Perda Tahun 2003

1

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH
NOMOR 5 TAHUN 2003
TENTANG
RETRIBUSI PENYEDOTAN KAKUS
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA PRABUMULIH,
Menimbang

: a. bahwa dengan berlakunya Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000
tentang perubahan undang-undang Republik Indonesia Nomor 18
Tahun 1997 tentang Pajak Daerah, maka perlu dilakukan upayaupaya untuk meningkatkan sumber Pendapatan Asli Daerah antara
lain melalui Retribusi Penyedotan Kakus;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a diatas, perlu ditetapkan Perda Kota Prabumulih tentang
Retribusi Penyedotan Kakus;

Mengingat

: 1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan

Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1997 Nomor 68; tambahan Lembaran Negara Nomor 3699);
2. Undang-undang No. 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 60; Tambahan Lembaran Negara Nomor 3889);
3. Undang-undang
Nomor
34
Tahun
2000 tentang
Perubahan undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4048);
4. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2001 tentang Pembentukan
Kota Prabumulih (Lembaran Daerah Kota Prabumulih Tahun
2001 Nomor 86; Tambahan Lembaran Negara Nomor 4113);
5.

Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang

Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai
Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2000 Nomor 54; Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952);

6. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknik
Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan Bentuk Ran
cangan Undang-undang, Rancangan Peraturan Pemerintah
dan Rancangan Keputusan Presiden (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 70);

1

2

Dengan persetujuan
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA PRABUMULIH
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH TENTANG RETRIBUSI
PENYEDOTAN KAKUS


BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Daerah Kota Prabumulih
2. Pemerintah adalah Pemerintah Kota Prabumulih
3. Walikota adalah Walikota Prabumulih
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota
Prabumulih.
5. Kantor adalah Kantor Kebersihan dan Pertamanan Kota Prabumulih
6. Retribusi daerah, yang selanjutnya disebut retribusi, adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh
Pemerintah Kota untuk kepentingan orang pribadi atau badan.
7. Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang diwajibkan untuk melakukan
pembayaran retribusi.
8. Mobil Tinja adalah mobil tinja milik Pemerintah Kota Prabumulih
9. Kas Daerah adalah kas Daerah Pemerintah Kota Prabumulih
10. Bendaharawan Khusus adalah Bendaharawan khusus penerima uang retribusi
11. Jasa adalah kegiatan Pemerintah Kota berupa usaha dan pelayanan yang menyebabkan
barang, fasilitas atau kemanfaatan lainnya yang dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan
12. Jasa usaha adalah jasa yang disediakan oleh Pemerintah Kota dengan menganut prinsipprinsip komersial karena pada dasarnya dapat pula disediakan oleh sektor swasta.


BAB II
NAMA, OBJEK DAN SUBJEK RETRIBUSI
Pasal 2
Dengan nama Retribusi Pelayanan Penyedotan Kakus dipungut retribusi sebagai pembayaran
atas pelayanan penyedotan kakus.
Pasal 3
Objek Retribusi adalah pelayanan penyedotan kakus dalam Daerah.

2

3

Pasal 4
Subjek Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan/menikmati jasa
Seperti :
a. Hotel/penginapan, bioskop, Rumah Toko, Restoran/rumah makan dan badan usaha
lainnya.
b. Kantor Pemerintah
c. Rumah Penduduk

d. Rumah Ibadah, Sekolah, Rumah Sakit, dan Badan Sosial lainnya

BAB III
GOLONGAN RETRIBUSI
Pasal 5
Retribusi Pelayanan Penyedotan Kakus dalam Daerah termasuk jenis retribusi jasa usaha.
BAB IV
CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA
Pasal 6
Cara mengukur tingkat penggunaan jasa retribusi dengan mengklasifikasikan orang atau badan
yang akan mempergunakan jasa.
BAB V
PRINSIP YANG DIANUT DALAM PENETAPAN STRUKTUR DAN
BESARNYA TARIF RETRIBUSI
Pasal 7
Prinsip yang dianut dalam penetapan struktur dan besarnya tarif retribusi didasarkan pada tujuan
komersil untuk sumber peningkatan pendapatan Daerah dan berdasarkan klasifikasi subjek
retribusi pengguna jasa.
BAB VI
STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI

