M01589

PROSIDING SEMINAR NASIONAL RAJA AMPAT  WAISAI – 12 – 13 AGUSTUS 2014
RAJA AMPAT AND FUTURE OF (UMAN)TY AS A WORLD (ER)TAGE
KAJIAN MANFAAT, GIZI, DAN NUTRISI

PEMANFAATAN TUMBUHAN HUTAN SEBAGI OBAT
TRADISIONAL MASYARAKAT DI KAMPUNG YENBEKWAN,
DISTRIK MANSUAR, KABUPATEN RAJA AMPAT
Ema Sarimole*, Martanto Martosupono, Haryono Semangun, Jubhar C. Mangimbulude
Program Studi Magister Biologi, Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro No. 52 – 60, Salatiga 50711
Telp.: +62 (0)298-321212, Fax.: +62 (0)298-321443
*E-mail: emasarimole@yahoo.co.id

ABSTRAK
Penelitian untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional, cara
meramu, cara pengobatan, khasiatnya, dan upaya masyarakat melestarikan tumbuhan tersebut telah
dilaksanakan di kampung Yenbekwan, Distrik Mansuar, Kabupaten Raja Ampat pada bulan April – Juni
2013. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan teknik observasi. Variabel yang diamati
meliputi jenis tumbuhan, pemanfaatan bagian tumbuhan, cara meramu, bagian yang digunakan,
khasiatnya, dan upaya tradisional dalam pelestariannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam
pengobatan tradisional masyarakat di Kampung Yenbekwan memanfaatkan 58 jenis tumbuhan yang

tergolong dalam 38 famili yang tumbuh di hutan dan dapat untuk mengobati 72 jenis penyakit,
sedangkan 6 spesies tumbuhan obat yang dikenal oleh masyarakat Yenbekwan dengan nama daerah
uram onkor, maneek pante, tafer, ayu, mnur, dan kairo belum diketahui nama spesies dan familinya.
Bagian tumbuhan yang dimanfaatkan adalah akar, batang, kulit, daun, bunga, buah, biji, dan getah.
Proses pengambilan bahan baku dilakukan dengan cara dipetik, dijolok, dikikis, dipotong, digigit,
diparut, dan dicabut.
Kata kunci: tumbuhan hutan, obat, tradisional, Yanbekwan

PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara yang terletak di daerah tropis yang memiliki
sekitar 30.000 jenis tumbuhan obat dari total 40.000 jenis tumbuhan obat yang ada di dunia
(Zuhud, 1994). Jenis tumbuh-tumbuhan yang digunakan oleh masyarakat sangat beragam,
di antaranya liana, terna, perdu dan berbagai jenis pohon. Bagian tumbuhan yang sering
dimanfaatkan adalah akar, kulit batang, kayu, daun, bunga, dan biji (Yusro, 2010).
Tumbuhan obat tersebut akan memberikan manfaat bagi masyarakat dari segi ekonomi,
sosial budaya, lingkungan, apabila potensinya dapat dimanfaatkan dan sekaligus
dilestarikan.
Tumbuhan obat adalah tumbuhan yang memiliki khasiat obat yang digunakan sebagai
obat dalam penyembuhan maupun pencegahan penyakit (Wijoyo, 2008). Berkhasiat obat
karena mengandung zat aktif didalamnya yang berfungsi mengobati penyakit tertentu atau

bila tidak mengandung zat aktif tertentu tetapi mengandung efek resultan/sinergi dari
berbagai zat yang berfungsi penyembuhan. Tumbuhan obat bila digunakan secara tepat,
tidak menimbulkan efek samping bila dibandingkan dengan mengonsumsi obat
modern/sintesis (Dalimartha, 2000). Selain minim efek samping, tumbuhan obat banyak
digunakan karena relatif lebih murah. Penggunaan sebagai obat dapat dilakukan dengan
cara diminum, ditempel, untuk mencuci/mandi atau dihirup, sehingga dapat memenuhi
konsep kerja reseptor sel tubuh dalam menerima senyawa kimia atau rangsangan (Pratiwi,
2010).

