Kurikulum Dan Pendidikan Di Indonesia Proses Mencari Arah Pendidikan Yang Ideal Di Indonesia atau Hegemoni Kepentingan Penguasa Semata? | Perdana | Jurnal Pemikiran Sosiologi 23412 60980 1 PB
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 2 No.1 , Mei 2013
Kurikulum Dan Pendidikan Di Indonesia: Proses Mencari Arah Pendidikan Yang Ideal
Di Indonesia Atau Hegemoni Kepentingan Penguasa Semata?
Oleh
Dedi Ilham Perdana1
Abstrak
Abstract
Artikel ini bertujuan untuk menguak bagaimana problematika perubahan kurikulum dan pendidikan
yang terjadi di Indonesia dari masa ke masa serta pengaruhnya pada masyarakat sekaligus memetakan
berbagai isu terkait kurikulum baru 2013 serta dampaknya bagi dunia pendidikan saat ini. Hegemoni
yang dilakukan pemerintah terkait perubahan kurikulum 2013 akan menjadi isu sentral dalam artikel ini
sekaligus menganalisanya melalui pemikiran Antonio Gramsci.
Kata kunci: kebijakan pendidikan, perubahan kurikulum, kurikulum 2013, hegemoni
Abstract
This purpose of the article is to uncover the problematic changes that happens in the curriculum and
education in Indonesia and its impact on society, as well as mapping various issues related to new
curriculum 2013 and its implications for recent education. Hegemony conducted by government related
to 2013 curriculum will be the central issue in this article, the author will analyzed using Antonio Gramsci
is concept of hegemony.
Keywords: educational policy, curriculum change, curriculum 2013, hegemony
A. Pendahuluan
KBK (kurikulum berbasis kompetensi), serta KTSP
(kurikulum tingkat satuan pendidikan) bahkan saat
Masyarakat Indonesia telah sejak lama mengenal
ini muncul kurikulum 2013 yang sudah mulai
tentang kurikulum dan sangat fasih dengan berbagai
bergulir di beberapa sekolah baik negeri maupun
perubahan yang telah dialami oleh kurikulum itu
swasta sekitar 6400-an sekolah yang sudah
sendiri. Masyarakat awam di Indonesia juga telah
menjalankan
mengenal istilah CBSA (cara belajar siswa aktif),
1
kurikulum
baru
tersebut,
tutur
Dedi Ilham Perdana adalah alumni program pascasarjana Sosiologi UGM dan peneliti independen yang menaruh
minat pada isu ketenagakerjaan dan pendidikan.
63
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 2 No. 1, 2013
Kurikulum Dan Pendidikan Di Indonesia:
Proses Mencari Arah Pendidikan Yang Ideal Di Indonesia Atau Hegemoni Kepentingan Penguasa Semata?
Dedi Ilham Perdana
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad
pelajaran lain ini membuat materi yang diajarkan
Nuh (Ella, 2013), sehingga seringkali muncul
menjadi bias sehingga butuh penjelasan lebih lanjut.
anggapan dari beberapa pihak anekdot berupa ganti
(Damanik, 2013).
menteri, ganti kurikulum seperti yang dilontarkan
Polemik ini semakin bergulir panas ditengah
oleh pemerhati pendidikan dari Universitas Gajah
kecemasan
Mada (UGM) Slamet Sutrisno, bahwa tiap ada
masa
kepemimpinannya
(Maf,
bahwa
akan
terjadi
perombakan besar dalam metode belajar dan
pergantian menteri selalu membawa paket baru
dalam
masyarakat
nantinya hasil yang dicapai akan sama saja seperti
2013).
tahun-tahun sebelumnya. Dibutuhkan sosialisasi
Sentimen tersebut semakin memperkuat argumen
khusus dalam hal pembaruan kurikulum, agar
masyarakat bahwa tiap kali ada pergantian kabinet
sasaran yang akan dicapai juga jelas (Allen, 2006).
selalu memunculkan polemik baru di kalangan insan
Seperti kecemasan Federasi Serikat Guru Indonesia
pendidikan dan masyarakat umum, selalu terjadi
(FSGI),
transisi budaya yang dibawa tiap kali ada perubahan
menurut
FSGI,
rendahnya
kualitas
pengetahuan instruktur nasional sebagai pelatih inti
kurikulum yang dilakukan oleh pemerintah yang
guru-guru
menjabat saat itu.
yang
dipersiapkan
menjalankan
kurikulum 2013 akan menjadi batu sandungan
Situasi ini selalu menjadi problematika tersendiri
ketika kurikulum baru tersebut harus dijalankan di
bagi pelaku pendidikan di dalamnya yang terkait
sebuah
dengan perubahan setiap kurikulum yang terjadi,
Produktifitas dan kinerja guru masih dibawah rata-
elemen seperti guru dan siswa contohnya, menjadi
rata negara ASEAN, bahkan menurut indeks saat ini
korban akan perubahan tersebut. Ritus yang selalu
Indonesia masih tertinggal dari Brunei Darussalam
terjadi tatkala ada pergantian kurikulum ternyata
yang berada di peringkat ke-34. Brunei Darussalam
membawa
gairah
masuk kelompok pencapaian tinggi bersama Jepang,
pembelajaran di Indonesia. Dari beberapa kasus
yang mencapai posisi nomor satu Asia. Adapun
perubahan kurikulum yang tersaji di Indonesia
Malaysia berada di peringkat ke-65 atau masih
dalam beberapa dekade ini, terlihat adanya
dalam kategori kelompok pencapaian medium
ketidakpuasan dari berbagai pihak, beban siswa dan
seperti halnya Indonesia. Meskipun demikian posisi
beban guru yang menjadi bagian instrumen
Indonesia saat ini masih jauh lebih baik dari Filipina
pendidikan
kebijakan
(85), Kamboja (102), India (107), dan Laos (109).
perubahan kurikulum tersebut tersaji di hadapan
Hal ini sangat kontraproduktif dengan kemauan
mereka saat ini. Romo Benny Susetyo menjelaskan
pemerintah
bahwa ada beban tersendiri bagi siswa dan guru
kebijakan perubahan kurikulum 2013 yang sengaja
apabila muncul kurikulum terbaru di tahun 2013,
ditujukan untuk meningkatkan daya saing siswa
menurutnya perubahan kurikulum kali ini justru
dengan siswa yang berada di luar negeri . Tentunya
akan menambah beban peserta didik. Pasalnya,
harus dilihat secara mendalam, pernyataan Menteri
integrasi mata pelajaran dengan tema atau mata
Nuh terkait wacana kurikulum 2013 untuk mengejar
dampak
merasakan
sistemik
pada
bagaimana
64
institusi
untuk
pendidikan
melakukan
(Fat,
2013).
implementasi
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 2 No. 1, 2013
Kurikulum Dan Pendidikan Di Indonesia:
Proses Mencari Arah Pendidikan Yang Ideal Di Indonesia Atau Hegemoni Kepentingan Penguasa Semata?
Dedi Ilham Perdana
ketertinggalan dengan negara tetangga, dengan
B. Mengenal Kurikulum dan Pendidikan di
ketidakmerataan fasilitas pendidikan di daerah-
Indonesia
daerah, nampaknya hal tersebut sangat mungkin
untuk ditolak, karena memang jika mengacu pada
Malcolm Skillbeck (dalam Print, 1993) mengatakan
kecemasan FPGI diatas, tentunya kurikulum 2013
bahwa;
tidak bisa dijalankan dengan baik oleh elemen
pendidikan di Indonesia secara luas hanya sebagian
Curriculum will be used to refer to the learning
daerah saja yang siap yang tentunya fasilitas
experiences of students, in so far as they are expressed
penunjang kurikulum memadai pula.
on anticipated in goal and objectives, plans and design
Perlu
dicermati
bersama
bahwa
for learning and the implementation of these plans
perubahan
and design in school environments.
kurikulum tentunya mengarah pada keberadaan
pihak
ketiga
perubahan
yang
melatar-belakangi
kurikulum
ekonomis
Dalam hal ini menurut Skillbeck, kurikulum
berjalan lancar dan pengatasnamaan pendidikan
digunakan untuk acuan pengalaman pembelajaran
untuk memajukan bangsa dapat menjadi jargon
siswa, diperlihatkan dalam pembentukan tujuan,
ampuh
pengambilan
rencana, dan rancangan untuk pembelajaran dan
keputusan perubahan kurikulum. Eko Prasetyo
pengimplementasian dari rencana-rencana tersebut
menjelaskan bahwa pendidikan di Indonesia yang
dan
selalu berganti-ganti arah (diwujudkan dengan
Sementara Nasution menjelaskan bahwa kurikulum
pergantian
adalah
dalam
setiap
agar
tujuan
adanya
tindakan
kurikulum) hanya
menguntungkan
rancangan
suatu
dalam
rencana
lingkungan
yang
sekolah.
disusun
untuk
segelintir pihak saja, yakni penguasa saat itu,
melancarkan proses belajar-mengajar di bawah
korporasi dan pihak luar negeri melalui Bank Dunia
bimbingan dan tanggung-jawab sekolah atau
(Prasetyo, 2006), selain itu Kompas memberitakan
lembaga pendidikan besrta staf pengajarnya.
kebocoran dana pada pihak seperti penerbit buku
akan
menjadi
taruhan
lain
dari
Dari definisi kurikulum diatas, kurikulum berarti
perubahan
sebuah cara yang dipilih untuk memantapkan model
kurikulum yang terjadi di Indonesia (dalam
pembelajaran untuk proses belajar dan mengajar,
Prasetyo, 2006). Fenomena tersebut akan terus
tentunya cara yang disebutkan harus punya
terjadi apabila tidak ada komitmen dan landasan
landasan yang sesuai dengan kepribadian suatu
berpikir yang jelas tentang arah futuristik model
budaya
pendidikan di Indonesia.
contohnya
dalam
konteks
kurikulum
harus
memperhatikan
mendasar
dari
masyarakat
Indonesia,
kebutuhan
yang
akan
mengkonsumsi pendidikan sesuai amanat UndangUndang Dasar 1945. Pendidikan sesungguhnya
salah satu cara paling pokok dalam memajukan
65
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 2 No. 1, 2013
Kurikulum Dan Pendidikan Di Indonesia:
Proses Mencari Arah Pendidikan Yang Ideal Di Indonesia Atau Hegemoni Kepentingan Penguasa Semata?
Dedi Ilham Perdana
generasi sehingga pantaslah dalam Pembukaan UUD
Pendidikan yang terselenggarakan ternyata sangat
1945 termaktub dengan tegas menyebutkan:
tidak adil atau diskriminatif, lihat saja sekolah-
1.
Mengamanatkan
Indonesia
yang
pemerintah
melindungi
sekolah
negara
segenap
memajukan
mencerdaskan
kesejahteraan
kehidupan
bangsa,
yang
sama kedudukannya dimata UUD 1945 atas nama
Warga Negara. Seharusnya justru mereka yang
ikut
tinggal dipinggiran kota dan pedesaan itu menjadi
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
fokus mengingat mereka hidup dalam kategoti
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
ekonomi yang tidak berdaya.
sosial.
