KUL PENDEKATAN PEMBANGUNAN
Pendekatan Perencanaan
Pembangunan
Pendekatan
• Pendekatan adalah
proses,perbuatan,atau cara mendekati
(KBBI,1995).
• Dikatakan pula bahwa pendekatan
merupakan sikap atau pandangan tentang
sesuatu, yang biasanya berupa asumsi
atau seperangkat asumsi yang paling
berkaitan (Senjaya, 2008)
Konsep Perencanaan
Perencanaan sbg cara bagaimana mencapai tujuan dgn
sumber2 yg ada,supaya lebih efisien dan efektif.
(Tjokroamidjojo, 2009)
Perencanaan adalah suatu proses terus menerus
melibatkan keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan
penggunaan sumber daya yang ada dengan sasaran utk
mencapai tujuan tertentu di masa yg akan datang.
(Bratakusumah, 2005)
Perencanaan mencakup :
Menentukan tujuan yang akan dicapai,
Apa yang akan dilakukan,
Bagaimana mencapai tujuan,
Bilamana pencpaian tujuan,
Siapa perencananya.
Pendekatan Perencanaan
Pembangunan
•Pendekatan Politik
•Pendekatan Teknokratik
•Pendekatan Partisipatif
•Pendekatan Top-Down
•Pendekatan Bottom-Up
(Tertera UU No 25 Tahun 2004 tentg Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional)
Pendekatan Politik
Proses penyusunan rencana,
pembangunan didasarkan atas penjabaran
visi dan misi dan program kepala daerah
yang bersangkutan dan bersifat indikatif.
Implementasi :
“Visi, Misi & Program Calon Kepala
Daerah menjadi RPJM-D setelah ybs
terpilih menjadi Kepala Daerah.
Merupakan Instrumen Pendekatan Politik
Perencanaan Pembangunan”
Pendekatan Teknokrat
Perencanaan dilaksanakan dgn menggunakan metode dan
kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga atau satuan kerja yang
secara fungsional bertugas untuk itu
Melibatkan-mengakomodasi keilmiahan dan perkembangan
teknologi .
Pelaku atau perencana berasal dari masing masing bidang
keahlian : perencanaan anggaran, perencanaan tata ruang,
perencanaan pengembangan sistem informasi, dll)
Pengamat dsini berasal dari :
1. Pejabat / birokrat pemerintah (Bappenas).
2. Pejabat non-pemerintah (LSM, NGO)
3. Perguruan tinggi (PTN, PTS)
Perencanaan Teknokrat
Pengamat dsini berasal dari :
1.Pejabat / birokrat pemerintah (Bappenas).
2.Pejabat non-pemerintah (LSM, NGO)
3.Perguruan tinggi (PTN, PTS)
Implementasi Perencanaan :
1.Perencanaan & Desain Jembatan Suramadu
2.Pengembangan Sistem Informasi Tata Ruang (SITR)
3.Penerapan Zoning Regulation, dipantau oleh BKPRD
4.Pengemban gan Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKDA)
5.Kajian Rencana Pengembangan Geotermal
6.Perencanaan Pembangunan & Pelaksanaannya Pengembangan
Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)
Implementasi Perencanaan
Teknokrat
1.
2.
3.
4.
Perencanaan & Desain Jembatan Suramadu
Pengembangan Sistem Informasi Tata Ruang (SITR)
Penerapan Zoning Regulation, dipantau oleh BKPRD
Pengemban gan Sistem Informasi Keuangan Daerah
(SIKDA)
5. Kajian Rencana Pengembangan Geotermal
6. Perencanaan Pembangunan & Pelaksanaannya
Pengembangan Layanan Pengadaan Secara Elektronik
(LPSE)
Pendekatan Partisipatif
Seluruh lapisan masyarakat ikut dalam
merencakan proses pembangunan :
Partisipasi masyarakat adalah keikutsertaan
untuk mengakomodasi kepentingan mereka
dalam proses penyusunan rencana
pembangunan.
Pelaku : selruh aparat penyelenggara negara
(eksekutif,legislatif, dan yudikatif), masyarakat,
rohaniwan, dunia usaha, kelompok profesional,
organisasi-organisasi non-pemerintah.
