Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan. docx

MAKALAH
“Konsep Dasar Statistik, Manajemen Porotofolio dan Analisis Laporan
Keuangan”
(diajukan guna memenuhi tugas Manajemen Investasi dan Pasar Modal)

Oleh :
1. Putri Pertiwi

120810301020

2. Ade Irma Suryani

120810301029

3. Risqa Maulidatus Sholehah

120810301058

4. Siti Musrifah

120810301064


5. Sherly Heriyanto

120810301157
Kelas B

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS JEMBER
1

KATA PENGANTAR

Puji syukur yang dalam penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat rahmat-Nyalah makalah ini dapat penulis selesaikan sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan. Dalam makalah ini, penulis membahas mengenai
“Analisis Laporan Keuangan dan Konsep Dasar Statistik dan Manajemen
Portofolio”.
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pengetahuan kita tentang
“Mata Kuliah Manajemen Investasi dan Pasar Modal.”

Penulis menyadari bahwa sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan
dan kekurangan sehingga hanya yang demikian sajalah yang dapat penulis
berikan. Penulis juga sangat mengaharapkan kritikan dan saran dari para pembaca
sehingga penulis dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam penyusunan
makalah selanjutnya. Demikian makalah ini, semoga bermanfaat bagi kita semua.

Penulis,

2

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Profil Perusahaan
1. PT Indofood Sukses Makmur Tbk
Nama
Kode

: Indofood Sukses Makmur Tbk
: INDF
Sudirman Plaza Indofood Tower Lt. 27 Jl. Jenderal
Alamat Kantor

:
Sudirman Kav. 76 - 78 Jakarta 12910
Alamat Email
: werianty@indofood.co.id;yvonne@indofood.co.id
No. Telepon
: (021) 57958822
Faks
: (021) 57937373
NPWP
: 01.542.658.8-092.000
NPKP
:Situs
:Tanggal IPO
: 14-Jul-1994
Papan
: Utama
Bidang Usaha Utama : Food and Beverages
Sektor
: CONSUMER GOODS INDUSTRY
Sub Sektor

: FOOD AND BEVERAGES
Biro Administrasi
: PT Raya Saham Registra
Efek

3

2. PT Bumi Citra Permai Tbk
Nama
Kode
Alamat Kantor

: Bumi Citra Permai Tbk
: BCIP
: Gedung Millennium Group Jl. Kramat Raya No. 32-34,
Jakarta Pusat 10450
Alamat Email
: info@bumicitrapermai.com
No. Telepon
: (021) 391 6338

Faks
: (021) 3193 5557
NPWP
: 1.969.812.5-026.0
NPKP
:Situs
: www.bumicitrapermai.com
Tanggal IPO
: 11-Des-2009
Papan
: Pengembangan
Bidang Usaha Utama
: Property dan Real Estate
Sektor
: PROPERTY, REAL ESTATE AND BUILDING
CONSTRUCTION
Sub Sektor
: PROPERTY AND REAL ESTATE
Biro Administrasi Efek : PT Adimitra Transferindo


4

BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Statistik dan Manajemen Portofolio
Tabel 1. Perhitungan Expected Return dan Varian PT. Indofood Sukses
Makmur dan PT. Bumi Citra Permai, Tbk selama bulan Februari 2014.
Tgl

INDF
Har
ga

Retur
n

rAt-rA

BCIP
(rAtrA)2


Har
ga

Return

rB,t-rB

0,00412
4
0,00621
1
0,00625
0
-

0,00338
0
0,00546
7
0,00699

4
-

(rB,trB)2

1
2
3
4
5
6

692
5
682
5
687
5
702


0,0071
68
0,0144
40
0,0073
26
0,0218

0,00871
6
0,01598
8
0,00577
9
0,02027

0,00007
6
0,00025
6

0,00003
3
0,00041

483
480
483
479

5

0,00001
1
0,00003
0
0,00004
9
0,00005

5

7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23

705
0

705
0
690
0
700
0
697
5
700
0

702
5
700
0
700
0
700
0
705
0

18
0,0035
59

1
0,00201
1

0,0000
00
0,0212
77
0,0144
93
0,0035
71

0,00154
7
0,02282
4
0,01294
5
0,00511
9

0,0035
84

0,0035
71
0,0035
59

7
0,00017
6

486

0,00206
2

0,00280
6

0,00000
8

0,01720
5
0,00681
7
0,04553
4
0,02246
3

0,00029
6
0,00004
6

474

0,00203
7

0,00000
4

463

0,00000
4

470

0,01511
9

0,01586
3

0,00025
2

0,00002
6

482

0,00000
2

480

0,00000
2

473

0,0071
43

0,00559
6

0,00003
1

472

0,02553
2
0,00415
0
0,01867
2
0,00211
4

0,02627
6
0,00323
5
0,01792
8
0,00137
0

0,00069
0

0,0000
00

0,00202
4
0,00510
6
0,00147
0
0,00154
7

0,0106
38

0,01218
6
0,00154
7
0,00513
2

0,00423
7
0,00212
8

0,00349
3
0,00138
4

0,00924
4
0,01980
5

0,01919
0
0,00209
2
0,00000
0

0,01993
4
0,00134
8
0,00074
4

0

25

697
5

26

695
0

0,0000
00
0,0035
84

702
5
717
5

0,0107
91
0,0213
52

0,00052
1
0,00016
8

0,00753
8
0,01327
0

0,00002
6

24

28

0,00000
2

485

0,00828
2
0,01252
6

0,01646
1
0,00607
3
0,04627
8
0,02320
7

697
5

27

1
0,00000
4

494
497

0,00014
8

470

0,00000
2

469

0,00002
6

478

0,00008
5
0,00039
2

477
477

6

0,00207
3
0,00050
5

0,00001
1
0,00032
1
0,00000
2

0,00001
2
0,00000
2
0,00039
7
0,00000
2
0,00000
1

0,0009
14

0,0014
70

E(r)

