PERPANG 18 2011 JUKNIS POLA KARIR DI JAJARAN MABES TNI
t/
TENTARA NASIONAL INDONESIA
MARKAS BESAR
NO. 101.04-084414
PETUNJUK TEKNIS
POLA KARIER PRAJURIT DIJAJARAN
MABES TNI
PEMTURAN PANGLIMA TENTARA NASIONAL INDONESIA
NOMOR PERPANG/18/IIU2O11 TANGGAL 29 MARET 2011
DAFTAR ISI
Halaman
Peraturan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor
Perpang I 18 I lll / 2011 tanggal 29 Maret 2011 tentang
Petunjuk Teknis Pola Karier Prajurit di Jajaran Mabes TNI ......
1
LAMPIRAN
BABI
PENDAHULUAN
1. Umum
2.
Maksud
0".
til;.
3
...................................
........
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut ................
4. Dasar ............
5. Pengertian
BAB
II
III
4
4
5
KETENTUAN UMUM
6. Umum ..........
7. Sasaran
8. Prinsip-Prinsip
L Ketentuan Administrasi
BAB
4
7
7
7
I
POLA KARIER PRAJURIT
..........
11. Pola Karier Perwira
10.
Umum
12. Pola Pembinaan
Karier Bintara dan Tamtama
8
9
.... 25
TENTAM NASIONAL INDONESIA
MARKAS BESAR
PERATURAN PANGLIMATNI
Nomor : P erpangl 18lllll201 1
tentang
PETUNJUK TEKNIS POLA KARIER PMJURIT DI JAJARAN MABES
TENTAM NASIONAL INDONESIA
PANGLIMA TENTAM NASIONAL INDONESIA
Menimbang
Bahwa dalam rangka pelaksanaan pola
karier prajurit
di
jajaran Mabes
Tentara
Nasional Indonesia, perlu ditetapkan petunjuk
teknis.
Mengingat
1.
Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional
Indonesia.
2.
Peraturan Panglima TNI Nomor Perpang/
45Nlll2008 tanggal 21 Juli 2008 tentang
Petunjuk Induk Pembinaan Personel dan
Tenaga Manusia Tentara Nasional Indonesia.
3.
Peraturan Panglima TNI Nomor Perpang/
59DV2008 tanggal '17 Oktober 2008 tentang
Petunjuk Administrasi Penggunaan Prajurit TN l.
2
MEMUTUSKAN
Menetaokan
1. Petunjuk Teknis Pola Karier Prajurit di
Jajaran Mabes Tentara Nasional Indonesia,
sebagaimana tercantum pada lampiran
peraturan ini.
2. Ketentuan yang meniadi kewenanoan
Angkatan, selanjutnya dija6arkan oleh Kas
AngKatan.
3.
Ketentuan terdahulu yang bertentangan
-
dan tidak sesuai dengan peraturan
dinvatakan tidak berlaku ladi.
4.
Peraturan
ditetaokan.
ini
O"rn'fu sejak
tanggal
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 29 Maret 201 1
A.n. Panglima TNI
Aspers
Cap/tertanda
Distribusi:
A dan B Mabes TNI
Daryatmo, S.lP.
Marsekal Muda TNI
ini
TENTAM NASIONAL INDONESIA
MARKAS BESAR
Lampiran
Peraturan Panglima TNI
Nomor Perpang l1UllV201
1
Tanggal 29Marct2011
PETUNJUK TEKNIS
POLA KARIER PRAJURIT DI JAJARAN MABES TNI
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Umum.
a.
Keberhasilan pelaksanaan tugas sangat dipengaruhi
kemampuan setiap personel yang mengawaki
organisasi, terutama pada saat menjalankan peranannya
oleh
dalam organisasi tersebut.
b.
Pola karier prajurit
di jajaran Mabes TNI
pada
hakikatnya bertujuan agar dapat terlaksananya norma-norma
pendidikan, kepangkatan, jabatan dan giliran penugasan
bagi pengembangan kemampuan dan kecakapan individu
secara adil sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta
selaras dengan kepentingan organisasi. Oleh karena itu pola
karier harus terencana, terpadu, terarah, dan berlanjut agar
pelaksanaan tugas pokok dapat tercapai.
c.
Pola karier prajurit di jajaran Mabes TNI merupakan
bagian dari pembinaan personel TNI yang meliputi kegiatan
untuk mewujudkan tercapainya pemenuhan norma-norma
seperti tersebut di atas. Agar kegiatan pola karier di jajaran
4
Mabes TNI dapat mencapai sesuai dengan sasaran yang
diinginkan, perlu suatu Buku Petunjuk Teknis tentang Pola
Karier Prajurit di Jajaran Mabes TNl.
2.
Maksud dan Tujuan.
a.
Maksud. Petunjuk teknis ini dimaksudkan untuk
memberikan petunjuk dan penjelasan tentang pelaksanaan
pola karier prajurit di Jajaran Mabes TNl.
b.
Tujuan. Agar dapat dijadikan sebagai pedoman
dalam pelaksanaan pola karier prajurit di jajaran Mabes TNI
sehingga pelaksanaan tugas dapat tercapai.
3.
Ruang Lingkup dan Tata Urut. Petunjuk teknis ini
mengatur tentang ketentuan-ketentuan pola karier prajurit di
jajaran Mabes TNl, dengan tata urut sebagai berikut
:
a.
b.
c.
d.
e.
4.
I
Bab ll
Bab lll
Bab lV
Bab V
Bab
Pendahuluan.
Ketentuan Umum.
Pola Karier Prajurit.
Pengawasan dan Pengendalian.
Penutup.
Dasar.
a.
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun
2004 tentang Tentara Nasional Indonesia.
5
b.
Peraturan Panglima TNI Nomor Perpang/454/ll/2008
tanggal 21 Juli 2008 tentang Petunjuk Induk Pembinaan
Personel dan Tenaga Manusia Tentara Nasional lndonesia.
c.
Peraturan Panglima TNI Nomor Perpang/59/X2009
tanggal 17 Oktober 2008 tentang Petunjuk Administrasi
Penggunaan Prajurit TNl.
5.
Pengertian.
a. Personel adalah orang-perorangan dengan kualifikasi
tertentu yang menjadi pelaksana suatu organisasi dengan
memperhatikan cipta, karsa, dan karya.
b.
c.
Prajurit adalah anggota Tentara Nasional Indonesia.
Jabatan adalah kelompok tugas, kewajiban, dan
tanggung jawab yang merupakan suatu kesatuan,
dimaksudkan sebagai suatu pekerjaan yang lazimnya
diserahkan dan dipertanggungjawabkan kepada seorang
prajurit selama memangku jabatan.
d.
Jabatan promosi adalah suatu jabatan ditingkat
golongan yang dapat dipangku oleh pangkat satu tingkat di
bawah golongan jabatan yang dimaksud sehingga pada
periode berikutnya yang bersangkutan dapat naik pangkat
sesuai golongan jabatan yang dipangkunya.
e.
Jabatan pemantapan adalah suatu jabatan yang
merupakan kelanjutan dari jabatan promosi dan masih
dalam satu golongan jabatan.
f.
Karier adalah perkembangan dan kemajuan yang
terbuka bagi prajurit dalam kesempatan untuk mendapatkan
jabatan/kedudukan tertentu, kenaikan pangkat, kesempatan
6
mengikuti pendidikan serta pemindahan
dan
giliran
penugasan.
g.
Pola karier adalah rencana yang menggambarkan
bagaimana personel TNI akan menempuh karier selama
pengabdiannya yang berhubungan dengan jabatan,
kepangkatan dan pendidikan.
h.
Masa dinas penivira (MDP) adalah masa dinas seorang
prajurit sebagai penarira dimulai saat yang bersangkutan
diangkat sebagai perwira.
i.
Masa dinas dalam pangkat (MDDP) adalah masa dinas
seorang prajurit dalam suatu pangkat tertentu yang
disandangnya dimulai saat yang bersangkutan memperoleh
pangkat tersebut.
j.
Pembinaan karier adalah bagian dari pembinaan
personel dan merupakan kegiatan yang bertujuan kearah
mewujudkan dan tercapainya pemenuhan norma-norma
jabatan, kepangkatan dan pendidikan yang tepat, baik bagi
prajurit yang bersangkutan maupun bagi organisasi Dephan
dan TNl.
k.
Pendidikan adalah segala usaha, pekerjaan dan
kegiatan yang terencana dalam meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap prajurit melalui lembaga pendidikan.
L
Sidang adalah pertemuan anggota kepanitiaan untuk
memperoleh kesepakatan dalam pembinaan karier prajurit.
m.
Pangkat adalah keabsahan wewenang dan tanggung
jawab hierarki keprajuritan.
n=rr"?tinlr*r"
6. Umum.
Guna memperoleh hasil yang optimal dalam
penyelenggaraan pola karier prajurit di jajaran Mabes TNl, perlu
dipedomani ketentuan umum dalam penyelenggaraan pola karier
prajurit yang meliputi sasaran, prinsip-prinsip dan ketentuan
administrasi.
7,
Sasaran. Terselenggaranya kegiatan pola karier prajurit di
jajaran Mabes TNI secara terencana, terarah dan berlanjut.
8. Prinsip-Prineip.
Prinsip-prinsip dalam pelaksanaan
pembinaan
kegiatan
karier prajurit di jajaran Mabes TNI sebagai
berikut :
a.
Senantiasa digunakan
dan
dimanfaatkan secara
optimal untuk kepentingan organisasi.
b.
Penempatan personel yang tepat pada jabatan yang
tepat dilakukan melalui klasifikasi yang tepat.
c.
Memperbesar kemampuan, kecakapan, minat dan
bakat melalui penugasan, pendidikan dan latihan yang
sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
d.
Mendorong agar berhasrat untuk mencapai prestasi
kerja yang
sebesar-besarnya dengan memberikan
keteladanan, rangsangan dan bimbingan secara positif.
e.
Memberikan kesempatan yang seadil-adilnya kepada
setiap perwira untuk mengembangkan karier melalui
perencanaan yang baik dan giliran penugasan serta
kesempatan pendidikan untuk mencapai kemajuan.
B
9.
Ketentuan Administrasi. Ketentuan administrasi dalam
kegiatan pola karier prajurit di jajaran Mabes TNI meliputi
ketentuan tentang norma-norma jabatan, kepangkatan, dan
pendidikan dalam rangka pengembangan karier prajurit tersebut.
a.
Penugasan dalam suatu jabatan merupakan
bentuk kepercayaan pimpinan kepada seorang prajurit yang
mengakibatkan adanya tanggung jawab bagi yang
bersangkutan. Oleh karena itu, penempatan dalam suatu
jabatan harus dapat mengembangkan potensi yang
bersangkutan pada jabatan yang lebih tinggi yang
disesuaikan dengan kemampuannya.
Jabatan.
b. Kepangkatan.
Pada hakekatnya pangkat adalah
keabsahan wewenang dan tanggungjawab dalam hirarkhi
keprajuritan yang didasarkan atas kualifikasi yang dimiliki
seorang prajurit sebagai bagian dari pembinaan karier.
Pangkat berkaitan langsung dengan pemberian jabatan,
sehingga pangkat menunjang tegaknya wewenang dan
tanggung jawab yang diberikan kepada yang bersangkutan.
c.
Pendidikan. Pendidikan prajurit dilaksanakan untuk
membentuk dan membekali peserta didik seutuhnya sebagai
insan prajurit pejuang yang profesional, mampu
melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya dan sadar
akan tugas dan tanggung jawabnya. Pendidikan terkait
dengan jabatan dan kepangkatan karena merupakan suatu
keutuhan dalam sistem pembinaan karier.
BAB III
POLA KARIER PRAJURIT
10.
Umum. Pola karier prajurit mengatur tentang
pengembangan dan kemajuan yang terbuka bagi prajurit untuk
I
mendapatkan jabatan, kenaikan pangkat serta kesempatan
pendidikan bagi golongan perwira, bintara maupun tamtama di
jajaran Mabes TNl.
{1.
Pola Karier Penvira.
a.
Pola Dasar Karier Perwira.
1)
Periode pengembangan dasar (0-1 1 tahun/Letda
s.d. Kapten) dalam periode ini seorang perwira
ditempatkan dalam jabatan yang memungkinkan
penguasaan taktik, teknik senjata dan alat peralatan
kecabangannya,
mempraktekkan
kepemimpinan dan teknik memegang komando.
Pelaksanaan tugasnya lebih banyak menghendaki
kepemimpinan tatap muka. Dalam periode ini akan
diharapkan berkembang sifat-sifat kepemimpinan, sikap
mental dan kesadaran akan tanggung jawab yang
merupakan dasar menentukan karier selanjutnya.
dari
2)
serta
- 20 tahun/
periode
ini, tekanan
Mayor s.d. Letkol). Dalam
Periode pengembangan profesi (11
diletakkan pada pengembangan kecakapan taktis dan
teknis, serta kemampuan memadukan pengetahuan
dengan kecakapan tersebut. Di samping itu, periode ini
merupakan masa seleksi untuk penugasan yang lebih
sulit dan lebih kompleks, antara lain bidang staf,
pendidikan, pembinaan teritorial, komando pada
uniUkesatuan yang lebih besar. Perwira yang terpilih
akan mendapatkan pendidikan staf umum dan
komando Angkatan, sedangkan yang tidak terpilih
dikembangkan melalui pendidikan spesialisasi.
Tanggung jawab yang makin bertambah selama
periode ini akan mendorong seorang perwira untuk
berusaha meningkatkan kemampuannya. Periode ini
10
merupakan masa untuk menentukan bakaUkemampuan
yang menonjol guna pengembangan karier selanjutnya.
c. Periode bakti dan pengembangan lanjutan (20-24
tahun/Kolonel). Periode ini ditandai dengan makin
bertambahnya bidang penugasan yang bersifat bukan
teknis kecabangan murni dan memerlukan kecakapan
dalam bidang-bidang fungsi staf umum. Dalam periode
ini mulai diutamakan kemampuan berfikir, memandang
dan menilai TNI serta peranannya sebagai keseluruhan
dalam kehidupan bangsa, baik nasional maupun
internasional. Pola penugasan diarahkan pada
pemanfaatan potensi yang dimiliki seorang perwira,
sehingga periode
merupakan periode
pengembangan pemimpin-pemimpin masa depan yang
siap berbakti mengemban tanggung jawab yang lebih
besar. Dalam periode ini sudah dimulai penempatan
seorang perwira pada kedudukan profesi yang cukup
tinggi.
ini
d.
Periode darma bakli (perwira tinggi sampai akhir
masa dinas keprajuritan). Periode ini merupakan masa
terakhir dari karier peruira yang tekanannya beralih dari
pengembangan kepemanfaatan maksimal darma
baktinya, dengan menerapkan bakat dan kemampuan
yang telah dikembangkan selama kariernya. Dalam
masalah-masalah strategi pertahanan dan
kebijaksanaan TNl, mereka dapat berkarsa dan
berkarya nyata, sehingga senantiasa terbina TNI yang
berhasil guna dan berdaya guna untuk menghadapi
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Jabatan-jabatan Panglima dan Staf tingkat tinggi akan
dipercayakan kepada perwira yang sangat menonjol di
antara perwira yang potensial.
11
Bidang Jabatan.
1)
Sifat Penugasan.
a)
Tetap.
Penugasan
Penugasan yang
mengakibatkan perubahan jabatan, terdiri atas
Giliran Penugasan Jabatan (Tour of Duty) dan
Giliran Daerah Penugasan (Tour of Area).
b)
Penugasan Tidak Tetap. Penugasan yang
bersifat sementara dan dibatasi waktunya serta
tidak mengakibatkan perubahan dari jabatan yang
dipangkunya.
2)
Golongan
Jabatan. Golongan jabatan perwira
disusun sebagai berikut
:
a) Golongan 0 :
b) Golongan | :
c) Golongan ll :
d) Golongan lll :
e) Golongan lV :
f) GolonganV :
S) Golongan Vl :
h) Golongan Vll :
j) Golongan Vlll :
k) Golongan lX :
Pati Bintang
Pati Bintang
Pati Bintang
Pati Bintang
Kolonel.
Letkol.
Mayor.
Kapten.
Lettu.
Letda.
Empat.
Tiga.
Dua.
Satu.
3)
Tiap golongan jabatan penivira dapat dibagi dalam
yaitu:
subgolongan
dua
a)
A, yaitu jabatan pemantapan
yang harus dijabat oleh perwira yang sesuai
Subgolongan
dengan pangkat dalam golongan jabatan tersebut.
12
b)
Subgolongan B, yaitu jabatan promosi yang
dapat dijabat oleh perwira yang berpangkat
setingkat lebih rendah dari pangkat dalam
golongan jabatan tersebut.
4)
Status Jabatan.
a)
Pejabat Penuh. Bila yang bersangkutan telah
memenuhi persyaratan yang ditentukan untuk
diangkat dalam jabatan tersebut.
Pemangku Sementara (Ps.). Bila yang
bersangkutan telah memenuhi persyaratan yang
telah ditentukan untuk diangkat pada jabatan
b)
tersebut tetapi belum memenuhi persyaratan MDP
minimal. Status jabatan Ps. paling lama setahun,
kemudian ditinjau kembali untuk ditentukan
statusnya dengan kemungkinan sebagai berikut :
(1) Diangkat sebagai pejabat penuh dalam
jabatan tersebut.
(2)
Diangkat kembali sebagai Ps. dalam
jabatan yang lain.
