snp pt dalam pp no19 tahun 2005

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN PENDIDIKAN TINGGI DALAM PP No. 19 tahun 2005
No

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

1.

STANDAR ISI
Pasal 5
(1). St andar isi mencakup lingkup mat eri dan t ingkat kompet ensi unt uk mencapai kompet ensi lulusan pada
j enj ang dan j enis pendidikan t ert ent u.
(2). St andar isi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat kerangka dasar dan st rukt ur kurikulum,
beban belaj ar, kurikulum t ingkat sat uan pendidikan, dan kalender pendidikan/ akademik.
Pasal 9
(1) Kerangka dasar dan st rukt ur kurikulum pendidikan t inggi dikembangkan oleh perguruan t inggi yang
bersangkut an unt uk set iap program st udi.
(2) Kurikulum t ingkat sat uan pendidikan t inggi waj ib memuat mat a kuliah pendidikan agama, pendidikan
kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.
(3) Selain ket ent uan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), kurikulum t ingkat sat uan pendidikan t inggi
program Sarj ana dan Diploma waj ib memuat mat a kuliah yang bermuat an kepribadian, kebudayaan, sert a
mat a kuliah St at ist ika, dan/ at au Mat emat ika.

(4) Kurikulum t ingkat sat uan pendidikan dan kedalaman muat an kurikulum pendidikan t inggi diat ur oleh
perguruan t inggi masing-masing.
Pasal 15
(1) Beban SKS minimal dan maksimal program pendidikan pada pendidikan t inggi dirumuskan oleh BSNP
dan dit et apkan dengan Perat uran Ment eri.
(2) Beban SKS efekt if program pendidikan pada pendidikan t inggi diat ur oleh masing-masing perguruan
t inggi.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (ps. 16)
(4) Kurikulum t ingkat sat uan pendidikan unt uk set iap program st udi di perguruan t inggi dikembangkan dan
dit et apkan oleh masing-masing perguruan t inggi dengan mengacu St andar Nasional Pendidikan.

2.

STANDAR PROSES
Pasal 19
(1) Proses pembelaj aran pada sat uan pendidikan diselenggarakan secara int erakt if, inspirat if ,
menyenangkan, menant ang, memot ivasi pesert a didik unt uk berpart isipasi akt if, sert a memberikan ruang
yang cukup bagi prakarsa, kreat ivit as, dan kemandirian sesuai dengan bakat , minat , dan perkembangan
f isik sert a psikologis pesert a didik.

(2) Selain ket ent uan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam proses pembelaj aran pendidik
memberikan ket eladanan.
(3) Set iap sat uan pendidikan melakukan perencanaan proses pembelaj aran, pelaksanaan proses
pembelaj aran, penilaian hasil pembelaj aran, dan pengawasan proses pembelaj aran unt uk t erlaksananya
proses pembelaj aran yang efekt if dan efisien.
Pasal 20
Perencanaan proses pembelaj aran meliput i silabus dan rencana pelaksanaan pembelaj aran yang memuat
sekurang-kurangnya t uj uan pembelaj aran, mat eri aj ar, met ode pengaj aran, sumber belaj ar, dan penilaian
hasil belaj ar.
Pasal 21
(1) Pelaksanaan proses pembelaj aran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (3) harus memperhat ikan
j umlah maksimal pesert a didik per kelas dan beban mengaj ar maksimal per pendidik, rasio maksimal buku
t eks pelaj aran set iap pesert a didik, dan rasio maksimal j umlah pesert a didik set iap pendidik.
(2) Pelaksanaan proses pembelaj aran dilakukan dengan mengembangkan budaya membaca dan menulis.
Pasal 23
Pengawasan proses pembelaj aran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (3) meliput i pemant auan,
supervisi, evaluasi, pelaporan, dan pengambilan langkah t indak lanj ut yang diperlukan.
Pasal 24
St andar perencanaan proses pembelaj aran, pelaksanaan proses pembelaj aran, penilaian hasil
pembelaj aran dan pengawasan proses pembelaj aran dikembangkan oleh BSNP dan dit et apkan dengan

Perat uran Ment eri.

3

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Pasal 25
(1) St andar kompet ensi lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penent uan kelulusan pesert a
didik dari sat uan pendidikan.
(2) St andar kompet ensi lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliput i kompet ensi unt uk seluruh
mat a pelaj aran at au kelompok mat a pelaj aran dan mat a kuliah at au kelompok mat a kuliah.

1

No

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
(4) Kompet ensi lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) mencakup sikap, penget ahuan, dan
ket erampilan.