0,0022
22
0,0001
17
0,0108
15

Jumlah
Varian
St.Devias
i

0,0049
42
0,0002
60
0,0161
27

1. Expected rate of return Saham Individu
Expeceted rate of return, E(r), menunjukkan apa yang kita harapkan untuk
diperoleh dari investasi terhadap suatu saham pada masa sebulan
mendatang. Rumus untuk E(r) adalah sebagai berikut:

E(r) =

hi - r i

Berdasarkan rumus dan perhitungan tersebut, didapat E(r) = 0,15% untuk
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dan -0,09% untuk PT. Bumi Citra
Permai Tbk. Hal ini berarti tingkat pengembalian harapan yang akan
didapat di masa yang akan datang saham PT. Indofood Tbk sebesar 0,15%,
yang berarti lebih tinggi daripada expected return saham PT Bumi Citra
Permai Tbk -0.09%, yang didapat dari return harian selama satu bulan
tersebut
2. Varian Saham Individu
Varian/Resiko adalah potensi untuk menyimpangnya nilai r dari nilai yang
diharapakan, dengan rumus sebagai berikut:
σ

2

(r) =

hi [ri – E(r)i]

Berdasarkan rumus dan perhitungan tersebut, didapat varian ( σ ) saham
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk sebesar 0,000117 sedangkan varian dari
PT. Bumi Citra Permai Tbk adalah 0,000260. Angka tersebut merupakan
tingkat risiko yang tersebar di sekitar rata-rata return yaitu potensi untuk
menyimpangnya nilai return dari nilai yang diharapkan.

7

3. Expected Return Market
Tabel 2. Perhitungan Expected Return Pasar (IHSG) Selama Bulan
Februari 2014.
Tgl

IHSG
Harg
a

Return

rM,t-rM

0,00735
5
0,00775
1
0,00736
4
0,00921
5
0,00948
3

0,00961
2
0,01000
8
0,00510
7
0,00695
8
0,00722
6

4491,
66
4508,
04

0,00356
4
0,00436
8
0,00583
9
0,00103
0
0,00364
7

0,00582
1
0,00211
1
0,00358
2
0,00328
7
0,00139
0

4555,
37

0,01049
9

4556,
19
4592,
65
4598,
22

0,00018
0
0,00800
2
0,00121
3

0,00824
2
0,00207
7
0,00574
5
0,00104

1
2
3
4386,
26
4
5
6
7

4352,
26
4384,
31
4424,
71
4466,
67

8
9
10
11
12

4450,
75
4470,
19
4496,
29

13
14
15
16
17
18
19
20

(rM,trM)2

0,000092
0,000100
0,000026
0,000048
0,000052

0,000034
0,000004
0,000013
0,000011
0,000002

0,000068
0,000004
0,000033
0,000001

8

21

4646,
15

22
23
24
4623,
57
25
4577,
29
26
4532,
72
4568,
94
4620,
22

27
28

E(r)

0,01042
4

4
0,00816
7

0,00486
0
0,01001
0
0,00973
7
0,00799
1
0,01122
4

0,00711
7
0,01226
7
0,01199
4
0,00573
4
0,00896
7

0,000067

0,000051
0,000150
0,000144
0,000033
0,000080

0,0022
57

Jumlah
Varian

0,001014
0,00005
3

St.Dev
iasi

0,007037

Berdasarkan perhitungan diatas, didapat expected return market
sebesar 0,226%. Expected return pasar ini merupakan rata-rata return
indeks harga pasar yang mencerminkan harapan para investor dalam
berinvestasi di pasar saham dengan harapan minimal investor memperoleh
return yang sama besarnya dengan return pasar, yaitu sebesar 0,226%.
Tabel.3 Perhitungan Kovarian, Koefisien Korelasi dan Beta Saham PT.
Indofood Sukses Makmur tbk dan PT. Bumi Citra Permai Tbk

E(r)
Varian
Standar Deviasi

INDF
0,001470
0,000117
0,010815

BCIP
-0,000914
0,000260
0,016127

IHSG
0,002257
0,000053
0,007037

Tgl

(rA,t - rA)(rB,t - rB)

(rA,t - rA)(rM,t - rM)

(rB,t - rB)(rM,t - rM)