2.
pendidikan
pedesaan. Padahal mereka yang didesa dan dikota
umum,
dan
lembaga
diselenggarakan dilokasi pinggiran kota apalagi
bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan
untuk
atau
Kalaupun
Mengamanatkan pemerintah mengusahakan
dan menyelenggarakan satu sistem
nasional
yang
meningkatkan
mulia
dalam
rangka
sekolah-sekolah
atau
kota dan pedesaan itu malah menjadi semacam
dan
menara gading yang sedap dipandang mata namun
ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
akhlak
ternyata
lembaga Pendidikan yang dibangun dipinggiran
pendidikan
keimanan
ada
tidak terjangkau, hanya menjadi khayalan bagi anak-
mencerdaskan
anak desa itu. Problemanya disitu, sekolah-sekolah
kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-
yang berada didesa-desa itu sama kumuhnya
undang.
dengan kehidupan masyarakat pedesaan. Seolah3.
Bahwa sistem pendidikan nasional harus
mampu
menjamin
pemerataan
olah kondisi itu adalah ciri khas dari ideologi
kesempatan
pendidikan Nasional kita sehingga akhirnya banyak
pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan
orang yang menghalalkan idiom pendidikan itu
efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi
mahal, kalau mau bermutu ya bayar mahal. Rakyat
tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan
yang kurang beruntung terperangkap ke dalam
kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu
dilakukan
pembaharuan
pendidikan
penjara
secara
kemiskinan
pendidikan
terencana, terarah, dan berkesinambungan.
tidak
struktural.
cukup
Pemerataan
diartikan
hanya
membangun gedung-gedung sekolah standar saja,
Demikian tegasnya Amanat UUD 1945 itu sehingga
tanpa memperhatikan kelengkapan fasilitas yang
kita juga patut mempertanyakan hingga dimana
mendukung tercapainya misi pendidikan dalam
kewajiban itu ditaati dan dilaksanakan Pemerintah.
merubah kehidupan yang lebih baik dibandingkan
Pertanyaan itu tentu saja timbul karena didorong
sebelumnya.
oleh fakta yang sangat memperihatinkan termasuk
Kebijaksanaan
soal mahalnya biaya pendidikan dan tidak adanya
dalam
pelaksanaan
program
pendidikan harus seutuhnya menyentuh persoalan
jaminan tentang keberhasilan pendidikan yang
kemanusiaan yang tidak bersifat diskriminatif dari
diselenggarakan dalam mengubah keadaan hidup
sudut manapun juga. Pendidikan mestinya mampu
seseorang secara lebih baik ketimbang sebelumnya.
menjawab semua persoalan hidup masyarakat, baik
66
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 2 No. 1, 2013
Kurikulum Dan Pendidikan Di Indonesia:
Proses Mencari Arah Pendidikan Yang Ideal Di Indonesia Atau Hegemoni Kepentingan Penguasa Semata?
Dedi Ilham Perdana
Jika
Upaya mendorong wacana publik dari kelas
masyarakat yang miskin lebih banyak dibanding
penguasa telah hadir ditengah masyarakat melalui
masyarakat
program
kurikulum yang ada. Seperti yang dijelaskan Niels
pendidikan kita tidak berhasil. Program pendidikan
Mulder bahwa ada upaya mengarahkan wacana
yang dimaksud tidak hanya sekedar soal beasiswa,
publik massa di Indonesia dengan serangkaian
soal gedung, soal BOS, soal gelar tetapi menyeluruh
tematik tentang bagaimana seharusnya bersikap
termasuk jaminan pendidikan terhadap hasil
seperti manusia di Indonesia. Dalam hal ini, dia
kehidupan yang jauh lebih makmur.
mencontohkan bagaimana kekerasan simbolis yang
ekonomi,
sosial,
yang
budaya
kaya
dan
maka
karakter.
jelas
sah , dimana pelajaran wajib ilmu pengetahuan
sosial untuk kelas tiga sampai kelas enam bertujuan
C. Problematika Pendidikan di Indonesia
menanamkan pengetahuan dasar dan ketrampilan
Pesimisme berbagai pihak terkait arah pendidikan
yang akan berguna bagi siswa di kehidupan sehari-
saat ini, ternyata tak mampu untuk merubah
hari (Mulder, 2007). Dalam segi ini, mata pelajaran
kemantapan
tetap
di Indonesia telah dicetak dengan kepentingan
menjalankan kurikulum yang belum tentu bisa
untuk mendisiplinkan karakter dari masyarakat
diterima oleh semua kalangan di Indonesia.
Indonesia sehingga mampu membantu penguasa
kurikulum saat ini berupaya mengarahkan siswa
yang ada di Indonesia untuk mewujudkan keinginan
untuk menuju kapitalisasi pendidikan, problematika
dari kepribadian penguasa lewat teks bacaan
pendidikan
sangat
semenjak sekolah dasar. Mulder menjelaskan
permasalahan
bahwa, memang ideologi nasional lambat laun akan
kurikulum, dan bukan hanya polemik terkait
diajarkan secara lebih baik ketika kelas yang dicapai
kemampuan adaptif manusia Indonesia, latar
semakin tinggi, yang artinya semakin seorang murid
belakang
seabrek
naik kelas, maka dia akan mendapatkan penjelasan
permasalahan yang sistemik yang justru lebih
yang konkret bagaimana sebagai warga negara dia
urgent untuk dipahami oleh pemangku kepentingan
harus bertindak. Sebagai contoh, pada saat pelajaran
pendidikan. Kelompok elite di dunia pendidikan
kelas tiga SD akan diajarkan bagaimana seorang
Indonesia merasa yang paling berkepentingan
keluarga memiliki ayah dan ibu, ayah bekerja di luar
terhadap
untuk
rumah, sedangkan ibu bekerja di wilayah domestik
merepresentasi pemikirannya menjadi pembentuk
rumah, semakin menanjak pada kelas empat SD, kita
wacana publik atas kepentingan penguasa saja
menemukan bahwa semakin menarik topik bahasan
(McLaren, 2000). Dalam artian ini, McLaren
yang ditemukan, dimana ada pembelajaran tentang
menjelaskan bahwa kelas penguasa, lebih memiliki
koordinat dan peta yang mengajarkan letak dan
ruang gerak bebas untuk mengarahkan arah
psosisi geografis Indonesia secara jelas, menginjak
pendidikan di Indonesia ke depan bagaimana,
pada
karena kelas penguasa, punya sarana untuk
pembelajaran metodis digantikan dengan ideologi
hati
di
tersimpilifikasi
sosial
pemerintah
Indonesia
menjadi
para
pendidikan,
untuk
menjadi
hanya
murid,
dan
mencoba
menguasai wacana publik di masyarakat.
67
kelas
lima
SD,
kita
melihat
biasnya
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 2 No. 1, 2013
Kurikulum Dan Pendidikan Di Indonesia:
Proses Mencari Arah Pendidikan Yang Ideal Di Indonesia Atau Hegemoni Kepentingan Penguasa Semata?
Dedi Ilham Perdana
nasional yang dibarengi dengan sejarah pergerakn
3. Perkawinan antara kapitalisme dan pendidikan
bangsa (Mulder, 2007).
dan kapitalisme dan ilmu pengetahuan telah
menciptakan fondasi bagi ilmu pendidikan yang
Tentunya dari pelbagai kasus tentang pelajaran di
menekankan
Indonesia hanya mengarah pada kelas penguasa
sehingga
buta
akan
sejarah
korporasi
dengan
mengorbankan nilai-nilai keadilan sosial dan
yang ingin menanamkan kepatuhan pada generasi
mudanya
nilai-nilai
martabat kemanusiaan.
yang
sebenanya terjadi di Indonesia, dan tentunya akan
Kompleksitas pendidikan di Indonesia menjadi
membutakan semua generasi yang akan lahir di
lahan
bumi Indonesia ke depan. Eko Prasetyo menjelaskan
mewacanakan adanya perubahan kurikulum 2013
tentang kaitannya pelajaran sejarah di buku teks
menjadi obat bagi sistem pendidikan di Indonesia
pelajaran di Indonesia rentan akan kaburnya makna
saat ini. Pendidik serta murid menjadi sarana
nyata sejarah itu sendiri, pelajaran yang ada di
malpraktekakan hal ini. Belum tuntas wacana
sejarah terlalu membahas tentang mistisisme dan
tentang sertifikasi guru, muncul masalah dengan
legenda daripada mengajarkan tentang teori dan
adanya ujian nasional dan kesalahan cetak buku
landasan berpikir, alih-alih bercerita tentang faktual
penunjang bagi siswa.
sejarah, malahan lebih menitikberatkan pada
empuk
bagi
sebagian
pihak
untuk
Adanya konvensi ujian nasional, menyiratkan
kekayaan dongeng masa lalu (Prasetyo, 2006).
banyak pihak, bahwa konvensi ujian nasional
sarana
sebagai alat legitimasi pihak yang terkait dengan
perubahan masyarakat menjadi lebih baik, dengan
ujian nasional agar bisa merangkul semua pihak
mengesampingkan banyaknya masalah yang ada di
yang tak sepaham dengan wacana bergulirnya ujian
dalam masyarakat itu sendiri, dan masyarakat
nasional, alih-alih mengakomodir tuntutan banyak
menganggap itu sebagai norma yang wajar.
pihak yang memprotesnya, konvensi tersebut
McLaren, sebagaimana yang dikutip Barton (dalam
dijadikan sebagai ajang merumuskan kebijakan
Nuryatno, 2001), mengemukakan tiga dampak
ujian nasional ke depan. Sejumlah guru dan pegiat
kapitalisme terhadap pendidikan:
pendidikan yang tergabung dalam Koalisi Reformasi
Kurikulum
diciptakan
untuk
menjadi
Pendidikan
1. Hubungan antara kapitalisme dan pendidikan
Menurut
kelas elit.
antara
kapitalisme
dan
pengetahuan
yang
hanya
saat
Retno
Listyarti,
pelaksanaan
Ujian
Nasional sangat dipaksakan oleh pemerintah. UN
ilmu
juga dinilai gagal mewujudkan kesetaraan kualitas
pengetahuan telah mendorong berkembangnya
ilmu
ekstrim
Kementerian Pendidikan Nasional.
yang lebih mendukung kontrol ekonomi oleh kelas-
Hubungan
langkah
pembukaan Konvensi Ujian Nasional yang digelar
urban telah menyebabkan praktek-praktek sekolah
2.
mengambil
pendidikan
bertujuan
seperti
yang
disampaikan.
