Rancang Bangun Penjaga Jarak Memanfaatkan Bluetooth HC-05 dan Bluetooth HC-06 Berbasis Mikrokontroler ATMega328 Chapter III V

35

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

3.1 Perancangan Diagram Blok Sistem
Adapun diagram blok dari sistem yang dirancang adalah seperti yang diperlihatkan
pada gambar 6 berikut ini :

10 meter

Buzzer

Buzzer

Bluetooth
HC05

Bluetooth
HC06

Display


Display
Mikrokontroller

Mikrokontroller

Tombol
setting

Tombol
setting

Gambar 6. Desain Blok Diagram Sistem
Diagram blok pada gambar 6 dapat diuraikan sebagai berikput :
1. LCD (Liquid Crystal Display) berfungsi sebagai tampilan penunjuk jarak.
2. Mikrokontroler berfungsi sebagai pemproses masukan dari Bluetooth.
3. Bluetooth berfungsi sebagai komunikasi Bluetooth masih dalam jangkauan.
4. Tombol setting berfungsi sebagai pengatur mikrokontroller.
5. Buzzer berfungsi sebagai output bunyi.


Universitas Sumatera Utara

36

3.2 Perancangan rangkaian Tiap blok
3.2.1 Rangkaian Bluetooth HC-05
Bluetooh HC-05 memilliki dua mode kerja yakni communication mode dan at
mode. Communication mode adalah kondisi ketika bluetooth HC-05 siap untuk
berkomunikasi dengan perangkat bluetooth yang lain baik sebagai master ataupun
slave. Bluetooth HC-05disini sebagai master yang berfungsikan sebagai pengontrol
komunikasi, atau bertugas mencari perangkat bluetooth yang berada disekitarnya dan
mengirim permintaan komunikasi kepada perangkat bluetooh yang ditemukan.Pada
gambar 7 terlihat rangkaian sederhana Bluetooth hc-05 seperti dibawah ini.

BT05
1

2

ST


3

4

TXD
RXD

5

6

VCC

GND

Gambar 7.Rangkaian Bluetooth HC-05

3.2.2Rangkaian Bluetooth HC-06
Bluetooth HC-06 disini sebagai mode slave yang berfungsi sebagai penerima,

dimana perangkat bluetooth mengunggu datangnya permintaan untuk melakukan
komunikasi.Pada saat kedua bluetooth diberikan power maka bluetooh master secara
otomatis mencari bluetooth slave yang memiliki alamat tertentu dan kemudian
mengirimi permintaan komunikasi, sedangkan pada bluetooth slave, menunggu
permintaan komunikasi dari master, saat sinyal permintaan komunikasi muncul maka
slave mengidentifikasi merupakan permintaan komunikasi dari bluetooth yang tepat
dan kemudian menyetujui permintaan tersebut. Kemudian pada gambar 8 dibawah
ini adalah rangkaian sederhana Bluetooth HC-06.

Universitas Sumatera Utara

37

BT06
1

3

2


5

4

TXD

ST

6

VCC

GND

RXD

Gambar 8. Rangkaian Bluetooth HC-06
3.2.3 Rangkaian Liquid Crystal Display (LCD)
LCD


digunakan

untuk

menampilkan

hasil

pengolahan

data

pada

mikrokontroler dalam bentuk tulisan.Pada alat ini, mode pemrogram LCD yang
digunakan adalah mode pemrograman 4 bit. Dengan demikian, pin data LCD yang
dihubungkan ke mikrokontroler hanya pin D4, D5, D6, dan D7. Sedangkan untuk
jalur kontrolnya, pin LCD yang dihubungkan adalah pin RS dan E. LCD pada alat ini
hanya digunakan sebagai penampil, sehingga pin R/W nya dihubungkan ke ground.
LCD (Liquid Crystal Display) berfungsi untuk menampilkan seberapa jauh jarak

antara bluetooth HC-05 dan Bluetooth HC-06.Jenis LCD (Liquid Crystal Display)
yang digunakan adalah ukuran 2 x 16 karakter. Gambar 9 dibawah ini menjelaskan
rangkaian minimum LCD (Liquid Crystal Display):
Vcc

