PROS Liem OPP, Alvian KH, Birgitta EP, Sri Hartini Asam Lignoserat Biji Full text
PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN PENDIDIKAN SAINS VII UKSW
ASAM LIGNOSERAT BIJI SAGA (Adenanthera pavonina) SEBAGAI
PENURUN KOLESTEROL PADA TELUR PUYUH
Alvian Kristiandy Hartono1, Liem Oktaviani Putri Purnomo1, Birgitta Eknis Putri1, dan Sri Hartini2
1
Mahasiswa Fakultas Sains dan Matematika
2
Dosen Fakultas Sains dan Matematika
Progam Studi Kimia, Fakultas Sains dan Matematika
Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
Jalan Diponegoro 52-60 Salatiga
[email protected]
memiliki biji yang lebih besar berwarna merah
terang, dengan batang pohon yang tinggi, dan
daun yang lebih kecil (Anonim, 2007).
PENDAHULUAN
Telur puyuh diketahui sebagai sumber
protein yang baik. Namun, kadar kolesterol yang
tinggi menjadikan daya konsumsi masyarakat
terhadap telur puyuh rendah. Judarwanto (2009)
mengatakan bahwa kadar kolesterol berlebihan
dalam darah mengakibatkan resiko besar
penyakit jantung koroner dan stroke.
Menurut Mudbidri (1928), minyak
dalam biji saga memiliki komposisi asam
lignoserat sebesar 25%. Jumlah tersebut lebih
besar dibandingkan dengan asam lignoserat yang
terkandung dalam biji lainnya, seperti kacang
tanah yang hanya mengandung asam lignoserat
sebesar ± 1%. Kandungan lemaknya sendiri
sebesar 22,6% (Balai Informasi Pertanian Ciawi,
1985 dalam Nugraha dan Frederikus, 2010).
Saga pohon (Adenanthera pavonina
Linn.) adalah pohon yang buahnya menyerupai
petai (tipe polong) dengan bijinya kecil berwarna
merah. Saga pohon umum dipakai sebagai pohon
peneduh di jalan-jalan besar. Tanaman saga
diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu Saga
pohon (Adenanthera pavonina Linn.) dan Saga
rambat
(Abrusprecatorius).
Saga
pohon
Dalam bentuk ester, asam lignoserat
dapat mereduksi kolesterol pada pemberian
0,05mg/ kg berat badan/ hari-0,5mg/ kg berat
badan/ hari (Spilburg, 2004). Melalui
199
PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN PENDIDIKAN SAINS VII UKSW
pencampuran ester lignoserat dalam pakan
burung puyuh maka dapat diketahui pengaruh
polikosanol terhadap kadar kolesterol pada telur
puyuh. Berdasarkan uraian diatas, maka tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan
polikosanol (ester lignoserat) dari asam
lignoserat dalam biji saga serta menentukan
pengaruh ester lignoserat sebagai penurun
kolesterol pada kuning telur puyuh.
Disiapkan kandang untuk burung puyuh.
Sebanyak 36 ekor burung puyuh dimasukkan ke
dalam kandang dengan pengelompokan tertentu.
Burung puyuh diadaptasikan dengan lingkungan
terlebih
dahulu
sebelum
dilakukan
pengaplikasian. Polikosanol dicampurkan pada
pakan burung puyuh dengan berbagai
konsentrasi
dan
beberapa
pengulangan
perlakuan. Lama perlakuan selama 1 bulan
dengan pengambilan sampel telur setiap minggu
untuk dianalisa kenaikan maupun penurunan
kandungan kolesterol pada kuning telur.
BAHAN DAN METODE
Bahan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah biji Adenanthera pavonina
Linn. berasal dari Juana, Pati. Sedangkan bahan
kimia yang digunakan dalam penelitian ini
adalah etil asetat (Merck, Jerman), NaOH
(Merck, Jerman), HCl (Merck, Jerman), etanol
(Merck, Jerman), asam asetat (Merck, Jerman),
aseton (Merck, Jerman), akuades, maltodextrin,
dan kolesterol standar (Stanbio, Jerman)
2
Preparasi Sampel
Ekstraksi lemak dalam kuning telur puyuh
Ditimbang massa kuning telur total
berdasarkan kelompok perlakuan. Diekstrak
dengan aseton, kemudian disentrifuge selama 10
menit. Ekstrak digenapkan dalam labu ukur 50
ml dengan aseton.
