FINAL REVISION by 2 Maret 2017 PPT DirPP APINDO with conclusion

WTO Dispute Settlement
dan
Kasus-kasus Sengketa Dagang

DIREKTORAT PENGAMANAN PERDAGANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERDAGANGAN LUAR NEGERI
KEMENTERIAN PERDAGANGAN RI

1

Outline
A. WTO Dispute Settlement Mechanism;
B. Telaah Kasus;
C. Strategi dan Sinergi dengan Mitra Kerja

WTO Disputes Settlement Mechanism
• Hak dan Kewajiban Anggota WTO
• Keuntungan Mekanisme Dispute Setlement
WTO
• DSB Procedure


Hak dan Kewajiban Anggota WTO
Semangat perdagangan bebas antar negara didasarkan atas
prinsip:
1. Tidak diskriminatif yaitu persamaan perlakuan di antara negara
mitra dagang, persamaan perlakuan antara barang lokal dan
barang impor;
2. Perdagangan bebas dengan penurunan tariff secara bertahap;
3. Stabilitas dan kepastian aturan bagi pelaku usaha yang
mendorong pertumbuhan ekonomi;
4. Memajukan persaingan yang sehat;
5. Mendorong reformasi ekonomi.

Munculnya Bentuk Baru Hambatan Akses Pasar Ekspor
Customs barriers

Trade remedy measures

Import ban

Export restriction


Import licencing

Barriers to trade in services

Technical barriers to trade

IPR measures related to trade

Sanitary and phytosanitary measures

Discriminatory imposition of domestic
taxes and charges on imports

Other Barriers

5

DATA PENGENAAN NTMs (TERMASUK TRADE REMEDIES)
OLEH NEGARA ANGGOTA WTO (1995-2016)

No.

NEGARA

SPS

TBT

1

United States of America

2,913

1,455

2

China


1,192

1,177

3

Brazil

1,207

817

4

European Union

591

1,047


5

Canada

1,091

640

6

Korea, Republic of

554

798

7

Japan


498

775

8

Saudi Arabia, Kingdom of

247

961

9

Israel

10

Thailand


41

996

9

Indonesia
TOTAL
(143 COUNTRIES)

237

599

CV
SG
ADP (ANTISSG (SPECIAL
(COUNTERVA (SAFEGU
DUMPING)
SAFEGUADS)

ILING)
ARDS)
325

121

99

5

195

5

131

23

66


31

2

27

TRQ

XS

31

52

13

21

10
16


11

87

20

26

21

11

39

92

67

6


57

42

18

114

113

48

15,670

21,923

1,970

12
2

112

6
218

61

2,241
1,937
1,886

1,396
1,211

2
49

5,083

1,588

2

1

TOTAL

2,506

1

38

SOURCE : https://i-tip.wto.org/goods/Forms/MemberView.aspx?data=default

3/2/2017

173

QR

633

1,087

6

1,025
1,022

23

2

1

284

1,274

429

43,265

DATA PENGENAAN TRADE
ANGGOTA WTO (1995-2016)

REMEDIES

OLEH

NEGARA

No.

NEGARA

ADP (ANTIDUMPING)

CV (COUNTERVAILING)

1

United States of America

325

121

2

India

327

2

3

Poland

4

Brazil

195

5

5

European Union

131

23

6

Turkey

171

2

3

176

7

China

99

5

2

106

8

Argentina

98

9

Canada

66

31

97

10

Australia

82

12

94

11

Korea, Republic of

38

12

Mexico

69

13

Japan

6

14

Barbados

15

Indonesia
TOTAL

SSG (SPECIAL
SAFEGUARDS)

TOTAL

173

619

5

334
223

1,970

223
200

27

181

98

39
3

48

SOURCE : https://i-tip.wto.org/goods/Forms/MemberView.aspx?data=default

3/2/2017

SG (SAFEGUARDS)

