Dinkes Jateng PAPARAN KS 2017
TOT PELATIHAN
MANAJEMEN
PUSKESMAS
PELATIHAN
KELUARGA SEHAT
Bapelkes Prov.
Jateng
Disampaikan
Pada : Pertemuan Evaluasi Keluarga Sehat
Dinkes Prov. Jateng, 2 Agustus 2017
PROGRAM
INDONESIA
SEHAT
RENSTRA
2015-2019
Pilar 1.
Paradigma
Sehat
Kegiatan
• Promotif – preventif
• Pemberdayaan
masyarakat
• Keterlibatan lintas
sektor
PENDEKATAN
KELUARGA
GERMAS
PELATIHAN KS
Pilar 2.
Penguatan
Kegiatan
Yankes
• Peningkatan Akses
terutama pd FKTP
• Optimalisasi Sistem
Rujukan
• Peningkatan Mutu
Penerapan
pendekatan
continuum
of care
Intervensi berbasis
resiko kesehatan
(health risk)
Pilar 3.
JKN
Kegiatan
• Benefit
• Sistem
pembiayaan:
asuransi – azas
gotong royong
• Kendali Mutu &
Kendali Biaya
• Sasaran: PBI &
Tanda
kepesertaan
Non PBI
KIS
KELUARGA
SEHAT
2
PENGERTIAN PENDEKATAN
KELUARGA
ber Foto: achmad fiqqy fierly
Tujuan Pendekatan Keluarga:
1.
Mengintegrasikan seluruh
program di Puskesmas
2. Meningkatkan akses keluarga
terhadap pelayanan kesehatan
yang komprehensif
3. Mendukung pencapaian SPM
Kab/Kota
Pendekatan Keluarga
adalah salah satu cara
Puskesmas untuk
meningkatkan
jangkauan sasaran dan
mendekatkan atau
meningkatkan
akses
Pendekatan pelayanan
pelayanan
kesehatan
yang mengintegrasikan
dengan
mendatangi
UKP & UKM
secara
keluarga
berkesinambungan,
dengan target keluarga,
didasari data & informasi
dari profil kesehatan
3
Indikator Keluarga Sehat
A
Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak:
1
Keluarga mengikuti KB
2
Ibu bersalin di faskes
3
Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4
Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
5
Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan
B
Pengendalian Peny. Menular & Tidak Menular:
6
Penderita TB Paru berobat sesuai standar
7
Penderita hipertensi berobat teratur
8
Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan
C
Perilaku dan kesehatan lingkungan:
9
Tidak ada anggota keluarga yang merokok
10 Keluarga mempunyai akses terhadap air bersih
11
Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban
sehat
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes
Berorientasi
kepada
peserta
Berbasis kompetensi
Learning by doing
PERAN
Setelah mengikuti
pelatihan linatih berperan
sebagai pembina
Keluarga di wilayah
kerja puskesmas
FUNGSI
Dalam melaksanakan perannya
linatih mempunyai fungsi / tugas
untuk :
1. Melakukan manajemen
pendekatan keluarga
2. Melakukan Komunikasi Efektif
(KIE)
Yang ingin dicapai adalah peserta mampu :
1. Menjelaskan Pelayanan KIA di keluarga.
2. Menjelaskan Pelayanan Gizi di keluarga.
3. Menjelaskan Pelayanan Penyakit Menular
(TBC) di keluarga
4. Menjelaskan Pelayanan Penyakit Tidak
Menular di Keluarga.
5. Menjelaskan Pemantauan Sanitasi
Lingkungan di Keluarga.
6. Melakukan Komunikasi Efektif.
7. Melakukan manajemen pendekatan
keluarga
Setelah
mengikuti pelatihan ini,
peserta mampu melakukan
pembinaan terhadap
keluarga di wilayah kerja
puskesmas. (bukan sekedar
menjadi surveyor pendataan
keluarga)
Setelah mengikuti pelatihan peserta
mampu :
1. Menjelaskan Pelayanan KIA di keluarga.
2. Menjelaskan Pelayanan Gizi di keluarga.
3. Menjelaskan Pelayanan Penyakit Menular
(TBC) di keluarga
4. Menjelaskan Pelayanan Penyakit Tidak
Menular di Keluarga.