9

1
2

3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28

0,000028
0,000084
0,000042
-0,000150
0,000028

0,000083
0,000159
0,000030
0,000142
0,000015

0,000031
0,000053
0,000037
-0,000051
0,000097

-0,000004
-0,000395
0,000091
0,000229
-0,000047

0,000009
-0,000048
0,000047
0,000017
0,000003

-0,000017
0,000037
0,000025
0,000149
-0,000031

0,000034
-0,000133
0,000005
0,000026
-0,000007

0,000017
0,000010
-0,000008
0,000002
0,000046

0,000132
-0,000055
-0,000019
0,000019
-0,000010

0,000040
0,000002
-0,000102
-0,000011
0,000018

0,000086
0,000018
0,000061
0,000053
0,000178

0,000024
0,000015
-0,000241
-0,000007
0,000008

Jumlah
Varian
Standar Deviasi
(σ)
Kovarian
Koefisien
korelasi
Beta (β)

-0,000223
-0,000012

0,000919
0,000048

0,000195
0,000010

0,004140

0,006956

0,003204

-0,000012

0,000048

0,000010

-0,067162

0,612255

0,087105

0,906168

0,192245

4. Kovarian
Rumus dari Kovarian:
Cov rA rB =

(rAt−rA )(rBt−rB)
n−1

10

Konsep kovarian menunjukkan suatu cara mengukur gerakan bersamasama (Co-movement) dari dua variable acak atau random. Dua asset yang
cenderung bergerak ke arah yang sama akan memiliki kovarian positif,
seperti yang terlihat dari kovarian antara return saham PT. Indofood
dengan return pasar adalah 0,000048, juga yang terjadi antara PT. Bumi
Citra Permai dengan return pasar yaitu 0,000010. Namun, jika keduanya
bergerak ke arah berlawanan, maka kovarian yang diperoleh akan negatif,
seperti pada return saham antara PT. Indofood Tbk dan PT. Bumi Citra
Permai Tbk sebesar -0,000012.
5. Koefisien Korelasi
Hasil yang diperoleh dari perhitungan rumus diatas pada table 3
, didapat nilai keofisien korelasi antara kedua perusahaan yaitu -0,067162,
nilai tersebut mendekati minus satu (-1) yang berarti kedua variable yang
diamati memiliki hubungan negative atau berlawanan yang sempurna yang
berarti bahwa kenaikan atau penurunan satu variable return saham
perusahaan akan diikuti kenaikan atau penurunan variable yang lain.
Namun, nilai koefisien korelasi antara return saham perusahaan dengan
return saham pasar mendekati plus satu(+1) yaitu 0,612255 anatara PT
Indofood dengan return pasar dan 0,087105 untuk PT Bumi Citra Permai
Tbk dengan return pasar. Hal ini berarti kedua variable return saham yang
diamati memiliki hubungan positif atau searah sempurna bahwa kenaikan
atau penurunan return saham yang satu diikuti oleh kenaikan atau
penurunan returna saham yang lain.
6. Factor Beta
Factor beta suatu saham merupaka indicator sejauh mana suatu saham
bereaksi atau memberi respon terhadap perubahan return pasarnya untuk
saham PT Indofood factor betanya adalah 0,906168. Angka tersebut
mengindikasikan bahwa jika kita mengetahui return pasar akan naik
sebesar satu persen pada bulan depan, kita akan mengharapkan bahwa

11

retun saham Indoofod akan naik sebesar 0,906% dan demikian sebaliknya.
Hal ini berlaku juga pada saham PT Bumi Citra Pemai Tbk, factor betanya
adalah 0,192245 . dimana tiap return pasar naik satu persen maka kita akan
mengharapkan return saham Bumi Citra Permai akan naik sebesar 0,19%
dan sebaliiknya.
7. Expected Return Portofolio
Berdasarkan table 4 di bawah ini dapat kita lihat bahwa diantara kedua
return saham perusahan pada bulan februari 2014, PT Bumi Citra Permai
memiliki rata-rata return harian tertinggi yaitu 0,21% dan juga deviasi
standart return tertinggi yaitu 1,61%. Secara implisit, bukti tersebut
mengindikasikan adanya hubungan positif anatar return dan risiko, yang
diukur dengan deviasi standar atau volatilitas return. Namun demikian,
kondisi ideal tersebut tidak selamanya benar yaitu tidak selalu bahwa ratarata-rata return tinggi selalu memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan
dengan saham yang lain dan sebaliknya.
Setelah kita perhatikan rata-rata return dan deviasi standar pada portofolio
dengan kombinasi proporsi dua saham yang sama yaitu 50% dan
kombinasi proporsi dua saham 25% dan 75% didapat hasil return dan
standar deviasi yang lebih optimal pada portofolio 25% saham Indofood
dan 75% saham Bumi Citra Permai dengan rata – rata return 0,19% dan
deviasi standar sebesar 1,48%. Hal ini membuktikan bahwa portofolio
menawarkan rata-rata return yang lebih baik dari return individual saham.
Namun, dengan tingginya return yang di dapat juga meningkatkan tingkat
risiko.