Ujian
Nasional justru dinilai menjadi ajang pembodohan
mendapatkan profit material dibanding untuk
bagi siswa. Koalisi kata Retno menilai, penilaian
menciptakan kehidupan global yang lebih baik.
akhir
68
terhadap
kelulusan
siswa
seharusnya
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 2 No. 1, 2013
Kurikulum Dan Pendidikan Di Indonesia:
Proses Mencari Arah Pendidikan Yang Ideal Di Indonesia Atau Hegemoni Kepentingan Penguasa Semata?
Dedi Ilham Perdana
ditetapkan oleh sekolah dan bukan melalui standar
belajar. Dalam pelatihan guru, sekolah kesulitan
angka-angka
menentukan guru yang akan pelatihan. Lantaran
yang
ditetapkan
pemerintah.
hanya satu hingga dua guru yang diminta.
Sebelumnya koalisi berharap konvensi menjadi
ajang konsensus bagi guru, dinas pendidikan,
Ketika guru bahasa Indonesia dan bahasa Inggris
akademisi, dan pemerhati untuk merumuskan
apakah
UN
bisa
dilanjutkan
atau
digabung, ternyata terjadi diskriminasi. Mulai dari
tidak.
tempat menginap sampai keterlambatan menerima
Kenyataannya, konvensi hanya untuk menggiring
soal pretest. Di Sumenep malah tidak terdengar
peserta menyetujui pelaksanaan UN (Sufa, 2013).
hingar bingar Kurikulum 2013. Tidak ada sosialisasi
Lebih lanjut terkait pada fokus kurikulum 2013 di
dan penunjukkan sekolah
berbagai daerah, Federasi Serikat Guru Indonesia
Problem teknis, adanya pelajaran yang hilang dan
(FSGI) memantau pelatihan guru dan persiapan
implementasi
Kurikulum
2013
di
yang menerapkan.
bertambah jamnya sehingga membingungkan pihak
17
sekolah karena berimplikasi pada nasib guru. Di
kabupaten/kota dari 10 provinsi di Tanah Air.
antaranya penghapusan mata pelajaran Teknologi
Hasilnya, kegagalan sistemik pelatihan guru dan
Informasi dan Komputer (TIK) di SMP dan SMA.
sejumlah masalah krusial implementasi Kurikulum
Selain itu, dalam Kurikulum 2013 tidak ada
2013 ditemukan. Pelatihan hanya berlangsung
pedoman penjurusan atau minat di tingkat SMA.
searah dan mengedepankan ceramah. FSGI menilai
Tidak ada pula sosialisasi kepada kepala program
ini akan berdampak pada kegagalan mengubah
keahlian di SMK. Ini membingungkan pihak sekolah,
paradigma guru dalam pembelajaran. Ini akan
guru, dan murid tentunya (Khaddaf, 2013).
menjadi sumber kegagalan implementasi Kurikulum
Dengan
2013. Harus diingat substansi perubahan dari
arah kebijakan yang diambil oleh pemerintah,
lalu murid mencatat atau guru menerangkan murid
apakah
mendengar menjadi pola yang mengedepankan
bertanya,
mencoba,
tentang
tentunya masyarakat Indonesia mempertanyakan
pembelajaran. Dari pola guru menulis di papan tulis
pengamatan,
permasalahan
kurikulum dan hal terkait pendidikan di Indonesia,
Kurikulum 2006 ke 2013 adalah perubahan proses
murid
banyaknya
untuk
kalangan
tertentu
yang
akan
mengambil keuntungan atas kebijakan perubahan
dan
itu, atau memang untuk kemajuan di bidang
mengeksplorasi. Pola itu hanya mungkin terwujud
pendidikan Indonesia?
bila mindset guru telah berubah. Hal ini bukan
perkara mudah. Mengubah mindset guru menjadi
pekerjaan rumah untuk Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan. Perubahan mindset guru tidak bisa
dilakukan dalam waktu singkat, butuh waktu
bertahun-tahun. Padahal Kurikulum 2013 akan
dilaksanakan dalam waktu secepatnya. Perubahan
itu dilakukan dengan mendorong guru untuk terus
69
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 2 No. 1, 2013
Kurikulum Dan Pendidikan Di Indonesia:
Proses Mencari Arah Pendidikan Yang Ideal Di Indonesia Atau Hegemoni Kepentingan Penguasa Semata?
Dedi Ilham Perdana
D. Membaca Arah Pendidikan di Indonesia di
implementasi Kurikulum 2013, misalnya, banyak
Kurikulum
pendekatan pelatihan yang harus disesuaikan, baik
2013:
Hegemoni
Pemerintah
menyangkut materi pelatihan maupun model dan
Terhadap Dunia Pendidikan
pola pelatihan. Momentum Kurikulum 2013 adalah
hal yang tepat untuk melakukan penataan terhadap
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa
pola
kurikulum 2013 mengedepankan integralisasi mata
terpisah-pisah,
menjadikan
guru
profesi guru. Selama ini keduanya terpisah.
Keempat, memperkuat budaya sekolah melalui
mengajar, seorang guru mata pelajaran tertentu
harus memasukkan unsur mata pelajaran yang lain
ke dalam pelajaran yang akan diajarkannya, ini
serta
penguatan
peran
dan
guru
memperkuat
NKRI.
Melalui
kegiatan
diharapkan mendapat porsi tambahan pendidikan
sistem
karakter, baik menyangkut nilai-nilai kebangsaan,
buku
keagamaan, toleransi dan lainnya. Keenam, ini juga
ditentukan oleh penerbit baik terkait dengan isi.
masih terkait dengan hal kelima, memperkuat
Menyangkut isi, karena keterbatasan wawasan dan
integrasi
kepekaan para penulis, kegaduhan terhadap isi buku
Kurikulum 2013, peran bahasa Indonesia menjadi
pun sering terjadi. Kejadian terakhir di Kabupaten
dominan, yaitu sebagai saluran mengantarkan
Bogor pada buku Pelajaran Bahasa Indonesia untuk
kandungan materi dari semua sumber kompetensi
kelas 6 SD (Cerita porno, dan lain sebagainya).
kepada
Penataan sistem perbukuan dalam implementasi
berkedudukan sebagai penghela mata pelajaran-
Kurikulum 2013 dikelola oleh Pusat Kurikulum dan
mata pelajaran lain. Kandungan materi pada
Perbukuan dan substansinya diarahkan oleh tim
pelajaran lain dijadikan sebagai konteks dalam
pengarah dan pengembang kurikulum. Tujuannya
penggunaan jenis teks yang sesuai dalam pelajaran
agar isi dapat dikendalikan dan kualitas lebih baik.
bahasa
Selain itu, harga bisa ditekan lebih wajar. Kedua,
pembelajaran
penataan Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan
kebudayaan dapat dibuat menjadi kontekstual.
(LPTK) di dalam penyiapan dan pengadaan guru.
Sesuatu yang hilang pada model pembelajaran
Ketiga, penataan terhadap pola pelatihan guru.
bahasa Indonesia saat ini. Dari efek domina itulah
Pengalaman pada pelaksanaan pelatihan instruktur
maka
nasional, guru inti, dan guru sasaran untuk
terpisahkan
perbukuan.
Lazim
selama
ekstrakurikuler,
ko-kurikuler,
ekstrakurikuler kepramukaan-lah, peserta didik
pada kurikulum 2013 dengan kurikulum yang lama.
berlaku
kurikuler,
dengan
ini. Sedikitnya ada enam perubahan yang terjadi
penataan
pengintegrasian
bimbingan dan konseling (BK). Kelima, terkait
sangat bertentangan dengan paham dirinya selama
dengan
penjenjangan
jenjang karier dan kepangkatan dengan penilaian
dalam mengajar, karena di tiap kesempatan
terkait
termasuk
sedang disiapkan konsep yang terintegrasi antara
mata
pelajaran tertentu akan semakin kehilangan taji
Pertama,
guru
terhadap karir guru dan kepangkatannya. Ke depan,
pelajaran dan tidak ada lagi model mata pelajaran
yang
pelatihan
ini
70
pengetahuan-bahasa-budaya.
peserta
Indonesia.
didik,
Melalui
bahasa
Kurikulum
untuk
sehingga
2013
cara
adalah
menata
bahasa
ini,
Indonesia
Pada
maka
termasuk
bagian
berbagai
tidak
aspek
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 2 No. 1, 2013
Kurikulum Dan Pendidikan Di Indonesia:
Proses Mencari Arah Pendidikan Yang Ideal Di Indonesia Atau Hegemoni Kepentingan Penguasa Semata?
Dedi Ilham Perdana
kehidupan berbangsa dan bernegara melalui sektor
kabinet dan presiden, kurikulum yang ada pun turut
pendidikan.
2013
berganti materi sehingga memunculkan anomi di
program
dalam wilayah atau bidang pendidikan khususnya
menjadi
pelajar sebagai salah satu instrumen pendidikan di
Karena
sesungguhnya
kementrian,
itu,
bukan
tetapi
kurikulum
kurikulum
kurikulum
yang
program pemerintah (Widhi, 2013).
Indonesia.
Dari enam perubahan tersebut, tentunya ada
Bagi Gramsci, apapun kelompok sosialnya kita dapat
muatan kepentingan yang disematkan dalam
melihat
kurikulum
perkembanganbersama tertentu yang harus mereka
2013
terkait
dengan
kepentingan
bahwa
terdapat
tahapan
yang
lalui sebelum mereka dapat menjadi hegemonik.
diungkapkan oleh Kepala Pusat Komunikasi Publik
Mengambil dari Marx, persyaratan pertama adalah
Kemendikbud, )bnu (amad Widhi,
; dari
ekonomi: bahwa kekuatan material telah cukup
efek domino itulah maka Kurikulum 2013 adalah
dikembangkan sehingga orang-orang didalamnya
bagian tidak terpisahkan untuk menata berbagai
mampu memecahkan problem-problem sosial yang
aspek kehidupan berbangsa dan bernegara melalui
paling mendesak. Gramsci kemudian berlanjut
sektor pendidikan. Karena itu, Kurikulum 2013
menyatakan
sesungguhnya
program
perkembangan politik yang harus dilalui suatu
menjadi
kelompok sosial agar dapat mengembangkan
program pemerintah. Dari pernyataan tersebut
gerakan yang dapat memulai perubahan (Patria,
pencitraan
karakter
kementrian,
bangsa
bukan
tetapi
seperu
kurikulum
kurikulum
yang
bahwa
terdapat
tiga
tingkat
2009).
tentunya patut kita cermati bahwa ada muatan
hegemoni pemerintah terhadap kurikulum 2013.
