Rancang Bangun Penjaga Jarak Memanfaatkan Bluetooth HC-05 dan Bluetooth HC-06 Berbasis Mikrokontroler ATMega328 Chapter III V
35
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM
3.1 Perancangan Diagram Blok Sistem
Adapun diagram blok dari sistem yang dirancang adalah seperti yang diperlihatkan
pada gambar 6 berikut ini :
10 meter
Buzzer
Buzzer
Bluetooth
HC05
Bluetooth
HC06
Display
Display
Mikrokontroller
Mikrokontroller
Tombol
setting
Tombol
setting
Gambar 6. Desain Blok Diagram Sistem
Diagram blok pada gambar 6 dapat diuraikan sebagai berikput :
1. LCD (Liquid Crystal Display) berfungsi sebagai tampilan penunjuk jarak.
2. Mikrokontroler berfungsi sebagai pemproses masukan dari Bluetooth.
3. Bluetooth berfungsi sebagai komunikasi Bluetooth masih dalam jangkauan.
4. Tombol setting berfungsi sebagai pengatur mikrokontroller.
5. Buzzer berfungsi sebagai output bunyi.
Universitas Sumatera Utara
36
3.2 Perancangan rangkaian Tiap blok
3.2.1 Rangkaian Bluetooth HC-05
Bluetooh HC-05 memilliki dua mode kerja yakni communication mode dan at
mode. Communication mode adalah kondisi ketika bluetooth HC-05 siap untuk
berkomunikasi dengan perangkat bluetooth yang lain baik sebagai master ataupun
slave. Bluetooth HC-05disini sebagai master yang berfungsikan sebagai pengontrol
komunikasi, atau bertugas mencari perangkat bluetooth yang berada disekitarnya dan
mengirim permintaan komunikasi kepada perangkat bluetooh yang ditemukan.Pada
gambar 7 terlihat rangkaian sederhana Bluetooth hc-05 seperti dibawah ini.
BT05
1
2
ST
3
4
TXD
RXD
5
6
VCC
GND
Gambar 7.Rangkaian Bluetooth HC-05
3.2.2Rangkaian Bluetooth HC-06
Bluetooth HC-06 disini sebagai mode slave yang berfungsi sebagai penerima,
dimana perangkat bluetooth mengunggu datangnya permintaan untuk melakukan
komunikasi.Pada saat kedua bluetooth diberikan power maka bluetooh master secara
otomatis mencari bluetooth slave yang memiliki alamat tertentu dan kemudian
mengirimi permintaan komunikasi, sedangkan pada bluetooth slave, menunggu
permintaan komunikasi dari master, saat sinyal permintaan komunikasi muncul maka
slave mengidentifikasi merupakan permintaan komunikasi dari bluetooth yang tepat
dan kemudian menyetujui permintaan tersebut. Kemudian pada gambar 8 dibawah
ini adalah rangkaian sederhana Bluetooth HC-06.
Universitas Sumatera Utara
37
BT06
1
3
2
5
4
TXD
ST
6
VCC
GND
RXD
Gambar 8. Rangkaian Bluetooth HC-06
3.2.3 Rangkaian Liquid Crystal Display (LCD)
LCD
digunakan
untuk
menampilkan
hasil
pengolahan
data
pada
mikrokontroler dalam bentuk tulisan.Pada alat ini, mode pemrogram LCD yang
digunakan adalah mode pemrograman 4 bit. Dengan demikian, pin data LCD yang
dihubungkan ke mikrokontroler hanya pin D4, D5, D6, dan D7. Sedangkan untuk
jalur kontrolnya, pin LCD yang dihubungkan adalah pin RS dan E. LCD pada alat ini
hanya digunakan sebagai penampil, sehingga pin R/W nya dihubungkan ke ground.