5. Menjelaskan Pemantauan Sanitasi
Lingkungan di Keluarga.
6. Melakukan Komunikasi Efektif.
7. Melakukan manajemen pendekatan
keluarga
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Tenaga medis
Tenaga keperawatan
Tenaga kebidanan
Tenaga kesehatan masyarakat: epidemiolog
kesehatan, tenaga promosi kesehatan dan ilmu
perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga
administrasi dan kebijakan kesehatan, tenaga
biostatistik dan kependudukan, serta tenaga
kesehatan reproduksi dan keluarga.
Tenaga kesehatan lingkungan: tenaga sanitasi
lingkungan, entomolog kesehatan, dan
mikrobiolog kesehatan.
Tenaga gizi, nutrisionis dan dietisien.
Tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan UU no.
36 tahun 2014
1. Minimal pendidikan D III nakes
2. PNS
3. Bekerja di puskesmas dan
mempunyai wilayah binaan di
tingkat desa/kelurahan
4. Mampu mengoperasikan komputer
Jumlah peserta sebanyak 1.140
orang
terbagi dalam 38 angkatan @ 30
orang.
Kampus Ungaran ada 16 Angkatan
Kampus Gombong ada 22
Angkatan
Pejabat
Struktural/Fungsional
Kementerian Kesehatan RI, Dinas
Kesehatan Provinsi dan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota.
Tenaga pelatih/fasilitator yang telah
mengikuti TOT Keluarga Sehat.
Penyelenggara pelatihan adalah Balai
Pelatihan Kesehatan (BAPELKES)
Provinsi Jawa Tengah
Pelatihan
dilaksanakan selama 3
hari efektif dengan jumlah jam
pelatihan 30 jpl @ 45 menit.
Pelaksanaan pelatihan dimulai
tanggal 19 Maret s.d Tanggal 17
Juni 2017
Pelatihan dilaksanakan di :
1.Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes)
Provinsi Jawa Tengah, Jalan Wilis
Nomor 1 Gombong, Kebumen, Jawa
Tengah
2.Bapelkes Provinsi Jawa Tengah
(kampus II) di Jl. Merapi, no. 17A,
Suwakul, Ungaran, Kabupaten
Semarang.
Struktur Program
NO
MATERI
A. Materi Dasar
1 Kebijakan Program Indonesia Sehat dengan pendekatan keluarga
Sub Total
B.Materi Inti
Pelayanan KIA di Keluarga
1 Persalinan di Fasilitas Kesehatan, Keluarga Berencana (KB),
Imunisasi Dasar
Pelayanan Gizi di Keluarga
2 a.Air Susu Ibu Eksklusif
b.Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan Balita
3 Pelayanan Penyakit Menular (TBC) di Keluarga
Pelayanan PTM di Keluarga
4
Hipertensi, Kesehatan Jiwa, Bahaya Merokok bagi Kesehatan
Sanitasi Lingkungan di Keluarga (Sarana Air Bersih, Jamban
5
Sehat)
6 Komunikasi Efektif
7 Manajemen Pendataan Keluarga
Sub Total
C.Materi Penunjang
1 BLC
2 RTL
Sub Total
TOTAL
T
ALOKASI
P
PL
2
2
0
0
0
0
2
2
1
1
0
2
1
1
0
2
1
1
0
2
2
2
0
4
1
1
0
2
1
2
9
2
3
11
3
3
6
6
8
26
0
0
0
11
1
1
2
13
0
0
0
6
1
1
2
30
JML
Mengacu
pada Prinsip Cara
Belajar Orang Dewasa
Pendekatan belajar hingga
menguasai
Belajar dengan mengerjakan
(learning by doing)
Praktek lapangan
Biaya penyelenggaraan
pelatihan ini dibebankan kepada
APBN Satker 12
Provinsi Jawa Tengah
Tahun Anggaran 2017.