Pasal 26

(4) St andar kompet ensi lulusan pada j enj ang pendidikan t inggi bert uj uan unt uk mempersiapkan pesert a
didik menj adi anggot a masyarakat yang berakhlak mulia, memiliki penget ahuan, ket erampilan,
kemandirian, dan sikap unt uk menemukan, mengembangkan, sert a menerapkan ilmu, t eknologi, dan seni,
yang bermanf aat bagi kemanusiaan.
Pasal 27
(2) St andar kompet ensi lulusan pendidikan t inggi dit et apkan oleh masing-masing perguruan t inggi.

4.

STÁNDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Pendidik
Pasal 31
(1) Pendidik pada pendidikan t inggi memiliki kualif ikasi pendidikan minimum:
a. lulusan diploma empat (D-IV) at au sarj ana (S1) unt uk program diploma;
b. lulusan program magist er (S2) unt uk program sarj ana (S1); dan
c. lulusan program dokt or (S3) unt uk program magist er (S2) dan program dokt or (S3).
(2) Selain kualif ikasi pendidik sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) but ir a, pendidik pada program
vokasi harus memiliki sert ifikat kompet ensi sesuai dengan t ingkat dan bidang keahlian yang diaj arkan yang
dihasilkan oleh perguruan t inggi.
(3) Selain kualif ikasi pendidik sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) but ir b, pendidik pada program

prof esi harus memiliki sert if ikat kompet ensi set elah sarj ana sesuai dengan t ingkat dan bidang keahlian
yang diaj arkan yang dihasilkan oleh perguruan t inggi.
Tenaga Kependidikan
Pasal 36
(1) Tenaga Kependidikan pada pendidikan t inggi harus memiliki kualif ikasi, kompet ensi, dan sert ifikasi
sesuai dengan bidang t ugasnya.
(2) Kualif ikasi, kompet ensi, dan sert if ikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikembangkan oleh BSNP
dan dit et apkan dengan Perat uran Ment eri.
Pasal 36
(1) Tenaga Kependidikan pada pendidikan t inggi harus memiliki kualif ikasi, kompet ensi, dan sert ifikasi
sesuai dengan bidang t ugasnya.
(2) Kualif ikasi, kompet ensi, dan sert if ikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikembangkan oleh BSNP
dan dit et apkan dengan Perat uran Ment eri.

5.

STANDAR SARANA DAN PRASARANA
Pasal 42
(1) Set iap sat uan pendidikan waj ib memiliki sarana yang meliput i perabot , peralat an pendidikan, media
pendidikan, buku dan sumber belaj ar lainnya, bahan habis pakai, sert a perlengkapan lain yang diperlukan

unt uk menunj ang proses pembelaj aran yang t erat ur dan berkelanj ut an.
(2) Set iap sat uan pendidikan waj ib memiliki prasarana yang meliput i lahan, ruang kelas, ruang pimpinan
sat uan pendidikan, ruang pendidik, ruang t at a usaha, ruang perpust akaan, ruang laborat orium, ruang
bengkel kerj a, ruang unit produksi, ruang kant in, inst alasi daya dan j asa, t empat berolahraga, t empat
beribadah, t empat bermain, t empat berkreasi, dan ruang/ t empat lain yang diperlukan unt uk menunj ang
proses pembelaj aran yang t erat ur dan berkelanj ut an.
Pasal 43
(2) St andar j umlah peralat an sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinyat akan dalam rasio minimal j umlah
peralat an per pesert a didik.
(3) St andar buku perpust akaan dinyat akan dalam j umlah j udul dan j enis buku di perpust akaan sat uan
pendidikan.
(6) St andar sumber belaj ar lainnya unt uk set iap sat uan pendidikan dinyat akan dalam rasio j umlah
sumberbelaj ar t erhadap pesert a didik sesuai dengan j enis sumber belaj ar dan karakt erist ik sat uan
pendidikan.
Pasal 44
(1) Lahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (2) unt uk bangunan sat uan pendidikan, lahan
prakt ek, lahan unt uk prasarana penunj ang, dan lahan pert amanan unt uk menj adikan sat uan pendidikan
suat u lingkungan yang secara ekologis nyaman dan sehat .
(2) St andar lahan sat uan pendidikan dinyat akan dalam rasio luas lahan per pesert a didik.
(3) St andar let ak lahan sat uan pendidikan mempert imbangkan let ak lahan sat uan pendidikan di dalam

klast er sat uan pendidikan sej enis dan sej enj ang, sert a let ak lahan sat uan pendidikan di dalam klast er
sat uan pendidikan yang menj adi pengumpan masukan pesert a didik.

