PERPANG TNI NO 161 TH 2011 JUKMIN BINPERS PNS 1 1

TENTARA NASIONAL INDONESIA
MARKAS BESAR

NO. 101.04-094423

PETU NJ UK ADMIN ISTRASI PEMBINAAN

PERSONEL PEGAVI'AI NEGERI SIPIL TNI

PERATU RAN PANG LI MA TE NTARA NAS IONAL I N DON ES IA
NOMOR PERPANGII6.1IXIII2O|1 TANGGAL 16 DESEMBER 2011

DAFTAR ISI

Halaman

Peraturan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor

I

161/ Xll 12011 Tanggal 16 Desember 2011 tentang

Petunjuk Administrasi Pembinaan Personel Pegawai Negeri
Perpang

Sipil TNI
LAMPIRAN

BAB

I

PENDAHULUAN
1.

2.
3.
4.
5.

BAB


II

Umum

.
Urut

Maksud dan Tuju;; ::: : :: ::: : :
Ruang Lingkup dan Tata

Dasar

KETENTUAN UMUITI

Dasar

III

6
6

7

Pengertian-Pengertian (tercantunl Fada
sublampiran A)

. r . ... r r a ... r.. .. ! r r. r r ' r, . r r . r r .. r . r | . r. r r . ... . r. . . .
UmUm
6.
!r. r r.... rr..r..........
rrr....rr
7, TUj Uan rrr r... !r..!.r......r
r!...r.
r......t...r
r............rr
... rr..rr rr......8
SaSafan
8.
9. Asas-Asas
10. Kebijaksanaan


BAB

5

13
13
13
14
14

PENGADAAN

11. Umum
12. Tujuan
13. Proses Pengadaan
14. Perencanaan
15. Susunan dan Organisasi
16. Tugas dan Tanggung Jawab

15

16
16
16
17
18

17. Sumber Pegawai Negeri Sipil TNI dan
Pgrsyaratan .., ... ... ... r.,

19
21

18. Tata Cara Penerimaan
19. Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil

TNt
20. Penghasilan
21. Pengangkatan Menjadi Pegawai Negeri
Sipil TNI
22. Wewenang

23. Pemberhentian CPNS TNI
24. Sumpah/Janji Pegawai Negeri Sipil
(CPNS)

26
2T
29
30
31

BAB IV PENDIDIKAN DAN LATIHAN

25. Urnum
. r . r . . . . . .. r . . r t . . r r r .. I r. r . r r r r r r r | . . . . . . . . | . | . - . r r , I
32
26. Tujuan Pendidikan dan Pglatihan, . . . ., . ., . . . . . . . . . 32
.

27.


SaSaran

.....r........r....r..r..r.

r.! rrr rr.. rr rr.........r.

28. Jenip Pgndidikan dan Pefatihan ... ,.. ... ... ... ... ..
29. Pendidikan dan Pelatihan (Dikfat) Bela Negara
/Latsarmil r r. ,... r. ,,,
30. Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
(Diklat Prajabatan) !rr,....,... !.. r.. rrr....,..r...r..,, r,
31. Pembgkalan Alih Golongan PNS TNI ..............r
32. Pendidikan dan Pelatihan dalam Jabatan ....,...
33. Pendidikan dan Pefatihan Kepemimpinan

r

Tingkat

lV ... rr. r...'..!.


rr..r.......

rrr..r...,r

r

rrr..r.....r

33
33
33
34
35
37
38

34. Pendidikan dan Pefatihan Kepemirnpinan
Tingkat


lll .. r....... r... r r...!,.f ... !... r..... !... r i. r.... i.. 39

35. Pendidikan dan Pefatihan Kepemimpinan
Tingkat Il'.. ... ... ... ... .!.,.. ..r r r. ... ... ... ... .. r r.r !.! ..r. 41
36. Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan
Tingkat |
42
37. Diklat Fungsional
4g
38. Diklat
... ... ..:.. 44

....
.
Teknis

BAB

V


PENGGUNAAN

Umum
40, Tujuan
41. Jenis dan Bidang Jabatan Pegawai Negeri
Sipil TNI
42. Pengangkatan dan Pemberhentian Dalam
Jabatan
43. Kepangkatan
44. Pola Karier Pegawai Negeri Sipil TNI
45. Sarana Pengendalian Karier Pegawai Negeri
Sipil TNI
46. Struktur Kekuatan dan Komposisi Pegawai
Negeri Sipil TNI
47. Data Personel Mutakhir
48. Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai
Negeri Sipil
49. Daftar Urut Kepangkatan (DUK) Pegawai
Negeri Sipil
50. Ujian Dinas

51. Badan Pertimbangan Jabatan dan
Kepangkatan (Baperjakat) .
39.

44
45
45
48
50
66
79
80
80
81

86
91

52. Pemindahan/Diperbantukan/Dipekerjakan
BAB

VI

94
97

PERAWATAN
53,

54.

Umum
Tujuan

Jasmani
.
Pembinaan Disiplin
cuti
Perawatan Kesehatan
Perkawinan/Perceraian
:.. ..
Penghasilan
Tunjangan Gacat ... .

55. Pembinaan
56. Pembinaan Mental ...

57.
58.
59.
60.
61.

62.

.

ill

... ... 100
... ... 101
.. - .. - 101
.... 101
. 101
... . 103

...107
108
... .. 109
.. ..... 109
..

63. Uang Duka dan Biaya Pemakaman .....111
64. Santunan ASABRI ....
.....114
65. Tanda Kehormatan
..116
66. Pelayanan Personel
... ... 1 19
BAB

VII

PEMISAHAN

67.

Umum
Tujuan

..120
......120
..120
..129

...

68.
69. Jenis-Jenis Pemberhentian PNS TNI

.

..
71. Wewenang
72. Pemberian Uang Tunggu
73. Pemberian Bebas Tugas (BT)/Masa
Persiapan Pensiun (MPP)
74. PensiunPegawai Negeri Sipil TNI
75. Pensiun Janda/Duda dan Bagian Pensiun
Janda/Duda .
76. Penyaluran
70. Pemberhentian Sementara

.

.. ... 131

... ... 131
...

..132

......133
.. ... 136

... ... 139

BAB VIII PENUTUP
77

. Petunjuk Administrasi

SUBLAMPIRAN A PENGERTIAN- PENGERTIAN
SUBLAMPIRAN B TATARAN WEWENANG
DI LINGKUNGAN MABES TNI
SUBLAMPIRAN G TATARAN WEVTIENANG
DI LINGKUNGAN ANGKATAN

IV

.....140
141

149
161

TENTARA NASIONAL INDONESIA
MARKAS BESAR

PERATURAN PANGLIMA TNI
Nomor: PerPang I 161 lKlll201 1

tentang
PETUNJUK ADMINISTRASI
PEMBINMN PERSONEL PEGAWAI NEGERI SIPIL TNI
PANGLIMA TENTARA NASIONAL INDQNESIA

Menimbang

:

Bahwa untuk memperoleh daya guna dan

hasil guna yang optimal dalam penggunaan
Pegawii Negeri Sipil TNI yang dihadapkan
deigan perliembangan situasi, kondisi dan

kebutunan, dinilai Peraturan Panglima TNI Nomor
Oktober 2007
Perpang l28lXI2OO7 tanggal
tent'ang Petunjuk Administrasi Pembinaan Personel Fegawai Negeri Sipil TNI sudah tidak sesuai
lagi, malia perlu menetapkan Petunjuk Adminis-

3

tr#

pembinaan Personel Pegawai Negeri Sipil

TNI.