Pengujian Kolesterol (Stanbio Cholesterol
Liquid Color Procedure No. 1010)
Ekstrak masing-masing perlakuan yang
telah diberi reagen didiamkan selama 10 menit
dalam suhu kamar. Kemudian diukur
absorbansinya dengan spektrofotometer UV-VIS
(Shimadzu, UV mini 1240) pada panjang
gelombang 500 nm.
Sebanyak 4 kg sampel biji saga pohon
dibersihkan, dikeringkan kemudian seluruh
bagian biji dihaluskan dengan grinder.
Ekstraksi Minyak Biji Saga (Sudarmadji,
1997)
Biji saga (bersama dengan kulitnya) yang
telah dihaluskan diekstrak dengan etil asetat
dalam wadah tertutup (toples) selama 12 jam.
Ekstrak dievaporasi dengan rotary evaporator
hingga dihasilkan minyak kasar. Minyak kasar
ditimbang untuk mengetahui persentasi minyak
yang diperoleh.
KESIMPULAN
Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh
biji saga mengandung minyak kasar sebesar
14,73%, sedangkan kandungan asam lignoserat
dalam minyak biji saga sebesar 22,21%. Dari
sejumlah minyak saga diperoleh ester lignoserat
(polikosanol) sebanyak 58,89%. Hasil penelitian
belum menunjukkan penurunan yang teratur
seperti yang diharapkan. Kenaikan kadar
kolesterol berangsur-angsur menurun seiring
meningkatnya konsentrasi polikosanol yang
diberikan ditinjau dari minggu sebelum
pemberian perlakuan dan minggu terakhir
pemberian perlakuan. Dari aplikasi yang telah
dilakukan penambahan polikosanol pada pakan
puyuh dengan konsentrasi 0,25% adalah dosis
minimum
untuk
menghambat
kenaikan
kolesterol total pada kuning telur puyuh.
Pemisahan Ester Lignoserat (Jia Qia, 2004)
Minyak kasar, larutan NaOH, dan etanol
glasial direfluks selama 4 jam, kemudian
didinginkan pada suhu ruang. Padatan dicuci
dengan akuades sebanyak dua kali. Kemudian
padatan dinetralisir dengan asam asetat glasial,
lalu dicuci dengan akuades sebanyak tiga kali.
Setelah itu, padatan dipindah dalam cawan petri
yang telah diketahui massanya, kemudian
dimasukkan dalam drying cabinet selama
semalam hingga kering.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Judarwanto, Widodo. (2009). Apakah
Bahaya Kolesterol Bagi Tubuh? Tersedia
Aplikasi Asam Lignoserat Pada Pakan Puyuh
(Spilburg, 2004)
200
PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN PENDIDIKAN SAINS VII UKSW
dalam
.
from_ericerus_pela_wax_1.html
tanggal 31 Agustus 2011]
[4] Spilburg, C. A. (2004). Methods And
Formulations Useful For Lowering The
Cholesterol Content Of Egg Yolk. United
States Patent Application Publication.
[2] Mudbidri, S.M., Ramaswami Ayyar, and
Watson H.E. (1928). Oil From The Seeds
Of Adenathera Pavonina, A Source Of
Lignoceric Acid. Journal Of The Indian
Institute Of Science, Vol. IIA, (XIV), pp
173-180.
[5] Sudarmadji. (1997). Prosedur Analisa Untuk
Bahan Makanan dan Pertanian. Tersedia
http://search.lib.ums.ac.id/cgidalam
bin/koha/opacdetail.pl?biblionumber=26455&shelfbrows
e_itemnumber=9431 [Diakses tanggal 15
September 2001]
[3] Jia Qia and Ji Fu-Zhao. (2004). Polycosanols
From Ericerus Pela Wax. United States
Patent.