LCD (Liquid Crystal Display) berfungsi untuk menampilkan seberapa jauh jarak
antara bluetooth HC-05 dan Bluetooth HC-06.Jenis LCD (Liquid Crystal Display)
yang digunakan adalah ukuran 2 x 16 karakter. Gambar 9 dibawah ini menjelaskan
rangkaian minimum LCD (Liquid Crystal Display):
Vcc
Vcc
LCD 2x16
1
2
3
4
5
6
11
12
13
14
6
7
15
16
Vcc
1
2
3
4
5
8
PORT1-8
R
Gambar 9. Rangkaian LCD karakter 2x16
Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa LCD 16×2 mempunyai 16 pin.
sedangkan pengkabelanya adalah sebagai berikut :
1. Kaki 2 dan 16 terhubung dengan Ground (GND)
Universitas Sumatera Utara
38
2. Kaki 1 dan 15 terhubung dengan VCC (+5V)
3. Kaki 3 dari LCD 16×2 adalah pin yang digunakan untuk mengatur kontras
kecerahan LCD. Jadi kita bisa memasangkan sebuah trimpot 103 untuk
mengatur kecerahanya. Pemasanganya seperti terlihat pada rangkaian
tersebut. Karena LCD akan berubah kecerahanya jika tegangan pada pin 3 ini
di turunkan atau dinaikan.
4. Pin 4 (RS) dihubungkan dengan pin mikrokontroler
5. Pin 5 (RW) dihubungkan dengan GND
6. Pin 6 (E) dihubungkan dengan pin mikrokontroler
7. Sedangkan pin 11 hingga 14 dihubungkan dengan pin mikrokontroler sebagai
jalur datanya.
3.2.4 Rangkaian Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah
getaran listrik menjadi getaran suara. Buzzer digunakan sebagai indikator bahwa
proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat. Buzzer akan
berbunyi yang menandakan Bluetooth HC-05 dan Bluetooth HC-06
berada
berjauhan melebihi jarak 10 meter. Bunyi dari buzzer sendiri akan disertai dengan
nyala LED warna merah. Berikut adalah Gambar 10 menjelaskan rangkaian
SP1
AL60P
VCC
minimum dari buzzer.
R17=10K
R16=10K
R15=10K
U$2
C945
R14
4K7
RACON12
GND
3
4
TBL2
TBL1
RACON12
RACON12
TBL3
R8
10K
1
2
GND
GND
GND
Gambar 10. Rangkaian Buzzer
Universitas Sumatera Utara
39
3.2.5Rangkaian Sederhana Mikrokontroler ATMEGA328
Rangkaian sistem minimum mikrokontroler ATMEGA328 dapat dilihat pada gambar
11 di bawah ini
VCC
PC6 1
28 PC5
(ADC5/SCL/PCINT13)
(PCINT14/RESET)
PD0 2
27 PC4
26 PC3
PD1 3
PD2 4
(PCINT19/OC2B/
INT1)
PD4 6
(PCINT20/XCK/TO)
7
VCC
8
GND
PB6 9
(PCINT6/XTAL1/
TOSC1)
PB7 10
(PCINT7/XTAL2/
TOSC2)
PB5 11
(PCINT21/OC0B/T1)
PB6 12
(PCINT22/OC0A/AIN0)
PB7 13
(PCINT23/AIN1)
PB0 14
(PCINT0/CLKO/ICP1)
RS
R/W
25 PC2
ATMEGA328
PD3 5
VEE
(ADC3/PCINT11)
(PCINT17/TXD)
(PCINT18/INT0)
GND
VCC
(ADC4/SDA/PCINT12)
(PCINT16/RXD)
(ADC2/PCINT10)
EN
24 PC1
DB0
DB1
23 PC0
DB2
(ADC1/PCINT9)
(ADC0/PCINT8)
DB3
22
GND
+5V
21
AREF
20
AVCC
19 PB5
(SCK/PCINT5)
18 PB4
(MISO/PCINT4)
17 PB3
(MOSI/OC2A/PCINT3)
16 PB2
(SS/OC1B/PCINT2)
15 PB1
(OC1A/PCINT1)
vcc
E GV T R S
N NC X X T
DC D D A
T
E
BUZZER
HC-05
Gambar 11. Rangkaian Mikrokontroller
Rangkaian ini berfungsi sebagai pusat kendali dari seluruh system yang
ada.Komponen
utama
dari
rangkaian
ini
adalah
IC
Mikrokontroler
ATMega328.Semua program diisikan pada memori dari IC ini sehingga rangkaian
dapat berjalan sesuai dengan yang dikehendaki.