72
57

63

60

60

6
218

77

61

54
633

2,882

Keuntungan WTO Disputes Settlement
• General Principles : equitable, fast, effective, and mutually acceptable.
• Memiliki jurisdiksi yang eksklusif karena sengketa yang sudah masuk DSB WT tidak
bisa diangkat dalam fora Internasional lainnya.
• Mempunyai mekanisme dan prosedur yang teratur sehingga menjamin kepastian
penyelesaian sengketa.
• Seluruh anggota mempunyai hak yang sama dalam melakukan inisiasi (sebagai
complainant), dan melakukan sanggahan (as respondent), serta memiliki hak yang
sama untuk dapat terlibat sebagai third parties.
• Berdasarkan statistik, total dispute yang diajukan selama hampir 23 tahun WTO
berdiri mencapai 500 kasus dan melibatkan 104 anggota. Jumlah kasus yang
ditangani itu lebih besar dibandingkan dengan GATT yang selama 47 tahun
menangani 300 kasus dan Internatonal Court of Justice (ICJ) yang selama hampir 23
tahun baru menyidangkan 162 kasus. Penggugat terbesar melalui mekanisme DS
adalah AS (23%), EU (18%), Canada (7%) dan Brazil (6%). Sedangkan tergugat
terbesar adalah AS (25%), EU (20%), China (7%) dan India (5%).
3/2/2017

WTO Dispute Settlement Procedures
How long to settle a dispute?
These approximate periods for each stage of a dispute
settlement procedure are target figures — the agreement is
flexible. In addition, the countries can settle their dispute
themselves at any stage. Totals are also approximate.

3/2/2017

60 days

Consultations, mediation, etc

45 days

Panel set up and panellists
appointed

6 months

Final panel report to parties

3 weeks

Final panel report to WTO
members

60 days

Dispute Settlement Body
adopts report (if no appeal)

Total = 1 year

(without appeal)

60-90 days

Appeals report

30 days

Dispute Settlement Body
adopts appeals report

Total = 1y 3m

(with appeal)

WTO Dispute Settlement Procedures
Tahapan pertama

Diberikan waktu selama 60 hari kepada pihak yang bersengketa untuk menyelesaikan sengjeta dengan
sendiri melalui forum konsultasi dan mediasi. Dapat meminta Dirjen WTO sebagai mediator.

Tahapan Kedua

Jika mediasi gagal, pihak penggugat dapat meminta pembentukan panel

Sebelum hearing
pertama

Masing –masing pihak menyampaikan informasi kasus secara tertulis

Hearing pertama

Pihak yang bersengketa dan interested parties bertemu untuk menyampaikan posisinya

Sanggahan

Pihak yang bersengketa menyampaikan sanggahan dan argumentasi

Experts

Atas suatu kasus tertentu yang memerlukan pendapat ahli yang relevan dengan kasus tersebut, maka
panel akan berkonsultasi kepada ahli untuk mendapatkan opini

Draft pertama

Panel menyampaikan laporan yang berisi fakta dan argumentasi (tanpa konklusi) kepada pihak yang
bersengketa dan memberikan waktu selama 2 minggu kepada masing masing pihak untuk
berkomentar

Laporan interim

Panel menyampaikan laporan yang berisi fakta dan argumentasi beserta temuan dan konklusi kepada
pihak yang bersengketa

Review

Pihak yang bersengketa diberikan waktu selama 2 minggu untuk mereview laporan interim dan

Laporan akhir

Laporan akhir disampaikan ke pihak bersengketa dan tiga minggu kemudian disirkulasi ke seluruh
negara anggotra WTO. Jika suatu tindakan kebijakan dipandang melanggar ketentuan WTO, panel
mengeluarkan rekomendasi agar kebijakan tersebut diselaraskan dengan ketentuan WTO.

