prakraan lstrk

Makalah Seminar Kerja Praktek

PRAKIRAAN KEBUTUHAN BEBAN DAN ENERGI LISTRIK
KABUPATEN KENDAL
1

Ayu Adinda Putri1, Susatyo Handoko, ST. MT.2
Mahasiswa dan Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia
Email : ayuadindaputri@yahoo.com
2

Abstrak - Energi listrik merupakan kebutuhan pokok masyarakat moderen. Semakin bertambahnya
jumlah penduduk dan meningkatnya aktifitas ekonomi akan mendorong peningkatan kebutuhan listrik. Jika terus
terjadi peningkatan kebutuhan energi listrik maka akan terjadi ketidak seimbangan antara kebutuhan beban yang
meningkat dengan suplai tenaga listrik yang tersedia.
Untuk mengantisipasi perkembangan kebutuhan listrik, diperlukan suatu perencanaan distribusi
tenaga listrik, dimana prakiraan kebutuhan beban dan energi merupakan salah satu bagian dalam perencanaan.
Prakiraan kebutuhan beban dan energi listrik ini memanfaatkan data perkembangan kelistrikan masa lalu yang
diolah dengan menggunakan sebuah metode perhitungan yang ditrendkan.
Kata kunci:Prakiraan beban, metode perhitungan, trend eksponensial


I.
1.1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dapat
dipastikan
bahwa
dalam
pertumbuhan
suatu
komunitas
modern,
kebutuhan energi pada umumnya dan listrik pada
khususnya akan meningkat sebanding dengan
tingkat aktifitas ekonomi dan juga jumlah warga
dalam komunitas tersebut.
Untuk memenuhi kebutuhan energi listrik,
maka diperlukan suatu Perencanaan (master

plan) pengembangan kelistrikan sebagai acuan
untuk pemenuhan kebutuhan energi listrik di
waktu mendatang. Master plan pengembangan
kelistrikan dilakukan dalam beberapa tahapan,
yaitu : tahap pengumpulan data, tahap prakiraan
kebutuhan beban dan energi, tahap analisa
pengembangan, dan tahap pengembangan
jaringan listrik.
Dari hal diatas maka dibuat prakiraan
kebutuhan beban dan energi listrik serta
prakiraan kebutuhan pengembangan jaringan
listrik yang merupakan salah satu tahapan dalam
pembuatan Master plan kelistrikan. Untuk
menghitung prakiraan kebutuhan beban dan
jaringan digunakan metode yang memanfaatkan
data perkembangan kelistrikan beberapa tahun
sebelumnya. Perhitungan akan menghasilkan
prakiraan kebutuhan beban listrik dan jaringan
listrik dalam waktu mendatang.
1.2


Maksud dan Tujuan
Tujuan dari Kerja Praktek ini adalah :
1. Untuk mendapatkan ilmu praktis dan
pengalaman serta menerapkan teori yang
sudah didapat dari bangku kuliah
2. Pengenalan dari dekat keadaan yang
sebenarnya terjadi di lapangan

3. Mendapatkan
gambaran
yang
jelas
mengenai cara memprakirakan kebutuhan
beban dan energi listrik disuatu daerah
1.3

Pembatasan Masalah
Materi kerja praktek ini dibatasi pada cara
memprakirakan beban dan energi listrik

Kabupaten Kendal serta proses perhitungannya.

II.
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Metode Prakiraan Kebutuhan Energi
Listrik
Dalam melakukan prakiraan kebutuhan
energi metode yang digunakan dalam makalah
ini adalah metode Time Series dengan model
kurva kecenderungan trend dimana teknik
perhitungan yang digunakan trend eksponensial.
Metode Time Series adalah metode yang
disusun berdasarkan hubungan data-data masa
lalu tanpa memperhatikan faktor-faktor penyebab
(pengaruh ekonomi, iklim, teknologi dan
sebagainya). Kurva kecenderungan trend
merupakan suatu gerakan kecenderungan naik
atau turun dalam jangka panjang yang diperoleh
dari rata-rata perubahan dari waktu ke waktu dan
nilainya cukup rata (smooth).

 trend eksponensial (exponential trend)
Menghitung nilai trend dengan metode ini
dilakukan dengan menggunakan persamaan:
Y = a(1+b)X (2.1)
dimana;
Y adalah data time series periode X
X adalah waktu (hari, minggu, bulan, triwulan,
tahun)
a dan b adalah bilangan konstan

2.2 Tahapan Prakiraan Kebutuhan Energi
Listrik
Tahapan prakiraan kebutuhan energi listrik
ditunjukkan pada bagan berikut :

penduduk.
Sedangkan
laju
petumbuhan
penduduk (g) diambil dengan cara menghitung

rata-rata pertumbuhan dari data jumlah penduduk
yang
dimasukkan.
Untuk
menghitung
pertumbuhan penduduk pertahun dengan
menggunakan persamaan 2.3 dan untuk mencari
rata-rata pertumbuhan penduduk menggunakan
persamaan 2.4.
B. Jumlah Rumah Tangga
Untuk memprakiraan jumlah Rumah
Tangga, dirumuskan sebagai berikut :