Universitas Sumatera Utara
40
3.2.6 Flowchart Sistem
Start
Inisialisasi
IF
BT Connected
tidak
Buzzer
OFF
ya
Buzzer
ON
Selesai
Gambar 12. Flowchart Sistem
Universitas Sumatera Utara
41
BAB 4 PENGUJIAN DAN ANALISIS DATA
Setelah proses perancangan sistem selesai, kemudian dilakukan pengujian pada
sistem. Tujuan pengujian ini adalah untuk mendapatkan data-data yang diperlukan,
seperti tegangan dan arus masukan dan juga perubahan jarak antara kedua Bluetooth
serta waktu yang dibutuhkan.
4.1 Pengujian Power Supply (PSA)
Pengujian power supply ini dilakukan dengan cara mengukur nilai arus dengan
menggunakan amperemeter dan juga mengukur nilai tegangan dengan menggunakan
voltmeter. Berikut ini adalah skema pegujian power supply seperti padagambar 12:
+12V
IC
7805T
VI
1K
GND
1
2
3
R1
J1
V0
C1
LED3
C2
Gambar 13. Skema pengujian Power supply (PSA)
Tabel 3. Hasil Pengujian Power Supply
Tegangan
Beban
Arus
(Volt)
(Ohm)
(Ampere)
5.08
22
0.23
5.4
10
0.54
5.6
47
0.11
5.82
33
0.17
5.9
110
0.05
Universitas Sumatera Utara
42
Berdasarkan dari hasil pengukuran output power supply pada tegangan 5 Volt
dengan pemakaian arus listrik yang berbeda. Dari hasil pengukuran yang terjadi tidak
melebihi batas nilai toleransi (10%) sehingga tegangan yang dijadikan sebagai
inputan masih dapat digunakan dan bisa mengaktifkan rangkaian. Faktor terjadinya
perbedaan nilai tersebut kemungkinan disebabkan oleh penggunaan komponen yang
kurang baik pada proses perakitan rangkaian hal ini terjadi karena proses
penyolderan yang terlalu panas pada komponen, kurang tepatnya nilai komponen alat
ukur yang kurang sensitif. Berikut adalah gambar grafik hasil dari pengujian PSA
120
100
80
60
40
20
0
110
Tegangan (Volt)
47
22
5.08
0.23
1
Beban (Ohm)
33
Arus (Ampere)
10
5.4
0.54
2
3
5.9
0.05
5.82
0.17
5.6
0.11
4
5
Gambar 14. Grafik hasil pengujian PSA
4.2 Pengujian Buzzer
Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah rangkaian Buzzer dapat bekerja
dengan baik, pengujian dilakukan dengan memberikaninput tegangan 5 VDC pada
SP1
AL60P
VCC
buzzer tersebut dengan mengacu pada gambar 15 berikut:
R17=10K
R16=10K
R15=10K
U$2
C945
R14
4K7
RACON12
GND
3
4
TBL2
TBL1
RACON12
RACON12
TBL3
R8
10K
1
2
GND
GND
GND
Gambar 15. Skema pengujian Buzzer
Universitas Sumatera Utara
43
Tabel 4.Hasil Pengujian Buzzer
Kondisi saklar
Hasil pengukuran
Kondisi buzzer
(Volt)
Terhubung
0,1
Berbunyi
Tidak terhubung
3,8
Tidak berbunyi
Berdasarkan hasildari pengujian didapat bahwabuzzer akan berbunyi sesuai dengan
fungsinya apa bila diberikan inputan tegangan. Dengan demikian dapat diambil
kesimpulan bahwa buzzer tersebut dalam kondisi baik dan dapat digunakan sesuai
dengan perancangan ini.
