support.pajak.go.id - Rinci Aturan lampiran II IX
LAMPIRAN II
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR PER- 12
IPJ1200B TENTANG
TATA CARA PENATAUSAHAAN . WAJIB
PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA KENA
PAJAK DALAM RANGKA PEMINDAHAN
WAJIB PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA
KENA PAJAK DARI DAN KE KANTOR
PELAYANAN PAJAK MADYA
TATA CARA PENERBITAN SURAT KETERANGAN TERDAFTAR DAN
SURAT PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK (PKP)
SERTA PEMUSATAN TEMPAT PPN TERUTANG
1. KPP Baru menerbitkan Surat Keterangan Terdaftar, NPWP dan Surat Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak dengan tanggal SMT sebagai tanggal terdaftar dan tanggal
pengukuhan paling lama 3 (tiga) hari kerja setelah SMT serta menyampaikannya
kepada Wajib Pajak yang dipindahkan dari KPP Lama paling lama 15 (lima belas) hari
kerja setelah SMT.
2. KPP Lama selain KPP Madya memberikan status PL pada sistem informasi
perpajakan atas NPWP Lama.
3. Dalam rangka mengadministrasikan kewajiban Pemotongan dan Pemungutan PPh
akibat dari transaksi yang dilakukan Kantor Pusat dan/atau Cabang Wajib Pajak selain
dari transaksi sebagaimana diatur dalam Pasal 2 ayat (1) huruf C, KPP Lama selain
KPP Madya yang:
a.
berada di luar wilayah Daerah Tingkat II di mana KPP Madya berada, atau
b.
berada di luar wilayah DKI Jakarta,
menerbitkan Surat Keterangan Terdaftar dan NPWP dengan kode cabang dan dengan
tanggal SMT sebagai tanggal terdaftar kepada Wajib Pajak dan menyampaikan paling
lambat 15 (lima belas) hari kerja setelah SMT.
4. KPP Madya sebagai KPP Baru menerbitkan Surat Keputusan Pemusatan Tempat
PPN Terutang bag; Wajib Pajak paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah diterimanya
surat pemberitahuan dari Wajib Pajak untuk melakukan pemusatan tempat PPN
terutang di KPP Baru.
5. Ketentuan mengenai pemusatan tempat terutangnya PPN bagi PKP yang sebelumnya
dikukuhkan pada KPP Madya sebagai KPP Lama diatur dengan Peraturan Direktur
Jenderal Pajak Nomor PER-1 0/PJ/2008 tentang Tempat Pajak Terutang bag;
Pengusaha Kena Pajak yang sebelumnya Dikukuhkan Pada Kantor Pelayanan Pajak
Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar atau Kantor Pelayanan Pajak Madya.
LAMPIRAN III
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
IPJ1200a TENTANG
NOMOR PER- 12
TATA CARA PENATAUSAHAAN WAJIB
PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA KENA
PAJAK DALAM RANGKA PEMINDAHAN
WAJIB PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA
KENA PAJAK DARI DAN KE KANTOR
PELAYANAN PAJAK MADYA
TATA CARA PEREKAMAN SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) WAJIB PAJAK
DAN DATA ALAT KETERANGAN
1. Perekaman SPT Masa PPh Pasal 21/26 , Pasal 22, Pasal 23/26, Pasal 4 ayat (2),
Pasal 15, PPN dan PPnBM, dan SPT Tahunan PPh, serta data dalam bentuk Alat
Keterangan yang diterima di KPP Lama sampai dengan 15 hari kerja sebelum SMT
menjadi tanggung jawab KPP Lama.
2. Perekaman SPT Masa PPh Pasal 21/26 , Pasal 22, Pasai 23/26, Pasal 4 ayat (2),
Pasal 15, PPN dan PPnBM dan SPT Tahunan PPh serta data dalam bentuk Alat
Keterangan yang diterima di KPP Lama sejak 14 hari kerja sebelum SMT menjadi
tanggung jawab KPP Baru.
セ
セ
N「AエiZ
セ m Aヲ[BZ
セ
n a s ut
セG エS V V P U P Y X
io n
LAMP IRAN IV
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR PER- 12
IPJ/2008 TENTANG
TATA CARA PENATAUSAHAAN WAJtB
PAJAK DAN/ATAU PENGUSA HA . KENA
PAJAK DALAM RANGKA PEMtNDAHAN
WAJtB PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA
KENA PAJAK DARt DAN KE KANTOR
PELAYANAN PAJAK MADYA
TATA CARA PELAYANAN PERMOHONAN
SURAT KETERANGA N BEBAS PAJAK PENGHASILAN,
SURAT KETERANGAN FISKAL,
SURAT KETERANGAN BEBAS PAJAK PERTAMBAHAN NILAI, KEPUTU SAN
PENGURANGAN ANGSURAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 25,
PELUNASAN BEA MATERAI DENGAN CARA LAIN, PEMINDAHBU KUAN,
PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR IMBALAN BUNGA,
PERUBAHAN METODE PEMBUKUAN DAN ATAU TAHUN BUKU YANG
PERTAMA, PENGGUNAAN NILAI BUKU ATAS PENGALIHAN HARTA
DALAM RANGKA PENGGABUNGAN, PELEBURAN, PEMEKARAN,
PEMECAHAN ATAU PENGALIHAN USAHA,
PENUNDAA N PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN, DAN
PENUNDAA N JATUH TEMPO PEMBAYARAN
A. Pelayanan Permohonan Wajib Pajak
1. Surat Keterangan Bebas Pajak Penghasilan (SKB PPh);
2. Surat Keterangan Fiskal;
3. Surat Keterangan Bebas Pajak Pertambahan Nilai (SKB PPN);
4. Keputusan Pengurangan Angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25;
5. Pelunasa n Bea Materai dengan Cara Lain;
6. Pemindahbuk uan (Pbk);
7. Penerbitan Surat Perintah Membayar Imbalan Bunga (SPMIB);
8. Perubahan Metode Pembukuan dan atau Tahun Buku Yang Pertama;
g. Penggunaan Nilai Buku atas Pengalihan Harta dala m rangka Penggabungan,
Peleburan, Pemekaran, Pemecahan atau Pengalihan Usaha;
10. Penundaan Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan;
11. Penundaan Jatuh Tempo Pembayaran.
B. Penyelesaian Permoho nan Wajib Pajak
1. KPP Lama wajib menginventa risasi status penyelesaian permohonan
sebagaimana dimaksud pada butir A.1 untuk dilaporkan ke KPP Baru paling
lambat 1 (satu) hari kerja sebelum SMT dengan menggunakan formulir
sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran IV- 1, dan checklist berkas kelengkapan
sebagaimana ditetapka n dalam Lampiran IV-2 Peraturan Direktur Jenderal Pajak
ini.
2. Permohonan Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada bulir A.1 yang [atuh
temponya 7 hari kerja sampai dengan 30 hari kerja yang lelah dilerima sebelum
SMT diselesaikan oleh KPP Lama.
3. Permohonan Wajib Pajak selain yang dimaksud pada butir B.2 yang telah diterima
sebelum SMT namun sampai dengan tanggal SMT belum diterbilkan Keputusan
atau Surat Persetujuan/Penolakan oleh KPP Lama yang langgal jaluh temponya
kurang dari 3 (tiga) bulan setelah SMT, diproses sampai dengan Uraian Penelitian
oleh KPP Lama.
4. Permohonan Wajib Pajak selain yang dimaksud pada butir B.2 yang telah dilerima
sebelum SMT namun sampai dengan tanggal SMT belum diterbitkan Keputusan
atau Surat Persetujuan/Penolakan oleh KPP Lama yang tanggal jatuh temponya
lebih dari 3 (tiga) bulan setelah SMT, berkas permohonannya harus dikirim ke KPP
Baru paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum SMT.
5. Uraian Penelilian atas permohonan Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada
butir B.3 dan berkas kelengkapannya sebagaimana dimaksud pada butir B.1
dikirimkan ke KPP Baru paling lambat 15 (lima belas) hari sebelum batas jangka
waklu penyelesaian dengan menggunakan Surat Pengantar Khusus.
6. Berkas permohonan wajib pajak dan dattar invenlarisasi serla check list
sebagaimana diatur dalam butir B.1 dikirim oleh KPP Lama ke KPP Baru sesuai
dengan tata cara pemindahan berkas sebagaimana diatur pada Lampiran I
Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.
7. Permohonan Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada butir A.1 selain yang diatur
pada butir B.2 diproses oleh KPP Baru sesuai dengan dattar inventarisasi dan
checklis t yang telah dibual oleh KPP Lama sesuai ketentuan yang berlaku.