Adopsi oleh WTO

Laporan akhir akan diadopsi sebagai sebuah aturan dalam jangka waktu 60 hari kecuali ada pihak yang
bersengketa menolak. Kedua belah pihak dapat mengajukan banding.

3/2/2017

Indonesia dalam WTO Disputes Settlement

Sejak tahun 1995 – saat ini terdapat 42 sengketa WTO dimana Indonesia terlibat di
dalamnya : 10 Kasus sebagai Complainants, 14 Kasus sebagai Respondents, dan 18
kasus sebagai Third Party
3/2/2017

Indonesia dalam WTO Disputes Settlement
Indonesia as Complainants (10 cases) :
DS Number Respondents – Dasar Sengketa

Request for
Consultation

DS123

Argentina — Safeguard Measures on Imports of Footwear (Complainant: Indonesia)

DS217

United States — Continued Dumping and Subsidy Offset Act of 2000 (Complainants: Australia;
Brazil; Chile; European Communities; India; Indonesia; Japan; Korea, Republic of; Thailand)

DS312

Korea, Republic of — Anti-Dumping Duties on Imports of Certain Paper from
Indonesia (Complainant: Indonesia)

4 June 2004

DS374

South Africa — Anti-Dumping Measures on Uncoated Woodfree Paper (Complainant:
Indonesia)

9 May 2008

DS406

United States — Measures Affecting the Production and Sale of Clove Cigarettes (Complainant:
Indonesia)

7 April 2010

DS442

European Union — Anti-Dumping Measures on Imports of Certain Fatty Alcohols from
Indonesia (Complainant: Indonesia)

30 July 2012

DS467

Australia — Certain Measures Concerning Trademarks, Geographical Indications and Other
Plain Packaging Requirements Applicable to Tobacco Products and Packaging (Complainant:
Indonesia)

20 September 2013

DS470

Pakistan — Anti-Dumping and Countervailing Duty Investigations on Certain Paper Products
from Indonesia (Complainant: Indonesia)

27 November 2013

DS480

European Union — Anti-Dumping Measures on Biodiesel from Indonesia (Complainant:
Indonesia)

DS491

United States — Anti-Dumping and Countervailing Measures on Certain Coated Paper from
Indonesia (Complainant: Indonesia)

3/2/2017

22 April 1998
21 December 2000

10 June 2014
13 March 2015

Indonesia dalam WTO Disputes Settlement
Indonesia as Respondents (14 cases) :
DS Number Respondents – Dasar Sengketa

Request for
Consultation

DS54

Indonesia — Certain Measures Affecting the Automobile Industry (Complainant: European Communities)

3 October 1996

DS55

Indonesia — Certain Measures Affecting the Automobile Industry (Complainant: Japan)

4 October 1996

DS59

Indonesia — Certain Measures Affecting the Automobile Industry (Complainant: United States)

8 October 1996

DS64

Indonesia — Certain Measures Affecting the Automobile Industry (Complainant: Japan)

DS455

Indonesia — Importation of horticultural products, animals and animal products (Complainant: United
States)

10 January 2013

DS465

Indonesia — Importation of Horticultural Products, Animals and Animal Products (Complainant: United
States)

30 August 2013

DS466

Indonesia — Importation of Horticultural Products, Animals and Animal Products (Complainant: New
Zealand)

30 August 2013

DS477

Indonesia — Importation of Horticultural Products, Animals and Animal Products (Complainant: New
Zealand)

8 May 2014

DS478

Indonesia — Importation of Horticultural Products, Animals and Animal Products (Complainant: United
States)

8 May 2014

DS481

Indonesia — Recourse to article 22.2 of the DSU in the US — Clove cigarettes dispute (Complainant:
European Union)

DS484

Indonesia — Measures Concerning the Importation of Chicken Meat and Chicken Products (Complainant:
Brazil)

DS490

Indonesia — Safeguard on Certain Iron or Steel Products (Complainant: Chinese Taipei)

