18.SURVEI MAGNETOTELURIK DAERAH PANAS BUMI LAINEA
I.18
BUKU 1 : BIDANG ENERGI
SURVEI MAGNETOTELURIK DAERAH PANAS BUMI LAINEA
KABUPATEN KONAWE SELATAN, SULAWESI TENGGARA
Oleh:
Asep Sugianto1), Ahmad Zarkasyi1), Dadan Dani Wardhana2), dan Iwan Setiawan2)
1)
Pusat Sumber Daya Geologi
2)
Puslitbang Geotek LIPI
SARI
”Daerah panas bumi Lainea berada lengan Sulawesi Bagian Tenggara dan berasosiasi dengan Sesar Boroboro yang berarah Baratlaut-Tenggara. Keberadaan sistem panas bumi di daerah ini ditandai dengan
manifestasi panas bumi berupa 4 kelompok mata air panas dengan temperatur 48 – 80 0C dan batuan
teralterasi. Survei magnetotellurik merupakan kelanjutan dari survei panas bumi terpadu dengan metode
geologi, geokimia, dan geoisika (gaya berat, geomagnet, dan geolistrik) yang dilakukan pada tahun 2010.
Hasil MT mengidentiikasi lapisan batuan penudung dengan tahanan jenis 125 ohmm pada
kedalaman 1000 meter, kecuali manifestasi
Landai (125 ohmm). Nilai paling tiiggi >180
ohmm berada di bagian tengah yang melingkupi
manifestasi Kaendi dan Awomolo dan membentuk kontur tertutup. Nilai tinggi ini mencirikan
adanya suatu blok batuan yang berbeda dengan
sekitarnya (batuan metamorf).
MODEL TAHANAN JENIS 2D
Penampang tahanan jenis line 2 (Gambar 7)
memotong 5 titik MT (04,05,06,07 dan 08) dan
manifestasi panas bumi Kaendi. Secara umum
terdapat 3 struktur tahanan jenis, batuan
bertahanan jenis rendah 150 ohmm. Struktur
batuan bertahanan jenis rendah 150 ohmm. Berdasarkan nilai tahanan
jenis dan bentuknya, struktur batuan ini
diperkirakan batuan intrusi/plutonik yang menembus satuan batuan yang lebih tua (metamorf).
Struktur perlapisan batuan pada penampang
ini mengindikasikan suatu sistem panas bumi
dengan lapisan bertahanan jenis rendah (batuan teralterasi) di permukaan sebagai lapisan
penudung diikuti lapisan batuan metamorf yang
PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
I.18
BUKU 1 : BIDANG ENERGI
berperan sebagai zona lapisan resevoirnya.
Penampang tahanan jenis lintasan 4 (Gambar 7)
memotong 4 titik MT (15, 16, 17, dan 18). Penampang memperlihatkan zona batuan teralterasi
yang lebih dalam bila dibandingkan dengan
area lain (penampang 1,2 dan 3). Zona alterasi
yang diindikasikan dengan tahanan jenis rendah 200
ohmm yang diduga masih bagian dari tubuh
plutonik yang terdeteksi pada penampang
sebelumnya. Puncak dari tubuh ini terdeteksi
paling dangkal di sekitar titik 17 pada kedalaman sekitar 1000 meter.
morf dan menyimpan panas. Posisi batuan yang
diperkirakan tubuh intrusi ini berada pada elevasi di bawah -1500 meter dpl.
