123343 AKJ 2009 04 24 Persoalan Pemenuhan 24 Jam

Judul : persoalan pemenuhan 24 jam tatap muka sulit dilakukan
Tempat Yogyakarta
Rep :rina
Tanggal : april 2009

Persoalan pemenuhan 24 jam tatap muka bagi gurua agam /pendidikan jasmani dan
kesehatan/kesenian dan IPS sebagai prasyarat pencairan tunjangan profesi mendapat
tindak lanjut dari komisi I // Tindak lanjut atas permasalahan ini /komisi I mengundeang
dinas pendidikan /dan ketua MGMP pendidkan jasmani /dan pendidikan agama islam
tingkat SMP dan SMA//
Ketua Komisi I DPRD Kota yogyakarta /Iriantoko Cahyo Dumadi menyampaikan belum
ada payung hukum yang jelas membuat dinas pendidikan kota tidak mampu berbuat
sesuatu untuk dapat membantu guru-guru// Untuk itulah komisi I melakukan advokasi/ke
Departemen Pendidikan /dan departemen agama// Komisi I menyampaikan bahwa
pemenuhan tatap muka 24 jam bagi beberapa guru mata pelajaran sulit dilakukan //
--state
Dalam hal ini /Ketua komisi I berharao kepada dinas pendidikan untuk segera mengkaji
dan membuat guidance bagi sekolah /dalam menjabarkan bentuk-bentuk lain kegiatan
tatap muka /sehingga dapat mejadikan jalan bagi guru untuk dapat memenuhi 24 jam
tatap muka //
--state

Sementara wakil ketua komisi I /Ardianto menyampaikan bahwa pemenuhan 24 jam sulit
dilakukan // karena setelah dilakukan penghitungan waktu yang dapat mereka capai
hanya 18 jam saja // bahkan didalam peraturan pemerintah 74 tahun 2008/dijelaskan
untuk dapat memenuhi minimal 24 jam tatap muka /guru dapat melakukan tugas
membimbing dan melatih peserta didik serta melakukan tugas tambahan /diantaranya
menjadi Pembina pramuka /dan guru piket //
--state

Rina /akj /rbtv //
News reader ; persoalan pemenuhan 24 jam tatap muka sulit dilakukan
Persoalan pemenuhan 24 jam tatap muka bagi guru agama / pendidikan jasmani dan
kesehatan / kesenian dan IPS sebagai prasyarat pencairan tunjangan profesi mendapat
tindak lanjut dari komisi I // Ketua Komisi I DPRD Kota yogyakarta / Iriantoko Cahyo
Dumadi menyampaikan belum ada payung hukum yang jelas membuat dinas pendidikan
kota tidak mampu berbuat sesuatu untuk dapat membantu guru-guru//