Vcc

LCD 2x16
1

2

3

4

5

6


11

12

13

14

6

7

15

16

Vcc
1

2


3

4

5

8

PORT1-8
R

Gambar 9. Rangkaian LCD karakter 2x16
Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa LCD 16×2 mempunyai 16 pin.
sedangkan pengkabelanya adalah sebagai berikut :
1. Kaki 2 dan 16 terhubung dengan Ground (GND)

Universitas Sumatera Utara

38


2. Kaki 1 dan 15 terhubung dengan VCC (+5V)
3. Kaki 3 dari LCD 16×2 adalah pin yang digunakan untuk mengatur kontras
kecerahan LCD. Jadi kita bisa memasangkan sebuah trimpot 103 untuk
mengatur kecerahanya. Pemasanganya seperti terlihat pada rangkaian
tersebut. Karena LCD akan berubah kecerahanya jika tegangan pada pin 3 ini
di turunkan atau dinaikan.
4. Pin 4 (RS) dihubungkan dengan pin mikrokontroler
5. Pin 5 (RW) dihubungkan dengan GND
6. Pin 6 (E) dihubungkan dengan pin mikrokontroler
7. Sedangkan pin 11 hingga 14 dihubungkan dengan pin mikrokontroler sebagai
jalur datanya.

3.2.4 Rangkaian Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah
getaran listrik menjadi getaran suara. Buzzer digunakan sebagai indikator bahwa
proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat. Buzzer akan
berbunyi yang menandakan Bluetooth HC-05 dan Bluetooth HC-06

berada


berjauhan melebihi jarak 10 meter. Bunyi dari buzzer sendiri akan disertai dengan
nyala LED warna merah. Berikut adalah Gambar 10 menjelaskan rangkaian

SP1

AL60P

VCC

minimum dari buzzer.

R17=10K

R16=10K

R15=10K

U$2
C945
R14
4K7

RACON12
GND

3
4

TBL2

TBL1
RACON12

RACON12

TBL3

R8

10K

1
2

GND

GND

GND

Gambar 10. Rangkaian Buzzer

Universitas Sumatera Utara

39

3.2.5Rangkaian Sederhana Mikrokontroler ATMEGA328
Rangkaian sistem minimum mikrokontroler ATMEGA328 dapat dilihat pada gambar
11 di bawah ini
VCC

PC6 1

28 PC5

(ADC5/SCL/PCINT13)

(PCINT14/RESET)

PD0 2

27 PC4
26 PC3

PD1 3
PD2 4

(PCINT19/OC2B/
INT1)

PD4 6

(PCINT20/XCK/TO)

7
VCC

8
GND

PB6 9

(PCINT6/XTAL1/
TOSC1)

PB7 10

(PCINT7/XTAL2/
TOSC2)

PB5 11

(PCINT21/OC0B/T1)

PB6 12

(PCINT22/OC0A/AIN0)

PB7 13

(PCINT23/AIN1)

PB0 14

(PCINT0/CLKO/ICP1)

RS
R/W

25 PC2

ATMEGA328

PD3 5

VEE

(ADC3/PCINT11)

(PCINT17/TXD)
(PCINT18/INT0)

GND
VCC

(ADC4/SDA/PCINT12)

(PCINT16/RXD)

(ADC2/PCINT10)

EN

24 PC1

DB0
DB1

23 PC0

DB2

(ADC1/PCINT9)
(ADC0/PCINT8)

DB3

22
GND
+5V

21
AREF

20

AVCC

19 PB5

(SCK/PCINT5)

18 PB4

(MISO/PCINT4)

17 PB3

(MOSI/OC2A/PCINT3)

16 PB2

(SS/OC1B/PCINT2)

15 PB1
(OC1A/PCINT1)

vcc
E GV T R S
N NC X X T
DC D D A
T
E
BUZZER

HC-05

Gambar 11. Rangkaian Mikrokontroller

Rangkaian ini berfungsi sebagai pusat kendali dari seluruh system yang
ada.Komponen

utama

dari

rangkaian

ini

adalah

IC

Mikrokontroler

ATMega328.Semua program diisikan pada memori dari IC ini sehingga rangkaian
dapat berjalan sesuai dengan yang dikehendaki.