Sertifikat pelatihan diterbitkan dan
ditandatangani oleh Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
atas nama Menteri Kesehatan
Republik
Indonesia,
diberikan
kepada peserta dengan ketentuan
kehadiran
dalam
mengikuti
pelatihan minimal 95%.
PELAKSANAAN PELATIHAN
KELUARGA SEHAT 2016
N
o
DATA PESERTA KS 2016 PER
KAB/KOTA
Nama Kab/Kota Jumlah
Jumlah
Total
Jumlah
Puskesm
as
Sasaran
Puskesm
as
Sekitar
Puskesm
as
Peserta
1
Banjarnegara
5
29
34
55
2
Banyumas
9
30
39
97
3
Batang
6
15
21
60
4
Brebes
10
28
38
101
5
Cilacap
7
30
37
69
6
Grobogan
4
26
30
46
7
Kab. Pekalongan
7
26
33
84
8
Kendal
2
21
23
31
9
Kota Semarang
6
31
37
61
10 Pati
17
11
28
118
11 Pemalang
10
3
13
53
12 Tegal
11
18
29
119
94
268
362
894
JUMLAH
PERSENTASE
KEHADIRAN
DARI 900 PESERTA ,
HADIR =894
99,3%
APLIKASI
PROKESGA SERING ERROR
BELUM ADANYA KEPASTIAN
ANGGARAN DI PUSKESMAS
SEHINGGA BANYAK PUSKESMAS
BELUM MELAKSANAKAN
PIS PK
(PROGRAM INDONESIA SEHAT
DENGAN PENDEKATAN KELUARGA )
PELAKSANAAN PELATIHAN
KELUARGA SEHAT 2017
SASARAN
No
URAIAN
1 Jumlah Kabupaten Lokus
Jumlah Kabupaten Yang Sudah
2
Dilatih
3 Jumlah Puskesmas Lokus
Jumlah Puskesmas Yang Sudah
4
Dilatih
Target Tenaga Puskesmas Yang
5
Akan Dilatih
Target Tenaga Puskesmas Yang
6
Sudah Dilatih
7 Presentase Kehadiran
JUM
KET
23
23
228
228
1140
1 Tidak
1139 memenuhi
kriteria
1139
99,99%
PESERTA KS 2017 PER KAB/KOTA
No
Nama Kab/Kota
Jml
Puskesma
s
PKM
LOKUS
PESERTA
1
Banjarnegara
34
9
45
2
Banyumas
39
13
65
3
Batang
21
9
45
4
Brebes
38
16
80
5
Cilacap
37
33
165
6
Grobogan
30
17
85
7
Kab. Pekalongan
33
7
35
8
Kendal
23
13
64
9
Kota Semarang
37
6
30
10
Pati
28
18
90
11
Pemalang
13
11
55
12
Kab Tegal
29
16
80
PENAMBAHAN LOKUS 2017
No
Nama Kab/Kota
Jml
Puskesma
s
PKM
LOKUS
PESERTA
13
Purbalingga
22
6
30
14
Kebumen
35
12
60
15
Sukoharjo
12
12
60
16
Kudus
19
1
5
17
Demak
27
1
5
18
Kab. Semarang
26
7
35
19
Kota Magelang
5
4
20
20
Kota Surakarta
17
6
30
21
Kota Salatiga
6
5
25
22
Kota Pekalongan
12
2
10
23
Kota Tegal
8
4
20
PERSENTASE
DARIKEHADIRAN
1.140 PESERTA ,
HADIR = 1.139
99,9%
BERDASARKAN
JENIS KETENAGAAN
BERDASARKAN
TINGKAT PENDIDIKAN
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Tingkat
Pendidikan
Dokter
Dokter Gigi
S1 Kesehatan
D4
D3
Di Bawah D 3
S2
Ners
JUMLAH
Jumlah
61
2
146
74
780
21
22
33
1.139
%
1,8
JENIS KEPEGAWAIAN
Hambatan/Kendala
Pelatihan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Didapatkan pemahaman yang tidak sama antar fasilitator
terhadap aplikasi KS dalam hal penentuan indikator.