8. KPP Baru menerbitkan Keputusan atau Surat PersetujuaniPenolakan alas
permohonan Wajib Pajak berdasarkan Uraian Penelitian yang dibual oleh KPP
Lama.
LA MP IRAN IV · 1
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR PER· 12
IPJ/200B TENTANG
TATA CARA PENATAUSAHAAN WAJIB
PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA KENA
PAJAK DALAM RAN GKA .PEMINDAHAN
WAJIB PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA
KENA PAJAK DARI DAN KE KANTOR
PELAYANAN PAJAK MADYA
セ
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT J END ERAL PAJAK
..... ....... .... ...•............ .................•......... ........ ..... .•••. . .. . . . . . .. .. . .. . .....•.•. (1)
DAFTAR INVENTARISA SI PROS ES PENYELES AIAN PERMOHONAN WAJIB PAJAK
UNTUK DISAMPAIKAN KE KPP :
(2)
No.
Jenis Permohon an
Nama
Waiib Palak
NPWP/NPPKP
(1 )
(2)
(3)
(4)
A.
Sural Keterangan Bebas Pajak
Penghasilan (SKB PPh)
B.
Surat Keterangan Fiskal
1. ..............................
2. .............................
3. ................... ..........
1. .............................
2 . .............................
3. .............................
C.
Surat Kete rangan Bebas Pajak
Pertam baha n Nilal (SKB PPN)
1. .............................
2. .......... , ........... , ......
3. ........................-... .
D.
Keputusan Pengurangan Angsuran
Pajak Penghasilan Pasal 25
1.
2.
.............................
.............................
3. .............................
Tangg al
J atuh Ternn o
{Sf
Stat u s
Penvelesalan
-16\
(1)
E.
(2)
Pelunasan Bea Mat erai dengan Cara
Lain
F.
G.
H.
Pemind ahbukuan (Pbk)
(3 )
1.
.............................
1.
...... ........ ...... .........
2. .... ..... ........." .... ... ..
3. ..................... ....... .
Imbalan Bunga (SPMIB)
2.
3.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
Pen ggunaan N ila i Buku atas
Pengalihan Harta dalam rangka
Penggabungan , Peleburan,
151
2. .... ..... , ...................
3.
1. ...... ... .... ... .... ..... ....
Perubahan Metode Pembukuan dan
(5)
(4)
.............................
Penerb ilan Surat Perintah Membayar
atau Tahun Buku Yan g Pertam a
I.
I
.... ........ .... ... ..........
.......................... ...
.. ... ..•••" ........ ... , .....
... ......................... .
.............................
.......... ...................
.. ... .. ......................
..... ..... .... ........... ....
Pem ekaran, Pemecahan atau
Peng alihan U saha
J.
Pen undaan Pen yamp aian Surat
Pemberitahuan (SPT) Tahunan
K.
Penundaan Jatuh T empo
Pembayaran
1. ... ....... ... ......... .... ...
2. .. ...........................
3. . .. ... .. ..... ...... ... .... .. .
1. ...... .... ........... ........
2. ...... ...... ....... ..........
3. ....... ..... ....... ........ ..
.
20 (3)
Kepala Kantor
NiP:: ::
.. .. .. .... ..... .. .. .... .. ..
(4)
PETUNJUK PENGISIAN
DAFTAR INVENTARISASI PROSES PENYE LESAIAN
PERMOHONAN WAJIB PAJAK
Angka 1
Oiisi dengan nama Unit yang membuat dan mengeluarkan Dallar
Inventarisasi Proses Penyelesaian Permohonan Wajib Pajak
Angka 2
Oiisi dengan nama Unit KPP yang menerima Oallar Inventarisasi Proses
Penyelesaian Permohonan Wajib Pajak
Angka 3
Oiisi dengan tempat, tanggal, bulan dan tahun dibuatnya Oallar
Inventarisasi Proses Penyelesaian Permohonan Wajib Pajak
Angka 4
Oiisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Kepala Kantor serta cap
jabatan
KOLOM
Kolom 1
Cukup jelas
Kolom 2
Cukup jelas
Kolom 3
Oiisi dengan nama Wajib Pajak yang mengajukan permahonan
Kalam 4
Oiisi dengan Nomar Pokok Wajib Pajak dan atau Nomor Pokak
Pengusaha Kena Pajak
Kolom 5
Oiisi dengan tanggal jatuh tempo penyelesaian permohonan Wajib Pajak
Kolam 6
Oiisi dengan keterangan status penyelesaian permohonan Wajib Pajak
LAMPIRAN IV-2
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR PER· 12
IPJ!2008 TENTANG
TATA CARA PENATAUSAHAAN WAJIB
PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA KENA
PAJAK DALAM RANGKA PEMINDAHAN
WAJIB PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA
KENA PAJAK DARI DAN KE KANTOR
PELAYANAN PAJAK MADYA
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
.....•.•.... •..•..•...... ........... ••.•.•••••• •••••••.••••••••..•..•••.•••..•••• .••. •. .• •. . . .•.. .•.• (1)
CHEC KLIS TBERKAS
PRO SES PENYELES AIAN PER MOH ONAN W AJI B PAJAK
UNTU K D1SAMPAIKAN KE K PP :
(2)
NAMA WP
:
NPWP/N PPK P :
(3)
(4)
No
Berkas/Dokumen
Ada
Tidak
Jumlah Lembar
(1)
(2)
(3)
(4 )
(5)
A. Sural Kelerangan Bebas Pajak Penghasi lan (SK B PPh) Pasal .... ..
1.
Sural Permoh onan SKB PPh Lengkap
2.
LPAD
3.
4.
Uraian Penelitian
...................................................................
B. Surat Keterangan Fiskal
1.
Surat Permohonan Surat Keterangan
Fiskal Lengkap
2.
3.
4.
LPAD
Uraian Pene litian
.............................................................
C. Sural Keteran gan Bebas Pajak Pertambahan Nilai (SKB PPN )
1.
2.
3.
4.
Sural Permohonan SKB PPN Lengkap
LPAD
Uraian Penetitian
.............................................................
D. Pengurangan Angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25
1.
Surat Permohonan Pengurangan Ang suran
PPh Pasal 25 Lengkap
2.
LPAD
3.
4.
.............................................................
Uraian Penelitian
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
E. Pelunasan Bea Materai dengan Cara Lain
1.
Sural Permohonan Waji b Paiak Lengkap
2.
3.
LPAD
4.
.............................................................
F.
Uraian Penelitian
Pemindahbukuan (Pbk)
1.
2.
3.
LPAD
4.
.............................................................
Surat Permohonan Pbk Lengkap
Ura ian Pene litian
G. Penerbilan Sural Perinlah Membayar Imbalan Bunga (SPMIB)
1.
2.
3.
SKPLB
4.
5.
6.
7.
8.
9.
SKPK BT
SKPK B
STP
SKPPKP
SPMK P
Surat Keputus an Keberatan
Surat Putusan Banding
Keputusan Pengurangan atau
Penghapusan Sanksi Adm inistrasi
10.
LPAD
11.
12.
13.
Surat Konfirmasi Utang Pajak
Nota Pe ngh itungan
.............................................................
H. Perubahan Metode Pembukuan dan atau Tahun Buku Yang Pertama
1.
Sural Permohonan Lengkap
2.
3.
4.
LPAD
Uraian Pe nelitian
................................................................
Penggunaan Nllal Buku atas Pengalihan Ha rta da lam rangka Penggabungan , Peleb uran, P
Pernecahan atau Pengalihan Usaha
I.
1.
2.
3.
4.
5.
J.
Surat Permohona n
LPAD
Ura ian PeneJitian
Surat Perm intaan Kelengkapan Data
................................................................
Penundaan Pe nyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) T ahunan
1.
Surat Permohonan
2.
3.
4.
LPAD
5.
................................................................
Ura ian Pene litian
Surat Perm intaan Kelengkapan Data
(2)
(1)
K.
(3)
I
(4)
(5)
Penundaan Jatuh Tempo Pembayaran
1.
Sural Perm ohonan
2.
LPAD
3.
Uraian Penelitian
4.
Sural Perm inl aan Ke lengkapan Data
5.
. .......................................................... .....
6.
................... .................. ......... ... ... .... .... ... .
.
20
(5)
Ke pala K a ntor
.. .................. .. .. .. ..... ...... . (6)
NiP
Disiapkan oleh
Diteliti oteh
Uralan
Petuq as Se ksi
1. Kepa la Se ks i ..........
2. Keoa la Seks i ........ ..
3...........................