12

Tabel 4. Return Harian dan Statistik Deskriptif Saham Individual dan Portofolio Februari 2014
Tgl

Return
INDF

Return
BCIP

75% Saham INDF
25 %Saham BCIP

50% Saham BCIP
50% Saham INDF

25% Saham INDF
75% Saham BCIP

0% Saham INDF
100% Saham BCIP

100% Saham INDF
0% Saham BCIP

-0,72%
-1,44%
0,73%
2,18%
0,36%

-0,41%
-0,62%
0,63%
-0,83%
1,25%

-0,64%
-1,24%
0,71%
1,43%
0,58%

-0,56%
-1,03%
0,68%
0,68%
0,80%

-0,49%
-0,83%
0,65%
-0,08%
1,03%

-0,41%
-0,62%
0,63%
-0,83%
1,25%

-0,72%
-1,44%
0,73%
2,18%
0,36%

0,00%
-2,13%
1,45%
-0,36%
0,36%

0,21%
1,65%
0,61%
-4,63%
-2,32%

0,05%
-1,18%
1,24%
-1,42%
-0,31%

0,10%
-0,24%
1,03%
-2,49%
-0,98%

0,15%
0,70%
0,82%
-3,56%
-1,65%

0,21%
1,65%
0,61%
-4,63%
-2,32%

0,00%
-2,13%
1,45%
-0,36%
0,36%

0,36%
-0,36%
0,00%
0,00%
0,71%

1,51%
2,55%
5,56%
-1,87%
-0,21%

0,65%
0,37%
1,39%
-0,47%
0,48%

0,93%
1,10%
2,78%
-0,93%
0,25%

1,22%
1,83%
4,17%
-1,40%
0,02%

1,51%
2,55%
2,55%
-1,87%
-0,21%

0,36%
-0,36%
-0,36%
0,00%
0,71%

-1,06%
0,00%
-0,36%
1,08%
2,14%
0,15%
1,08%

-0,42%
-0,21%
1,92%
-0,21%
0,00%
0,21%
1,61%

-0,90%
-0,05%
0,21%
0,76%
1,60%
0,16%
1,21%

-0,74%
-0,11%
0,78%
0,43%
1,07%
0,18%
1,35%

-0,58%
-0,16%
1,35%
0,11%
0,53%
0,19%
1,48%

-0,42%
-0,21%
1,92%
-0,21%
0,00%
0,06%
1,61%

-1,06%
0,00%
-0,36%
1,08%
2,14%
0,13%
1,08%

1
2

3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
Expected return
Standar deviasi

13

2.1 Analisis Laporan Keuangan
1. PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk
1. Membaca neraca (dalam jutaan rupiah)
Bila diperhatikan sekilas tampak bahwa telah terjadi peningkatan aset
sebesar Rp 5.738.274,- atau 10,7% ditahun 2012 dibandingkan dengan tahun
2011. Aset PT. Indofood Sukses Makmur

tahun 2012 menjadi Rp

59.324.207,-, sementara tahun 2011 asetnya adalah Rp 53.585.933,-. Pada
tahun 2012, 42% dari aset perusahaan dibiayai dari utang sedangkan sisanya
berasal dari modal yang sebagian besar komponen modalnya adalah berasal
dari sisa laba (saldo laba).
Pada akhir tahun 2012, sebesar Rp 26.202.972,- atau 44,17% dari aset
perusahaan berupa aset lancar yang sebagian besar merupakan komponen kas
dan setara kas. Aktiva lancar tumbuh sebesar Rp 1.701.238,- atau 6,9%
selama dua tahun sementara kas dan setara kas tumbuh sebesar 2,25%.
Lebih dari setengah utang perusahaan merupakan utang jangka
pendek dimana selama dua tahun analisis telah terjadi peningkatan utang
jangka pendek sebesar 1,94% dari Rp 12.831.304,- menjadi Rp 13.080.544,-.
Utang jangka panjang perusahaan mengalami peningkatan Rp 2.956.585,atau 32,3%. Efek nyata dari perubahan dalam komposisi utang ini adalah
berkurangnya nilai kas yang menyusut sepertiganya dibandingkan dengan
nilai di tahun 2011. Hal ini terjadi karena sebagian besar dari uang kas yang
ada digunakan untuk membayar kewajiban jangka pendek perusahaan.
Kenaikan dalam piutang telah menambah kas sebesar Rp 51.564,-.
Sementara itu, akun persediaan menyerap sejumlah Rp 1.246.251,-. Kenaikan
dalam utang jangka pendek dapat menutup beban yang ada sebesar Rp
249.240,-, sedangkan kenaikan utang jangka panjang mampu memberikan
kontribusi sebesar Rp 2.956.585,- dalam menutup beban yang ada.

Ringkasan Rasio Keuangan PT Indofood Sukses Makmur,Tbk Tahun
2011 dan 2012

15

N
O
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Rasio atau Perputaran

2011

2012

Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio Cepat (Quick atau Acid Test
Ratio)
Rasio Kas Operasi
Rasio Utang (Debt Ratio)
Rasio Suku Bunga
Rasio Aktivitas Operasi atas Biaya
Tetap
Margin Laba
Perputaran Aset Total (Total Assets
Turnover)
Tingkat Pengembalian Atas Aset
(Return on Totl Assets)
Tingkat Pengembalian Atas Modal
(return on Equity)
Perputaran Persediaan
Rata-Rata Penjualan per hari
Periode Pengumpulan Piutang

2,003202008

1,909527979

1,987232124
0,387255341
41%
-

1,967899462
0,566271097
42%
-

11%

10%

2,002613722

2,307525528

9%

8%

15%
6,935415721
125922,9333
29 hari

14%
6,432229023
139053,9639
26 ari

2. Analisis Laporan Laba Rugi PT Indofood Sukses Makmur Tbk
tahun 2012
Dalam laporan laba rugi PT.Indofood Sukses Makmur Tbk tahun
2011-2012 terjadi peningkatan penjualan sebesar Rp 4.727.171,- di tahun 2012.
Yaitu dari Rp 45.332.256,- di tahun 2011 menjadi Rp 50.059.427,- . Kenaikan
penjualan juga berakibat pada kenaikan pendapatan bersih, yaitu sebesar
26,73%, atau naik sebesar Rp116.939,-. namun kenaikan pendapatan bersih
tidak terjadi pada keuntungan bersih yang mengalami penurunan sebesar 2,3%
atau turun sebesar Rp 112.227,-.