Kurangnya koordinasi dan komunikasi antar team teaching.
Fasilitator ada yang monoton (kurang bisa menghidupkan
suasana kelas)
WAKTU KURANG dalam praktek manajemen pendekatan
keluarga dan penyusunan laporan hasil PKL
Selama ini pada aplikasi IKS Wilayah belum bisa diakses
Keterbatasan alat mengukur tekanan darah digital, yang
dianggap lebih simple dan valid.
Pendamping PKL dari Puskesmas hanya mendampingi
peserta tetapi tidak ikut aktif saat pendataan manual
(tentang data wilayah)
Jumlah fasilitator yang nilainya sangat baik relatif sedikit
(...%)
DKK
yang di TOT KS Cuma 1-2 orang,
kesulitan bila melakukan koordinasi
dan konsalidasi lebih lanjut.
Kegiatan KS belum teranggarkan
untuk pendataan dan monev
KESULITAN
TINGKAT PUSKESMAS
Pengadaan Formulir manual
(Kegiatan pendataan IKS belum
teranggarkan)
2. Wifi tidak ada
3. Jumlah tenaga di Puskesmas
terbatas
4. Kesulitan mengatur waktu untuk
pendataan karena padatnya kegiatan
di Puskesmas
1.
SARAN DAN SOLUSI
1.
2.
3.
4.
Perlu penambahan jam pelajaran
materi manajemen pendekatan
keluarga.
Perlu penambahan waktu pelatihan bisa
menjadi lebih 3 hari efektif.
Perlu adanya fasilitasi / monev dari
pusat terhadap fasilitator dalam
aplikasi KS terupdate
Perlu dipertimbangkan adanya
penyediaan alat pengukur tekanan
darah digital untuk mendukung
kegiatan praktek lapangan.
DOKUMENTASI PEMBUKAAN
DOKUMENTASI PEMBELAJARAN
DOKUMENTASI PKL
DOKUMENTASI PENUTUPAN
SALAM SEHAT
TERIMA KASIH
MANAJEMEN
PUSKESMAS
PELATIHAN
KELUARGA SEHAT
Bapelkes Prov.
Jateng
Disampaikan
Pada : Pertemuan Evaluasi Keluarga Sehat
Dinkes Prov. Jateng, 2 Agustus 2017
PROGRAM
INDONESIA
SEHAT
RENSTRA
2015-2019
Pilar 1.
Paradigma
Sehat
Kegiatan
• Promotif – preventif
• Pemberdayaan
masyarakat
• Keterlibatan lintas
sektor
PENDEKATAN
KELUARGA
GERMAS
PELATIHAN KS
Pilar 2.
Penguatan
Kegiatan
Yankes
• Peningkatan Akses
terutama pd FKTP
• Optimalisasi Sistem
Rujukan
• Peningkatan Mutu
Penerapan
pendekatan
continuum
of care
Intervensi berbasis
resiko kesehatan
(health risk)
Pilar 3.
JKN
Kegiatan
• Benefit
• Sistem
pembiayaan:
asuransi – azas
gotong royong
• Kendali Mutu &
Kendali Biaya
• Sasaran: PBI &
Tanda
kepesertaan
Non PBI
KIS
KELUARGA
SEHAT
2
PENGERTIAN PENDEKATAN
KELUARGA
ber Foto: achmad fiqqy fierly
Tujuan Pendekatan Keluarga:
1.