DS496

Indonesia — Safeguard on Certain Iron or Steel Products (Complainant: Viet Nam)

1 June 2015

DS506

Indonesia — Measures Concerning the Importation of Bovine Meat (Complainant: Brazil)

4 April 2016

3/2/2017

29 November 1996

13 June 2014
16 October 2014

12 February 2015

On Going WTO Disputes
DS Number

Complainants

Respondents

Pokok Sengketa

Tahapan Terakhir

DS 442

Indonesia

EU

Perhitungan Export
Price dan Konsep
Single Economic
Entity

Appelate Body (AB)

DS480

Indonesia

EU

Metode
Perhitungan
Constructed Normal
Value

First Substantive
Meeting (Panel)

DS 491

Indonesia

USA

Penggunaan data
negara ketiga untuk
perhitungan profit
dan margin
dumping serta
metode
perhitungan Subsidi

Second Substansive
Meeting

DS 477 / DS 478

USA & NZ

Indonesia

Peraturan Importasi
Holtikultura

Request to Appeal

3/2/2017

DS – 442 EU Anti Dumping Anti Dumping Measures
on Imports of Certain Fatty Alcohols From Indonesia
Profil Kasus :
• 1 Perusahaan Terdampak
• Produk : Fatty Alcohols, HS : 2905 16 85; 2905 17 00; 2905 19 00 dan 3823 70 00
• Notifikasi : 3 Agustus 2010
• Inisiasi : 13 Agustus 2010
• Periode Investigasi : 1 Juli 2009 – 30 Juni 2010
• Provisional, Final Measure : 10 Mei 2011 ( 6.3 % , 4.3 %) , 8 November 2011
• Putusan Panel : Menolak gugatan Indonesia
• Notice of Appeal : 10 Februari 2016

Dasar Permintaan Banding Indonesia
• Status Single Economic Entity yang mempengaruhi perhitungan
Export Price, dimana Indonesia berpandangan EU melakukan
kesalahan dalam menggunakan biaya komisi antar unit usaha
dalam SEE sebagai salah satu faktor perhitungan Export Price.
• Isu ini sangat krusial mengingat banyak sekali struktur bisnis
Indonesia menggunakan konsep Single Economic Entity.

3/2/2017

DS – 480 EU Anti dumping measures on Biodiesel
from Indonesia
Profil Kasus :
• Produk : Biodiesel, HS : 1516.20.98 ;1518.00.91, 1518.00.95 ;
1518.00.99, 2710.19.43 ; 2710.19.46, 2710.19.47 ; 2710.20.11,
2710.20.15 ; 2710.20.17, 3824.90.97 ; 3826.00.10, 3826.00.90
• Notifikasi : 17 July 2012
• Inisiasi : 29 Agustus 2012
• Periode Investigasi : Juli 2011 s/d Juni 2012
• Final Measure : 28 November 2013
• 5 Perusahaan Terdampak, dengan Margin Dumping berkisar 8.8% s.d
20.5%

Dasar Gugatan Indonesia
• EU menggunakan cost adjustment dalam
perhitungan margin dumping bagi Indoneisa
• EU menerapkan besaran profit yang dianggap
tinggi
3/2/2017

DS – 491 US Certain Coated Paper
Profil Kasus :
• Produk : Coated Paper, HS : 4810.14.11; 4810.14.1900; 4810.14.2010; 4810.14.
2090; 4810.14.5000; 4810.14.6000; 4810.14.70; 4810.19.1100; 4810.19.1900;
4810.19.2010; 4810.19.2090; 4810.22.1000; 4810.22.50; 4810.22.6000;
4810.22.70; 4810.29.1000; 4810.29.5000; 4810.29.6000; 4810.29.70; 4810.32,
4810.39 dan 4810.92
• Inisiasi : 14 Oktober 2009
• 5 Perusahaan Terdampak, dengan BMAD selama 5 Tahun sebesar 20.13% dan BMI
sebesar 17,94% terhitung mulai tanggal 17 November 2010, dan berdasarkan
keputusan sunset review direkomendasikan otoritas untuk kembali diperpanjang
selama 5 (lima) tahun mulai tahun 2017