Disegel oleh
Keoata Seksi Pelava nan
Subtim Pemberka san
Nama
.
N IP
Paraf
PETUNJUK PENGISIAN CHECKLIST BERKAS
PROSES PENYELESAIAN PERMOHONAN
WAJIB PAJAK
Angka 1
Diisi dengan nama Unit KPP yang membuat dan mengeluarkan Checklist
Berkas Inventarisas i Proses Penyelesaian Permohonan Waj ib Pajak
Angka 2
Diisi dengan nama Unit KPP yang menerima Checklist Berkas
Inventarisasi Proses Penyelesaian Permohonan Wajib Pajak
Angka 3
Diisi dengan nama Wajib Pajak
Angka 4
Diisi dengan Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak dan atau Nomor .
Pokok Pengusaha Kena Pajak
Angka 5
Diisi dengan tempat, tanggal, bulan dan tahun dibuatnya
Inventarisasi Proses Penyelesaian Permohonan Wajib
Angka 6
Dilsi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Kepala Kantor serta cap
jabatan.
Dattar
KOLOM
Kolom 1
Cukup jelas
Kolom 2
Cukup jelas
Kolom 3
Diisi dengan tanda check (..J), jika berkas/dokumen yang dimaksud ada
Kolom 4
Diisi dengan tanda check (..J), jika berkas/dokume n yang dimaksud tidak
ada
Kolom 5
Diisi dengan angka jumlah lembar berkas/dokumen
LAMPIRA N V
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR PER- 12
I PJ/2008 TENTANG
TATA CARA PENATAUSAHAAN WAJIB
PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA KENA
PAJAK DALAM RANGKA PEMINDAHAN
WAJIB PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA
KENA PAJAK DARI DAN KE KANTOR
PELAYANAN PAJAK MADYA
TATA CARA ADMINISTRASI DAN PELAKSANAAN PEMERI KSAAN
A. Pelaksanaan dan Penyelesaian Pemeriksaan Pajak
1. KPP Lama wajib mengin ventarisasi pemeriksaa n yang belum selesai per 1 (satu)
hari kerja sebelum SMT untuk dilaporkan ke KPP Baru paling lambat 10
(sepuluh) hari kerja setelah SMT dengan menggunakan formuli r sebagaimana
ditetapkan dalam Lampiran V-1, dan checklist berkas sebagaimana ditetapkan
dalam Lampiran V-2 Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.
2. Terhadap tunggakan pemeriksaan hasil inventarisasi sebagaima na dimaksud
pada angka (1), penyelesaiannya diatur sebagai berikut:
a. Pemeriksaan SPT Lebih Bayar
1) Terhadap tunggakan pemeriksaa n atas SPT Lebih Bayar yang
Persetujuan pemeriksaannya telah terbit sebelum SMT dan
peme riksaannya belum diselesaikan sampai dengan penerbitan Nota
Penghitungan maka penyelesaiannya dilakukan oleh UP3 Lama.
2) Terhadap SPT Lebih Bayar yang jatuh tempo penyelesaian
permohonannya paling lama 1 (satu) bulan setelah SMT, maka
tungga kan pemeriksaan tersebut harus diselesaikan oleh UP3 Lama
sampa i denga n penerbitan LPP dan Nota Penghitung an paling lambat 1
(satu) hari kerja sebelum SMT.
3) Terhadap SPT Lebih Bayar yang jat uh tempo penyelesaian
permohonannya setelah 1 (satu) bulan sebagaimana dimaksud pada
angka 2), tunggakan pemeriksaan tersebut harus diselesaikan oleh UP3
Lama sampai dengan penerbitan LPP dan Nota Penghitungan paling
lambat 1 (satu) bulan sebelum sebelum jatuh tempon penyelesainnya.
4) Identitas Waji b Pajak dalam LPP dan Nota Penghitungan sebagaimana
dimaksud pada angka 2) dan angka 3) menggunakan NPWP yang baru
sebagai Wajib Pajak KPP Baru.
5) Nota Penghitungan dan LPP sebagaimana dimaksud pada angka angka
2) dan angka 3) harus sudah dikirim ke KPP Baru paling lambat 1 (satu)
bulan sebelum jatuh tempo dengan menggunakan formulir sebagaimana
ditetapkan dalam Lampiran V-1 dan checklist berkas sebagaimana
ditetapkan dalam Lampiran V-2 Peraturan Dlrektur Jenderal Pajak ini..
6) Penerbitan skp dan/atau STP atas Nota Penghitungan sebagaimana
dimaksud pada angka angka 2) dan angka 3) dilaksanakan oteh KPP
Baru .
7) Penerbitan Bukti Pemindahbukuan
dilaksanaka n oleh KPP Baru.
(Pbk),
SKPKPP, dan
SPMKP
b. Pemeriksaan SPT SeJain Lebih Bayar:
1) Terhadap
tunggakan
pemeriksaan
yang
Persetujuan/lnstruksi
Pemeriksaannya telah terbit sebeJum SMT dan pemeriksaannya belum
diselesaikan sampai dengan penerbitan Nota Penghitungan maka
penyelesaiannya diJakukan oJeh UP3 Lama.
2) Tunggakan pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada angka 1) harus
diselesaikan paling lambat 10 (sepuluh) bulan sejak SMT.
3) Identitas Wajib Pajak dalam LPP dan Nota Penghitungan sebagaimana
dimaksud pada angka 1) menggunakan NPWP yang baru sebagai Wajib
Pajak KPP Baru.
4) Nota Penghitungan dan LPP sebagaimana dimaksud pada angka 1)
harus sudah dikirim ke KPP Baru paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah
tanggal Nota Penghitungan dengan menggunakan formulir sebagaimana
ditetapkan daJam Lampiran V-1 dan checklist berkas sebagaimana
ditetapkan dalam Lampiran V-2 Peraturan Direktur JenderaJPajak ini.
5) Penerbitan skp dan/atau STP dilaksanakan oleh KPP Baru.
6) Penerbitan Bukti Pemindahbukuan (Pbk), SKPKPP, dan SPMKP
dilaksanakan oleh KPP Baru.
B. Lain-Lain
KanwiJ baru mengusulkan penerbitan LP2 kepada Direktorat Intelijen dan Penyidikan
atas pemeriksaan Bukti PermuJaan yang ditingkatkan menjadi penyidikan pajak dan
yang diaJihkan dari KanwiJ Lama.
ZM
jZ
セ
セ
NASUTION
30605098
LAMPI RAN V -l
セ
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR PER12
IPJ12008 TENTANG
TATA CARA PENATAUSAHAAN WAJIB PAJAK
DAN/ATAU PENGUSAHA KENA PAJAK DALAM
RANGKA
PEMINDAHAN
WAJIB
PAJAK
DAN/ATAU PENGUSAHA KENA PAJAK DARI
DAN KE KANTO R PELAYANAN PAJAK MADYA
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
........... ... .... .... ............. .. ..... ..... ........ ........... .............. .. ................. (1)
DAFTAR INVENTARISASI PELAKSANAAN PEMERIKSAAN
YANG BELUM SELESAI
UNTUK DISAM PAIKAN KE K PP:
(2)
No.
NamaWP
NPWP/NPP KP
Jenis SPT
Tahun Pajak!
Masa Pajak
Nomor LP2
Jenis
Pemeriksaan
Keterang an
(11
(21
(31
(4)
(5)
(61
(7)
(S )
1.
2.
3.
...
セk ᄋ セ ᄋ セ ᄋ i セ ᄋ k セ [ セ
[ ᄋ ᄋ ᄋ ᄋ ᄋ ᄋ ᄋ ᄋ ᄋ .. ·········20.....(3)
NiP :::::::::.. ... .. ..................
Tcmbusan:
Direktur Pemeriksaan dan Penagihan
(4)
PETUNJU K PENG ISIAN
DAFTAR INVENTARISASI PELAKSANAAN
PEMERIKSAAN
Angka 1
Oiisi dengan nama Unit yang membual dan mengeluarkan Oaftar
Invenlarisasi Pelaksanaan Pemeriksaan
Angka 2
Oiisi dengan nama Unit yang menerima Oaftar Invenlarisasi
Pelaksanaan Pemeriksaan
Angka 3
Oiisi dengan tempat, langgal, bulan dan lah un dibuatnya Oaftar
Inventarisasl Pelaksanaan Pemeriksaan
Angka 4
Diisl dengan nama, NIP, dan tanda tangan Kepala Kanter serta cap
jabatan .
