this file 719 2900 1 PB

PENGARUH KOMUNIKASI TERHADAP SEMANGAT KERJA DAN KINERJA
(Studi Pada Karyawan Pt Sumber Cipta Multiniaga Pasuruan)
Arief Rahman Wijaya
Djamhur Hamid
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
cundeath@yahoo.com
Abstrak

Dalam kaitan antara komunikasi dengan kinerja , seperti yang dijelaskan diatas bahwa komunikasi
dapat meningkatkan kinerja. Hal ini disebabkan, dengan komunikasi yang baik, maka ada beberapa hal yang
menjadi pendorong, yaitu: koordinasi dalam melaksanakan tugas menjadi lebih baik, fungsi manajemen
menjadi lebih baik, semangat karyawan yang meningkat akan meningkatkan energi dalam menyelesaikan
tugas dengan tepat, cepat/efektif dan ringan hati. Semangat kerja juga sangat mempengaruhi kinerja. Hal ini
dikarenakan semangat karyawan yang meningkat dapat memberikan kontribusi positif untuk kinerja
karyawan itu sendiri, menjadikan proses kinerja pada karyawan menjadi meningkat baik di dalam
pekerjaanya.
Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh komunikasi terhadap kinerja karyawan. Dalam
komunikasi formal, terhadap kinerja karyawan dipengaruhi beberapa faktor diantaranya; komunikasi formal
yang baik akan dapat memelihara sistem dan suasana kerja yang kondusif bagi peningkatan kinerja semua

yang terlibat didalamnya, komunikasi formal yang baik akan dapat memecahkan setiap masalah dan
hambatan pada proses kerja perusahaan. Pemecahan masalah dan hambatan yang tepat dan cepat dapat
meningkatkan kinerja karyawannya, komunikasi formal dapat menciptakan efek psikologis terhadap
karyawan untuk berlomba-lomba dalam bekerja sehingga secara tidak langsung akan memberikan kinerja
terbaik bagi perusahaan. Pengaruh komunikasi informal terhadap semangat kerja dipengaruhi beberapa
faktor, yaitu; komunikasi informal yang baik akan membangun suasana kekeluargaan yang baik dalam
perusahaan yang dapat menimbulkan semangat dalam bekerja, komunikasi informal akan meningkatkan
loyalitas karyawan terhadap perusahaan
Kata Kunci : Komunikasi, Semangat kerja, Kinerja

Abstract

In a communication link between the performance, as described above that communication can
improve performance. This is due, with good communication, then there are several things that pushed,
namely: coordination in carrying out tasks for the better, function better management, increased employee
morale will increase the energy in completing the task correctly, quickly / effectively and mild liver. Morale
also influences the performance. This is due to increased employee morale can make a positive contribution
to the performance of the employee's own, making the process of increasing the performance of the
employee be good in the job.
The results showed the influence of communication on employee performance. In formal

communication, employee performance is influenced by several factors including; Formal communication is
good and the system will be able to maintain a conducive working atmosphere for improving the
performance of all involved in it, either formal communication will be able to solve any problems and
obstacles in the work process of the company. Solving the right problems and obstacles and can quickly
improve the performance of employees, formal communication can create a psychological effect on the
employee to compete in the work that will indirectly provide the best performance for the company. The
influence of informal communication on morale influenced by several factors, namely; informal

1

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 1 No. 1 Januari 2015|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

communication that will build a good family atmosphere within the company that may lead to the spirit of
the work, informal communication will increase employee loyalty to the company.
Kata Kunci : Communication, Employee, Performance

Cipta Multiniaga Pasuruan termasuk daerah
operasional Surabaya.
Penting sekali dipelajari bagaimana

komunikasi perusahaan diterapkan dalam
perusahaan PT. Sumber Cipta Multiniaga di
kantor area di daerah dan bagaimana
pengaruhnya dalam meningkatkan semangat
kerja dan kinerja karyawannya. Mengingat hal
tersebut akan menjadi informasi yang berharga.
Jika ada kebaikan-kebaikan, maka kebaikan
tersebut dapat menjadi contoh bagi kantor area
PT. Sumber Cipta Multiniaga yang lain atau
bagi badan usaha lain. Sebaliknya, jika ada
yang kurang, dapat dicarikan solusi
pemecahannya.