Universitas Sumatera Utara

40

3.2.6 Flowchart Sistem

Start

Inisialisasi

IF
BT Connected

tidak

Buzzer
OFF

ya

Buzzer
ON

Selesai

Gambar 12. Flowchart Sistem

Universitas Sumatera Utara

41

BAB 4 PENGUJIAN DAN ANALISIS DATA

Setelah proses perancangan sistem selesai, kemudian dilakukan pengujian pada
sistem. Tujuan pengujian ini adalah untuk mendapatkan data-data yang diperlukan,
seperti tegangan dan arus masukan dan juga perubahan jarak antara kedua Bluetooth
serta waktu yang dibutuhkan.
4.1 Pengujian Power Supply (PSA)
Pengujian power supply ini dilakukan dengan cara mengukur nilai arus dengan
menggunakan amperemeter dan juga mengukur nilai tegangan dengan menggunakan
voltmeter. Berikut ini adalah skema pegujian power supply seperti padagambar 12:

+12V

IC
7805T
VI

1K

GND

1
2
3

R1

J1

V0

C1

LED3

C2

Gambar 13. Skema pengujian Power supply (PSA)
Tabel 3. Hasil Pengujian Power Supply
Tegangan

Beban

Arus

(Volt)

(Ohm)

(Ampere)

5.08

22

0.23

5.4

10

0.54

5.6

47

0.11

5.82

33

0.17

5.9

110

0.05

Universitas Sumatera Utara

42

Berdasarkan dari hasil pengukuran output power supply pada tegangan 5 Volt
dengan pemakaian arus listrik yang berbeda. Dari hasil pengukuran yang terjadi tidak
melebihi batas nilai toleransi (10%) sehingga tegangan yang dijadikan sebagai
inputan masih dapat digunakan dan bisa mengaktifkan rangkaian. Faktor terjadinya
perbedaan nilai tersebut kemungkinan disebabkan oleh penggunaan komponen yang
kurang baik pada proses perakitan rangkaian hal ini terjadi karena proses
penyolderan yang terlalu panas pada komponen, kurang tepatnya nilai komponen alat
ukur yang kurang sensitif. Berikut adalah gambar grafik hasil dari pengujian PSA
120
100
80
60
40
20
0

110
Tegangan (Volt)

47
22
5.08
0.23
1

Beban (Ohm)
33
Arus (Ampere)

10
5.4
0.54
2

3

5.9
0.05

5.82
0.17

5.6
0.11
4

5

Gambar 14. Grafik hasil pengujian PSA

4.2 Pengujian Buzzer
Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah rangkaian Buzzer dapat bekerja
dengan baik, pengujian dilakukan dengan memberikaninput tegangan 5 VDC pada

SP1

AL60P

VCC

buzzer tersebut dengan mengacu pada gambar 15 berikut:

R17=10K

R16=10K

R15=10K

U$2
C945
R14
4K7

RACON12
GND

3
4

TBL2

TBL1
RACON12

RACON12

TBL3

R8

10K

1
2

GND

GND

GND

Gambar 15. Skema pengujian Buzzer

Universitas Sumatera Utara

43

Tabel 4.Hasil Pengujian Buzzer

Kondisi saklar

Hasil pengukuran

Kondisi buzzer

(Volt)

Terhubung

0,1

Berbunyi

Tidak terhubung

3,8

Tidak berbunyi

Berdasarkan hasildari pengujian didapat bahwabuzzer akan berbunyi sesuai dengan
fungsinya apa bila diberikan inputan tegangan. Dengan demikian dapat diambil
kesimpulan bahwa buzzer tersebut dalam kondisi baik dan dapat digunakan sesuai
dengan perancangan ini.

4.3 Pengujian Liquid Crystal Display (LCD 16x2)
Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah rangkaian LCD 16 x 2 dapat
bekerja dengan baik, pengujian dilakukan dengan memberikan input tegangan 5
VDC dan menghubungkan pin LCD (12,11, 5, 4, 3, 2) pada mikrokontroller
ATmega328 . Berikut adalah gambar pengujian lcd 16 x 2 :
VCC
1
2