P R O G R A M

S T U D I

M A G I S T E R
D I N A S

B I O L O G I

P E N D I D I K A N




U N I V E R S I T A S

K A B U P A T E N

R A J A

K R I S T E N
A M P A T

S A T Y A W A C A N A

B - 14

PROSIDING SEMINAR NASIONAL RAJA AMPAT  WAISAI – 12 – 13 AGUSTUS 2014
RAJA AMPAT AND FUTURE OF (UMAN)TY AS A WORLD (ER)TAGE
KAJIAN MANFAAT, GIZI, DAN NUTRISI

Pengobatan dengan tumbuhan saat ini merupakan pengobatan alternatif karena di

banyak tempat di Papua yang pelayanan kesehatan modernnya masih terbatas dan belum
sepenuhnya dapat menjangkau daerah-daerah terpencil. Belakangan ini, tumbuhan obat
sebagai pengobatan alternatif tidak hanya menjadi alternatif bagi masyarakat ekonomi
lemah dan terpencil, tetapi telah menjadi alternatif pengobatan bagi kalangan ekonomi
menengah ke atas karena konsep back to nature yang telah menjadi kesadaran bagi
kalangan masyarakat (Achmad, 2004).
Kabupaten Raja Ampat merupakan daerah kepulauan yang terdiri atas 610 pulau,
yang penduduknya terdiri dari 3 etnik lokal diantaranya Suku Modik yang terdiri dari Suku
Modik Klaba dan Karon yang mendiami pulau Salawati; Suku Biak yang terdiri dari Suku
Biak, Numfor, dan Beser yang mendiami Waigeo Selatan, Misool dan sebagian Salawati; dan
Suku Amer terdiri dari Suku Amer, Fiawat, Kipil, Petrip, Mayo, Kawe, dan Kaldarum yang
mendiami Salawati, Misool, Waigeo Selatan dan Waigeo Utara (Danny, 2011). Terdapat pula
etnik pendatang seperti Sulawesi, Maluku, dan Jawa.
Salah satu kelompok etnis lokal yang mendiami daerah kepulauan Raja Ampat adalah
Suku Biak yang tinggal di beberapa kampung di sepanjang pesisir pantai dan salah satu
kampung yang dihuni adalah Yenbekwan. Masyarakat di kampung ini umumnya
mengunakan jenis-jenis tumbuhan hutan sebagai obat. Pada umumnya mereka
melakukannya sebagai tindakan pengobatan awal bagi penderita sakit sebelum mendapat
pelayanan kesehatan dari pemerintah, meskipun demikian masih ada juga kelompok
masyarakat lokal yang secara ekonomi tidak mampu dan terpencil yang sangat tergantung

pada pengobatan tradisional.
Meskipun pengobatan tradisional ini telah lama dilakukan oleh masyarakat lokal dan
diturunkan dari generasi ke generasi, tetapi informasi ilmiah tentang kandungan senyawa
aktif obat tersebut masih sangat terbatas. Oleh karena itu studi tentang tumbuhan obat yang
digunakan oleh masyarakat Yenbekwan menjadi penting untuk mengungkap pengetahuan
lokal secara ilmiah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan jenis-jenis tumbuhan obat,
bagian yang digunakan, cara meramu, cara mengambil, dan berbagai jenis penyakit yang
dapat disembuhkan dengan mengunakan tumbuhan obat tersebut.

METODE PENELITIAN
Lokasi
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang seluruh kegiatannya dilakukan di
Kampung Yenbekwan, Distrik Mios Mansuar, Kabupaten Raja Ampat, pada bulan April – Juni
2013. Struktur administratif Kampung Yenbekwan, Distrik Mios Mansuar, Kabupaten Raja
Ampat yang terfletak pada ketinggian 150 m dpl adalah sebagai berikut:
 Sebelah timur : Kampung Yemuba
 Sebelah barat : Kampung Kurkapa
 Sebelah selatan : Selat Damper
 Sebelah utara : Gunung Kurkapa (Pulau Merpati)


Pengumpulan dan Analisis Data
Data tanaman obat dikumpulkan dengan cara mewawancarai 20 masyarakat lokal
sebagai responden terpilih secara terstruktur dan mendalam. Responden terdiri dari
pemuka adat, pemuka agama, dukun kampung, serta masyarakat pengguna yang mengenal
tumbuhan obat. Jenis tanaman obat didokumentasi dalam bentuk foto. Data dianalisa

P R O G R A M

S T U D I

M A G I S T E R
D I N A S

B I O L O G I

P E N D I D I K A N




U N I V E R S I T A S

K A B U P A T E N

R A J A

K R I S T E N
A M P A T

S A T Y A W A C A N A

B - 15

PROSIDING SEMINAR NASIONAL RAJA AMPAT  WAISAI – 12 – 13 AGUSTUS 2014
RAJA AMPAT AND FUTURE OF (UMAN)TY AS A WORLD (ER)TAGE
KAJIAN MANFAAT, GIZI, DAN NUTRISI

dengan cara mengelompokan jenis-jenis tumbuhan obat dan kegunaannya pada penyakitpenyakit tertentu.