Mengingat

: 1.

I

Undang-Undang Rl Nomor Tahun 1974
tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55,

2

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang Rl Nomor 43 Tahun 1999
tentang Perubahan atas Undang-Undang Rl

Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

38e0);

2.

Peraturan Pemerintah Rl Nomor 32 Tahun
1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1979 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 31a9);

3.

Peraturan Pemerintah Rl Nomor 101 Tahun
2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
lndbnesia Tahun 2000 Nomor 198, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
401e);

4.

Peraturan Pemerintah Rl Nomor 98 Tahun
2000 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2000 Nomor 195, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4016) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Rl
Nomor 11 Tahun 2002 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Rl Nomor 98 Tahun 2000

tentang Pengadaan Pegawai Negeri

Sipil
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2002 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4192);

3

5. Peraturan Pemerintah Rl Nomor I Tahun
2003 tentang Wewenang Pengangkatan,
Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri
Sipil. (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4263);

6.

Peraturan Menteri Pertahanan

Rl Nomor

9

Tahun 2009 tentang Pokok-pokok Pembinaan
Pegawai Negeri Sipil Departemen Pertahanan.

7.

Peraturan Panglima TNI Nomor Perpang/
45N1112008 tanggal 21 Juli 2008 tentang Petunjuk
Induk Pembinaan Personel dan Tenaga Manusia

Tentara Nasional Indonesia.
MEMUTUSKAN

Menetapkan

'.

1.

Mengesahkan berlakunya Peraturan
Panglima TNI tentang Petunjuk Administrasi

Pembinaan Personel Pegawai Negeri Sipil TNI
sebagaimana tercantum dalam lampiran peraturan
ini.

2.

Peraturan Panglima TNI Nomor Perpang/
Oktober 2007 tentang
281X12007 tanggal

3

Petunjuk Administrasi Pembinaan

Personel
Pegawai Negeri Sipil TNI dan Ketentuan-ketentuan
terdahulu yang bertentangan dan tidak sesuai
dengan peraturan ini dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.

4

3.

ini

Peraturan
ditetapkan.

berlaku

sejak

tanggal

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 16 Desember 201

A,n. Panglima TNI
Aspers
Cap/tertanda
Distribusi:

Bambang Wahyudi, S.lP.
Marsekal Muda TNI

A dan B Mabes TNI

ffir

Autentikasi
afa Setum TNI

kqlNfotr: Frans Yusuf, M.M.
Kolonel Adm NRP 512654

1

Lampiran
Peraturan Panglima TNI
Nomor Perpan gl 16 1 /)(llt201 1
Tanggal 16 Desember 2011

TENTARA NASIONAL I NDONESIA
MARKAS BESAR

PETUNJUK ADMINISTRASI
PEMBINAAN PERSONEL PEGAWAI NEGERI SIPIL TNI

BAB

I

PENDAHULUAN

1.

Umum.

a.

Pegawai Negeri Sipil merupakan . komplemen dari
prajurit TNl, oleh karena itu Pegawai Ne$eri Sipil TNI dan
prajurit TNI merupakan suatu kesatuan yang terpadu d_"n
bertanggung jawab dalam pelaksanaan tugas pokok TNl.

Keterpaduan tersebut harus tercermin dalam semua tingkat
organisasi dan wajib memahami peranan masing-masing.

b.

Penggunaan Pegawai Negeri sipil di lingkungan TNI
ditakukan atas pertimbangan adanya kebutuhan dan tuntutan
tugas tertentu yang lebih efektif dan efisien bila dijabat oleh

Pegawai Negeri sipil TNl, sehingga dapat menjamin

keberlanjutan pelaksanaan tugas pokok TNl.

c.

Pegawai Negeri Sipil TNI kedudukannya sama dengan

Pegawai Negeri Sipil

lainnya.

Oleh karena itu dalam

penyelenggaraan pembinaannya, di samping berdasakan
pada ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku
untuk Pegawai Negeri Sipil pada umumnya juga berdasarkan

6

pada ketentuan dan kebijakan yang dikeluarkan

oleh

Panglima TNl.

d.

Pegawai Negeri Sipil TNI atas dasar sifat penugasan,
kedudukan dan untuk mendapatkan manfaat optimal dalam
penggunaan, maka perlu ditetapkan Petunjuk Administrasi
Pembinaan Personel Pegawai Negeri Sipil TNl.

2.

Maksud dan Tuiuan. Petunjuk Administrasi Pembinaan
Personel Pegawai Negeri Sipil TNI (Jukmin Binpers PNS TNI)

dimaksudkan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan

pembinaan Pegawai Negeri Sipil di lingkungan TNl, dengan tujuan
agar penyelenggaraan pembinaan personel Pegawai Negeri Sipil
TNI dapat dilaksanakan secara seragam, tertib, lancar, efektif, dan
efisien.

3.

Ruang Lingkup dan Tata

Urut.

Lingkup Pembinaan

Personel Pegawai Negeri Sipil TNI meliputi ketentuan pengadaan,
pendidikan dan , pelatihan, penggunaan, perawatan dan
pemisahan Pegaw'ai Negeri Sipil TNI dengan tata urut sebagai
berikut :
a.

Bab I Pendahuluan.

b.

Bab ll Ketentuan Umum.

c.

Bab lll Pengadaan.

d.

Bab fV Pendidikan dan Pelatihan.

g.

Bab V Penggunaan.

f.

Bab Vl Perawatan.

g.

Bab Vl I Pemisahan.

h.

Bab Vl ll Penutup.

4.

Dasar:

a.

Undang-undang

Rl Nomor 11 Tahun 1969 tentang

Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda/Duda

Pegawai
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969 Nomor
a2);

undang-undang Rl Nomor I Tahun 1974 tentang
Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik
fndonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran

b.

Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Rl Nomor 43 Tahun 1999
tentang perubahan atas Undang-Undang Rl Nomor 8 Tahun
1974 t6ntang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1 999 Nomor 169, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);

c.

undang-undang Rl Nomor 34 Tahun 2OO4 tentang
Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik
tndonesia Tahun 2OO4 Nomor 127, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4439);

d.

Peraturan Pemerintah Rl Nomor 4 Tahun 1966 tentang
Pemberhentian/Pemberhentian Sementara Pegawai Negeri
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1966 Nomor
Tambahan Lembaran Negala Republik Indonesia Nomor
27e3);

i,

Peraturan Pemerintah Rl Nomor 21 Tahun 1975
tentang Sumpah tJanit Pegawai Negeri Sipil (Lembaran
Negari Republik Indonesia Tahun 1975 Nomor 77);

e.

Peraturan Pemerintah Rl Nomor 24 Tahun 1976
tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara

f.

8

Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor

SZ, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3093);

g.

Peraturan Pemerintah

Rl

Nomor 7 Tahun 1gT7 tentang
Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1977 Nomor 11, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3099)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Rl
Nomor 11 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Rl Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 24);

h.

Peraturan Pemerintah Rl Nomor 26 Tahun 1977
tentang Pengujian Kesehatan Pegawai Negeri Sipil dan
Tenaga-Tenaga Lainnya yang Bekerja pada Negara Rl
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1977 Nomor
36, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3105);

i.

Peraturan Pemerintah Rl Nomor 10 Tahun 1979
tentang Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri
Sipif (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1979
Nomor 17);

j.

Peraturan Pemerintah Rl Nomor 15 Tahun 1979
tentang Daftar Urut Kepangkatan Pegawai Negeri Sipil
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1979 Nomor
22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3138);

k.

