ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN dengan REMATOID ARTRITIS

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sun Sep 3 1:33:57 2017 / +0000 GMT

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN dengan REMATOID ARTRITIS
Iwan, S.KpDEFINISI Rhematoid artritis adalah peradangan yang kronis sistemik, progresif dan lebih banyak terjadi pada wanita,
pada usia 25-35 tahun. ETIOLOGIPenyebab dari artritis rhematoid belum dapat ditentukan secara pasti, tetapi dapat dibagi dalam 3
bagian, yaitu:1.
Mekanisme imunitas (antigen antibodi) seperti interaksi IgG dari imunoglobulin dengan rhematoid faktor2.
Faktor metabolik3.
Infeksi dengan kecenderungan virus PATOFISIOLOGIInflamasi mula-mula mengenai sendi-sendi sinovial
seperti edema, kongesti vaskular, eksudat febrin dan infiltrasi selular. Peradangan yang berkelanjutan, sinovial menjadi menebal,
terutama pada sendi artikular kartilago dari sendi. Pada persendian ini granulasi membentuk pannus, atau penutup yang menutupi
kartilago. Pannus masuk ke tulang sub chondria. Jaringan granulasi menguat karena radang menimbulkan gangguan pada nutrisi
kartilago artikuer. Kartilago menjadi nekrosis. Tingkat erosi dari kartilago menentukan tingkat ketidakmampuan sendi. Bila
kerusakan kartilago sangat luas maka terjadi adhesi diantara permukaan sendi, karena jaringan fibrosa atau tulang bersatu
(ankilosis). Kerusakan kartilago dan tulang menyebabkan tendon dan ligamen jadi lemah dan bisa menimbulkan subluksasi atau
dislokasi dari persendian. Invasi dari tulang sub chondrial bisa menyebkan osteoporosis setempat. Lamanya arthritis rhematoid
berbeda dari tiap orang. Ditandai dengan masa adanya serangan dan tidak adanya serangan. Sementara ada orang yang sembuh dari
serangan pertama dan selanjutnya tidak terserang lagi. Yang lain. terutama yang mempunyai faktor rhematoid (seropositif gangguan
rhematoid) gangguan akan menjadi kronis yang progresif.TANDA DAN GEJALA1. Tanda dan gejala setempatq Sakit
persendian disertai kaku terutama pada pagi hari (morning stiffness) dan gerakan terbatas, kekakuan berlangsung tidak lebih dari 30

menit dan dapat berlanjut sampai berjam-jam dalam sehari. Kekakuan ini berbeda dengan kekakuan osteoartritis yang biasanya tidak
berlangsung lama.q Lambat laun membengkak, panas merah, lemahq Poli artritis simetris sendi perifer à Semua sendi bisa
terserang, panggul, lutut, pergelangan tangan, siku, rahang dan bahu. Paling sering mengenai sendi kecil tangan, kaki, pergelangan
tangan, meskipun sendi yang lebih besar seringkali terkena jugaq Artritis erosif à sifat radiologis penyakit ini. Peradangan sendi
yang kronik menyebabkan erosi pada pinggir tulang dan ini dapat dilihat pada penyinaran sinar Xq Deformitas à pergeseran ulnar,
deviasi jari-jari, subluksasi sendi metakarpofalangea, deformitas boutonniere dan leher angsa. Sendi yang lebih besar mungkin juga
terserang yang disertai penurunan kemampuan fleksi ataupun ekstensi. Sendi mungkin mengalami ankilosis disertai kehilangan
kemampuan bergerak yang totalq Rematoid nodul à merupakan massa subkutan yang terjadi pada 1/3 pasien dewasa, kasus ini
sering menyerang bagian siku (bursa olekranon) atau sepanjang permukaan ekstensor lengan bawah, bentuknya oval atau bulat dan
padat.q Kronik à Ciri khas rematoid artritis2. Tanda dan gejala sistemik·
Lemah, demam tachikardi, berat badan turun,
anemia, anoreksiaBila ditinjau dari stadium, maka pada RA terdapat tiga stadium yaitu:1. Stadium sinovitisPada stadium ini
terjadi perubahan dini pada jaringan sinovial yang ditandai adanya hiperemi, edema karena kongesti, nyeri pada saat istirahat
maupun saat bergerak, bengkak, dan kekakuan.2. Stadium destruksiPada stadium ini selain terjadi kerusakan pada jaringan
sinovial terjadi juga pada jaringan sekitarnya yang ditandai adanya kontraksi tendon. Selain tanda dan gejala tersebut
diatasterjadi pula perubahan bentuk pada tangan yaitu bentuk jari swan-neck.3. Stadium deformitasPada stadium ini
terjadi perubahan secara progresif dan berulang kali, deformitas dan ganggguan fungsi secara menetap. Perubahan pada
sendi diawali adanya sinovitis, berlanjut pada pembentukan pannus, ankilosis fibrosa, dan terakhir ankilosis tulang
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK1. Tes serologi·
Sedimentasi eritrosit meningkat·

