untuk larutan non elektrolit tidak
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi titik beku larutan?
Jawab :
a. Konsentrasi larutan
Semakin besar konsentrasi zat terlarut dalam suatu larutan, maka semakin
rendah titik beku larutan tersebut, dan semakin rendah konsentrasi zat terlarut
dalam suatu larutan maka titik beku larutan akan semakin tinggi
b. Keelektrolitan Larutan
Larutan elektrolit akan semakin sukar membeku (titik beku lebih rendah)
daripada larutan non elektrolit.
c. Jumlah partikel
J.
KESIMPULAN
Dari percobaan yang kami lakukan, kami dapat menyimpulkan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi titik beku dan penurunan titik beku ialah
jumlah konsentrasi molal dan sifat larutan (elektrolit dan non-elektrolit).
Dan garam dapur disini berfungsi sebagai stabilisator suhu es dikarenakan
garam dapur dapat menghambat proses pencairan es.