Tersedia
dalam
http://patent.ipexl.com/topic/Polycosanols_
A. Hasil Analisa GCMS Minyak Saga
Grafik Kadar Kolesterol Pada Kuning Telur Puyuh
Minggu 0
Kelompok Perlakuan
201
Perlakuan
5
Perlakuan
3
Perlakuan
1
Minggu I
Kontrol
negatif
Kadar Kolesterol (mg/g)
B. Grafik Kadar Kolesterol Kuning Telur
20
15
10
5
0
[Diakses
Minggu II
Minggu III
Minggu IV
ASAM LIGNOSERAT BIJI SAGA (Adenanthera pavonina) SEBAGAI
PENURUN KOLESTEROL PADA TELUR PUYUH
Alvian Kristiandy Hartono1, Liem Oktaviani Putri Purnomo1, Birgitta Eknis Putri1, dan Sri Hartini2
1
Mahasiswa Fakultas Sains dan Matematika
2
Dosen Fakultas Sains dan Matematika
Progam Studi Kimia, Fakultas Sains dan Matematika
Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
Jalan Diponegoro 52-60 Salatiga
[email protected]
memiliki biji yang lebih besar berwarna merah
terang, dengan batang pohon yang tinggi, dan
daun yang lebih kecil (Anonim, 2007).
PENDAHULUAN
Telur puyuh diketahui sebagai sumber
protein yang baik. Namun, kadar kolesterol yang
tinggi menjadikan daya konsumsi masyarakat
terhadap telur puyuh rendah. Judarwanto (2009)
mengatakan bahwa kadar kolesterol berlebihan
dalam darah mengakibatkan resiko besar
penyakit jantung koroner dan stroke.
Menurut Mudbidri (1928), minyak
dalam biji saga memiliki komposisi asam
lignoserat sebesar 25%. Jumlah tersebut lebih
besar dibandingkan dengan asam lignoserat yang
terkandung dalam biji lainnya, seperti kacang
tanah yang hanya mengandung asam lignoserat
sebesar ± 1%. Kandungan lemaknya sendiri
sebesar 22,6% (Balai Informasi Pertanian Ciawi,
1985 dalam Nugraha dan Frederikus, 2010).
Saga pohon (Adenanthera pavonina
Linn.) adalah pohon yang buahnya menyerupai
petai (tipe polong) dengan bijinya kecil berwarna
merah. Saga pohon umum dipakai sebagai pohon
peneduh di jalan-jalan besar. Tanaman saga
diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu Saga
pohon (Adenanthera pavonina Linn.) dan Saga
rambat
(Abrusprecatorius).
Saga
pohon
Dalam bentuk ester, asam lignoserat
dapat mereduksi kolesterol pada pemberian
0,05mg/ kg berat badan/ hari-0,5mg/ kg berat
badan/ hari (Spilburg, 2004). Melalui
199
PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN PENDIDIKAN SAINS VII UKSW
pencampuran ester lignoserat dalam pakan
burung puyuh maka dapat diketahui pengaruh
polikosanol terhadap kadar kolesterol pada telur
puyuh. Berdasarkan uraian diatas, maka tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan
polikosanol (ester lignoserat) dari asam
lignoserat dalam biji saga serta menentukan
pengaruh ester lignoserat sebagai penurun
kolesterol pada kuning telur puyuh.
Disiapkan kandang untuk burung puyuh.
Sebanyak 36 ekor burung puyuh dimasukkan ke
dalam kandang dengan pengelompokan tertentu.
Burung puyuh diadaptasikan dengan lingkungan
terlebih
dahulu
sebelum
dilakukan
pengaplikasian. Polikosanol dicampurkan pada
pakan burung puyuh dengan berbagai
konsentrasi
dan
beberapa
pengulangan
perlakuan. Lama perlakuan selama 1 bulan
dengan pengambilan sampel telur setiap minggu
untuk dianalisa kenaikan maupun penurunan
kandungan kolesterol pada kuning telur.
BAHAN DAN METODE
Bahan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah biji Adenanthera pavonina
Linn. berasal dari Juana, Pati. Sedangkan bahan
kimia yang digunakan dalam penelitian ini
adalah etil asetat (Merck, Jerman), NaOH
(Merck, Jerman), HCl (Merck, Jerman), etanol
(Merck, Jerman), asam asetat (Merck, Jerman),
aseton (Merck, Jerman), akuades, maltodextrin,
dan kolesterol standar (Stanbio, Jerman)
2
Preparasi Sampel
Ekstraksi lemak dalam kuning telur puyuh
Ditimbang massa kuning telur total
berdasarkan kelompok perlakuan. Diekstrak
dengan aseton, kemudian disentrifuge selama 10
menit. Ekstrak digenapkan dalam labu ukur 50
ml dengan aseton.