(3)
c)
Diangkat dalam jabatan lain.
(Pgs.). Bila pejabat
ada
definitif belum
dan atau dalam proses
Pengganti Sementara
pengangkatan dalam jabatan tersebut.
d) Wakil Sementara (Ws.). Bila pejabat defintif
belum diangkat atau berhalangan melaksanakan
jabatannya, sedangkan wakil tetap atau yang
setingkat tidak terdapat dalam struktur organisasi,
13
belum diangkat atau berhalangan
dalam
dan Pengangkatan
dalam
melaksanakan jabatannya.
5)
Pemberhentian dari
Jabatan.
a) Pemberhentian dari dan pengangkatan
dalam jabatan dilakukan terhadap prajurit yang
melaksanakan penugasan tetap dalam status
pejabat penuh dan pemangku sementara (Ps.).
b)
Pemberhentian dari jabatan dilakukan bila
prajurit tersebut :
(1) Dipisahkan dari dinas keprajuritan.
. (2) Diperlukan dalam jabatan yang lain.
(3) Tidak dapat melaksanakan tugas
selama sekurang-kurangnya enam bulan
berturut-turut.
c)
Pengangkatan dalam jabatan dilakukan
karena prajurit yang bersangkutan diperlukan
dalam jabatan tersebut, yang disesuaikan dengan
pola pembinaan karier yang berlaku, baik untuk
kepentingan organisasi maupun bagi
pengembangan kariernya.
6)
Pemberhentian Sementara dari Jabatan.
a)
Sebab-Sebab pemberhentian sementara dari
jabatan:
14
(1)
Untuk kepentingan kedinasan dan atau
disiplin, karena yang bersangkutan diduga
melakukan perbuatan yang merugikan/dapat
merugikan TNl.
(2) Yang bersangkutan berada
dalam
penahanan yustisial.
(3) Yang bersangkutan sedang menjalani
hukuman penjara atau hukuman kurungan
serendah-rendahnya satu bulan berdasarkan
keputusan pengadilan
telah
memperoleh kekuatan hukum tetap.
yang
b)
Pembatalan pemberhentian
terhadap prajurit yang diduga
sementara
melakukan
perbuatan merugikan/dapat merugikan TNI atau
berada dalam yustisial, apabila yang
bersangkutan:
(1)
Berdasarkan keputusan Hakim tidak
bersalah.
(2\
Berdasarkan keputusan pengadilan
dinyatakan dibebaskan
dari
segala
dakwaan/tuntutan.
c) Pencabutan pemberhentian sementara dari
jabatan apabila:
(1)
Telah dijatuhi hukuman disiplin karena
terbukti melakukan tindakan merugikan/
dapat merugikan TNl.
15
(2) Telah selesai menjalani hukuman
penjara/ kurungan.
d)
Tindak lanjut dari pencabutan pemberhentian
sementara dari jabatan dapat berupa:
(1)
Diberhentikan dari dinas keprajuritan
untuk kepentingan dinas.
(2\
Diangkat kembali dalam suatu jabatan
karena tenaganya dibutuhkan organisasi
dan yang bersangkutan dapat diperbaiki/
memperbaiki diri.
(3)
Dilanjutkan perpanjangan pemberhentian sementara dari jabatan untuk kepentingan
yustisial, apabila yang bersangkutan tidak
diberhentikan dari dinas keprajuritan.
e)
Pembatalan atau pencabutan dari pemberhentian sementara dari jabatan dilakukan
penilaian yang dilakukan oleh Ankum atau Papera
enam bulan setelah
pemberhentian/dilanjutkan perpanjangan pemberhentian sementara dari jabatan.
sekurang-kurangnya
f)
Pengangkatan kembali dalam jabatan tidak
harus pada jabatan yang dipangku waktu
diberhentikan sementara dari jabatannya.
Pemberhentian sementara dari jabatan,
pembatalan, pencabutan, dan pengangkatan
kembali dalam jabatan ditetapkan oleh pejabat
yang berwenang untuk pemberhentian dari dan
S)
pengangkatan dalam jabatan.
16
7)
Wewenang
Pemberhentian
Pengangkatan dalam Jabatan.
a)
b)
c)
dari
dan
Panglima TNI oleh Presiden.
Golongan jabatan Pati oleh Panglima TNl.
Golongan jabatan Pamen (Golongan lV) atas
nama Panglima TNI oleh Kasum TNI .
d)
Golongan jabatan Pamen (Golongan V) ke
bawah s.d Tamtama atas nama panglima TNI
oleh Aspers Panglima TNl.
8)
Persyaratan Penempatan Jabatan. Dalam
penempatan Jabatan mempunyai ketentuan dan aturan
serta terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan
antara lain :
a)
b)
c)
d)
e)
f)
S)
Telah memasuki masa pensiun.
Pengunduran dir,.
Sakit.
Meninggal dunia.
TOA (Tour Of Area) dan TOD (Tour Of Duty).
Pelanggaran disiplin dan pidana.
Mengikuti pendidikan yang lamanya enam
bulan atau lebih.
17
Bidang Pangkat.
1)
Sifat Pangkat. Pangkat perwira dibedakan
menurut sifat, dasar pemberian, dan perlakuannya
sebagai berikut
a)
:
Pangkat Efektif. Pangkat efektif adalah
pangkat yang diberikan kepada prajurit selama
menjalani dinas keprajuritan dan membawa akibat
administrasi penuh.
b)
Pangkat Lokal. Pangkat lokal diberikan
untuk sementara bagi yang menjalankan tugas
jabatan yang sifatnya sementara dan memerlukan
pangkat yang lebih tinggi dari pangkat yang
disandangnya karena kebutuhan situasional di
lapangan guna keabsahan pelaksanaan tugas
jabatan tersebut dan tidak membawa akibat
administrasi.
c)
Pangkat Tituler. Pangkat tituler diberikan
untuk sementara kepada warga negara lndonesia
yang diperlukan dan bersedia untuk menjalankan
tugas keprajuritan tertentu di lingkungan TNl,
berlaku selama memangku jabatan keprajuritan
tersebut dan membawa akibat
administrasi
terbatas.
2)
Penggolongan Pangkat. Pangkat perwira
dikelompokkan kedalam golongan sebagai berikut
a)
Perwira Tinggi, terdiri atas
(1)
Jenderal TNI
Marsekal TNl.
/
:
:
Laksamana
TNI /
18
(2)
Letnan Jenderal TNI / Laksamana
Madya TNI / Marsekal Madya TNI (Letjen
TNI / Laksdya TNI / Marsdya TNI).
(3)
TNI
Mayor Jenderal TNI / Laksamana Muda
/
Marsekal Muda TNI (Mayjen TNt /
Laksda TNI / Marsda TNI).
(4) Brigadir Jenderal TNI / Laksamana
Pertama TNI / Marsekal Pertama TNI
(Brigjen TNI / Laksma TNI / Marsma TNI).
b)
Perwira Menengah, terdiri atas
(1)
(2)
(3)
c)
d)
Kolonel
Letnan Kolonel (LetkoD
Mayor
Perwira Pertama, terdiri atas
(1)
(2)
(3)
:
Kapten
Letnan Satu (Lettu)
Letnan Dua (Letda)
Bintara, terdiri atas
(1)
:
:
Pembantu Letnan Satu (Peltu) * Bintara
Tinggi
Pembantu Letnan Dua (Pelda) * Bintara
Tinggi
Sersan Mayor (Serma)
Sersan Kepala (Serka)
Sersan Satu (Sertu)
Sersan Dua (Serda)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
19
e)
Tamtama, terdiri atas
:
(1) Kopral Kepala (Kopka)
(2) Kopral Satu (Koptu)
(3) Kopral Dua (Kopda)
(4) Prajurit Kepala (Praka) / Kelasi Kepala
(KLK)
(5) Prajurit Satu (Pratu) / Kelasi Satu (KLS)
(6) Prajurit Dua (Prada) / Kelasi Dua (KLD)
f)
Sebutan pangkat Korps Marinir TNI AL
disamakan dengan sebutan pangkat TNI AD
dengan disertai (Mar) dibelakangnya.
S)
Sebutan dan tulisan pangkat bagi wanita
TNl, TNI AD disertai (K) sedangkan TNI AL
disertai (W) dibelakang pangkat namun untuk TNI
AU tidak disertai tanda huruf dibelakang pangkat
karena wanita udara bukanlah suatu Korps.
h)
Sebutan dan tulisan pangkat tidak disertai
identitas angkatan.
3)
Macam Kenaikan Pangkat.
a)
Kenaikan Pangkat Reguler, adalah kenaikan
pangkat yang diberikan pada kala waktu tertentu
kepada prajurit yang telah memenuhi persyaratan
jabatan dan masa peninjauan diatur dua periode
dalam satu tahun (1 April dan 1 Oktober).
b)
Kenaikan Pangkat Khusus, terdiri atas
(1)
:
Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB),
yang
yaitu anugerah kenaikan pangkat
20
diberikan kepada prajurit yang mengemban
penugasan khusus dengan pertaruhan jiwa
raga secara langsung dan
berjasa
melampaui panggilan tugasnya, dan dapat
dianugerahkan secara anumerta (KpLBA) .
(2)
Kenaikan Pangkat Penghargaan (KpH),
diberikan
kepada prajurit karier menjelang akhir masa
keprajuritannya karena telah
melaksanakan pengabdian secara sempurna
tanpa cacat dan tanpa terputus dengan
dedikasi yang tinggi dan prestasi kerja yang
baik.
yaitu kenaikan pangkat yang
dinas
4)
Kala Waktu Kenaikan Pangkat.
a)
Kenaikan Pangkat Reguler:
(1) Ke Kolonel dan yang lebih rendah
adalah
1
April dan 1 Oktober.
(2) Ke dan dalam golongan pati tidak
terikat dengan kala waktu.
(Sl UKP prajurit harus diterima paling
lambat 3 bulan sebelum kala waktu kenaikan
pangkat.
b)
Kenaikan Pangkat Khusus
(l)
:
Kenaikan pangkat luar biasa (KpLB)
ditetapkan pada saat seorang prajurit
menunjukkan tindakan
panggilan tugasnya.
yang
melampaui
21
(2)
Kenaikan pangkat penghargaan (KPH)
ditetapkan paling cepat 3 (tiga) bulan dan
paling lambat
(satu) bulan sebelum
pensiun pada batas usia maksimum dinas
keprajuritan yang ditetapkan baik yang
memperoleh masa persiapan pensiun (MPP)
maupun yang tidak.
1
5)
Wewenang Kenaikan Pangkat.
a)
Kenaikan Pangkat Reguler:
(1)
KP ke Kolonel dan ke/dalam Pati oleh
Presiden.
(2)
KP ke Mayor dan Letkol oleh Panglima
TNI.
(3) KP ke Lettu dan Kapten oleh Kas
Angkatan.
(4) KP Bintara dan Tamtama
oleh
Kas
Angkatan
b)
Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB). KPLB
oleh Panglima TNl.
c)
Kenaikan Pangkat Penghargaan
(1)
:
KPH ke Kolonel, Brigjen dan Mayjen
oleh Presiden.
(2) KPH ke
Panglima TNl.
Mayor
dan Letkol
oleh
22
(3)
KPH ke Letda, Lettu dan Kapten oleh
Kas Angkatan.
(4)
KpH Bintara dan Tamtama oleh Kas
Angkatan.
d.
Bidang Pendidikan.
1)
Jenis Pendidikan. Pendidikan yang dilaksanakan
di lingkup TNI terdiri atas :
a)
Pendidikan Pertama (Dikma). pendidikan
pertama merupakan pendidikan untuk menjadi
prajurit yang ditempuh melalui pendidikan dasar
keprajuritan, pendidikan dasar golongan dan
pendidikan dasar golongan lanjutan.
b) Pendidikan Pembentukan
(Diktuk).
Pendidikan pembentukan merupakan pendidikan
untuk membentuk tamtama menjadi bintara atau
bintara menjadi perwira yang ditempuh melalui
pendidikan dasar keprajuritan dan dasar
golongan.
c) Pendidikan pengembangan Umum
(Dikbangum). Pendidikan pengembangan umum
merupakan pendidikan untuk mengembangkan
kemampuan umum yang diperoleh dari laur
pendidikan, pelatihan,
dan
penugasan
Pendidikan Pengembangan
Spesialisasi
sebelumnya dalam rangka proyeksi penggunaan
prajurit selanjutnya.
d).. .
(Dikbangspes). pendidikan pengembangan
spesialisasi merupakan pendidikan unluk
23
mengembangkan kemampuan spesialisasi yang
berbasis kompetensi, baik yang telah maupun
belum diperoleh dari daur pendidikan, pelatihan,
dan penugasan sebelumnya dalam rangka
proyeksi penggunaan prajurit selanjutnya.
e)
Pendidikan Pengembangan llmu PengetahuPendidikan
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
merupakan pendidikan yang dititikberatkan pada
an dan Teknologi (Dikbangiptek).
penguasaan
pengetahuan
dan pengembangan ilmu
dan teknologi yang dapat
menunjang profesionalisme.
f)
PendidikanPeralihan(Dikalih). Pendidikan
peralihan merupakan pendidikan untuk
melengkapi dan memantapkan aspek pendidikan
dasar golongan pangkat bagi tamtama dan bintara
yang mendapat anugerah KPLB menjadi bintara
dan perwira.
2)
Pendidikan yang Berpengaruh Pada Karier. Jenis
pendidikan yang berpengaruh pada pola karier Perwira
TNI terutama jabatan dan pangkat yang berada di
jajaran Mabes TNI terdiri atas Dikbangum dan
Dikbangspes, dengan penjelasan sebagai berikut :
a)
Pangkat Letda ke Lettu / Golongan Vlll: MDP
tiga tahun dan lulus Sesarcab
/
Dikpasis /
Diksarcab.
b)
Kapten / Golongan Vll :
MDP tujuh tahun lulus Sesarcab Dikpasis /
Diksarcab.
Pangkat
Lettu ke
/
24
c)
Pangkat Kapten ke Mayor / Golongan Vl
(1)
MDP sebelas tahun lulusan Selapa /
Diklapa / Sekkau / Dik LN yang setara).
(2) MDP tiga belas tahun dan
Sesarcab
/
Dikpasis
/
tutus
Diksarcab serta
Dikbangspes.
(3)
MDP empat belas tahun dan lulus
Sesarcab / Dikpasis / Diksarcab.
d)
Pangkat Mayor ke Letkol / Golongan V
(1)
:
MDP enam belas tahun lulusan Sesko
Dik LN yang setara Sesko
Angkatan).
Angkatan
/
(2)
MDP delapan belas tahun dan lulus
Selapa / Diklapa / Sekkau serta Dikbangspes
/ Dik LN yang setara Selapa Plus.
(3)
MDP dua puluh tahun dan lulus Selapa
/ Diklapa / Sekkau / Dik LN yang setara.
(4)
MDP 22 tahun dan lulus Sesarcab /
Dikpasis / Diksarcab serta Dikbangspes.
(5)
MDP 23 tahun dan lulusan Sesarcab /
Dikpasis / Diksarcab.
e)
Pangkat Letkol ke Kolonel / Golongan
lV:
25
(1)
MDP dua puluh tahun lutus Sesko
/ Dik LN yang setara Sesko
Angkatan
Angkatan.
(2) MDP 22 tahun lutus Setapa / Diktapa /
Sekkau dan Dikbangspes/Dik LN yang
setara Selapa Plus.
(3)
MDP 24 tahun lulus Selapa
Sekkau / Dik LN yang setara).
/
Diklapa /
(4) MDP 27 tahun lulus Sesarcab /
Dikpasis / Diksarcab dan Dikbangspes.
(5)
MDP 28 tahun dan lulus Sesarcab /
Dikpasis / Diksarcab.
0
ilt
Pangkat Kolonel ke Bintang Satu /Golongan
:
(1)
MDP 24 tahun tutus Sesko TNt / Dik LN
yang setara Sesko TNI).
(2)
MDP 25 tahun (tulus Sesko Angkatan
Dik LN yang setara Sesko Angkatan).
(3)
MDP 27 tahun lulus Selapa
Sekkau / Dik LN yang setara).
/
/
Diklapa /
S)
Kenaikan pangkat Bintang Dua ke Bintang
Tiga dan seterusnya tidak menggunakan MDp.
12.
Pola Pembinaan Karier Bintara dan Tamtama,
a.
Pola Dasar Pembinaan. pola dasar pembinaan
bintara dan tamtama adalah suatu rancangan yang
26
menggambarkan hubungan antara unsur-unsur bidang
pembinaan
yang mencakup tingkat
keterampilan,
penugasan, pendidikan dan pangkat yang ditentukan oleh
Kas Angkatan masing-masing.
b,
Arah Pemanfaatan.
1)
Fungsi dan Peranan.
a)
Bintara dan Tamtama, sesuai dengan fungsi
dan peranannya, diberi tugas dan pekerjaan
menurut tingkat keterampilan yang dimiliki.
b) Penugasan yang tepat sesuai dengan bekal
pendidikan dan latihan yang diperoleh, disertai
dengan bimbingan dan pengawasan, akan
mengoptimalkan kemampuan dan keterampilan
bintara/tamtama ke tingkat yang maksimal.
2)
Arah Pembinaan.
a)
Arah pembinaan bintara dan tamtama tidak
terlepas dari peranannya dalam struktur
penugasan prajurit secara keseluruhan.
b)
Makin lama bertugas dalam kejuruannya,
seorang bintara atau tamtama akan makin
berpengalaman dan makin tinggi tingkat
keterampilannya.