Tahap
pertama
dari
ini
disebut
korporat-
terjadi di dunia pendidikan di Indonesia terkait
ekonomis . Seorang korporatis mungkin adalah apa
dengan kurikulum 2013, sarat dengan kepentingan
mengutamakan kepentingannya sendiri. Seseorang
kelas penguasa, yakni pemerintah, contohnya
berafiliasi dengan tahap korporat-ekonomis sebagai
Martin Clark mendefinisikan hegemoni sebagai;
fungsi dari kepentingan pribadinya, menyadari
cara kelas penguasa mengontrol media dan
bahwa mereka membutuhkan dukungan orang lain
Dalam kacamata hegemoni Gramsci, fenomena yang
pendidikan.
pahami
sebagai
individu
yang
untuk memperoleh keamanan mereka sendiri.
untuk
Sekolah yang melaksankan kurikulum 2013 bisa
menggambarkan aktivitas kelompok yang sedang
menjadi contoh dari pengertian ini karena turut
dominan maupun kekuatan-kekuatan progresif
mensukseskan kepentingan pemerintah. Dalam
(Gramsci, 1971). Rezim pendidikan di Indonesia
istilah ini, kita juga dapat memasukkan kerjasama
dalam hal ini mempunyai kekuatan progresif dalam
jangka-pendek
hal kurikulum di kalangan pelajar. Bukti tersebut
sesungguhnya saling berkompetisi satu sama
muncul
lainnya. Hal yang ditekankan adalah: pada tahap
mengacu
ketika
pada
setiap
dijelaskan
kita
diatas,
Gramsci
Sebagaimana
yang
ada
hegemoni
transisi
rezim
perkembangan
pemerintahan yang berganti seperti perubahan
71
antara
historis
kapitalis-kapitalis
ini,
kelompok
yang
yang
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 2 No. 1, 2013
Kurikulum Dan Pendidikan Di Indonesia:
Proses Mencari Arah Pendidikan Yang Ideal Di Indonesia Atau Hegemoni Kepentingan Penguasa Semata?
Dedi Ilham Perdana
bersangkutan belum memiliki rasa solidaritas di
kekuatan progresif penguasa adalah bermuara pada
antara anggota-anggotanya.
urusan ekonomi. Tak terkecuali di dalam lingkup
pendidikan, seperti yang terjadi baru saja di tahun
Dalam tahap kedua, anggota-anggota kelompok
mulai
menyadari
bahwa
terdapat
2013 saja, menurut Wakil Ketua BPK Rizal Djalil
wilayah
(dakwatuna,
kepentingan yang lebih luas dan bahwa terdapat
besarannya mencapai Rp14 miliar. bisa dipastikan
ini dalam masa depan yang terjangkau. Dalam tahap
temuan BPK tadi sebagai penanda bahwa ada
inilah rasa solidaritas berkembang, tapi hanya
kepentingan atau motif ekonomi yang terjadi dalam
berbasiskan kepentingan ekonomi bersama, tidak
dunia pendidikan yang tentunya yang bertanggung
terdapat pandangan dunia bersama. Solidaritas
jawab adalah rezim yang saat itu bertugas untuk
seperti ini dapat mengarah pada upaya-upaya untuk
hukum
memperbaiki
untuk
posisi
di
bahwa
pada proses pelaksanaan UN 2012 dan 2013 yang
dan akan terus membagi kepentingan-kepentingan
reformasi-reformasi
menyebutkan
lembaganya menemukan indikasi kerugian negara
orang lain yang berbagi kepentingan dengan mereka
menggalakkan
2012)
mengelola bidang pendidikan di Indonesia, muara
bidang
dari kepentingan ekonomi tersebut adalah hanya
kelompok
untuk
tersebut dalam sistem yang ada, tapi belum ada
kepentingan
segelintir
pihak.
Perihal
pergantian kurikulum serta ujian nasional selalu
kesadaran tentang bagaimana mereka, dan yang
saja terkait dengan alokasi anggaran yang selalu ada
lainnya, dapat diuntungkan oleh pembentukan
dalam setiap jejaknya. Inilah yang menjadi batu
sistem yang baru.
pijakan segelintir pihak untuk memanfaatkan posisi
Hanya dengan melewati tahap ketiga maka
di bidang tertentu di instansi pendidikan yang
hegemoni dapat terwujud. Dalam tahap ini, anggotaanggota
kelompok
sosial
mulai
bermain dalam kebijakan anggaran dalam setiap
menyadari
kegiatan
kepentingan dan kebutuhan untuk menjangkau
kelas-kelas
mereka
tersendiri.
kita
militer secara langsung hingga bentuk-bentuk yang
lebih halus, contohnya, menggunakan kekuatan
tersubordinasi seperti halnya mereka. Inilah yang
ekonomi untuk menyingkirkan lawan politik (dalam
dipikirkan oleh Lenin dan kaum Bolshevik dalam
masalah pendidikan tentunya, tetap melanggengkan
membentuk aliansi dengan kaum tani bahwa hanya
kurikulum 2013 meskipun ada beberapa elemen
dengan membuat revolusi Bolshevik juga menjadi
yang belum siap melaksanakannya karena sumber
revolusi kaum tani, di mana kaum tani juga melihat
daya
itu sebagi revolusi mereka, maka kaum proletariat
mempertahankan
Jika
paksaan (koersi), yang berkisar dari penempatan
diusung oleh kelompok-kelompok lainnya yang
dapat
Indonesia.
hegemoninya terutama melalui berbagai bentuk
Yang
dibutuhkan adalah agar kepentingan mereka turut
perkotaan
di
menelusuri sejarah, kelas kapitalis memegang
melampaui apa yang dapat mereka lakukan dalam
konteks
pendidikan
manusia
yang
belum
memadai).
Bagi
Pemerintah selaku kelas penguasa, tentunya harus
posisi
memperhatikan bagaimana kondisi masyarakat
kepemimpinannya. Dalam tiga tahapan tadi, maka
Indonesia yang masih rentan terhadap perubahan
dapat dijelaskan motif dasar hegemoni dalam
sosial, khususnya masalah pendidikan, sehingga
72
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 2 No. 1, 2013
Kurikulum Dan Pendidikan Di Indonesia:
Proses Mencari Arah Pendidikan Yang Ideal Di Indonesia Atau Hegemoni Kepentingan Penguasa Semata?
Dedi Ilham Perdana
diharapkan arah pendidikan nasional bukan hanya
pemerintah Indonesia yang berkewajiban atas
rencana kabinet seumur jagung, tapi juga masalah
semua arah kebijakan pendidikan di Indonesia.
keberlangsungan pendidikan, karena porsi jabatan
Dalam hal dominasi pendidikan di Indonesia,
politik sangat berbeda dengan dunia pendidikan,
pemerintah hanya berusaha menghegomoni dari sisi
apabila posisi jabatan politik selama lima tahun,
motif ekonomi saja, lewat usaha pengadaan barang
tentunya dunia pendidikan tidak hanya berkisar
dan jasa dalam kegiatan pendidikan, sehingga
pada hitungan angka tersebut, pastinya harus ada
memunculkan pemborosan anggaran seperti pada
upaya untuk menjembatani segala macam ide yang
pengadaan soal ujian nasional namun tak sejalan
datang dari masyarakat guna mencegah adanya
dengan prestasi yang ada. Fenomena tersebut
pertentangan dari masyarakat tentang pendidikan.
seringkali diabaikan oleh pemerintah yang jelas
punya ansil besar dalam kemunduran dunia
pendidikan di Indonesia.
E. Kesimpulan
Melihat
banyak
sekali
problematika
Ketidakberimbangan situasi tersebut merupakan
dalam
proses hegemoni panjang dari penerintah atas
pendidikan, kiranya kita dapat melihat proses
pendidikan di Indonesia. melihat kenyataan seperti
peneidikan hanya di monopoli oleh pemerintah yang
itu, menjadi lebih bijak untuk semua pelaku
berkuasa, tanpa ada upaya melibatkan pihak luar
pendidikan di Indonesia khususnya pemerintah
seperti organisasi non profit atau LSM bahkan
berusaha untuk menyamakan persepsi dengan
pihak-pihak yang konsisten di dunia pendidikan
semua elemen masyarakat Indonesia agar dominasi
Indonesia. Pemerintah merasa mumpuni untuk
pemerintah atas pendidikan dapat diawasi dan
meraih prestasi terbaik hanya dengan dominasi
diperbaiki guna menuju iklim pendidikan ideal bagi
kurikulum yang tanpa disadari tiap pindah orde
masyarakat di Indonesia dan bukan lagi sebuah
selalu berganti sehingga menimbulkan anomali
hegemoni atas nama motif ekonomi semata.
dalam tubuh pendidikan itu sendiri. dominasi tanpa
batas itu lantas merajut kepada pihak konglomerasi
yang ingin memanfaatkan situasi tersebut demi
Daftar Pustaka
meraup keuntungan dengan mengirbankan pelaku
Mulder, Niels. 2007. Wacana Publik Indonesia.
Kanisius
Nasution, S. 2008. Kurikulum dan Pengajaran. Bumi
Aksara.
Nuryatno, M. Agus. 2008. Mazhab Pendidikan Kritis.
Resist Book.
Patria, Nezar. 2009. Antonio Gramsci: Negara dan
Hegemoni. Pustaka Pelajar
Allen, John. 2006. Negara Memahami Pendidikan.
Trimedia
Prasetyo, Eko. 2006. Guru: Mendidik Itu Melawan!.
Resist Book.
pendidikan yang menjadi korban atas berubahubahnya sistem kebijakan yang ada.
Menjadi suatu yang lazim, apabila banyak sekali
kesalahan dalam model pendidikan maka yang patut
disalahkan adalah sisea yang menjadi siklus korban
terakhir dari rezim pendidikan yang ada di
Indonesia.
padahal
nyata
dan
jelas
bahwa
73
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 2 No. 1, 2013
Kurikulum Dan Pendidikan Di Indonesia:
Proses Mencari Arah Pendidikan Yang Ideal Di Indonesia Atau Hegemoni Kepentingan Penguasa Semata?
Dedi Ilham Perdana
Print, Murray. 1993. Curriculum Development And
Design. Allen & Unwin.
Clark, M. (1977). Antonio Gramsci and the
Revolution that Failed. New Haven: Yale
University Press.
Gramsci, Antonio. 1971. Selections from The Prison
Notebooks of Antonio Gramsci, Q. Hoare & G.
N. Smith, eds. & trans. London: Lawrence and
Wishart
Sumber lain (berita online/internet):
http://news.detik.com/read/2013/07/14/162017
/2302125/10/2/6-perubahan-pada-kurikulum2013-dibanding-kurikulum-lama
http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2
013/07/11/3/167491/Ada-Sejumlah-MasalahKrusial-dalam-Implementasi-Kurikulum-2013
http://nasional.sindonews.com/read/2013/05/08
/15/746348/budaya-ganti-menteri-gantikurikulum-harus-dihilangkan
http://edukasi.kompas.com/read/2013/02/16/08
383096/Kurikulum.2013..Beban.Baru.Siswa.dan.Gu
ru
http://www.jpnn.com/read/2013/07/09/180861/
Federasi-Guru-Kritik-Persiapan-HadapiKurikulum-2013http://www.antaranews.com/berita/385504/kuri
kulum-2013-diterapkan-secara-bertahap
http://www.tempo.co/read/news/2013/09/27/07
9517076/Tolak-UN-Koalisi-Tinggalkan-Konvensi
http://www.dakwatuna.com/2013/09/26/39833/
surahman-usut-tuntas-dugaan-korupsi
penyelenggaraan-un-2012-dan2013/#ixzz2jnCoy3H3
74
Kurikulum Dan Pendidikan Di Indonesia: Proses Mencari Arah Pendidikan Yang Ideal
Di Indonesia Atau Hegemoni Kepentingan Penguasa Semata?