Laba kotor perusahaan

mengalami

peningkatan sebesar Rp983.029,- dengan persentase 7,81%. Biaya operasi
perusahaan, beban operasi tahun 2012 sebesar Rp. 7.266 .956 ,- sedangkan
pada tahun 2011 sebesar Rp. 6.210 .301 ,-. Berarti terjadi kenaikan sebesar
17,01%. Laba usaha juga mengalami peningkatan namun hanya sebesar
Rp.18.113,- atau sebesar 0,26% dari Rp6.852.481.,- ke Rp. 6.870.594,-. Laba
per saham (EPS) mengalami peningkatan sebesar Rp 21,- dari Rp 350,- ke Rp
371,-. Persentasenya sebesar 6% .
pendapatan bersi h=

554.369−437.430
×100 =26,73
437.430

keuntungan bersi h=

4.891 .673−4.779.446
×100 =2,3
4.779 .446

16

laba kotor=

13.566 .095−12.583 .066
× 100 =7,81
12.583 .066

beban operasi=

labausa h a=

( 7.266 .956 ) −(6.210 .301)
×100 =17,01
(6.210.310)

6.870.594−6.852 .481
×100 =0,26
6.852 .481

laba per sa h am=

371−350
×100 =6
350

3. Analisis Laporan Perubahan Ekuitas PT.Indofood Sukses Makmur
Tbk tahun 2012 (dalam jutaan rupiah)
Sebagaimana ditunjukkan dalam laporan tersebut, laba bersih
perusahaan mengalami penurunan sebesar Rp112.227.,- di tahun 2012
yaitu dari Rp4.891.673,- menjadi Rp4.779.446,-. Hasil dari perubahan
modal menunjukkan bahwa Rp4.779.446,- dari laba bersih tahun
2011yang diinvestasikan kembali ke dalam perusahaan dan sisanya, yaitu
sebesar Rp1.536.575.,- dibayarkan dalam bentuk dividen.
Besarnya laba dan juga nilai dividen yang dicatatkan tahun 2012
mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2011 yang dapat diduga
bahwa perusahaan memerlukan tambahan dana untuk keperluan investasi
di tahun 2012.
4. Membaca laporan aliran kas
Keseimbangan kas mengalami kenaikan sebesar Rp 211.433,- di tahun
2012, yaitu dari Rp 13.006.197,- menjadi Rp 13.217.630,-. Angka tersebut
sesuai dengan apa yang dilaporkan di dalam neraca. Kas juga mengalami
kenaikan di tahun 2012 sebesar Rp 2.677.206,-.
Laba bersih di tahun 2012 sebesar Rp 4.871.745,- dan kegiatan operasi
menambah Rp 7.407.134,- dari kas yang ada, dimana sejumlah Rp

17

50.031.638,- berasal dari penerimaan kas dari pelanggan. Kegiatan-kegiatan
operasi menorehkan tambahan kas sebesar Rp 4.968.991,- di tahun 2011.
Kegiatan investasi selama tahun 2012 menelan biaya sebanyak Rp
5.077.920,- dan Rp 3.098.274,- di tahun 2011 dimana sebagian besar berupa
upaya untuk penambahan aset tetap dan perkebunan.
Kegiatan pendanaan (pembiayaan) termasuk di dalamnya penerimaan
dari pinjaman bank jangka pendek sebesar Rp 1.022.380,-, penerimaan dari
utang bank jangka panjang sebesar Rp 1.328.041,-, dan penerimaan dari
penerbitan obligasi rupiah VI sebesar Rp 1.990.616,- di tahun 2012 dan
pembayaran beban pinjaman sebesar Rp 5.401.577,- di tahun 2011.
5. Penggabungan informasi dari semua laporan keuangan
Manakala penjualan tumbuh sebesar 10,4% dari tahun 2011 ke tahun
2012, beban harga pokok penjualan juga naik sebesar 11,4% dan piutang
turun 1,4%, sedangkan persediaan tumbuh sebesar 19,06%. Dalam hal ini,
pihak manajemen perusahaan harus mampu menjawab pertanyaan mengapa
ada peningkatan beban biaya, khususnya dalam kaitannya dengan pembuatan
produk. Pertanyaan lain yang harus dijawab oleh manajemen adalah mengapa
diperlukan waktu yang lebih lama untuk mengumpulkan piutang terhadap
perputaran persediaan. Konsekuensi langsung dari adanya penurunan piutang
adalah meningkatnya jumlah kas dan peningkatan persediaan adalah
peningkatan jumlah kas yang terserap untuk mendukung operasional
perusahaan, sebagaimana diindikasikan dalam komponen modal kerja pada
neraca dan dalam kegiatan-kegiatan yang masuk dalam aliran kas dari
aktivitas operasi seperti terlihat dalam laporan arus kas.
Aset tetap yang terdapat di dalam neraca, dan laporan aliran kas
kegiatan operasi dan pendanaan secara jelas mengungkapkan adanya investasi
yang signifikan dalam aset tetap di tahun 2012,yang sebagian besar dana
untuk pengadaan tersebut diperoleh dari peningkatan beban pinjaman dan
utang jangka pendek. Semua investasi dalam aset perlu mendapat perhatian