4.3 Pengujian Liquid Crystal Display (LCD 16x2)
Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah rangkaian LCD 16 x 2 dapat
bekerja dengan baik, pengujian dilakukan dengan memberikan input tegangan 5
VDC dan menghubungkan pin LCD (12,11, 5, 4, 3, 2) pada mikrokontroller
ATmega328 . Berikut adalah gambar pengujian lcd 16 x 2 :
VCC
1
2
PD1
3
PD2
4
PD3
5
PD4
6
VCC
7
GND
8
PB6 9
PB7 10
PB5
11
PB6 12
PB7
13
PB0
14
ATMEGA328
PC6
PD0
GND
28 PC5
PC4
27
PC3
26
PC2
25
PC1
24
PC0
23
22
VCC
VEE
RS
R/W
EN
GND
DB0
21
20
19
18
17
16
15
DB1
PB5
DB2
PB4
DB3
PB3
PB2
PB1
+5V
Gambar 16.Skema pengujian LCD 16 x 2
Universitas Sumatera Utara
44
4.4 Pengujian Keseluruhan Sistem
Pengujian keseluruhan sistem ini untuk menguji sistem dapat berjalan dengan
baik. Pengujianini dilakukan dengan cara menggabungkan semua perangkat yang
telah dirancang dari perancangan semua software.hardware dan perancangan
Pengujian dilakukan dengan cara mencatu mikrokontroler ATMega 328 dan
Bluetooth Master HC-05. Bluetooth Master HC-05 akan mencari Bluetooth HC-06
slave selama 60 detik dan melakukan pair. Data dapat dikirimkan dari
mikrokontroler Master pada mikrokontroler Slave melewati media Bluetooth.
Penelitian terhadap pengujian keseluruhan system yang berjalan ini jika
menggunakan kondisi mendekati keadaan sesungguhnya dengan tanpa penghalang
maka akan di dapatkan hasil seperti pada Tabel berikut ini:
Tabel 5. Hasil Pengujian Bluetooth Tanpa Penghalang
Bluetooth HC-05
Bluetooth HC-06
Jarak
Buzzer
1
1
< 10 meter
Tidak berbunyi
0
1
< 10 meter
Berbunyi
1
0
< 10 meter
Berbunyi
0
0
< 10 meter
Tidak berbunyi
1
1
10,5 meter
Tidak berbunyi
1
1
11 meter
Berbunyi
Hasil pengujian pada tabel di atas, dapat diamati jarak Bluetooth Master dan
Bluetooth Slave , dapat berkomunikasi dengan baik.
Selanjutnyaa dilakukan pengujian bluetooth master dan bluetooth slave
dengan penghalang dinding, maka akan didapat hasil seperti tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
45
Tabel 6.Hasil Pengujian Bluetooth dengan Penghalang Dinding
Bluetooth HC-05
Bluetooth HC-06
Jarak
Buzzer
1
1
8 meter
Tidak berbunyi
0
1
8 meter
Berbunyi
1
0
8 meter
Berbunyi
0
0
8 meter
Tidak berbunyi
1
1
8,5 meter
Tidak berbunyi
1
1
9 meter
berbunyi
Dan dilakukan pengujian bluetooth master dan bluetooth slave dengan
penghalang dari lantai 1 kelantai 2, maka akan didapat hasil seperti tabel berikut
Tabel 7. Hasil Pengujian Bluetooth dengan Penghalang Lantai 1 ke Lantai 2
Bluetooth HC-05
Bluetooth HC-06
Jarak
Buzzer
1
1
7 meter
Tidak berbunyi
0
1
7 meter
Berbunyi
1
0
7 meter
Berbunyi
0
0
7 meter
Tidak berbunyi
1
1
7,5 meter
Berbunyi
1
1
8 meter
Berbunyi
Universitas Sumatera Utara
46
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil perancangan alat hingga pengujian dan analisis sistem maka penulis
dapat menarik kesimpulan, antara lain:
1.Telah dirancang dan dianalisis sebuah system penjaga jarak, apabila seorang
ibu yang menjaga anaknya, pada saat berpergian seperti dipusat
perbelaanjaan, dimana bluetooth HC-05 dan bluetooth HC-06 tanpa
penghalang mencapai 10 meter atau lebih, otomatis alat ini akan berbunyi,
begitu juga juga dengan adanya dinding penghalang atau dengan penghalang
dari lantai 1 ke lantai 2 alat juga akan berbunyi menandakan ibu dan anak
berada jauh dari jangkauan.