Ph t 

Gambar 2.1 Bagan Alur Proses Prakiraan kebutuhan
energi listrik

Prakiraan = Data awal + Pertambahan
Dimana

pertambahan
merupakan
laju
pertumbuhan (g) dikalikan dengan data awal.
Untuk t = 1
Y(1)
= Y(0) + g . Y(0)
= Y(0) (1+ g)
maka prakiraan :
Y(t) = Y(0) (1+ g)t
(2.2)
Dimana :
Y(t)
= Prakiraan variabel pada tahun ke t
Y(0)
= Data awal variabel
g
= Laju pertumbuhan variabel
t
= Prakiraan pada tahun ke t

Laju pertumbuhan (growht) suatu
variabel merupakan pertumbuhan variabel tiap
tahun. Maka dapat diformulasikan pertumbuhan
(g) sebagai berikut :


variabel tahun itu - variabel tahun sebelumnya
variabel tahun sebelumnya

(2.3)
Persamaan 2.2 digunakan apabila data
yang dimasukkan berjumlah 2 tahun saja, jika
data lebih dari 2 tahun maka laju pertumbuhan
diambil dari rata-rata laju pertumbuhan per
tahun. Jika terdapat sejumlah n
laju
pertumbuhan
maka
formulasinya
dapat

dinyatakan sebagai berikut :
g rata-rata

(2.4)

2.3 Perhitungan prakiraan kebutuhan energi
setiap sektor
2.3.1 Sektor Rumah Tangga
A. Penduduk
Untuk
prakiraan
jumlah
penduduk
digunakan persamaan 2.2, dengan variabel

Pt
RTt

(2.5)
Dimana :

RTt
: Jumlah Rumah Tangga pada tahun ke t.
Pt
: Jumlah penduduk tahun ke t
Pht
: Jumlah pengguni rumah tangga pada
tahun ke t.
Dari hasil penghuni tiap tahun dari data
input diprakirakan dengan persamaan 2.2 dengan
variabel jumlah penghuni, hasil data prakiraan
jumlah penghuni dimasukkan dalam persamaan
2.5 untuk diketahui prakiraan jumlah rumah
tangga pada tahun ke t.
C. Pendapatan Daerah Regional Bruto
Pendapatan Daerah Regional Bruto (PDRB)
dihitung sebagai berikut :
Perkapita =
PDRB

jumlah penduduk


(2.6)
Setelah nilai perkapita tiap tahun dari data
diketahui maka dapat dihitung pertumbuhan
perkapita pertahun dengan menggunakan rumus
2.3 dan pertumbuhan rata-rata perkapita dengan
menggunakan rumus 2.4. Sehingga perhitungan
prakiraan perkapita pada tahun ke t dapat
dihitung menggunakan persamaan 2.2 dengan
variabel perkapita.
Maka prakiraan PDRB pada tahun ke t dapat
dihitung dengan mengalikan perkapita tahun ke t
dengan jumlah penduduk pada tahun ke t.
D. Rasio Elektrifikasi (RE)
Rasio Elektrifikasi  Jumlah Pelanggan
Jumlah Rumah Tangga
(2.7)
Prakiraan Rasio Elektrifikasi menggunakan
persamaan 2.2 dengan variabel RE. Sedangkan
laju pertumbuhan RE (g) tiap tahun digunakan
rumus 2.3 dan rata-rata laju pertumbuhan dari
perhitungan RE digunakan rumus 2.4.
E. Pelanggan Rumah Tangga
Prakiraan jumlah pelanggan rumah tangga
ditentukan dengan rumus sebagai berikut :
Pel Rt = Ht x REt
(2.8)
Dimana :

Ht
: Jumlah Rumah Tangga pada tahun ke t.
Pel. Rt : Pelanggan Rumah tangga total pada
tahun ke t
REt : Rasio Elektrifikasi pada tahun ke t.
F. Daya Tersambung Rumah Tangga
Prakiraan Daya Tersambung Rumah Tangga
total ditentukan dengan rumus sebagai berikut :
VARt = Pel Rt x VR (2.9)
Dimana :
VARt : Daya Tersambung rumah tangga pada
tahun ke t.
VR
: Daya Tersambung per pelanggan rumah
tangga
G. Konsumsi Energi Sektor Rumah Tangga
Dalam
prakiraan
konsumsi
energi
dipengaruhi
oleh
fluktuasi
pertumbuhan
ekonomi, dalam hal ini adalah pertumbuhan
PDRB serta fluktuasi pertumbuhan pelanggan
rumah tangga. Maka laju pertumbuhan konsumsi
energi dalam memprakirakan konsumsi energi
rumah tangga adalah pertumbuhan PDRB
(gPDRB) dan pertumbuhan pelanggan rumah
tangga (gPel_R). Prakiraan konsumsi energi
menggunakan persamaan 2.2 dengan variabel
konsumsi energi sektor rumah tangga.
2.3.2 Sektor Bisnis
A. Pelanggan Bisnis
Pelanggan bisnis merupakan pelanggan
yang ruang lingkupnya komersial, misalnya
pertokoan, pusat perbelanjaan, pusat hiburan,
perhotelan, perbankan, dan lain-lain. Untuk
menghitung
prakiraan
pelanggan
bisnis
digunakan persamaan 2.2
dengan variabel
pelanggan bisnis, sedangkan parameter yang
digunakan untuk laju pertumbuhan pelanggan
bisnis adalah pertumbuhan pelanggan rumah
tangga pada tahun ke t, laju pertumbuhan rumah
tangga dihitung dengan rumus 2.3 dengan
variabel pelanggan rumah tangga pada tahun ke
t.
B. Daya Tersambung Bisnis
Prakiraan Daya tersambung sektor Bisnis
ditentukan dengan rumus sebagai berikut :
VABt = Pel Bt x VB (2.10)
Dimana :
Pel Bt : Pelanggan Bisnis
VABt : Daya Tersambung Bisnis pada tahun
ke t.
VB
: Daya Tersambung per pelanggan
bisnis/komersial
C. Konsumsi Energi Sektor Bisnis
Dalam
prakiraan
konsumsi
energi
dipengaruhi
oleh
fluktuasi
pertumbuhan
ekonomi, dalam hal ini adalah pertumbuhan
PDRB. Maka laju pertumbuhan konsumsi energi