Peraturan Pemerintah Rl Nomor 32 Tahun 1979
tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1979 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

I
3149) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Rl Nomor 65 Tahun 2008 tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Rl Nomor 32 Tahun 1979 tentang
Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 41);

l.

Peraturan Pemerintah Rl Nomor 12 Tahun 1981
tentang Perawatan, Tunjangan Cacat dan Uang Duka
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tambahan Lembaran Negara
Tahun 1981 Nomor
Republik Indonesia Nomor 3194);

16,

Peraturan Pemerintah Rl Nomor 10 Tahun 1983
tentang lzin Perkawinan dan Perceraian Bagi Pegawai
Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1993 Nomor 13, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3250) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Rl Nomor 45 Tahun 1990 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Rl Nomor 10 Tahun
1983 tentang lzin Perkawinan dan Perceraian Bagi Pegawai
Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1990 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik

m.

Indonesia Nomor 3424);

n.

Peraturan Pemerintah Rl Nomor 8 Tahun 1989 tentang
Pemberhentian dan Pemberian Pensiun Pegawai Negeri
Sipil serta Pemberian Pensiun Janda/Dudanya (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1989 Nomor 13,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
33e2);

o.

Peraturan Pemerintah

Rl Nomor 16 Tahun 1994

tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran
22)
Negara Republik Indonesia Tahun 1994
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Rl

No

10

Nomor 40 tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Rl Nomor 16 Tahun 1 gg4 tentang Jabatan

Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 51, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5121);

p.

Peraturan Pemerintah Rl Nomor 5 Tahun 1999 tentang
Pegawai Negeri Sipil yang menjadi Anggota Partai Politik
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor
1 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3801) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Rl Nomor 12 Tahun 1999 tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Rl Nomor 5 Tahun 1999 tentang
Pegawai Negeri Sipil yang Menjadi Anggota Partai Politik
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor
20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3808);

q.

Peraturan Pemerintah Rl Nomor 97 Tahun 2000
tentang Fonrlasi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 194, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4015)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Rl
Nomor 54 tahun 2003 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Rl Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara
Repubfik Indonesia Nomor a322);

r.

Peraturan Pemerintah

Rl

Nomor 98 Tahun 2000

tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 195, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4016)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Rl
Nomor 11 Tahun 2002 tentang Perubahan atas Peraiuran

11

Pemerintah Rl Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor a192't:

s.

Peraturan Pemerintah Rl Nomor 99 Tahun 2000
tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 196,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4017) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Rl Nomor 12 tahun 2002 tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang
Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 32, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4193);

t.

Peraturan Pemerintah Rl Nomor 100 Tahun 2000
tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan
Struktural sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Rl Nomor 13 Tahun 2002 tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Rl Nomor 100 Tahun 2000
tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan
Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2002 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik
ndonesia Nomor 4194);
f

u.

Peraturan Pemerintah Rl Nomor 101 Tahun 2000
tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri
Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000

Nomor 198, Tambahan Lembaran Negara

Republik

Indonesia Nomor 4019);

v.

Peraturan Pemerintah Rl Nomor 9 Tahun 2003 tentang
Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia

12

Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara
Republik lndonesia Nomor a263);

w.

Peraturan Pemerintah

Rl Nomor 3s rahun

2o1o
tentang Pelaksanaan undang-undang Nomor 20 tahun 2009
tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan
(Lembaran Negara Repubf ik Indonesia Tahu n 2010 Nomor
43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
51 15);

x.

Peraturan Pemerintah Rl Nomor 53 Tahun 2010
tentang Disiplin PegaWai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik lndonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3135);

y.

Peraturan Pemerintah Rl Nomor 14 Tahun 2011
tentang Penetapan Pensiun Pokok Pensiunan Pegawai
Negeri Sipil dan Janda/Dudanya (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 26);

z.

Peraturan Menteri Pertahanan Rl Nomor 09 Tahun
2008 tentang Besar Manfaat Santunan ASABRI bagi Prajurit
TNl, Anggota Polri dan Pegawai Sipil Dephan/Polri beserta
Keluarganya;

aa. Peraturan Menteri Pertahanan Rl Nomor 08 Tahun
2009 tentang Penyelenggaraan Ujian Dinas Pegawai Negeri
Sipil Departemen Pertahanan;

ab.

Peraturan Menteri Pertahanan Rl Nomor 09 Tahun
2009 tentang Ketentuan Pokok-pokok Pembinaan Pegawai
Negeri Sipil Departemen Pertahanan;

ac.

Peraturan Panglima TNI Nomor Perpang l45t Vllt2OOg
tentang Petunjuk Induk Pembinaan Personel dan Tenaga
Manusia.

13

5.

Pengertian-Pengertian. Pengertian-pengertian seperti yang
tercantum pada sublampiran A lampiran peraturan ini.

BAB II
KETENTUAN UMUM

6. Umum.

Pembinaan personel Pegawai Negeri Sipil TNI
menyangkut masalah yang luas dan kompleks dalam jangka
waktu yang cukup panjang, maka dalam penerapannya perlu
adanya kesesuaian antara situasi dan kondisi dengan tugas pokok
Sedangkan pembinaannya didasarkan pada
organisasi
tujuan, sasaran, asas-asas dan kebijaksanaan dasar pembinaan
Pegawai Negeri Sipil TNl.

TNl.

7. Tujuan.

Pembinaan personel Pegawai Negeri Sipil TNI
bertujuan untuk menyiapkan Pegawai Negeri ,Sipil TNI sebagai

unsur aparatur negara yang profesional,

berwawasan
kebangsaan, disiplin, sejahtera, dan bertanggung jawab.

8.

Sasaran. Sasaran pembinaan

personel Pegawai Negeri

Sipil TNI adalah:

a.

Terwujudnya Pegawai Negeri

Sipil TNI

yang

profesional.

b.

Terwujudnya Pegawai Negeri Sipil TNI yang memiliki
jiwa dan semangat kebangsaan.

c.

Terwujudnya Pegawai Negeri Sipil TNI sebagai
komplemen yang mampu mendukung pelaksanaan tugas
pokok TNl.

d.

Terwujudnya semangat dan disiplin kerja yang tinggi
serta kesejahteraan yang memadai.

14

e.
9.

Terwujudnyatertibadministrasi kepegawaian.

Asas-asas.

a.

Pemanfaatan dan pendayagunaan Pegawai Negeri

Sipil TNI yang sebesar-besarnya untuk kepentingan tugas.

b.

Penempatan Pegawai Negeri Sipil TNI pada tugas dan
kedudukan yang tepat.

c.

Peningkatan kemampuan, kecakapan, minat dan bakat
melalui pendidikan dan pelatihan.

d.

Peningkatan motivasi agar setiap Pegawai Negeri Sipil
TNI berhasrat untuk mencapai prestasi kerja yang optimal,
melalui keteladanan, bimbingan, dan dorongan.

e.

Pemberian kesempatan untuk pengembangan karier
berdasarkan perpaduan sistem karier dan sistem prestasi
kerja.

.
g.

f

Pemeliharaan dan peningkatan kesadaran nasional.

Keterbukaan, setiap Pegawai Negeri Sipil TNI secara
garis besar dapat mengetahui dan mengerti pengembangan
kariernya.

10.

Kebijakan Dasar.

a.

Pengadaan Pegawai Negeri Sipil TNI dilaksanakan

untuk mengisi formasi yang lowong, bersumber dari
masyarakat dengan mengutamakan kualitas dan mental

yang Pancasilais berdasarkan kebutuhan satuan TNI untuk

mencapai kekuatan PNS TNI sesuai dengan rencana

strategis TNl.

