FRAKTUR COLLUM FEMORIS

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 17:08:59 2017 / +0000 GMT

FRAKTUR COLLUM FEMORIS
LINK DOWNLOAD [256.00 KB]
BAB XXII
FRAKTUR COLLUM FEMORIS
TUJUAN BELAJAR
TUJUAN KOGNITIF
Setelah membaca bab ini dengan seksama, maka anda sudah akan dapat :
1. Mengetahui tentang fraktur collum femoris.
Mengetahui tentang anatomi panggul dan suplai vaskularnya.
Mengetahui insiden morbiditas dan mortalitas fraktur collum femoris.
Mengetahui tentang etiologi dan patogenesis fraktur collum femoris.
Mengetahui klasifikasi fraktur collum femoris.
2. Mengetahui penatalaksanaan dan pencegahan fraktur collum femoris.
Mengetahui penanganan fraktur collum femoris sebelum ke Rumah Sakit.
Mengetahui penanganan impacted fraktur collum femoris.
Mengetahui penanganan fraktur dengan dislokasi.
Mengetahui pencegahan, komplikasi, dan prognosis.
TUJUAN AFEKTIF

Setelah membaca ini dengan penuh perhatian, maka penulis mengharapkan anda sudah akan dapat:
1. Mencegah terjadinya fraktur collum femoris pada lanjut usia.
2. Memberikan penanganan terbaik terhadap fraktur collum femoris pada lanjut usia.
3. Mencegah terjadinya komplikasi pada fraktur collum femoris.
I. PENDAHULUAN
Fraktur panggul atau fraktur femur proximal adalah penyebab umum dan penyebab penting kematian (dengan persentase sekitar
15-20 % dan pada orang tua dapat meningkat sampai 36 %) dan kehilangan fungsional akibat nyeri yang menetap atau keterbatasan
mobilitas. Insidens fraktur ini berhubungan dengan peningkatan usia terutama dengan meningkatnya frekuensi jatuh yang
berhubungan dengan osteoporosis pada lanjut usia. Peningkatan jumlah terbesar fraktur ini terdapat pada usia lebih dari 65 tahun.
Hal ini juga lebih umum terdapat pada wanita (2-3 kali lebih banyak daripada pria atau sekitar 75% untuk fraktur panggul dan 4 kali
lebih banyak daripada pria untuk fraktur collum femoris ) yang disebabkan oleh kerapuhan tulang akibat kombinasi proses penuaan
dan osteoporosis pascamenopause. Berdasarkan ras, insidens fraktur panggul 2-3 kali lebih banyak pada orang kulit putih
dibandingkan dengan warna kulit lain, hal tersebut disebabkan peningkatan insidens osteoporosis pada orang kulit putih.
Dengan meningkatnya angka harapan hidup, maka sebagai kompensasinya adalah terjadi peningkatan jumlah penduduk yang sering
disebut ?big? seniors (penduduk yang berusia lebih dari 80 tahun). Hal tersebut menyebabkan jumlah fraktur femur proximal
menjadi meningkat pada beberapa tahun terakhir ini. Di Inggris dan Wales pada tahun 1997/1998, sekitar 66 ribu lanjut usia dirawat
dirumah sakit dengan fraktur femur. Sedang di Amerika serikat terjadi 350 ribu fraktur femur.
Selain menimbulkan masalah sosial dan tingginya biaya perawatan, fraktur femur juga menyebabkan berkurangnya kemampuan
fungsional dan meningkatkan resiko terjadinya penyakit kronik lain. Sekitar 70 % pasien paling sedikit menderita dua penyakit pada
saat terjadinya fraktur, dan kebanyakan merupakan komplikasi post-operasi dan sekitar 26 % merupakan keadaan serius dan dapat