dalam memprakirakan konsumsi energi bisnis
adalah pertumbuhan PDRB. Prakiraan konsumsi
energi menggunakan persamaan 2.2 dengan
variabel konsumsi energi sektor bisnis
2.3.3 Sektor Publik
A. Pelanggan Publik
Pelanggan publik merupakan pelanggan
yang ruang lingkupnya pelayanan masyarakat,
misalnya
kantor
pemerintahan,
gedung
MPR/DPR/DPRD, kantor departemen, kantor
kelurahan, kantor kecamatan, dan lain-lain.
Untuk menghitung prakiraan pelanggan bisnis
digunakan persamaan 2.2 dengan variabel
pelanggan publik, sedangkan parameter yang
digunakan untuk laju pertumbuhan pelanggan
publik adalah pertumbuhan pelanggan rumah
tangga pada tahun ke t, laju pertumbuhan rumah
tangga dihitung dengan rumus 2.3 dengan
variabel pelanggan rumah tangga pada tahun ke
t.
B. Daya Tersambung Publik
Prakiraan Daya tersambung sektor Publik
ditentukan dengan rumus sebagai berikut :
VAPt = Pel Pt x VP
(2.11)
Dimana :
Pel Pt : Pelanggan Publik
VAPt : Daya Tersambung Publik pada tahun
ke t.
VP
: Daya Tersambung per pelanggan publik
C. Konsumsi Energi Sektor Publik
Dalam
prakiraan
konsumsi
energi
dipengaruhi
oleh
fluktuasi
pertumbuhan
ekonomi, dalam hal ini adalah pertumbuhan
PDRB. Maka laju pertumbuhan konsumsi energi
dalam memprakirakan konsumsi energi publik
adalah pertumbuhan PDRB. Prakiraan konsumsi
energi menggunakan persamaan 2.2 dengan
variabel konsumsi energi sektor publik.
2.3.4 Sektor Industri
A. Pelanggan Industri
Pelanggan industri merupakan pelanggan
yang menggunakan tenaga listrik untuk kegiatan
industri pengolahan yakni selain keperluan
rumah tangga, bisnis dan publik. Untuk
menghitung
prakiraan
pelanggan
bisnis
digunakan persamaan 2.2 dengan variabel
pelanggan sektor industri, sedangkan parameter
yang digunakan untuk laju pertumbuhan
pelanggan industri adalah pertumbuhan PDRB
pada tahun ke t, laju pertumbuhan PDRB
dihitung dengan rumus 2.3 dengan variabel
PDRB pada tahun ke t.
B. Daya Tersambung Industri
Prakiraan Daya tersambung sektor Industri
ditentukan dengan rumus sbb :

VAIt = Pel It x VI
(2.12)
Dimana :
Pel It : Pelanggan Industri
VAIt : Daya Tersambung Industri pada tahun
ke t.
VI : Daya Tersambung per pelanggan Industri
C. Konsumsi Energi Sektor Industri
Dalam
prakiraan
konsumsi
energi
dipengaruhi
oleh
fluktuasi
pertumbuhan
ekonomi, dalam hal ini adalah pertumbuhan
PDRB. Maka laju pertumbuhan konsumsi energi
dalam memprakirakan konsumsi energi industri
adalah pertumbuhan PDRB. Prakiraan konsumsi
energi menggunakan persamaan 2.2 dengan
variabel konsumsi energi sektor industri.
2.3.5 Kebutuhan Konsumsi Energi
Prakiraan Total kebutuhan Konsumsi Energi
diperoleh dengan menjumlahkan konsumsi
energi sektor rumah tangga, Bisnis, Publik dan
sektor Industri, dengan rumus sebagai berikut :
ETt = ERt + EBt + EPt + EIt (2.13)
Dimana :
ETt : Total Kebutuhan Konsumsi Energi pada
tahun ke t.
ERt : Konsumsi Energi sektor Rumah Tangga
pada tahun ke t.
EBt : Konsumsi Energi sektor Bisnis pada
tahun ke t.
EPt : Konsumsi Energi sektor Publik pada
tahun ke t.
EIt
: Konsumsi Energi sektor Industri pada
tahun ke t
2.3.6 Energi Listrik Terserap Dan Beban
Puncak.
Prakiraan perhitungan energi listrik terserap
merupakan penjumlahan antara Kebutuhan
konsumsi energi listrik dan susut energi pada
kurun waktu tertentu, maka di rumuskan sebagai
berikut :
PTt = ETt + SEt (2.14)
Dimana :
PTt : Total Energi Terserap pada tahun ke t.
ETt : Total Kebutuhan Konsumsi Energi pada
tahun ke t.
SEt : Susut Energi pada tahun ke t.
Susut energi pada umumnya adalah
sebesar 5%. Sedangkan prakiraan Beban Puncak
di rumuskan sebagai berikut :