18

dan harus dipertanyakan, khususnya dalam kaitannya dengan penurunan
dalam penjualan.
Pembayaran dividen yang mengalami peningkatan, sebagaimana
tercermin dalam aktivitas pendanaan dalam laporan aliran kas dan dalam
laporan perubahan modal.semua itu terjadi sebagai akibat dari peningkatan
dalam laba bersih sebagaimana terlihat dalam laporan laba-rugi perusahaan
selain juga dikombinasi oleh adanya aliran kas negatif dari aktivitas operasi di
tahun 2012 sebagaimana dapat dilihat dalam laporan arus kas perusahaan.
Semua itu tercermin dari penurunan posisi likuiditas sebagaimana terungkap
dalam perkiraan modal kerja pada laporan posisi keuangan.

6. Bagaimana Rasio Keuangan Membantu Analisis Keuangan
Dari beberapa kesimpulan yang dapat diperoleh dalam pembahasan di
atas, dianjurkan untuk melakukan perbandingan dengan kinerja industri
secara keseluruhan. Perbandingan ini perlu untuk dilakukan sebagai bahan
pertimbangan apakah kinerja perusahaan yang cenderung mengalami
peningkatan sama dengan yang terjadi di industrinya. Artinya, bila memang
kinerja industri meningkat, kesimpulan sepihak yang menyatakan bahwa
manajemen mampu meningkatkan kinerja perusahaan harus disikapi dengan
baik, agar sama dengan yang terjadi di dalam industri. Dengan demikian,
akan tampak bahwa manajemen memang benar-benar meningkatkan
kinerjanya dengan baik untuk pencapaian tujuan perusahaan.

2. PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk
Berdasarkan laporan keuangan PT. BUMI CITRA PERMAI (laporan
posisi keuangan konsolidasi, laporan laba rugi konsolidasi komprehensif, laporan
perubahan ekuitas konsolidasi, laporan arus kas konsolidasi), telah dilakukan
analisis kinerja secara keseluruhan. Urutan analisis yang dilakukan adalah: (1)
membaca laporan posisi keuangan, (2) membaca laporan laba rugi, (3) membaca
19

laporan perubahan ekuitas, (4) membaca laporan arus

kas, dan (5)

menggabungkan keseluruhan informasi.
1.

Membaca Laporan Posisi Keuangan
Bila diperhatikan secara sekilas tampak bahwa telah terjadi peningkatan
aset sebesar Rp 571.179.328,00 atau 30,9% di tahun 2012 dibandingkan
dengan tahun 2011. Aset PT. Bumi Citra Permai Tbk. Tahun 2012 menjadi Rp
2.416.699.338,00 sementara tahun 2011 asetnya adalah Rp 1.845.520.010,00.
Pada tahun 2012, 1,13% dari aset perusahaan dibiayai dari utang sedangkan
sisanya berasal dari modal yang sebagian komponen modalnya adalah berasal
dari saldo laba (sisa laba).
Pada akhir tahun 2012, sebesar Rp 107.844.384.056,00 atau 79,5% dari
aset perusahaan berupa aset lancar yang sebagian besar merupakan komponen
persediaan. Aktiva lancar tumbuh sebesar Rp 9.794.878.000,00 atau 9,9%
selama dua tahun sementara persediaan tumbuh sebesar 5,52%. Pada tahun
2012 dana yang digunakan untuk pembelian atau penambahan gedung dan
peralatan sebesar Rp 4.809.040.023,00 sedangkan besarnya penyusutan untuk
tahun tersebut adalah 472.476.918,00.
Sembilan puluh lima persen dari utang perusahaan merupakan utang
jangka pendek dimana selama dua tahun analisis telah terjadi peningkatan
utang jangka pendek sebesar 2,8%. Sementara itu, utang jangka panjang juga
mengalami kenaikan yang signifikan. Efek nyata dari perubahan dalam
komposisi utang ini adalah berkurangnya nilai kas yang menyusut
sepertiganya dibandingkan dengan nilai di tahun 2011. Hal ini terjadi karena
sebagian besar dari uang kas yang ada digunakan untuk membayar kewajiban
jangka pendek perusahaan.
Kenaikan dalam piutang dagang telah menyerap kas sebesar Rp
2.260.080.914,00. Sementara itu, akun persediaan menyerap sejumlah Rp
4.489.460.990,00, bangunan sebesar Rp 31.159.620,00, peralatan sebesar Rp
628.397.312,00. Kenaikan dalam utang jangka pendek dapat menutup beban
yang ada sebesar Rp 104.315.802.570,00, sedangkan kenaikan utang jangka

20

panjang mampu memberikan kontribusi sebesar

Rp 94.426.903.070,00

dalam menutup beban yang ada.