2

No

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
(4) St andar let ak lahan sat uan pendidikan mempert imbangkan j arak t empuh maksimal yang harus dilalui
oleh pesert a didik unt uk menj angkau sat uan pendidikan t ersebut .
(5) St andar let ak lahan sat uan pendidikan mempert imbangkan keamanan, kenyamanan, dan kesehat an
lingkungan.

Pasal 45
(1) St andar rasio luas ruang kelas per pesert a didik dirumuskan oleh BSNP dan dit et apkan dengan
Perat uran Ment eri.
(2) St andar rasio luas bangunan per pesert a didik dirumuskan oleh BSNP dan dit et apkan dengan Perat uran
Ment eri.
(4) St andar kualit as bangunan minimal pada sat uan pendidikan t inggi adalah kelas A.
(5) Pada daerah rawan gempa bumi at au t anahnya labil, bangunan sat uan pendidikan harus memenuhi

ket ent uan st andar bangunan t ahan gempa.
(6) St andar kualit as bangunan sat uan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), (4), dan (5)
mengacu pada ket et apan ment eri yang menangani urusan pemerint ahan di bidang pekerj aan umum.
Pasal 46
(1) Sat uan pendidikan yang memiliki pesert a didik, pendidik, dan/ at au t enaga kependidikan yang
memerlukan layanan khusus waj ib menyediakan akses ke sarana dan prasarana yang sesuai dengan
kebut uhan mereka.
(2) Krit eria penyediaan akses sarana dan prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikembangkan
oleh BSNP dan dit et apkan dengan Perat uran Ment eri.
Pasal 47
(1) Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 sampai dengan
Pasal 46 menj adi t anggung j awab sat uan pendidikan yang bersangkut an.
(2) Pemeliharaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara berkala dan berkesinambungan
dengan memperhat ikan masa pakai.
(3) Pengat uran t ent ang masa pakai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dit et apkan dengan Perat uran
Ment eri.
Pasal 48
St andar sarana dan prasarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 sampai 47 dikembangkan oleh BSNP
dan dit et apkan dengan Perat uran Ment eri.


6.

STANDAR PENGELOLAAN
Standar Pengelolaan Oleh Satuan Pendidikan
Pasal 49
(2) Pengelolaan sat uan pendidikan pada j enj ang pendidikan t inggi menerapkan ot onomi perguruan t inggi
yang dalam bat as-bat as yang diat ur dalam ket ent uan perundang-undangan yang berlaku memberikan
kebebasan dan mendorong kemandirian dalam pengelolaan akademik, operasional, personalia, keuangan,
dan area fungsional kepengelolaan lainnya yang diat ur oleh masing-masing perguruan t inggi.
Pasal 52
(1) Set iap sat uan pendidikan harus memiliki pedoman yang mengat ur t ent ang:
a. Kurikulum t ingkat sat uan pendidikan dan silabus;
b. Kalender pendidikan/ akademik, yang menunj ukkan seluruh kat egori akt ivit as sat uan pendidikan selama
sat u t ahun dan dirinci secara semest eran, bulanan, dan mingguan;
c. St rukt ur organisasi sat uan pendidikan;
d. Pembagian t ugas di ant ara pendidik;
e. Pembagian t ugas di ant ara t enaga kependidikan;
f . Perat uran akademik;
g. Tat a t ert ib sat uan pendidikan, yang minimal meliput i t at a t ert ib pendidik, t enaga kependidikan dan
pesert a didik, sert a penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana;

h. Kode et ik hubungan ant ara sesama warga di dalam lingkungan sat uan pendidikan dan hubungan
ant ara warga sat uan pendidikan dengan masyarakat ;
i. Biaya operasional sat uan pendidikan.
(6) Pedoman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) unt uk pendidikan t inggi diat ur oleh masing-masing
perguruan t inggi sesuai ket ent uan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 53
(1) Set iap sat uan pendidikan dikelola at as dasar rencana kerj a t ahunan yang merupakan penj abaran rinci
dari rencana kerj a j angka menengah sat uan pendidikan yang meliput i masa 4 (empat ) t ahun.
(2) Rencana kerj a t ahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliput i:
a. kalender pendidikan/ akademik yang meliput i j adwal pembelaj aran, ulangan, uj ian, kegiat an
ekst rakurikuler, dan hari libur;
b. j adwal penyusunan kurikulum t ingkat sat uan pendidikan unt uk t ahun aj aran berikut nya;