KOLOM
Kelem 1
Cukup je las
Kelem 2
Oiisi dengan nama Wajib Pajak yang diperiksa
Kelem 3
Oiisi dengan Nemer Pekek Wajib Pajak dan atau Nemer Pekek
Pengusaha Kena Pajak
Kelem 4
Oiisi dengan jenis SPT
Kelem 5
Oiisi dengan la hun/masa pemeriksaan pajak
Kelem 6
Oiisi deng an Nemer LP2P
Kelem 7
Oilsi denga n j enis pemeriksaan yang dilaksan akan
LAMPIRAN V-Z
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR PER- 12
IPJI2008 TENTANG
TATA CARA PENATAUSAHAAN WAJIB
PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA KENA
PAJAK DALAM RANGKA PEMINDAHAN
WAJIB PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA KENA
PAJAK DARI DAN KE KANTOR PELAYANAN
PAJAK MADYA
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JE NDERAL PAJAK
..... ... .. .. .... ................... ... .. . . .. . . . . . .. . . . . . . .. .. . . . .. . . . . .. . . . . .. .... .. ... .. (1)
CHECKLIST BERKAS PELAKSANAAN PEMERIKSAAN
YANG SUDAH BELUM SELESAI
UNTUK D1SAMPAIKAN KE KPP : •......................................... (2)
.. .. .. .. .. .. .. .. .. ..(3)
.. .... .. ... ... ......(4)
.... .. ..... .... .....(5)
...... .... . .. .. .....(6)
Nam a WP
NPWPINPPKP
Jenis Pemeri ksaa n
No dan 191SP3
............... .....(7)
No dan 191 LPP
Jenis Pajak
MasalTahun Pajak
.. ..... .. .. . ...... ..(8)
.. .. .. .. .. ..........(9)
NO
DO KUMEN
AOAlTIDAK
1
2
3
1
Surat Perintah Pemeriksaan Paiak
2
3
Surat Pemberitahuan Pemeriksaan
4
5
6
7
8
Surat Tu as
Surat Pan ilan Pemeriksaan
Surat Peminjaman Buku, Catatan &
Ookumen
Surat Pemohonan Peminjaman Berkas
WP dari Pela anan
Surat Peminjamanl Pengembalian
Berkas Data PO I
Tanda Terima Peminjaman Dokumen
9
WP
T anda Terima Pengembalian Dokumen
WP
10
Daftar Tun
11
Surat Pemberitahuan HasHPemeriksaan
Risalah Pembahasan Tim Pembahas
12
13
14
akan Peak
UP3
Risa lah Pembahasan Tim Pembahas
Kanwil
15
Surat Tan a an Has il Pemeriksaan
Serita Acara Pemeriksaan
Mis. Closin Conference
16
Ikhtisar Hasil Pembahasan Akhir
17
Lembar Persetulu an Hasil Pern eriksaan
18
La oran Pemeriksaan Pa iak
JUMLAH
KETERANGAN
5
4 _ ..1-- --=- -1
1
2
19
Kertas Ke "a Pemeriksaan
20
Alat Keteran an
21
22
Surat Permintaan Konfirmasi
Surat Pernyataa n Penolakan
23
24
25
26
Pemerlksaan Pe ak
Berita Acara Penolakan Pemeriksaan
Berita Acara Penolakan Membantu
Kelancaran Pemeriksaan
Sural Perin atan Perminlaan Dala 1/11
Surat Panggilan Menandatangani Hasil
Pem eriksaa n 1/ 11
27
28
Nota Pen hitun an
Pemberitahuan Perubah an Tingkat
Resiko PKP
29
30
.... .... .... ... .... ... ... ....20.. .(10)
Kepala Kantor
...... ........ ................ ..... (1 1)
Ni P
Dislaokan oleh
Oiteliti oleh
Uraian
Petuoas Seksi
1. Keoala Seksi ..........
2. Kepala Seksi ..........
3. ..........................
Disege l oleh
Keoala Seksi Pelavanan
Subtim P em berkasan
Nama
.
NIP
Para!
PETUNJUK PENGISIAN
CHECK LIST BERKAS PELAKSANAAN
PEMERIKSAA N
Angka 1
Oiisi dengan nama Unit yang membual dan mengeluark an Checklist
Berkas Pelaksanaan Pemeriksaan
Angka 2
Oiisi dengan nama Unil yang menerima Checklist Berkas Pelaksanaan
Pemeriksaan
Angka 3
Oiisi dengan nama Wajib Pajak yang diperiksa
Angka 4
Oiisi dengan Nomer Pokok Wajib Pajak dan atau Nomor Pokok
Pengusaha Kena Pajak
Angka 5
Oiisi dengan nama jenis pemeriksaan yang dilaksanakan
Angka 6
Oiisi dengan Nomor dan Tanggal Sural Perinlah Pemeriksaan Pajak
Angka 7
Oiisi dengan Nomor dan Tanggal Laporan Pemeriksaan Paja k (jika
proses pemeriksaannya sudah sampai dilerbilkannya LPP)
Angka 8
Oiisi dengan nama jenis pajak
Angka 9
Oiisi dengan lahu n/masa pemeriksaan pajak
Angka 10
Oiisi dengan tempat , tanggal, bulan dan tahun dibualnya Checklist
Berkas Pelaksanaan Pemeriksaan
Angka 11
Oiisi dengan nama, NIP. dan tanda tangan Kepala Kantor serta cap
jabatan.
KOLOM
Kolom 1
Cukup jelas
Kolom 2
Cukupjelas
Kolom 3
Oiisi dengan "Ada" jika dokumen yang dimak sud ada atau "Tidak" jika
dok umen yang bersangkulan tidak ada
Kolom 4
Oiisi deng an angka jumlah lembar dokumen
Kolom 5
Oiisi dengan hal lain yang perlu menjadi catalan
LAMPIRAN V-3
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR PER- 12
IPJ1200B TENTANG
TATA CARA PENATAUSAHAAN WAJIB
PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA KENA
PAJAK DALAM RANGKA PEMINDAHAN
WAJIB PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA
KENA PAJAK DARI DAN KE KANTOR
PELAYANAN PAJAK MADYA
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT J EN DERAL PAJ A K
.. ••.. ......... ... ..... ....... .. .... ... ..... ....... ... ............ .. ..(1)
........._......................
rereccn
Fak simllJ
.... ..
(2)
Segera
... .... .. .... ... .. ... (4)
Pengalihan Unit Pelaksana
Pemeriksaan Paj ak
Nomor
Sifat
Lampiran
Hal
Yth . Kepal a Kanto r
Jalan
....... . ... ,
.
20
(3)
.
(5)
De ngan ini disam pa ikan ba hwa pemeriksa an terhadap W ajib Paj ak :
Nam a
c::r::::o c::r::::o D trr;
rnrn
rnrn
IT]
NPW P
Tah un Paja k
Kode Pemeriksa an
dialihkan pemeriksaannya dari
denga n alasa n
(6)
rrri
(10) ke
(7)
(8)
(9)
(11)
(12)
Demi kian unt uk menjadi per hat ian.
Kepala Kantor
.... ... .. ..... .. . ... .... .. ... ...... (13)
NIP
.
T em busan :
1
2. dst.
H Q セ
PETUNJUK PENGISIAN
SURAT PEMBERITAHUAN PENGA LIHAN UNIT PELAKSANA
PEMER IKSAAN PAJ AK
Angka 1
Diisi dengan nama Unit yang mengalihkan pemeriksaan
Angka 2
Diisi denga n nomor sural
Angka 3
Cukup jelas
Angk a 4
Cukup jelas
Angka 5
Diisi dengan nama dan alamat Unit yang menerima pengalihan
pemeriksaan
Angka 6
Oiisi dengan nama Wajib Pajak yang akan diperiksa
Angka 7
Oiisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang baru sebagai Wajib Pajak
Kanto r Pelayana n Pajak
Angk a 8
Oiisi dengan Tahun Paj ak yang diperiksa.
Angka 9
Oiisi dengan Kode Pemeriksaan.
