105522 AKJ 29 November 2004 Bank Indonesia

Judul

: Bank Indonesia Menerbitkan Uang Kertas Baru

Tempat

: Yogyakarta

Reporter

: Aning

Cameraman

: darma

Kaset

:

Dalam rangka mensosialisasikan rencana penerbitan uang kertas rupiah emisi baru

kepada stakeholders/kususnya di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta/maka pada hari
senin/tanggal 29 November 2004/Bank Indonesia Yogyakarta menyelenggrakan
konfrensi pers tentang “sosialisasi ciri-ciri keaslian uang kertas pecahan 100.000 rupiah
dan 20.000 rupiah emisi tahun 2004//sebagaimana diketahui bahwa rencana tersebut telah
diumumkan secara luas oleh Gubernur Bank Indonesia/Burhanuddin abdullah/pada
konfrensi pers di jakarta pada tanggal 25 November 2004 lalu//terdapat dua pertimbangan
utama mengapa Bank Indonesia menerbitkan uang kertas emisi baru pada tahun
ini//pertama/usia edar uang kertas 100.000 rupiah tahun emisi 1999 dan 20.000 tahun
emisi 1998 sudah relatif lama/yakni masing-masing5 tahun dan 6
tahun//kedua/penerbitan uang baru ini dimaksudkan menstandarisasi uang
kertas/meningkatkan kualitas unsur pengaman yang mudah dan cepat dikenali oleh
masyarakat/serta untuk mengantisipasi perkembangan teknologi pengamanan uang yang
semakin mutakhir// Desain uang kertas yang baru merupakan penyempurnaan dari desain
uang pecahan 100 ribu rupiah dan 20 ribu rupiah yang lama// antara lain yang
disempurnakan adalah benang pengaman/ tanda air/ mikrotech/cetak timbul/ tulisan atau
gambar tersembunyi dan gambar saling isi// Untuk pecahan seratus ribu/ bagian depannya
bergambar Sukarno Hatta/ sementara bagian belakang bergambar gedung MPR DPR//
Untuk uang pecahan 20 ribu/ bagian depannya bergambar Otto Iskandar Dinata/ dan
bagian belakang bergambar sosok pemetik teh Jawa Barat// Selain gambar utama/
perbedaan yang mencolok antara uang pecahan 20 ribu yang baru dan lama adalah

terletak pada warnanya// yang baru cenderung lebih hijau// Sementara uang pecahan 100
ribu yang baru bahan dasarnya adalah kertas khusus berwarna merah muda// dalam
kesempatan yang sama/tim apa kabar jogja mendapat informasi bahwa jumlah uang palsu
yang berhasil disita oleh Bank Indonesia periode Januari-September 2004 sebanyak 36

ribu lima ratus lima puluh lima lembar yang terdiri dari pecahan 100 ribuan/ lima puluh
ribuan/ sepuluh ribuan dan lima ribuan//

===========statement Djarot Sumartono (Direktur Bank Indonesia YK)=========
Dalam rangka memperpanjang penggunaan uang dan mendukung “Clean Money Policy”/
maka masyarakat dihimbau agar memberlakukan khususnya uang kertas rupiah dengan
cara yang benar termasuk dalam hal penyimpanan/ agar uang tidak mudah rusak dan
lusuh// Jika masyarakat menjumpai uang yang rusak/ lusuh atau terbakar diminta
secepatnya untuk menukarkannya ke Bank Indonesia setempat//