No
.
1
2
3
4
5
6

7

8
9
10
11
12
13

2.

RINGKASAN RASIO KEUANGAN
PT BUMI CITRA PERMAI Tbk tahun 2011 dan 2012
Rasio atau Perputaran
2011
2012
Rasio Lancar (Current Rasio)
Rasio Cepat (Quick atau Acid Test Ratio)
Rasio Aliran Kas Operasi (Operating
Cash Flow Ratio)
Periode Pengumpulan Piutang (Account
Receivable Collection Period)
Perputaran
Persediaan
(Inventory
Turnover), berdasarkan Harga Pokok
Penjualan
Rasio Utang (Debt Ratio), dihitung
sebagai rasio utang total terhadap ekuitas
(Total Debt and Equity)
Time Interest Earned

0,76169312
0,17500095
0,057150414

2,63083975
0,587640405
1,011898457

85 hari

47 hari

1,74749211

5,073641973

23%

44%

2,392612138

4,799384669

Rasio Margin Operasi (Operating Profit
Margin)
Perputaran Aset Total (Total Assets
Turnover)
Tingkat Pengembalian atas Aset (Return
on Total Assets)
Tingkat Pengembalian atas Modal
(Return on Equity)
Rasio Aktivitas Operasi atas Biaya Tetap
(Operating Cash Flow to Fixed Charge
Ratio)
Rata-Rata Penjualan per-hari (Average
Daily Sale)

4%

9%

0,233091438

0,306992452

1%

1%

1%

5%

11,48652574

4,447667999

153802512,6

291272125

Membaca Laporan Laba Rugi
Sebagaimana ditunjukkan dalam laporan laba rugi, telah terjadi
peningkatan penjualan sebesar Rp. 49.489.060.449,- di tahun 2012, sementara

21

keuntungan bersih juga mengalami peningkatan sebesar 297,5% menjadi Rp.
9.491.018.470,-.
Peningkatan juga terjadi pada laba kotor perusahaan, di mana tahun
2011 besarnya presentasi laba kotor terhadap penjualan mencapai 45,89%
(Rp. 25.414.249.509 : 55.368.904.547 x 100%) sedangkan di tahun 2012
menjadi 40,33% (Rp. 42.285.335.970 : 104.857.964.996 x 100%). Jadi
apabila penjualan bersih mengalami peningkatan atau kenaikan, laba kotor
pun juga meningkat.
Biaya operasi mengalami peningkatan sebesar Rp. 8.333.884.544,- (Rp.
16.758.509.315 - Rp. 25.092.393.859) atau 30,27% (Rp. 16.758.509.315 :
55.368.904.547 x 100%) dari penjualan di tahun 2011, yaitu menjadi 23,93%
(Rp. 25.092.393.859 : 104.857.964.996 x 100%) di tahun 2012. Hal ini terjadi
bisa jadi disebabkan oleh rendahnya pertumbuhan penjualan selama dua
tahun evaluasi. Penurunan biaya operasi tidak terlalu besar, yang secara
ekonomi tidak begitu banyak berpengaruh terhadap kualitas pencapaian laba
perusahaan.

3.

Membaca Laporan Perubahan Ekuitas
Hasil dari laporan perubahan modal menunjukkan bahwa Rp.
9.580.393.831,- dari keuntungan bersih tahun 2012 diinvestasikan kembali ke
dalam perusahaan. Besarnya keuntungan dan juga nilai yang dicatatkan tahun
2012 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2011 yang dapat
diduga bahwa perusahaan mengalami kelebihan dana atau keuntungan yang
meningkat.

4.

Membaca Laporan Arus Kas
Keseimbangan kas mengalami kenaikan sebesar R 571.179.328,00 di
tahun 2012, yaitu dari Rp 1.845.520.010 menjadi Rp 2.416.699.338,00.
Angka tersebut sesuai dengan apa yang dilaporkan dalam laporan posisi

22

keuangan. Sebaliknya kas mengalami penurunan di tahun 2012 sebesar Rp
60.778.181,00 jika dibandingkan dengan jumlah kas tahun sebelumnya.
Walaupun laba bersih di tahun 2012 sebesar Rp 182.747.247.170,00,
ternyata kegiatan operasi menyerap Rp 8.091.646.120,00 dari kas yang ada,
dimana sejumlah Rp 828.783.228,00 diinvestasikan di dalam persediaan.
Kegiatan-kegiatan

operasi

menorehkan

tambahan

kas

sebesar

Rp

43.480.989.453,00 di tahun 2011, sebagai konsekuensi dari rendahnya kas
yang tertanam di dalam persediaaan.
Kegiatan investasi selama tahun 2012 menelan biaya sebanyak Rp
8.637.606.023,00 dan Rp 881.620.615,00 di tahun 2011 dimana sebagian
besar berupa upaya untuk pengadaan aset tetap. Kegiatan pendanaan
(pembiayaan) termasuk di dalamnya penerimaan dari pinjaman sebesar Rp
12.655.661.331,00 di tahun 2012 dan pembayaran beban pinjaman sebesar Rp
881.620.615,00 di tahun 2011.
5.