Mengintegrasikan seluruh
program di Puskesmas
2. Meningkatkan akses keluarga
terhadap pelayanan kesehatan
yang komprehensif
3. Mendukung pencapaian SPM
Kab/Kota
Pendekatan Keluarga
adalah salah satu cara
Puskesmas untuk
meningkatkan
jangkauan sasaran dan
mendekatkan atau
meningkatkan
akses
Pendekatan pelayanan
pelayanan
kesehatan
yang mengintegrasikan
dengan
mendatangi
UKP & UKM
secara
keluarga
berkesinambungan,
dengan target keluarga,
didasari data & informasi
dari profil kesehatan
3
Indikator Keluarga Sehat
A
Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak:
1
Keluarga mengikuti KB
2
Ibu bersalin di faskes
3
Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4
Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
5
Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan
B
Pengendalian Peny. Menular & Tidak Menular:
6
Penderita TB Paru berobat sesuai standar
7
Penderita hipertensi berobat teratur
8
Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan
C
Perilaku dan kesehatan lingkungan:
9
Tidak ada anggota keluarga yang merokok
10 Keluarga mempunyai akses terhadap air bersih
11
Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban
sehat
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes
Berorientasi
kepada
peserta
Berbasis kompetensi
Learning by doing
PERAN
Setelah mengikuti
pelatihan linatih berperan
sebagai pembina
Keluarga di wilayah
kerja puskesmas
FUNGSI
Dalam melaksanakan perannya
linatih mempunyai fungsi / tugas
untuk :
1. Melakukan manajemen
pendekatan keluarga
2. Melakukan Komunikasi Efektif
(KIE)
Yang ingin dicapai adalah peserta mampu :
1. Menjelaskan Pelayanan KIA di keluarga.
2. Menjelaskan Pelayanan Gizi di keluarga.
3. Menjelaskan Pelayanan Penyakit Menular
(TBC) di keluarga
4. Menjelaskan Pelayanan Penyakit Tidak
Menular di Keluarga.
5. Menjelaskan Pemantauan Sanitasi
Lingkungan di Keluarga.
6. Melakukan Komunikasi Efektif.
7. Melakukan manajemen pendekatan
keluarga
Setelah
mengikuti pelatihan ini,
peserta mampu melakukan
pembinaan terhadap
keluarga di wilayah kerja
puskesmas. (bukan sekedar
menjadi surveyor pendataan
keluarga)
Setelah mengikuti pelatihan peserta
mampu :
1. Menjelaskan Pelayanan KIA di keluarga.
2. Menjelaskan Pelayanan Gizi di keluarga.
3. Menjelaskan Pelayanan Penyakit Menular
(TBC) di keluarga
4. Menjelaskan Pelayanan Penyakit Tidak
Menular di Keluarga.
5. Menjelaskan Pemantauan Sanitasi
Lingkungan di Keluarga.
6. Melakukan Komunikasi Efektif.
7. Melakukan manajemen pendekatan
keluarga
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Tenaga medis
Tenaga keperawatan
Tenaga kebidanan
Tenaga kesehatan masyarakat: epidemiolog
kesehatan, tenaga promosi kesehatan dan ilmu
perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga
administrasi dan kebijakan kesehatan, tenaga
biostatistik dan kependudukan, serta tenaga
kesehatan reproduksi dan keluarga.
Tenaga kesehatan lingkungan: tenaga sanitasi
lingkungan, entomolog kesehatan, dan
mikrobiolog kesehatan.
Tenaga gizi, nutrisionis dan dietisien.
Tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan UU no.
36 tahun 2014
1. Minimal pendidikan D III nakes
2. PNS
3. Bekerja di puskesmas dan
mempunyai wilayah binaan di
tingkat desa/kelurahan
4. Mampu mengoperasikan komputer
Jumlah peserta sebanyak 1.140
orang
terbagi dalam 38 angkatan @ 30
orang.
Kampus Ungaran ada 16 Angkatan
Kampus Gombong ada 22
Angkatan
Pejabat
Struktural/Fungsional
Kementerian Kesehatan RI, Dinas
Kesehatan Provinsi dan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota.
Tenaga pelatih/fasilitator yang telah
mengikuti TOT Keluarga Sehat.
Penyelenggara pelatihan adalah Balai
Pelatihan Kesehatan (BAPELKES)
Provinsi Jawa Tengah
Pelatihan
dilaksanakan selama 3
hari efektif dengan jumlah jam
pelatihan 30 jpl @ 45 menit.