5.2 Saran
Setelah melakukan penelitian, diperoleh beberapa hal yang dapat dijadikan
saran untuk dilakukan penelitian lebih lanjut yaitu :
1. Sistem penjaga jarak ini merupakan teknologi masa depan yang sangat
menjanjikan dalam pemasaran sehingga harus terus menerus dikembangkan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM
3.1 Perancangan Diagram Blok Sistem
Adapun diagram blok dari sistem yang dirancang adalah seperti yang diperlihatkan
pada gambar 6 berikut ini :
10 meter
Buzzer
Buzzer
Bluetooth
HC05
Bluetooth
HC06
Display
Display
Mikrokontroller
Mikrokontroller
Tombol
setting
Tombol
setting
Gambar 6. Desain Blok Diagram Sistem
Diagram blok pada gambar 6 dapat diuraikan sebagai berikput :
1. LCD (Liquid Crystal Display) berfungsi sebagai tampilan penunjuk jarak.
2. Mikrokontroler berfungsi sebagai pemproses masukan dari Bluetooth.
3. Bluetooth berfungsi sebagai komunikasi Bluetooth masih dalam jangkauan.
4. Tombol setting berfungsi sebagai pengatur mikrokontroller.
5. Buzzer berfungsi sebagai output bunyi.
Universitas Sumatera Utara
36
3.2 Perancangan rangkaian Tiap blok
3.2.1 Rangkaian Bluetooth HC-05
Bluetooh HC-05 memilliki dua mode kerja yakni communication mode dan at
mode. Communication mode adalah kondisi ketika bluetooth HC-05 siap untuk
berkomunikasi dengan perangkat bluetooth yang lain baik sebagai master ataupun
slave. Bluetooth HC-05disini sebagai master yang berfungsikan sebagai pengontrol
komunikasi, atau bertugas mencari perangkat bluetooth yang berada disekitarnya dan
mengirim permintaan komunikasi kepada perangkat bluetooh yang ditemukan.Pada
gambar 7 terlihat rangkaian sederhana Bluetooth hc-05 seperti dibawah ini.
BT05
1
2
ST
3
4
TXD
RXD
5
6
VCC
GND
Gambar 7.Rangkaian Bluetooth HC-05
3.2.2Rangkaian Bluetooth HC-06
Bluetooth HC-06 disini sebagai mode slave yang berfungsi sebagai penerima,
dimana perangkat bluetooth mengunggu datangnya permintaan untuk melakukan
komunikasi.Pada saat kedua bluetooth diberikan power maka bluetooh master secara
otomatis mencari bluetooth slave yang memiliki alamat tertentu dan kemudian
mengirimi permintaan komunikasi, sedangkan pada bluetooth slave, menunggu
permintaan komunikasi dari master, saat sinyal permintaan komunikasi muncul maka
slave mengidentifikasi merupakan permintaan komunikasi dari bluetooth yang tepat
dan kemudian menyetujui permintaan tersebut. Kemudian pada gambar 8 dibawah
ini adalah rangkaian sederhana Bluetooth HC-06.
Universitas Sumatera Utara
37
BT06
1
3
2
5
4
TXD
ST
6
VCC
GND
RXD
Gambar 8. Rangkaian Bluetooth HC-06
3.2.3 Rangkaian Liquid Crystal Display (LCD)
LCD
digunakan
untuk
menampilkan
hasil
pengolahan
data
pada
mikrokontroler dalam bentuk tulisan.Pada alat ini, mode pemrogram LCD yang
digunakan adalah mode pemrograman 4 bit. Dengan demikian, pin data LCD yang
dihubungkan ke mikrokontroler hanya pin D4, D5, D6, dan D7. Sedangkan untuk
jalur kontrolnya, pin LCD yang dihubungkan adalah pin RS dan E. LCD pada alat ini
hanya digunakan sebagai penampil, sehingga pin R/W nya dihubungkan ke ground.