Oleh
Dedi Ilham Perdana1
Abstrak
Abstract
Artikel ini bertujuan untuk menguak bagaimana problematika perubahan kurikulum dan pendidikan
yang terjadi di Indonesia dari masa ke masa serta pengaruhnya pada masyarakat sekaligus memetakan
berbagai isu terkait kurikulum baru 2013 serta dampaknya bagi dunia pendidikan saat ini. Hegemoni
yang dilakukan pemerintah terkait perubahan kurikulum 2013 akan menjadi isu sentral dalam artikel ini
sekaligus menganalisanya melalui pemikiran Antonio Gramsci.
Kata kunci: kebijakan pendidikan, perubahan kurikulum, kurikulum 2013, hegemoni
Abstract
This purpose of the article is to uncover the problematic changes that happens in the curriculum and
education in Indonesia and its impact on society, as well as mapping various issues related to new
curriculum 2013 and its implications for recent education. Hegemony conducted by government related
to 2013 curriculum will be the central issue in this article, the author will analyzed using Antonio Gramsci
is concept of hegemony.
Keywords: educational policy, curriculum change, curriculum 2013, hegemony
A. Pendahuluan
KBK (kurikulum berbasis kompetensi), serta KTSP
(kurikulum tingkat satuan pendidikan) bahkan saat
Masyarakat Indonesia telah sejak lama mengenal
ini muncul kurikulum 2013 yang sudah mulai
tentang kurikulum dan sangat fasih dengan berbagai
bergulir di beberapa sekolah baik negeri maupun
perubahan yang telah dialami oleh kurikulum itu
swasta sekitar 6400-an sekolah yang sudah
sendiri. Masyarakat awam di Indonesia juga telah
menjalankan
mengenal istilah CBSA (cara belajar siswa aktif),
1
kurikulum
baru
tersebut,
tutur
Dedi Ilham Perdana adalah alumni program pascasarjana Sosiologi UGM dan peneliti independen yang menaruh
minat pada isu ketenagakerjaan dan pendidikan.
63
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 2 No. 1, 2013
Kurikulum Dan Pendidikan Di Indonesia:
Proses Mencari Arah Pendidikan Yang Ideal Di Indonesia Atau Hegemoni Kepentingan Penguasa Semata?
Dedi Ilham Perdana
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad
pelajaran lain ini membuat materi yang diajarkan
Nuh (Ella, 2013), sehingga seringkali muncul
menjadi bias sehingga butuh penjelasan lebih lanjut.
anggapan dari beberapa pihak anekdot berupa ganti
(Damanik, 2013).
menteri, ganti kurikulum seperti yang dilontarkan
Polemik ini semakin bergulir panas ditengah
oleh pemerhati pendidikan dari Universitas Gajah
kecemasan
Mada (UGM) Slamet Sutrisno, bahwa tiap ada
masa
kepemimpinannya
(Maf,
bahwa
akan
terjadi
perombakan besar dalam metode belajar dan
pergantian menteri selalu membawa paket baru
dalam
masyarakat
nantinya hasil yang dicapai akan sama saja seperti
2013).
tahun-tahun sebelumnya. Dibutuhkan sosialisasi
Sentimen tersebut semakin memperkuat argumen
khusus dalam hal pembaruan kurikulum, agar
masyarakat bahwa tiap kali ada pergantian kabinet
sasaran yang akan dicapai juga jelas (Allen, 2006).
selalu memunculkan polemik baru di kalangan insan
Seperti kecemasan Federasi Serikat Guru Indonesia
pendidikan dan masyarakat umum, selalu terjadi
(FSGI),
transisi budaya yang dibawa tiap kali ada perubahan
menurut
FSGI,
rendahnya
kualitas
pengetahuan instruktur nasional sebagai pelatih inti
kurikulum yang dilakukan oleh pemerintah yang
guru-guru
menjabat saat itu.
yang
dipersiapkan
menjalankan
kurikulum 2013 akan menjadi batu sandungan
Situasi ini selalu menjadi problematika tersendiri
ketika kurikulum baru tersebut harus dijalankan di
bagi pelaku pendidikan di dalamnya yang terkait
sebuah
dengan perubahan setiap kurikulum yang terjadi,
Produktifitas dan kinerja guru masih dibawah rata-
elemen seperti guru dan siswa contohnya, menjadi
rata negara ASEAN, bahkan menurut indeks saat ini
korban akan perubahan tersebut. Ritus yang selalu
Indonesia masih tertinggal dari Brunei Darussalam
terjadi tatkala ada pergantian kurikulum ternyata
yang berada di peringkat ke-34. Brunei Darussalam
membawa
gairah
masuk kelompok pencapaian tinggi bersama Jepang,
pembelajaran di Indonesia. Dari beberapa kasus
yang mencapai posisi nomor satu Asia. Adapun
perubahan kurikulum yang tersaji di Indonesia
Malaysia berada di peringkat ke-65 atau masih
dalam beberapa dekade ini, terlihat adanya
dalam kategori kelompok pencapaian medium
ketidakpuasan dari berbagai pihak, beban siswa dan
seperti halnya Indonesia. Meskipun demikian posisi
beban guru yang menjadi bagian instrumen
Indonesia saat ini masih jauh lebih baik dari Filipina
pendidikan
kebijakan
(85), Kamboja (102), India (107), dan Laos (109).
perubahan kurikulum tersebut tersaji di hadapan
Hal ini sangat kontraproduktif dengan kemauan
mereka saat ini. Romo Benny Susetyo menjelaskan
pemerintah
bahwa ada beban tersendiri bagi siswa dan guru
kebijakan perubahan kurikulum 2013 yang sengaja
apabila muncul kurikulum terbaru di tahun 2013,
ditujukan untuk meningkatkan daya saing siswa
menurutnya perubahan kurikulum kali ini justru
dengan siswa yang berada di luar negeri . Tentunya
akan menambah beban peserta didik. Pasalnya,
harus dilihat secara mendalam, pernyataan Menteri
integrasi mata pelajaran dengan tema atau mata
Nuh terkait wacana kurikulum 2013 untuk mengejar
dampak
merasakan
sistemik
pada
bagaimana
64
institusi
untuk
pendidikan
melakukan
(Fat,
2013).
implementasi
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 2 No. 1, 2013
Kurikulum Dan Pendidikan Di Indonesia:
Proses Mencari Arah Pendidikan Yang Ideal Di Indonesia Atau Hegemoni Kepentingan Penguasa Semata?
Dedi Ilham Perdana
ketertinggalan dengan negara tetangga, dengan
B. Mengenal Kurikulum dan Pendidikan di
ketidakmerataan fasilitas pendidikan di daerah-
Indonesia
daerah, nampaknya hal tersebut sangat mungkin
untuk ditolak, karena memang jika mengacu pada
Malcolm Skillbeck (dalam Print, 1993) mengatakan
kecemasan FPGI diatas, tentunya kurikulum 2013
bahwa;
tidak bisa dijalankan dengan baik oleh elemen
pendidikan di Indonesia secara luas hanya sebagian
Curriculum will be used to refer to the learning
daerah saja yang siap yang tentunya fasilitas
experiences of students, in so far as they are expressed
penunjang kurikulum memadai pula.
on anticipated in goal and objectives, plans and design
Perlu
dicermati
bersama
bahwa
for learning and the implementation of these plans
perubahan
and design in school environments.
kurikulum tentunya mengarah pada keberadaan
pihak
ketiga
perubahan
yang
melatar-belakangi
kurikulum
ekonomis
Dalam hal ini menurut Skillbeck, kurikulum
berjalan lancar dan pengatasnamaan pendidikan
digunakan untuk acuan pengalaman pembelajaran
untuk memajukan bangsa dapat menjadi jargon
siswa, diperlihatkan dalam pembentukan tujuan,
ampuh
pengambilan
rencana, dan rancangan untuk pembelajaran dan
keputusan perubahan kurikulum. Eko Prasetyo
pengimplementasian dari rencana-rencana tersebut
menjelaskan bahwa pendidikan di Indonesia yang
dan
selalu berganti-ganti arah (diwujudkan dengan
Sementara Nasution menjelaskan bahwa kurikulum
pergantian
adalah
dalam
setiap
agar
tujuan
adanya
tindakan
kurikulum) hanya
menguntungkan
rancangan
suatu
dalam
rencana
lingkungan
yang
sekolah.
disusun
untuk
segelintir pihak saja, yakni penguasa saat itu,
melancarkan proses belajar-mengajar di bawah
korporasi dan pihak luar negeri melalui Bank Dunia
bimbingan dan tanggung-jawab sekolah atau
(Prasetyo, 2006), selain itu Kompas memberitakan
lembaga pendidikan besrta staf pengajarnya.
kebocoran dana pada pihak seperti penerbit buku
akan
menjadi
taruhan
lain
dari
Dari definisi kurikulum diatas, kurikulum berarti
perubahan
sebuah cara yang dipilih untuk memantapkan model
kurikulum yang terjadi di Indonesia (dalam
pembelajaran untuk proses belajar dan mengajar,
Prasetyo, 2006). Fenomena tersebut akan terus
tentunya cara yang disebutkan harus punya
terjadi apabila tidak ada komitmen dan landasan
landasan yang sesuai dengan kepribadian suatu
berpikir yang jelas tentang arah futuristik model
budaya
pendidikan di Indonesia.
contohnya
dalam
konteks
kurikulum
harus
memperhatikan
mendasar
dari
masyarakat
Indonesia,
kebutuhan
yang
akan
mengkonsumsi pendidikan sesuai amanat UndangUndang Dasar 1945. Pendidikan sesungguhnya
salah satu cara paling pokok dalam memajukan
65
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 2 No. 1, 2013
Kurikulum Dan Pendidikan Di Indonesia:
Proses Mencari Arah Pendidikan Yang Ideal Di Indonesia Atau Hegemoni Kepentingan Penguasa Semata?
Dedi Ilham Perdana
generasi sehingga pantaslah dalam Pembukaan UUD
Pendidikan yang terselenggarakan ternyata sangat
1945 termaktub dengan tegas menyebutkan:
tidak adil atau diskriminatif, lihat saja sekolah-
1.
Mengamanatkan
Indonesia
yang
pemerintah
melindungi
sekolah
negara
segenap
memajukan
mencerdaskan
kesejahteraan
kehidupan
bangsa,
yang
sama kedudukannya dimata UUD 1945 atas nama
Warga Negara. Seharusnya justru mereka yang
ikut
tinggal dipinggiran kota dan pedesaan itu menjadi
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
fokus mengingat mereka hidup dalam kategoti
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
ekonomi yang tidak berdaya.
sosial.