meningkatkan resiko kematian.
Fraktur femur proximal dapat terjadi intracapsular dan extracapsular. Yang termasuk intracapsular adalah fraktur collum femoris,
sedangkan yang termasuk extracapsular adalah fraktur inter-trokanter. Pada lanjut usia keduanya dapat terjadi akibat trauma dengan
kekuatan ringan seperti jatuh.
Diagram 1. Hubungan fraktur panggul dengan densitas massa tulang
II. PATOFISIOLOGI
Anatomi Panggul
Sendi panggul terdiri dari multiaxial-ball yang besar dan kantung sendi sinovial yang dibungkus oleh kapsul artikularis yang tebal.
Sendi panggul berguna untuk mempertahankan keseimbangan dan memungkinkan pergerakan yang luas. Setelah sendi bahu, sendi
panggul merupakan sendi yang paling luas pergerakannya dibandingkan dengan sendi-sendi lainnya. Selama berdiri, seluruh berat
bagian atas tubuh dipindahkan dari kepala dan leher ke femur. Lingkaran kepala dari femur (kaput femoris) berhubungan dengan

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 1/8 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 17:08:59 2017 / +0000 GMT

mangkuknya yang disebut asetabulum. Bagian dalam asetabulum diisi oleh fibrokartilago labrum yang sangat kuat, yang memegang

kaput femoris, dan menutupi lebih dari setengah bagiannya. Kartilago sendi menutupi seluruh kaput femoris, kecuali pada pit (fovea)
yang merupakan tempat untuk melekatnya ligamen pada kaput femoris.
Kapsul fibrosa yang kuat dan longgar memungkinkan pergerakan yang bebas pada sendi panggul, mengikatkan asetabulum
proksimal dan ligamen asetabular transversal. Kapsul fibrosa mengikatkan bagian distal dengan collum femoris hanya pada bagian
anterior garis intertrokanter dan akar dari trokanter mayor. Di bagian posterior, kapsul fibrosa menyilang ke collum proximal ke
bagian atas intertrokanter tanpa mengikatnya. Kapsul fibrosa yang tebal membentuk tiga ligamen sendi panggul yaitu ligamen
iliofemoral yang berbentuk Y, ligamen pubofemoral dan ligamen ischiofemoral.
Sendi panggul juga ditunjang oleh femur dan otot yang menyilangi sendi. Tulang dan otot adalah bagian paling kuat dan besar dari
tubuh manusia. Panjang, sudut dan lingkaran yang sempit dari collum femoris memungkinkan pergerakan yang banyak pada sendi
panggul. Fraktur terjadi ketika tekanan yang datang lebih besar daripada kekuatan tulang. Garis intertrokanter adalah garis obliq
yang menghubungkan trokanter mayor dan trokanter minor, memisahkan collum femoris dari batang femur. Fraktur panggul
meliputi seluruh fraktur pada femur proximal, mulai dari kepala sampai 4-5 cm dari area subtrokanter.
Gambar 1. Anatomi femur proximal
Suplai Vaskuler
Suplai vaskuler untuk femur proximal adalah sedikit dan berasal dari dua sumber. Cabang medial dan lateral arteri femoralis
sirkumflexial, biasanya merupakan cabang dari arteri femoris profunda, naik ke bagian posterior dari collum femoris pada retinacula
(bayangan dari kapsul sepanjang collum femoris sampai ke kepala). Cabang medial dan lateral dari arteri femoralis sirkumflexial
melewati tulang hanya pada bagian distal dari kaput femoris dimana arteri tersebut beranastomosis dengan cabang dari arteri fovea
dan cabang meduler pada batang femur.
Ligamen pada kaput femoris juga berisi arteri yaitu arteri fovea yang merupakan cabang arteri obturator. Arteri fovea masuk ke