Angka 10
Oiisi dengan Unit yang menga lihkan pemerik saan
Angka 11
Oiisi dengan Unit yang menerim a pengalihan pemeriksaan
Angka 12
Oiisi dengan alasan pengalihan pelaksanaan pemeri ksaan pajak
Angka 13
Oiisi dengan nama, NIP, dan lan da tangan Kepala serta cap j abatan
Angka 14
Tembusan dikirim anlara lain kepada:
1. Direktur Pemeriksaan dan Penagihan
2. Kepala Kantor Wilay ah ...
LAMPI RAN VI
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR PER- 12
I PJ/200B TENTANG
TATA CARA PENATAUSAHAAN WAJIB
PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA KENA
PAJAK DALAM RANGKA PEMINDAHAN
WAJIB PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA
KENA PAJAK DARI DAN KE KANTOR
PELAYANAN PAJAK MADYA
TATA CARA PELAKSANAAN PENAGIHAN AKT IF DAN PEMBERIAN ANGSURAN ATA U
PENUNDAA N PE MBAYARA N UTANG PAJAK KEPADA WAJI B PAJAK
1. KPP Lama menyelesaika n semua perekaman Surat Tagihan Pajak dan Surat
Ketetapan Pajak, bukti pemindahbukuan, keputusan keberatan , keputusan banding,
sural
keputusan
Pengurangan/Penghapusan
sanksi
administrasi,
pengurangan/pembalalan ketelapan pajak dan Surat Setoran Pajak lembar ketiga
pada aplikasi sistem informasi perpajakan sebeium SMT;
2. Setelah proses perekaman dalam butir B.1 selesai, database tersebut segera di-backup dalam bentuk Comp act Disk;
3. KPP Lama mengin venlarisasi seluruh berkas penagihan dan memisahkan berkas
penagihan yang akan dipindahk an ke KPP Baru;
4 . Berkas penagihan sebagaimana dimakdud pada bulir B.3 dilengkapi dengan dokumen
pendukung yaitu jumlah utang pajak beserta rincian ketetapan pajaknya, rincian
pembayaran (SSP/bukti pemb ayaran yang lain), serta tindakan penagihan yang telah
dilakukan anta ra lain meliputi Surat Teguran, Surat Paksa, Surat Perintah Melakukan
Penyitaan (SPMP), lelang, pencegahan dan pemblokiran;
5. . KPP Lama mem buat berila acara pemindahan berkas penagihan dan melakukan
pemindahan berkas penagihan ke KPP Baru;
6. KPP Lama dan KPP Baru masing-masing membuat Daftar Penunggak Pajak;
7. KPP Lama dan KPP Baru masing-masing membuat rincian saldo akhir tunggakan
pajak untuk per lahun pajak dan per jenis pajak;
8. Rincian sebagaimana dalam butir B.7 nilainya harus sama dengan jumlah saldo akhir
tunggakan semula yaitu sebelum terjad inya pemindahan Wajib Pajak dan jumlahnya
harus sama juga denga n Daftar Penunggak Pajak sebag aimana dimaks ud dalam butir
B.6.
9. Pemindahan berkas penagihan ke KPP Baru, KPP Lama waji b mela mpirkan:
a. Berkas pena gihan masing-masing Waj ib Pajak dengan
pendukungnya sebagaimana dimaksud dalam butir B.4;
dokumen-dokumen
b. Berita Acara Pem indaha n Berkas Penagihan sebagaimana dimaksud pada butir
B.5;
c. Daftar Penunggak Pajak sebagaimana dimaksud dalam butir B.6;
d. Rincian saldo akhir tunggakan pajak per tahun pajak dan per jenis pajak
sebagaimana dimaksud dalam butir B.7;
10. Setelah dilakukannya pemindahan berkas penaqihan, maka KPP Baru menelili
kebenaran dari data -data Wajib Pajak dan menco cokkan keb enaran jumlah utang
pajak nya dengan dokumen-dokumen pendukungnya serta jumlah tunggakan pajak
yang pindah dari KPP Lama;
11. Apabila terjadi ketidakcocokkan antara isi berkas penagihan yang dikirim dengan
dokumen yang ada , maka KPP Baru segera melakukan konfirmasi ke KPP Lama
dengan tembusan ke Kanwil bersangkutan. KPP Lama wajib meneliti ulang kembali
dan selanj utnya memberitahukan kepada KPP Baru data yang telah teruji
kebenarannya tersebut;
12. Semua tindakan penagihan yang sedang dilakukan oleh KPP Lama , menjadi tanggung
jawab KPP Baru lerhitung sejak SMT;
13. Semua kegialan penagihan aktif, yang dimulai dari penerbitan Sural Teguran sampai
dengan pelaksanaan lelang dilakukan sampai dengan SMT oleh KPP Lama,
penerbitan Surat Teguran sampai dengan pelaksanaan lelang sejak SMT dilakukan
oleh KPP Baru;
14, Terhadap usulan pemberitahuan saldo kekayaan Penanggung Pajak yang tersimpan
pada bank yang belum mendapat tanggapan dari Bank Indonesia, usulan
penghapusan tunggakan pajak, pencegahan dan penyanderaan yang belum terbit
Keputusan Menteri Keuangannya, KPP Lama agar membe ritahukan ke Kanwil
bersangkutan dan Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan c.q. Subdirektorat
Penagihan bahwa penanganan Wajib Paja k tersebut dipindahkan ke KPP Baru.
LAMPIRAN VII
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR PER- 12
IPJ12008 TENTANG
TATA CARA PENATAUSAHAAN WAJIB
PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA KENA
PAJAK DALAM RANGKA PEMINDAHAN
WAJIB PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA
KENA PAJAK DARI DAN KE KANTOR
PELAYANAN PAJAK MADYA
TATA CARA PELAKSANAAN PENYELESAIAN PERMOHONAN PEMBETULAN,
KEBERATAN, PENGURANGAN ATAU PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI DAN
PENGURANGAN ATAU PEMBATALAN KETETAPAN PAJAK YANG TIDAK BENAR
1. Pennohonan pembelulan surat ketelapan pajak, Surat Tagihan Pajak, Sural
Kepulusan Keberalan, Surat Keputusan Pengurangan atau Penghapusan Sanksi
Adminislrasi, Sural Kepulusan Pengurangan alau Pembatalan Keletapan Pajak
yang tidak benar, atau Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan
Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 UU Nomor 6 Tahun 1983 tentang
Ketenluan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir
dengan UU Nomor 28 Tahun 2007 yang belum diselesaikan oleh KPP Lama
sampai dengan SMT diselesaikan oleh KPP Baru.
·2: Permohonan Keberatan, Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi,
dan Pengurangan alau Pembalalan Ketelapan Pajak yang Tidak Benar, yang jatuh
temponya sampai dengan 2 (dua) bulan setelah SMT, diproses oleh KPP Lama
dan Laporan Peneliliannya harus sudah diterima di Kanlor Wilayah paling lambat
14 (empat belas) hari kerja sebelum jaluh tempo, untuk kemudian diletapkan sural
kepulusannya oleh Kepala Kanlor Wilayah.
3. Permohonan Keberalan, Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Adminislrasi,
dan Pengurangan atau Pernbatalan Ketetapan Pajak yang Tidak Benar, yang jatuh
lemponya lebih dari 2 (dua) bulan selelah SMT dan belum diselesaikan oleh KPP
Lama, dialihkan ke Kantor Wilayah dengan membual berila acara serah terima
khusus sebagaimana dimaksud dalam Lampiran VII-1 paling lambat 3 (tiga) hari
kerja sebelum SMT.
4. Permohonan Keberatan, Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi,
dan Pengurangan atau .Pembatalan Ketelapan Pajak yang Tidak Benar, yang
diselesaikan sebelum SMT dan tindak lanjutnya belum dilaksanakan oleh KPP
Lama, maka penerbitan Bukti Pbk atau Sural Keputusan Pengembalian Kelebihan
Pembayaran Pajak (SKPKPP) dan Sural Perintah Membayar Kelebihan Pajak
(SPMKP) dilaksanakan oleh KPP Baru.
5. Jawaban alas permintaan Sural Uraian banding dan gugalan serta peninjauan
kembali ke Mahkamah Agung dan Surat Tanggapan yang belum diselesaikan oleh
KPP Lama sebelum SMT diselesaikan oleh KPP Lama.
6. Putusan banding dan gugatan serta peninjauan kembali ke Mahkamah Agung
yang diterima sebelum SMT dilindaklanjuti oleh KPP Lama.
7. Putusan banding dan gugatan serta perunjauan kernbali ke Mahkamah Agung
yang diterirna oleh KPP Lama tetapi belum selesai ditindaklanjuti sampai dengan
SMT. rnaka penerbitan Pemindahbukuan (Pbk), Perhitungan Lebih (Plb), SKPKPP
dan SPMK P, serta Surat Perintah Membayar Imbalan Bunga (SPMIB)
dilaksanakan oleh KPP Baru.