1. PENDAHULUAN
Komunikasi yang baik akan membuat
karyawan mendapatkan informasi yang tepat
dan akurat yang menjadikan karyawan baik
pula di dalam kinerjanya, artinya bahwa
karyawan ini dapat melaksanakan pekerjaannya
dengan baik, fungsi manajemen menjadi lebih

baik, semangat karyawan yang meningkat akan
meningkatkan energi dalam menyelesaikan
tugas dengan tepat, cepat/efektif dan ringan
hati.
Semangat
kerja
juga
sangat
mempengaruhi kinerja. Hal ini dikarenakan
semangat karyawan yang meningkat dapat
memberikan kontribusi positif untuk kinerja
karyawan itu sendiri, menjadikan proses
kinerja pada karyawan menjadi meningkat baik
di dalam pekerjaanya.
Dalam menjalankan pekerjaan yang
menjadi tanggung jawab karyawan dan
pimpinan PT. Sumber Cipta Multiniaga
Pasuruan harus senantiasa menjaga suatu
komunikasi di antara karyawan agar
menciptakan semangat kerja dan menjadikan

proses kinerja karyawan menjadi lebih baik.
PT. Sumber Cipta Multiniaga Cabang Pasuruan
adalah Perusahaan Distributor Rokok dari PT.
Djarum untuk area Pasuruan. PT. Djarum
adalah satu perusahaan swasta nasional di
Indonesia yang bergerak di bidang rokok.
perusahaan di bidang industri tembakau. PT.
Djarum merupakan salah satu perusahaan
rokok terbesar di tanah air dengan
pertumbuhan usaha yang meningkat dari tahun
ke tahun baik dari segi pendapatan, maupun
jenis usahanya. PT. Cipta Multiniaga yang
fungsinya sebagai distributor areanya berada di
berbagai penjuru di Indonesia. PT. Sumber
Cipta Multiniaga Pasuruan menangani
pendistribusian produk, pengadaan produk
pendukung,
pengadaan
karyawan
dan

penyelenggaraan event sponsorship untuk area
Pasuruan. Area kerja kantor cabang Pasuruan
meliputi wilayah Kota dan Kabupaten
Pasuruan. PT. Sumber Cipta Multiniaga
perusahaan distribusi Regional ini memiliki 4
daerah operasional lain, yaitu Surabaya,
Semarang, Bandung dan Jakarta. PT. Sumber

2. KAJIAN PUSTAKA
2.1 Komunikasi Perusahaan
Komunikasi
adalah
penyampaian
kesamaan antara manusia dan adanya
persamaan dalam mengungkapkan pendapat.
Komunikasi
juga
merupakan memberi
mengenai informasi kepada orang lain.
proses penyampaian informasi dan

pengertian dari satu orang ke orang lain disebut
komunikasi.
Demikian
juga
dengan
(Handoko,2001) mengemukakan komunikasi
adalah proses pemindahan pengertian dalam
bentuk gagasan atau informasi dari seseorang
ke orang lain.
2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Komunikasi
Manajer
mempunyai
kemampuan
dalam berkomunikasi
baik berhubungan
dengan relasi, bawahan, atau dalam hal
menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan
peraturan kepada bawahan yang disampaikan
dengan jelas melalui komunikasi secara efektif.

Komunikasi dipengaruhi :
1. Tinggi rendahnya jenjang karir dari
karyawan.
2. Ketidaknyaman
dalam
mengutarakan
pendapat antara pimpinan dan bawahan.
3. Tempat kerja yang terpisah antara pimpinan
dan bawahannya.
4. Ketersediaan alat komunikasi
yang
2

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 1 No. 1 Januari 2015|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

digunakan.
5. Jadwal kerja yang menumpuk dan terus
menerus.