3) Pembinaan tingkat keterampilan mulai tamtama
sampai dengan bintara tinggi dipolakan dalam rangka
pemanfaatan secara optimal.
27
4)
Dalam keadaan tertentu, berdasarkan kebutuhan
organisasi dan kemampuan bintara/tamtama dapat
dialihtugaskan ke bidang kejuruan lain setelah
mendapatkan pendidikan kejuruan yang sesuai dengan
bidang kejuruan yang baru.
c.
Tingkat Kejuruan.
1)
Kejuruan
Dasar.
Merupakan
kelompok
penugasan tamtama dengan tingkat keterampilan
pelaksana pemula sampai dengan pelaksana lanjutan.
Penentuan kejuruan
memungkinkan
dilaksanakannya klasifikasi yang luas dalam suatu
kelompok pembinaan. Suatu kejuruan senantiasa
berhubungan erat dengan beberapa kejuruan lanjutan
dalam suatu kelompok pembinaan. Beberapa
pendidikan kejuruan lanjutan dapat digabungkan dan
diselenggarakan dalam pendidikan yang memberikan
kualifikasi kejuruan dasar.
dasar
2)
Kejuruan Lanjutan. Merupakan kelompok
penugasan bintara dengan tingkat keterampilan
pelaksana kepala, pembantu pengawas dan kelompok
penugasan tamtama dengan tingkat keterampilan
pelaksana dan pelaksana lanjutan.
3)
Kejuruan Puncak. Merupakan kelompok
penugasan bintara dengan tingkat keterampilan
pengawas. Bintara yang berada pada tingkat kejuruan
puncak memiliki kemampuan memimpin, membina dan
mengawasi serta berpengetahuan luas.
d. Tingkat Keterampilan. Tingkat keterampilan
didasarkan pada tingkat kepangkatan.
28
1)
Tingkat keterampilan bintara/tamtama dibagi
dalam tujuh tingkat yaitu:
a)
Kejuruan Dasar:
(1) Petaksana pemuta (TK l) : prada/Kld.
(2) Pembantu Petaksana (TK il)
Pratu/Kls, Praka/Klk.
(3) Pelaksana Lanjutan (TK lll) : Kopda.
(4) Pelaksana Lanjutan (TK lV) : Koptu dan
:
Kopka.
b)
Kejuruan Lanjutan:
(1) Petaksana Kepala (TK V) : Serda dan
Sertu.
(2) Pembantu pengawas (TK Vl) : Serka
dan Serma.
(3) Kejuruan puncak: pengawas (TK Vll)
:
Pelda dan peltu.
2)
Tingkat keterampilan dalam kelompok-kelompok
pembinaan untuk tiap kejuruan/spesialisasi/cabang
pada tiap angkatan diatur oleh Kas Angkatan.
pEN
GAwAsAN
"41'X, *n, ooln*
"
13: Umum. Pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan
pola karier di jajaran Mabes TNI dilakukan agar pelaisanaan
kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana-yang ditentukan
dan peraturan yang telah ditetapkan. pengawasan dan
pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan pembinaan karier
dilaksanakan secara terus-menerus sehingga tidak terjadi
29
penyimpangan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang
telah ditentukan.
14. Pengawasan. Pengawasan dilakukan agar tidak
terjadi
kesalahan dan penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatan pola
karier prajurit TNl.
a.
Tingkat Mabes TNl.
Panglima TNl. Menetapkan dan menentukan
kebijakan terhadap pengawasan kegiatan pola karier
1)
prajurit TNl.
TNl.
2)
Kasum
Membantu Panglima TNI serta
memberikan saran serta masukan dalam menentukan
kebijakan serta pengawasan terhadap kegiatan pola
karier prajurit TNl.
3)
Aspers Panglima TNl. Menyelenggarakan dan
melakukan supervisi terhadap pelaksanaan kegiatan
pengawasan pola karier prajurit di jajaran Mabes TNI
sesuai dengan tingkatannya.
b.
Tingkat Balakpus.
1)
Kabalakpus. Menetapkan dan
2)
Pejabat Peronel Balakpus. Menyelenggarakan
menentukan
kebijakan terhadap pengawasan kegiatan pola karier
prajurit di satuannya.
dan
melakukan supervisi terhadap pelaksanaan
kegiatan pengawasan pola karier di wilayahnya sesuai
dengan tingkatannYa.
JU
15. Pengendalian. Pengendalian terhadap kegiatan pola karier
prajurit TNI di jajaran Mabes TNI dilakukan agar pelaksanaan
kegiatan berjalan sesuai dengan rencana kegiatan yang telah
ditentukan.
a.
Tingkat Mabes TNl.
1)
Panglima TNl. Menetapkan dan menentukan
kebijakan terhadap pengendalian kegiatan pola karier
prajurit TNl.
2\
Kasum TNl.
Membantu Panglima TNI serta
memberikan saran serta masukan dalam menentukan
kebijakan serta pengendalian terhadap kegiatan pola
karier prajurit TNl.
3)
Aspers Panglima TNl. Menyelenggarakan dan
melakukan supervisi terhadap pelaksanaan kegiatan
pengendalian pola karier prajurit di jajaran Mabes TNI
sesuai dengan tingkatannya.
b.
Tingkat Balakpus.
1)
Kabalakpus. Menetapkan
dan
menentukan
kebijakan terhadap pengendalian kegiatan pola karier
prajurit di satuannya.
2)
Pejabat Personel Balakpus. Menyelenggarakan
dan melakukan supervisi terhadap pelaksanaan
kegiatan pengendalian pola karier di wilayahnya sesuai
dengan tingkatannya.
31
BAB V
PENUTUP
16. Demikian Petunjuk Teknis Pola Karier Prajurit di Jajaran
Mabes TNI sebagai bahan pedoman dalam pembinaan karier
prajurit di Jajaran Mabes TNl.
A.n. Panglima TNI
Aspers
Cap/tertanda
Daryatmo, S.lP.
Marsekal Muda TNI
TENTAM NASIONAL INDONESIA
MARKAS BESAR
Lamprran
Peraturan Panglima TNI
Nomor Perpang I 1 Slllll2O1
Tanggal 29Maret2011
1
TABEL KEPANGKATAN/JABATAN
DI JAJARAN MABES TNI
NO
1
GOL JAB
GOL
2
KET
M
1.
1-
JABATAN
Jumlah
PKT
KOTAMA
4
5
o
7
Panglima TNI
JUMLAH JAB GOL
M
P
4.
P
tl
M
1.
tl
P
2.
7.
tl
M
8.
tl
P
P
6.
O
Kasum TNI
lrien TNI
Dansesko TNI
JUMLAH JAB GOL
5.
1
1
1
Koorsahli Panglima TNI
Pati SahliTk lll
10.
tl
M
11.
12.
tl
P
tl
M
1a
tl
M
3. Asisten Panglima TNI
4. Kapuspen TNI
5. Wairjen TNI
6. Kabais TNI
7. Waka Bais TNI
8. Danien AkademiTNl
9. Pangkohanudnas
14.
ll
P
10. Kababinkum
tl
M
P
11.
9.
16.
tl
Bintang-3
Bintang-3
Bintang-3
Sum TNI
Itjen TNI
Sesko TNI
?
1
Bintang-2
Sahli Panglima
TNI
9
Bintang-2
7
Bintang-2
1
Bintang-2
Bintang-2
1
Bintang-2
Bintang-z
Bais TNI
1
Bintang-2
Akademi TNI
Kohanudnas
1
Bintang-2
1
Bintang-2
1
Bintang-2
Bintang-2
Wadan Sesko TNI
12. Danpaspampres
Mabes TNI
1
1
I
Bintang-4
Sahli Panglima
TNI
Sum TNI
Puspen TNI
lrien TNI
Bais TNI
Babinkum TNI
Sesko TNI
Paspampres
33
17.
II
P
13. Kapuskes TNI
Bintang-2
18.
II
M
14. Dankodiklat TNI
Bintang-2
Puskes TNI
Kodiklat TNI
JUMLAH JAB GOL II
1.
19.
ltl
20.
l
M
l
P
l
P
23.
l
P
24.
za,
l
P
Pati SahliTk ll
13
Bintang-l I Sahli
7
Bintang-1
1
Bintang-l
Panglima TNI
t
P
Il
P
l
P
2. Waas Panglima TNI
3. lrum ltjen TNI
4. lrops ltjen TNI
5. lrben ltjen TNI
6. DifA"
7. DifB'
8. Difc'
9. DifD"
28.
29.
l
P
10.
l
P
30.
l
P
Dir'E
11. DifF"
12. DifG'
3'1.
l
P
13. Dansatinteltek
1
32.
l
P
14. Dansatintel
1
33.
l
P
15. Dirmin
1
u.
l
P
16. Dirdik
1
35.
36.
l
P
17. Dirbinjemen
1
l
P
18.
37.
l
P
19. Direvbang
1
38.
Il
P
20. Kakordos
1
39.
l
P
21. Danko6is
1
40.
41.
l
P
22.Di;min
1
l
P
23. Dirdik
'l
42.
l
P
24. Waka Babinkum TNI
1
43.
44.
45.
t
M
25. Orjen TNI
1
l
P
26. Waorien TNI
1
l
P
27. Kapusmasmil
1
/16.
l
P
28. Wadan Paspampres
1
47.
l
M
29. Kas Kohanudnas
48.
l
P
30. Pangkosekhanudnas
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Dirkersamik
1
1
I
1
Bintang-1
Bintang-1
Bintang-1
Bintang-1
Bintang-l
Bintang-l
Bintang-1
Bintang-1
Bintang-l
Bintang-1
Bintang-1
Bintang-1
Bintang-1
Bintang-1
Bintang-1
I Sum TNI
I ltjen TNI
I ltjen TNI
I ltjen TNI
| Bais TNI
I Bais TNI
I Bais TNI
I Bais TNI
| Bais TNI
I Bais TNI
I Bais TNI
I Bais TNI
| Bais TNI
| Sesko TNI
| Sesko TNI
I Sesko TNI
| Sesko TNI
Bintang-l I Sesko TNI
Bintang-l I Sesko TNI
Bintang-'l I Sesko TNI
Bintang-1 | Akademi TNI
Bintang-1 I AkademiTNl
Bintang-l
Bintang-l
Bintang-l
Bintang-l
Bintang-l
Bintang-l
Bintang-l
I Babinkum
I Babinkum
TNI
TNI
I Babinkum TNI
I Babinkum TNI
I Paspampres
I Kohanudnas
I Kosek I
34
49.
Il
50.
l
31. Pangkosekhanudnas ll
Bintang-1
32. Pangkosekhanudnas lll
Bintang-1
Bintang-l
lll
33.Pangkosekhanudnas lV
34. Waka Puspen TNI
Kosek ll
Kosek lll
Kosek lV
Bintang-1
Puspen TNI
Il
35. Wakapuskes TNI
Bintang-1
Bintang-1
Puskes TNI
Pusjarah TNI
Pusbintal TNI
Pusku TNI
Babek TNI
Pusdalops TNI
l
5Z54_
t
36. Kapusjarah TNI
cc.
l
co.
l
Bintang-1
Bintang-1
5/.
l
37. Kapusbintal TNI
38. Kapusku TNI
39. Kababek TNI
40. Kapusdalops TNI
41. Kasgartap l/Jakarta
Bintang-1
58.
59.
l
60.
61.
l
l
42. Kasgartap ll/Bandung
43. Kasgartap lll/Surabaya
44. Pen Mil pada PTRI di PBB
45. Athan Rl diWashington
II
l
oJ.
ltl
64.
l
l
46. Aihan Rl di Canberra
l
48. Kaselum TNI
49. Ka PMPP TNI
50. Kapusinfolahta TNI
65.
oo.
oc
47. Kapusjianslra TNI
Il
68.
69.
Bintang-1
l
Bintang-'l
Bintang-l
Kogartap
Bintang-1
Kogartap
Bintang-1
Bais TNI
Bintang-1
Bais TNI
Bintang-1
Bintang-1
Pusjianstra
Bintang-1
Bintang-1
Bintang-1
l
51. Dansatkomlek
Bintang-l
l
52. Wadankodiklat
Bintang-1
Bintang-'l
Kogartap
Bais TNI
TNI
Setum TNI
PMPP TNI
Pusinfolahta
TNI
Satkomlek TNI
Kodiklat TNI
71.
n
72.
l
53.Inspektorat
54. Dhektur
l
55. Danpus
Bintang-'1
l
56. Pa Ssuspom
Bintang-1
Kodiklat TNI
Ssuspom TNI
13
Kolonel
Kolonel
Spri Pang TNI
Sahli Pang TNI
1
Kolonel
Setum TNI
Kolonel
Setum TNI
74.
Bintang-1
Kodiklat TNI
Kodiklat TNI
JUMLAH JAB GOL. III
75
IV
IV
77
78
M
M
M
IV
P
1
.
Koorspri Panglima TNI
2. Paban Utama
3. Waka Setum TNI
4. Kabag/Kadepo
1
35
79
IV
M
80
81
M
IV
M
5. Dandenma Mabes TNI
6. Paban Utama
7. Sespri Kasum TNI
8. Paban Utama
82.
M
83.
84.
M
L
M
10. Paban Utama
M
11. Paban Utama
Paban Utama
85.
86.
M
12. Paban Utama
87.
M
'13.
88.
89.
M
90.
91.
M
92.
P
Paban Utama
14. Ses ltien
'15. Kabag
M
16.lrut
17.Waka
P
18. Ses
IV
93.
P
19. Kabag
94.
M
20. Wadan
95.
P
P
Asmin
22. Asops
M
23. Paban Ulama
P
96.
98.
IV
IV
21.
1
Kolonel
Denma Mb. TNI
7
Kolonel
1
Kolonel
Kolonel
Kolonel
Srenum TNI
Sum TNI
Sintel TNI
Sops TNI
Spers TNI
Slog TNI
Sler TNI
6
o
1
3
10
'l
Kolonel
Kolonel
Kolonel
Kolonel
Kolonel
Kolonel
Kolonel
Kolonel
1
Kolonel
Kolonel
1
Kolonel
Kolonel
1
'|
15
Kolonel
Kolonel
1
Kolonel
99.
M
24. Kasel
25. Kadep
100.
P
26. Kapustaka
,|
Kolonel
101.
M
27. Kapusoyu
1
Kolonel
Kolonel
102.
IV
M
28. Dosen
103.
IV
M
29. Seskor
104.
M
30. Paban Utama
105.
D
31. Kadis
M
106.
Kolonel
14
Kolonel
JO
IV
IV
P
'I 10.
P
Wadan
33.Asops
34. Asum
35.Asmin
36. Dansat
1'l't.
IV
P
37. AthaniAtm iUAtal/Atud
112.
1't3
IV
P
38. Wapenwil
1
M
39. Ses
1
1Q7.
IV
108.
109.
P
f
32.
Kolonel
Kolonel
Kolonel
Skomlek TNI
llien TNI
Itjen TNI
Itjen TNI
Pusdalops TNI
Pusdalops TNI
Pusdalops TNI
Satkomlek TNI
Satkomlek TNI
Satkomlek TNI
Sesko TNI
Sesko TNI
Sesko TNI
Sesko TNI
Sesko TNI
Sesko TNI
Sesko TNI
Bais TNI
Bais TNI
Bais TNI
Kolonel
Bais TNI
Kolonel
Bais TNI
1
Kolonel
Bais TNI
7
46
Kolonel
Kolonel
Bais TNI
Bais TNI
Kolonel
Kolonel
Bais TNI
Puspen TNI
36
5
1't4
P
40. Kadis
115
M
41. Paban Utama
116
M
42. Danmenchandra
1
117
M
43. InspeKorat
1
'I
P
44. Asisten
P
45. Dan Grup
18
119
IV
120
P
46. Asops
Kolonel
Kolonel
Kolonel
Kolonel
Kolonel
Kolonel
3
Kolonel
Kolonel
Kolonel
Kolonel
Kolonel
Puspen TNI
Akademi TNI
Akademi TNI
Paspampres
Paspampres
Paspampres
Kogartap
Kogartap
Pusbintal TNI
Pusbintal TNI
Pusjarah TNI
Pusjarah TNI
12'l
IV
P
47.Asmin
122
123
124
125
IV
M
P
48. Ses
49. Kabag
4
M
50. Waka
1
P
51. Sekretaris
1
126
P
52. Kadis
127
M
53. Sekretaris
128
129
P
*.
P
Kadis
55. Ka (UniuDobek)
130
M
50.
131
P
57. Ses
P
58. Kadis
P
59. Kabag
1
M
60. waka
1
P
61. Sekretaris
1
M
62. Pawas
1
P
63. Dir
5
Kolonel
Kolonel
P
64. Dansatang
1
Kolonel
M
65. Ses
3
Kolonel
I
Kolonel
Kolonel
Kolonel
Babinkum TNI
o
Kolonel
Kolonel
Kolonel
Babinkum TNI
Babinkum TNI
Babinkum TNI
Kolonel
Babinkum TNI
Kolonel
Kolonel
Staf Kodam
'132
IV
IV
133
'134
135
136
IV
137
IV
138
139
waka
140
IV
M
66. Kadiswas
'141.
IV
M
67. Kaotmilti
142.
IV
68. Kadis
'145.
IV
P
69. Kadis Otjen TNI
70. Kaotmil Type A
71. Kapok Onnilti pada Otmilti
't46.