セ
Nッ]ウ
セ
gAj r
JENDERAL PAJAK, {
LAMPIRAN VII·'
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
IPJ1200B TENTANG
NOMOR PER· 12
TATA CARA PENATAUSAHAAN WAJIB
PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA KENA
PAJAK DALAM RANGKA PEMINDAHAN
WAJIB PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA
KENA PAJAK DARI DAN KE KANTOR
PELAYANAN PAJAK MAOYA
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
Telepon
Faksimili
BERITA ACARA
Namar: BA·
MlPJ
.Pada hari ini
..... ..:
1.
.1200..
tang gal ......• bulan ......• tahun
jam
bertempat di
kami masing-masing:
(nama peiabat),
(NIP dan jabalan), selanju tnya disebul Pihak Pertama
dan
2.
.... .. (nama pejabal )• .... . (NIP dan [abatan), sela njutnya disebul Pihak Kedua,
tetah melaksanakan:
a. serah terima/pengalihan pekerjaan berupa penyelesaian atas permohonan Keberatan,
Penguranga n atau Penghapusan Sanks i Administrasi, dan Pengurangan atau Pe mbatalan
Ketetapan Pajak yang T idak Benar atas nam a Wa jib Pajak sebagaimana terlampir, dimana
Pihak Pertama mengalihkan pekerjaan kepada Pihak Kedua atau sarna dengan Pihak
Kedua menerima pengalihan pekerjaan dari Pihak Pertama;
b. Proses penyelesaian pekerjaan yang lelah diserahkan dari Pihak Pertama kepada Pihak
Kedua unluk sela njuln ya menjad i la nggung jawab Pihak Kedua .
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sesungguhnya berda sarkan ketentuan datarn
Peraturan Direkl ur Jenderal Namar PER· 121PJI2008 lentang Ta la Cara Penalausahaan Wajib
Pajak dan/alau Pengu saha Kena Pajak dalam rangka Pemindahan Wajib Pajak dan/alau
Pengusaha Kena Pajak dari dan ke Kanlar Pelayanan Pajak Madya.
Setelah dibacakan, dijelaskan dan dimengerti oleh yang bersangkutan, kemudian
dikukuhkan dengan membubuhkan tanda tangan berikut lni.
Dibuat di Jakarta
pada langg al
Piha k Kedua,
(nama jabalan )
Pihak Pertama,
(nama jabalan)
(landa tangan)
(landa langan)
(nama lengkap)
NIP
.
(nama lengkap)
NiP
.
MengetahuUMengesahkan:
(nam a jaba tan)
(tanda tangan)
(nama lengk ap)
NIP
.
.
LAMPIRAN VIII
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR PER- 12
IPJ12008 TENTANG
TATA CARA PENATAUSAHAAN WAJIB
PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA KENA
PAJAK DALAM RANGKA PEMINDAHAN
WAJIB PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA
KENA PAJAK DARI DAN KE KANTOR
PELAYANAN PAJAK MADYA
TATA CARA PELAKSANAAN PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK
TERHADAP WAJIB PAJAK KRITERIA TERTENTU SEBAGAIMANA DIATUR DALAM
PASAL 17C UNDANG-UNDANG KETENTUAN UMUM PERPAJAKAN
YANG DIPINDAHKAN KE KPP BARU
A. Pelaksanaan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak Penghasilan
1. Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak Penghasilan yang
diterima sebelum SMT diproses oleh KPP Lama.
2. Sural Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak (SKPPKP) yang
belum diterbilkan sampal dengan SMT atas permohonan sebagaimana dimaksud
pada butir A.1 tetap diproses oleh KPP Lama, namun penerbitan SKPKPP
tersebut dilakukan oleh KPP Baru.
3. Berkas penelitian Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak
Penghasilan sebagaimana dimaksud pada butir A.2 wajib dikirim ke KPP Baru
paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sebelum jatuh tempo penerbilan SKPPKP.
4. Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak Penghasilan yang
diterima sejak SMT diproses oleh KPP Baru.
5. Berkas Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak Penghasilan
yang telah diterbitkan SKPPKP sebelum SMT, harus dikirim ke KPP Baru paling
larnbat 10 (sepuluh) hari kerja selelah SMT, dengan menggunakan Sural
Penganlar Khusus.
B. Pelaksanaan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
dan atau Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
1. Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran PPN dan atau PPnBM yang
dilerima sebelum SMT diproses oleh KPP Lama.
2. SKPPKP yang belum diterbilkan sampai dengan SMT alas permohonan
sebagaimana dimaksud pada butir B.1 letap diproses oleh KPP Lama, namun
penerbitan SKPKPP lerseb ut dilakukan oleh KPP Baru.
3. Berkas penelitian Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran PPN dan
atau PPnBM sebagaimana dimaksud pada butir B.2 wajib dikirim ke KPP Baru
paling lambat 3 (tiga) hari kerja sebelum jatuh tempo penerbitan SKPPKP.
4. . Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran PPN dan atau PPnBM yang
diterima sejak SMT diproses oleh KPP Baru.
5. Ber1
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR PER- 12
IPJ1200B TENTANG
TATA CARA PENATAUSAHAAN . WAJIB
PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA KENA
PAJAK DALAM RANGKA PEMINDAHAN
WAJIB PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA
KENA PAJAK DARI DAN KE KANTOR
PELAYANAN PAJAK MADYA
TATA CARA PENERBITAN SURAT KETERANGAN TERDAFTAR DAN
SURAT PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK (PKP)
SERTA PEMUSATAN TEMPAT PPN TERUTANG
1. KPP Baru menerbitkan Surat Keterangan Terdaftar, NPWP dan Surat Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak dengan tanggal SMT sebagai tanggal terdaftar dan tanggal
pengukuhan paling lama 3 (tiga) hari kerja setelah SMT serta menyampaikannya
kepada Wajib Pajak yang dipindahkan dari KPP Lama paling lama 15 (lima belas) hari
kerja setelah SMT.
2. KPP Lama selain KPP Madya memberikan status PL pada sistem informasi
perpajakan atas NPWP Lama.
3. Dalam rangka mengadministrasikan kewajiban Pemotongan dan Pemungutan PPh
akibat dari transaksi yang dilakukan Kantor Pusat dan/atau Cabang Wajib Pajak selain
dari transaksi sebagaimana diatur dalam Pasal 2 ayat (1) huruf C, KPP Lama selain
KPP Madya yang:
a.
berada di luar wilayah Daerah Tingkat II di mana KPP Madya berada, atau
b.
berada di luar wilayah DKI Jakarta,
menerbitkan Surat Keterangan Terdaftar dan NPWP dengan kode cabang dan dengan
tanggal SMT sebagai tanggal terdaftar kepada Wajib Pajak dan menyampaikan paling
lambat 15 (lima belas) hari kerja setelah SMT.
4. KPP Madya sebagai KPP Baru menerbitkan Surat Keputusan Pemusatan Tempat
PPN Terutang bag; Wajib Pajak paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah diterimanya
surat pemberitahuan dari Wajib Pajak untuk melakukan pemusatan tempat PPN
terutang di KPP Baru.
5. Ketentuan mengenai pemusatan tempat terutangnya PPN bagi PKP yang sebelumnya
dikukuhkan pada KPP Madya sebagai KPP Lama diatur dengan Peraturan Direktur
Jenderal Pajak Nomor PER-1 0/PJ/2008 tentang Tempat Pajak Terutang bag;
Pengusaha Kena Pajak yang sebelumnya Dikukuhkan Pada Kantor Pelayanan Pajak
Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar atau Kantor Pelayanan Pajak Madya.
LAMPIRAN III
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
IPJ1200a TENTANG
NOMOR PER- 12
TATA CARA PENATAUSAHAAN WAJIB
PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA KENA
PAJAK DALAM RANGKA PEMINDAHAN
WAJIB PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA
KENA PAJAK DARI DAN KE KANTOR
PELAYANAN PAJAK MADYA
TATA CARA PEREKAMAN SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) WAJIB PAJAK
DAN DATA ALAT KETERANGAN
1. Perekaman SPT Masa PPh Pasal 21/26 , Pasal 22, Pasal 23/26, Pasal 4 ayat (2),
Pasal 15, PPN dan PPnBM, dan SPT Tahunan PPh, serta data dalam bentuk Alat
Keterangan yang diterima di KPP Lama sampai dengan 15 hari kerja sebelum SMT
menjadi tanggung jawab KPP Lama.
2. Perekaman SPT Masa PPh Pasal 21/26 , Pasal 22, Pasai 23/26, Pasal 4 ayat (2),
Pasal 15, PPN dan PPnBM dan SPT Tahunan PPh serta data dalam bentuk Alat
Keterangan yang diterima di KPP Lama sejak 14 hari kerja sebelum SMT menjadi
tanggung jawab KPP Baru.