tercapainya tujuan perusahaan, sehingga perlu
diupayakan usaha untuk meningkatkan kinerja.
Agar seseorang dapat mencapai kinerja
yang tinggi tergantung pada kerjasama,
kepribadian,
kepandaian,
kepemimpinan,
keselamatan,
pengetahuan
pekerjaan,
kehadiran, kesetiaan, ketangguhan dan inisiatif.
2.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja karyawan
Kinerja karyawan dalam perusahaan
sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktorfaktor itu berpengaruh terhadap kualitas
maupun kuantitas kinerja seseorang dalam
melaksanakan pekerjaannya. Faktor yang
mempengaruhi kinerja yaitu:
1. Faktor kemampuan
Ketrampilan yang dimiliki para pegawai

dalam
menjalankan
pekerjaan,
kecerdasan pegawai.
2. Faktor Motivasi
Keinginan dari karyawan untuk maju dan
menghasilkan
prestasi
dalam
menjalankan pekerjaan.

2.3 . Semangat Kerja
Semangat kerja yang baik dapat dilihat
apabila karyawan merasa senang dan optimis
mengerjakan
seluruh
tugas-tugasnya.
Sebaliknya semangat kerja yang rendah dapat
dilihat apabila pegawai nampak tidak puas,
lekas marah, suka membantah, gelisah dan

pesimis terhadap tugas dan pekerjaannya. Jadi,
dari beberapa pendapat di atas, maka dapat
dinyatakan, bahwa yang dimaksud dengan
semangat kerja adalah sikap mental dari
individu atau kelompok yang menunjukkan
kegairahan untuk melaksanakan pekerjaannya
sehingga mendorong untuk mampu bekerja
sama dan dapat memperkecil kekeliruankekeliruan serta dapat menyelesaikan tugas
tepat pada waktunya dengan rasa tanggung
jawab terhadap pekerjaan yang dibebankan
kepadanya.
2.4

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Semangat Kerja Karyawan
Faktor-faktor semangat kerja adalah
sebagai berikut.
1. Prestasi atas hasil kerja yang dikerjakan
dengan baik.
2. Bersikap baik kepada pimpinan
3. Keinginan untuk mengembangkan karir.
4. Mendapat perlakuan dengan baik dari
lingkungan kerja..
5. Dapat bekerjasama dengan rekan kerja.

3.METODE PENELITIAN
3.1 Fokus Penelitian
Penelitian ini mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul
dengan tujuan untuk memverifikasi atau
menguji kebenaran suatu pengetahuan dari
penelitian terdahulu pada populasi atau sampel
tertentu. Analisis data yang digunakan bersifat
kuantitatif/ statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Dengan menggunakan metode penelitian ini
akan diketahui pengaruh yang signifikan antara
variabel yang diteliti, sehingga menghasilkan
kesimpulan yang akan memperjelas gambaran
mengenai objek yang diteliti.

2.5 Kinerja
Suatu perusahaan dalam mencapai tujuan
ditetapkan harus melalui sarana organisasi
yang terdiri dari sumber daya yang berperan
aktif dalam mencapai tujuan perusahaan yang
bersangkutan. Kinerja perorangan mempunyai
hubungan yang erat dengan kinerja perusahaan.
Dengan kata lain kinerja seseorang tinggi
apabila dia mempunyai keahlian yang tinggi,
bersedia bekerja sesuai dengan upah atau gaji
yang telah disepakati. Kinerja sebagai hasil
usaha seseorang yang memiliki kemampuan
dan perbuatan dalam situasi tertentu.
Kinerja merupakan perwujudan kerja
yang dilakukan oleh para karyawan yang
biasanya dipakai sebagai dasar penilaian
terhadap karyawan atau perusahaan. Kinerja
yang baik merupakan langkah untuk

3.2 Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel bebas (independent variable)
Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah variabel komunikasi formal (X1) dan
komunikasi informal (X2)
2. Variabel terikat (dependent variable)
Variabel terikat dalam penelitian ini
adalah kinerja karyawan (Y2)
3. Variabel antara (intervening variable)
Variabel Antara, yaitu semangat kerja
(Y1)

3

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 1 No. 1 Januari 2015|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

kontribusi didalam mempengaruhi kinerja,
sehingga sisanya 24,6% adalah faktor-faktor
lain yang mendukung kinerja