2.
pendidikan
pedesaan. Padahal mereka yang didesa dan dikota
umum,
dan
lembaga
diselenggarakan dilokasi pinggiran kota apalagi
bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan
untuk
atau
Kalaupun
Mengamanatkan pemerintah mengusahakan
dan menyelenggarakan satu sistem
nasional
yang
meningkatkan
mulia
dalam
rangka
sekolah-sekolah
atau
kota dan pedesaan itu malah menjadi semacam
dan
menara gading yang sedap dipandang mata namun
ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
akhlak
ternyata
lembaga Pendidikan yang dibangun dipinggiran
pendidikan
keimanan
ada
tidak terjangkau, hanya menjadi khayalan bagi anak-
mencerdaskan
anak desa itu. Problemanya disitu, sekolah-sekolah
kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-
yang berada didesa-desa itu sama kumuhnya
undang.
dengan kehidupan masyarakat pedesaan. Seolah3.
Bahwa sistem pendidikan nasional harus
mampu
menjamin
pemerataan
olah kondisi itu adalah ciri khas dari ideologi
kesempatan
pendidikan Nasional kita sehingga akhirnya banyak
pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan
orang yang menghalalkan idiom pendidikan itu
efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi
mahal, kalau mau bermutu ya bayar mahal. Rakyat
tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan
yang kurang beruntung terperangkap ke dalam
kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu
dilakukan
pembaharuan
pendidikan
penjara
secara
kemiskinan
pendidikan
terencana, terarah, dan berkesinambungan.
tidak
struktural.
cukup
Pemerataan
diartikan
hanya
membangun gedung-gedung sekolah standar saja,
Demikian tegasnya Amanat UUD 1945 itu sehingga
tanpa memperhatikan kelengkapan fasilitas yang
kita juga patut mempertanyakan hingga dimana
mendukung tercapainya misi pendidikan dalam
kewajiban itu ditaati dan dilaksanakan Pemerintah.
merubah kehidupan yang lebih baik dibandingkan
Pertanyaan itu tentu saja timbul karena didorong
sebelumnya.
oleh fakta yang sangat memperihatinkan termasuk
Kebijaksanaan
soal mahalnya biaya pendidikan dan tidak adanya
dalam
pelaksanaan
program
pendidikan harus seutuhnya menyentuh persoalan
jaminan tentang keberhasilan pendidikan yang
kemanusiaan yang tidak bersifat diskriminatif dari
diselenggarakan dalam mengubah keadaan hidup
sudut manapun juga. Pendidikan mestinya mampu
seseorang secara lebih baik ketimbang sebelumnya.
menjawab semua persoalan hidup masyarakat, baik
66
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 2 No. 1, 2013
Kurikulum Dan Pendidikan Di Indonesia:
Proses Mencari Arah Pendidikan Yang Ideal Di Indonesia Atau Hegemoni Kepentingan Penguasa Semata?
Dedi Ilham Perdana
Jika
Upaya mendorong wacana publik dari kelas
masyarakat yang miskin lebih banyak dibanding
penguasa telah hadir ditengah masyarakat melalui
masyarakat
program
kurikulum yang ada. Seperti yang dijelaskan Niels
pendidikan kita tidak berhasil. Program pendidikan
Mulder bahwa ada upaya mengarahkan wacana
yang dimaksud tidak hanya sekedar soal beasiswa,
publik massa di Indonesia dengan serangkaian
soal gedung, soal BOS, soal gelar tetapi menyeluruh
tematik tentang bagaimana seharusnya bersikap
termasuk jaminan pendidikan terhadap hasil
seperti manusia di Indonesia. Dalam hal ini, dia
kehidupan yang jauh lebih makmur.
mencontohkan bagaimana kekerasan simbolis yang
ekonomi,
sosial,
yang
budaya
kaya
dan
maka
karakter.
jelas
sah , dimana pelajaran wajib ilmu pengetahuan
sosial untuk kelas tiga sampai kelas enam bertujuan
C. Problematika Pendidikan di Indonesia
menanamkan pengetahuan dasar dan ketrampilan
Pesimisme berbagai pihak terkait arah pendidikan
yang akan berguna bagi siswa di kehidupan sehari-
saat ini, ternyata tak mampu untuk merubah
hari (Mulder, 2007). Dalam segi ini, mata pelajaran
kemantapan
tetap
di Indonesia telah dicetak dengan kepentingan
menjalankan kurikulum yang belum tentu bisa
untuk mendisiplinkan karakter dari masyarakat
diterima oleh semua kalangan di Indonesia.
Indonesia sehingga mampu membantu penguasa
kurikulum saat ini berupaya mengarahkan siswa
yang ada di Indonesia untuk mewujudkan keinginan
untuk menuju kapitalisasi pendidikan, problematika
dari kepribadian penguasa lewat teks bacaan
pendidikan
sangat
semenjak sekolah dasar. Mulder menjelaskan
permasalahan
bahwa, memang ideologi nasional lambat laun akan
kurikulum, dan bukan hanya polemik terkait
diajarkan secara lebih baik ketika kelas yang dicapai
kemampuan adaptif manusia Indonesia, latar
semakin tinggi, yang artinya semakin seorang murid
belakang
seabrek
naik kelas, maka dia akan mendapatkan penjelasan
permasalahan yang sistemik yang justru lebih
yang konkret bagaimana sebagai warga negara dia
urgent untuk dipahami oleh pemangku kepentingan
harus bertindak. Sebagai contoh, pada saat pelajaran
pendidikan. Kelompok elite di dunia pendidikan
kelas tiga SD akan diajarkan bagaimana seorang
Indonesia merasa yang paling berkepentingan
keluarga memiliki ayah dan ibu, ayah bekerja di luar
terhadap
untuk
rumah, sedangkan ibu bekerja di wilayah domestik
merepresentasi pemikirannya menjadi pembentuk
rumah, semakin menanjak pada kelas empat SD, kita
wacana publik atas kepentingan penguasa saja
menemukan bahwa semakin menarik topik bahasan
(McLaren, 2000). Dalam artian ini, McLaren
yang ditemukan, dimana ada pembelajaran tentang
menjelaskan bahwa kelas penguasa, lebih memiliki
koordinat dan peta yang mengajarkan letak dan
ruang gerak bebas untuk mengarahkan arah
psosisi geografis Indonesia secara jelas, menginjak
pendidikan di Indonesia ke depan bagaimana,
pada
karena kelas penguasa, punya sarana untuk
pembelajaran metodis digantikan dengan ideologi
hati
di
tersimpilifikasi
sosial
pemerintah
Indonesia
menjadi
para
pendidikan,
untuk
menjadi
hanya
murid,
dan
mencoba
menguasai wacana publik di masyarakat.
67
kelas
lima
SD,
kita
melihat
biasnya
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 2 No. 1, 2013
Kurikulum Dan Pendidikan Di Indonesia:
Proses Mencari Arah Pendidikan Yang Ideal Di Indonesia Atau Hegemoni Kepentingan Penguasa Semata?
Dedi Ilham Perdana
nasional yang dibarengi dengan sejarah pergerakn
3. Perkawinan antara kapitalisme dan pendidikan
bangsa (Mulder, 2007).
dan kapitalisme dan ilmu pengetahuan telah
menciptakan fondasi bagi ilmu pendidikan yang
Tentunya dari pelbagai kasus tentang pelajaran di
menekankan
Indonesia hanya mengarah pada kelas penguasa
sehingga
buta
akan
sejarah
korporasi
dengan
mengorbankan nilai-nilai keadilan sosial dan
yang ingin menanamkan kepatuhan pada generasi
mudanya
nilai-nilai
martabat kemanusiaan.
yang
sebenanya terjadi di Indonesia, dan tentunya akan
Kompleksitas pendidikan di Indonesia menjadi
membutakan semua generasi yang akan lahir di
lahan
bumi Indonesia ke depan. Eko Prasetyo menjelaskan
mewacanakan adanya perubahan kurikulum 2013
tentang kaitannya pelajaran sejarah di buku teks
menjadi obat bagi sistem pendidikan di Indonesia
pelajaran di Indonesia rentan akan kaburnya makna
saat ini. Pendidik serta murid menjadi sarana
nyata sejarah itu sendiri, pelajaran yang ada di
malpraktekakan hal ini. Belum tuntas wacana
sejarah terlalu membahas tentang mistisisme dan
tentang sertifikasi guru, muncul masalah dengan
legenda daripada mengajarkan tentang teori dan
adanya ujian nasional dan kesalahan cetak buku
landasan berpikir, alih-alih bercerita tentang faktual
penunjang bagi siswa.
sejarah, malahan lebih menitikberatkan pada
empuk
bagi
sebagian
pihak
untuk
Adanya konvensi ujian nasional, menyiratkan
kekayaan dongeng masa lalu (Prasetyo, 2006).
banyak pihak, bahwa konvensi ujian nasional
sarana
sebagai alat legitimasi pihak yang terkait dengan
perubahan masyarakat menjadi lebih baik, dengan
ujian nasional agar bisa merangkul semua pihak
mengesampingkan banyaknya masalah yang ada di
yang tak sepaham dengan wacana bergulirnya ujian
dalam masyarakat itu sendiri, dan masyarakat
nasional, alih-alih mengakomodir tuntutan banyak
menganggap itu sebagai norma yang wajar.
pihak yang memprotesnya, konvensi tersebut
McLaren, sebagaimana yang dikutip Barton (dalam
dijadikan sebagai ajang merumuskan kebijakan
Nuryatno, 2001), mengemukakan tiga dampak
ujian nasional ke depan. Sejumlah guru dan pegiat
kapitalisme terhadap pendidikan:
pendidikan yang tergabung dalam Koalisi Reformasi
Kurikulum
diciptakan
untuk
menjadi
Pendidikan
1. Hubungan antara kapitalisme dan pendidikan
Menurut
kelas elit.
antara
kapitalisme
dan
pengetahuan
yang
hanya
saat
Retno
Listyarti,
pelaksanaan
Ujian
Nasional sangat dipaksakan oleh pemerintah. UN
ilmu
juga dinilai gagal mewujudkan kesetaraan kualitas
pengetahuan telah mendorong berkembangnya
ilmu
ekstrim
Kementerian Pendidikan Nasional.
yang lebih mendukung kontrol ekonomi oleh kelas-
Hubungan
langkah
pembukaan Konvensi Ujian Nasional yang digelar
urban telah menyebabkan praktek-praktek sekolah
2.
mengambil
pendidikan
bertujuan
seperti
yang
disampaikan.
Ujian
Nasional justru dinilai menjadi ajang pembodohan
mendapatkan profit material dibanding untuk
bagi siswa. Koalisi kata Retno menilai, penilaian
menciptakan kehidupan global yang lebih baik.
akhir
68
terhadap
kelulusan
siswa
seharusnya
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 2 No. 1, 2013
Kurikulum Dan Pendidikan Di Indonesia:
Proses Mencari Arah Pendidikan Yang Ideal Di Indonesia Atau Hegemoni Kepentingan Penguasa Semata?