HASIL & PEMBAHASAN

Hasil
Dari hasil wawancara, diketahui terdapat 58 jenis tumbuhan dari 38 famili yang
dimanfaatkan sebagai bahan baku obat tradisional oleh masyarakat setempat (Tabel 1).
Jenis tumbuhan tersebut ada yang tumbuh liar di hutan alami ataupun ditanam di
pekarangan rumah. Tumbuh-tumbuhan tersebut tidak semua dibudidayakan oleh
masyarakat kampung Yenbekwan dan hanya ada beberapa tumbuhan saja yang ditanam di
pekarangan rumah di antaranya sereh (Andropogon citratus), kemangi (Ocimum sanctum),
iler (Coleus scutellarioides), kumis kucing (Orthosiphon aristatus), keji beling (Strobilanthes
crispus), pandan (Pandanus amaryllitolius), kunyit (Curcuma domestica), dan temulawak
(Curcuma xanthorrhiza). Berbagai tumbuhan tersebut tidak hanya digunakan untuk obat,
tetapi juga sebagai bumbu masak.
Dari pengamatan dan wawancara masih ada beberapa warga masyarakat yang tidak
mau berobat ke Puskesmas. Mereka lebih percaya pada pengobatan tradisional yang
diturunkan oleh leluhur mereka. Mereka memiliki pengetahuan tentang jenis tanaman obat
dan cara meramunya. Berdasarkan pengalaman, mereka dapat meramu dan menentukan
takaran berdasarkan kebutuhan si penderita. Beberapa responden yaitu responden 1
(pemuka adat, Bapak Fiktor Pakdawer), responden 2 (pemuka agama, Bapak Orgenes
Sauyai), responden 3 (dukun kampung, Ibu Marice Mambrasar), responden 4 (seorang
dukun beranak, Ibu Marice Waromi), responden 5 (mantri kesehatan, Bapak Alif
Mambraku), responden 6 – 10 adalah peramu; responden 11, 13, 16, 18, dan 20, sebagai

pemakai. Mereka memberikan gambaran kuat bahwa masyarakat setempat memiliki
pengetahuan lokal dan pengalaman dalam memilih tanaman yang berkhasiat sebagai obat
yang sesuai dengan jenis penyakit serta cara meramunya. Menurut mereka, cara itu
memberikan hasil yang positif karena terbukti memberikan efek penyembuhan (Box 1).
BOX 1
Pertanyaan 1
Jenis tumbuhan apa saja yang dipakai untuk pengobatan dan waktu pengunaannya?
R1
:
Ada macam-macam yang katorang pakai: krit, yaren, andrakream, berent, Inayen, imyui,
kapaya, bawawai, uram bobo, waker, kabuyeyen, dan anat
R2
:
Kalau katong sudah rasa badan sakit begitu, katong jalan ambil tumbuhan yang kitorang su
tau mau minum
R3
:
Biasanya satu jenis tumbuhan saja, bisa juga lebih
R4
:

Kitorang pakai ramuan obat ini sudah lama sejak diperkenalkan dari orang tua kita duludulu sampai sekarang
R5
:
Kitorang pakai tumbuhan untuk rebus/ masak tinggal ambil dihutan saja atau ada juga yang
tumbuh di halaman sekitar rumah, jadi tidak beli
Pertanyaan 2
Apa bagian tumbuhan yang digunakan dan bagaimana cara meramunya?
R6
:
Kitorang biasa pakai akar, kulit kayu, getah, daun, bunga, buah, dan biji
R7
:
Biasa juga kitorang pakai tergantung dari kitorang so tau rasa sakit apa, baru kitorang ambil
bagian tumbuhan tertentu saja
R8
:
Ada yang kitorang rebus tumbuhan akang pung akar, batang, dan daun saja
R9
:
Kalau kulit kayu, kitorang biasa kikis bisa juga kitorang rebus sendiri