3.3 Analisis Data
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
2. Uji Deskriptif
2. Analisis jalur

4.2 Pembahasan
Kualitas komunikasi formal yang
terjadi di PT. Sumber Cipta Multiniaga
menunjukkan
bahwa
karyawan
yang
melakukan komunikasi formal dengan kualitas
kategori baik sampai sangat baik persentasenya
cukup tinggi, yakni 79,07% sedangkan
karyawan yang melaksanakan komunikasi
formal dengan kategori cukup baik sebanyak
20,93%. Data menunjukkan tidak ada
karyawan yang melaksanakan komunikasi
formal dengan kategori kurang baik.
Kualitas komunikasi informal yang
terjadi di PT. Sumber Cipta Multiniaga
menunjukkan
bahwa
karyawan
yang
melakukan komunikasi informal dengan
kualitas kategori baik sampai sangat baik
persentasenya cukup tinggi, yakni 62,79%
sedangkan karyawan yang melaksanakan
komunikasi informal dengan kategori kurang
sampai cukup baik sebanyak 37,21%.
Semangat kerja karyawan PT. Sumber
Cipta Multiniaga
menunjukkan bahwa
karyawan yang melakukan pekerjaan dengan
semangat kerja dengan kategori baik sampai
sangat baik persentasenya cukup berimbang
dengan karyawan yang bekerja dengan
semangat kerja kategori kurang baik sampai
cukup baik. Hal ini menunjukkan bahwa faktor
semangat kerja perlu mendapat perhatian
utama perusahaan.
Semangat kerja karyawan adalah
kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku,
disiplin jam kerja, bekerja sesuai dengan caracara yang telah diketahui, kepuasan terhadap
tugas/pekerjaan, kepuasan terhadap lingkungan
kerja, tingkat kehadiran karyawan, kesediaan
karyawan untuk saling membantu, kesediaan
karyawan untuk saling memberi informasi,
kesediaan
karyawan
untuk
saling
mengingatkan tugas-tugas, dan kesediaan
karyawan untuk bekerjasama. Responden
dalam memberikan respon cukup baik, namun
yang menarik adalah banyaknya responden
yang memberikan respon ragu-ragu pada
hampir semua parameter, terutama pada
parameter kepuasan lingkungan kerja, tingkat
kehadiran karyawan, kesediaan karyawan
untuk saling membantu. Hal ini berarti pada

4. HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
4.1. Hasil Analisis Data
1.Uji Instrumen Penelitian
Dari hasil uji validitas diketahui semua
aitem pertanyaan dinyatakan valid dikarenakan
mempunyai tingkat kesalahan di bawah 5%.
Dari hasil uji reliabilitas diketahui
bahwa semua aitem pengaruh terhadap
semangat kerja karyawansudah reliabel.
2. Analisis Path
Penelitian
dengan
menggunakan
analisis path menunjukkan :
a. Komunikasi formal berpengaruh terhadap
semangat kerja, dengan nilai 0,176 atau
17,6%.
b. Komunikasi informal berpengaruh terhadap
semangat kerja, dengan nilai 0,202 atau
20,2%.
c. Komunikasi formal berpengaruh terhadap
kinerja, dengan nilai 0,125 atau 12,5%.
d. Komunikasi formal berpengaruh tidak
langsung terhadap kinerja melalui semangat
kerja sebesar 0,045, dimana besarnya
persentase pengaruh gabungan komunikasi
formal langsung dan tidak langsung terhadap
kinerja sebesar 0,045 atau 4,5%. Jadi
pengaruh sebesar: 12,5%+4,5%=17%.
e. Komunikasi informal berpengaruh tidak
langsung terhadap kinerja sebesar 0,083.
f. Pengaruh komunikasi informal terhadap
kinerja sebesar 0,083 atau 8,3%. Pengaruh
tidak langsung komunikasi informal terhadap
kinerja melalui semangat kerja sebesar
0.039, dimana besarnya persentase pengaruh
komunikasi informal terhadap kinerja
melalui semangat sebesar 0,039 atau 3,9%.
Jadi pengaruh komunikasi informal langsung
dan tidak langsung terhadap kinerja sebesar
8,3%+3,9%=12,2%.
g. Semangat kerja berpengaruh langsung
terhadap kinerja sebesar 0,094% dimana
persentase pengaruh langsung semangat
kerja terhadap kinerja sebesar 0,094 atau
9,4%, dimana besarnya persentase pengaruh
komunikasi formal, informal dan semangat
kerja terhadap kinerja sebesar 76,4%. Jadi
angka kontribusi 76,4% adalah angka
4