Pelaksanaan pelatihan dimulai
tanggal 19 Maret s.d Tanggal 17
Juni 2017
Pelatihan dilaksanakan di :
1.Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes)
Provinsi Jawa Tengah, Jalan Wilis
Nomor 1 Gombong, Kebumen, Jawa
Tengah
2.Bapelkes Provinsi Jawa Tengah
(kampus II) di Jl. Merapi, no. 17A,
Suwakul, Ungaran, Kabupaten
Semarang.
Struktur Program
NO
MATERI
A. Materi Dasar
1 Kebijakan Program Indonesia Sehat dengan pendekatan keluarga
Sub Total
B.Materi Inti
Pelayanan KIA di Keluarga
1 Persalinan di Fasilitas Kesehatan, Keluarga Berencana (KB),
Imunisasi Dasar
Pelayanan Gizi di Keluarga
2 a.Air Susu Ibu Eksklusif
b.Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan Balita
3 Pelayanan Penyakit Menular (TBC) di Keluarga
Pelayanan PTM di Keluarga
4
Hipertensi, Kesehatan Jiwa, Bahaya Merokok bagi Kesehatan
Sanitasi Lingkungan di Keluarga (Sarana Air Bersih, Jamban
5
Sehat)
6 Komunikasi Efektif
7 Manajemen Pendataan Keluarga
Sub Total
C.Materi Penunjang
1 BLC
2 RTL
Sub Total
TOTAL
T
ALOKASI
P
PL
2
2
0
0
0
0
2
2
1
1
0
2
1
1
0
2
1
1
0
2
2
2
0
4
1
1
0
2
1
2
9
2
3
11
3
3
6
6
8
26
0
0
0
11
1
1
2
13
0
0
0
6
1
1
2
30
JML
Mengacu
pada Prinsip Cara
Belajar Orang Dewasa
Pendekatan belajar hingga
menguasai
Belajar dengan mengerjakan
(learning by doing)
Praktek lapangan
Biaya penyelenggaraan
pelatihan ini dibebankan kepada
APBN Satker 12
Provinsi Jawa Tengah
Tahun Anggaran 2017.
Sertifikat pelatihan diterbitkan dan
ditandatangani oleh Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
atas nama Menteri Kesehatan
Republik
Indonesia,
diberikan
kepada peserta dengan ketentuan
kehadiran
dalam
mengikuti
pelatihan minimal 95%.
PELAKSANAAN PELATIHAN
KELUARGA SEHAT 2016
N
o
DATA PESERTA KS 2016 PER
KAB/KOTA
Nama Kab/Kota Jumlah
Jumlah
Total
Jumlah
Puskesm
as
Sasaran
Puskesm
as
Sekitar
Puskesm
as
Peserta
1
Banjarnegara
5
29
34
55
2
Banyumas
9
30
39
97
3
Batang
6
15
21
60
4
Brebes
10
28
38
101
5
Cilacap
7
30
37
69
6
Grobogan
4
26
30
46
7
Kab. Pekalongan
7
26
33
84
8
Kendal
2
21
23
31
9
Kota Semarang
6
31
37
61
10 Pati
17
11
28
118
11 Pemalang
10
3
13
53
12 Tegal
11
18
29
119
94
268
362
894
JUMLAH
PERSENTASE
KEHADIRAN
DARI 900 PESERTA ,
HADIR =894
99,3%
APLIKASI
PROKESGA SERING ERROR
BELUM ADANYA KEPASTIAN
ANGGARAN DI PUSKESMAS
SEHINGGA BANYAK PUSKESMAS
BELUM MELAKSANAKAN
PIS PK
(PROGRAM INDONESIA SEHAT
DENGAN PENDEKATAN KELUARGA )
PELAKSANAAN PELATIHAN
KELUARGA SEHAT 2017
SASARAN
No
URAIAN
1 Jumlah Kabupaten Lokus
Jumlah Kabupaten Yang Sudah
2
Dilatih
3 Jumlah Puskesmas Lokus
Jumlah Puskesmas Yang Sudah
4
Dilatih
Target Tenaga Puskesmas Yang
5
Akan Dilatih
Target Tenaga Puskesmas Yang
6
Sudah Dilatih
7 Presentase Kehadiran