147.
148.
IV
P
72. Kabidpusmasmil
IV
IV
P
73. LO AL & AU
74. Sekretaris
P
143.
144.
P
M
I
Kolonel
Kolonel
1
4
2
Kolonel
Kolonel
Pusiarah TNI
Puskes TNI
Puskes TNI
1
Kolonel
Puskes TNI
Pusku TNI
1
Kolonel
Kolonel
Kolonel
Pusku TNI
Pusku TNI
Pusku TNI
Kolonel
Kolonel
Babek TNI
10
28
'l
Kolonel
Babek TNI
Babek TNI
Babek TNI
Babek TNI
Babinkum TNI
Babinkum TNI
Babinkum TNI
Pusiianstra TNI
JI
75. Direktur
149.
150.
M
P
76. Waka
77. Direktur
152.
M
78.
153.
P
79. Kabag
151.
IV
'l.54.
156.
157.
IV
Kolonel
Waka
1
Kolonel
Kolonel
1
Kolonel
Kolonel
M
80.lrut
M
81. Wadan
4
P
82. Paban
13
M
83. Komandan
8
13
Kolonel
Kolonel
Kolonel
Kolonel
Kolonel
158.
P
84. Asisten
159.
M
85. Kakorps Dosen
Kolonel
P
86. Dosen Gol lV
Kolonel
M
87. Paban
Kolonel
Kolonel
Kolonel
Kolonel
160.
IV
161.
toz.
M
88. lr
163.
M
89. Asisten
164.
P
90. Ka
165.
P
91. Asisten
too.
P
92. Asisten
'167.
P
69.
170.
171.
c
93. Asisten
168.
't
1
IV
P
M
Kolonel
Kolonel
94. Asisten
95. As sus matra
Kolonel
Kolonel
AD
96. As sus matra AL
1
Kolonel
1
97. Komandan
1
Kolonel
Kolonel
Pusjianstra
TNI
PMPP TNI
PMPP TNI
Pusinfolahta
TNI
Pusinfolahta
TNI
Kodiklat TNI
Kodiklat TNI
Kodiklat TNI
Kodiklat TNI
Kodiklat TNI
Kodiklat TNI
Kodiklat TNI
Ssuspom TNI
Kohanudnas
Kohanudnas
Kohanudnas
Kosek I
Kosek,l
Kosek lll
Kosek lV
Kohanudnas
Kohanudnas
Pusdiklal
hanudnas
JUMLAH JAB GOL, IV
1.
172.
173.
174.
M
't75.
M
176.
M
177.
M
M
Kataud
2. Kataud
3. Pabungkol
4. Kaset
5. Kataud
6. Pagassus
1
Letkol
1
Letko!
1
Letkol
Sahli Panglima
TNI
Spri Pang TNI
Spri Pang TNI
'l
Letkol
Letkol
Spri Pang TNI
Spd Kasum TNI
Letkol
Spri Kasum TNI
1
38
M
7.
8.
9.
.
P
10. Kasi
182.
P
1
183.
P
12. Dansat
144.
F
13. Dansubden
185.
M
14.
186.
P
15. Kataud
M
188.
189.
P
19. Kataud
174.
P
179.
P
180.
181
187.
190.
1.
Kasubbag/Kasubdepo
Kataud
7
Wadan
I
Letkol
Letkol
Letkol
1
Letkol
Letkol
Kabag/Kabintal/Kabinjas
10
Letkol
1
Letkol
19
Letkol
'l
Letkol
16. Padya
20
Letkol
P
17. Kataud
1
Letkol
M
18. Padya
2'l
Letkol
1
Letkol
Letkol
Padya
191.
M
20.Padya
25
192.
P
21. Kataud
1
Letkol
193.
M
22.Padya
23
Letkol
1.
P
23. Kataud
1
195.
196.
M
24.Padya
'10
P
25. Kataud
1
Letkol
Leikol
Letkol
't97.
198.
199.
M
26. Padya
17
Letkol
P
27.Kataud
I
Letkol
P
28. Kasubbagtaud
7
22
Letkol
Letkol
200.
M
29.lrdya
201.
P
30. Sespri
1
Letkol
P
3'l. Kabag
11
Letkol
M
3?.Padya
202.
203.
204.
205.
Letkol
Setum TNI
Setum TNI
Denma Mabes
TNI
Denma Mabes
TNI
Denma Mabes
TNI
Denma Mabes
TNI
Denma Mabes
TNI
Srenum TNI
Srenum TNI
Sintel TNI
Sintel TNI
Sops TNI
Sops TNI
Spers TNI
Spers TNI
Slog TNI
Slog TNI
Skomlek TNI
Skomlek TNI
Ster TNI
Ster TNI
Itjen TNI
Itjen TNI
Itjen TNI
Sesko TNI
Sesko TNI
Sesko TNI
M
33. Kasubdep
o
M
34. Kakes
1
Letkol
206.
M
35. Dandenma
1
Letkol
Sesko TNI
Sesko TNI
207.
P
36. Spri
1
208.
M
37.Padya-1
60
Letkol
Letkol
Bais TNI
Bais TNI
209.
P
38.Padya-z,3,4
101
Letkol
Bais TNI
Letkol
39
210.
211.
2't2.
213.
P
39. Dandenma Bais TNI
1
Letkol
P
P
40. Dandenma Satintel
1
41. Kaset
1
Letkol
Letkol
P
2'14.
P
215.
216.
P
42. Pa Keuangan
43. Kasubdis
44. Kasi
45. Danden
P
1
7
14
15
Letkol
Letkol
Letkol
Letkol
Bais TNI
Bais TNI
Bais TNI
Bais TNI
Bais TNI
Bais TNI
Bais TNI
217.
P
46. Kapoksus/kom
218.
219.
220.
M
47. Wadan Satlap
4
Letkol
M
48. Padya
49. Wadanm6nchandra
50. Ka (KevTaka/Komleu
Lahta)
51. Kasi/Katim/Danyon
(Menchan)
12
Letkol
1
Lelkol
AkademiTNl
AkademiTNl
4
Letkol
Akademi TNI
o
Letkol
Akademi TNI
1
Letkol
Letkol
Paspampres
Paspampres
'13
Letkol
Paspampres
Paspampres
221.
222.
M
P
P
Letkol
223.
P
52.
tdya
224.
225.
zzo.
M
53.
Waas
P
54. Padya
P
55. Dandenma
1
227.
P
56. Kasel
1
228.
229.
M
57. Kapuskodal
1
Letkol
Letkol
Letkol
P
58. Dandronkav
1
Letkol
230.
P
59. Dandensik
1
Letkol
231.
232.
zJ5.
P
60. Danden Pendukung
5
M
62. Wadangrup
Letkol
Letkol
Letkol
2U.
P
63. Danyonwalprotneg
1
r
61. Danden Grup
Bais TNI
Bais TNI
Paspampres
Paspampres
Paspampres
Paspampres
Paspampres
Paspampres
Paspampres
Paspampres
Z.5J.
P
64. Kabag Set
4
Letkol
Letkol
236.
P
65. Ses Pusmasmil
1
Letkol
Babinkum TNI
Babinkum TNI
237.
P
66. Kaotmil Type B
238.
239.
M
67. Waka Otmil Type A
Letkol
Letkol
Babinkum TNI
Babinkum TNI
P
68.
9
240.
241.
P
69. Kabagses Otjen TNI
Letkol
Letkol
P
70. Kasubdis Otjen
Letkol
242.
P
71. Kabag Otmilti
9
9
Babinkum TNI
Babinkum TNI
Babinkum TNI
243.
P
72. Kasubdis Babinkum
16
Letkol
Letkol
Babinkum TNI
Babinkum TNI
Anggota Pok Ormilti
o
'10
40
Letkol
Babinkum TNI
Letkol
Letkol
Babinkum TNI
Babinkum TNI
Babinkum
'10
Letkol
Letkol
Letkol
79. Kapok Ormil pd Otmil
type B
80. Kabag
I
Letkol
Babinkum
Letkol
l
81. Kasubdis
15
Letkol
|
|
|
|
I
I
82. Kadis
4
83. Kasi
8
Letkol
Letkol
Puspen TNI
Puspen TNI
Satkomlek TNI
244.
245.
246.
P
73. Kataud Set Babinkum
P
74. Kabag Pusmasmil
P
75. Kamasmil
247.
M
76.
248.
249.
M
M
77. Kasubbid Pusmasmil
78. Kapok Ormil pd Otmil
2so.
M
Waka Otmilti
type A
za t.
252.
253.
254.
255.
256.
257.
258.
259.
260.
283.
2U.
265.
266.
267.
268.
269.
27't.
272.
273.
274.
275.
277.
P II
M
M
P
P
P
P
P
P
P
P
P
M
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
M
P
P
P
1
4
Letkol
84. Danden
85. Kabag
4
86. Kasubdis
Letkol
Letkol
87. Kasi
Letkol
lSS.Kasubdis
90. Pa Pekas Wil Jkt
91. Pa Pekas Wil Luar Jkt
12
lSg.Kasubbag
|
|
Letkol
J
4
192. Kasubbag
193. Kasi
194. Kataud
195.
196.
197.
198.
199.
Kasubbag
Letkol
Letkol
Letkol
Babinkum
Babinkum
Satkomlek TNI
Satkomlek TNI
Puskes TNI
Puskes TNI
Pusku TNI
Pusku TNI
Pusku TNI
Pusku TNI
Pusku TNI
7
Letkol
Letkol
Pusdalops TNI
1
Letkol
10
Letkol
PusbintalTNl
PusbintalTNl
Kasubdis
Letkol
Kasi
Kataud
Letkol
Letkol
Letkol
1
Kamuvmon/pustaka
Pusbintal TNI
Pusjarah TNI
Pusjarah TNI
Pusiarah TNI
Pusjarah TNI
Letkol
Babek TNI
19
Letkol
4
o
Letkol
Letkol
Babek TNI
Babek TNI
1104. Kasi
12
Letkol
Kogartap
l105.Padya
o
6
Letkol
Letkol
Ssuspom TNI
PMPP TNI
1100. Kasi
|
101. Kasubdivsatang
l102.Kagud
|
103.waas
1106. Kasubdit
Kogartap
41
278.
279.
P
P
108. Kabag/Kasubdit
14
Letkol
Letkol
280.
P
109. KataudiKasubbag
't0
Letkol
281.
282.
283.
284.
285.
286.
247.
288.
M 1110. lrdya
M 'l 1. Oansatdik. Dansus
M 112. Wadan
M 1113. Pabandya
P 1114. Dan Se
P 1115. Kasevlabsataka/Bag/Si
P Il16. Dandenma
P i117. Dosen Gol V
M '118. lrda
P 1119. Pabandya
M 1120. Kapopunas
P 1121. Dandenma
P 1122. Kepala
P 1123. Dansatkomlek
P 1124. Dansatrad
5
Letkol
Letkol
289.
290.
291.
292293.
254.
295.
zYo.
297.
298.
299.
300.
301.
302.
303.
304.
JUC.
306.
307.
308.
107. Kataud
I1
1
o
Letkol
|
30
6
Letkol
Letkol
58
Letkol
Letkol
10
Letkol
Letkol
16
Letkol
1
Letkol
Letkol
Kohanudnas
1
Letkol
Letkol
o
Letkol
Kohanudnas
Kohanudnas
Kosek I
1
Letkol
Kosek
I
Letkol
Kosek
I
Letkol
Letkol
Letkol
Letkol
Letkol
Letkol
Letkol
Letkol
Letkol
Letkol
Kosek ll
Kosek ll
Kosek ll
Kosek lll
Kosek lll
Kosek lll
Kosek lV
Kosek lV
Kosek lV
Pusdik
Hanudnas
Pusdik
Hanudnas
I
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
l'125. Kaposek
1
4
1126. Pabanyda
l'127
.
Dan
I128. Kaposek
1
1129. Pabanyda
1130. Dan
4
I 131. Kaposek
1132, Pabanyda
1133. Dan
|134. Kaposek
1135. Pabanyda
1
't1
1
11
1136. Dir
137. Kepala
PMPP TNI
Pusiianstra
TNI
Pusinfolahta
TNI
Kodiklat TNI
Kodiklat TNI
Kodiklat TNI
Kodiklal TNI
1
Letkol
Kodiklat TNI
Kodiklat TNI
Kodiklat TNI
Kodiklat TNI
Kohanudnas
Kohanudnas
Kohanudnas
42
JUMLAH TOTAL GOL. V
Non
309.
1.
Kasi
'14
Pasi
14
Mayor
Mayor
1
Mayor
310.
VI
Non
2.
31 1.
VI
Non
13.
Non
4.
Wadansat
Wadansub
1
Mayor
Dokpri
1
Mayor
lnterpreter
1
Mayor
312.
Kaset
313.
VI
Non
5.
314.
VI
Non
16.
315.
VI
Non
7.
Vl
Non 18. lrda
Non 19. Kasubbag
Non I 10. Pabanda
Non 111. Pasubdeo
Non I 12. Wadandenma
Non | 13. Kasi
Non I 14. Pabanda
Non I 15. Pabanda
Non | 16. Pabanda
Non I 17. Pabanda
Non I 18. Pabanda
Non I 19. Pabanda
Non 120. Pabanda
Non 121 . Pabungprot Spri
Non 122. Kataud
Non 123. Pabanda
Non 124. Wadandenma
Non 125. Pasi
Non 126. Ka Unit
Non 127. Wakaset
Non 128. Waka Ku
Non 129. Kapolum Denkes
316.
317.
I
I
VI
VI
318.
319.
320.
Vl
I
Vl
321.1 Vl
322.
323.
324.
325.
VI
VI
I
326.
327.
328.
329.
330.
331.
332,
333.
335.
330.
337.
I
I
I
I
I
I
I
I
I
Vl
VI
VI
Vl
Vl
Vl
Vl
Vl
Vl
VI
Vl
vt
Vl
Mayor
7
Mayor
15
16
Mayor
o
Mayor
1
Mayor
Mayor
Mayor
Mayor
12
Mayor
8
14
14
Mayor
Mayor
Mayor
o
Mayor
Mayor
1
7
Mayor
Mayor
40
Mayor
Mayor
Mayor
2
Mayor
103
1
1
Mayor
Mayor
1
Mayor
1
Setum TNI
Denma Mabes
TNI
Denma Mabes
TNI
Denma
TNI
Denma Mabes
TNI
Spri Panglima
TNI
Spri Panglima
TNI
Itjen TNI
Sesko TNI
Sesko TNI
Sesko TNI
Sesko TNI
Sesko TNI
Srenum TNI
Sintel TNI
Sops TNI
Spers TNI
Slog TNI
Ster TNI
Skomlek TNI
Bais TNI
Bais TNI
Bais TNI
BaiS TNI
Bais TNI
Bais TNI
Bais TNI
Bais TNI
Bais TNI
43
JJt'
339.
340.
u1.
342.
3t:}.
344.
345.
346.
u7.
348.
349.
350.
351.
5tz.
353.
354.
355.
356.
357.
358.
359.
360.
36't.
JOZ.
364.
365.
366.
367.
368.
370.
s7'1.
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
Non 30. Kaset Satinteltek
Non 31. Dansubden Denkom
Non 32. Dantim Denkom/Satlap
Non 33. Pa Psi/Astro/Hukum/
Bahasa
Non 34. Wadanden Satlap
Non 35. Danintero
Non 36. Pbu Athan
Non 37. Pabanda
Non 38. Pasi/Pasub
Non 39. Wadanyon(Men)
Non 40. Kasi
Non 41. Ka
Non 42. Kaset
Non 43. Dandenma
Non 44.lfta
Non 45. Kasi
Non 46. Pasi
Non 47. Wadandenma
Non 48. Kabintal
Non 49. Wadanden Pendukung
Non 50. Wadandronkavser
Non 51. Kasi Grup
Non 52. Wadan Den Grup
Non 53. Dansat Latlan/Latsar
Non 54. Wadanyon
Non 55. Wadan Densik
Non 56. Wakaotmil Type "8"
Non 57. Ka UPT Otmil
Non 58. Kaiaud Pusmaswil
Non 59. Kasi Babinkum
Non 60. Kasi Otjen TNI
Non 61. Kasi Otmil Type A
Non 62. Angg Pok Ormil Gol. lV
Non 63. Kadokinfo Set
Pusmasmil
'I
Mayor
41
Mayor
Mayor
Mayor
9
27
21
za
10
o
Mayor
Mayor
Mayor
Mayor
Mayor
Mayor
14
Mayor
Mayor
Mayor
Mayor
Mayor
Mayor
1
Mayor
Mayor
1
Mayor
1
Mayor
Mayor
1
1
12
Mayor
Mayor
2
Mayor
1
Mayor
't
Mayor
Mayor
Mayor
Mayor
Mayor
9
o
1
7
Mayor
30
.T
1
Mayor
Mayor
Mayor
Bais
Bais
Bais
Bais
TNI
TNI
TNI
TNI
Bais TNI
Bais TNI
Bais TNI
Akademi TNI
Akademi TNI
Akademi TNI
Akademi TNI
Akademi TNI
Akademi TNI
AkademiTNl
Paspampres
Paspampres
Paspampres
Paspampres
Paspampres
Paspampres
Paspampres
Paspampres
Paspampres
Paspampres
Paspampres
Paspampres
Babinkum TNI
Babinkum TNI
Babinkum TNI
Babinkum TNI
Babinkum TNI
Babinkum TNI
Babinkum TNI
Babinkum TNI
44
372.