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 1 No. 1 Januari 2015|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

parameter tersebut terdapat sedikit masalah
pada karyawan.
Semangat kerja menjadi faktor penentu
kinerja karyawannya. Semakin tinggi semangat
kerja karyawan maka akan semakin tinggi
kinerja karyawannya. Seperti diketahui,
semangat kerja adalah perasaan dan kesediaan
untuk bekerja dengan menghasilkan hasil kerja
yang lebih baik (Nitisemito,1996).
Hasil penelitian yang berkaitan dengan
kinerja karyawan PT. Sumber Cipta Multiniaga
menunjukkan
bahwa
karyawan
yang
melakukan bekerja dengan kinerja kategori
baik sampai sangat baik persentasenya lebih
kecil namun hampir berimbang dengan
karyawan yang bekerja dengan semangat kerja
kategori kurang baik sampai cukup baik. Hal
ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan perlu
mendapat perhatian utama perusahaan. Kinerja
karyawan yang tinggi akan meningkatkan
performa perusahaan.
Pengaruh langsung komunikasi formal
dan semangat terhadap kinerja karyawan lebih
besar dari pada komunikasi informal terhadap
kinerja karyawan. Hal ini membuktikan bahwa
untuk meningkatkan kinerja karyawan, kualitas
dan kuantitas komunikasi formal lebih
ditingkatkan tanpa meninggalkan komunikasi
informal. Selain itu faktor-faktor yang
mendorong peningkatan semangat kerja
karyawan perlu ditingkatkan
Pengaruh tak langsung komunikasi
formal dan informal melalui semangat kerja
terhadap kinerja karyawan cukup berimbang
namun masih belum memeberikan kontribusi
yang cukup untuk kinerja. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa untuk meningkatkan
kinerja karyawan dengan meningkatkan faktorfaktor semangat kerja karyawan dan tidak
boleh meninggalkan unsur-unsur komunikasi
yang baik, baik secara formal maupun informal

3.

4.

5.

6.

1.

Pasuruan. Untuk mendukung peningkatan
semangat kerja karyawan maka peranan
komunikasi informal sangat diperlukan.
Komunikasi formal berpengaruh langsung
terhadap kinerja karyawan PT. Sumber
Cipta Multiniaga Pasuruan. Komunikasi
formal yang baik akan mendorong kinerja
karyawan.
Komunikasi
informal
berpengaruh
langsung terhadap kinerja karyawan PT.
Sumber Cipta Multiniaga Pasuruan. Untuk
mendukung peningkatan kinerja karyawan
maka peranan komunikasi informal sangat
diperlukan.
Komunikasi formal mempunyai pengaruh
tidak langsung terhadap kinerja karyawan
PT. Sumber Cipta Multiniaga Pasuruan
melalui semangat kerja. Komunikasi
formal yang baik akan meningkatkan
kinerja karyawan semakin meningkat jika
di iringi oleh semangat kerja baik.
Komunikasi
informal
mempunyai
pengaruh tidak langsung terhadap kinerja
karyawan PT. Sumber Cipta Multiniaga
Pasuruan
melalui
semangat
kerja.
Komunikasi informal yang baik akan
meningkatkan kinerja karyawan semakin
meningkat jika di iringi oleh semangat
kerja baik
Semangat kerja
berpengaruh langsung
terhadap kinerja karyawan PT. Sumber
Cipta Multiniaga Pasuruan. Karyawan
dengan semangat kerja yang tinggi secara
otomatis akan mempengaruh kinerjanya