15

b.

Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil TNI

dilaksanakan untuk pengembangan keterampilan dan
kompetensi, baik pendidikan yang berlaku bagi Pegawai
Negeri Sipil pada umumnya maupun pendidikan teknis dan
fungsional lainnya di lingkungan TNl.

c.

Penggunaan Pegawai Negeri Sipil TNI diarahkan untuk
melaksanakan tugas non-tempur, dan setiap Pegawai Negeri
Sipil TNI mendapat kesempatan yang sama dalam
pengembangan karier yang seluas-luasnya sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat diperlukan
bagi organisasi TNl.

d.

Perawatan yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil
TNI merupakan pemenuhan kebutuhan lahiriah dan batiniah,
sehingga secara psikologis berpengaruh pada penciptaan
kondisi setiap Pegawai Negeri Sipil TNl, agar mempunyai
kesegaran jasmani dan rohani serta semangat yang tinggi
dalam pengabdiannya.

e.

Pemisahan Pegawai Negeri Sipil TNI disebabkan oleh
adanya penyusutan personel seperti pensiun, meninggal
dunia, berhenti atau sebab lain, oleh karena itu perlu untuk
menjaga komposisi personel yang ideal baik ditinjau dari segi

kuantitas maupun kualitas sesuai dengan kebutuhan
organisasi.

BAB

III

PENGADAAN

11. Umum.

a.

Pengadaan personel Pegawai Negeri Sipil untuk
mengawaki organisasi TNI didasarkan atas formasi yang

16

lowong yang disebabkan oleh dua hal yaitu adanya
pemisahan Pegawai Negeri Sipil dan perluasan organisasi.

b"

Alokasi pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
TNI ditetapkan ofeh Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi.

12. Tujuan.

Pengadaan Pegawai Negeri Sipil TNI bertujuan
untuk menyediakan Pegawai Negeri Sipil TNI yang memenuhi
kuantitas dan kualitas sesuai dengan persyaratan yang
dibutuhkan oleh organisasi TNl.

13. Proses Pengadaan. Proses Pengadaan Pegawai Negeri
Sipil TNI meliputi kegiatan perencanaan, pengumuman,
pelamaran, penyaringan, pengangkatan calon sampai dengan
pengangkatan menjadi Pegawai Negeri Sipil.

14. Perencanaan.

a.

Penyusunan Formasi.

1)

Formasi Pegawai Negeri Sipil TNI disusun

berdasarkan kebutuhan organisasi TNI sesuai dengan
Rencana Strategi (Renstra) TNl.

2)

Formasi Pegawai Negeri Sipil TNI setiap tahun

diajukan kepada Menteri Pertahanan

selanjutnya
disampaikan kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi.

b.

Alokasi Pengadaan Pegawai Negeri Sipil TNl.

1)

Alokasi pengadaan Pegawai Negeri Sipil TNI
ditetapkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur

17

Negara dan Reformasi Birokrasi atas dasar pengajuan
Menteri Pertahanan.

2)

Alokasi pengadaan Pegawai Negeri Sipil TNI
untuk Mabes TNI dan Angkatan didasarkan pada

kebutuhan organisasi sesuai dengan Renstra TNl.

15.

Susunan dan Organisasi.

a.

Panitia Pelaksana. Panitia pelaksana pengadaan
Pegawai Negeri Sipil TNI untuk semua tingkat pendidikan

umum/golongan kepangkatan ditentukan sebagai berikut:

1) Panitia Mabes TNI dibentuk oleh Panglima TNI2) Panitia Angkatan dibentuk oleh para Kas
Angkatan.
,

b.

Kedudukan dan Keanggotaan.

1)

Panitia Mabes TNI berkedudukan di Mabes TNI
yang keanggotaannya secara fungsional dijabat oleh
para pejabat di lingkungan Mabes TNI diangkat
berdasarkan Surat Perintah Panglima TNl.

2)

Panitia Angkatan berkedudukan di Angkatan yang
keanggotaannya secara fungsional dijabat oleh para
pejabat di lingkungan Angkatan diangkat berdasarkan
Surat Perintah Kas Angkatan.

3)

Susunan Keanggotaan:

a)
b)

Ketua.

Sekretaris.

18

c)

Anggota.

(1) Tim Pemeriksa Administrasi;
(2) Tim Akademik;
(3)

Tim Keahlian/Keterampilan;

(4) Tim Pemeriksa Kesehatan;
(5) Tim Jasmani;
(6) Tim Wawancara;
(7) Tim Pemeriksa Psikologi.

4)

Panitia Angkatan lebih lanjut diatur tersendiri oleh
Kas Angkatan.

16. Tugas dan Tinggung

a.

Jawab.

Panitia Mabes TNl.

1)

Membuat perencanaan waktu pelaksanaan
penerimaan CPNS TNI mulai dari pengumuman
penerimaan, pelamaran/pendaftaran, pemanggilan
pelamar, ujian saringan, penentuan akhir, dan
pengangkatan CPNS TNl.

2)
3)

Menyiapkan materi ujian saringan dan seleksi.

Melaksanakan seleksi administrasi, akademik,

keahlian/keterampilan, kesehatan, jasmani, wawancara,
dan psikologi.

19

4)

Mengirimkan hasil seleksi tingkat Mabes TNI ke
Kementerian Pertahanan.

b,

Panitia

Angkatan.

Panitia Angkatan lebih lanjut

diatur tersendiri oleh Kas Angkatan.

17. Sumber Pegawai Negeri Sipil TNI dan Persyaratan.

a.

Sumber Pegawai Negeri Sipil TNl.

Masyarakat umum terdiri atas lulusan

1)

:

Perguruan Tinggi Negeri/Swasta yang telah

diakreditasi.

2)
3)
4)
5)
b.

Akademi Negerilswasta yang telah diakreditasi.
Sekolah Menengah Umum/Kejuruan/setingkat.

Sekolah LanjutanTingkatPertama/setingkat.
Sekolah Dasar/setingkat.

Persyaratan Pelamar

1) Warga Negara Indoneqia pria/wanita beragama2) Berusia serendah-rendahnya 18 tahun dan
setinggi-tingginYa 35 tahun.

3)

Tidak pernah dihukum penjara atau kurungan
berdasarkan keputusan pengadilan yang sudah

mempunyai kekuatan hukum

tetap karena

melaksanakan sesuatu tindak pidana kejahatan jabatan
atau tindak pidana kejahatan yang ada hubungan
dengan jabatannya.

20

4)

Tidak berkedudukan sebagai Pegawai Negeri Sipil

atau Calon Pegawai Negeri.

5)

Tidak berkedudukan sebagai Calon Pegawai
Negeri dan tidak sedang terikat perjanjian/kontrak kerja

dengan instansi lain.

6)

Berkelakuan baik yang dibuktikan dengan surat
Keterangan Catatan KePolisian.

7)

Berbadan 'sehat dibuktikan dengan surat
keterangan dokter dan mempunyai tinggi badan
sekurang-kurangnya 160 cm untuk pria dan 155 cm
untuk wanita.

8)

Tidak bertato dan tidak bertindik (untuk wanita,

9)

Tidak ada bekas tato maupun bekas tindik.

tindik di telinga masing-masing tidak lebih dari satu).

Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara
Republik Indonesia atau negara lain yang ditentukan

10)

oleh pemerintah.
1

1) Terdaftar di Kemnakertrans/Kanwil Kemnakertrans

setempat.

12) Bersedia memberikan baktinya

sekurangkurangnya dua tahun terhitung dari saat pengangkatan
menjadi CPNS.

