DETERMINANT OF CULTURE MANAJEMEN LINTAS BUDAYA

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sun Sep 3 3:16:28 2017 / +0000 GMT

DETERMINANT OF CULTURE MANAJEMEN LINTAS BUDAYA
LINK DOWNLOAD [244.00 KB]
DETERMINANT OF CULTURE MANAJEMEN LINTAS BUDAYA
Ricky Setiawan ? 3122087
Sidarta Hermin ? 3122020
Wirata - 3122122
Edy Lukman - 3122146
Nico Maynard - 3122101
KP B
2013/2014 SEMESTER GASAL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semakin berkembangnya zaman pertukaran budaya antar Negara semakin gencar. Banyak perusahaan asing yang menginvestasikan
uangnya di Negara lain dan membangun perusahaannya di Negara lain. Perusahaan tersebut harus menyesuaikan kebudayaan yang
ada di Negara itu. Karena kebudayaan itu penting untuk memulai suatu bisnis di suatu Negara. Agar dapat diterima di lingkungan
masyakat sekitarnya.
Banyak perusahaan yang mengembangkan perusahaannya di Negara lain dan perusahaan itu dinamai MNC ( Multi National

Company). Contoh saja Commonwealh bank. Perusahaan perbankan ini memiliki kantor pusat di Australia. Produk dan layanan
yang ditawarkan mulai dari segmen korporat hingga UKM, produk investasi, dan bancasurance, KPR hingga Kredit modal kerja.
Commonwealth Bank Australia
Commonwealth Bank of Australia merupakan penyedia layanan keuangan terpadu terbesar di Australia termasuk retail banking,
premium banking, business banking, institutional banking, pengelolaan dana, pensiun, asuransi,dan investasi.
Commonwealth Bank of Australia merupakan salah satu kelompok usaha terbesar yang terdaftar di Australian Stock Exchange dan
masuk dalam Morgan Stanley Capital Global Index.
Pada bulan Agustus 2011, majalah Global Finance menempatkan Commonwealth Bank of Australia pada peringkat 12 sebagai bank
teraman di dunia dalam publikasinya yang berjudul "The World's 50 Safest Banks".
Commonwealth Bank of Australia menyediakan layanan perbankan lengkap termasuk KPR, kartu kredit, Kredit Tanpa Anggunan
(KTA), serta giro dan deposito di bawah payung brand Commonwealth Bank of Australia dan Bankwest. Commonwealth Bank of
Australia berhasil menguasai pangsa pasar domestik terbesar untuk KPR, KTA, deposito ritel dan discount stockbroking, serta
merupakan salah satu penerbit kartu kredit terbesar di Australia. Commonwealth Bank of Australia juga menawarkan produk-produk
komersil yang lengkap termasuk pinjaman usaha, pembiayaan peralatan dan perdagangan serta produk-produk perbankan untuk
kawasan pedesaan dan agribisnis.
Commonwealth Bank of Australia memiliki basis nasabah terbesar di Australia, mengoperasikan jaringan distribusi jasa keuangan
terluas dengan akses nasabah terbanyak dan memiliki 1.000 cabang yang tersebar di Australia. Commonwealth Bank of Australia
telah membangun bisnisnya di Australia, Selandia Baru, Eropa dan wilayah Asia Pasifk, mempekerjakan 52.000 karyawan di
seluruh Commonwealth Bank of Australia. Berkiprah selama satu abad pada tatanan global, Commonwealth Bank of Australia
melayani lebih dari 10 juta nasabah di Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Eropa, Jepang, Indonesia, Cina, Vietnam dan

India.
Commonwealth di indonesia mulai beroperasi di tahun 1997. Saat ini telah memiliki pegawai sebanyak 1800 orang di seluruh
cabang commonwealth di seluruh Indonesia. Commonwealth di Indonesia telah memiliki 88 cabang yang tersebar di seluruh
Indonesia yang tersebar di 27 kota di seluruh Indonesia yaitu di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Bali, dan Sulawesi.
Commonwealth Bank Indonesia
Commonwealth Bank Indonesia merupakan anak perusahaan Commonwealth Bank of Australia yang berbasis di Sydney dan
merupakan penyedia jasa keuangan terpadu terbesar di Australia. Kehadiran Commonwealth Bank Indonesia merupakan bagian dari
strategi jangka panjang Commonwealth Bank of Australia untuk mengembangkan bisnisnya hingga ke Asia Pasifk, khususnya di
Indonesia dan Cina. Di Indonesia sendiri, ditandai dengan dibukanya kantor perwakilan Commonwealth Bank of Australia pada
tahun 1990.
Pada tahun 1997 Commonwealth Bank of Australia membentuk perusahaan joint venture untuk menyediakan layanan perbankan

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 1/4 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sun Sep 3 3:16:28 2017 / +0000 GMT

korporat bagi entitas bisnis Indonesia dan perusahaan lainnya. Pada tahun 2000, perusahaan tersebut menjadi Commonwealth Bank