5.2 Saran
1. Komunikasi formal dalam perusahaan
perlu
ditingkatkan
dengan
cara
menggunakan seluruh saluran komunikasi
yang ada dalam perusahaan dengan efektif
dan mengoptimalkan umpan balik dari
karyawan.
Komunikasi
informal
perusahaan perlu lebih ditingkatkan
dengan
jalan
melakukan
banyak
pendekatan yang bersifat interpersonal
sebagai pendukung komunikasi formal
dalam perusahaan.
2. Mendorong peningkatan semangat kerja
karyawan melalui pendekatan komunikasi
formal dan informal dengan memanfaatkan
seluruh saluran komunikasi dalam
perusahaan dari berbagai sisi serta
memperhatikan
umpan
balik
dari
karyawan. Sehingga interaksi dua arah

5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Komunikasi formal berpengaruh langsung
terhadap semangat kerja karyawan PT.
Sumber Cipta Multiniaga Pasuruan.
Sehingga untuk meningkatkan semangat
kerja karyawan dapat dilakukan dengan
cara meningkatkan kualitas komunikasi
formal di dalam perusahaan.
2. Komunikasi
informal
berpengaruh
langsung terhadap
semangat
kerja
karyawan PT. Sumber Cipta Multiniaga
5

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 1 No. 1 Januari 2015|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

3.

4.

5.

Gitosudarmo dan Sudita, 1997. Komunikasi
organisasi
(Proses
Komunikasi).
Bandung.
Handoko, T Hani. 2004. Manajemen
Personalia dan Sumber Daya Manusia .
Edisi ke 4. Yogyakarta: BPFE. UGM.
Handoko, T. Hani, 2001. Manajemen
Personalia Dan Sumber Daya Manusia .
Edisi II, Penerbit BPFE-Yogyakarta,
Yogyakarta.
Hariyanti dan Inten Primawestri, 2006.
Pengaruh Komunikasi Dan Motivasi
Kerja
Terhadap Kinerja
Perawat
Dengan Komitmen Organisasi Sebagai
Variabel Moderating (Studi Kasus pada
Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum
Daerah Karanganyar).
Heidjrachman Dan Husnan,Suad. 2002.
Manajemen Personalia . Penerbit :BPFE
UGM, Yogyakarta.
Mangkunegara, Anwar, 2005. Manajemen
Sumber Daya Manusia Perusahaan,
Bumi Aksara. Jakarta..
Mangkunegara, AP. 2007. Evaluasi Kinerja
Sumber Daya Manusia . Refika Aditama.
Bandung
Muh. Arni, 2007. Komunikasi Organisasi,Bumi
Aksara , Jakarta.
Nazir, M,2003. Metode Penelitian. Ghalia
Indonesia. Jakarta.
Nimran, Umar, 1997. Perilaku Organisasi,
Penerbit CV. Citra Media, Surabaya.
Nitisemito, Alex S. 1996. Manajemen
Personalia (MSDM). Ghalia Indonesia.
Jakarta.
Nitisemito, Alex S. 2000. Manajemen
Personalia . Edisi ke 3. Ghalia Indonesia.
Jakarta.
Nitisemito,
Alex,
1992.
Manajemen
Personalia . Cetakan Ketiga, Penerbit :
Ghalia Indonesia, Jakarta.
Onong Uchjana Effendi, 2001. Ilmu
Komunikasi, Teori dan Praktek, Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Pace, Wayne dan Don F. Faules, 2006.
Komunikasi
Organisasi
(Strategi
Meningkatkan Kinerja Perusahaan),
Penerbit PT. Remaja Rosdakarya,
Bandung.
Pamela Leigh, 1997. The New Soirit at Work.
Training and Development.
Robbins, Stephen P, 1996. Perilaku Organisasi
: Konsep, Kontroversi, dan Aplikasi. Jilid
2, Edisi Bahasa Indonesia, Penerbit PT.