BB t 

PTt
FBt * JO t 

(2.15)
Dimana :
BBt
: Beban Puncak pada tahun ke t (Wh).
PTt
: Total Produksi Energi pada tahun ke t.
FB
: Faktor beban

JOt
:Jam Operasi selama kurun waktu
tertentu (8.760 jam/tahun).
2.3.7 Kebutuhan Volume Fisik.
2.3.7.1 Jaringan Tegangan Menengah.
Untuk menghitung prakiraan panjang
Jaringan Tegangan Menengah digunakan Rasio
antara panjang JTM per Energi dikalikan dengan
kebutuhan konsumsi energi pada kurun waktu
tertentu, dapat di rumuskan sebagai berikut :
JTM t = RJTM x ETt (2.16)
Dimana :
JTM t
: Total Panjang Jaringan Tegangan
Menengah pada tahun ke t (KMS).
RJTM
: Rata-rata Rasio Panjang Jaringan
Tegangan Menengah per Konsumsi
Energi pada kurun waktu tertentu.
ETt
: Total Kebutuhan Konsumsi Energi
pada tahun ke t.
RJTM merupakan rata-rata rasio panjang
jaringan tegangan menengah perkonsumsi energi
pada kurun waktu tertentu, RJTM diambil dari
data input yang digunakan pada perhitungan
perkiraan total panjang jaringan tegangan
menengah.
2.3.7.2 Jaringan Tegangan Rendah.
Untuk menghitung prakiraan panjang
Jaringan Tegangan Rendah di rumuskan sebagai
berikut :
JTRt = RJTR x ETt
(2.17)
Dimana :
JTRt : Total Panjang Jaringan Tegangan
Rendah pada tahun ke t (KMS).
RJTR : Rata-rata Rasio Panjang Jaringan
Tegangan Rendah per Konsumsi Energi pada
kurun waktu tertentu.
ETt
: Total Kebutuhan Konsumsi Energi
pada tahun ke t.
RJTR merupakan rata-rata rasio panjang
jaringan tegangan menengah perkonsumsi energi
pada kurun waktu tertentu, RJTR diambil dari
data input yang digunakan pada perhitungan
perkiraan total panjang jaringan tegangan
menengah
2.3.7.3 Kapasitas Terpasang Trafo Distribusi.
Prakiraan
kapasitas
terpasang
trafo
Distribusi secara umum dapat di rumuskan
sebagai berikut :
TDKt = RTRDT x DTt
(2.18)
Dimana :
TDKt : Total Kapasitas terpasang Trafo
Distribusi pada tahun ke t (Unit).
DTt
: Total Daya Tersambung pada tahun ke t
(KVA)

RTRDT: Rata-rata Rasio antara Kapasitas
terpasang Trafo Distribusi per Daya Tersambung
pada kurun waktu tertentu.
RTRDT merupakan rata-rata rasio
kapasitas terpasang trafo distribusi per daya
tersambung pada kurun waktu tertentu, RTRDT
diambil dari data input yang digunakan pada
perhitungan perkiraan total kapasitas terpasang
trafo distribusi
III.
3.1

Analisa dan Pembahasan
Perhitungan Prakiraan Kebutuhan
Beban dan Energi Listrik
3.1.1 Data Input
Prakiraan Kebutuhan Tenaga Listrik yang
digunakan dalam penyusunan ini dengan
menggunakan Model LEAP yaitu suatu model
yang disusun dengan menggabungkan beberapa
model seperti ekonometri, kecenderungan, dan
analitis dengan pendekatan sektoral. Pendekatan
sektoral yaitu suatu pendekatan dengan
mengelompokan pelanggan menjadi 4 sektor
(Rumah Tangga, Industri, Bisnis, dan Publik).

Tabel 3.6 Data
elektrifikasi

konsumsi energi total,

rasio

3.1.2 Perhitungan Tiap Sektor
3.1.2.1 Sektor Rumah Tangga
A. Penduduk
Rata-rata pertumbuhan penduduk adalah :
g  0,50%  0,75%  0,62%
2

maka prakiraan jumlah penduduk pada tahun ke t
adalah :
Tahun 2004
P2012 = 964568 x ( 1 + 0,62/100 )(2004-2003)
= 970548
dengan cara yang sama akan diperoleh hasil
perhitungan perkiraan hingga tahun 2013 pada
tabel berikut:
Tabel 3.7 Hasil Perkiraan jumlah penduduk

Tabel 3.1 Data penduduk, PDRB, jumlah rumah
tangga

Tabel 3.2 Data pelanggan sektor rumah tangga,
bisnis, industri, publik.

Tabel 3.3 Data daya tersambung sektor rumah tangga,
bisnis, industri, publik (kVA)

B. Jumlah Rumah Tangga
jumlah rumah tangga pada tiap tahunnya yaitu :
P
970548
 242637
H 2012  2012 
3
3
P
976565
H 2013  2013 
 244141,25
4
4
dengan cara yang sama akan diperoleh hasil
perhitungan perkiraan hingga tahun 2021 pada
tabel berikut:
Tabel 3.9 Hasil Perkiraan jumlah rumah tangga

Tabel 3.4 Data konsumsi energi sektor rumah tangga,
bisnis, industri, publik (kwh)

Tabel 3.5 Data sarana pemakaian fisik

C. Pendapatan Daerah Regional Bruto (PDRB)
Dari data jumlah PDRB (tabel 3.1), Nilai
perkapita tiap tahun dihitung dari rumus 2.6
sebagai berikut :
Perkapita2009 = 9557174  9,78
976803