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
373
TENTARA NASIONAL INDONESIA
MARKAS BESAR
NO. 101.04-084414
PETUNJUK TEKNIS
POLA KARIER PRAJURIT DIJAJARAN
MABES TNI
PEMTURAN PANGLIMA TENTARA NASIONAL INDONESIA
NOMOR PERPANG/18/IIU2O11 TANGGAL 29 MARET 2011
DAFTAR ISI
Halaman
Peraturan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor
Perpang I 18 I lll / 2011 tanggal 29 Maret 2011 tentang
Petunjuk Teknis Pola Karier Prajurit di Jajaran Mabes TNI ......
1
LAMPIRAN
BABI
PENDAHULUAN
1. Umum
2.
Maksud
0".
til;.
3
...................................
........
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut ................
4. Dasar ............
5. Pengertian
BAB
II
III
4
4
5
KETENTUAN UMUM
6. Umum ..........
7. Sasaran
8. Prinsip-Prinsip
L Ketentuan Administrasi
BAB
4
7
7
7
I
POLA KARIER PRAJURIT
..........
11. Pola Karier Perwira
10.
Umum
12. Pola Pembinaan
Karier Bintara dan Tamtama
8
9
.... 25
TENTAM NASIONAL INDONESIA
MARKAS BESAR
PERATURAN PANGLIMATNI
Nomor : P erpangl 18lllll201 1
tentang
PETUNJUK TEKNIS POLA KARIER PMJURIT DI JAJARAN MABES
TENTAM NASIONAL INDONESIA
PANGLIMA TENTAM NASIONAL INDONESIA
Menimbang
Bahwa dalam rangka pelaksanaan pola
karier prajurit
di
jajaran Mabes
Tentara
Nasional Indonesia, perlu ditetapkan petunjuk
teknis.
Mengingat
1.
Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional
Indonesia.
2.
Peraturan Panglima TNI Nomor Perpang/
45Nlll2008 tanggal 21 Juli 2008 tentang
Petunjuk Induk Pembinaan Personel dan
Tenaga Manusia Tentara Nasional Indonesia.
3.
Peraturan Panglima TNI Nomor Perpang/
59DV2008 tanggal '17 Oktober 2008 tentang
Petunjuk Administrasi Penggunaan Prajurit TN l.
2
MEMUTUSKAN
Menetaokan
1. Petunjuk Teknis Pola Karier Prajurit di
Jajaran Mabes Tentara Nasional Indonesia,
sebagaimana tercantum pada lampiran
peraturan ini.
2. Ketentuan yang meniadi kewenanoan
Angkatan, selanjutnya dija6arkan oleh Kas
AngKatan.
3.
Ketentuan terdahulu yang bertentangan
-
dan tidak sesuai dengan peraturan
dinvatakan tidak berlaku ladi.
4.
Peraturan
ditetaokan.
ini
O"rn'fu sejak
tanggal
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 29 Maret 201 1
A.n. Panglima TNI
Aspers
Cap/tertanda
Distribusi:
A dan B Mabes TNI
Daryatmo, S.lP.
Marsekal Muda TNI
ini
TENTAM NASIONAL INDONESIA
MARKAS BESAR
Lampiran
Peraturan Panglima TNI
Nomor Perpang l1UllV201
1
Tanggal 29Marct2011
PETUNJUK TEKNIS
POLA KARIER PRAJURIT DI JAJARAN MABES TNI
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Umum.
a.
Keberhasilan pelaksanaan tugas sangat dipengaruhi
kemampuan setiap personel yang mengawaki
organisasi, terutama pada saat menjalankan peranannya
oleh
dalam organisasi tersebut.
b.
Pola karier prajurit
di jajaran Mabes TNI
pada
hakikatnya bertujuan agar dapat terlaksananya norma-norma
pendidikan, kepangkatan, jabatan dan giliran penugasan
bagi pengembangan kemampuan dan kecakapan individu
secara adil sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta
selaras dengan kepentingan organisasi. Oleh karena itu pola
karier harus terencana, terpadu, terarah, dan berlanjut agar
pelaksanaan tugas pokok dapat tercapai.
c.
Pola karier prajurit di jajaran Mabes TNI merupakan
bagian dari pembinaan personel TNI yang meliputi kegiatan
untuk mewujudkan tercapainya pemenuhan norma-norma
seperti tersebut di atas. Agar kegiatan pola karier di jajaran
4
Mabes TNI dapat mencapai sesuai dengan sasaran yang
diinginkan, perlu suatu Buku Petunjuk Teknis tentang Pola
Karier Prajurit di Jajaran Mabes TNl.
2.
Maksud dan Tujuan.
a.
Maksud. Petunjuk teknis ini dimaksudkan untuk
memberikan petunjuk dan penjelasan tentang pelaksanaan
pola karier prajurit di Jajaran Mabes TNl.
b.
Tujuan. Agar dapat dijadikan sebagai pedoman
dalam pelaksanaan pola karier prajurit di jajaran Mabes TNI
sehingga pelaksanaan tugas dapat tercapai.
3.
Ruang Lingkup dan Tata Urut. Petunjuk teknis ini
mengatur tentang ketentuan-ketentuan pola karier prajurit di
jajaran Mabes TNl, dengan tata urut sebagai berikut
:
a.
b.
c.
d.
e.
4.
I
Bab ll
Bab lll
Bab lV
Bab V
Bab
Pendahuluan.
Ketentuan Umum.
Pola Karier Prajurit.
Pengawasan dan Pengendalian.
Penutup.
Dasar.
a.
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun
2004 tentang Tentara Nasional Indonesia.
5
b.
Peraturan Panglima TNI Nomor Perpang/454/ll/2008
tanggal 21 Juli 2008 tentang Petunjuk Induk Pembinaan
Personel dan Tenaga Manusia Tentara Nasional lndonesia.
c.
Peraturan Panglima TNI Nomor Perpang/59/X2009
tanggal 17 Oktober 2008 tentang Petunjuk Administrasi
Penggunaan Prajurit TNl.
5.
Pengertian.
a. Personel adalah orang-perorangan dengan kualifikasi
tertentu yang menjadi pelaksana suatu organisasi dengan
memperhatikan cipta, karsa, dan karya.
b.
c.
Prajurit adalah anggota Tentara Nasional Indonesia.
Jabatan adalah kelompok tugas, kewajiban, dan
tanggung jawab yang merupakan suatu kesatuan,
dimaksudkan sebagai suatu pekerjaan yang lazimnya
diserahkan dan dipertanggungjawabkan kepada seorang
prajurit selama memangku jabatan.
d.
Jabatan promosi adalah suatu jabatan ditingkat
golongan yang dapat dipangku oleh pangkat satu tingkat di
bawah golongan jabatan yang dimaksud sehingga pada
periode berikutnya yang bersangkutan dapat naik pangkat
sesuai golongan jabatan yang dipangkunya.
e.
Jabatan pemantapan adalah suatu jabatan yang
merupakan kelanjutan dari jabatan promosi dan masih
dalam satu golongan jabatan.
f.
Karier adalah perkembangan dan kemajuan yang
terbuka bagi prajurit dalam kesempatan untuk mendapatkan
jabatan/kedudukan tertentu, kenaikan pangkat, kesempatan
6
mengikuti pendidikan serta pemindahan
dan
giliran
penugasan.
g.
Pola karier adalah rencana yang menggambarkan
bagaimana personel TNI akan menempuh karier selama
pengabdiannya yang berhubungan dengan jabatan,
kepangkatan dan pendidikan.
h.
Masa dinas penivira (MDP) adalah masa dinas seorang
prajurit sebagai penarira dimulai saat yang bersangkutan
diangkat sebagai perwira.
i.
Masa dinas dalam pangkat (MDDP) adalah masa dinas
seorang prajurit dalam suatu pangkat tertentu yang
disandangnya dimulai saat yang bersangkutan memperoleh
pangkat tersebut.
j.
Pembinaan karier adalah bagian dari pembinaan
personel dan merupakan kegiatan yang bertujuan kearah
mewujudkan dan tercapainya pemenuhan norma-norma
jabatan, kepangkatan dan pendidikan yang tepat, baik bagi
prajurit yang bersangkutan maupun bagi organisasi Dephan
dan TNl.
k.
Pendidikan adalah segala usaha, pekerjaan dan
kegiatan yang terencana dalam meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap prajurit melalui lembaga pendidikan.
L
Sidang adalah pertemuan anggota kepanitiaan untuk
memperoleh kesepakatan dalam pembinaan karier prajurit.
m.
Pangkat adalah keabsahan wewenang dan tanggung
jawab hierarki keprajuritan.
n=rr"?tinlr*r"
6. Umum.
Guna memperoleh hasil yang optimal dalam
penyelenggaraan pola karier prajurit di jajaran Mabes TNl, perlu
dipedomani ketentuan umum dalam penyelenggaraan pola karier
prajurit yang meliputi sasaran, prinsip-prinsip dan ketentuan
administrasi.
7,
Sasaran. Terselenggaranya kegiatan pola karier prajurit di
jajaran Mabes TNI secara terencana, terarah dan berlanjut.
8. Prinsip-Prineip.
Prinsip-prinsip dalam pelaksanaan
pembinaan
kegiatan
karier prajurit di jajaran Mabes TNI sebagai
berikut :
a.
Senantiasa digunakan
dan
dimanfaatkan secara
optimal untuk kepentingan organisasi.
b.
Penempatan personel yang tepat pada jabatan yang
tepat dilakukan melalui klasifikasi yang tepat.
c.
Memperbesar kemampuan, kecakapan, minat dan
bakat melalui penugasan, pendidikan dan latihan yang
sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
d.
Mendorong agar berhasrat untuk mencapai prestasi
kerja yang
sebesar-besarnya dengan memberikan
keteladanan, rangsangan dan bimbingan secara positif.
e.
Memberikan kesempatan yang seadil-adilnya kepada
setiap perwira untuk mengembangkan karier melalui
perencanaan yang baik dan giliran penugasan serta
kesempatan pendidikan untuk mencapai kemajuan.
B
9.
Ketentuan Administrasi. Ketentuan administrasi dalam
kegiatan pola karier prajurit di jajaran Mabes TNI meliputi
ketentuan tentang norma-norma jabatan, kepangkatan, dan
pendidikan dalam rangka pengembangan karier prajurit tersebut.
a.
Penugasan dalam suatu jabatan merupakan
bentuk kepercayaan pimpinan kepada seorang prajurit yang
mengakibatkan adanya tanggung jawab bagi yang
bersangkutan. Oleh karena itu, penempatan dalam suatu
jabatan harus dapat mengembangkan potensi yang
bersangkutan pada jabatan yang lebih tinggi yang
disesuaikan dengan kemampuannya.
Jabatan.
b. Kepangkatan.
Pada hakekatnya pangkat adalah
keabsahan wewenang dan tanggungjawab dalam hirarkhi
keprajuritan yang didasarkan atas kualifikasi yang dimiliki
seorang prajurit sebagai bagian dari pembinaan karier.
Pangkat berkaitan langsung dengan pemberian jabatan,
sehingga pangkat menunjang tegaknya wewenang dan
tanggung jawab yang diberikan kepada yang bersangkutan.
c.
Pendidikan. Pendidikan prajurit dilaksanakan untuk
membentuk dan membekali peserta didik seutuhnya sebagai
insan prajurit pejuang yang profesional, mampu
melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya dan sadar
akan tugas dan tanggung jawabnya. Pendidikan terkait
dengan jabatan dan kepangkatan karena merupakan suatu
keutuhan dalam sistem pembinaan karier.
BAB III
POLA KARIER PRAJURIT
10.
Umum. Pola karier prajurit mengatur tentang
pengembangan dan kemajuan yang terbuka bagi prajurit untuk
I
mendapatkan jabatan, kenaikan pangkat serta kesempatan
pendidikan bagi golongan perwira, bintara maupun tamtama di
jajaran Mabes TNl.
{1.
Pola Karier Penvira.
a.
Pola Dasar Karier Perwira.
1)
Periode pengembangan dasar (0-1 1 tahun/Letda
s.d. Kapten) dalam periode ini seorang perwira
ditempatkan dalam jabatan yang memungkinkan
penguasaan taktik, teknik senjata dan alat peralatan
kecabangannya,
mempraktekkan
kepemimpinan dan teknik memegang komando.
Pelaksanaan tugasnya lebih banyak menghendaki
kepemimpinan tatap muka. Dalam periode ini akan
diharapkan berkembang sifat-sifat kepemimpinan, sikap
mental dan kesadaran akan tanggung jawab yang
merupakan dasar menentukan karier selanjutnya.
dari
2)
serta
- 20 tahun/
periode
ini, tekanan
Mayor s.d. Letkol). Dalam
Periode pengembangan profesi (11
diletakkan pada pengembangan kecakapan taktis dan
teknis, serta kemampuan memadukan pengetahuan
dengan kecakapan tersebut. Di samping itu, periode ini
merupakan masa seleksi untuk penugasan yang lebih
sulit dan lebih kompleks, antara lain bidang staf,
pendidikan, pembinaan teritorial, komando pada
uniUkesatuan yang lebih besar. Perwira yang terpilih
akan mendapatkan pendidikan staf umum dan
komando Angkatan, sedangkan yang tidak terpilih
dikembangkan melalui pendidikan spesialisasi.
Tanggung jawab yang makin bertambah selama
periode ini akan mendorong seorang perwira untuk
berusaha meningkatkan kemampuannya. Periode ini
10
merupakan masa untuk menentukan bakaUkemampuan
yang menonjol guna pengembangan karier selanjutnya.
c. Periode bakti dan pengembangan lanjutan (20-24
tahun/Kolonel). Periode ini ditandai dengan makin
bertambahnya bidang penugasan yang bersifat bukan
teknis kecabangan murni dan memerlukan kecakapan
dalam bidang-bidang fungsi staf umum. Dalam periode
ini mulai diutamakan kemampuan berfikir, memandang
dan menilai TNI serta peranannya sebagai keseluruhan
dalam kehidupan bangsa, baik nasional maupun
internasional. Pola penugasan diarahkan pada
pemanfaatan potensi yang dimiliki seorang perwira,
sehingga periode
merupakan periode
pengembangan pemimpin-pemimpin masa depan yang
siap berbakti mengemban tanggung jawab yang lebih
besar. Dalam periode ini sudah dimulai penempatan
seorang perwira pada kedudukan profesi yang cukup
tinggi.
ini
d.
Periode darma bakli (perwira tinggi sampai akhir
masa dinas keprajuritan). Periode ini merupakan masa
terakhir dari karier peruira yang tekanannya beralih dari
pengembangan kepemanfaatan maksimal darma
baktinya, dengan menerapkan bakat dan kemampuan
yang telah dikembangkan selama kariernya. Dalam
masalah-masalah strategi pertahanan dan
kebijaksanaan TNl, mereka dapat berkarsa dan
berkarya nyata, sehingga senantiasa terbina TNI yang
berhasil guna dan berdaya guna untuk menghadapi
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Jabatan-jabatan Panglima dan Staf tingkat tinggi akan
dipercayakan kepada perwira yang sangat menonjol di
antara perwira yang potensial.
11
Bidang Jabatan.
1)
Sifat Penugasan.
a)
Tetap.
Penugasan
Penugasan yang
mengakibatkan perubahan jabatan, terdiri atas
Giliran Penugasan Jabatan (Tour of Duty) dan
Giliran Daerah Penugasan (Tour of Area).
b)
Penugasan Tidak Tetap. Penugasan yang
bersifat sementara dan dibatasi waktunya serta
tidak mengakibatkan perubahan dari jabatan yang
dipangkunya.
2)
Golongan
Jabatan. Golongan jabatan perwira
disusun sebagai berikut
:
a) Golongan 0 :
b) Golongan | :
c) Golongan ll :
d) Golongan lll :
e) Golongan lV :
f) GolonganV :
S) Golongan Vl :
h) Golongan Vll :
j) Golongan Vlll :
k) Golongan lX :
Pati Bintang
Pati Bintang
Pati Bintang
Pati Bintang
Kolonel.
Letkol.
Mayor.
Kapten.
Lettu.
Letda.
Empat.
Tiga.
Dua.
Satu.
3)
Tiap golongan jabatan penivira dapat dibagi dalam
yaitu:
subgolongan
dua
a)
A, yaitu jabatan pemantapan
yang harus dijabat oleh perwira yang sesuai
Subgolongan
dengan pangkat dalam golongan jabatan tersebut.
12
b)
Subgolongan B, yaitu jabatan promosi yang
dapat dijabat oleh perwira yang berpangkat
setingkat lebih rendah dari pangkat dalam
golongan jabatan tersebut.
4)
Status Jabatan.
a)
Pejabat Penuh. Bila yang bersangkutan telah
memenuhi persyaratan yang ditentukan untuk
diangkat dalam jabatan tersebut.
Pemangku Sementara (Ps.). Bila yang
bersangkutan telah memenuhi persyaratan yang
telah ditentukan untuk diangkat pada jabatan
b)
tersebut tetapi belum memenuhi persyaratan MDP
minimal. Status jabatan Ps. paling lama setahun,
kemudian ditinjau kembali untuk ditentukan
statusnya dengan kemungkinan sebagai berikut :
(1) Diangkat sebagai pejabat penuh dalam
jabatan tersebut.
(2)
Diangkat kembali sebagai Ps. dalam
jabatan yang lain.
(3)
c)
Diangkat dalam jabatan lain.