Dasar Gugatan Indonesia
• US menggunakan data benchmark negara ketiga (harga Malaysia)
• US tidak dapat membuktikan bahwa larangan ekspor kayu log
memberikan keuntungan bagi produsen kertas
• US tidak dapat membuktikan bahwa programpenjualan asset strategis
oleh BPPN memberikan keuntungan kepada produsen
• US tidak dapat membuktikan adanya program subsidi dari Pemerintah
• US tidak menetapkan jurisdiksi yang tepat dalam tuduhan subsidi
3/2/2017

DS – 477/478 INDONESIA
– IMPORTATION OF
HORTICULTURAL PRODUCTS ANIMAL AND ANIMAL PRODUCTS
Pokok Gugatan
• Penggugat (New Zealand dan AS) menuduh 18 measures
yang diterapkan oleh Indonesia merupakan pembatasan
impor secara Kuantitatif
• Indonesia juga dituduh melanggar kewajiban national
treatment dan persyaratan non-automatic import
licensing
Putusan Panel
• Panel menemukan 18 measures yang ditetapkan merupakan larangan atau
restriksi terhadap impor dan tidak konsisten dengan perjanjian GATT
(Penghapusan Hambatan Kuantitatif secara Umum). Panel juga menolak
pembelaan Indonesia karena Indonesia tidak dapat membuktikan bahwa
measures dapat dijustifikasi oleh ketentuan tersebut
• Panel juga menolak pembelaan Indonesia bahwa aturan yang diterapkan
untuk menghapuskan surplus sementara karena pengecualian ini tidak
dapat dikategorikan sebagaimana ketentuan pasal 4.2 Agreement on
Agriculture (AoA).

3/2/2017

DS – 477/478 INDONESIA
– IMPORTATION OF
HORTICULTURAL PRODUCTS ANIMAL AND ANIMAL PRODUCTS

Dasar Pengajuan Banding Indonesia
• Temuan dan Konklusi dari Panel berdasarkan Article XI:1
of the GATT 1994
• Temuan dan Konklusi dari Panel berdasarkan Article 4.2
of the Agreement on Agriculture
• Panel gagal untuk melakukan assessment yang objective
berdasarkan Article XI:1 of the GATT 1994.
• Konklusi Panel untuk Article XI:2(c) of the GATT 1994
• Temuan dan konklusi untuk Article XX of the GATT 1994

3/2/2017

DS – 467 Australia — Certain Measures Concerning Trademarks, Geographical
Indications and Other Plain Packaging Requirements Applicable to Tobacco
Products and Packaging
Profil Kasus :
• Produk : Tembakau dan Produk Tembakau
• Request for Consultations : 20 September 2013
• Third Parties : Brazil; Canada; China; Cuba; European Union; Guatemala;
Honduras; India; Japan; Korea, Republic of; Malaysia; Mexico; New
Zealand; Nicaragua; Norway; Oman; Philippines; Russian Federation;
Chinese Taipei; Thailand; Turkey; Ukraine; United States; Uruguay;
Zimbabwe; Dominican Republic; Peru; Singapore; Argentina; Chile;
Malawi; Nigeria; Ecuador

Dasar Gugatan Indonesia
• Regulasi Plain Packaging Australia (The Tobacco Plain Packaging Act 2011,
Act No. 148 of 2011; The Tobacco Plain Packaging Regulations 2011 (Select
Legislative Instrument 2011, No. 263), as amended by the Tobacco Plain
Packaging Amendment Regulation 2012 (No. 1) (Select Legislative
Instrument 2012, No. 29); The Trade Marks Amendment (Tobacco Plain
Packagi g) Act
. Act No. 9 of
, A Act to a e d the Trade
Marks Act 99 , a d for related purposes ) melanggar Articles 2.1, 3.1,
15.4, 16.1, 16.3, 20, 22.2(b) and 24.3 of the TRIPS Agreement; Articles 2.1
and 2.2 of the TBT Agreement; and Article III:4 of the GATT 1994.)
• Saat ini menunggu putusan panel yang diperkirakan akan diputuskan
bulan Mei 2017