Perkapita2010 = 10778661  11,11

969416
12123157
Perkapita2011 =
 12,56
964568

pertumbuhan tiap tahun adalah sebagai berikut :
g 2010  11,11 - 9,78 x100%  13,5%
9,78

g 2011= 13,05%
pertumbuhan rata-rata (g) perkapita dari data
adalah :
g  13,5%  13,05%  13,2%
2

prakiraan untuk perkapita adalah :
Tahun 2012
Perkapita2012 = Perkapita2011x ( 1 + g) (2012-2011)
dengan cara yang sama akan diperoleh hasil
perhitungan perkiraan hingga tahun 2021 pada
tabel berikut:

Laju pertumbuhan (g) tiap tahunnya adalah
sebagai berikut :
g 2010  0,818 - 0,772 x100%  5,95%
0,772
g 2011  4,27%
g = 5,95%  4,27% = 5,11%
2

prakiraan untuk rasio elektrifikasi adalah sebagai
berikut :
Prakiraan tahun 2012
RE 2012= 85,3 x (1 + (5,11/100))(2012-2011)
= 82,0125%
dengan cara yang sama akan diperoleh hasil
perhitungan perkiraan hingga tahun 2021 pada
tabel berikut:
Tabel 3.12 Hasil Perkiraan RE

Tabel 3.10 Hasil perkiraan perkapita

Maka PDRB tahun ke t sebagai berikut
Tahun 2012
PDRB2012= 12,57633 x 970548
= 12205929,99
dengan cara yang sama akan diperoleh hasil
perhitungan perkiraan hingga tahun 2021 pada
tabel berikut:
Tabel 3.11 Hasil perkiraan PDRB

A. Pelanggan Rumah Tangga
Prakiraan jumlah pelanggan rumah tangga
langsung dapat dihitung sebagai berikut :
Prakiraan tahun 2012
Pel R2012 = 323516 x83,43621% =269929,49
dengan cara yang sama akan diperoleh hasil
perhitungan perkiraan hingga tahun 2021 pada
tabel berikut:
Tabel 3.13 Hasil perkiraan jumlah pelanggan rumah
tangga

B.
D. Rasio Elektrifikasi
Rasio Elektrifikasi dihitung menggunakan
rumus 2.7 sebagai berikut :
208239
- RE2009 
x100%  77,2%
269489
-

RE2010  217327 x100%  81,8%
265454
RE2011 

225476
x100%  85,3%
264067

Daya Tersambung Rumah Tangga
Laju pertumbuhan (g) tiap tahunnya adalah :
g 2010  134254,950 - 127222,435 x100%  5,52%
127222,435
g 2011 =7,51%
g = 5,52%  7,51% = 6,51%
2

Prakiraan untuk daya tersambung adalah sebagai
berikut :
Prakiraan tahun 2012
VARt 2012 = 134254,950 x (1 + (6,51/100))(20122011)
=142994,9472

dengan cara yang sama akan diperoleh hasil
perhitungan perkiraan hingga tahun 2021 pada
tabel berikut:
Tabel 3.14 Hasil perkiraan jumlah daya tersambung
rumah tangga

3.1.2.2 Sektor Bisnis
A. Pelanggan Bisnis
Perhitungan prakiraan pelanggan bisnis
adalah sebagai berikut :
Untuk prakiraan tahun 2012




Pel.B2012 = 5920 1 

0,16 
 = 5929,679
100 

dengan cara yang sama akan diperoleh hasil
perhitungan perkiraan hingga tahun 2021 pada
tabel berikut:
Tabel

3.18

Hasil

prakiraan

pelanggan

bisnis

C.

Konsumsi Energi Sektor Rumah Tangga
Nilai pertumbuhan PDRB pada tahun ke t,
sebagai berikut :
gPDRB 2012  12205929,9 9 - 12123157,4 2 x100%  0,68%
12123157,4 2

dengan cara yang sama maka pertumbuhan
PDRB hingga tahun 2013 adalah sebagai berikut:
Tabel

3.15

Pertumbuhan

PDRB

(gPDRB)

B.

Daya Tersambung Bisnis
Laju pertumbuhan (g) tiap tahunnya adalah
sebagai berikut :
g 2010  15270,45 - 16317,099 x100%  -6,41%
16317,099
g 2011= 10,56%

- 6,41%  10,56%
= 2,07%
2
prakiraan untuk daya tersambung adalah sebagai
berikut :
Prakiraan tahun 2012
VAR2012= 16883,25 x (1 + (6,5/100))(2012-2011)
= 17233,33636
dengan cara yang sama akan diperoleh hasil
perhitungan perkiraan hingga tahun 2021 pada
tabel berikut:
g=

Pertumbuhan pelanggan pada setiap tahunnya,
adalah sebagai berikut
Tabel 3.16 Pertumbuhan pelanggan rumah tangga
pada tahun t (gPel_R)

Tabel 3.19 Hasil prakiraan daya tersambung sektor
bisnis

Maka perhitungan prakiraan konsumsi energi
sektor rumah tangga adalah sebagai berikut :
Prakiraan tahun 2012
= 12287,979 [ 1 + { 0,682764128x (0,001635)}]

(2012-

2011)

= 12301,7

dengan cara yang sama akan diperoleh hasil
perhitungan perkiraan hingga tahun 2021 pada
tabel berikut:
Tabel 3.17 Hasil prakiraan konsumsi energi sektor
rumahtangga

C.