Pendekatan
Top-Down dan Bottom-Up
Top
Down
Instrumental
Policy
Bottom
Up
Participative
Pendekatan Top - Down
• Scara bahasa dari Atas ke Bawah.
• Pendekatan dgn inisiatif dari organisasi/ unit/
lembaga ATAS yg ditindaklanjuti (diterjemahkan) ke
BAWAH.
• Sifat-sifat :
1. Substansi dr pusat ke daerah ke daerah yang lebih
mikro lagi.
2. Sumber utamanya : visi, misi Presiden/ Kepala
daerah, proses internal kementrian/ lembaga/
SKPD.
3. Cenderung bersifat target oriented.
4. Cenderung bersifat strategis dan tujuan jangka
panjang
Pendekatan Bottom - Up
Kebalikan dari pendekatan Top-Down.
Scara bahasa : dari Bawah ke Atas.
Pendekatan dgn inisiatif dari lembaga/ organisasi Bawah
yang ditindaklanjuti –diterjemahkan ke Atas.
Sifat-sifat :
1. Substandi dari daerah mikro e daerah yang lebih luas (ke
pusat)
2. Membawa substansi yg bersifat mikro (lokal)
3. Sumber utamanya : Swasta, NGO, Suara Masyarakat
cenderung bersifat trend oriented (tren perkembangan)
4. Cenderung bersifat responsif dan tujuan jangka pendek.
Aspek Perbandingan
Teknokratis
Partisipatif
Aktor-aktor
Tenaga ahli dari pemerintah
Masyarakat dan lembaga
atau organisasi masyarakat
Asumsi-asumsi
Tenaga ahli memiliki keahlian
untuk mengambil keputusn yg
menguntungkan dan
meminimalkan kerugian
Masyarakat lgsung yg
terkena dampak mengetahui
persoalan yg ada
Masy mngkn terlibat dgn isu
tetapi tidak bs bertindak
rasional
Suara masyarakt
menentukan pilihan publik
Efisiensi dan rasionalitas
Keterjangkauan dan
tanggapan atas kebijakan
bagi mereka yg terkena
dampak lgsung
Hasil / Capaian
(Sumber : Budiharsono, 2001)
Pendekatan Top Down
Kelemahan Top Down
Peran pemerintah lebih dominan bila
dibanding peran dari masyarakat
Masyarakat tidak mengetahui capaian
suatu program.
Masyarakat hanya sebagai penerima
keputusan tanpa mengetahui jalannya
proses pembentukan program dari
awal hingga akhir.
Terjadinya miss link antar kebutuhan
masyrakat dgn kebijakan yg dibuat
pemerintah.
Masyarakat menjadi kurang kreatif.
Kelebihan Top Down
Masyarakat tidak perlu bekerja serta
memberi masukan program tersebut
sudah dapat berjalan sendiri karena
adanya peran pemerintah yang
optimal.
Hasil yang dikeluarkan bisa optimal
dikarenakan biaya yang dikeluarkan
ditanggung oleh pemerintah.
Mengoptimalkan kinerja para pekerja
dipemerintahan dalam
menyelenggarakan suatu program.
Pendekatan Bottom-Up
Kelemahan Bottom-Up
Pemerintah tidak begitu berharga
karena perannya tidak begitu besar.
Hasil kebijakan belum tentu baik
karena adanya perbedaan tingkat
pendidikan masyarakat dibanding
aparat birokrasi.
Kelebihan Bottom-Up
Peran masyarakat dapat optimal
dalam memberikan masukan atau ideide kpd pemerintah
Tujuan yang diinginkan sesuai dengan
keinginan masyrakat.
Pemerintah tidak perlu bekerja secara
optimal dikarenakan ada peran
masyarakat lebih banyak.
Hubungan masyarakat dengan
pemerintah tidak berjalan harmonis
karena adanya silih faham karna
kurang jelasnya masing-masing tugas Masyarakat akan lebih kreatif dalam
dari pemerintah dan juga masyarakat. mengeluarkan ide-ide yang yang akan
digunakan dalam suatu jalannya
proses suatu program.