JUM
KET
23
23
228
228
1140
1 Tidak
1139 memenuhi
kriteria
1139
99,99%
PESERTA KS 2017 PER KAB/KOTA
No
Nama Kab/Kota
Jml
Puskesma
s
PKM
LOKUS
PESERTA
1
Banjarnegara
34
9
45
2
Banyumas
39
13
65
3
Batang
21
9
45
4
Brebes
38
16
80
5
Cilacap
37
33
165
6
Grobogan
30
17
85
7
Kab. Pekalongan
33
7
35
8
Kendal
23
13
64
9
Kota Semarang
37
6
30
10
Pati
28
18
90
11
Pemalang
13
11
55
12
Kab Tegal
29
16
80
PENAMBAHAN LOKUS 2017
No
Nama Kab/Kota
Jml
Puskesma
s
PKM
LOKUS
PESERTA
13
Purbalingga
22
6
30
14
Kebumen
35
12
60
15
Sukoharjo
12
12
60
16
Kudus
19
1
5
17
Demak
27
1
5
18
Kab. Semarang
26
7
35
19
Kota Magelang
5
4
20
20
Kota Surakarta
17
6
30
21
Kota Salatiga
6
5
25
22
Kota Pekalongan
12
2
10
23
Kota Tegal
8
4
20
PERSENTASE
DARIKEHADIRAN
1.140 PESERTA ,
HADIR = 1.139
99,9%
BERDASARKAN
JENIS KETENAGAAN
BERDASARKAN
TINGKAT PENDIDIKAN
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Tingkat
Pendidikan
Dokter
Dokter Gigi
S1 Kesehatan
D4
D3
Di Bawah D 3
S2
Ners
JUMLAH
Jumlah
61
2
146
74
780
21
22
33
1.139
%
1,8
JENIS KEPEGAWAIAN
Hambatan/Kendala
Pelatihan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Didapatkan pemahaman yang tidak sama antar fasilitator
terhadap aplikasi KS dalam hal penentuan indikator.
Kurangnya koordinasi dan komunikasi antar team teaching.
Fasilitator ada yang monoton (kurang bisa menghidupkan
suasana kelas)
WAKTU KURANG dalam praktek manajemen pendekatan
keluarga dan penyusunan laporan hasil PKL
Selama ini pada aplikasi IKS Wilayah belum bisa diakses
Keterbatasan alat mengukur tekanan darah digital, yang
dianggap lebih simple dan valid.
Pendamping PKL dari Puskesmas hanya mendampingi
peserta tetapi tidak ikut aktif saat pendataan manual
(tentang data wilayah)
Jumlah fasilitator yang nilainya sangat baik relatif sedikit
(...%)
DKK
yang di TOT KS Cuma 1-2 orang,
kesulitan bila melakukan koordinasi
dan konsalidasi lebih lanjut.
Kegiatan KS belum teranggarkan
untuk pendataan dan monev
KESULITAN
TINGKAT PUSKESMAS
Pengadaan Formulir manual
(Kegiatan pendataan IKS belum
teranggarkan)
2. Wifi tidak ada
3. Jumlah tenaga di Puskesmas
terbatas
4. Kesulitan mengatur waktu untuk
pendataan karena padatnya kegiatan
di Puskesmas
1.
SARAN DAN SOLUSI
1.
2.
3.
4.
Perlu penambahan jam pelajaran
materi manajemen pendekatan
keluarga.
Perlu penambahan waktu pelatihan bisa
menjadi lebih 3 hari efektif.
Perlu adanya fasilitasi / monev dari
pusat terhadap fasilitator dalam
aplikasi KS terupdate
Perlu dipertimbangkan adanya
penyediaan alat pengukur tekanan
darah digital untuk mendukung
kegiatan praktek lapangan.
DOKUMENTASI PEMBUKAAN
DOKUMENTASI PEMBELAJARAN
DOKUMENTASI PKL
DOKUMENTASI PENUTUPAN
SALAM SEHAT
TERIMA KASIH