Dedi Ilham Perdana
ditetapkan oleh sekolah dan bukan melalui standar
belajar. Dalam pelatihan guru, sekolah kesulitan
angka-angka
menentukan guru yang akan pelatihan. Lantaran
yang
ditetapkan
pemerintah.
hanya satu hingga dua guru yang diminta.
Sebelumnya koalisi berharap konvensi menjadi
ajang konsensus bagi guru, dinas pendidikan,
Ketika guru bahasa Indonesia dan bahasa Inggris
akademisi, dan pemerhati untuk merumuskan
apakah
UN
bisa
dilanjutkan
atau
digabung, ternyata terjadi diskriminasi. Mulai dari
tidak.
tempat menginap sampai keterlambatan menerima
Kenyataannya, konvensi hanya untuk menggiring
soal pretest. Di Sumenep malah tidak terdengar
peserta menyetujui pelaksanaan UN (Sufa, 2013).
hingar bingar Kurikulum 2013. Tidak ada sosialisasi
Lebih lanjut terkait pada fokus kurikulum 2013 di
dan penunjukkan sekolah
berbagai daerah, Federasi Serikat Guru Indonesia
Problem teknis, adanya pelajaran yang hilang dan
(FSGI) memantau pelatihan guru dan persiapan
implementasi
Kurikulum
2013
di
yang menerapkan.
bertambah jamnya sehingga membingungkan pihak
17
sekolah karena berimplikasi pada nasib guru. Di
kabupaten/kota dari 10 provinsi di Tanah Air.
antaranya penghapusan mata pelajaran Teknologi
Hasilnya, kegagalan sistemik pelatihan guru dan
Informasi dan Komputer (TIK) di SMP dan SMA.
sejumlah masalah krusial implementasi Kurikulum
Selain itu, dalam Kurikulum 2013 tidak ada
2013 ditemukan. Pelatihan hanya berlangsung
pedoman penjurusan atau minat di tingkat SMA.
searah dan mengedepankan ceramah. FSGI menilai
Tidak ada pula sosialisasi kepada kepala program
ini akan berdampak pada kegagalan mengubah
keahlian di SMK. Ini membingungkan pihak sekolah,
paradigma guru dalam pembelajaran. Ini akan
guru, dan murid tentunya (Khaddaf, 2013).
menjadi sumber kegagalan implementasi Kurikulum
Dengan
2013. Harus diingat substansi perubahan dari
arah kebijakan yang diambil oleh pemerintah,
lalu murid mencatat atau guru menerangkan murid
apakah
mendengar menjadi pola yang mengedepankan
bertanya,
mencoba,
tentang
tentunya masyarakat Indonesia mempertanyakan
pembelajaran. Dari pola guru menulis di papan tulis
pengamatan,
permasalahan
kurikulum dan hal terkait pendidikan di Indonesia,
Kurikulum 2006 ke 2013 adalah perubahan proses
murid
banyaknya
untuk
kalangan
tertentu
yang
akan
mengambil keuntungan atas kebijakan perubahan
dan
itu, atau memang untuk kemajuan di bidang
mengeksplorasi. Pola itu hanya mungkin terwujud
pendidikan Indonesia?
bila mindset guru telah berubah. Hal ini bukan
perkara mudah. Mengubah mindset guru menjadi
pekerjaan rumah untuk Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan. Perubahan mindset guru tidak bisa
dilakukan dalam waktu singkat, butuh waktu
bertahun-tahun. Padahal Kurikulum 2013 akan
dilaksanakan dalam waktu secepatnya. Perubahan
itu dilakukan dengan mendorong guru untuk terus
69
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 2 No. 1, 2013
Kurikulum Dan Pendidikan Di Indonesia:
Proses Mencari Arah Pendidikan Yang Ideal Di Indonesia Atau Hegemoni Kepentingan Penguasa Semata?
Dedi Ilham Perdana
D. Membaca Arah Pendidikan di Indonesia di
implementasi Kurikulum 2013, misalnya, banyak
Kurikulum
pendekatan pelatihan yang harus disesuaikan, baik
2013:
Hegemoni
Pemerintah
menyangkut materi pelatihan maupun model dan
Terhadap Dunia Pendidikan
pola pelatihan. Momentum Kurikulum 2013 adalah
hal yang tepat untuk melakukan penataan terhadap
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa
pola
kurikulum 2013 mengedepankan integralisasi mata
terpisah-pisah,
menjadikan
guru
profesi guru. Selama ini keduanya terpisah.
Keempat, memperkuat budaya sekolah melalui
mengajar, seorang guru mata pelajaran tertentu
harus memasukkan unsur mata pelajaran yang lain
ke dalam pelajaran yang akan diajarkannya, ini
serta
penguatan
peran
dan
guru
memperkuat
NKRI.
Melalui
kegiatan
diharapkan mendapat porsi tambahan pendidikan
sistem
karakter, baik menyangkut nilai-nilai kebangsaan,
buku
keagamaan, toleransi dan lainnya. Keenam, ini juga
ditentukan oleh penerbit baik terkait dengan isi.
masih terkait dengan hal kelima, memperkuat
Menyangkut isi, karena keterbatasan wawasan dan
integrasi
kepekaan para penulis, kegaduhan terhadap isi buku
Kurikulum 2013, peran bahasa Indonesia menjadi
pun sering terjadi. Kejadian terakhir di Kabupaten
dominan, yaitu sebagai saluran mengantarkan
Bogor pada buku Pelajaran Bahasa Indonesia untuk
kandungan materi dari semua sumber kompetensi
kelas 6 SD (Cerita porno, dan lain sebagainya).
kepada
Penataan sistem perbukuan dalam implementasi
berkedudukan sebagai penghela mata pelajaran-
Kurikulum 2013 dikelola oleh Pusat Kurikulum dan
mata pelajaran lain. Kandungan materi pada
Perbukuan dan substansinya diarahkan oleh tim
pelajaran lain dijadikan sebagai konteks dalam
pengarah dan pengembang kurikulum. Tujuannya
penggunaan jenis teks yang sesuai dalam pelajaran
agar isi dapat dikendalikan dan kualitas lebih baik.
bahasa
Selain itu, harga bisa ditekan lebih wajar. Kedua,
pembelajaran
penataan Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan
kebudayaan dapat dibuat menjadi kontekstual.
(LPTK) di dalam penyiapan dan pengadaan guru.
Sesuatu yang hilang pada model pembelajaran
Ketiga, penataan terhadap pola pelatihan guru.
bahasa Indonesia saat ini. Dari efek domina itulah
Pengalaman pada pelaksanaan pelatihan instruktur
maka
nasional, guru inti, dan guru sasaran untuk
terpisahkan
perbukuan.
Lazim
selama
ekstrakurikuler,
ko-kurikuler,
ekstrakurikuler kepramukaan-lah, peserta didik
pada kurikulum 2013 dengan kurikulum yang lama.
berlaku
kurikuler,
dengan
ini. Sedikitnya ada enam perubahan yang terjadi
penataan
pengintegrasian
bimbingan dan konseling (BK). Kelima, terkait
sangat bertentangan dengan paham dirinya selama
dengan
penjenjangan
jenjang karier dan kepangkatan dengan penilaian
dalam mengajar, karena di tiap kesempatan
terkait
termasuk
sedang disiapkan konsep yang terintegrasi antara
mata
pelajaran tertentu akan semakin kehilangan taji
Pertama,
guru
terhadap karir guru dan kepangkatannya. Ke depan,
pelajaran dan tidak ada lagi model mata pelajaran
yang
pelatihan
ini
70
pengetahuan-bahasa-budaya.
peserta
Indonesia.
didik,
Melalui
bahasa
Kurikulum
untuk
sehingga
2013
cara
adalah
menata
bahasa
ini,
Indonesia
Pada
maka
termasuk
bagian
berbagai
tidak
aspek
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 2 No. 1, 2013
Kurikulum Dan Pendidikan Di Indonesia:
Proses Mencari Arah Pendidikan Yang Ideal Di Indonesia Atau Hegemoni Kepentingan Penguasa Semata?
Dedi Ilham Perdana
kehidupan berbangsa dan bernegara melalui sektor
kabinet dan presiden, kurikulum yang ada pun turut
pendidikan.
2013
berganti materi sehingga memunculkan anomi di
program
dalam wilayah atau bidang pendidikan khususnya
menjadi
pelajar sebagai salah satu instrumen pendidikan di
Karena
sesungguhnya
kementrian,
itu,
bukan
tetapi
kurikulum
kurikulum
kurikulum
yang
program pemerintah (Widhi, 2013).
Indonesia.
Dari enam perubahan tersebut, tentunya ada
Bagi Gramsci, apapun kelompok sosialnya kita dapat
muatan kepentingan yang disematkan dalam
melihat
kurikulum
perkembanganbersama tertentu yang harus mereka
2013
terkait
dengan
kepentingan
bahwa
terdapat
tahapan
yang
lalui sebelum mereka dapat menjadi hegemonik.
diungkapkan oleh Kepala Pusat Komunikasi Publik
Mengambil dari Marx, persyaratan pertama adalah
Kemendikbud, )bnu (amad Widhi,
; dari
ekonomi: bahwa kekuatan material telah cukup
efek domino itulah maka Kurikulum 2013 adalah
dikembangkan sehingga orang-orang didalamnya
bagian tidak terpisahkan untuk menata berbagai
mampu memecahkan problem-problem sosial yang
aspek kehidupan berbangsa dan bernegara melalui
paling mendesak. Gramsci kemudian berlanjut
sektor pendidikan. Karena itu, Kurikulum 2013
menyatakan
sesungguhnya
program
perkembangan politik yang harus dilalui suatu
menjadi
kelompok sosial agar dapat mengembangkan
program pemerintah. Dari pernyataan tersebut
gerakan yang dapat memulai perubahan (Patria,
pencitraan
karakter
kementrian,
bangsa
bukan
tetapi
seperu
kurikulum
kurikulum
yang
bahwa
terdapat
tiga
tingkat
2009).
tentunya patut kita cermati bahwa ada muatan
hegemoni pemerintah terhadap kurikulum 2013.