(Pgs.). Bila pejabat
ada
definitif belum
dan atau dalam proses
Pengganti Sementara
pengangkatan dalam jabatan tersebut.
d) Wakil Sementara (Ws.). Bila pejabat defintif
belum diangkat atau berhalangan melaksanakan
jabatannya, sedangkan wakil tetap atau yang
setingkat tidak terdapat dalam struktur organisasi,
13
belum diangkat atau berhalangan
dalam
dan Pengangkatan
dalam
melaksanakan jabatannya.
5)
Pemberhentian dari
Jabatan.
a) Pemberhentian dari dan pengangkatan
dalam jabatan dilakukan terhadap prajurit yang
melaksanakan penugasan tetap dalam status
pejabat penuh dan pemangku sementara (Ps.).
b)
Pemberhentian dari jabatan dilakukan bila
prajurit tersebut :
(1) Dipisahkan dari dinas keprajuritan.
. (2) Diperlukan dalam jabatan yang lain.
(3) Tidak dapat melaksanakan tugas
selama sekurang-kurangnya enam bulan
berturut-turut.
c)
Pengangkatan dalam jabatan dilakukan
karena prajurit yang bersangkutan diperlukan
dalam jabatan tersebut, yang disesuaikan dengan
pola pembinaan karier yang berlaku, baik untuk
kepentingan organisasi maupun bagi
pengembangan kariernya.
6)
Pemberhentian Sementara dari Jabatan.
a)
Sebab-Sebab pemberhentian sementara dari
jabatan:
14
(1)
Untuk kepentingan kedinasan dan atau
disiplin, karena yang bersangkutan diduga
melakukan perbuatan yang merugikan/dapat
merugikan TNl.
(2) Yang bersangkutan berada
dalam
penahanan yustisial.
(3) Yang bersangkutan sedang menjalani
hukuman penjara atau hukuman kurungan
serendah-rendahnya satu bulan berdasarkan
keputusan pengadilan
telah
memperoleh kekuatan hukum tetap.
yang
b)
Pembatalan pemberhentian
terhadap prajurit yang diduga
sementara
melakukan
perbuatan merugikan/dapat merugikan TNI atau
berada dalam yustisial, apabila yang
bersangkutan:
(1)
Berdasarkan keputusan Hakim tidak
bersalah.
(2\
Berdasarkan keputusan pengadilan
dinyatakan dibebaskan
dari
segala
dakwaan/tuntutan.
c) Pencabutan pemberhentian sementara dari
jabatan apabila:
(1)
Telah dijatuhi hukuman disiplin karena
terbukti melakukan tindakan merugikan/
dapat merugikan TNl.
15
(2) Telah selesai menjalani hukuman
penjara/ kurungan.
d)
Tindak lanjut dari pencabutan pemberhentian
sementara dari jabatan dapat berupa:
(1)
Diberhentikan dari dinas keprajuritan
untuk kepentingan dinas.
(2\
Diangkat kembali dalam suatu jabatan
karena tenaganya dibutuhkan organisasi
dan yang bersangkutan dapat diperbaiki/
memperbaiki diri.
(3)
Dilanjutkan perpanjangan pemberhentian sementara dari jabatan untuk kepentingan
yustisial, apabila yang bersangkutan tidak
diberhentikan dari dinas keprajuritan.
e)
Pembatalan atau pencabutan dari pemberhentian sementara dari jabatan dilakukan
penilaian yang dilakukan oleh Ankum atau Papera
enam bulan setelah
pemberhentian/dilanjutkan perpanjangan pemberhentian sementara dari jabatan.
sekurang-kurangnya
f)
Pengangkatan kembali dalam jabatan tidak
harus pada jabatan yang dipangku waktu
diberhentikan sementara dari jabatannya.
Pemberhentian sementara dari jabatan,
pembatalan, pencabutan, dan pengangkatan
kembali dalam jabatan ditetapkan oleh pejabat
yang berwenang untuk pemberhentian dari dan
S)
pengangkatan dalam jabatan.
16
7)
Wewenang
Pemberhentian
Pengangkatan dalam Jabatan.
a)
b)
c)
dari
dan
Panglima TNI oleh Presiden.
Golongan jabatan Pati oleh Panglima TNl.
Golongan jabatan Pamen (Golongan lV) atas
nama Panglima TNI oleh Kasum TNI .
d)
Golongan jabatan Pamen (Golongan V) ke
bawah s.d Tamtama atas nama panglima TNI
oleh Aspers Panglima TNl.
8)
Persyaratan Penempatan Jabatan. Dalam
penempatan Jabatan mempunyai ketentuan dan aturan
serta terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan
antara lain :
a)
b)
c)
d)
e)
f)
S)
Telah memasuki masa pensiun.
Pengunduran dir,.
Sakit.
Meninggal dunia.
TOA (Tour Of Area) dan TOD (Tour Of Duty).
Pelanggaran disiplin dan pidana.
Mengikuti pendidikan yang lamanya enam
bulan atau lebih.
17
Bidang Pangkat.
1)
Sifat Pangkat. Pangkat perwira dibedakan
menurut sifat, dasar pemberian, dan perlakuannya
sebagai berikut
a)
:
Pangkat Efektif. Pangkat efektif adalah
pangkat yang diberikan kepada prajurit selama
menjalani dinas keprajuritan dan membawa akibat
administrasi penuh.
b)
Pangkat Lokal. Pangkat lokal diberikan
untuk sementara bagi yang menjalankan tugas
jabatan yang sifatnya sementara dan memerlukan
pangkat yang lebih tinggi dari pangkat yang
disandangnya karena kebutuhan situasional di
lapangan guna keabsahan pelaksanaan tugas
jabatan tersebut dan tidak membawa akibat
administrasi.
c)
Pangkat Tituler. Pangkat tituler diberikan
untuk sementara kepada warga negara lndonesia
yang diperlukan dan bersedia untuk menjalankan
tugas keprajuritan tertentu di lingkungan TNl,
berlaku selama memangku jabatan keprajuritan
tersebut dan membawa akibat
administrasi
terbatas.
2)
Penggolongan Pangkat. Pangkat perwira
dikelompokkan kedalam golongan sebagai berikut
a)
Perwira Tinggi, terdiri atas
(1)
Jenderal TNI
Marsekal TNl.
/
:
:
Laksamana
TNI /
18
(2)
Letnan Jenderal TNI / Laksamana
Madya TNI / Marsekal Madya TNI (Letjen
TNI / Laksdya TNI / Marsdya TNI).
(3)
TNI
Mayor Jenderal TNI / Laksamana Muda
/
Marsekal Muda TNI (Mayjen TNt /
Laksda TNI / Marsda TNI).
(4) Brigadir Jenderal TNI / Laksamana
Pertama TNI / Marsekal Pertama TNI
(Brigjen TNI / Laksma TNI / Marsma TNI).
b)
Perwira Menengah, terdiri atas
(1)
(2)
(3)
c)
d)
Kolonel
Letnan Kolonel (LetkoD
Mayor
Perwira Pertama, terdiri atas
(1)
(2)
(3)
:
Kapten
Letnan Satu (Lettu)
Letnan Dua (Letda)
Bintara, terdiri atas
(1)
:
:
Pembantu Letnan Satu (Peltu) * Bintara
Tinggi
Pembantu Letnan Dua (Pelda) * Bintara
Tinggi
Sersan Mayor (Serma)
Sersan Kepala (Serka)
Sersan Satu (Sertu)
Sersan Dua (Serda)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
19
e)
Tamtama, terdiri atas
:
(1) Kopral Kepala (Kopka)
(2) Kopral Satu (Koptu)
(3) Kopral Dua (Kopda)
(4) Prajurit Kepala (Praka) / Kelasi Kepala
(KLK)
(5) Prajurit Satu (Pratu) / Kelasi Satu (KLS)
(6) Prajurit Dua (Prada) / Kelasi Dua (KLD)
f)
Sebutan pangkat Korps Marinir TNI AL
disamakan dengan sebutan pangkat TNI AD
dengan disertai (Mar) dibelakangnya.
S)
Sebutan dan tulisan pangkat bagi wanita
TNl, TNI AD disertai (K) sedangkan TNI AL
disertai (W) dibelakang pangkat namun untuk TNI
AU tidak disertai tanda huruf dibelakang pangkat
karena wanita udara bukanlah suatu Korps.
h)
Sebutan dan tulisan pangkat tidak disertai
identitas angkatan.
3)
Macam Kenaikan Pangkat.
a)
Kenaikan Pangkat Reguler, adalah kenaikan
pangkat yang diberikan pada kala waktu tertentu
kepada prajurit yang telah memenuhi persyaratan
jabatan dan masa peninjauan diatur dua periode
dalam satu tahun (1 April dan 1 Oktober).
b)
Kenaikan Pangkat Khusus, terdiri atas
(1)
:
Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB),
yang
yaitu anugerah kenaikan pangkat
20
diberikan kepada prajurit yang mengemban
penugasan khusus dengan pertaruhan jiwa
raga secara langsung dan
berjasa
melampaui panggilan tugasnya, dan dapat
dianugerahkan secara anumerta (KpLBA) .
(2)
Kenaikan Pangkat Penghargaan (KpH),
diberikan
kepada prajurit karier menjelang akhir masa
keprajuritannya karena telah
melaksanakan pengabdian secara sempurna
tanpa cacat dan tanpa terputus dengan
dedikasi yang tinggi dan prestasi kerja yang
baik.
yaitu kenaikan pangkat yang
dinas
4)
Kala Waktu Kenaikan Pangkat.
a)
Kenaikan Pangkat Reguler:
(1) Ke Kolonel dan yang lebih rendah
adalah
1
April dan 1 Oktober.
(2) Ke dan dalam golongan pati tidak
terikat dengan kala waktu.
(Sl UKP prajurit harus diterima paling
lambat 3 bulan sebelum kala waktu kenaikan
pangkat.
b)
Kenaikan Pangkat Khusus
(l)
:
Kenaikan pangkat luar biasa (KpLB)
ditetapkan pada saat seorang prajurit
menunjukkan tindakan
panggilan tugasnya.
yang
melampaui
21
(2)
Kenaikan pangkat penghargaan (KPH)
ditetapkan paling cepat 3 (tiga) bulan dan
paling lambat
(satu) bulan sebelum
pensiun pada batas usia maksimum dinas
keprajuritan yang ditetapkan baik yang
memperoleh masa persiapan pensiun (MPP)
maupun yang tidak.
1
5)
Wewenang Kenaikan Pangkat.
a)
Kenaikan Pangkat Reguler:
(1)
KP ke Kolonel dan ke/dalam Pati oleh
Presiden.
(2)
KP ke Mayor dan Letkol oleh Panglima
TNI.
(3) KP ke Lettu dan Kapten oleh Kas
Angkatan.
(4) KP Bintara dan Tamtama
oleh
Kas
Angkatan
b)
Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB). KPLB
oleh Panglima TNl.
c)
Kenaikan Pangkat Penghargaan
(1)
:
KPH ke Kolonel, Brigjen dan Mayjen
oleh Presiden.
(2) KPH ke
Panglima TNl.
Mayor
dan Letkol
oleh
22
(3)
KPH ke Letda, Lettu dan Kapten oleh
Kas Angkatan.
(4)
KpH Bintara dan Tamtama oleh Kas
Angkatan.
d.
Bidang Pendidikan.
1)
Jenis Pendidikan. Pendidikan yang dilaksanakan
di lingkup TNI terdiri atas :
a)
Pendidikan Pertama (Dikma). pendidikan
pertama merupakan pendidikan untuk menjadi
prajurit yang ditempuh melalui pendidikan dasar
keprajuritan, pendidikan dasar golongan dan
pendidikan dasar golongan lanjutan.
b) Pendidikan Pembentukan
(Diktuk).
Pendidikan pembentukan merupakan pendidikan
untuk membentuk tamtama menjadi bintara atau
bintara menjadi perwira yang ditempuh melalui
pendidikan dasar keprajuritan dan dasar
golongan.
c) Pendidikan pengembangan Umum
(Dikbangum). Pendidikan pengembangan umum
merupakan pendidikan untuk mengembangkan
kemampuan umum yang diperoleh dari laur
pendidikan, pelatihan,
dan
penugasan
Pendidikan Pengembangan
Spesialisasi
sebelumnya dalam rangka proyeksi penggunaan
prajurit selanjutnya.
d).. .
(Dikbangspes). pendidikan pengembangan
spesialisasi merupakan pendidikan unluk
23
mengembangkan kemampuan spesialisasi yang
berbasis kompetensi, baik yang telah maupun
belum diperoleh dari daur pendidikan, pelatihan,
dan penugasan sebelumnya dalam rangka
proyeksi penggunaan prajurit selanjutnya.
e)
Pendidikan Pengembangan llmu PengetahuPendidikan
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
merupakan pendidikan yang dititikberatkan pada
an dan Teknologi (Dikbangiptek).
penguasaan
pengetahuan
dan pengembangan ilmu
dan teknologi yang dapat
menunjang profesionalisme.
f)
PendidikanPeralihan(Dikalih). Pendidikan
peralihan merupakan pendidikan untuk
melengkapi dan memantapkan aspek pendidikan
dasar golongan pangkat bagi tamtama dan bintara
yang mendapat anugerah KPLB menjadi bintara
dan perwira.
2)
Pendidikan yang Berpengaruh Pada Karier. Jenis
pendidikan yang berpengaruh pada pola karier Perwira
TNI terutama jabatan dan pangkat yang berada di
jajaran Mabes TNI terdiri atas Dikbangum dan
Dikbangspes, dengan penjelasan sebagai berikut :
a)
Pangkat Letda ke Lettu / Golongan Vlll: MDP
tiga tahun dan lulus Sesarcab
/
Dikpasis /
Diksarcab.
b)
Kapten / Golongan Vll :
MDP tujuh tahun lulus Sesarcab Dikpasis /
Diksarcab.
Pangkat
Lettu ke
/
24
c)
Pangkat Kapten ke Mayor / Golongan Vl
(1)
MDP sebelas tahun lulusan Selapa /
Diklapa / Sekkau / Dik LN yang setara).
(2) MDP tiga belas tahun dan
Sesarcab
/
Dikpasis
/
tutus
Diksarcab serta
Dikbangspes.
(3)
MDP empat belas tahun dan lulus
Sesarcab / Dikpasis / Diksarcab.
d)
Pangkat Mayor ke Letkol / Golongan V
(1)
:
MDP enam belas tahun lulusan Sesko
Dik LN yang setara Sesko
Angkatan).
Angkatan
/
(2)
MDP delapan belas tahun dan lulus
Selapa / Diklapa / Sekkau serta Dikbangspes
/ Dik LN yang setara Selapa Plus.
(3)
MDP dua puluh tahun dan lulus Selapa
/ Diklapa / Sekkau / Dik LN yang setara.
(4)
MDP 22 tahun dan lulus Sesarcab /
Dikpasis / Diksarcab serta Dikbangspes.
(5)
MDP 23 tahun dan lulusan Sesarcab /
Dikpasis / Diksarcab.
e)
Pangkat Letkol ke Kolonel / Golongan
lV:
25
(1)
MDP dua puluh tahun lutus Sesko
/ Dik LN yang setara Sesko
Angkatan
Angkatan.
(2) MDP 22 tahun lutus Setapa / Diktapa /
Sekkau dan Dikbangspes/Dik LN yang
setara Selapa Plus.
(3)
MDP 24 tahun lulus Selapa
Sekkau / Dik LN yang setara).
/
Diklapa /
(4) MDP 27 tahun lulus Sesarcab /
Dikpasis / Diksarcab dan Dikbangspes.
(5)
MDP 28 tahun dan lulus Sesarcab /
Dikpasis / Diksarcab.
0
ilt
Pangkat Kolonel ke Bintang Satu /Golongan
:
(1)
MDP 24 tahun tutus Sesko TNt / Dik LN
yang setara Sesko TNI).
(2)
MDP 25 tahun (tulus Sesko Angkatan
Dik LN yang setara Sesko Angkatan).
(3)
MDP 27 tahun lulus Selapa
Sekkau / Dik LN yang setara).
/
/
Diklapa /
S)
Kenaikan pangkat Bintang Dua ke Bintang
Tiga dan seterusnya tidak menggunakan MDp.
12.
Pola Pembinaan Karier Bintara dan Tamtama,
a.
Pola Dasar Pembinaan. pola dasar pembinaan
bintara dan tamtama adalah suatu rancangan yang
26
menggambarkan hubungan antara unsur-unsur bidang
pembinaan
yang mencakup tingkat
keterampilan,
penugasan, pendidikan dan pangkat yang ditentukan oleh
Kas Angkatan masing-masing.
b,
Arah Pemanfaatan.
1)
Fungsi dan Peranan.
a)
Bintara dan Tamtama, sesuai dengan fungsi
dan peranannya, diberi tugas dan pekerjaan
menurut tingkat keterampilan yang dimiliki.
b) Penugasan yang tepat sesuai dengan bekal
pendidikan dan latihan yang diperoleh, disertai
dengan bimbingan dan pengawasan, akan
mengoptimalkan kemampuan dan keterampilan
bintara/tamtama ke tingkat yang maksimal.
2)
Arah Pembinaan.
a)
Arah pembinaan bintara dan tamtama tidak
terlepas dari peranannya dalam struktur
penugasan prajurit secara keseluruhan.
b)
Makin lama bertugas dalam kejuruannya,
seorang bintara atau tamtama akan makin
berpengalaman dan makin tinggi tingkat
keterampilannya.