13)

Pada waktu melamar dan seleksi bagi wanita tidak
dalam keadaan hamil.

21

14) Tidak bersuami/beristeri seorang yang berkewarga

negaraan asing atau tanpa kewarganegaraan, dengan
mencantumkan surat keterangan dari Kelurahan/Kepala
Desa.

15) Tidak sedang melamar menjadi Pegawai Negeri
SiPil di instansi lain.

16) Tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak
atas permintaan sendiri atau tidak dengan hormat
sebagai anggota PNS/Anggota TNI/Polri atau
diberf,entikan
swasta.

-Iidak dengan hormat sebagai pegawai

17) Bersedia mengganti biaya sesuai dengan surat

pernyataan ikatan Gtj" dengan Mabes TNI/Mabes
Angiatan apabila yang bersangkutan mengundurkan diri
sebagai CPNS/Pegawai Negeri

{8.

Sipil'

'

Tata Cara Penerimaan

a.

Pengumuman Penerimaan'

Diumumkan seluas-luasnya melalui internet,
mediamassayangtersediadan|ain-|ainyangmungkin

1)

digunakan.

2)

Pengumuman harus mencantumkan antara lain

a)
b)

Formasi dan keahlian yang dibutuhkan;

Persyaratan yang harus dipenuhi oleh

pelamar;

c)

:

Alamat temPat lamaran diajukan;

22

d)
e)
b.

Batas waktu pengajuan surat lamaran;

Dan lain-lain yang dipandang perlu.

Pendaftaran calon.

1)

Pendaftaran bagi pefamar CPNS Mabes TNI
diajukan kepada Panglima TNI U.p. Aspers Panglima
TNI.

2)

Pendaftaran bagi pelamar CPNS Angkatan lebih
lanjut diatur tersendiri oleh Kas Angkatan.

G.

Penyaringan

1)

Tes penampilan/pemeriksaan postur dan sikap

pelamar.

2)

Pemeriksaan kelengkapan administrasi oleh tim

Administrasi. Pelamar yang memenuhi persyaratan
sebelum mengikuti seleksi/pemeriksaan selanjutnya,

diadakan pemeriksaan terhadap
kelengkapan administrasi yang meliputi

bahan-bahan

:

a)

Surat lamaran ditulis tangan sendiri memakai
huruf kapital/balok, tinta hitam dan ditandatangani
serta ditempel pas photo ukuran 3 x 4 cm.

b)

Formulir pendaftaran pelamar yang telah diisi
dan ditandatangani.

c)
d)

Fotokopi KTP sebanyak satu lembar.

Daftar Riwayat Hidup singkat bermaterai

cukup.

23

e)

Fotokopi liazah dan Transkrip nilai yang

dilegalisir.
Fot6kopi ijazah (D3 dan Sl) berikut transkrip nilai
yang sirOin dilegalisir (cap dan tanda tangan asli)
Dekan/Direktur Program atau Ditien Dikti
Kemdiknas bagi lulusan Perguruan Tinggi Luar
Negeri (surat Keterangan Kelulusanlliazah
Sementara tidak daPat diterima).

6nf

0
g)

Fotokopi Akte Kelahiran/Kenal Lahir'

Fotokopi Kartu Tanda Pencari Kerja (dari

Kemnakertrans).

h) Surat Keterangan Catatan Kepolisian
(SKCK) dari Polres setemPat.

i)

Surat Keterangan Bebas Narkoba (terbaru)

dari unit pelayanan kesehatan pemerintah'

j)SuratKesehatan(terbaru)sehatjasmanidan
iohani dari dokter dengan melampirkan hasil Lab:
photo Thorax, urine rutin, kimia darah, darah rutin,
fungsi hati dan fungsi ginjal.

k)

Pas photo berwaina terbaru ukuran 3 x 4 cm
rbb"ny"k enam lembar dan 4 x 6 cm sebanyak
enam lembar dengan latar belakang merah dan
menggunakan Pakaian berkerah.

l)

Fotokopi ljazahtsertifikat Kursus/ Pendidikan
lnformal.

m)

surat Pernyataan tidak pernah diberhentikan

dengan hormat atas permintaan sendiri atau tidak

24

dengan hormat sebagai PNS/Anggota TN|/polri
atau diberhentikan tidak dengan hormat sebagai
pegawai swasta.

n) Surat Pernyataan tidak berkedudukan

sebagai CPNS dan tidak sedang terikat
perjanjian/kontrak kerja dengan instansi lain.

3)

Ujian

akademik. Ujian akademik untuk

memperoleh calon yang memiliki tingkat pengetahuan
yang cukup pada bidang:

4)

a)

Tes Pengetahuan urnum.

b)

Tes Bahasa Inggris.

c)

Tes Bakat Skolastik.

Pemeriksaan Kesehatan

a)

Pemeriksaan
dimaksudkan untuk:

kesehatan badan calon

(1)

Mendapatkan masukan Pegawai Negeri
Sipil yang sehat jasmani dan rohani, cakap
dan rnampu melaksanakan tugas sebagai
Pegawai Negeri Sipil TNl.

(2)

Mencegah adanya

atau

menduga
adanya penyakit menular, cacat yang dapat
mengganggu diri yang bersangkutan atau
lingkungannya selama menjadi Pegawai
Negeri Sipil TNf.

25

b)

Ketentuan

tata cara pemeriksaan diatur

tersendiri.

5)

Tes kesegaran jasmani.

Pemeriksaan kesegaran jasmani calon
dimaksudkan untuk mendapatkan masukan

a)

Pegawai Negeri Sipil yang mempunyai kebugaran
jasmani untuk mendukung tugas pokok dalam
pelaksanaan tugas sebagai Pegawai Negeri sipil
TNI.

b)

Ketentuan tata cara pemeriksaan diatur

tersendiri.

6) wawancara. wawancara untuk memperoleh
calon yang memiliki sikap mental yang baiffpositif
terhadap :
a) Pancasila dan UUD 1945.
b) Neg ara Kesatuan Republik lndonesia
n

(NKRI).

c)

Bhineka Tunggal lka.

7')

Pemeriksaan Psikologi. Pemeriksaan psikologi
nagi GPNS TNI yang berijazah s-1 dan D-3 meliputi :
a)

Intelejensi umum (lntelligence Quotion = lQ).

b)

Kepribadian (Emotional Quotion = EQ)-

c)

Sikap kerja.

26

d.

Pengumuman hasil pengujian/pemeriksaan dan

pemilihan.

Bagi calon yang lulus penyaringan, diadakan
penelitian dan peninjauan kembali yang meliputi :

1)
2)
3)
4)

Hasilpenyaringan/pemeriksaan.
Lahiriah dan jasmaniah secara umum.
Kecakapan dan keterampilan yang diperlukan.

Menetapkan atau memutuskan para calon yang
memenuhi persyaratan.

5)

Panitia Penentu Akhir menetapkan para pelamar
yang lulus/terpilih sesuai dengan alokasi formasi dan
kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan untuk diproses
lebih lanjut.
19.

Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) TNl.
I

a.

Para pelamar yang lulus ujian

penyaringan
dinyatakan dengan Surat Keputusan Menteri Pertahanan.

b.

Diusulkan kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara
untuk mendapatkan Nomor ldentitas Pegawai Negeri Sipil
(NrP).

c.

Menteri Pertahanan menerbitkan keputusan peng-

angkatan CPNS.

d.

Mabes TNI menindaklanjuti dengan

e.

Angkatan lebih lanjut diatur tersendiri oleh

menerbitkan
keputusan penempatan dalam jabatan di lingkungan Mabes
TNI.