kaput femoris hanya ketika pusat osifikasi diperpanjang pada pit (fovea) ke ligamen kaput, pada usia 11-13 tahun. Anastomosis juga
terjadi pada usia yang lebih lanjut tapi tidak melebihi 20 % dari populasi.
Fraktur collum femoris sering mengganggu suplai darah ke kaput femoris. Arteri sirkumflexial medial mensuplai banyak darah ke
kaput dan collum femoris dan arteri ini sering robek pada fraktur collum femoris. Pada beberapa kasus, suplai darah dari arteri fovea
mungkin hanya dapat diterima pada fragmen proximal dari kaput femoris. Jika pembuluh darah robek, fragmen tulang tidak dapat
menerima darah dan akan menjadi avascular necrosis (AVN) yang merupakan salah satu komplikasi penting dari fraktur collum
femoris.
Mekanisme Fraktur
Fraktur intrakapsuler (fraktur collum femoris) dapat disebabkan oleh trauma langsung (direct) atau trauma tidak langsung (indirect).
? Trauma langsung (direct)
Biasanya penderita jatuh dengan posisi miring dimana daerah trokanter mayor langsung terbentur dengan benda keras (misalnya
jalanan).
? Trauma tidak langsung (indirect)
Disebabkan gerakan exorotasi yang mendadak dari tungkai bawah. Karena kaput femoris terikat kuat dengan ligamen didalam
asetabulum oleh ligamen iliofemoral dan kapsul sendi, mengakibatkan fraktur didaerah collum femoris. Pada dewasa muda apabila
terjadi fraktur intrakapsuler (collum femoris) berarti traumanya cukup hebat. Sedang kebanyakan fraktur collum ini (intrakapsuler)
terjadi pada wanita tua dimana tulangnya sudah mengalami osteoporotik. Trauma yang dialami wanita tua ini biasanya ringan
(misalnya jatuh terpeleset di kamar mandi).
III. FAKTOR RESIKO
Faktor resiko fraktur panggul penting lainnya selain faktor usia, jenis kelamin dan osteoporosis:

? Ras Caucasian atau kulit putih
? Berat badan yang rendah (IMT

Dokumen yang terkait

Upaya Penurunan Nyeri Pada Pasien Post Operasi Dengan Fraktur Collum Femur Sinistra.

0 11 25

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS POST OPERASI ARTHROPLASTY FRAKTUR COLLUM FEMUR Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Post Operasi Arthroplasty Fraktur Collum Femur Dextra Di RSUD Panembahan Senopati Bantul.

1 7 15

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI FRAKTUR COLLUM Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi Fraktur Collum Humeri Sinistra Dengan Pemasangan Plate And Screw Di RS Al Dr. Ramelan Surabaya.

0 2 20

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST OPERASI FRAKTUR COLLUM FEMORIS SINISTRA DENGAN PEMASANGAN AUSTIN MOORE PROSTHESIS DI RSO PROF DR SOEHARSO SURAKARTA.

0 0 14

PENDAHULUAN PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST OPERASI FRAKTUR COLLUM FEMORIS SINISTRA DENGAN PEMASANGAN AUSTIN MOORE PROSTHESIS DI RSO PROF DR SOEHARSO SURAKARTA.

0 0 5

PENATALAKSANAN FISIOTERAPI PADA KASUS PASCA OPERASI FRAKTUR COLLUM FEMORIS DEXTRA DENGAN PEMASANGAN TENSION BAND WIRING DI RS. ORTHOPEDI SURAKARTA.

0 0 6

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST OPERASI FRAKTUR COLLUM FEMORIS DEXTRA DENGAN PEMASANGAN AUSTION MOORE PROTHESIS DI RS ORTHOPEDI SURAKARTA.

0 0 6

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA PASCA OPERASI FRAKTUR COLLUM FEMORIS SINISTRA DENGAN Penatalaksanaan Terapi Latihan Pasca Operasi Fraktur Collum Femoris Sinistra dengan Pemasangan Austin Moore Prothese di RS. Orthopedi Surakarta.

0 1 16

PENDAHULUAN Penatalaksanaan Terapi Latihan Pasca Operasi Fraktur Collum Femoris Sinistra dengan Pemasangan Austin Moore Prothese di RS. Orthopedi Surakarta.

0 1 5

BAB 22.FRAKTUR COLLUM FEMORIS

0 0 16