LCD (Liquid Crystal Display) berfungsi untuk menampilkan seberapa jauh jarak
antara bluetooth HC-05 dan Bluetooth HC-06.Jenis LCD (Liquid Crystal Display)
yang digunakan adalah ukuran 2 x 16 karakter. Gambar 9 dibawah ini menjelaskan
rangkaian minimum LCD (Liquid Crystal Display):
Vcc
Vcc
LCD 2x16
1
2
3
4
5
6
11
12
13
14
6
7
15
16
Vcc
1
2
3
4
5
8
PORT1-8
R
Gambar 9. Rangkaian LCD karakter 2x16
Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa LCD 16×2 mempunyai 16 pin.
sedangkan pengkabelanya adalah sebagai berikut :
1. Kaki 2 dan 16 terhubung dengan Ground (GND)
Universitas Sumatera Utara
38
2. Kaki 1 dan 15 terhubung dengan VCC (+5V)
3. Kaki 3 dari LCD 16×2 adalah pin yang digunakan untuk mengatur kontras
kecerahan LCD. Jadi kita bisa memasangkan sebuah trimpot 103 untuk
mengatur kecerahanya. Pemasanganya seperti terlihat pada rangkaian
tersebut. Karena LCD akan berubah kecerahanya jika tegangan pada pin 3 ini
di turunkan atau dinaikan.
4. Pin 4 (RS) dihubungkan dengan pin mikrokontroler
5. Pin 5 (RW) dihubungkan dengan GND
6. Pin 6 (E) dihubungkan dengan pin mikrokontroler
7. Sedangkan pin 11 hingga 14 dihubungkan dengan pin mikrokontroler sebagai
jalur datanya.
3.2.4 Rangkaian Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah
getaran listrik menjadi getaran suara. Buzzer digunakan sebagai indikator bahwa
proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat. Buzzer akan
berbunyi yang menandakan Bluetooth HC-05 dan Bluetooth HC-06
berada
berjauhan melebihi jarak 10 meter. Bunyi dari buzzer sendiri akan disertai dengan
nyala LED warna merah. Berikut adalah Gambar 10 menjelaskan rangkaian
SP1
AL60P
VCC
minimum dari buzzer.
R17=10K
R16=10K
R15=10K
U$2
C945
R14
4K7
RACON12
GND
3
4
TBL2
TBL1
RACON12
RACON12
TBL3
R8
10K
1
2
GND
GND
GND
Gambar 10. Rangkaian Buzzer
Universitas Sumatera Utara
39
3.2.5Rangkaian Sederhana Mikrokontroler ATMEGA328
Rangkaian sistem minimum mikrokontroler ATMEGA328 dapat dilihat pada gambar
11 di bawah ini
VCC
PC6 1
28 PC5
(ADC5/SCL/PCINT13)
(PCINT14/RESET)
PD0 2
27 PC4
26 PC3
PD1 3
PD2 4
(PCINT19/OC2B/
INT1)
PD4 6
(PCINT20/XCK/TO)
7
VCC
8
GND
PB6 9
(PCINT6/XTAL1/
TOSC1)
PB7 10
(PCINT7/XTAL2/
TOSC2)
PB5 11
(PCINT21/OC0B/T1)
PB6 12
(PCINT22/OC0A/AIN0)
PB7 13
(PCINT23/AIN1)
PB0 14
(PCINT0/CLKO/ICP1)
RS
R/W
25 PC2
ATMEGA328
PD3 5
VEE
(ADC3/PCINT11)
(PCINT17/TXD)
(PCINT18/INT0)
GND
VCC
(ADC4/SDA/PCINT12)
(PCINT16/RXD)
(ADC2/PCINT10)
EN
24 PC1
DB0
DB1
23 PC0
DB2
(ADC1/PCINT9)
(ADC0/PCINT8)
DB3
22
GND
+5V
21
AREF
20
AVCC
19 PB5
(SCK/PCINT5)
18 PB4
(MISO/PCINT4)
17 PB3
(MOSI/OC2A/PCINT3)
16 PB2
(SS/OC1B/PCINT2)
15 PB1
(OC1A/PCINT1)
vcc
E GV T R S
N NC X X T
DC D D A
T
E
BUZZER
HC-05
Gambar 11. Rangkaian Mikrokontroller
Rangkaian ini berfungsi sebagai pusat kendali dari seluruh system yang
ada.Komponen
utama
dari
rangkaian
ini
adalah
IC
Mikrokontroler
ATMega328.Semua program diisikan pada memori dari IC ini sehingga rangkaian
dapat berjalan sesuai dengan yang dikehendaki.