Angkatan.

Kas

27

20. Penghasilan'

a.

Hak atas gaji bagi CPNS adalah 80% (delapan puluh
persen) dari gaji iokok Pegawai Negeri Sipil, mulai berlaku
pada saat ya;6 bersangkutan secara nyata melaksanakan
iugasnya V-ang dinyatakan dengan surat pernyataan/surat
pelrintah dari satuan organisasi Y?ng bersangkutan, yang
dikeluarkan selambat-lambatnya dua bulan setelah yang
bersangkutan secara nyata telah melaksanakan tugas.

b.

Surat pernyataan melaksanakan tugas dlsampaikan

kepada

:

1)

Kepala Kantor Perbendaharaan

2)
3)
4)

Pejabat Pembuat Daftar Gaii'

Negara/Biro/

Bagian Keuangan Daerah.

Calon Pegawai Negeri sipil yang bersangkutan.
Pejabat lain yang dianggap perlu'

Selambat-lambatnya dua bulan setelah surat
pernyataan telah melaksanakan tugas dibuat, pejabat

c.

pembuat Jaftar gaji sudah mengaiuk?l usul pembayaran gaji
ir"ng bersangkutair kepada Kepala Kantor Perbendaharaan
dan Kas Negara/Kas Daerah.

d,CPNSyangpenempatannyajauhdlritempat

tinggalnya, sudan Oianggap nyata .melaksanakan tugas sejak
ia Grangkat menuju [e iempat tugastrYo, yanq d.ibuktikan
dengan Eurat perintah perjalanan/penugasan dari pejabat
yang berwenang menugaskan.

e.

Pada saat pengangkatan pertama CPNS ada kalanya
yang bersangkutan tenn mempunyai masa kerja yang dapat
iipelnitungkan untuk penetapan gaji pokok.

28

f.

Masa kerja yang dapat diperhitungkan penuh untuk

penetapan gaji pokok dalam pengangkatan pertama adalah

1)

:

Masa selama menjadi calon/pegawai Negeri sipil,
kecuali masa selama menjalankan cuti
luar
tanggungan negara.

2)

di

Masa selama menjadi Pejabat Negara.

Misalnya: Masa selama menjadi Anggota DpR Rt,
Gubernur dan lain sebagainya.

3)

Masa selama menjalankan tugas pemerintahan,

yang antara lain masa penugasan sebagai

:

a) Local Staff pada Perwakilan Republik
Indonesia di luar negeri.

b)

Pegawai tidak tetap, misalnya masa bakti

dokter selama menjadi pegawai tidak tetap.

c)
d)

Perangkat desa.

Pegawai/tenaga pada badan-badan inter-

nasional.

e)

Petugas pada pemerintahan lainnya yang
penghasilannya dibebankan pada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara.

4)

Masa selama menjalankan kewajiban untuk

membela negara.

29

5) Masa selama menjadi pegawai/karyawan

perusahaan milik Pemerintah, seperti Badan Usaha Milik
Negara dan Badan Usaha Milik Daerah.

g.

Masa kerja yang diperhitungkan Tz (setengah) adalah
masa kerja sebagai pegawai/karyawan dari perusahaan
yang berbadan hukum di luar lingkungan badan-badan
pemerintah (termasuk perusahaan swasta asing yang
berbadan hukum) yang tiap-tiap kali tidak kurang dari satu
tahun dan tidak terputus-putus, dengan ketentuan bahwa
masa kerja tersebut diperhitungkan sebanyak banyaknya
delapan tahun.

21.

Pengangkatan Menjadi Pegawai Negeri sipil TNl.

a.

CPNS TNI yang telah menjalankan masa percobaan
sekurang-kurangnya satu tahun dan paling lama_dua tahun
dapat diangkat- menjadi Pegawai Negerio Sipil TNI dalam
jabatan dan pangkat tertentu, apabila telah memenuhi
syarat-sYarat

:

1)

Setiap unsur penilaian

2)

Telah memenuhi syarat kesehatan jasmani dan

3)

Telah tulus Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan.

prestagi _ kerja/Daftar
Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3) sekurangkurangnYa bernilai baik.
rohani untuk diangkat menjadi Pegawai Negeri sipil.

b.

Tanggal berlakunya pengangkatan menjadi Pegawai

Negeri Sipil TNI tidak boleh berlaku surut.

c.

CPNS TNI yang telah mehjalani masa percobaan lebih
dari dua tahun dan telah memenuhi syarat untuk diangkat

30

menjadi Pegawai Negeri Sipil TNl, tetapi karena sesuatu hal
belum diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil TNI apabila
alasannya bukan karena kesalahan yang bersangkutan
maka pengangkatannya ditetapkan oleh Ka BKN.

d.

CPNS

TNI

yang tewas diangkat menjadi Pegawai

Negeri Sipil TNl, terhitung mulai awal bulan

yang

bersangkutan dinyatakan tewas.

e.

CPNS TNI yang cacat karena dinas yang oleh Tim

Penguji Kesehatan dinyatakan tidak dapat bekerja lagi dalam
semua jabatan negeri diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil
TNI selanjutnya diberhentikan dengan hormat dengan hak
pensiun terhitung mulai tanggal dikeluarkannya Surat
Keterangan Tim Penguji Kesehatan.

22, Wewenang. Wewenang pengangkatan CPNS/Pegawai
Negeri Sipil TNI sebagaimana diatur pada sublampiran B dan C
lampiran peraturan. ini.

23.

Pemberhentian CPNS TNl.

a.

Pemberhentian dengan horrnat.

diberhentikan dengan hormat apabila

CPNS TNI dapat

:

1)

Mengajukan permohonan berhenti dengan alasan
yang dapat diterima.

2)
3)

Tidak memenuhi syarat-syarat kesehatan.

Setelah dua kali tidak lulus mengikuti Diklat

Prajabatan.

4) Tidak

menunjukkan
mefaksanakan tugas.

kecakapan

dalam

31

5)

Menunjukkan sikap dan budi pekerti yang tidak
terpuji dan dapat mengganggu lingkungan pekerjaan.

6)
b.

Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang.

Pemberhentian dengan tidak

hormat. CPNS TNI

diberhentikan dengan tidak hormat apabila

1)

:

Pada waktu melamar ternyata dengan sengaja

memberikan keterangan atau Outti yang tiOlf benar.

2)

Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan
keputusan pengadilan yang sudah mempunyai
kekuatan hukum yang tetap karena melakukan suatu

tindak pidana kejahatan atau tindak pidana kejahatan
yang ada hubungannya dengan jabatan/tugasnya.

3)

Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang maupun

berat.

4)
c.

Menjadi anggota danlatau pengurus partai politik.

Wewenang. Wewenang pemberhentian

menjadi
CPNS TNI sebagaimana tercantum pada sublampiran B dan
C lampiran peratutan ini.

24.

Sumpah/Janji Pegawai Negeri Sipil.

a.

Dalam usaha membina Pegawai Negeri Sipil TNI yang
bersih, jujur dan sadar akan tanggung jawabnya sebagai
unsur aparatur negara, abdi negara dan abdi masyarakat
maka setiap Pegawai Negeri Sipil TNI wajib mengangkat
sumpah/janji Pegawai Negeri Sipil.

b.

Yang mengangkat sumpah

:

32

1)

Setiap CPNS TNI setelah diangkat

menjadi

Pegawai Negeri Sipil.

2)

Pegawai Negeri Sipil yang telah mengangkat
sumpah janji Pegawai Negeri Sipil dan kemudian
berpindah agama harus mengangkat sumpah janji
sesuai dengan agama yang baru dianutnya.

c.