Thank You
Pembangunan
Pendekatan
• Pendekatan adalah
proses,perbuatan,atau cara mendekati
(KBBI,1995).
• Dikatakan pula bahwa pendekatan
merupakan sikap atau pandangan tentang
sesuatu, yang biasanya berupa asumsi
atau seperangkat asumsi yang paling
berkaitan (Senjaya, 2008)
Konsep Perencanaan
Perencanaan sbg cara bagaimana mencapai tujuan dgn
sumber2 yg ada,supaya lebih efisien dan efektif.
(Tjokroamidjojo, 2009)
Perencanaan adalah suatu proses terus menerus
melibatkan keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan
penggunaan sumber daya yang ada dengan sasaran utk
mencapai tujuan tertentu di masa yg akan datang.
(Bratakusumah, 2005)
Perencanaan mencakup :
Menentukan tujuan yang akan dicapai,
Apa yang akan dilakukan,
Bagaimana mencapai tujuan,
Bilamana pencpaian tujuan,
Siapa perencananya.
Pendekatan Perencanaan
Pembangunan
•Pendekatan Politik
•Pendekatan Teknokratik
•Pendekatan Partisipatif
•Pendekatan Top-Down
•Pendekatan Bottom-Up
(Tertera UU No 25 Tahun 2004 tentg Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional)
Pendekatan Politik
Proses penyusunan rencana,
pembangunan didasarkan atas penjabaran
visi dan misi dan program kepala daerah
yang bersangkutan dan bersifat indikatif.
Implementasi :
“Visi, Misi & Program Calon Kepala
Daerah menjadi RPJM-D setelah ybs
terpilih menjadi Kepala Daerah.
Merupakan Instrumen Pendekatan Politik
Perencanaan Pembangunan”
Pendekatan Teknokrat
Perencanaan dilaksanakan dgn menggunakan metode dan
kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga atau satuan kerja yang
secara fungsional bertugas untuk itu
Melibatkan-mengakomodasi keilmiahan dan perkembangan
teknologi .
Pelaku atau perencana berasal dari masing masing bidang
keahlian : perencanaan anggaran, perencanaan tata ruang,
perencanaan pengembangan sistem informasi, dll)
Pengamat dsini berasal dari :
1. Pejabat / birokrat pemerintah (Bappenas).
2. Pejabat non-pemerintah (LSM, NGO)
3. Perguruan tinggi (PTN, PTS)
Perencanaan Teknokrat
Pengamat dsini berasal dari :
1.Pejabat / birokrat pemerintah (Bappenas).
2.Pejabat non-pemerintah (LSM, NGO)
3.Perguruan tinggi (PTN, PTS)
Implementasi Perencanaan :
1.Perencanaan & Desain Jembatan Suramadu
2.Pengembangan Sistem Informasi Tata Ruang (SITR)
3.Penerapan Zoning Regulation, dipantau oleh BKPRD
4.Pengemban gan Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKDA)
5.Kajian Rencana Pengembangan Geotermal
6.Perencanaan Pembangunan & Pelaksanaannya Pengembangan
Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)
Implementasi Perencanaan
Teknokrat
1.
2.
3.
4.
Perencanaan & Desain Jembatan Suramadu
Pengembangan Sistem Informasi Tata Ruang (SITR)
Penerapan Zoning Regulation, dipantau oleh BKPRD
Pengemban gan Sistem Informasi Keuangan Daerah
(SIKDA)
5. Kajian Rencana Pengembangan Geotermal
6. Perencanaan Pembangunan & Pelaksanaannya
Pengembangan Layanan Pengadaan Secara Elektronik
(LPSE)
Pendekatan Partisipatif
Seluruh lapisan masyarakat ikut dalam
merencakan proses pembangunan :
Partisipasi masyarakat adalah keikutsertaan
untuk mengakomodasi kepentingan mereka
dalam proses penyusunan rencana
pembangunan.
Pelaku : selruh aparat penyelenggara negara
(eksekutif,legislatif, dan yudikatif), masyarakat,
rohaniwan, dunia usaha, kelompok profesional,
organisasi-organisasi non-pemerintah.