Lapisan resevoir di daerah Lainea disusun
oleh batuan metamorf yang telah mengalami
deformasi dan memiliki banyak rekahan. Hasil
MT menunjukkan secara jelas sebaran batuan
metamorf secara lateral dan vertikal. Batuan
metamorf diindikasikan dengan nilai tahanan
jenis sekitar 50-200 ohmm yang tersebar di
bagian tengah dan terdeteksi dari permukaan
sampai kedalaman yang belum dapat dipastikan. Sedangkan zona resevoir yang tersusun
dari batuan metamorf terdeformasi diperkirakan berada di bagian tengah, di atas blok batuan
intrusi dengan puncak resevoir berada pada
kedalalaman sekitar 800-1000 meter. Sedangkan lapisan yang berperan sebagai lapisan
penudung tersusun dari batuan metamorf
yang teralterasi dan atau sedimen yang berupa
alterasi lempung. Lapisan penudung ini diindikasikan dengan nilai tahanan jenis rendah
BUKU 1 : BIDANG ENERGI
SURVEI MAGNETOTELURIK DAERAH PANAS BUMI LAINEA
KABUPATEN KONAWE SELATAN, SULAWESI TENGGARA
Oleh:
Asep Sugianto1), Ahmad Zarkasyi1), Dadan Dani Wardhana2), dan Iwan Setiawan2)
1)
Pusat Sumber Daya Geologi
2)
Puslitbang Geotek LIPI
SARI
”Daerah panas bumi Lainea berada lengan Sulawesi Bagian Tenggara dan berasosiasi dengan Sesar Boroboro yang berarah Baratlaut-Tenggara. Keberadaan sistem panas bumi di daerah ini ditandai dengan
manifestasi panas bumi berupa 4 kelompok mata air panas dengan temperatur 48 – 80 0C dan batuan
teralterasi. Survei magnetotellurik merupakan kelanjutan dari survei panas bumi terpadu dengan metode
geologi, geokimia, dan geoisika (gaya berat, geomagnet, dan geolistrik) yang dilakukan pada tahun 2010.
Hasil MT mengidentiikasi lapisan batuan penudung dengan tahanan jenis 125 ohmm pada
kedalaman 1000 meter, kecuali manifestasi
Landai (125 ohmm). Nilai paling tiiggi >180
ohmm berada di bagian tengah yang melingkupi
manifestasi Kaendi dan Awomolo dan membentuk kontur tertutup. Nilai tinggi ini mencirikan
adanya suatu blok batuan yang berbeda dengan
sekitarnya (batuan metamorf).
MODEL TAHANAN JENIS 2D
Penampang tahanan jenis line 2 (Gambar 7)
memotong 5 titik MT (04,05,06,07 dan 08) dan
manifestasi panas bumi Kaendi. Secara umum
terdapat 3 struktur tahanan jenis, batuan
bertahanan jenis rendah 150 ohmm. Struktur
batuan bertahanan jenis rendah 150 ohmm. Berdasarkan nilai tahanan
jenis dan bentuknya, struktur batuan ini
diperkirakan batuan intrusi/plutonik yang menembus satuan batuan yang lebih tua (metamorf).
Struktur perlapisan batuan pada penampang
ini mengindikasikan suatu sistem panas bumi
dengan lapisan bertahanan jenis rendah (batuan teralterasi) di permukaan sebagai lapisan
penudung diikuti lapisan batuan metamorf yang
PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
I.18
BUKU 1 : BIDANG ENERGI
berperan sebagai zona lapisan resevoirnya.
Penampang tahanan jenis lintasan 4 (Gambar 7)
memotong 4 titik MT (15, 16, 17, dan 18). Penampang memperlihatkan zona batuan teralterasi
yang lebih dalam bila dibandingkan dengan
area lain (penampang 1,2 dan 3). Zona alterasi
yang diindikasikan dengan tahanan jenis rendah 200
ohmm yang diduga masih bagian dari tubuh
plutonik yang terdeteksi pada penampang
sebelumnya. Puncak dari tubuh ini terdeteksi
paling dangkal di sekitar titik 17 pada kedalaman sekitar 1000 meter.
morf dan menyimpan panas. Posisi batuan yang
diperkirakan tubuh intrusi ini berada pada elevasi di bawah -1500 meter dpl.
Lapisan resevoir di daerah Lainea disusun
oleh batuan metamorf yang telah mengalami
deformasi dan memiliki banyak rekahan. Hasil
MT menunjukkan secara jelas sebaran batuan
metamorf secara lateral dan vertikal. Batuan
metamorf diindikasikan dengan nilai tahanan
jenis sekitar 50-200 ohmm yang tersebar di
bagian tengah dan terdeteksi dari permukaan
sampai kedalaman yang belum dapat dipastikan. Sedangkan zona resevoir yang tersusun
dari batuan metamorf terdeformasi diperkirakan berada di bagian tengah, di atas blok batuan
intrusi dengan puncak resevoir berada pada
kedalalaman sekitar 800-1000 meter. Sedangkan lapisan yang berperan sebagai lapisan
penudung tersusun dari batuan metamorf
yang teralterasi dan atau sedimen yang berupa
alterasi lempung. Lapisan penudung ini diindikasikan dengan nilai tahanan jenis rendah