Wewenang. Pejabat yang berwenang mengambil

sumpah ljanji sebagaimana tercantum pada sublampiran B
dan C lampiran peraturan ini.

BAB IV
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

25. Umum.

Pegawai Negeri Sipil TNI sebagai komplemen

dalam organisasi TNI perlu disiapkan dan dikembangkan

dan mentaf

kejuangannya agar mampu
Oleh karena itu
melaksanakan tugasnya dengan baik.
pendidikan dan pelatihan Pegawai Negeri Sipil TNI merupakan
kompetensi

sarana untuk membentuk dan meningkatan profesionalisme, sikap
pengabdian dan kesetiaan kepada bangsa dan negara, semangat
persatuan dan kesatuan serta pengembangan wawasan Pegawai
Negeri Sipil TNl.

26.

Tujuan Pendidikan dan Pelatihan adalah:

a.

Meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan,
dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas jabatan secara
profesional yang dilandasi oleh kepribadian dan etika sesuai
dengan kebutuhan instansi.

b.

Menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai
pembaharu dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa.

33

c.

Memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang
berorientasi pada pelayanan dan pengayoman masyarakat'
Menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola pikir
dalam meiaksanakan tugas pemerintahan umum dan
pembangunan demi terwujudnya pemerintahan yang baik .

d.

27, Sasaran. sasaran pendidikan dan pelatihan

adalah
terwujudya Pegawai Negeri sipit TNI yang memiliki kompetensi
jabatan/tugas masing-masing'
V"ng fesuai dengan persyaratan

28. Jenis Pendidikan dan Pelatihan

.
b.

Pendidikan dan Pelatihan Bela Negara/Latsarmil.

c.

Pembekalan Alih Golongan Pegawai Negeri Sipil TNI'

a

Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan'

d.PendidikandanPe|atihanda|amJabatan.

29. Pendidikan

a.

dan Pelatihan (Diklat) Bela Negara lLatsarmil'

Tuiuan. Diklat Bela Negara/Latsarmil

diseleng-

yang.
garakan untuk membentuk Pegawai Negeri sipi! TNI
sesuai
memiliki rir"p mental, kesegaran lasmani dan disiplin
satu
dengan *"t"r dan karakternya, serta merupakan salah

syarat untuk kenaikan pangkat pertama'

b.

Persyaratan

peserta.

CPNS/Pegawai Negeri Sipil

TNI.

c.

Kurikulum. Kurikulum Diklat Bela Negarallatsarmil
ditetapkan' oleh Mabes TNI yang menekankan pada
pembetukan sikap mental, kesegaran jasmani dan disiplin

34

sesuai dengan watak karakter Pegawai Negeri Sipil TNl,
dengan kurikulum sebagai berikut:

1)
2)

Bidang studi Pembinaan Jasmani.

Bidang studi Pengetahuan dan Keterampilan

Dasar Profesi.

3)
4)
d.

Bidang studi Dasar-Dasar Kemiliteran.
Bidang studi Pembekalan Tugas.

Penyelenggara.

1)

Mabes TNI untuk CPNS/Pegawai Negeri Sipil

TNI.

2\

Angkatan dapat menyelenggarakan Diklat Bela
Negara/, Latsarmil untuk CPNS/Pegawai Negeri Sipil

golongan I dan ll.

30. Pendidikan

a.

dan Pelatihan Prajabatan (Diklat Prajabatan).

Tujuan. Pendidikan

dan

Pelatihan

Prajabatan
diperuntukkan bagi CPNS TNI gol l, ll dan lll, bertujuan
memberikan pengetahuan dalam rangka pembentukan
wawasan kebangsaan, kepribadian dan etika Pegawai
Negeri Sipil TNI di samping pengetahuan dasar tentang
sistem penyelenggaraan pemerintahan negara, bidang tugas
dan budaya organisasi agar mampu melaksanakan tugas
dalam organisasi TNl.

b. Kurikulum.

Kurikulum ditentukan oteh Lembaga
Administrasi Negara Rl selaku Pembina diklat Pegawai

35

Negeri Sipil kecuali pelajaran Substansi disesuaikan dengan
kebutuhan organisasi TNl.

c.

Penyelenggara

1)

Kementerian Pertahanan untuk Diklat Prajabatan
Nasional CPNS golongan lll.

2)

Mabes TNI untuk Diklat Prajabatan CPNS
dobngan l, ll di lingkungan Mabes TNI dan CPNS

golongan lll Substansi dijajaran TNl.

3)

Angkatan untuk Diklat Prajabatan CPNS golongan
I dan ll.

d.

CPNS TNI yang tidak lulus Diklat Prajabatan, pada
tahun berikutnya diberikan kesempatan sekali lagi.

e.

CPNS TNI wajib lulus Diklat Prajabatan paling lambat
dua tahun setelah diangkat menjadi CPNS TNI'

3{.

Pembekalan Alih Golongan Pegawai Negeri Sipil TNl.

a.

Pembekalan Alih Gotongan Pegawai Negeri Sipil TNI
merupakan pembekalan yang diperuntukkan bagi-Pegawai
Negeri Sipil TNI yang telah beralih golongan dari .Golongan
ll k; Gobngan lll, dengan persyaratan sebagai berikut:

1)

Pegawai Negeri sipil TNI peserta Ujian Dinas Tk.
yang telah dinYatakan lulus.

2)

Pegawai Negeri Sipil

TNI

peserta

I

Ujian
Penyesuaian Kenaikan Pangkat yang telah dinyatakan
lulus.

36

Pegawl Negeri Sipil TNt yang memitiki rlazah
1)
Strata I atau Diploma
lV.

4)

Pegawai Negeri Sipit TNt yang naik pangkat ke
golongan lll/a melalui jenjang jabatan fungsional.

b-

Tujuan.

Pembekalan Alih Golongan bertujuan untuk
mempersiapkan pegawai yang memiliki kompetensi dan
wawasan sehingga dapat mendukung pelaksanaan tugas
dan kebutuhan organisasi termasuk penyediaan kader
pimpinan dan staf.

c.

Pembekalan Alih Golongan Pegawai Negeri sipir rNl
digunakan sebagai persyaratan untuk usul kenaikan pangkat

Pegawai Negeri sipil

rNl

golongan

bersumber dari:

1)

Pegawai Negeri Sipil TNI

mengikuti Ujian Dinas Tk.

2)

lllla ke ilr/b yang
yang telah

fulus

f.

Pegawai Negeri Sipil TNI yang telah lulus

mengikuti Ujian Penyesuaian Kenaikan Pangkat.

3)

Pegawai Negeri Sipil

reguler

TNI yang naik pangkat

lllla karena memiliki [azah Strata I

atau

Diploma lV.

4)

Pegawai Negeri Sipil TNI yang naik pangkat ke
golongan lll/a melalui jenjang jabatan fungsional.

d.

Kurikulum.

1)

Kurikulum Pembekalan Alih Golongan ditetapkan
oleh Mabes TNI yang mengacu pada standar
kompetensi jabatan.

37

2) Kurikulum

Pembekalan

Alih

Golongan
menekankan pada materi pengetahuan manajerial,
substansi organisasi TNI serta pemantapan sikap dan
perilaku yang terurai dalam:

a)
b)
c)
d)
e.

Bidang Studi Dasar.
Bidang Studi Inti.
Bidang Studi Pendukung'

Bidang LainnYa.

PenYelenggara.