R10 :
Bisa juga daun dipakai untuk tempel saja

P R O G R A M

S T U D I

M A G I S T E R
D I N A S

B I O L O G I

P E N D I D I K A N



U N I V E R S I T A S

K A B U P A T E N

R A J A

K R I S T E N
A M P A T

S A T Y A W A C A N A

B - 16

PROSIDING SEMINAR NASIONAL RAJA AMPAT  WAISAI – 12 – 13 AGUSTUS 2014
RAJA AMPAT AND FUTURE OF (UMAN)TY AS A WORLD (ER)TAGE
KAJIAN MANFAAT, GIZI, DAN NUTRISI

Pertanyaan 3
Ulangan minum obat, usaha apa yang dilakukan kalau tidak/belum sembuh, dan apakah ada efek sampingan dari obat
tradisional?
R11 :
Kitorang minum sampai baik sembuh
R13 :
Kalau kitorang minum belum baik sembuh begitu, yo kitorang cari tumbuhan lain lagi, rebus untuk minum sampai
kitorang baik sembuh
R16 :
Kitorang minum sembuh. Abis kitorang mau pigi di rumah sakit jauh, mantri, suster belum ada sama sekarang ini, cari
hubungan angkutan jua susa
R18 :
Sampai sekarang kalau kitorang sakit banyak keras yang penting kuat tahan minum berapa tumbuhan yang rebus
sambil berdoa itu sembuh
R20 :
Kitorang rasa aman-aman saja

Masyarakat meramu bermacam-macam tumbuhan hutan yang bermanfaat sebagai obat dengan menggunakan
alat-alat yang sederhana diantaranya belanga tanah dan panci, dan hasil ramuan yang didapatkan dari berbagai
tumbuhan memberikan warna yang berbeda-beda antara lain ramuan dari kulit kayu susu, ramuan dari kulit kayu
kapok, ramuan daun ketapang pantai, ramuan pandan wangi; ramuan daun beluntas, daun woru, daun siri, dan daun
anat; ramuan daun sirsak, ramuan daun jarak, ramuan daun anat, ramuan daun mangkok, ramuan akar anat, dan
amuan daun alpokat.

Gambar 1. Obat tradisional (kiri atas) beberapa jenis daun tanaman obat yang digunakan oleh masyarakat lokal, (kanan atas)
peralatan sederhana yang dipakai untuk meramu obat tradisional, (bawah) hasil ramuan obat tradisional dalam bentuk cair.

Tabel 1. Jenis tumbuhan obat di Kampung Yenbekwan, Distrik Mansuar, Kabupaten Raja Ampat
No.

Nama Tumbuhan
Ilmiah

Gambar

Indonesia

Lokal

Famili

1.

Daun ungu

-

Graptophyllum pictum

Acanthaceae

2.

Keji beling

Beling

Strobilanthes crispus

Acanthaceae

 Bisul
 Panas



P R O G R A M

S T U D I

M A G I S T E R
D I N A S

B I O L O G I

P E N D I D I K A N



U N I V E R S I T A S

K A B U P A T E N

R A J A

K R I S T E N
A M P A T

S A T Y A W A C A N A

Pengobatan
Penyakit

 Sakit pingang

B - 17

PROSIDING SEMINAR NASIONAL RAJA AMPAT  WAISAI – 12 – 13 AGUSTUS 2014
RAJA AMPAT AND FUTURE OF (UMAN)TY AS A WORLD (ER)TAGE
KAJIAN MANFAAT, GIZI, DAN NUTRISI

3.

Sirsak

Annona muricata

Annonaceae

4.

Buah nona

-

Annona squamosa

Annonaceae

5.

Pegagan

Uram-nyuwar

Centella asiatica

Apiaceae

6.

Pulai

Yaren

Alstonia scholaris

Apocynaceae

7.

Tapak darah

Bawan-waei

Catharanthus roseus

Apocynaceae

8.

Kemboja

Aipioper

Plumiera acuminata

Apocynaceae

9.

Mangkokan

-

Nothopanax scutellarium

Araliaceae

10.

Pinang

Berent

Areca catechu

Arecaceae

11.