Pendekatan
Top-Down dan Bottom-Up
Top
Down
Instrumental
Policy
Bottom
Up
Participative
Pendekatan Top - Down
• Scara bahasa dari Atas ke Bawah.
• Pendekatan dgn inisiatif dari organisasi/ unit/
lembaga ATAS yg ditindaklanjuti (diterjemahkan) ke
BAWAH.
• Sifat-sifat :
1. Substansi dr pusat ke daerah ke daerah yang lebih
mikro lagi.
2. Sumber utamanya : visi, misi Presiden/ Kepala
daerah, proses internal kementrian/ lembaga/
SKPD.
3. Cenderung bersifat target oriented.
4. Cenderung bersifat strategis dan tujuan jangka
panjang
Pendekatan Bottom - Up
Kebalikan dari pendekatan Top-Down.
Scara bahasa : dari Bawah ke Atas.
Pendekatan dgn inisiatif dari lembaga/ organisasi Bawah
yang ditindaklanjuti –diterjemahkan ke Atas.
Sifat-sifat :
1. Substandi dari daerah mikro e daerah yang lebih luas (ke
pusat)
2. Membawa substansi yg bersifat mikro (lokal)
3. Sumber utamanya : Swasta, NGO, Suara Masyarakat
cenderung bersifat trend oriented (tren perkembangan)
4. Cenderung bersifat responsif dan tujuan jangka pendek.
Aspek Perbandingan
Teknokratis
Partisipatif
Aktor-aktor
Tenaga ahli dari pemerintah
Masyarakat dan lembaga
atau organisasi masyarakat
Asumsi-asumsi
Tenaga ahli memiliki keahlian
untuk mengambil keputusn yg
menguntungkan dan
meminimalkan kerugian
Masyarakat lgsung yg
terkena dampak mengetahui
persoalan yg ada
Masy mngkn terlibat dgn isu
tetapi tidak bs bertindak
rasional
Suara masyarakt
menentukan pilihan publik
Efisiensi dan rasionalitas
Keterjangkauan dan
tanggapan atas kebijakan
bagi mereka yg terkena
dampak lgsung
Hasil / Capaian
(Sumber : Budiharsono, 2001)
Pendekatan Top Down
Kelemahan Top Down
Peran pemerintah lebih dominan bila
dibanding peran dari masyarakat
Masyarakat tidak mengetahui capaian
suatu program.
Masyarakat hanya sebagai penerima
keputusan tanpa mengetahui jalannya
proses pembentukan program dari
awal hingga akhir.
Terjadinya miss link antar kebutuhan
masyrakat dgn kebijakan yg dibuat
pemerintah.
Masyarakat menjadi kurang kreatif.
Kelebihan Top Down
Masyarakat tidak perlu bekerja serta
memberi masukan program tersebut
sudah dapat berjalan sendiri karena
adanya peran pemerintah yang
optimal.
Hasil yang dikeluarkan bisa optimal
dikarenakan biaya yang dikeluarkan
ditanggung oleh pemerintah.
Mengoptimalkan kinerja para pekerja
dipemerintahan dalam
menyelenggarakan suatu program.
Pendekatan Bottom-Up
Kelemahan Bottom-Up
Pemerintah tidak begitu berharga
karena perannya tidak begitu besar.
Hasil kebijakan belum tentu baik
karena adanya perbedaan tingkat
pendidikan masyarakat dibanding
aparat birokrasi.
Kelebihan Bottom-Up
Peran masyarakat dapat optimal
dalam memberikan masukan atau ideide kpd pemerintah
Tujuan yang diinginkan sesuai dengan
keinginan masyrakat.
Pemerintah tidak perlu bekerja secara
optimal dikarenakan ada peran
masyarakat lebih banyak.
Hubungan masyarakat dengan
pemerintah tidak berjalan harmonis
karena adanya silih faham karna
kurang jelasnya masing-masing tugas Masyarakat akan lebih kreatif dalam
dari pemerintah dan juga masyarakat. mengeluarkan ide-ide yang yang akan
digunakan dalam suatu jalannya
proses suatu program.
Thank You