Konsumsi Energi Sektor Bisnis
Perhitungan prakiraan konsumsi energi
sektor bisnis adalah sebagai berikut:
Prakiraan tahun 2012
EB2012 = EB2011 [ 1 + gPDRB2012](2012-2011)
= 2430,583 [1+0,68]
= 4090,097882

dengan cara yang sama akan diperoleh hasil
perhitungan perkiraan hingga tahun 2021 pada
tabel berikut :
Tabel 3.20 Hasil prakiraan konsumsi energi sektor
bisnis

C.

3.1.2.3 Sektor Publik
A. Pelanggan Publik
Perhitungan prakiraan pelanggan publik
adalah sebagai berikut :
Untuk prakiraan tahun 2012




Pel.P2012 = 1102 1 

0,16 
 = 1103,802
100 

Konsumsi Energi Sektor Publik
Perhitungan prakiraan konsumsi energi
sektor publik adalah sebagai berikut :
Prakiraan tahun 2012
EB2012 = 1462,446 [1+0,68]
= 2460,951667
dengan cara yang sama akan diperoleh hasil
perhitungan perkiraan hingga tahun 2021 pada
tabel berikut:
Tabel 3.23 Hasil prakiraan konsumsi energi sektor
publik

dengan cara yang sama akan diperoleh hasil
perhitungan perkiraan hingga tahun 2021 pada
tabel berikut:
Tabel 3.21 Hasil prakiraan pelanggan sektor publik

3.1.2.4 Sektor Industri
A. Pelanggan Industri
Perhitungan prakiraan pelanggan publik
adalah sebagai berikut :
Untuk prakiraan tahun 2012

B.

Daya Tersambung Publik
Laju pertumbuhan (g) tiap tahunnya adalah
sebagai berikut :
g 2010  6397,324 - 6195,699 x100%  3,25%
6195,699
g 2011= 2,39%
3,25%  2,39%
g=
= 2,82%
2
prakiraan untuk daya tersambung adalah sebagai
berikut :
Prakiraan tahun 2012
VARt 2012= VARt 2011 x (1 + g)(2012-2011)
VAR2012 = 6550,624x (1 + (2,82/100))(2012-2011)
= 6735,69839
dengan cara yang sama akan diperoleh hasil
perhitungan perkiraan hingga tahun 2021 pada
tabel berikut:
Tabel 3.22 Hasil prakiraan daya tersambung sektor
publik




Pel.P2012 = 128 1 

0,16 
 = 1063,238437
100 

dengan cara yang sama akan diperoleh hasil
perhitungan perkiraan hingga tahun 2021 pada
tabel berikut
Tabel 3.24 Hasil prakiraan pelanggan sektor industri

B.

Daya Tersambung Industri
Laju pertumbuhan (g) tiap tahunnya adalah
sebagai berikut :
g 2010  131588,4 - 126660,2 x100%  3,89%
126660,2
g 2011= 8,15%

3,89%  8,15%
= 6,02%
2
prakiraan untuk daya tersambung adalah sebagai
berikut :
Prakiraan tahun 2012
VARt 2012= VARt 2011 x (1 + g)(2012-2011)
VAR2012=142321,1 x (1 + (2,82/100))(2012-2011)
= 150893,9174
dengan cara yang sama akan diperoleh hasil
perhitungan perkiraan hingga tahun 2021 pada
tabel berikut:

g=

Tabel 3.25 Hasil prakiraan daya tersambung sektor
industri

C.

Konsumsi Energi Sektor Industri
Perhitungan prakiraan konsumsi energi
sektor industri adalah sebagai berikut :
Prakiraan tahun 2012
EI2012 = 43360,406 [1+0,68]
= 72965,33578
dengan cara yang sama akan diperoleh hasil
perhitungan perkiraan hingga tahun 2021 pada
tabel berikut:

Gambar 3.1 Grafik konsumsi energi tahun 2012
hingga tahun 2021

Gambar 3.1 merupakan grafik hasil
prakiraan konsumsi energi, dimana grafik
tersebut menunjukkan hasil perhitungan jumlah
prakiraan total konsumsi energi dari pelanggan
kabupaten Kendal tiap tahunnya dari tahun 2012
hingga tahun 2021. Grafik tersebut menunjukkan
bahwa konsumsi energi kabupaten kendal
meningkat, hal ini dikarenakan adanya
peningkatan jumlah pelanggan dan tingkat
ekonomi daerah yang ditunjukkan oleh nilai
pdrb.
B.

Pelanggan
Berikut adalah tabel jumlah pelanggan total.

Tabel 3.28 Prakiraan Total Jumlah pelanggan

Tabel 3.26 Hasil prakiraan konsumsi energi sektor
industri

3.1.3 Perhitungan Total Kebutuhan Konsumsi
Energi , Pelanggan, Daya Tersambung
A. Konsumsi Energi
Berikut adalah tabel prakiraan konsumsi
energi total :
Tabel 3.27 Prakiraan konsumsi energi total

Gambar 3.2 Grafik pelanggan tahun 2021 hingga
tahun 2021

Gambar 3.2 merupakan grafik hasil
prakiraan total pelanggan yang menunjukkan
jumlah prakiraan pelanggan kabupaten Kendal
tiap tahunnya dari tahun 2012 hingga tahun
2021. Grafik menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan pelanggan di kabupaten Kendal, hal
ini dikarenakan adanya pertambahan jumlah
penduduk yang meningkat setiap tahunnya
sehingga jumlah rumah tangga dan prakiraan
rasio elektrifikasi mempengaruhi jumlah
pelanggan di kabupaten Kendal.