Beluntas

-

Pluchea indica

Asteraceae

 Bisul
 Hipertensi
 Sakit pinggang
 Obat cacing
 Sakit gigi

 Batuk berdahak
 Badan pegal linu

 Darah putih
 Penyakit kulit
 Malaria
 Hipertensi
 Demam
 Bengkak







Sakit gigi
Bisul
Kencing nanah
Perut bengkak orang dewasa
Darah putih

 Luka
 Rambut rontok
 Susu bengkak karena banyak
asi
 Bau mulut
 Sakit gigi
 Cacingan
 Bau badan
 Badan pegal
 Jerawatan

Tabel 1. Jenis tumbuhan obat di Kampung Yenbekwan, Distrik Mansuar, Kabupaten Raja Ampat (Lanjutan)
No.

Nama Tumbuhan
Ilmiah

Indonesia

Lokal

Famili

12.

Sawi tanah

Waker wawi

Vernonia cinerea

Asteraceae

13.

Pepaya

Kapaya

Carica papaya

Caricaceae

14.

Ketapang

Krit

Terminalia catappa

Combretaceae

15.

Tapak kuda

Mangkaududa

Ipomea pescaprae

Convolvulaceae

P R O G R A M

S T U D I

M A G I S T E R
D I N A S

B I O L O G I

P E N D I D I K A N



U N I V E R S I T A S

K A B U P A T E N

R A J A

K R I S T E N
A M P A T

Pengobatan
Penyakit

Gambar





Batuk
lidah putih pada bayi 6 bulan keatas
mempermudah
proses melahirkan

 Malaria
 Hipertensi
 luka
kulit kaki kasar Sakit pingang

 Muntaber
 Hipertensi
 mengeringkan kandungan





S A T Y A W A C A N A

Menghilangkan bengkak
Rematik
keracunan ikan
paru-paru basah

B - 18

bakar

PROSIDING SEMINAR NASIONAL RAJA AMPAT  WAISAI – 12 – 13 AGUSTUS 2014
RAJA AMPAT AND FUTURE OF (UMAN)TY AS A WORLD (ER)TAGE
KAJIAN MANFAAT, GIZI, DAN NUTRISI

16.

Cocor
bebek

Uram ikpoer

Kalanchoe pinata

Crassulaceae

17.

Pakis haji

Dawer

Cycas rumphii

Cycadaceae

18.

Jarak

Jarak

Jatropha curcas

Euphorbiaceae

19.

Meniran

Even wawi

Phyllanthus niruri

Euphorbiaceae

20.

Turi

Taven baken

Sesbania
grandiflora

Fabaceae

21.

Sereh

Ampui

Adropogon citratus

Gramineae

 Panas
 luka terbakar tersiram air panas

 Obat luka borok

 Perut kembung
 Demam
 membersihkan lidah pada balita
 Malaria
 lendir pada bayi
 memperkuat sendi pada anak 10 bulan ke
atas
 Darah putih bagi ibu setelah melahirkan
 keputihan

 Sakit gigi
 Malaria

Tabel 1. Jenis tumbuhan obat di Kampung Yenbekwan, Distrik Mansuar, Kabupaten Raja Ampat (Lanjutan)
No.

Nama Tumbuhan
Ilmiah

Gambar

Lokal

22.

Miana/iler

Muyana

Coleus
scutellarioides

Lamiaceae

 Sakit mata lendir
 Batuk

23.

Kemangi

Waker

Ocimum sanctum

Lamiaceae

 Panas
 Memperlancar ASI bagi ibu menyusui

24.

Tali putri

Kairabon

Cassytha filiformis

Lauraceae

25.

Alpokat

-

Persea gratissima

Lauraceae

26.

Asam jawa

-

Tamarindus
indica

Leguminoceae

27.

Lidah
buaya

-

Aloe vera

Liliaceae

28.

Kapok

Kaiilupa

Ceiba pentandra

Malvaceae

29.