Indonesia, dengan Commonwealth Bank of Australia sebagai pemegang saham utama.
Pada tahun 2007, sebagai bagian dari rencana pengembangan pasar Usaha Kecil Menengah (UKM), Commonwealth Bank Indonesia
mengakuisisi saham Bank Artha Niaga Kencana (ANK) yang berbasis di Surabaya dengan penguasaan pasar yang dominan di
wilayah Jawa Timur. Akuisisi tersebut telah membantu Commonwealth Bank Indonesia memperkuat bisnis UKM serta membangun
jaringan yang lebih luas di Indonesia bagian timur.
1.2 Identifikasi masalah
Karena ingin menjadi multi national corporate (MNC) maka, perusahaan harus dapat menyesuaikan budaya di Negara tersebut.
Realita tidak semua perusahaan dapat cepat beradaptasi dengan lingkungan yang baru.
1.3 Perumusan masalah
Bagaimanakah budaya dan gaya manajemen bank commonwealth di Indonesia?
1.4 Tujuan dan manfaat
1.4.1. Untuk mempelajari bagaimana efek dari nilai budaya atas cara manajer bekerja di commonwealth di Australia sendiri
1.4.2. Untuk mengetahui penyesuaian budaya commonwealth ketika masuk ke Indonesia
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Time Focus
Menurut hal & hall (1990), perbedaan budaya dapat di lihat dari sistem waktu. Budaya dalam sistem waktu dapat di bagi menjadi 2,
yaitu :
2.1.1 Monochronic
Dalam budaya monochronic, waktu adalah pengalaman dan digunakan dengan linier. Mereka lebih focus pada informasi dan

memprioritaskan jadwal.
2.1.2 Polychronic
Dalam budaya polychronic, waktu lebih disukai. Jadwal dapat disesuaikan tiap saat. Mereka lebih mempertimbangkan prioritas
daripada jadwal semata.
2.2 Time orientation
Menurut hal & hall (1990), penting menganalisis pemahaman frame waktu pada berbagai Negara. Time orientation dalam organisasi
dibagi menjadi 3, yaitu :
2.2.1 Present
Dalam budaya present, penekanan pada waktu atau lingkungan saat ini.
2.2.2 Past
Dalam budaya past, penekanan pada melanjutkan tradisi dan membangun frame waktu jangka panjang bila di tujukan pada proses
perubahan.
2.2.3 Future
Dalam budaya future, penekanan pada rencana dan hasil dalam jangka panjang.
2.3 Power
Power adalah kemampuan untuk memaksa orang lain mengerjakan sesuatu seperti yang diinginkan atasannya (manejer). Power
dalam organisasi di bagi menjadi 2, yaitu :
2.3.1 Hierarchy
Didalam kepemimpinan menggunakan konsep hierarchy, karyawan bekerja sesuai dengan arahan bos. Disini mereka memandang
peran menejer adalah mengalokasikan pekerjaan dan mengambil keputusan.

2.3.2 Equality
Didalam kepemimpinan menggunakan konsep equality. manejer perannya lebih berpartisipatif (konsultatif) daripada directive
(mengarahkan).
2.4 Competition
Persaingan merupakan suatu bentuk usaha yang dilaksanakan supaya mendapatkan kemenangan atau posisi yang lebih baik.
Persaingan ada 2 macam, yaitu :
2.4.1 Competitive
Persaingan kompetitif lebih menekankan pada kecapatan dan kinerja tugas ketika di implementasi.
2.4.2 Co-operative

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 2/4 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sun Sep 3 3:16:28 2017 / +0000 GMT

Persaingan kooperatif lebih menekankan pada pemeliharaan hubungan dalam pengimplementasian rencana.
2.5 Action
Menurut kluckhol & strodtbeck (1961), menempatkan aktivitas dalam sistem nilai karena termasuk masalah yang universal dihadapi

oleh manusia menjadi 2, yaitu :
2.5.1 Doing
Pada budaya doing, penekanan pada budayanya yaitu pada tindakan dan pencapai tujuan personal.
2.5.2 Being
Pada budaya being, penekanan pada budayanya yaitu pada pekerjaan untuk moment yang pengalaman kehidupan daripada
pencapaian tujuan itu sendiri
2.6 Space
Sifat personal di tempat kerja dibagi menjadi 2, yaitu :
2.6.1 Public
Pada budaya public, lebih berorientasi pada kelompok, cenderung berpusat pada hubungan
2.6.2 Private
Pada budaya private, individu cenderung sifatnya lebih individual atau sistematik.
2.7 Communication
Dalam budaya Komunikasi ini dibagi menjadi 2, yaitu :
2.7.1 Monochronic (low context)
Untuk budaya ini, pesan yang disampaikan individual lebih eksplisit dan jelas (to the point). Budaya ini, lebih berorientasi pada
tugas.
2.7.2 Polychronic (high context)
Untuk budaya ini, pesan yang disampaikan individual lebih implicit. Budaya ini, Lebih berorientasi pada proses
2.8 Structure