Universitas Sumatera Utara
40
3.2.6 Flowchart Sistem
Start
Inisialisasi
IF
BT Connected
tidak
Buzzer
OFF
ya
Buzzer
ON
Selesai
Gambar 12. Flowchart Sistem
Universitas Sumatera Utara
41
BAB 4 PENGUJIAN DAN ANALISIS DATA
Setelah proses perancangan sistem selesai, kemudian dilakukan pengujian pada
sistem. Tujuan pengujian ini adalah untuk mendapatkan data-data yang diperlukan,
seperti tegangan dan arus masukan dan juga perubahan jarak antara kedua Bluetooth
serta waktu yang dibutuhkan.
4.1 Pengujian Power Supply (PSA)
Pengujian power supply ini dilakukan dengan cara mengukur nilai arus dengan
menggunakan amperemeter dan juga mengukur nilai tegangan dengan menggunakan
voltmeter. Berikut ini adalah skema pegujian power supply seperti padagambar 12:
+12V
IC
7805T
VI
1K
GND
1
2
3
R1
J1
V0
C1
LED3
C2
Gambar 13. Skema pengujian Power supply (PSA)
Tabel 3. Hasil Pengujian Power Supply
Tegangan
Beban
Arus
(Volt)
(Ohm)
(Ampere)
5.08
22
0.23
5.4
10
0.54
5.6
47
0.11
5.82
33
0.17
5.9
110
0.05
Universitas Sumatera Utara
42
Berdasarkan dari hasil pengukuran output power supply pada tegangan 5 Volt
dengan pemakaian arus listrik yang berbeda. Dari hasil pengukuran yang terjadi tidak
melebihi batas nilai toleransi (10%) sehingga tegangan yang dijadikan sebagai
inputan masih dapat digunakan dan bisa mengaktifkan rangkaian. Faktor terjadinya
perbedaan nilai tersebut kemungkinan disebabkan oleh penggunaan komponen yang
kurang baik pada proses perakitan rangkaian hal ini terjadi karena proses
penyolderan yang terlalu panas pada komponen, kurang tepatnya nilai komponen alat
ukur yang kurang sensitif. Berikut adalah gambar grafik hasil dari pengujian PSA
120
100
80
60
40
20
0
110
Tegangan (Volt)
47
22
5.08
0.23
1
Beban (Ohm)
33
Arus (Ampere)
10
5.4
0.54
2
3
5.9
0.05
5.82
0.17
5.6
0.11
4
5
Gambar 14. Grafik hasil pengujian PSA
4.2 Pengujian Buzzer
Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah rangkaian Buzzer dapat bekerja
dengan baik, pengujian dilakukan dengan memberikaninput tegangan 5 VDC pada
SP1
AL60P
VCC
buzzer tersebut dengan mengacu pada gambar 15 berikut:
R17=10K
R16=10K
R15=10K
U$2
C945
R14
4K7
RACON12
GND
3
4
TBL2
TBL1
RACON12
RACON12
TBL3
R8
10K
1
2
GND
GND
GND
Gambar 15. Skema pengujian Buzzer
Universitas Sumatera Utara
43
Tabel 4.Hasil Pengujian Buzzer
Kondisi saklar
Hasil pengukuran
Kondisi buzzer
(Volt)
Terhubung
0,1
Berbunyi
Tidak terhubung
3,8
Tidak berbunyi
Berdasarkan hasildari pengujian didapat bahwabuzzer akan berbunyi sesuai dengan
fungsinya apa bila diberikan inputan tegangan. Dengan demikian dapat diambil
kesimpulan bahwa buzzer tersebut dalam kondisi baik dan dapat digunakan sesuai
dengan perancangan ini.
