Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pendampingan Pastoral Terhadap Remaja Yang Lahir di Luar Pernikahan di Jemaat G.P.M Tuhaha T2 752011015 BAB V
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan, maka
kesimpulan yang dibuat untuk menjawab tujuan penelitian adalah:
a. Menurut Erikson masa remaja adalah ditandai dengan krisis identitas.
Masa remaja merupakan masa transisi menuju kedewasaan. Remaja
yang lahir di luar pernikahan mempunyai sejumlah permasalahan
psikososial yang umumnya merasa rendah diri, rasa benci, merasa
malu dll.
b. Permasalahan yang terjadi ini karena mereka hidup tanpa sosok ayah.
Oleh sebab itu sangat dibutuhkan pendampingan yang serius terhadap
mereka. Namun pada kenyataannya tidak ada pendampingan yang
khsusus bagi mereka. Pendekatan-pendekatan hanya dilakukan secara
berkelompok saat diadakan ibdah remaja.
c. Karena itu hanya fungsi pemeliharaan yang dilakukan oleh gereja
sedangkan fungsi penyembuhan, penopangan, pembimbingan dan
pendamaian tidak dilakukan dalam rangka pendampingan terhadap
mereka yang lahir di luar pernikahan. Sebab jika gereja hanya
melakukan pendampingan ketika anak-anak ini melakukan masalah
maka sebenarnya mereka tidak sedang melakukan pendampingan
terhadap persoalan tidak berayah tapi karena masalah yang yang
77
dilakukan yang sama seperti dilakukan anak-anak yang berayah,
sehingga persoalan tidak berayah tidak mendapat penyelesaian.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan di atas, maka beberapa saran
dari penulis adalah:
a) Kepada pihak gereja, untuk dapat memberikan perhatian yang serius
dalam rangka pendampingan pastoral terhadap anak-anak yang lahir di
luar pernikahan khususnya remaja.
b) Kepada Orangtua, diharapkan dapat memberikan bimbingan dan
perhatian yang lebih baik kepada anak, Misalnya mencari tahu
sebanyak mungkin kondisi dan keinginan dari anak, serta selalu
menjalin komunikasi yang baik pada anak.
c) Kepada remaja yang lahir di luar pernikahan, untuk selalu bersikap
objektif, hargailah diri sendiri, berpikir positif, serta menerima keadaan
dan lebih bisa memandang dirinya positif, terbuka, dan percaya diri.
78
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan, maka
kesimpulan yang dibuat untuk menjawab tujuan penelitian adalah:
a. Menurut Erikson masa remaja adalah ditandai dengan krisis identitas.
Masa remaja merupakan masa transisi menuju kedewasaan. Remaja
yang lahir di luar pernikahan mempunyai sejumlah permasalahan
psikososial yang umumnya merasa rendah diri, rasa benci, merasa
malu dll.
b. Permasalahan yang terjadi ini karena mereka hidup tanpa sosok ayah.
Oleh sebab itu sangat dibutuhkan pendampingan yang serius terhadap
mereka. Namun pada kenyataannya tidak ada pendampingan yang
khsusus bagi mereka. Pendekatan-pendekatan hanya dilakukan secara
berkelompok saat diadakan ibdah remaja.
c. Karena itu hanya fungsi pemeliharaan yang dilakukan oleh gereja
sedangkan fungsi penyembuhan, penopangan, pembimbingan dan
pendamaian tidak dilakukan dalam rangka pendampingan terhadap
mereka yang lahir di luar pernikahan. Sebab jika gereja hanya
melakukan pendampingan ketika anak-anak ini melakukan masalah
maka sebenarnya mereka tidak sedang melakukan pendampingan
terhadap persoalan tidak berayah tapi karena masalah yang yang
77
dilakukan yang sama seperti dilakukan anak-anak yang berayah,
sehingga persoalan tidak berayah tidak mendapat penyelesaian.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan di atas, maka beberapa saran
dari penulis adalah:
a) Kepada pihak gereja, untuk dapat memberikan perhatian yang serius
dalam rangka pendampingan pastoral terhadap anak-anak yang lahir di
luar pernikahan khususnya remaja.
b) Kepada Orangtua, diharapkan dapat memberikan bimbingan dan
perhatian yang lebih baik kepada anak, Misalnya mencari tahu
sebanyak mungkin kondisi dan keinginan dari anak, serta selalu
menjalin komunikasi yang baik pada anak.
c) Kepada remaja yang lahir di luar pernikahan, untuk selalu bersikap
objektif, hargailah diri sendiri, berpikir positif, serta menerima keadaan
dan lebih bisa memandang dirinya positif, terbuka, dan percaya diri.
78