140528 AKJ 2006 03 13 Sakit Hati Masyarakat Sekitar Plasa Ambarukmo

NASKAH APA KABAR JOGJA
Judul
: Lahan parkir sekitar plasa ambarukmo
Lokasi
: depan plasa ambarukmo
Reporter & Camerawan : Dian

Tanggal Liputan

: 11 Maret 2006

Arus modernisasi tidak dapat terlepas dari pengaruh kebutuhan masyarakat dunia yang terus
berkembang, demi sebuah kemajuan zaman banyak aspek yang harus dikorbankan/ baik itu adalah masyarakat/
itu sendiri/ ataupun warisan-warisan budaya yang telah ada/ dan berdiri ketika kita belum lahir// unsur-unsur
jawai seperti pasar rakyat/ lesehan/ wayang kian luntur/ dan diganti dengan semua hal yang bersifat instant//
Berdirinya pabrik-pabrik/ hotel/ perkantoran/ pusat perbelanjaan semakin menambah sederatan perubahan
terhadap pola pikir masyarakat menjadi lebih hedonisme/ konsumerisme/ dan praktis// memang tidak semua
unsur negatif dihasilkan dari suatu pembangunan/ salah satunya adalah pembangunan pusat-pusat perbelanjaan
di Yogyakarta atau yang biasa disebut Mall / yang tidak hanya mengurangi pengangguran di yogyakarta/
melainkan memberi lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar//
Dalam masa pembangunannya terkadang pemilik pusat perbelanjaan memberikan janji-janji manis

kepada masyarakat sekitar/ bahwa pendirian pusat perbelanjaan tersebut akan memberikan keuntungan bagi
masyarakat melalui pembagian finansial yang sekian persen untuk masyarakat dan sekian persen untuk pemilik
pusat perbelanjaan tersebut// namun pada akhirnya janji tersebut hanyalah isapan-isapan jempol belaka yang tak
ada realisasinya// ujung-ujungnya masyarakat sakit hati dan memboikat seluruh lahan disekitar pusat
perbelanjaan tersebut sebagai mata pencaharian barunya/ sebagai contoh digunakanlah untuk lahan parkir//
Hal tersebut dikemukakan oleh salah satu ketua paguyuban parkir Rt 7 yang berlokasi di Jl. Solo
tepatnya depan Hotel Ambarukmo/ “bahwa dalam perjalanannya pemilik dari pusat perbelanjaan tersebut
melanggar apa yang seharusnya menjadi kewajiban bagi masyarakat sekitar/ namun pada kenyataanya tidak ada
satupun anggota masyarakat kami yang dijadikan karyawannya”/
----------------------------- statemen------------------------(Bpk. Budi Cating) ketua paguyuban parkir RT 07
(Mas seluruh statement pak Budi casting tolong diambil, kecuali suaraku)
pakai baju hitam, orangnya hitam, belakangnya gubuk
Menurut Gutomo dari Komunitas Bunderan yang ditemui dikantornya memaparkan/ bahwa perlu
adanya undang-undang yang mengatur bagaimana mall tersebut dapat memberikan kontribusi langsung kepada
masyarakat sekitar
Gutomo ( Ketua Komunitas Bunderan )
16:04 s/d 16:47
Sudah semestinya pemerintah lebih memperhatikan kesejahteraan dan kemaslahatan masyarakat indonesia sesuai tujuan nasional/ kepada siapa lagi masyarakat indonesia ini berlindung jika bukan kepada pemerintahan
dan badan hukum di indonesia//


Demikian Dian melaporkan untuk AKJ/ RBTV//

ACC

Redaktur

Narator

Editor

1