Penggabungan Informasi dari Semua Laporan Keuangan
Manakala penjualan tumbuh sebesar 89,3% dari tahun 2011 ke tahun
2012, beban harga pokok penjualan juga naik sebesar 105% dan piutang
tumbuh 3,6%, sedangkan persediaan tumbuh sebesar 5,5%. Dalam hal ini,
pihak manajemen perusahaan harus mampu menjawab pertanyaan mengapa
ada peningkatan beban biaya, khususnya dalam kaitannya dengan pembuatan
produk. Pertanyaan lain yang harus dijawab oleh manajemen adalah mengapa
diperlukan waktu yang lebih lama untuk mengumpulkan piutang terhadap
perputaran persediaan. Konsekuensi langsung dari adanya peningkatan
piutang dan persediaan adalah peningkatan jumlah kas yang terserap untuk
mendukung operasional perusahaan, sebagaimana diindikasikan dalam
komponen modal kerja pada neraca dan dalam kegiatan-kegiatan yang masuk
dalam aliran kas dari aktivitas operasi seperti terlihat dalam laporan arus kas.
Aset tetap yang terdapat di dalam neraca, dan laporan aliran kas
kegiatan operasi dan pendanaan secara jelas mengungkapkan adanya investasi
yang signifikan dalam aset tetap di tahun 2012,yang sebagian besar dana

23

untuk pengadaan tersebut diperoleh dari peningkatan beban pinjaman dan
utang jangka pendek. Semua investasi dalam aset perlu mendapat perhatian
dan harus dipertanyakan, khususnya dalam kaitannya dengan penurunan
dalam penjualan.
Pembayaran dividen yang mengalami penurunan, sebagaimana
tercermin dalam aktivitas pendanaan dalam laporan aliran kas dan dalam
laporan

perubahan

modal.semua

itu

terjadi

sebagai

akibat

dari

penurunandalam laba bersih sebagaimana terlihat dalam laporan laba-rugi
perusahaan selain juga dikombinasi oleh adanya aliran kas negatif dari
aktivitas operasi di tahun 2012 sebagaimana dapat dilihat dalam laporan arus
kas perusahaan. Semua itu tercermin dari penurunan posisi likuiditas
sebagaimana terungkap dalam perkiraan modal kerja pada laporan posisi
keuangan.
6.

Bagaimana Rasio Keuangan Membantu Analisis Keuangan
Dari beberapa kesimpulan yang dapat diperoleh dalam pembahasan di
atas, dianjurkan untuk melakukan perbandingan dengan kinerja industri
secara keseluruhan. Perbandingan ini perlu untuk dilakukan sebagai bahan
pertimbangan apakah kinerja perusahaan yang cenderung mengalami
peningkatan sama dengan yang terjadi di industrinya. Artinya, bila memang
kinerja industri meningkat, kesimpulan sepihak yang menyatakan bahwa
manajemen mampu meningkatkan kinerja perusahaan harus disikapi dengan
baik, agar sama dengan yang terjadi di dalam industri. Dengan demikian,
akan tampak bahwa manajemen memang benar-benar meningkatkan
kinerjanya dengan baik untuk pencapaian tujuan perusahaan.
BAB 3 KESIMPULAN

Berdasarkan analisis terhadap kedua saham perusahaan, dapat kita
simpulkan bahwa saham PT Bumi Citra Permai Tbk memiliki expected return

24

lebih tinggi daripada PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Hal ini berarti saham PT
Bumi Citra Permai Tbk juga memberikan risiko yang tinggi pula seperti konsep
perimbangan risiko dan return yaitu high risk-high return and low risk-low return.
Pergerakan return kedua saham mengikuti return pasar, karena keduanya memiliki
koefisien korelasi mendekati plus 1(+1). Setelah dilakukan kombinasi proporsi
portofolio saham, dengan persentase 25% untuk saham Indofoof dengan 75%
saham Bumi Citra Permai dapat meningkatkan return dibandingkan dengan return
saham individual, namun dengan return yang lebih tinggi, menimbulkan risiko
yang tinggi pula.
Kedua, Analisis yang dapat di simpulkan setelah melakukan pemeriksaan
terhadap laporan keuangan pada PT Indofood Sukser Makmur, tbk dilihat dari
Rasio Likuditas dapat di simpulkan bahwa PT Indofood Sukser Makmur, tbk
pada tahun 2012 mengalami peningkatan dan perusahan ini dapat dikatakan
meningkat, peningkatan terjadi di karenakan kenaikan aktiva lancar di tahun 2012.
Kondisi keuangan PT Indofood Sukser Makmur, tbk dalam keadaan sehat dan
baik.
Analisis yang dapat disimpulkan setelah melakukan pemeriksaan terhadap
laporan keuangan pada PT Bumi Citra Permai, Tbk adalah bahwa perusahaan ini
termasuk perusahaan yang Liquidity Rations karena perusahaan ini dapat
memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada tahun 2012. Liquidity Rations dari
perusahaan ini menunjukkan angka 2,63. Artinya bahwa aset lancar perusahaan
sebesar 2,63 kali dari utang lancarnya. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan
mampu membayar semua kewajibannya yang jatuh tempo dalam waktu yang
relatif singkat.

25

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63