Dalam struktur organisasi ini dibagi menjadi 2, yaitu :
2.8.1 Individualism
Dalam budaya individualism di harapkan dari individu sendiri dapat mengambil inisiatif untuk menyampaikan pendapat atau
pandangannya.
2.8.2 Collectivism
Dalam budaya collectivism perencanaan dikembangkan dengan berbagai nilai untuk mengukur dan men-justify aktivitas dalam
organisasi.
BAB 3
PEMBAHASAN
Logo Commonwealth Bank
Digambarkan sebagai "berani, kuat, modern dan progresif " dalam siaran pers Bank, logo saat ini Bank Commonwealth
diperkenalkan pada bulan September 1991. Menurut bank, desain didasarkan pada pembentukan Salib konstelasi selatan dengan
bagian kuning yang menghubungkan lima bintang dari Southern Cross, dan bagian hitam menyelesaikan bentuk geometris. Namun,
Ken Cato, desainer ditunjuk pada tahun 1989 untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru, tidak setuju: "Ini tidak berarti
Southern Cross, artinya Bank Commonwealth," katanya. "Kami membutuhkan bentuk yang masih dapat mencakup warna kuning
dan hitam (karena hal ini membedakan kami dari semua warna bank lain) dan itu menjadi bentuk berkesan kontras dengan kompetisi
bank dan berlian tampak seperti ide yang baik, ditambah lagi memecah warna hitam dan kuning."
3.1 Time Focus
Perusahaan Commonwealth menggunakan time focus monochronic. Manajer Commonwealth Bank menerapkan jam kerja aktif
untuk jabatan inti dalam perusahaan rata-rata 12 jam per hari. Sedangkan untuk staff part time wajib bekerja minimal 6 jam sehari.

Jadi perusahaan tidak akan mau melayani nasabah jika nasabah datang diluar jam kerja.
3.2 Structure
Commonwealth menggunakan individualism structure yaitu kegiatan dalam bekerja dilakukan secara mandiri oleh masing-masing
karyawan. Hal ini dapat terlihat dari Pemikiran, planning, prosess bekerja, sampai tahap pengontrolan, semua dilakukan sendiri
sampai selesai tahap akhir dalam masing-masing tugas. satu orang mengerjakan satu job desk (tidak gotong royong)
Commonwealth Bank mengingat kebutuhan sesama yang membutuhkan bantuan sebagai bentuk sadar akan pentingnya tanggung
jawab sosial, sehingga setiap tahunnya, perusahaan ini aktif melakukan kegiatan yang diselenggarakan sendiri maupun dengan

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 3/4 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sun Sep 3 3:16:28 2017 / +0000 GMT

lembaga sosial masyarakat untuk membantu sesama.
3.3 Communication
Perusahaan Commonwealth menggunakan pendekatan komunikasi yang high context hal itu dapat terlihat dari Staff yang bekerja
menggunakan nama kecil tanpa embel-embel apapun seperti 'Bapak' atau 'Ibu', ketika berbicara dengan kolega di tempat kerja dan
berlaku bahkan ketika berbicara dengan atasan.

Namun, Commonwealth juga menerapkan pendekatan komunikasi yang low context hal ini dapat terlihat ketika para karyawan
dalam melayani konsumen. Mereka tetap menggunakan sapaan seperti ?Bapak?, ?Ibu?, ?Mas?, atau ?mbak?, karena dalam budaya
yang ada Indonesia jika kita langsung memanggil nama orang yang lebih tua secara langsung dengan menyebut nama hal tersebut
dinilai kurang sopan.
Perusaan menerapkan suatu mindset bahwa kalau rekan pekerja di tempat kerja terdapat perseturuan mulut dengan ringan dan
bersahabat, itu artinya mereka menerima dan menyukai kinerja kita sebagai rekan kerja.
Bawahan yang aktif bertanya dengan motivasi yang benar untuk memajukan visi dan tujuan bank, akan mendapatkan apresiasi
sebesar 1.000.000 (jika di rupiahkan). Tetapi jika justru menambah onar, akan dipotong dari gaji yang sudah ditentukan sebsar 25%.
BAB IV
KESIMPULAN
Sistem kerja di perusahaan Commonwealth mulai dari Pemikiran, planning, prosess bekerja, sampai tahap pengontrolan, semua
dilakukan sendiri sampai selesai. 1 orang 1 job desk hal ini berbeda dengan yang ada di Indonesia yang memiliki nilai gotong
royong. Logo yang digunakan oleh perusahaan memiliki makna sebagai "berani, kuat, modern dan progresif ".
Selain itu, ada perbedaan beberapa budaya yang ada di Perusahaan Commonwealth dengan budaya Indonesia. Contoh saja sesama
pekerja di perusahaan itu tidak menggunakan sapaan Bapak atau Ibu kepada sesama teman kerja atau bahkan pada atasan. Budaya di
Indonesia umumnya memanggil rekan kerja atau atasan di gunakan panggilan Bapak atau Ibu. Di dalam perusahaan juga
menerapkan reward and punishment yaitu perusahaan akan memberikan reward jika karyawan dapat memajukan visi dan tujuan
perushaan berupa bonus. Sebaliknya jika berbuat keonaran

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com


| Page 4/4 |