C.

Daya Tersambung
Berikut adalah
tersambung total.
Tabel

3.29

Prakiraan

tabel
Daya

jumlah

daya

tersambung

total

Tabel 3.30 Prakiraan energi terserap dan beban
puncak

Gambar 3.4 Grafik energi terserap tahun 2012 hingga
tahun 2021
Gambar 3.3 Grafik daya tersambung tahun 2012
hingga tahun 2021

Gambar 3.3 merupakan grafik hasil
prakiraan daya tersambung yang menunjukkan
jumlah prakiraan daya tersambung total di
kabupaten Kendalpada tahun 2012 hingga tahun
2021. Grafik tersebut menunjukkan bahwa
adanya peningkatan daya tersambung yang
merupakan dampak dari peningkatan jumlah
pelanggan.
3.1.4 Perhitungan Energi Listrik Terserap
Dan Beban Puncak.
Dengan seting susut energi adalah sebesar
5%, maka susut energi adalah :
SEt =

5
100
x
xETt
100 100  5

100
x92,0994657 7  4,84734030 4 MWh
100 100  5

SE2012= 5

x

Dan energi terserap (production energy) pada
tahun 2004 :
PT2012 = 92,09946577+4,847340304
= 96,94680607
Faktor bebannya 63% dan Jam operasi
selama 8.760 jam/tahun. prakiraan beban puncak
dalam VA dengan asumsi faktor daya sistem
sebesar 0,8.
96,9468060 7
BB 2012 
 17,566646 kwh
63/100 * 8760 
BB 2012 

54138,3547 1
 21,9583075 3 kVA
0,8

dengan cara yang sama akan diperoleh hasil
perhitungan perkiraan hingga tahun 2021 pada
tabel berikut:

Gambar 3.4 merupakan grafik hasil
perhitungan prakiraan energi terserap, dimana
hasil prakiraan energi terserap menunjukkan
jumlah energi (kwh) yang dibutuhkan oleh
kabupaten Kendal setiap tahun, grafik
menunjukkan adanya terjadinya peningkatan
konsumsi energi yang disebabkan oleh
peningkatan jumlah PDRB.

Gambar 3.5Grafik beban puncak 2012 hingga tahun
2021

Gambar 3.5 menunjukkan grafik hasil
perhitungan prakiraan beban puncak kabupaten
Kendal hingga tahun 2021. Prakiraan beban
puncak tersebut akan menunjukkan besarnya
prakiraan kebutuhan beban di daerah tersebut.
3.1.5 Kebutuhan Volume Fisik.
3.1.5.1 Jaringan Tegangan Menengah.
Rasio JTM pertahun adalah sebagai berikut :
Rasio JTM 2009 

1119,856
 2,07932E - 03
53856870

Rasio JTM 2010= 1,74638E-03
Rasio JTM 2011= 1,68864E-03
Maka RJTM adalah sebagai berikut :

RJTM =  2,07932E - 03  1,74638E - 03  1,68864E - 03
3
 1,83811E - 03
Maka untuk Prakiraan panjang Jaringan
Tegangan Menengah adalah sebagai berikut :
JTM 2012 = RJTM x ET2012

J4= 0,00183811x 92099,46577
J =1692,892111 kms
dengan cara yang sama akan diperoleh hasil
perhitungan perkiraan hingga tahun 2021 pada
tabel berikut:
Tabel 3.31Prakiraan panjang JTM
Gambar 3.7 Grafik prakiraan panjang JTR tahun
2012 hingga tahun 2021

Gambar 3.6 Grafik prakiraan panjang JTM tahun
2012 hingga tahun 2021

Gambar 3.6 merupakan grafik hasil
prakiraan panjang JTMdi kabupaten Kendal tiap
tahunnya dari tahun 2012 hingga tahun
2021,grafik tersebut menunjukkan adanya
peningkatan panjang JTM, hal ini disebabkan
oleh peningkatan konsumsi energi, sehingga
diperlukan pula penambahan jaringan untuk
memenuhi kebutuhan energi daerah.
3.1.5.2 Jaringan Tegangan Rendah.
Rasio JTR pertahun adalah sebagai berikut :
Rasio JTR 2009  516,707  0,00959407 8
53856,87
Rasio JTR 2010 = 0,008092416
Rasio JTR 2011 = 0,007713009
Maka RJTR adalah sebagai berikut :
RJTR  0,00959407 8  0,00809241 6  0,00771300 9
3

0,008466501

=
Maka untuk Prakiraan panjang Jaringan
Tegangan Rendah adalah sebagai berikut:

JTR2012  0,00846650 1x 92099,46577
J
= 779,7602234 kms

dengan cara yang sama akan diperoleh hasil
perhitungan perkiraan hingga tahun 2021 pada
tabel berikut:
Tabel 3.32 Prakiraan panjang JTR

Gambar 3.7 merupakan grafik hasil
perhitungan prakiraan panjang JTR di kabupaten
Kendal tiap tahunnya dari tahun 2012 hingga
tahun 2021. Grafik tersebut menunjukkan terjadi
peningkatan panjang JTR, hal ini disebabkan
oleh peningkatan konsumsi energi, sehingga
diperlukan pula penambahan jaringan untuk
menjangkau pelanggan dalam memenuhi
kebutuhan energi.
3.1.6 Kapasitas Terpasang Trafo Distribusi.
Rasio trafo pertahun adalah sebagai
berikut :