Diselenggarakan oleh Mabes TNl, untuk Angkatan
diatur tersendiri oleh Kas Angkatan'
,

32. Pendidikan dan Pelatihan dalam Jabatan'
Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklatpim) terdiri atas:

a.

1)Dik|atpimTingkat...|Vad.a|ahDiklatpimuntuk

dolongan Jabatan lX, Vlll dan Vll'

2)Dik|atpimTingkat|||.ada|ahDik|atpimuntuk
dolongan Jabatan Vl dan V'

3)

Diklatpim tingkat ll

adalah Diklatpim

untuk

Golongan Jabatan lV.

4)Dik|atpimTingkat|.ada|ahDik|atpimuntuk
golongan Jabatan lll, ll dan l'

38

b.
c.
33.

Diklat Fungsional.
Diklat Teknis.

Pendidikan dan pelatihan Kepemimpinan Tingkat lv.

a.

Dikfatpim Tk.

fv merupakan persyaratan bagi pegawai

Negeri Sipil TNI yang akan menduduki jabatan struktural
Golongan Jabatan lX, Vlll dan Vll.

b.

Persyaratan peserta

1l

Percyaratan umum:

a)
b)

Memiliki potensi untuk berkembang

Memiliki dedikasi dan loyalitas terhadap

tugas dan organisasi.

c) , Berprestasi d,alam melaksanakan tugas

d) Mampu menjaga reputasi diri
instansinya

e)
0

dan

Sehat jasmani dan rohani.

Memiliki minat yang tinggi untuk mengikuti

Diklat.

2l

Percyaratan Khusus:

a)

PangkaUgolongan minimal penata Muda
(lll/a) bagi mereka yang akan/tetah menduduki
jabatan struktural golongan jabatan Vll, Vlll, dan
tx.

39

b)

Serendah-rendahnya berpendidikan Strata
satu (S-1) atau yang sederajat atau memiliki
kompetensi tertentu yang relevan dengan jabatan

yang

akan diPangkunya dengan

mempertimbangkan pendidikan, pengalaman dan
masa kerja.

c)
d)

Usia maksimal 50 tahun.

Menguasai Bahasa Inggris minimal pasif

(Skor Toefl min 3O0/setara).

c. Kurikulum.

Sesuai dengan kurikulum Diklatpim
Tk.lV yang ditentukan oleh LAN Rl selaku Pembina Diklat
pegawai Negeri Sipil kecuali Substansi disesuaikan dengan

kebutuhan organisasi.

d.

Diselenggarakan oleh Mabes
TNI beke4a sami dengan l-AN Rl bagi Pegawai Negeri Sipil
di lingkungan TNl.

g4.

Penyelenggaraan.

Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat lll.

a.

lll merupakan

persyaratan bagi^Pegawai
Negeri Sipit TNI yang akan menduduki jabatan Struktural
Golongan Jabatan Vl dan V.
Diklatpim Tk.

peserta. Peserta Diklatpim Tk lll adalah
Pegawai Negeri Sipil TNI yang memenuhi syarat-syarat

b.

Persyaratan

sebagai berikut:

1)

Persyaratan umum:

a)

Memiliki potensi untuk berkembang.

40

b)

Memiliki dedikasi dan royaritas terhadap

tugas dan organisasi.

c) Berprestasi dalam melaksanakan tugas.
d) Mampu menjaga reputasi diri

dan

instansinya.

e)

Sehat jasmani dan rohani.

D

Memiliki minat yang tinggi untuk mengikuti

Diklat.

2l

Persyaratan Khusus:

a)

PangkaUgolongan serendah-rendahnya
Penata (llUc) bagi mereka yang akan/telah

menduduki jabatan struktural gofongan jabatan Vl
dan V.

b)

Serendah-rendahnya berpendidikan Strata
satu (S-1) atau yang sederajat atau memiliki
kompetensi tertentu yang relevan dengan jabatan
yang sedang atau akan dipangkunya dengan
mempertimbangkan pendidikan, pengalaman dan
masa kerja.

c)
d)

Usia maksimal 50 tahun.

Menguasai bahasa Inggris aktif (Skor Toefl

min 350/setara).

c.

Kurikulum. sesuai dengan kurikulum Diklatpim Tk.lll
yang ditentukan oleh LAN Rl selaku pembina Diklat

41

pegawai Negeri Sipil kecuali Substansi disesuaikan dengan
kebutuhan organisasi.

d.

Penyelenggaraan. Diselenggarakan oleh Mabes TNI
bekefla sama dengan lAN Rl bagi Pegawai Negeri Sipil di
lingkungan TNl.

35.

Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat ll

Diklatpim Tingkat ll merupakan persyaratan bagi
Pegawai irlegeri Sipil TNI yang terpitih dan -memiliki
kemampuan untuk diangkat dalam jabatan Struktural

a.

Golongan Jabatan lV.

b,

Persyaratan. Peserta Diklatpim Tk.ll adalah Pegawai

Negeri Sipil TNI yang terpilih dengan kriteria antara lain:

1)Pangkatserendah-rendahnyaPembina|V/a.

2)
3)

Usia Paling tinggi 50 tahun.

4)

Mempunyai kemampuam bahasa Inggris tingkat

Terpitih oleh tim seleksi atau Badan Pertimbangan
Jibatan dan Kepangkatan (Baperjakat)'

lanjutan-

5)

Telah atau akan menduduki jabatan Struktural

Golongan Jabatan lV.

6)

Sehat jasmani dan rohani dengan keterangan

dokter.

7)
Rl.

Lulus ujian masuk yang diselenggaraan oleh lJ{N

42

c.

TK. II
Diklatpim
Kurikulum.
Kurikulum
menekankan pada kepemimpinan dan bimbingan serta
penguasaan pengetahuan dan keterampilan pembinaan
strategi penataan progam yang diselenggarakan oleh LAN

Rt.

d.

Penyelenggaraan.

36. Pendidikan dan Pelatihan

Diselenggarakan oleh LAN Rl.

Kepemimpinan Tingkat l.

Diklatpim Tingkat I merupakan persyaratan bagi
Pegawai Negeri Sipil yang telah menduduki jabatan
Struktural Golongan Jabatan lV dan terpilih serta memiliki
kemampuan untuk diangkat dalam jabatan Struktural
Golongan Jabatan lll, ll dan l.

a.

b.

Persyaratan. Peserta Diklatpim Tk.l adalah

Pegawai
Negeri Sipil TNI yang terpilih dengan kriteria antara lain:

1)
2)
3)

Paingkat serendah-rendahnya Pembina Tk. I lv/b.

Usia maksimal 52 tahun.

Terpilih oleh tim seleksi atau Badan Pertimbangan
Jabatan dan Kepangkatan(Baperjakat).

4)

Mempunyai kemampuan bahasa Inggris aktif
(Skor Toefl min 47Olsetara).

5)

Diproyeksikan oleh Pimpinan Instansi untuk
meduduki Jabatan Struktural Golongan Jabatan lll,ll
dan | (Eselon l).

6)

Sehat jasmani dan rohani dengan keterangan

dokter.

43

7)

Lulus uiian masuk yang diselenggarakan oleh

LAN RI.

c. Kurikulum.

Kurikulum Diklatpim Tk.l menekankan
pada kepemimpinan dan pembinaan serta kedalaman pola
pikir dan wawasan secara terpadu baik dalam lingkup
nasional, regional maupun internasional untuk memperkuat
ketahanan nasional guna kelangsungan dan peningkatan
kehidupan berbangsa dan bernegara dan diselenggarakan

oleh LAN Rl.

d.

Penyelenggaraa