Darah, bisa terjadi anemia dan
leukositosis·
Rhematoid faktor, terjadi 50-90% penderita2. Pemerikasaan radiologi·
Periartricular osteoporosis,
permulaan persendian erosi·
Kelanjutan penyakit: ruang sendi menyempit, sub luksasi dan ankilosis3. Aspirasi sendi·
Cairan sinovial menunjukkan adanya proses radang aseptik, cairan dari sendi dikultur dan bisa diperiksa secara makroskopik.
PENATALAKSANAANTujuan utama terapi adalah:1.
Meringankan rasa nyeri dan peradangan2.
memperatahankan fungsi
sendi dan kapasitas fungsional maksimal penderita.3.
Mencegah atau memperbaiki deformitasProgram terapi dasar terdiri dari
lima komponen dibawah ini yang merupakan sarana pembantu untuk mecapai tujuan-tujuan tersebut yaitu:1.
Istirahat2.
Latihan fisik3.
Panas4.
Pengobatana.
Aspirin (anti nyeri)dosis antara 8 s.d 25 tablet perhari, kadar salisilat serum yang
diharapakan adalah 20-25 mg per 100 mlb.
Natrium kolin dan asetamenofen à meningkatkan toleransi saluran cerna terhadap

terapi obatc.
Obat anti malaria (hidroksiklorokuin, klorokuin) dosis 200 ? 600 mg/hari à mengatasi keluhan sendi, memiliki efek
steroid sparing sehingga menurunkan kebutuhan steroid yang diperlukan.d.
Garam emase.
Kortikosteroid5.
Nutrisi à diet
untuk penurunan berat badan yang berlebihBila Rhematoid artritis progresif dan, menyebabkan kerusakan sendi, pembedahan
dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri dan memperbaiki fungsi. Pembedahan dan indikasinya sebagai berikut:1.
Sinovektomi,
untuk mencegah artritis pada sendi tertentu, untuk mempertahankan fungsi sendi dan untuk mencegah timbulnya kembali
inflamasi.2.
Arthrotomi, yaitu dengan membuka persendian.3.
Arthrodesis, sering dilaksanakan pada lutut, tumit dan
pergelangan tangan.4.
Arthroplasty, pembedahan dengan cara membuat kembali dataran pada persendian. PROSES

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 1/3 |


This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sun Sep 3 1:33:57 2017 / +0000 GMT

KEPERAWATANPENGKAJIANRiwayat Keperawatano Adanya keluhan sakit dan kekakuan pada tangan, atau pada tungkai.o
Perasaan tidak nyaman dalam beberapa periode/waktu sebelum pasien mengetahui dan merasakan adanya perubahan pada
sendi.Pemeriksaan Fisiko Inspeksi dan palpasi persendian untuk masing-masing sisi (bilateral), amati warna kulit, ukuran, lembut
tidaknya kulit, dan pembengkakan.o Lakukan pengukuran passive range of mation pada sendi-sendi sinovial§ Catat bila ada
deviasi (keterbatasan gerak sendi)§ Catat bila ada krepitasi§ Catat bila terjadi nyeri saat sendi digerakkano Lakukan inspeksi dan
palpasi otot-otot skelet secara bilateral§ Catat bia ada atrofi, tonus yang berkurang§ Ukur kekuatan ototo Kaji tingkat nyeri,
derajat dan mulainyao Kaji aktivitas/kegiatan sehari-hariRiwayat Psiko SosialPasien dengan RA mungkin merasakan adanya
kecemasan yang cukup tinggi apalagi pad pasien yang mengalami deformitas pada sendi-sendi karean ia merasakan adanya
kelemahan-kelemahan pada dirinya dan merasakan kegiatan sehari-hari menjadi berubah. Perawat dapat melakukan
pengkajian terhadap konsep diri klien khususnya aspek body image dan harga diri klien.DIAGNOSA
KEPERAWATANBerdasarkan tanda dan gejala yang dialami oleh pasien dengan artritis ditambah dengan adanya data dari
pemeriksaan diagnostik, maka diagnosa keperawatan yang sering muncul yaitu:1.
Gangguan body image berhubungan dengan
perubahan penampilan tubuh, sendi, bengkok, deformitas.2.
Nyeri berhubungan dengan perubahan patologis oleh artritis
rhematoid.3.
Risiko cedera berhubungan dengan hilangnya kekuatan otot, rasa nyeri.4.