セ
セ
N「AエiZ
セ m Aヲ[BZ
セ
n a s ut
セG エS V V P U P Y X
io n
LAMP IRAN IV
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR PER- 12
IPJ/2008 TENTANG
TATA CARA PENATAUSAHAAN WAJtB
PAJAK DAN/ATAU PENGUSA HA . KENA
PAJAK DALAM RANGKA PEMtNDAHAN
WAJtB PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA
KENA PAJAK DARt DAN KE KANTOR
PELAYANAN PAJAK MADYA
TATA CARA PELAYANAN PERMOHONAN
SURAT KETERANGA N BEBAS PAJAK PENGHASILAN,
SURAT KETERANGAN FISKAL,
SURAT KETERANGAN BEBAS PAJAK PERTAMBAHAN NILAI, KEPUTU SAN
PENGURANGAN ANGSURAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 25,
PELUNASAN BEA MATERAI DENGAN CARA LAIN, PEMINDAHBU KUAN,
PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR IMBALAN BUNGA,
PERUBAHAN METODE PEMBUKUAN DAN ATAU TAHUN BUKU YANG
PERTAMA, PENGGUNAAN NILAI BUKU ATAS PENGALIHAN HARTA
DALAM RANGKA PENGGABUNGAN, PELEBURAN, PEMEKARAN,
PEMECAHAN ATAU PENGALIHAN USAHA,
PENUNDAA N PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN, DAN
PENUNDAA N JATUH TEMPO PEMBAYARAN
A. Pelayanan Permohonan Wajib Pajak
1. Surat Keterangan Bebas Pajak Penghasilan (SKB PPh);
2. Surat Keterangan Fiskal;
3. Surat Keterangan Bebas Pajak Pertambahan Nilai (SKB PPN);
4. Keputusan Pengurangan Angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25;
5. Pelunasa n Bea Materai dengan Cara Lain;
6. Pemindahbuk uan (Pbk);
7. Penerbitan Surat Perintah Membayar Imbalan Bunga (SPMIB);
8. Perubahan Metode Pembukuan dan atau Tahun Buku Yang Pertama;
g. Penggunaan Nilai Buku atas Pengalihan Harta dala m rangka Penggabungan,
Peleburan, Pemekaran, Pemecahan atau Pengalihan Usaha;
10. Penundaan Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan;
11. Penundaan Jatuh Tempo Pembayaran.
B. Penyelesaian Permoho nan Wajib Pajak
1. KPP Lama wajib menginventa risasi status penyelesaian permohonan
sebagaimana dimaksud pada butir A.1 untuk dilaporkan ke KPP Baru paling
lambat 1 (satu) hari kerja sebelum SMT dengan menggunakan formulir
sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran IV- 1, dan checklist berkas kelengkapan
sebagaimana ditetapka n dalam Lampiran IV-2 Peraturan Direktur Jenderal Pajak
ini.
2. Permohonan Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada bulir A.1 yang [atuh
temponya 7 hari kerja sampai dengan 30 hari kerja yang lelah dilerima sebelum
SMT diselesaikan oleh KPP Lama.
3. Permohonan Wajib Pajak selain yang dimaksud pada butir B.2 yang telah diterima
sebelum SMT namun sampai dengan tanggal SMT belum diterbilkan Keputusan
atau Surat Persetujuan/Penolakan oleh KPP Lama yang langgal jaluh temponya
kurang dari 3 (tiga) bulan setelah SMT, diproses sampai dengan Uraian Penelitian
oleh KPP Lama.
4. Permohonan Wajib Pajak selain yang dimaksud pada butir B.2 yang telah dilerima
sebelum SMT namun sampai dengan tanggal SMT belum diterbitkan Keputusan
atau Surat Persetujuan/Penolakan oleh KPP Lama yang tanggal jatuh temponya
lebih dari 3 (tiga) bulan setelah SMT, berkas permohonannya harus dikirim ke KPP
Baru paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum SMT.
5. Uraian Penelilian atas permohonan Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada
butir B.3 dan berkas kelengkapannya sebagaimana dimaksud pada butir B.1
dikirimkan ke KPP Baru paling lambat 15 (lima belas) hari sebelum batas jangka
waklu penyelesaian dengan menggunakan Surat Pengantar Khusus.
6. Berkas permohonan wajib pajak dan dattar invenlarisasi serla check list
sebagaimana diatur dalam butir B.1 dikirim oleh KPP Lama ke KPP Baru sesuai
dengan tata cara pemindahan berkas sebagaimana diatur pada Lampiran I
Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.
7. Permohonan Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada butir A.1 selain yang diatur
pada butir B.2 diproses oleh KPP Baru sesuai dengan dattar inventarisasi dan
checklis t yang telah dibual oleh KPP Lama sesuai ketentuan yang berlaku.
8. KPP Baru menerbitkan Keputusan atau Surat PersetujuaniPenolakan alas
permohonan Wajib Pajak berdasarkan Uraian Penelitian yang dibual oleh KPP
Lama.
LA MP IRAN IV · 1
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR PER· 12
IPJ/200B TENTANG
TATA CARA PENATAUSAHAAN WAJIB
PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA KENA
PAJAK DALAM RAN GKA .PEMINDAHAN
WAJIB PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA
KENA PAJAK DARI DAN KE KANTOR
PELAYANAN PAJAK MADYA
セ
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT J END ERAL PAJAK
..... ....... .... ...•............ .................•......... ........ ..... .•••. . .. . . . . . .. .. . .. . .....•.•. (1)
DAFTAR INVENTARISA SI PROS ES PENYELES AIAN PERMOHONAN WAJIB PAJAK
UNTUK DISAMPAIKAN KE KPP :
(2)
No.
Jenis Permohon an
Nama
Waiib Palak
NPWP/NPPKP
(1 )
(2)
(3)
(4)
A.
Sural Keterangan Bebas Pajak
Penghasilan (SKB PPh)
B.
Surat Keterangan Fiskal
1. ..............................
2. .............................
3. ................... ..........
1. .............................
2 . .............................
3. .............................
C.
Surat Kete rangan Bebas Pajak
Pertam baha n Nilal (SKB PPN)
1. .............................
2. .......... , ........... , ......
3. ........................-... .
D.
Keputusan Pengurangan Angsuran
Pajak Penghasilan Pasal 25
1.
2.
.............................
.............................
3. .............................
Tangg al
J atuh Ternn o
{Sf
Stat u s
Penvelesalan
-16\
(1)
E.
(2)
Pelunasan Bea Mat erai dengan Cara
Lain
F.
G.
H.
Pemind ahbukuan (Pbk)
(3 )
1.
.............................
1.
...... ........ ...... .........
2. .... ..... ........." .... ... ..
3. ..................... ....... .
Imbalan Bunga (SPMIB)
2.
3.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
Pen ggunaan N ila i Buku atas
Pengalihan Harta dalam rangka
Penggabungan , Peleburan,
151
2. .... ..... , ...................
3.
1. ...... ... .... ... .... ..... ....
Perubahan Metode Pembukuan dan
(5)
(4)
.............................
Penerb ilan Surat Perintah Membayar
atau Tahun Buku Yan g Pertam a
I.
I
.... ........ .... ... ..........
.......................... ...
.. ... ..•••" ........ ... , .....
... ......................... .
.............................
.......... ...................
.. ... .. ......................
..... ..... .... ........... ....
Pem ekaran, Pemecahan atau
Peng alihan U saha
J.
Pen undaan Pen yamp aian Surat
Pemberitahuan (SPT) Tahunan
K.
Penundaan Jatuh T empo
Pembayaran
1. ... ....... ... ......... .... ...
2. .. ...........................
3. . .. ... .. ..... ...... ... .... .. .
1. ...... .... ........... ........
2. ...... ...... ....... ..........
3. ....... ..... ....... ........ ..
.
20 (3)
Kepala Kantor
NiP:: ::
.. .. .. .... ..... .. .. .... .. ..