PD1

3

PD2

4

PD3

5

PD4

6

VCC
7
GND
8
PB6 9
PB7 10
PB5

11

PB6 12
PB7
13
PB0
14

ATMEGA328

PC6
PD0

GND

28 PC5
PC4
27
PC3
26
PC2
25
PC1
24
PC0
23
22

VCC
VEE
RS
R/W
EN

GND

DB0

21
20
19
18
17
16
15

DB1
PB5

DB2

PB4

DB3

PB3
PB2
PB1

+5V

Gambar 16.Skema pengujian LCD 16 x 2

Universitas Sumatera Utara

44

4.4 Pengujian Keseluruhan Sistem
Pengujian keseluruhan sistem ini untuk menguji sistem dapat berjalan dengan
baik. Pengujianini dilakukan dengan cara menggabungkan semua perangkat yang
telah dirancang dari perancangan semua software.hardware dan perancangan
Pengujian dilakukan dengan cara mencatu mikrokontroler ATMega 328 dan
Bluetooth Master HC-05. Bluetooth Master HC-05 akan mencari Bluetooth HC-06
slave selama 60 detik dan melakukan pair. Data dapat dikirimkan dari
mikrokontroler Master pada mikrokontroler Slave melewati media Bluetooth.
Penelitian terhadap pengujian keseluruhan system yang berjalan ini jika
menggunakan kondisi mendekati keadaan sesungguhnya dengan tanpa penghalang
maka akan di dapatkan hasil seperti pada Tabel berikut ini:

Tabel 5. Hasil Pengujian Bluetooth Tanpa Penghalang
Bluetooth HC-05

Bluetooth HC-06

Jarak

Buzzer

1

1

< 10 meter

Tidak berbunyi

0

1

< 10 meter

Berbunyi

1

0

< 10 meter

Berbunyi

0

0

< 10 meter

Tidak berbunyi

1

1

10,5 meter

Tidak berbunyi

1

1

11 meter

Berbunyi

Hasil pengujian pada tabel di atas, dapat diamati jarak Bluetooth Master dan
Bluetooth Slave , dapat berkomunikasi dengan baik.
Selanjutnyaa dilakukan pengujian bluetooth master dan bluetooth slave
dengan penghalang dinding, maka akan didapat hasil seperti tabel berikut:

Universitas Sumatera Utara

45

Tabel 6.Hasil Pengujian Bluetooth dengan Penghalang Dinding
Bluetooth HC-05

Bluetooth HC-06

Jarak

Buzzer

1

1

8 meter

Tidak berbunyi

0

1

8 meter

Berbunyi

1

0

8 meter

Berbunyi

0

0

8 meter

Tidak berbunyi

1

1

8,5 meter

Tidak berbunyi

1

1

9 meter

berbunyi

Dan dilakukan pengujian bluetooth master dan bluetooth slave dengan
penghalang dari lantai 1 kelantai 2, maka akan didapat hasil seperti tabel berikut
Tabel 7. Hasil Pengujian Bluetooth dengan Penghalang Lantai 1 ke Lantai 2
Bluetooth HC-05

Bluetooth HC-06

Jarak

Buzzer

1

1

7 meter

Tidak berbunyi

0

1

7 meter

Berbunyi

1

0

7 meter

Berbunyi

0

0

7 meter

Tidak berbunyi

1

1

7,5 meter

Berbunyi

1

1

8 meter

Berbunyi

Universitas Sumatera Utara

46

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari hasil perancangan alat hingga pengujian dan analisis sistem maka penulis
dapat menarik kesimpulan, antara lain:
1.Telah dirancang dan dianalisis sebuah system penjaga jarak, apabila seorang
ibu yang menjaga anaknya, pada saat berpergian seperti dipusat
perbelaanjaan, dimana bluetooth HC-05 dan bluetooth HC-06 tanpa
penghalang mencapai 10 meter atau lebih, otomatis alat ini akan berbunyi,
begitu juga juga dengan adanya dinding penghalang atau dengan penghalang
dari lantai 1 ke lantai 2 alat juga akan berbunyi menandakan ibu dan anak
berada jauh dari jangkauan.

5.2 Saran
Setelah melakukan penelitian, diperoleh beberapa hal yang dapat dijadikan
saran untuk dilakukan penelitian lebih lanjut yaitu :
1. Sistem penjaga jarak ini merupakan teknologi masa depan yang sangat
menjanjikan dalam pemasaran sehingga harus terus menerus dikembangkan.

Universitas Sumatera Utara