Pasal 8
(1). Setiap pemakai jasa mobil tinja dipungut retribusi yang harus dibayar lunas oleh
pemohon.
(2). Besarnya tarif retribusi adalah sebagai berikut :
a. Hotel/penginapan, bioskop, Rumah Toko, Restoran/ rumah makan, dan badan
usaha lainnya sebesar Rp. 150.000,- per mobil.
b. Kantor Pemerintah sebesar Rp. 100.000,- per mobil
c. Rumah Penduduk sebesar Rp. 75.000,- per mobil
d. Rumah ibadah, sekolah, rumah sakit, dan badan sosial lainnya sebesar
Rp. 30.000,- per mobil.

3

4

(3). Syarat-syarat dan tata cara pengajuan permohonan pemakaian mobil tinja akan diatur
lebih lanjut oleh Walikota.
BAB VII
WILAYAH PEMUNGUTAN
Pasal 9

Retribusi dipungut dalam wilayah Daerah.

BAB VIII
PEMUNGUTAN
Pasal 10
(1). Pemungutan retribusi tidak dapat diborongkan .
(2). Retribusi dipungut dengan menggunakan Surat Ketetapan Retribusi Daerah atau dokumen
lain yang dipersamakan.
(3). Hasil pemungutan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disetor pada kas Daerah melalui
Bendahara khusus Penerima pada Dinas Pendapatan Daerah.
Pasal 11
(1). Pemungutan Retribusi dilakukan oleh Dinas / Instansi teknis yang ditetapkan oleh Walikota.
(2). Kepada instansi pemungut diberikan biaya pemungutan 5 % dari hasil yang disetor ke Kas
Daerah.
(3). Pembagian uang perangsang tersebut pada ayat (2) akan diatur lebih lanjut olehWalikota.
BAB IX
KETENTUAN PIDANA
Pasal 12
(1). Pelanggaran terhadap ketentuan dalam Peraturan Daerah ini di ancam pidana kurungan paling
lama 3 ( tiga ) bulan dan atau denda paling banyak Rp. 300.000,- ( Tiga ratus ribu rupiah ) .

(2). Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelanggaran.
(3). Denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disetor ke kas daerah.
BAB X
KERINGANAN, PENGURANGAN
DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI
(1).
(2).

Pasal 13
Walikota dapat memberikan keringanan, pengurangan dan pembebasan retribusi setelah
mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Pemberian keringanan, pengurangan dan pembebasan retribusi sebagaimana
dimaksud ayat (1) dengan memperhatikan kemampuan wajib retribusi.

4

5

BAB XI
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 14
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan
diatur lebih lanjut oleh Walikota.
Pasal 15
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Prabumulih.

Ditetapkan di Prabumulih
pada tanggal 10 September 2003
WALIKOTA PRABUMULIH

RACHMAN DJALILI

Diundangkan di Prabumulih
Pada tanggal 25 September 2003
SEKRETARIS DAERAH KOTA
PRABUMULIH

HASBULLAH KEMIS

LEMBARAN DAERAH KOTA PRABUMULIH TAHUN 2003 NOMOR 17 SERI C

5

6

Prabumulih, 27 Januari 2003.
Kepada Yth.
Kakan Kebersihan dan Pertamanan
Kota Prabumulih.
Disampaikan kepada Bapak Konsep Rancangan
Peraturan Daerah ( RAPERDA ) sbb :
1. RAPERDA PEMBENTUKAN ORGANISASI
DAN TATA KERJA KANTOR KEBERSIHAN
DAN PERTAMANAN KOTA PRABUMULIH;
2. RAPERDA RETRIBUSI PERSAMPAHAN DAN
KEBERSIHAN ;
3. RAPERDA RETRIBUSI PENYEDOTAN KAKUS;
Demikian diaturkan, untuk koreksi lebih lanjut.
Kasubag Tata Usaha,

A. Darmaes
NIP.440012207.

6