3

No

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
c. mat a pelaj aran at au mat a kuliah yang dit awarkan pada semest er gasal, semest er genap, dan semest er
pendek bila ada;

d. penugasan pendidik pada mat a pelaj aran at au mat a kuliah dan kegiat an lainnya;
e. buku t eks pelaj aran yang dipakai pada masing-masing mat a pelaj aran;
f . j adwal penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pembelaj aran;
g. pengadaan, penggunaan, dan persediaan minimal bahan habis pakai;
h. program peningkat an mut u pendidik dan t enaga kependidikan yang meliput i sekurang-kurangnya j enis,
durasi, pesert a, dan penyelenggara program;
j . j adwal rapat Dewan Dosen dan rapat Senat Akademik unt uk j enj ang pendidikan t inggi;
k. rencana anggaran pendapat an dan belanj a sat uan pendidikan unt uk masa kerj a sat u t ahun;
l. j adwal penyusunan laporan akunt abilit as dan kinerj a sat uan pendidikan unt uk sat u t ahun t erakhir.
(4) Unt uk j enj ang pendidikan t inggi, rencana kerj a sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) harus
diset uj ui oleh lembaga berwenang sebagaimana diat ur oleh masing-masing perguruan t inggi sesuai
ket ent uan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 54
(1) Pengelolaan sat uan pendidikan dilaksanakan secara mandiri, ef isien, ef ekt if , dan akunt abel.
(3) Pelaksanaan pengelolaan sat uan pendidikan unt uk j enj ang pendidikan t inggi yang t idak sesuai dengan
rencana kerj a t ahunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 harus mendapat perset uj uan dari lembaga
berwenang sebagaimana diat ur oleh masing-masing perguruan t inggi sesuai ket ent uan perundangundangan yang berlaku.
(5) Pelaksanaan pengelolaan pendidikan pada j enj ang pendidikan t inggi dipert anggungj awabkan oleh
kepala sat uan pendidikan kepada lembaga berwenang sebagaimana diat ur oleh masing-masing perguruan
t inggi sesuai ket ent uan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 55
Pengawasan sat uan pendidikan meliput i pemant auan, supervisi, evaluasi, pelaporan, dan t indak lanj ut
hasil pengawasan.
Pasal 57
Supervisi yang meliput i supervisi manaj erial dan akademik dilakukan secara t erat ur dan berkesinambungan
oleh pengawas at au penilik sat uan pendidikan dan kepala sat uan pendidikan.

7

8

Pasal 58
(1) Pelaporan dilakukan oleh pendidik, t enaga kependidikan, pimpinan sat uan pendidikan, dan pengawas
at au penilik sat uan pendidikan.
(7) Unt uk j enj ang pendidikan t inggi, laporan oleh kepala sat uan pendidikan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dit uj ukan kepada Ment eri, berisi hasil evaluasi dan dilakukan sekurang-kurangnya set iap akhir
semest er.
(8) Set iap pihak yang menerima laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (7)
waj ib menindak lanj ut i laporan t ersebut unt uk meningkat kan mut u sat uan pendidikan, t ermasuk
memberikan sanksi at as pelanggaran yang dit emukannya.
Pasal 61
(2) Ment eri menyelenggarakan sekurang-kurangnya sat u sat uan pendidikan pada j enj ang pendidikan t inggi
unt uk dikembangkan menj adi sat uan pendidikan bert araf int ernasional.
STANDAR PEMBIAYAAN
Pasal 62
(1) Pembiayaan pendidikan t erdiri at as biaya invest asi, biaya operasi, dan biaya personal.
(2) Biaya invest asi sat uan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliput i biaya penyediaan
sarana dan prasarana, pengembangan sumberdaya manusia, dan modal kerj a t et ap.
(3) Biaya personal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliput i biaya pendidikan yang harus dikeluarkan
oleh pesert a didik unt uk bisa mengikut i proses pembelaj aran secara t erat ur dan berkelanj ut an.
(4) Biaya operasi sat uan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliput i:
a. gaj i pendidik dan t enaga kependidikan sert a segala t unj angan yang melekat pada gaj i,
b. bahan at au peralat an pendidikan habis pakai, dan
c. biaya operasi pendidikan t ak langsung berupa daya, air, j asa t elekomunikasi, pemeliharaan sarana dan
prasarana, uang lembur, t ransport asi, konsumsi, paj ak, asuransi, dan lain sebagainya.
(5) St andar biaya operasi sat uan pendidikan dit et apkan dengan Perat uran Ment eri berdasarkan usulan
BSNP.
STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN
Pasal 63
(2) Penilaian pendidikan pada j enj ang pendidikan t inggi t erdiri at as:
a. penilaian hasil belaj ar oleh pendidik; dan
b. penilaian hasil belaj ar oleh sat uan pendidikan t inggi.
(3) Penilaian pendidikan pada j enj ang pendidikan t inggi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diat ur oleh
masing-masing perguruan t inggi sesuai perat uran perundang-undangan yang berlaku

4