Gangguan aktifitas sehari-hari
berhubungan dengan terbatasnya gerakan.5.
Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi.6.
gangguan
mobilitasINTERVENSI DAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN1. Gangguan body image berhubungan dengan perubahan
penampilan tubuh, sendi, bengkok, deformitas.Tujuan : klien memahami perubahan-perubahan tubuhnya akibat proses
penyakitRecana/tindakan KeperawatanDorong klien untuk mengungkapkan rasa takut dan
cemasnya mengahdapi proses
penyakit. Kondisi ini dapat membantu untuk
menyadari keadaan diri.Berikan support yang sesuai. Hal ini dapat
membantu
meningkatkan upaya menerima dirinya.Dorong klien untuk mandiri. Kemandirian
membantu meningkatkan harga diri.
Memodifikasi lingkungan sesuai dengan kondisi
klien2. Nyeri berhubungan dengan perubahan patologis oleh artritis
rhematoid.Tujuan : Kebutuhan rasa nyaman klien terpenuhi atau klien terhindar dari rasa nyeriRecana/tindakan
KeperawatanIstirahatkan klien sesuai kondisi (bed rest). Hal
ini dapat membantu menurunkan stress muskuloskeletal,
mengurangi tegangan
otot, dan meningkatkan relaksasi karena kelelahan dapat mendorong

terjadinya nyeri.Pertahankan
posisi fisiologis dengan benar atai
body alignment yang baik. Bantu dan ajari klien untuk menghindari gerakan
eksternal rotasi
pada ekstremitas. Hindarkan menggunakan bantal dibawah
lutut, tetapi letakkan bantal diatara lutut, hindari fleksi leher.Bila
direncanakan klien dapat menggunakan splint,
atau brace. Hal ini dapat mencegah deformitas lebih lanjut.Hindari gerakan yang
cepat dan tiba-tiba karena
dapat menimbulkan dislokasi dan stres pada sendi-sendiLakukan perawatan dengan hati-hati
khususnya pada
anggota-anggota tubuh yang sakit. Karena gerakan-gerakan yang kasar
akan semakin menimbulkan
nyeriGunakan terapi panas misal kompres hangat pada
area/bagian tubuh yang sakit. Panas dapat meningkatkan sirkulasi,
relaksai otot-otot, mengurangi kekakuan. Kemungkinan juga dapat membvantu
pengeluaran endorfin yaitu sejenis morfin yang
diproduksi oleh tubuh.Lakukan peawatan kulit dan masase perlahan. Hal
ini membantu meningkatkan aliran darah relaksasi otot,
dan menghambat

impuls-impuls nyeri serta merangsang pengeluaran endorfin.Memberikan obata-obatab sesuai terapi dokter
misal, analgetik, antipiretik, anti inflamasi.3. Risiko cedera berhubungan dengan hilangnya kekuatan otot dan sendiTujuan :
Klien terhindar dari cederaRecana/tindakan Keperawatano Gunakan sepatu yang menyokong, hindarkan lantai yang licin,
menggunakan pegangan dikamar mandi.o Lakukan latihan ROM (bila memungkinkan). Untuk meningkatkan mobilitas dan
kekuatan otot, mencegah deformitas, memperthankan fungsi semaksimal mungkino Monitor atau observasi efek penggunaan
obat-obatan misal ada perdarahan pada lambung, hematemesis.4. Gangguan aktifitas sehari-hari (defisit self care) berhubungan
dengan terbatasnya gerakan.Tujuan : Klien akan mandiri sesuai kemampuan daam memenuhi aktifitas sehari-hariRecana/tindakan
Keperawatano Ajarkan aktifitas sehari-hari agar klien mulai terkondisi untuk melakukan aktivitas sesuai dengan kemampuanyya
dan bertahap.o Bantu klien untuk makan, berpakaian, dan kebutuhan lain selam memang diperlukan.5. Gangguan mobilitas fisik
berhubungan dengan kelemahan sendiTujuan : Mobilitas persendian klien dapat meningkatRecana/tindakan Keperawatano
Bantu klien untuk melakukan ROM aktif maupun pasif. Untuk memelihara fungsi sendi dan kekuatan otot meningkatkan elasitias
serabut- serabut otot.o Rencanakan program latihan setiap hari (dapat bekerja sama dengan dokter dan fisioterapi)o Lakukan
observasi untuk setiap kali latihano Berikan istirahat secara periodeo Berikan lingkungan yang aman misal, menggunakan
pegangan saat dikamar mandi, tongkat yang ujungnya sejenis karet sehingga tidak licin6. Kurang pengetahuan berhubungan
dengan kurangnya informasi.Tujuan : Klien dan keluarga dapat memahami cara perawatan dirumah.Recana/tindakan
Keperawatano Tekankan kembali tentang pentingnya latihan atau aktivitas yang dianjurkan, proses penyakit dan
keterbatasan-keterbatasannya.o Diskusi tentang diit, dan hindarkan peningkatan berat badano Berikan jadwal obat-obatan yang
ada, anam dosis, tujuan/efek, efek samping dan tanda keracunan obat.o Jelaskan bahwa klien harus menghindari terjadinya

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com


| Page 2/3 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sun Sep 3 1:33:57 2017 / +0000 GMT

konstipasio Jelaskan, kapan klien harus periksa ulangEVALUASI1.
Prilaku yang adaptif sehubungan dengan adanya masalah
konsep diri2.
Nyeri dapat berkurang3.
Mampu untuk melakukan aktifitas sehari-hari4.
Komplikasi dapat dihindari5.
Meningkatkan mobilitas6.
memahami cara perawatan di rumah

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 3/3 |