Pengujian Kolesterol (Stanbio Cholesterol
Liquid Color Procedure No. 1010)
Ekstrak masing-masing perlakuan yang
telah diberi reagen didiamkan selama 10 menit
dalam suhu kamar. Kemudian diukur
absorbansinya dengan spektrofotometer UV-VIS
(Shimadzu, UV mini 1240) pada panjang
gelombang 500 nm.
Sebanyak 4 kg sampel biji saga pohon
dibersihkan, dikeringkan kemudian seluruh
bagian biji dihaluskan dengan grinder.
Ekstraksi Minyak Biji Saga (Sudarmadji,
1997)
Biji saga (bersama dengan kulitnya) yang
telah dihaluskan diekstrak dengan etil asetat
dalam wadah tertutup (toples) selama 12 jam.
Ekstrak dievaporasi dengan rotary evaporator
hingga dihasilkan minyak kasar. Minyak kasar
ditimbang untuk mengetahui persentasi minyak
yang diperoleh.
KESIMPULAN
Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh
biji saga mengandung minyak kasar sebesar
14,73%, sedangkan kandungan asam lignoserat
dalam minyak biji saga sebesar 22,21%. Dari
sejumlah minyak saga diperoleh ester lignoserat
(polikosanol) sebanyak 58,89%. Hasil penelitian
belum menunjukkan penurunan yang teratur
seperti yang diharapkan. Kenaikan kadar
kolesterol berangsur-angsur menurun seiring
meningkatnya konsentrasi polikosanol yang
diberikan ditinjau dari minggu sebelum
pemberian perlakuan dan minggu terakhir
pemberian perlakuan. Dari aplikasi yang telah
dilakukan penambahan polikosanol pada pakan
puyuh dengan konsentrasi 0,25% adalah dosis
minimum
untuk
menghambat
kenaikan
kolesterol total pada kuning telur puyuh.
Pemisahan Ester Lignoserat (Jia Qia, 2004)
Minyak kasar, larutan NaOH, dan etanol
glasial direfluks selama 4 jam, kemudian
didinginkan pada suhu ruang. Padatan dicuci
dengan akuades sebanyak dua kali. Kemudian
padatan dinetralisir dengan asam asetat glasial,
lalu dicuci dengan akuades sebanyak tiga kali.
Setelah itu, padatan dipindah dalam cawan petri
yang telah diketahui massanya, kemudian
dimasukkan dalam drying cabinet selama
semalam hingga kering.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Judarwanto, Widodo. (2009). Apakah
Bahaya Kolesterol Bagi Tubuh? Tersedia
Aplikasi Asam Lignoserat Pada Pakan Puyuh
(Spilburg, 2004)
200
PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN PENDIDIKAN SAINS VII UKSW
dalam
.
from_ericerus_pela_wax_1.html
tanggal 31 Agustus 2011]
[4] Spilburg, C. A. (2004). Methods And
Formulations Useful For Lowering The
Cholesterol Content Of Egg Yolk. United
States Patent Application Publication.
[2] Mudbidri, S.M., Ramaswami Ayyar, and
Watson H.E. (1928). Oil From The Seeds
Of Adenathera Pavonina, A Source Of
Lignoceric Acid. Journal Of The Indian
Institute Of Science, Vol. IIA, (XIV), pp
173-180.
[5] Sudarmadji. (1997). Prosedur Analisa Untuk
Bahan Makanan dan Pertanian. Tersedia
http://search.lib.ums.ac.id/cgidalam
bin/koha/opacdetail.pl?biblionumber=26455&shelfbrows
e_itemnumber=9431 [Diakses tanggal 15
September 2001]
[3] Jia Qia and Ji Fu-Zhao. (2004). Polycosanols
From Ericerus Pela Wax. United States
Patent.
Tersedia
dalam
http://patent.ipexl.com/topic/Polycosanols_
A. Hasil Analisa GCMS Minyak Saga
Grafik Kadar Kolesterol Pada Kuning Telur Puyuh
Minggu 0
Kelompok Perlakuan
201
Perlakuan
5
Perlakuan
3
Perlakuan
1
Minggu I
Kontrol
negatif
Kadar Kolesterol (mg/g)
B. Grafik Kadar Kolesterol Kuning Telur
20
15
10
5
0
[Diakses
Minggu II
Minggu III
Minggu IV