3/2/2017

Pengamanan dan Pelindungan Akses Pasar
Jenis Hambatan Perdagangan

Hambatan
Tarif

• Banyaknya negara mitra
dagang yang menggunakan
tarif sebagai instrumen
hambatan perdagangan

Hambatan
Non-Tariff

• Negara-negara maju
menerapkan kebijakan K3L
(Kemanusiaan, Kesehatan,
Keselamatan dan Lingkungan)
sebagai instrumen proteksi
industri domestik

Trade
Remedies

• Instrumen anti dumping, anti
subsidi dan safeguards juga
digunakan sebagai instrumen
untuk melindungi industri
domestik

Regulasi
Kebijakan

• Baik yang mengacu kepada
WTO (TBT & SPS) maupun
regulasi nasional juga dapat
menjadi instrumen Proteksi
Perdagangan terhadap prduk
impor

Sentimen
Negatif

• Meningkatnya opini negatif
terhadap produk Indonesia
khususnya kampanye negatif
terkait kelestarian lingkungan,
contoh: produk kelapa sawit

Strategi / Langkah Pengamanan

Penguatan
Kemitraan

Antisipatif
/ Proaktif

• Bilateral

• Regional
• Multilateral
• Harmonisasi Regulasi
Teknis
• Proaktif pada Forum
Internasional
• Monitoring dan
Evaluasi hambatan
perdagangan
• Positive Campaign

Defensif

• Pembelaan

Offensif

• Menggugat ke
Dispute Settlement
Body (DSB) di WTO
21

PEMERINTAH

PELAKU USAHA

Proaktif

Defensif

• Berkoordinasi dengan
perwakilan Pemri di
negara-negara mitra
dagang.
• Menyampaikan siaran
pers terkait kebijakankebijakan baru yang
dikeluarkan
oleh
negara mitra dagang
melalui
Website
Kemendag.
• Berkoordinasi dengan
para pelaku usaha.

• Melakukan pembelaan yang
komprehensif terhadap produk
yang dikenakan Hambatan NonTariff

Ofensif

• Apabila
diperlukan,
membawa kebijakan
yang
melanggar
ketentuan WTO dan
berpotensi
menghambat ekspor
ke forum penyelesaian
sengketa DSB-WTO.

Melakukan Koordinasi Dengan
Pemerintah

Berkolaborasi dengan eksportir
lainnya untuk menembus pasar
ekspor
Membina hubungan baik
dengan mitra dagang

Mentaati ketentuan yang
berlaku baik di dalam negeri
maupun negara tujuan ekspor
22

Kesimpulan
Penyelesaian sengketa perdagangan melalui mekanisme Dispute
Settlement Mechanism menunjukkan trend yang meningkat.
Meskipun demikian seyogyanya mekanisme ini dijadikan sebagai
pilihan terakhir karena memakan waktu, energi dan biaya dalam
persiapan dan pelaksanaannya.

Komunikasi dan engagement Pemerintah kepada pelaku
usaha dan akademisi perlu ditingkatkan dalam segala
aspek (penyusunan regulasi, monitoring dan evaluasi
implementasi, perundingan perjanjian perdagangan
internasional, penanganan tuduhan trade remedy dan
penyelesaian hambatan teknis perdagangan).

3/2/2017

Terima Kasih
Direktorat Pengamanan Perdagangan (DPP)
Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri
Kementerian Perdagangan RI
Gd. II Lantai 10, Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5, Jakarta Pusat