yang berujung pada peningkatan semangat
kerja karyawan dapat tercapai.
Mendorong kinerja karyawan melalui
semangat kerja karyawan yang tinggi yang
didukung komunikasi formal dari setiap
personel
dalam
perusahaan
untuk
mencapai tujuan perusahaan.
Perlu dilakukan komunikasi informal yang
lebih intensif untuk meningkatkan kinerja
karyawan perusahaan melalui semangat
kerja karyawan.
Untuk penelitian selanjutnya perlu diteliti
tentang elemen-elemen komunikasi formal
dan informal yang paling berpengaruh
terhadap peningkatan semangat kerja
karyawan
agar
kinerja
karyawan
meningkat
DAFTAR PUSTAKA

Alex

A. Nitisemito, 2002. Manajemen
Personalia , Ghalia Indonesia, Jakarta.
Anik
Widianingsih,
2005.
Pengaruh
Komunikasi dalam Organisasi Terhadap
Peningkatan Semangat Kerja Karyawan
(Studi Kasus pada Perusahaan Keramik
“Metropole Megah” Sumber Gempol
Tulungagung).
Arikunto,
Suharsimi,
2006.
Prosedur
Penelitian ; Suatu Pendekatan Praktek.
Edisi Revisi VI, Penerbit PT. Rineka
Cipta, Jakarta.
Arikunto, Suharsimi,2002. Prosedur Penelitian
; Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi
V, Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Dandhy Novriharyaji, 2002. Pengaruh
Komunikasi Terhadap Prestasi Kerja
Karyawan (Studi pada Perusahaan
Kacang Shanghai Cap Suling Mas
Tulungagung).
Davis, Keith dan John W. Newstrom, 1985.
Perilaku Dalam Organisasi. Jilid 2 Edisi
Ketujuh, Penerbit PT Erlangga, Jakarta.
Devito,A.J 1997. Komunikasi antar Manusia ,
Jakarta : Poffesional Books.
Djoko Purwanto, 1997. Komunikasi Bisnis,
Erlangga, Jakarta,
Effendy, 1999. Human Relations Dan Public
Relations. Penerbit CV. Mandar Maju,
Bandung.
Effendy, Onong Uchjana. 1999. Ilmu
Komunikasi (teori dan Praktek). Bandung
: PT. Remaja Rosdakarya

6

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 1 No. 1 Januari 2015|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Prenhallindo, Jakarta.
Sangarimbun, M. 1995. Metode Penelitian
Survey. PT. Pustaka LP3ES Indonesia.
Jakarta.
Sarwono, Jonathan. 2006. Analisis Data
Penelitian Menggunakan SPSS 13. Andi,
Yogayakarta.
Soekadi
Darso Wiyono, 1995.
Ilmu
Komunikasi, Bumi Kentingan, Surakarta.
Soekadi Darso Wiyono, 1996. Peranan
Komunikasi di Dalam Organisasi, Bumi
Kentingan, Surakarta.
Stewaed L. Tubbs Silvia Moss, 1995,
Communication.
PT.
Remaja
Rosadakarya, Bandung.
Stewaed L. Tubbs Silvia Moss, 2001. Teoris Of
Human
Comminications,
Kontekskonteks
komunikasi,
PT. Remaja
Rosadakarya, Bandung.
Stoner, JF, et al, 1996, Manajemen, Alih
Bahasa : Sindoro A, Prenhalindo, Jakarta.
Sugiyono, 2006. Metode Penelitian. Jakarta:
Ghalia Indonesia
Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Bisnis,
Bandung, Alfabeta.
Suhaediman
Yuwono,
1985.
Ikhtiar
komunikasi
Administrasi,
Liberty,
Yogyakarta,
Terry, George R, 2006. Prinsip-Prinsip
Manajemen, Penerbit PT. Bumi Aksara,
Jakarta.
Thoha,M, 2001, Perilaku Organisasi : Konsep
Dasar dan Aplikasinya , Jakarta : PT.
Raja Grafindo Persada.
Tika, Pabundu. 2008. Budaya Organisasi dan
Peningkatan Kinerja Perusahaan,
Prenhalindo. Jakarta
Tohardi, A, 2002. Pemahaman Praktis
Manajemen
Sumberdaya
Manusia .
Bandung: Mandar Maju
Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja : Edisi 2.
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

7

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 1 No. 1 Januari 2015|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id