Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta b m 15 16 budgeting

Anggaran (Budget)
Anggaran: rencana operasi pengelolaan sumber (SDM, aset, dan dana),
estimasi pendapatan dan belanja
(pengeluaran) dalam periode waktu
tertentu (Bastian, 2006) sbg alat
kendali managemen (Hansen & Otley,
2003), sehingga perlu disusun secara
rinci & jelas, namun tidak menutup
peluang revisi bila ada rasionalnya.

Sebagai Rencana, anggaran menjadi
arah, pedoman, dan acuan kegiatan &
belanja.
Sebagai kendali, anggaran digunakan
untuk memastikan apakah semua
belanja sdh dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan keuangan yg
berlaku (peraturan dari pemerintah)
dan kondisi keuangan organisasi
(yang tersedia/terbatas dan
cenderung kurang).


Pertimbangan Penganggaran Sekolah
1.

2.

3.
4.

Kebijakan Pendidikan Pemerintah
(Misal: pd Kabinet Kerja Pres
Jokowi, anggaran kegiatan
berorientasi pada Produk/hasil,
efektif, dan efisien).
Keseimbangan pendapatan/dana
sekolah dan kondisi ekonomi lokal
Tujuan / Target Sekolah
Program Sekolah

Contoh Kebijakan Pemerintah

Arakah Presiden Jokowi
Pd Th 2015 Anggaran Perjalanan
dipotong 45%
Anggaran konsumtif diminimalkan
Prioritas Anggaran sarpras PTN:
I.Lab/Studio/Bengkel
II.RKB (di UNY: use factor minl 0,8)
III.Kantor
Bagaimana dg Dikbud/Sekolah Anda?

Pola Penganggaran
Ada beberapa Pola Penganggaran
Line-Item Budgeting
Program Budgeting
Incremental Budgeting
Performance Based Budgeting

Line-Item Budgeting
Budget (Anggaran) disusun
berdasarkan daftar belanja

“barang” pendukung kegiatan.
 Satu Daftar barang memuat
kebutuhan semua kegiatan yg
direncanakan shg fungsi barang
kurang jelas dan sulit
merevisi daftar bila program
berubah.


Program Budgeting
Anggaran disusun mengacu pada
kebutuhan pendukung program
dalam rangka mencapai tujuan.
 Pd pola ini nampak hubungan
antara anggaran (dana yg
dialokasikan) dengan program,
kegiatan dan layanan sekolah,
namun belum diukur kinerjanya.



Incremental Budgeting






Pada pola ini Anggaran disusun berdasar Standar Biaya per Paket dg
volume/class size tertentu.
Biaya bertambah secara bertingkat
(incremental) bila volume bertambah
Sbg contoh, Biaya Pendidikan per
siswa adalah Rp7,5 juta per tahun
bila besar rombel 32 siswa. Biaya
bertambah Rp1,5 juta bila per
rombel 30 siswa dst.

Performance Based Budgeting









Pola ini juga sering disebut
program/curiculum/result driven
budgeting.
Anggaran disusun berdasarkan skala
priritas sesuai target kinerja.
Hanya kebutuhan yg jelas hubungan-nya
dg kinerja yg masuk prioritas.
Pola ini memudahkan evaluasi/analisis
“cost-benefit” anggaran sbg dasar
menyusun anggaran th berikutnya.

Pertimbangan Penganggaran Nasional
1.


2.

3.

Kondisi perekonomian, laju
inflasi, suku bunga, nilai
tukar uang dsj.
Kebijakan Pemerintah (kinerja
kabinet, misal, anggaran
kegiatan berorientasi pada
Produk/hasil).
Keseimbangan belanja dan
pendapatan.

Proses Penyusunan Anggaran
Keefektifan Anggaran
 Disusun secara partisipatif
sehingga semua merasa memiliki,
namun perlu perencana yang kuat dan
proses penyusunan bisa lebih lama.

 Transfaran sehingga lebih obyektif.
 Disusun berdasar hasil evaluasi
anggaran tahun sebelumnya.
 Berorientasi pada kinerja

Sifat Anggaran
Pesimis atau Optimis
Pada sektor produksi, Anggaran yang bersifat
pesimis lebih mudah dicapai namun dapat
menyebabkan personil untuk kurang serius.
Anggaran yang bersifat optimis mendorong
pencapaian hasil lebih tingi namun menuntut
semua pihak bekerja lebih keras. Di Indonesia
anggaran demikian dapat berdampak
pengguna pendidikan membayar lebih besar.

Sumber Dana
Sumber dana sekolah dapat dibedakan
menjadi: pemerintah dan non-pemerintah.
 Dana dari pemerintah dikenal sbg: APBN

dan APBD. Di negara maju, mayoritas
dana pemerintah berasal dari pajak,
sebagian kecil dari hibah.
 Dana dari masyarakat (non-pemerintah). Di
sekolah negeri (public school) di Indonesia,
mayoritas dari Pengguna Pendidikan dan
disebut pendapatan negara bukan pajak
(PNBP).

Penggunaan Dana Pemerintah
Proporsi dana pemerintah cukup besar dan makin
besar namun aturan penggunaan-nya sangat
ketat dg akun tertentu, yaitu:
 51 untuk belanja pegawai;
 52 untuk belanja barang (habis pakai),
termasuk honor kegiatan;
 53 untuk belanja modal (lahan, gedung,
dan alat
 57 untuk belanja sosial (misal, bea siswa bagi
siswa dan guru dsj)


Prosedur Belanja Dana Pemerintah
Penggunaan dana Pemerintah diatur ketat.
Misal, Pengadaan Barang Modal (investasi)
Rp100 - Rp200 juta melalui lelang terbatas
> Rp200 juta melalui lelang terbuka
Harus ada panitia bersertifikat: (a) penyusun
harga; (b) pengadaan; dan (c) penerima.
Barang modal harus masuk Sistim
Manajemen Akuntansi Barang Milik Negara
(SIMAK-BMN)

School Based Budgeting
Anggaran berbasis sekolah merupakan
konsekuensi dari Penerapam MBS.
Keungulan, anggaran sesuai program
dan kebutuhan sekolah.
Konsekuensi, sekolah harus memiliki
Target jelas dan penyusun program
dan anggaran yg handal, terutama

Menyusun Skala Prioritas

Periksa Program:
Misal: Target Mutu
 Di era MEA, target utama adalah
MUTU LULUSAN, yaitu
- Serapan di dunia kerja/industri bagi
SMK
- Serapan pd pendidikan lanjut bagi
sekolah non-kejurua
- Sikap dan perilaku positip
- Kejuaran kompetisi

Atau: Target Integritas
Menaikan Indeks Integritas dari 66
menjadi 65.
Anggaran Program Peningkatan
Kejujuran pd Proses Ujian
Nasional.


Komponen Anggaran
 Biaya Bahan dan Alat Habis
1. ATK
2. Bahan
3. dst
 Manajemen
 Biaya Personil
1. Insentif
2. Transpor
3. dst

TuUGAS
 APA TARGET ANDA ?

Pilih Kasus 1: Anti Bullying atau
Pilih Kasus 2: Anti Nyontek
 APA PROGRAM YG ANDA AJUKAN ???
 Kirim via email

terimakasih