Waru

Uram
boba

Hibiscus tiliaceus

Malvaceae

P R O G R A M

S T U D I

M A G I S T E R
D I N A S

B I O L O G I

P E N D I D I K A N



Famili

Pengobatan
Penyakit

Indonesia

U N I V E R S I T A S

K A B U P A T E N

R A J A






Pendarahan
Kanker
Malaria
Membersikan darah kotor pada ibu sesudah
melahirkan

 Hipertensi
 Sariawan
 Diabetes
 Asma
 Demam cacar air untuk orang dewasa
 Sakit perut setelah melahirkan
 Penyubur rambut
 Sakit kepala
 Bisul





Ginjal
Batuk
Sakit perut
Kedinginan dibadan

 Batuk
 Paru-paru basah

K R I S T E N
A M P A T

S A T Y A W A C A N A

B - 19

PROSIDING SEMINAR NASIONAL RAJA AMPAT  WAISAI – 12 – 13 AGUSTUS 2014
RAJA AMPAT AND FUTURE OF (UMAN)TY AS A WORLD (ER)TAGE
KAJIAN MANFAAT, GIZI, DAN NUTRISI

30.

Gedi

-

Abelmoschus
manihot

Malvaceae

31.

Sukun

Wamo

Artocarpus altilis

Moraceae

32.

Beringin

Krit

Ficus benjamina

Moraceae

 Cuci perut
 Memperlancar proses melahirkan
 Memperlancar ASI







Lever
Ginjal
Malaria
Asam urat
Mengeluarkan darah putih waktu haid

 Sakit gigi
 Sambung tulang
 Penyubur rambut

Tabel 1. Jenis tumbuhan obat di Kampung Yenbekwan, Distrik Mansuar, Kabupaten Raja Ampat (Lanjutan)
No.

Nama Tumbuhan
Ilmiah

Indonesia

Lokal

33.

Jambu biji

Imyui

Psidium guajava

Myrtaceae

34.

Belimbing
wuluh

Marebi

Averrhoa bilimbi

Oxalidaceae

35.

Pandan wangi

Yarinnahrem

Pandanus
amaryllitolius

Pandanaceae

36.

Katuk

Katok

Sauropus
androgynus

Phyllanthaceae

37.

Sirih hutan

Inambawi

Piper decumanum

Piperaceae

38.

Mengkudu

Andra-kream

Morinda citrifolia

Rubiaceae

39.

Jeruk nipis

Inkraita-mak

Citrus aurantifolia

Rutaceae

40.

Ciplukan

Yarih-nahren

Physalis peruviana

Solanaceae

41.

Pecut kuda

Uramanyuwer

Stachytarpheta
jamaicensis

Verbenaceae

42.

Jahe

Kontop

Zingiber officinale

Zingiberaceae

P R O G R A M

S T U D I

M A G I S T E R
D I N A S

B I O L O G I

P E N D I D I K A N



Famili

U N I V E R S I T A S

K A B U P A T E N

R A J A

K R I S T E N
A M P A T

Pengobatan
Penyakit

Gambar

 Sakit perut
 Obat luka baru
 Panu
 Diabetes
 Hipertensi
 Hipertensi

 Memperlancar ASI
 Luka borok
 Malaria
 Badan pegal
 Sembelit

 Hipertensi
 Malaria






Amandel
Batuk
Influenza
Malaria

 Paru-paru
 Diabetes
 Hipertensi

 Batu ginjal

 Pusing
 Gatal
 Nyeri pinggang

S A T Y A W A C A N A

B - 20

PROSIDING SEMINAR NASIONAL RAJA AMPAT  WAISAI – 12 – 13 AGUSTUS 2014
RAJA AMPAT AND FUTURE OF (UMAN)TY AS A WORLD (ER)TAGE
KAJIAN MANFAAT, GIZI, DAN NUTRISI

43.

Kunyit

Bonor

Curcuma domestica

 Pencuci mata
 Mata ikan

Zingiberaceae

Tabel 1. Jenis tumbuhan obat di Kampung Yenbekwan, Distrik Mansuar, Kabupaten Raja Ampat (Lanjutan)
No.

Indonesia

Nama Tumbuhan
Lokal
Ilmiah

Famili

44.

Temulawak

Lawaka

Curcuma
xanthorrhiza

Zingiberaceae

45.

Kayu besi
pantai

Kabuyeyen

Pongamia
pinnata

Fabaceae

46.

Kastroli

Kastroli

Ricinus
communis

Euphorbiaceae

47.

Sirih

Inayen

Piper betle

Piperaceae

48.

Belimbing
manis

Marebi

Averrhoa
carombola

Oxalidaceae

49.

Kembang
sepatu

Invandiek

Hibicus
rosasinensis

Malvaceae

50.