Rasio trafo2009 

2910
 0,01027709
283154,083

Rasio trafo2010= 0,03920554
Rasio trafo2011= 0,037616266
Maka RTRDT adalah sebagai berikut :

RTRDT  0,01027709  0,03920554  0,03761626 6
3

O= 0,029032965
Maka untuk Prakiraan kapasitas trafo distribusi
adalah sebagai berikut:
TDK2012  0,70143540 4 x 174548,88 kVA
= 122434,761 kVA
dengan cara yang sama akan diperoleh hasil
perhitungan perkiraan hingga tahun 2021 pada
tabel berikut:
Tabel 3.33 Prakiraan kapasitas total trafo distribusi

Gambar 3.8 Grafik kapasitas total trafo distribusi
tahun 2012 hingga tahun 2021

penyusunan perencanaan kebutuhan beban
dan energi dalam RUKD Kabupaten Kendal

Gambar 3.8 merupakan grafik hasil
perhitungan prakiraan kapasitas total trafo
distribusi di kabupaten Kendal tiap tahunnya dari
tahun 2012 hingga tahun 2021,Dari grafik
menunjukkan bahwa prakiraan kapasitas trafo
distribusi mengalami peningkatan pada tahuntahun mendatang, hal ini dikarenakan
peningkatan daya tersambung pelanggan di
kabupaten Kendal, maka untuk mengantisipasi
penambahan jumlah pelanggan diperlukan
penambahan trafo distribusi.

4.2 Saran
Setelah pelaksanaan Kerja Praktek di CV.
Graha Rekha, penulis banyak mendapatkan
pelajaran dan ilmu yang berharga, serta
pengalaman baru di dunia kerja yang bermanfaat
di hari kemudian. Penulis juga mengharapkan
adanya kerja sama antara pihak CV. Graha
Rekha dan pihak kampus baik dalam hal
akademis maupun non akademis.

IV
2.1

PENUTUP
Kesimpulan
Selama melaksanakan kerja praktek di PT.
Pura Barutama Kudus Divisi Engineering,
dengan mengambil tema otomasi PLC penulis
dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam penyusunan metode yang digunakan
dalam prakiraan adalah metode time series
dengan model trend exponensial, yaitu akan
dilakukan prakiraan setiap variabel dengan
pertumbuhan
datanya,
kemudian
dihubungkan dengan variabel yang lain
sehingga menghasilkan prakiraan beban dan
energi listrik per tahun dan kebutuhan
jaringan
listrik.
Metode
ini
juga
menggunakan pendekatan sektoral yaitu
yaitu
suatu
pendekatan
dengan
mengelompokan pelanggan menjadi 4
sektor (Rumah Tangga, Industri, Bisnis, dan
Publik).
2. Perhitungan Prakiraan Kebutuhan Beban
dan Energi listrik ini
dapat digunakan
untuk :
Menghasilkan
angka-angka
prakiraan
kebutuhan beban dan energi listrik beserta
kebutuhan jaringan yang dapat digunakan
dalam penyusunan rencana pengembangan
sistem distribusi. Hasil prakiraan dapat
dihasilkan antara lain : Penduduk (tabel
4.5), PDRB (tabel 4.9), Rasio Elektrifikasi
(tabel 4.12), Pelanggan (tabel 4.28), Daya
Tersambung (tabel 4.29), Konsumsi Energi
Listrik (tabel 4.27), Energi yang terserap
dan beban puncak (tabel 4.30), panjang
jaringan tegangan menengah (tabel 4.31),
panjang jaringan tegangan rendah (tabel
4.32) dan kapasitas total trafo distribusi
(tabel 4.33).
3. Hasil prakiraan yang dihasilkan dapat
digunakan
sebagai
bagian
dalam

DAFTAR PUSTAKA
[1] Hadi, Sutrisno. Drs. Prof, Statistik jilid 3,
ANDI Yogyakarta, Yogyakarta, 2004
[2] PLN Divisi Perencanaan Sistem, Penyusunan
Prakiraan Kebutuhan Listrik, Dinas
Penyusunan Kebutuhan Listrik, 1990.
[3] Sulasno. Ir, Teknik Dan Sistem Distribusi
Tenaga Listrik, Badan Penerbit UNDIP,
Semarang, 2001.
[4] Tarif Dasar Listrik 2003, PT PLN
(PERSERO)
[5] Laporan Akhir Penyusunan Rencana Umum
Kelistrikan Daerah Kabupaten Kendal tahun
Anggaran 2012, Fakultas Teknik Universitas
Diponegoro
BIODATA PENULIS
Ayu Adinda Putri (21060110141111)
Penulis lahir di Depok, 12
Agustus 1992. Menempuh jalur
pendidikan dasar di TK Bunga
Bangsa, SD Negeri Depok Jaya
I, dan SMA Negeri 2 Depok
dan saat ini sedang menjalani
pendidikan S1 di Teknik
Elektro Universitas Diponegoro
Semarang Konsentrasi Teknik Energi Listrik.
Semarang, 27 Desember 2013
Mengetahui
Dosen Pembimbing

Susatyo Handoko, ST, MT
NIP. 19730526 200012 001