4.3 Pengujian Liquid Crystal Display (LCD 16x2)
Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah rangkaian LCD 16 x 2 dapat
bekerja dengan baik, pengujian dilakukan dengan memberikan input tegangan 5
VDC dan menghubungkan pin LCD (12,11, 5, 4, 3, 2) pada mikrokontroller
ATmega328 . Berikut adalah gambar pengujian lcd 16 x 2 :
VCC
1
2
PD1
3
PD2
4
PD3
5
PD4
6
VCC
7
GND
8
PB6 9
PB7 10
PB5
11
PB6 12
PB7
13
PB0
14
ATMEGA328
PC6
PD0
GND
28 PC5
PC4
27
PC3
26
PC2
25
PC1
24
PC0
23
22
VCC
VEE
RS
R/W
EN
GND
DB0
21
20
19
18
17
16
15
DB1
PB5
DB2
PB4
DB3
PB3
PB2
PB1
+5V
Gambar 16.Skema pengujian LCD 16 x 2
Universitas Sumatera Utara
44
4.4 Pengujian Keseluruhan Sistem
Pengujian keseluruhan sistem ini untuk menguji sistem dapat berjalan dengan
baik. Pengujianini dilakukan dengan cara menggabungkan semua perangkat yang
telah dirancang dari perancangan semua software.hardware dan perancangan
Pengujian dilakukan dengan cara mencatu mikrokontroler ATMega 328 dan
Bluetooth Master HC-05. Bluetooth Master HC-05 akan mencari Bluetooth HC-06
slave selama 60 detik dan melakukan pair. Data dapat dikirimkan dari
mikrokontroler Master pada mikrokontroler Slave melewati media Bluetooth.
Penelitian terhadap pengujian keseluruhan system yang berjalan ini jika
menggunakan kondisi mendekati keadaan sesungguhnya dengan tanpa penghalang
maka akan di dapatkan hasil seperti pada Tabel berikut ini:
Tabel 5. Hasil Pengujian Bluetooth Tanpa Penghalang
Bluetooth HC-05
Bluetooth HC-06
Jarak
Buzzer
1
1
< 10 meter
Tidak berbunyi
0
1
< 10 meter
Berbunyi
1
0
< 10 meter
Berbunyi
0
0
< 10 meter
Tidak berbunyi
1
1
10,5 meter
Tidak berbunyi
1
1
11 meter
Berbunyi
Hasil pengujian pada tabel di atas, dapat diamati jarak Bluetooth Master dan
Bluetooth Slave , dapat berkomunikasi dengan baik.
Selanjutnyaa dilakukan pengujian bluetooth master dan bluetooth slave
dengan penghalang dinding, maka akan didapat hasil seperti tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
45
Tabel 6.Hasil Pengujian Bluetooth dengan Penghalang Dinding
Bluetooth HC-05
Bluetooth HC-06
Jarak
Buzzer
1
1
8 meter
Tidak berbunyi
0
1
8 meter
Berbunyi
1
0
8 meter
Berbunyi
0
0
8 meter
Tidak berbunyi
1
1
8,5 meter
Tidak berbunyi
1
1
9 meter
berbunyi
Dan dilakukan pengujian bluetooth master dan bluetooth slave dengan
penghalang dari lantai 1 kelantai 2, maka akan didapat hasil seperti tabel berikut
Tabel 7. Hasil Pengujian Bluetooth dengan Penghalang Lantai 1 ke Lantai 2
Bluetooth HC-05
Bluetooth HC-06
Jarak
Buzzer
1
1
7 meter
Tidak berbunyi
0
1
7 meter
Berbunyi
1
0
7 meter
Berbunyi
0
0
7 meter
Tidak berbunyi
1
1
7,5 meter
Berbunyi
1
1
8 meter
Berbunyi
Universitas Sumatera Utara
46
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil perancangan alat hingga pengujian dan analisis sistem maka penulis
dapat menarik kesimpulan, antara lain:
1.Telah dirancang dan dianalisis sebuah system penjaga jarak, apabila seorang
ibu yang menjaga anaknya, pada saat berpergian seperti dipusat
perbelaanjaan, dimana bluetooth HC-05 dan bluetooth HC-06 tanpa
penghalang mencapai 10 meter atau lebih, otomatis alat ini akan berbunyi,
begitu juga juga dengan adanya dinding penghalang atau dengan penghalang
dari lantai 1 ke lantai 2 alat juga akan berbunyi menandakan ibu dan anak
berada jauh dari jangkauan.
5.2 Saran
Setelah melakukan penelitian, diperoleh beberapa hal yang dapat dijadikan
saran untuk dilakukan penelitian lebih lanjut yaitu :
1. Sistem penjaga jarak ini merupakan teknologi masa depan yang sangat
menjanjikan dalam pemasaran sehingga harus terus menerus dikembangkan.
Universitas Sumatera Utara