Balakaciut

Mahnatem

Galingsoga
parviflora

Asteraceae

51.

-

Anat

Scaevola
sericea

Goodeniacea

52.

-

Tali
kuning

Arcangelisia
ftava

Menispermaceae

53.

-

Ambronoit

Smilax sp

Smilacaceae

54.

-

Uram
onkor

-

-

Pengobatan
Penyakit

Gambar

 Sakit pinggang
 Cacar air

 Keracunan kerang
 Badan pegal
 Luka
 Cuci perut
lemak)






Bau mulut
Gigi berlubang
Gatal kulit
keputihan






Panu
Hipertensi
Batuk
Kolesterol

 Batuk
 Memperlancar proses
melahirkan
 Memperbaiki nafsu
makan
 Sariawan pada anak
 Usus buntu
 Membersihka
kandungan bagi Ibu
melahirkan
 Gatal kulit
 Malaria
 Badan pegal

 Kanker
 Lever
 Bengkak di muka, perut,
lutut, dan betis kaki
 Membersihkan
kandungan Ibu setelah
melahirkan

Tabel 1. Jenis tumbuhan obat di Kampung Yenbekwan, Distrik Mansuar, Kabupaten Raja Ampat (Lanjutan)
No.

P R O G R A M

S T U D I

Indonesia

M A G I S T E R
D I N A S

Nama Tumbuhan
Lokal
Ilmiah

B I O L O G I

P E N D I D I K A N



Famili

U N I V E R S I T A S

K A B U P A T E N

R A J A

Pengobatan
Penyakit

Gambar

K R I S T E N
A M P A T

(kurangi

S A T Y A W A C A N A

B - 21

PROSIDING SEMINAR NASIONAL RAJA AMPAT  WAISAI – 12 – 13 AGUSTUS 2014
RAJA AMPAT AND FUTURE OF (UMAN)TY AS A WORLD (ER)TAGE
KAJIAN MANFAAT, GIZI, DAN NUTRISI

 Memperkuat sendi pada bayi
 Menyembuhkan luka dan bibir orang
dewasa

55.

Ayu

56.

Tafer

 Lidah luka pada bayi

57.

Mnur

 Luka benda tajam
 Luka pusar bayi

58.

Kairo

 Batuk

59.

Maneek
pantai

 Patah tulang

Pembahasan
Sampai saat ini obat tradisional sudah mulai banyak digunakan dalam praktek medis. Sebagai contoh, Cina
merupakan salah satu negara yang banyak mengunakan herbal sebagai obat tradisional bahkan menempati urutan
pertama di dunia dan terkenal dengan nama gudangnya herbal. Menurut badan kesehatan dunia (WHO), 30 – 50%
konsumsi masyarakat di Cina dialokasikan untuk ramuan herbal.
Selain Cina, Indonesia juga merupakan negara pemakai tanaman obat yang sudah terkenal sejak dahulu kala.
Beberapa daerah di Indonesia memakai jenis-jenis tumbuhan obat sebagai cara alternatif karena mudah
mendapatkannya, dan relatif lebih murah dibandingkan dengan obat generik buatan pabrik.
Dalam penelitian, ditemukan 38 famili tumbuhan obat yang digunakan oleh masyarakat setempat terdiri atas
58 spesies tumbuhan obat yang dimanfaatkan, serta dapat menyembuhkan 72 jenis penyakit, sedangkan ada 6
spesies tumbuhan obat yang dikenal oleh masyarakat Yenbekwan dengan nama daerah uram onkor, maneek pante,
tafer, ayu, mnur, dan kairo yang belum diketahui nama spesies dan familinya.Hal tersebut mengindikasikan bahwa
potensi keragaman sumber tanaman obat untuk berbagai penyakit cukup tinggi.
Bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan dalam ramuan berturut-turut adalah daun pada 37 jenis
tumbuhan, bagian pohon/batang dan akar pada 11 jenis tumbuhan, bagian kulit kayu pada 7 jenis tumbuhan, bagian
batang dan bunga pada 3 jenis tumbuhan, dan bagian bunga pada 2 jenis tumbuhan. Hal tersebut menunjukkan
bahwa bagian daun digunakan sebagai bahan utama untuk pengobatan karena mudah didapat dan juga mudah
diramu sebagai obat jika dibandingkan dengan kulit, batang, dan akar tumbuhan (Hamsari, 2008).