3) Pembinaan tingkat keterampilan mulai tamtama
sampai dengan bintara tinggi dipolakan dalam rangka
pemanfaatan secara optimal.
27
4)
Dalam keadaan tertentu, berdasarkan kebutuhan
organisasi dan kemampuan bintara/tamtama dapat
dialihtugaskan ke bidang kejuruan lain setelah
mendapatkan pendidikan kejuruan yang sesuai dengan
bidang kejuruan yang baru.
c.
Tingkat Kejuruan.
1)
Kejuruan
Dasar.
Merupakan
kelompok
penugasan tamtama dengan tingkat keterampilan
pelaksana pemula sampai dengan pelaksana lanjutan.
Penentuan kejuruan
memungkinkan
dilaksanakannya klasifikasi yang luas dalam suatu
kelompok pembinaan. Suatu kejuruan senantiasa
berhubungan erat dengan beberapa kejuruan lanjutan
dalam suatu kelompok pembinaan. Beberapa
pendidikan kejuruan lanjutan dapat digabungkan dan
diselenggarakan dalam pendidikan yang memberikan
kualifikasi kejuruan dasar.
dasar
2)
Kejuruan Lanjutan. Merupakan kelompok
penugasan bintara dengan tingkat keterampilan
pelaksana kepala, pembantu pengawas dan kelompok
penugasan tamtama dengan tingkat keterampilan
pelaksana dan pelaksana lanjutan.
3)
Kejuruan Puncak. Merupakan kelompok
penugasan bintara dengan tingkat keterampilan
pengawas. Bintara yang berada pada tingkat kejuruan
puncak memiliki kemampuan memimpin, membina dan
mengawasi serta berpengetahuan luas.
d. Tingkat Keterampilan. Tingkat keterampilan
didasarkan pada tingkat kepangkatan.
28
1)
Tingkat keterampilan bintara/tamtama dibagi
dalam tujuh tingkat yaitu:
a)
Kejuruan Dasar:
(1) Petaksana pemuta (TK l) : prada/Kld.
(2) Pembantu Petaksana (TK il)
Pratu/Kls, Praka/Klk.
(3) Pelaksana Lanjutan (TK lll) : Kopda.
(4) Pelaksana Lanjutan (TK lV) : Koptu dan
:
Kopka.
b)
Kejuruan Lanjutan:
(1) Petaksana Kepala (TK V) : Serda dan
Sertu.
(2) Pembantu pengawas (TK Vl) : Serka
dan Serma.
(3) Kejuruan puncak: pengawas (TK Vll)
:
Pelda dan peltu.
2)
Tingkat keterampilan dalam kelompok-kelompok
pembinaan untuk tiap kejuruan/spesialisasi/cabang
pada tiap angkatan diatur oleh Kas Angkatan.
pEN
GAwAsAN
"41'X, *n, ooln*
"
13: Umum. Pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan
pola karier di jajaran Mabes TNI dilakukan agar pelaisanaan
kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana-yang ditentukan
dan peraturan yang telah ditetapkan. pengawasan dan
pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan pembinaan karier
dilaksanakan secara terus-menerus sehingga tidak terjadi
29
penyimpangan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang
telah ditentukan.
14. Pengawasan. Pengawasan dilakukan agar tidak
terjadi
kesalahan dan penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatan pola
karier prajurit TNl.
a.
Tingkat Mabes TNl.
Panglima TNl. Menetapkan dan menentukan
kebijakan terhadap pengawasan kegiatan pola karier
1)
prajurit TNl.
TNl.
2)
Kasum
Membantu Panglima TNI serta
memberikan saran serta masukan dalam menentukan
kebijakan serta pengawasan terhadap kegiatan pola
karier prajurit TNl.
3)
Aspers Panglima TNl. Menyelenggarakan dan
melakukan supervisi terhadap pelaksanaan kegiatan
pengawasan pola karier prajurit di jajaran Mabes TNI
sesuai dengan tingkatannya.
b.
Tingkat Balakpus.
1)
Kabalakpus. Menetapkan dan
2)
Pejabat Peronel Balakpus. Menyelenggarakan
menentukan
kebijakan terhadap pengawasan kegiatan pola karier
prajurit di satuannya.
dan
melakukan supervisi terhadap pelaksanaan
kegiatan pengawasan pola karier di wilayahnya sesuai
dengan tingkatannYa.
JU
15. Pengendalian. Pengendalian terhadap kegiatan pola karier
prajurit TNI di jajaran Mabes TNI dilakukan agar pelaksanaan
kegiatan berjalan sesuai dengan rencana kegiatan yang telah
ditentukan.
a.
Tingkat Mabes TNl.
1)
Panglima TNl. Menetapkan dan menentukan
kebijakan terhadap pengendalian kegiatan pola karier
prajurit TNl.
2\
Kasum TNl.
Membantu Panglima TNI serta
memberikan saran serta masukan dalam menentukan
kebijakan serta pengendalian terhadap kegiatan pola
karier prajurit TNl.
3)
Aspers Panglima TNl. Menyelenggarakan dan
melakukan supervisi terhadap pelaksanaan kegiatan
pengendalian pola karier prajurit di jajaran Mabes TNI
sesuai dengan tingkatannya.
b.
Tingkat Balakpus.
1)
Kabalakpus. Menetapkan
dan
menentukan
kebijakan terhadap pengendalian kegiatan pola karier
prajurit di satuannya.
2)
Pejabat Personel Balakpus. Menyelenggarakan
dan melakukan supervisi terhadap pelaksanaan
kegiatan pengendalian pola karier di wilayahnya sesuai
dengan tingkatannya.
31
BAB V
PENUTUP
16. Demikian Petunjuk Teknis Pola Karier Prajurit di Jajaran
Mabes TNI sebagai bahan pedoman dalam pembinaan karier
prajurit di Jajaran Mabes TNl.
A.n. Panglima TNI
Aspers
Cap/tertanda
Daryatmo, S.lP.
Marsekal Muda TNI
TENTAM NASIONAL INDONESIA
MARKAS BESAR
Lamprran
Peraturan Panglima TNI
Nomor Perpang I 1 Slllll2O1
Tanggal 29Maret2011
1
TABEL KEPANGKATAN/JABATAN
DI JAJARAN MABES TNI
NO
1
GOL JAB
GOL
2
KET
M
1.
1-
JABATAN
Jumlah
PKT
KOTAMA
4
5
o
7
Panglima TNI
JUMLAH JAB GOL
M
P
4.
P
tl
M
1.
tl
P
2.
7.
tl
M
8.
tl
P
P
6.
O
Kasum TNI
lrien TNI
Dansesko TNI
JUMLAH JAB GOL
5.
1
1
1
Koorsahli Panglima TNI
Pati SahliTk lll
10.
tl
M
11.
12.
tl
P
tl
M
1a
tl
M
3. Asisten Panglima TNI
4. Kapuspen TNI
5. Wairjen TNI
6. Kabais TNI
7. Waka Bais TNI
8. Danien AkademiTNl
9. Pangkohanudnas
14.
ll
P
10. Kababinkum
tl
M
P
11.
9.
16.
tl
Bintang-3
Bintang-3
Bintang-3
Sum TNI
Itjen TNI
Sesko TNI
?
1
Bintang-2
Sahli Panglima
TNI
9
Bintang-2
7
Bintang-2
1
Bintang-2
Bintang-2
1
Bintang-2
Bintang-z
Bais TNI
1
Bintang-2
Akademi TNI
Kohanudnas
1
Bintang-2
1
Bintang-2
1
Bintang-2
Bintang-2
Wadan Sesko TNI
12. Danpaspampres
Mabes TNI
1
1
I
Bintang-4
Sahli Panglima
TNI
Sum TNI
Puspen TNI
lrien TNI
Bais TNI
Babinkum TNI
Sesko TNI
Paspampres
33
17.
II
P
13. Kapuskes TNI
Bintang-2
18.
II
M
14. Dankodiklat TNI
Bintang-2
Puskes TNI
Kodiklat TNI
JUMLAH JAB GOL II
1.
19.
ltl
20.
l
M
l
P
l
P
23.
l
P
24.
za,
l
P
Pati SahliTk ll
13
Bintang-l I Sahli
7
Bintang-1
1
Bintang-l
Panglima TNI
t
P
Il
P
l
P
2. Waas Panglima TNI
3. lrum ltjen TNI
4. lrops ltjen TNI
5. lrben ltjen TNI
6. DifA"
7. DifB'
8. Difc'
9. DifD"
28.
29.
l
P
10.
l
P
30.
l
P
Dir'E
11. DifF"
12. DifG'
3'1.
l
P
13. Dansatinteltek
1
32.
l
P
14. Dansatintel
1
33.
l
P
15. Dirmin
1
u.
l
P
16. Dirdik
1
35.
36.
l
P
17. Dirbinjemen
1
l
P
18.
37.
l
P
19. Direvbang
1
38.
Il
P
20. Kakordos
1
39.
l
P
21. Danko6is
1
40.
41.
l
P
22.Di;min
1
l
P
23. Dirdik
'l
42.
l
P
24. Waka Babinkum TNI
1
43.
44.
45.
t
M
25. Orjen TNI
1
l
P
26. Waorien TNI
1
l
P
27. Kapusmasmil
1
/16.
l
P
28. Wadan Paspampres
1
47.
l
M
29. Kas Kohanudnas
48.
l
P
30. Pangkosekhanudnas
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Dirkersamik
1
1
I
1
Bintang-1
Bintang-1
Bintang-1
Bintang-1
Bintang-l
Bintang-l
Bintang-1
Bintang-1
Bintang-l
Bintang-1
Bintang-1
Bintang-1
Bintang-1
Bintang-1
Bintang-1
I Sum TNI
I ltjen TNI
I ltjen TNI
I ltjen TNI
| Bais TNI
I Bais TNI
I Bais TNI
I Bais TNI
| Bais TNI
I Bais TNI
I Bais TNI
I Bais TNI
| Bais TNI
| Sesko TNI
| Sesko TNI
I Sesko TNI
| Sesko TNI
Bintang-l I Sesko TNI
Bintang-l I Sesko TNI
Bintang-'l I Sesko TNI
Bintang-1 | Akademi TNI
Bintang-1 I AkademiTNl
Bintang-l
Bintang-l
Bintang-l
Bintang-l
Bintang-l
Bintang-l
Bintang-l
I Babinkum
I Babinkum
TNI
TNI
I Babinkum TNI
I Babinkum TNI
I Paspampres
I Kohanudnas
I Kosek I
34
49.
Il
50.
l
31. Pangkosekhanudnas ll
Bintang-1
32. Pangkosekhanudnas lll
Bintang-1
Bintang-l
lll
33.Pangkosekhanudnas lV
34. Waka Puspen TNI
Kosek ll
Kosek lll
Kosek lV
Bintang-1
Puspen TNI
Il
35. Wakapuskes TNI
Bintang-1
Bintang-1
Puskes TNI
Pusjarah TNI
Pusbintal TNI
Pusku TNI
Babek TNI
Pusdalops TNI
l
5Z54_
t
36. Kapusjarah TNI
cc.
l
co.
l
Bintang-1
Bintang-1
5/.
l
37. Kapusbintal TNI
38. Kapusku TNI
39. Kababek TNI
40. Kapusdalops TNI
41. Kasgartap l/Jakarta
Bintang-1
58.
59.
l
60.
61.
l
l
42. Kasgartap ll/Bandung
43. Kasgartap lll/Surabaya
44. Pen Mil pada PTRI di PBB
45. Athan Rl diWashington
II
l
oJ.
ltl
64.
l
l
46. Aihan Rl di Canberra
l
48. Kaselum TNI
49. Ka PMPP TNI
50. Kapusinfolahta TNI
65.
oo.
oc
47. Kapusjianslra TNI
Il
68.
69.
Bintang-1
l
Bintang-'l
Bintang-l
Kogartap
Bintang-1
Kogartap
Bintang-1
Bais TNI
Bintang-1
Bais TNI
Bintang-1
Bintang-1
Pusjianstra
Bintang-1
Bintang-1
Bintang-1
l
51. Dansatkomlek
Bintang-l
l
52. Wadankodiklat
Bintang-1
Bintang-'l
Kogartap
Bais TNI
TNI
Setum TNI
PMPP TNI
Pusinfolahta
TNI
Satkomlek TNI
Kodiklat TNI
71.
n
72.
l
53.Inspektorat
54. Dhektur
l
55. Danpus
Bintang-'1
l
56. Pa Ssuspom
Bintang-1
Kodiklat TNI
Ssuspom TNI
13
Kolonel
Kolonel
Spri Pang TNI
Sahli Pang TNI
1
Kolonel
Setum TNI
Kolonel
Setum TNI
74.
Bintang-1
Kodiklat TNI
Kodiklat TNI
JUMLAH JAB GOL. III
75
IV
IV
77
78
M
M
M
IV
P
1
.
Koorspri Panglima TNI
2. Paban Utama
3. Waka Setum TNI
4. Kabag/Kadepo
1
35
79
IV
M
80
81
M
IV
M
5. Dandenma Mabes TNI
6. Paban Utama
7. Sespri Kasum TNI
8. Paban Utama
82.
M
83.
84.
M
L
M
10. Paban Utama
M
11. Paban Utama
Paban Utama
85.
86.
M
12. Paban Utama
87.
M
'13.
88.
89.
M
90.
91.
M
92.
P
Paban Utama
14. Ses ltien
'15. Kabag
M
16.lrut
17.Waka
P
18. Ses
IV
93.
P
19. Kabag
94.
M
20. Wadan
95.
P
P
Asmin
22. Asops
M
23. Paban Ulama
P
96.
98.
IV
IV
21.
1
Kolonel
Denma Mb. TNI
7
Kolonel
1
Kolonel
Kolonel
Kolonel
Srenum TNI
Sum TNI
Sintel TNI
Sops TNI
Spers TNI
Slog TNI
Sler TNI
6
o
1
3
10
'l
Kolonel
Kolonel
Kolonel
Kolonel
Kolonel
Kolonel
Kolonel
Kolonel
1
Kolonel
Kolonel
1
Kolonel
Kolonel
1
'|
15
Kolonel
Kolonel
1
Kolonel
99.
M
24. Kasel
25. Kadep
100.
P
26. Kapustaka
,|
Kolonel
101.
M
27. Kapusoyu
1
Kolonel
Kolonel
102.
IV
M
28. Dosen
103.
IV
M
29. Seskor
104.
M
30. Paban Utama
105.
D
31. Kadis
M
106.
Kolonel
14
Kolonel
JO
IV
IV
P
'I 10.
P
Wadan
33.Asops
34. Asum
35.Asmin
36. Dansat
1'l't.
IV
P
37. AthaniAtm iUAtal/Atud
112.
1't3
IV
P
38. Wapenwil
1
M
39. Ses
1
1Q7.
IV
108.
109.
P
f
32.
Kolonel
Kolonel
Kolonel
Skomlek TNI
llien TNI
Itjen TNI
Itjen TNI
Pusdalops TNI
Pusdalops TNI
Pusdalops TNI
Satkomlek TNI
Satkomlek TNI
Satkomlek TNI
Sesko TNI
Sesko TNI
Sesko TNI
Sesko TNI
Sesko TNI
Sesko TNI
Sesko TNI
Bais TNI
Bais TNI
Bais TNI
Kolonel
Bais TNI
Kolonel
Bais TNI
1
Kolonel
Bais TNI
7
46
Kolonel
Kolonel
Bais TNI
Bais TNI
Kolonel
Kolonel
Bais TNI
Puspen TNI
36
5
1't4
P
40. Kadis
115
M
41. Paban Utama
116
M
42. Danmenchandra
1
117
M
43. InspeKorat
1
'I
P
44. Asisten
P
45. Dan Grup
18
119
IV
120
P
46. Asops
Kolonel
Kolonel
Kolonel
Kolonel
Kolonel
Kolonel
3
Kolonel
Kolonel
Kolonel
Kolonel
Kolonel
Puspen TNI
Akademi TNI
Akademi TNI
Paspampres
Paspampres
Paspampres
Kogartap
Kogartap
Pusbintal TNI
Pusbintal TNI
Pusjarah TNI
Pusjarah TNI
12'l
IV
P
47.Asmin
122
123
124
125
IV
M
P
48. Ses
49. Kabag
4
M
50. Waka
1
P
51. Sekretaris
1
126
P
52. Kadis
127
M
53. Sekretaris
128
129
P
*.
P
Kadis
55. Ka (UniuDobek)
130
M
50.
131
P
57. Ses
P
58. Kadis
P
59. Kabag
1
M
60. waka
1
P
61. Sekretaris
1
M
62. Pawas
1
P
63. Dir
5
Kolonel
Kolonel
P
64. Dansatang
1
Kolonel
M
65. Ses
3
Kolonel
I
Kolonel
Kolonel
Kolonel
Babinkum TNI
o
Kolonel
Kolonel
Kolonel
Babinkum TNI
Babinkum TNI
Babinkum TNI
Kolonel
Babinkum TNI
Kolonel
Kolonel
Staf Kodam
'132
IV
IV
133
'134
135
136
IV
137
IV
138
139
waka
140
IV
M
66. Kadiswas
'141.
IV
M
67. Kaotmilti
142.
IV
68. Kadis
'145.
IV
P
69. Kadis Otjen TNI
70. Kaotmil Type A
71. Kapok Onnilti pada Otmilti
't46.
147.
148.