Tahap
pertama
dari
ini
disebut
korporat-
terjadi di dunia pendidikan di Indonesia terkait
ekonomis . Seorang korporatis mungkin adalah apa
dengan kurikulum 2013, sarat dengan kepentingan
mengutamakan kepentingannya sendiri. Seseorang
kelas penguasa, yakni pemerintah, contohnya
berafiliasi dengan tahap korporat-ekonomis sebagai
Martin Clark mendefinisikan hegemoni sebagai;
fungsi dari kepentingan pribadinya, menyadari
cara kelas penguasa mengontrol media dan
bahwa mereka membutuhkan dukungan orang lain
Dalam kacamata hegemoni Gramsci, fenomena yang
pendidikan.
pahami
sebagai
individu
yang
untuk memperoleh keamanan mereka sendiri.
untuk
Sekolah yang melaksankan kurikulum 2013 bisa
menggambarkan aktivitas kelompok yang sedang
menjadi contoh dari pengertian ini karena turut
dominan maupun kekuatan-kekuatan progresif
mensukseskan kepentingan pemerintah. Dalam
(Gramsci, 1971). Rezim pendidikan di Indonesia
istilah ini, kita juga dapat memasukkan kerjasama
dalam hal ini mempunyai kekuatan progresif dalam
jangka-pendek
hal kurikulum di kalangan pelajar. Bukti tersebut
sesungguhnya saling berkompetisi satu sama
muncul
lainnya. Hal yang ditekankan adalah: pada tahap
mengacu
ketika
pada
setiap
dijelaskan
kita
diatas,
Gramsci
Sebagaimana
yang
ada
hegemoni
transisi
rezim
perkembangan
pemerintahan yang berganti seperti perubahan
71
antara
historis
kapitalis-kapitalis
ini,
kelompok
yang
yang
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 2 No. 1, 2013
Kurikulum Dan Pendidikan Di Indonesia:
Proses Mencari Arah Pendidikan Yang Ideal Di Indonesia Atau Hegemoni Kepentingan Penguasa Semata?
Dedi Ilham Perdana
bersangkutan belum memiliki rasa solidaritas di
kekuatan progresif penguasa adalah bermuara pada
antara anggota-anggotanya.
urusan ekonomi. Tak terkecuali di dalam lingkup
pendidikan, seperti yang terjadi baru saja di tahun
Dalam tahap kedua, anggota-anggota kelompok
mulai
menyadari
bahwa
terdapat
2013 saja, menurut Wakil Ketua BPK Rizal Djalil
wilayah
(dakwatuna,
kepentingan yang lebih luas dan bahwa terdapat
besarannya mencapai Rp14 miliar. bisa dipastikan
ini dalam masa depan yang terjangkau. Dalam tahap
temuan BPK tadi sebagai penanda bahwa ada
inilah rasa solidaritas berkembang, tapi hanya
kepentingan atau motif ekonomi yang terjadi dalam
berbasiskan kepentingan ekonomi bersama, tidak
dunia pendidikan yang tentunya yang bertanggung
terdapat pandangan dunia bersama. Solidaritas
jawab adalah rezim yang saat itu bertugas untuk
seperti ini dapat mengarah pada upaya-upaya untuk
hukum
memperbaiki
untuk
posisi
di
bahwa
pada proses pelaksanaan UN 2012 dan 2013 yang
dan akan terus membagi kepentingan-kepentingan
reformasi-reformasi
menyebutkan
lembaganya menemukan indikasi kerugian negara
orang lain yang berbagi kepentingan dengan mereka
menggalakkan
2012)
mengelola bidang pendidikan di Indonesia, muara
bidang
dari kepentingan ekonomi tersebut adalah hanya
kelompok
untuk
tersebut dalam sistem yang ada, tapi belum ada
kepentingan
segelintir
pihak.
Perihal
pergantian kurikulum serta ujian nasional selalu
kesadaran tentang bagaimana mereka, dan yang
saja terkait dengan alokasi anggaran yang selalu ada
lainnya, dapat diuntungkan oleh pembentukan
dalam setiap jejaknya. Inilah yang menjadi batu
sistem yang baru.
pijakan segelintir pihak untuk memanfaatkan posisi
Hanya dengan melewati tahap ketiga maka
di bidang tertentu di instansi pendidikan yang
hegemoni dapat terwujud. Dalam tahap ini, anggotaanggota
kelompok
sosial
mulai
bermain dalam kebijakan anggaran dalam setiap
menyadari
kegiatan
kepentingan dan kebutuhan untuk menjangkau
kelas-kelas
mereka
tersendiri.
kita
militer secara langsung hingga bentuk-bentuk yang
lebih halus, contohnya, menggunakan kekuatan
tersubordinasi seperti halnya mereka. Inilah yang
ekonomi untuk menyingkirkan lawan politik (dalam
dipikirkan oleh Lenin dan kaum Bolshevik dalam
masalah pendidikan tentunya, tetap melanggengkan
membentuk aliansi dengan kaum tani bahwa hanya
kurikulum 2013 meskipun ada beberapa elemen
dengan membuat revolusi Bolshevik juga menjadi
yang belum siap melaksanakannya karena sumber
revolusi kaum tani, di mana kaum tani juga melihat
daya
itu sebagi revolusi mereka, maka kaum proletariat
mempertahankan
Jika
paksaan (koersi), yang berkisar dari penempatan
diusung oleh kelompok-kelompok lainnya yang
dapat
Indonesia.
hegemoninya terutama melalui berbagai bentuk
Yang
dibutuhkan adalah agar kepentingan mereka turut
perkotaan
di
menelusuri sejarah, kelas kapitalis memegang
melampaui apa yang dapat mereka lakukan dalam
konteks
pendidikan
manusia
yang
belum
memadai).
Bagi
Pemerintah selaku kelas penguasa, tentunya harus
posisi
memperhatikan bagaimana kondisi masyarakat
kepemimpinannya. Dalam tiga tahapan tadi, maka
Indonesia yang masih rentan terhadap perubahan
dapat dijelaskan motif dasar hegemoni dalam
sosial, khususnya masalah pendidikan, sehingga
72
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 2 No. 1, 2013
Kurikulum Dan Pendidikan Di Indonesia:
Proses Mencari Arah Pendidikan Yang Ideal Di Indonesia Atau Hegemoni Kepentingan Penguasa Semata?
Dedi Ilham Perdana
diharapkan arah pendidikan nasional bukan hanya
pemerintah Indonesia yang berkewajiban atas
rencana kabinet seumur jagung, tapi juga masalah
semua arah kebijakan pendidikan di Indonesia.
keberlangsungan pendidikan, karena porsi jabatan
Dalam hal dominasi pendidikan di Indonesia,
politik sangat berbeda dengan dunia pendidikan,
pemerintah hanya berusaha menghegomoni dari sisi
apabila posisi jabatan politik selama lima tahun,
motif ekonomi saja, lewat usaha pengadaan barang
tentunya dunia pendidikan tidak hanya berkisar
dan jasa dalam kegiatan pendidikan, sehingga
pada hitungan angka tersebut, pastinya harus ada
memunculkan pemborosan anggaran seperti pada
upaya untuk menjembatani segala macam ide yang
pengadaan soal ujian nasional namun tak sejalan
datang dari masyarakat guna mencegah adanya
dengan prestasi yang ada. Fenomena tersebut
pertentangan dari masyarakat tentang pendidikan.
seringkali diabaikan oleh pemerintah yang jelas
punya ansil besar dalam kemunduran dunia
pendidikan di Indonesia.
E. Kesimpulan
Melihat
banyak
sekali
problematika
Ketidakberimbangan situasi tersebut merupakan
dalam
proses hegemoni panjang dari penerintah atas
pendidikan, kiranya kita dapat melihat proses
pendidikan di Indonesia. melihat kenyataan seperti
peneidikan hanya di monopoli oleh pemerintah yang
itu, menjadi lebih bijak untuk semua pelaku
berkuasa, tanpa ada upaya melibatkan pihak luar
pendidikan di Indonesia khususnya pemerintah
seperti organisasi non profit atau LSM bahkan
berusaha untuk menyamakan persepsi dengan
pihak-pihak yang konsisten di dunia pendidikan
semua elemen masyarakat Indonesia agar dominasi
Indonesia. Pemerintah merasa mumpuni untuk
pemerintah atas pendidikan dapat diawasi dan
meraih prestasi terbaik hanya dengan dominasi
diperbaiki guna menuju iklim pendidikan ideal bagi
kurikulum yang tanpa disadari tiap pindah orde
masyarakat di Indonesia dan bukan lagi sebuah
selalu berganti sehingga menimbulkan anomali
hegemoni atas nama motif ekonomi semata.
dalam tubuh pendidikan itu sendiri. dominasi tanpa
batas itu lantas merajut kepada pihak konglomerasi
yang ingin memanfaatkan situasi tersebut demi
Daftar Pustaka
meraup keuntungan dengan mengirbankan pelaku
Mulder, Niels. 2007. Wacana Publik Indonesia.
Kanisius
Nasution, S. 2008. Kurikulum dan Pengajaran. Bumi
Aksara.
Nuryatno, M. Agus. 2008. Mazhab Pendidikan Kritis.
Resist Book.
Patria, Nezar. 2009. Antonio Gramsci: Negara dan
Hegemoni. Pustaka Pelajar
Allen, John. 2006. Negara Memahami Pendidikan.
Trimedia
Prasetyo, Eko. 2006. Guru: Mendidik Itu Melawan!.
Resist Book.
pendidikan yang menjadi korban atas berubahubahnya sistem kebijakan yang ada.
Menjadi suatu yang lazim, apabila banyak sekali
kesalahan dalam model pendidikan maka yang patut
disalahkan adalah sisea yang menjadi siklus korban
terakhir dari rezim pendidikan yang ada di
Indonesia.
padahal
nyata
dan
jelas
bahwa
73
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 2 No. 1, 2013
Kurikulum Dan Pendidikan Di Indonesia:
Proses Mencari Arah Pendidikan Yang Ideal Di Indonesia Atau Hegemoni Kepentingan Penguasa Semata?
Dedi Ilham Perdana
Print, Murray. 1993. Curriculum Development And
Design. Allen & Unwin.
Clark, M. (1977). Antonio Gramsci and the
Revolution that Failed. New Haven: Yale
University Press.
Gramsci, Antonio. 1971. Selections from The Prison
Notebooks of Antonio Gramsci, Q. Hoare & G.
N. Smith, eds. & trans. London: Lawrence and
Wishart
Sumber lain (berita online/internet):
http://news.detik.com/read/2013/07/14/162017
/2302125/10/2/6-perubahan-pada-kurikulum2013-dibanding-kurikulum-lama
http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2
013/07/11/3/167491/Ada-Sejumlah-MasalahKrusial-dalam-Implementasi-Kurikulum-2013
http://nasional.sindonews.com/read/2013/05/08
/15/746348/budaya-ganti-menteri-gantikurikulum-harus-dihilangkan
http://edukasi.kompas.com/read/2013/02/16/08
383096/Kurikulum.2013..Beban.Baru.Siswa.dan.Gu
ru
http://www.jpnn.com/read/2013/07/09/180861/
Federasi-Guru-Kritik-Persiapan-HadapiKurikulum-2013http://www.antaranews.com/berita/385504/kuri
kulum-2013-diterapkan-secara-bertahap
http://www.tempo.co/read/news/2013/09/27/07
9517076/Tolak-UN-Koalisi-Tinggalkan-Konvensi
http://www.dakwatuna.com/2013/09/26/39833/
surahman-usut-tuntas-dugaan-korupsi
penyelenggaraan-un-2012-dan2013/#ixzz2jnCoy3H3
74