KESIMPULAN & SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat 58 jenis tumbuhan obat tradisional di
Kampung Yenbekwan yang tergolong dalam 38 famili, dimanfaatkan oleh masyarakat secara tradisional berdasarkan
kebiasaan dan pengalaman secara turun temurun. Bagian tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat ialah daun,
akar, batang, kulit, bunga, buah, biji, dan getah. Proses pengambilan bahan bakunya dilakukan dengan cara dipetik,
dijolok, dikikis, dipotong, digigit, diparut, dan dicabut. Teknik meramu tumbuhan obat oleh masyarakat di Kampung
Yenbekwan yaitu dengan cara diseduh, dioles, direbus, ditempel, dibakar, diasar (ditangas di atas api), diperas, dan
dikunyah.

Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan antara lain:
1. Perlu diusahakan pembudidayaan jenis-jenis tumbuhan obat yang ada di hutan maupun tumbuhan hutan yang
tumbuh di sekitar rumah,
2. Perlu dijaga, dilestarikan, dan dikembangkan tumbuhan hutan sebagai obat, agar tidak punah, dan
P R O G R A M

S T U D I

M A G I S T E R
D I N A S

B I O L O G I

P E N D I D I K A N



U N I V E R S I T A S

K A B U P A T E N

R A J A

K R I S T E N
A M P A T

S A T Y A W A C A N A

B - 22

PROSIDING SEMINAR NASIONAL RAJA AMPAT  WAISAI – 12 – 13 AGUSTUS 2014
RAJA AMPAT AND FUTURE OF (UMAN)TY AS A WORLD (ER)TAGE
KAJIAN MANFAAT, GIZI, DAN NUTRISI

3.

Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang kandungan zat kimia/alkaloid dari tumbuhan obat yang ada di
Yenbekwan serta uji potensi tumbuhan obat tersebut secara klinis.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Raja Ampat SurgaMu Terpancar di Seluruh Mata Dunia. Koran Radar Sorong.
Anonim. 2013. Sejarah Tanaman Obat Herbal. www.Herbabalgoldinesia.com
Achmad, S. A. 2012. Menggagas Penemuan Sejarah Kimia. Kompas 28 Desember 2004.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Raja Ampat tahun 2012. Luas Wilayah Kabupaten Raja Ampat Coremap Tahap II dan CI Raja
Ampat. Tahun 2011.
Dalimartha, S. 2010. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia (Jilid II). Penerbit Trubus Agriwidya: Jakarta.
Danny. 2011. Raja Ampat Gerbang Ekowisata Berbasis Masyarakat. Buletin Raja Ampat III (9).
Hamzari. 2008. Identifikasi Tanaman Obat-Obatan yang dimanfaatkan oleh masyarakat Sekitar hutan Tabo-Tabo.
http://jurnal.unhas.ac.id (diunduh tanggal 22 Desember 2013)
J. Kloppenburg – Versteegh. 1983. Petunjuk Lengkap Mengenai Tanaman-Tanaman di Indonesia dan Khasiatnya Mengenai ObatObatan Tradisional. Jilid I dan II. Yayasan Dana Sejahtera dan CD. R.S. Bethesda, Yogyakarta.
Pratiwi. 2010. Ramuan Herbal Warisan Leluhur. Tugu Publisher: Yogyakarta.
Thomas, A. N. S. 1989. Tanaman Obat Tradisional. Kanisius: Yogyakarta.
Zuhud, E. A. M. & Yuniasih. 1995. Keanekaragaman Tumbuhan Obat Tradisional dalam Kehidupan Masyarakat sebagai Ramuan
Herbal. Seminar dan Lokakarya.
Fathul, Y. 2010. Rendemen Ekstrak Etanol dan Uji Fitokimia Tiga Jenis Tumbuhan Obat Kalimantan Barat. http://jurnal.untan.ac.id
(diunduh tanggal 22 Desember 2013)

P R O G R A M

S T U D I

M A G I S T E R
D I N A S

B I O L O G I

P E N D I D I K A N



U N I V E R S I T A S

K A B U P A T E N

R A J A

K R I S T E N
A M P A T

S A T Y A W A C A N A

B - 23

Dokumen yang terkait

M01589

0 1 10