IV
P
72. Kabidpusmasmil
IV
IV
P
73. LO AL & AU
74. Sekretaris
P
143.
144.
P
M
I
Kolonel
Kolonel
1
4
2
Kolonel
Kolonel
Pusiarah TNI
Puskes TNI
Puskes TNI
1
Kolonel
Puskes TNI
Pusku TNI
1
Kolonel
Kolonel
Kolonel
Pusku TNI
Pusku TNI
Pusku TNI
Kolonel
Kolonel
Babek TNI
10
28
'l
Kolonel
Babek TNI
Babek TNI
Babek TNI
Babek TNI
Babinkum TNI
Babinkum TNI
Babinkum TNI
Pusiianstra TNI
JI
75. Direktur
149.
150.
M
P
76. Waka
77. Direktur
152.
M
78.
153.
P
79. Kabag
151.
IV
'l.54.
156.
157.
IV
Kolonel
Waka
1
Kolonel
Kolonel
1
Kolonel
Kolonel
M
80.lrut
M
81. Wadan
4
P
82. Paban
13
M
83. Komandan
8
13
Kolonel
Kolonel
Kolonel
Kolonel
Kolonel
158.
P
84. Asisten
159.
M
85. Kakorps Dosen
Kolonel
P
86. Dosen Gol lV
Kolonel
M
87. Paban
Kolonel
Kolonel
Kolonel
Kolonel
160.
IV
161.
toz.
M
88. lr
163.
M
89. Asisten
164.
P
90. Ka
165.
P
91. Asisten
too.
P
92. Asisten
'167.
P
69.
170.
171.
c
93. Asisten
168.
't
1
IV
P
M
Kolonel
Kolonel
94. Asisten
95. As sus matra
Kolonel
Kolonel
AD
96. As sus matra AL
1
Kolonel
1
97. Komandan
1
Kolonel
Kolonel
Pusjianstra
TNI
PMPP TNI
PMPP TNI
Pusinfolahta
TNI
Pusinfolahta
TNI
Kodiklat TNI
Kodiklat TNI
Kodiklat TNI
Kodiklat TNI
Kodiklat TNI
Kodiklat TNI
Kodiklat TNI
Ssuspom TNI
Kohanudnas
Kohanudnas
Kohanudnas
Kosek I
Kosek,l
Kosek lll
Kosek lV
Kohanudnas
Kohanudnas
Pusdiklal
hanudnas
JUMLAH JAB GOL, IV
1.
172.
173.
174.
M
't75.
M
176.
M
177.
M
M
Kataud
2. Kataud
3. Pabungkol
4. Kaset
5. Kataud
6. Pagassus
1
Letkol
1
Letko!
1
Letkol
Sahli Panglima
TNI
Spri Pang TNI
Spri Pang TNI
'l
Letkol
Letkol
Spri Pang TNI
Spd Kasum TNI
Letkol
Spri Kasum TNI
1
38
M
7.
8.
9.
.
P
10. Kasi
182.
P
1
183.
P
12. Dansat
144.
F
13. Dansubden
185.
M
14.
186.
P
15. Kataud
M
188.
189.
P
19. Kataud
174.
P
179.
P
180.
181
187.
190.
1.
Kasubbag/Kasubdepo
Kataud
7
Wadan
I
Letkol
Letkol
Letkol
1
Letkol
Letkol
Kabag/Kabintal/Kabinjas
10
Letkol
1
Letkol
19
Letkol
'l
Letkol
16. Padya
20
Letkol
P
17. Kataud
1
Letkol
M
18. Padya
2'l
Letkol
1
Letkol
Letkol
Padya
191.
M
20.Padya
25
192.
P
21. Kataud
1
Letkol
193.
M
22.Padya
23
Letkol
1.
P
23. Kataud
1
195.
196.
M
24.Padya
'10
P
25. Kataud
1
Letkol
Leikol
Letkol
't97.
198.
199.
M
26. Padya
17
Letkol
P
27.Kataud
I
Letkol
P
28. Kasubbagtaud
7
22
Letkol
Letkol
200.
M
29.lrdya
201.
P
30. Sespri
1
Letkol
P
3'l. Kabag
11
Letkol
M
3?.Padya
202.
203.
204.
205.
Letkol
Setum TNI
Setum TNI
Denma Mabes
TNI
Denma Mabes
TNI
Denma Mabes
TNI
Denma Mabes
TNI
Denma Mabes
TNI
Srenum TNI
Srenum TNI
Sintel TNI
Sintel TNI
Sops TNI
Sops TNI
Spers TNI
Spers TNI
Slog TNI
Slog TNI
Skomlek TNI
Skomlek TNI
Ster TNI
Ster TNI
Itjen TNI
Itjen TNI
Itjen TNI
Sesko TNI
Sesko TNI
Sesko TNI
M
33. Kasubdep
o
M
34. Kakes
1
Letkol
206.
M
35. Dandenma
1
Letkol
Sesko TNI
Sesko TNI
207.
P
36. Spri
1
208.
M
37.Padya-1
60
Letkol
Letkol
Bais TNI
Bais TNI
209.
P
38.Padya-z,3,4
101
Letkol
Bais TNI
Letkol
39
210.
211.
2't2.
213.
P
39. Dandenma Bais TNI
1
Letkol
P
P
40. Dandenma Satintel
1
41. Kaset
1
Letkol
Letkol
P
2'14.
P
215.
216.
P
42. Pa Keuangan
43. Kasubdis
44. Kasi
45. Danden
P
1
7
14
15
Letkol
Letkol
Letkol
Letkol
Bais TNI
Bais TNI
Bais TNI
Bais TNI
Bais TNI
Bais TNI
Bais TNI
217.
P
46. Kapoksus/kom
218.
219.
220.
M
47. Wadan Satlap
4
Letkol
M
48. Padya
49. Wadanm6nchandra
50. Ka (KevTaka/Komleu
Lahta)
51. Kasi/Katim/Danyon
(Menchan)
12
Letkol
1
Lelkol
AkademiTNl
AkademiTNl
4
Letkol
Akademi TNI
o
Letkol
Akademi TNI
1
Letkol
Letkol
Paspampres
Paspampres
'13
Letkol
Paspampres
Paspampres
221.
222.
M
P
P
Letkol
223.
P
52.
tdya
224.
225.
zzo.
M
53.
Waas
P
54. Padya
P
55. Dandenma
1
227.
P
56. Kasel
1
228.
229.
M
57. Kapuskodal
1
Letkol
Letkol
Letkol
P
58. Dandronkav
1
Letkol
230.
P
59. Dandensik
1
Letkol
231.
232.
zJ5.
P
60. Danden Pendukung
5
M
62. Wadangrup
Letkol
Letkol
Letkol
2U.
P
63. Danyonwalprotneg
1
r
61. Danden Grup
Bais TNI
Bais TNI
Paspampres
Paspampres
Paspampres
Paspampres
Paspampres
Paspampres
Paspampres
Paspampres
Z.5J.
P
64. Kabag Set
4
Letkol
Letkol
236.
P
65. Ses Pusmasmil
1
Letkol
Babinkum TNI
Babinkum TNI
237.
P
66. Kaotmil Type B
238.
239.
M
67. Waka Otmil Type A
Letkol
Letkol
Babinkum TNI
Babinkum TNI
P
68.
9
240.
241.
P
69. Kabagses Otjen TNI
Letkol
Letkol
P
70. Kasubdis Otjen
Letkol
242.
P
71. Kabag Otmilti
9
9
Babinkum TNI
Babinkum TNI
Babinkum TNI
243.
P
72. Kasubdis Babinkum
16
Letkol
Letkol
Babinkum TNI
Babinkum TNI
Anggota Pok Ormilti
o
'10
40
Letkol
Babinkum TNI
Letkol
Letkol
Babinkum TNI
Babinkum TNI
Babinkum
'10
Letkol
Letkol
Letkol
79. Kapok Ormil pd Otmil
type B
80. Kabag
I
Letkol
Babinkum
Letkol
l
81. Kasubdis
15
Letkol
|
|
|
|
I
I
82. Kadis
4
83. Kasi
8
Letkol
Letkol
Puspen TNI
Puspen TNI
Satkomlek TNI
244.
245.
246.
P
73. Kataud Set Babinkum
P
74. Kabag Pusmasmil
P
75. Kamasmil
247.
M
76.
248.
249.
M
M
77. Kasubbid Pusmasmil
78. Kapok Ormil pd Otmil
2so.
M
Waka Otmilti
type A
za t.
252.
253.
254.
255.
256.
257.
258.
259.
260.
283.
2U.
265.
266.
267.
268.
269.
27't.
272.
273.
274.
275.
277.
P II
M
M
P
P
P
P
P
P
P
P
P
M
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
M
P
P
P
1
4
Letkol
84. Danden
85. Kabag
4
86. Kasubdis
Letkol
Letkol
87. Kasi
Letkol
lSS.Kasubdis
90. Pa Pekas Wil Jkt
91. Pa Pekas Wil Luar Jkt
12
lSg.Kasubbag
|
|
Letkol
J
4
192. Kasubbag
193. Kasi
194. Kataud
195.
196.
197.
198.
199.
Kasubbag
Letkol
Letkol
Letkol
Babinkum
Babinkum
Satkomlek TNI
Satkomlek TNI
Puskes TNI
Puskes TNI
Pusku TNI
Pusku TNI
Pusku TNI
Pusku TNI
Pusku TNI
7
Letkol
Letkol
Pusdalops TNI
1
Letkol
10
Letkol
PusbintalTNl
PusbintalTNl
Kasubdis
Letkol
Kasi
Kataud
Letkol
Letkol
Letkol
1
Kamuvmon/pustaka
Pusbintal TNI
Pusjarah TNI
Pusjarah TNI
Pusiarah TNI
Pusjarah TNI
Letkol
Babek TNI
19
Letkol
4
o
Letkol
Letkol
Babek TNI
Babek TNI
1104. Kasi
12
Letkol
Kogartap
l105.Padya
o
6
Letkol
Letkol
Ssuspom TNI
PMPP TNI
1100. Kasi
|
101. Kasubdivsatang
l102.Kagud
|
103.waas
1106. Kasubdit
Kogartap
41
278.
279.
P
P
108. Kabag/Kasubdit
14
Letkol
Letkol
280.
P
109. KataudiKasubbag
't0
Letkol
281.
282.
283.
284.
285.
286.
247.
288.
M 1110. lrdya
M 'l 1. Oansatdik. Dansus
M 112. Wadan
M 1113. Pabandya
P 1114. Dan Se
P 1115. Kasevlabsataka/Bag/Si
P Il16. Dandenma
P i117. Dosen Gol V
M '118. lrda
P 1119. Pabandya
M 1120. Kapopunas
P 1121. Dandenma
P 1122. Kepala
P 1123. Dansatkomlek
P 1124. Dansatrad
5
Letkol
Letkol
289.
290.
291.
292293.
254.
295.
zYo.
297.
298.
299.
300.
301.
302.
303.
304.
JUC.
306.
307.
308.
107. Kataud
I1
1
o
Letkol
|
30
6
Letkol
Letkol
58
Letkol
Letkol
10
Letkol
Letkol
16
Letkol
1
Letkol
Letkol
Kohanudnas
1
Letkol
Letkol
o
Letkol
Kohanudnas
Kohanudnas
Kosek I
1
Letkol
Kosek
I
Letkol
Kosek
I
Letkol
Letkol
Letkol
Letkol
Letkol
Letkol
Letkol
Letkol
Letkol
Letkol
Kosek ll
Kosek ll
Kosek ll
Kosek lll
Kosek lll
Kosek lll
Kosek lV
Kosek lV
Kosek lV
Pusdik
Hanudnas
Pusdik
Hanudnas
I
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
l'125. Kaposek
1
4
1126. Pabanyda
l'127
.
Dan
I128. Kaposek
1
1129. Pabanyda
1130. Dan
4
I 131. Kaposek
1132, Pabanyda
1133. Dan
|134. Kaposek
1135. Pabanyda
1
't1
1
11
1136. Dir
137. Kepala
PMPP TNI
Pusiianstra
TNI
Pusinfolahta
TNI
Kodiklat TNI
Kodiklat TNI
Kodiklat TNI
Kodiklal TNI
1
Letkol
Kodiklat TNI
Kodiklat TNI
Kodiklat TNI
Kodiklat TNI
Kohanudnas
Kohanudnas
Kohanudnas
42
JUMLAH TOTAL GOL. V
Non
309.
1.
Kasi
'14
Pasi
14
Mayor
Mayor
1
Mayor
310.
VI
Non
2.
31 1.
VI
Non
13.
Non
4.
Wadansat
Wadansub
1
Mayor
Dokpri
1
Mayor
lnterpreter
1
Mayor
312.
Kaset
313.
VI
Non
5.
314.
VI
Non
16.
315.
VI
Non
7.
Vl
Non 18. lrda
Non 19. Kasubbag
Non I 10. Pabanda
Non 111. Pasubdeo
Non I 12. Wadandenma
Non | 13. Kasi
Non I 14. Pabanda
Non I 15. Pabanda
Non | 16. Pabanda
Non I 17. Pabanda
Non I 18. Pabanda
Non I 19. Pabanda
Non 120. Pabanda
Non 121 . Pabungprot Spri
Non 122. Kataud
Non 123. Pabanda
Non 124. Wadandenma
Non 125. Pasi
Non 126. Ka Unit
Non 127. Wakaset
Non 128. Waka Ku
Non 129. Kapolum Denkes
316.
317.
I
I
VI
VI
318.
319.
320.
Vl
I
Vl
321.1 Vl
322.
323.
324.
325.
VI
VI
I
326.
327.
328.
329.
330.
331.
332,
333.
335.
330.
337.
I
I
I
I
I
I
I
I
I
Vl
VI
VI
Vl
Vl
Vl
Vl
Vl
Vl
VI
Vl
vt
Vl
Mayor
7
Mayor
15
16
Mayor
o
Mayor
1
Mayor
Mayor
Mayor
Mayor
12
Mayor
8
14
14
Mayor
Mayor
Mayor
o
Mayor
Mayor
1
7
Mayor
Mayor
40
Mayor
Mayor
Mayor
2
Mayor
103
1
1
Mayor
Mayor
1
Mayor
1
Setum TNI
Denma Mabes
TNI
Denma Mabes
TNI
Denma
TNI
Denma Mabes
TNI
Spri Panglima
TNI
Spri Panglima
TNI
Itjen TNI
Sesko TNI
Sesko TNI
Sesko TNI
Sesko TNI
Sesko TNI
Srenum TNI
Sintel TNI
Sops TNI
Spers TNI
Slog TNI
Ster TNI
Skomlek TNI
Bais TNI
Bais TNI
Bais TNI
BaiS TNI
Bais TNI
Bais TNI
Bais TNI
Bais TNI
Bais TNI
43
JJt'
339.
340.
u1.
342.
3t:}.
344.
345.
346.
u7.
348.
349.
350.
351.
5tz.
353.
354.
355.
356.
357.
358.
359.
360.
36't.
JOZ.
364.
365.
366.
367.
368.
370.
s7'1.
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
Non 30. Kaset Satinteltek
Non 31. Dansubden Denkom
Non 32. Dantim Denkom/Satlap
Non 33. Pa Psi/Astro/Hukum/
Bahasa
Non 34. Wadanden Satlap
Non 35. Danintero
Non 36. Pbu Athan
Non 37. Pabanda
Non 38. Pasi/Pasub
Non 39. Wadanyon(Men)
Non 40. Kasi
Non 41. Ka
Non 42. Kaset
Non 43. Dandenma
Non 44.lfta
Non 45. Kasi
Non 46. Pasi
Non 47. Wadandenma
Non 48. Kabintal
Non 49. Wadanden Pendukung
Non 50. Wadandronkavser
Non 51. Kasi Grup
Non 52. Wadan Den Grup
Non 53. Dansat Latlan/Latsar
Non 54. Wadanyon
Non 55. Wadan Densik
Non 56. Wakaotmil Type "8"
Non 57. Ka UPT Otmil
Non 58. Kaiaud Pusmaswil
Non 59. Kasi Babinkum
Non 60. Kasi Otjen TNI
Non 61. Kasi Otmil Type A
Non 62. Angg Pok Ormil Gol. lV
Non 63. Kadokinfo Set
Pusmasmil
'I
Mayor
41
Mayor
Mayor
Mayor
9
27
21
za
10
o
Mayor
Mayor
Mayor
Mayor
Mayor
Mayor
14
Mayor
Mayor
Mayor
Mayor
Mayor
Mayor
1
Mayor
Mayor
1
Mayor
1
Mayor
Mayor
1
1
12
Mayor
Mayor
2
Mayor
1
Mayor
't
Mayor
Mayor
Mayor
Mayor
Mayor
9
o
1
7
Mayor
30
.T
1
Mayor
Mayor
Mayor
Bais
Bais
Bais
Bais
TNI
TNI
TNI
TNI
Bais TNI
Bais TNI
Bais TNI
Akademi TNI
Akademi TNI
Akademi TNI
Akademi TNI
Akademi TNI
Akademi TNI
AkademiTNl
Paspampres
Paspampres
Paspampres
Paspampres
Paspampres
Paspampres
Paspampres
Paspampres
Paspampres
Paspampres
Paspampres
Paspampres
Babinkum TNI
Babinkum TNI
Babinkum TNI
Babinkum TNI
Babinkum TNI
Babinkum TNI
Babinkum TNI
Babinkum TNI
44
372.
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI
373