(4)
PETUNJUK PENGISIAN
DAFTAR INVENTARISASI PROSES PENYE LESAIAN
PERMOHONAN WAJIB PAJAK
Angka 1
Oiisi dengan nama Unit yang membuat dan mengeluarkan Dallar
Inventarisasi Proses Penyelesaian Permohonan Wajib Pajak
Angka 2
Oiisi dengan nama Unit KPP yang menerima Oallar Inventarisasi Proses
Penyelesaian Permohonan Wajib Pajak
Angka 3
Oiisi dengan tempat, tanggal, bulan dan tahun dibuatnya Oallar
Inventarisasi Proses Penyelesaian Permohonan Wajib Pajak
Angka 4
Oiisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Kepala Kantor serta cap
jabatan
KOLOM
Kolom 1
Cukup jelas
Kolom 2
Cukup jelas
Kolom 3
Oiisi dengan nama Wajib Pajak yang mengajukan permahonan
Kalam 4
Oiisi dengan Nomar Pokok Wajib Pajak dan atau Nomor Pokak
Pengusaha Kena Pajak
Kolom 5
Oiisi dengan tanggal jatuh tempo penyelesaian permohonan Wajib Pajak
Kolam 6
Oiisi dengan keterangan status penyelesaian permohonan Wajib Pajak
LAMPIRAN IV-2
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR PER· 12
IPJ!2008 TENTANG
TATA CARA PENATAUSAHAAN WAJIB
PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA KENA
PAJAK DALAM RANGKA PEMINDAHAN
WAJIB PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA
KENA PAJAK DARI DAN KE KANTOR
PELAYANAN PAJAK MADYA
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
.....•.•.... •..•..•...... ........... ••.•.•••••• •••••••.••••••••..•..•••.•••..•••• .••. •. .• •. . . .•.. .•.• (1)
CHEC KLIS TBERKAS
PRO SES PENYELES AIAN PER MOH ONAN W AJI B PAJAK
UNTU K D1SAMPAIKAN KE K PP :
(2)
NAMA WP
:
NPWP/N PPK P :
(3)
(4)
No
Berkas/Dokumen
Ada
Tidak
Jumlah Lembar
(1)
(2)
(3)
(4 )
(5)
A. Sural Kelerangan Bebas Pajak Penghasi lan (SK B PPh) Pasal .... ..
1.
Sural Permoh onan SKB PPh Lengkap
2.
LPAD
3.
4.
Uraian Penelitian
...................................................................
B. Surat Keterangan Fiskal
1.
Surat Permohonan Surat Keterangan
Fiskal Lengkap
2.
3.
4.
LPAD
Uraian Pene litian
.............................................................
C. Sural Keteran gan Bebas Pajak Pertambahan Nilai (SKB PPN )
1.
2.
3.
4.
Sural Permohonan SKB PPN Lengkap
LPAD
Uraian Penetitian
.............................................................
D. Pengurangan Angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25
1.
Surat Permohonan Pengurangan Ang suran
PPh Pasal 25 Lengkap
2.
LPAD
3.
4.
.............................................................
Uraian Penelitian
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
E. Pelunasan Bea Materai dengan Cara Lain
1.
Sural Permohonan Waji b Paiak Lengkap
2.
3.
LPAD
4.
.............................................................
F.
Uraian Penelitian
Pemindahbukuan (Pbk)
1.
2.
3.
LPAD
4.
.............................................................
Surat Permohonan Pbk Lengkap
Ura ian Pene litian
G. Penerbilan Sural Perinlah Membayar Imbalan Bunga (SPMIB)
1.
2.
3.
SKPLB
4.
5.
6.
7.
8.
9.
SKPK BT
SKPK B
STP
SKPPKP
SPMK P
Surat Keputus an Keberatan
Surat Putusan Banding
Keputusan Pengurangan atau
Penghapusan Sanksi Adm inistrasi
10.
LPAD
11.
12.
13.
Surat Konfirmasi Utang Pajak
Nota Pe ngh itungan
.............................................................
H. Perubahan Metode Pembukuan dan atau Tahun Buku Yang Pertama
1.
Sural Permohonan Lengkap
2.
3.
4.
LPAD
Uraian Pe nelitian
................................................................
Penggunaan Nllal Buku atas Pengalihan Ha rta da lam rangka Penggabungan , Peleb uran, P
Pernecahan atau Pengalihan Usaha
I.
1.
2.
3.
4.
5.
J.
Surat Permohona n
LPAD
Ura ian PeneJitian
Surat Perm intaan Kelengkapan Data
................................................................
Penundaan Pe nyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) T ahunan
1.
Surat Permohonan
2.
3.
4.
LPAD
5.
................................................................
Ura ian Pene litian
Surat Perm intaan Kelengkapan Data
(2)
(1)
K.
(3)
I
(4)
(5)
Penundaan Jatuh Tempo Pembayaran
1.
Sural Perm ohonan
2.
LPAD
3.
Uraian Penelitian
4.
Sural Perm inl aan Ke lengkapan Data
5.
. .......................................................... .....
6.
................... .................. ......... ... ... .... .... ... .
.
20
(5)
Ke pala K a ntor
.. .................. .. .. .. ..... ...... . (6)
NiP
Disiapkan oleh
Diteliti oteh
Uralan
Petuq as Se ksi
1. Kepa la Se ks i ..........
2. Keoa la Seks i ........ ..
3...........................
Disegel oleh
Keoata Seksi Pelava nan
Subtim Pemberka san
Nama
.
N IP
Paraf
PETUNJUK PENGISIAN CHECKLIST BERKAS
PROSES PENYELESAIAN PERMOHONAN
WAJIB PAJAK
Angka 1
Diisi dengan nama Unit KPP yang membuat dan mengeluarkan Checklist
Berkas Inventarisas i Proses Penyelesaian Permohonan Waj ib Pajak
Angka 2
Diisi dengan nama Unit KPP yang menerima Checklist Berkas
Inventarisasi Proses Penyelesaian Permohonan Wajib Pajak
Angka 3
Diisi dengan nama Wajib Pajak
Angka 4
Diisi dengan Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak dan atau Nomor .
Pokok Pengusaha Kena Pajak
Angka 5
Diisi dengan tempat, tanggal, bulan dan tahun dibuatnya
Inventarisasi Proses Penyelesaian Permohonan Wajib
Angka 6
Dilsi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Kepala Kantor serta cap
jabatan.
Dattar
KOLOM
Kolom 1
Cukup jelas
Kolom 2
Cukup jelas
Kolom 3
Diisi dengan tanda check (..J), jika berkas/dokumen yang dimaksud ada
Kolom 4
Diisi dengan tanda check (..J), jika berkas/dokume n yang dimaksud tidak
ada
Kolom 5
Diisi dengan angka jumlah lembar berkas/dokumen
LAMPIRA N V
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR PER- 12
I PJ/2008 TENTANG
TATA CARA PENATAUSAHAAN WAJIB
PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA KENA
PAJAK DALAM RANGKA PEMINDAHAN
WAJIB PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA
KENA PAJAK DARI DAN KE KANTOR
PELAYANAN PAJAK MADYA
TATA CARA ADMINISTRASI DAN PELAKSANAAN PEMERI KSAAN
A. Pelaksanaan dan Penyelesaian Pemeriksaan Pajak
1. KPP Lama wajib mengin ventarisasi pemeriksaa n yang belum selesai per 1 (satu)
hari kerja sebelum SMT untuk dilaporkan ke KPP Baru paling lambat 10
(sepuluh) hari kerja setelah SMT dengan menggunakan formuli r sebagaimana
ditetapkan dalam Lampiran V-1, dan checklist berkas sebagaimana ditetapkan
dalam Lampiran V-2 Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.
2. Terhadap tunggakan pemeriksaan hasil inventarisasi sebagaima na dimaksud
pada angka (1), penyelesaiannya diatur sebagai berikut:
a. Pemeriksaan SPT Lebih Bayar
1) Terhadap tunggakan pemeriksaa n atas SPT Lebih Bayar yang
Persetujuan pemeriksaannya telah terbit sebelum SMT dan
peme riksaannya belum diselesaikan sampai dengan penerbitan Nota
Penghitungan maka penyelesaiannya dilakukan oleh UP3 Lama.
2) Terhadap SPT Lebih Bayar yang jatuh tempo penyelesaian
permohonannya paling lama 1 (satu) bulan setelah SMT, maka
tungga kan pemeriksaan tersebut harus diselesaikan oleh UP3 Lama
sampa i denga n penerbitan LPP dan Nota Penghitung an paling lambat 1
(satu) hari kerja sebelum SMT.
3) Terhadap SPT Lebih Bayar yang jat uh tempo penyelesaian
permohonannya setelah 1 (satu) bulan sebagaimana dimaksud pada
angka 2), tunggakan pemeriksaan tersebut harus diselesaikan oleh UP3
Lama sampai dengan penerbitan LPP dan Nota Penghitungan paling
lambat 1 (satu) bulan sebelum sebelum jatuh tempon penyelesainnya.
4) Identitas Waji b Pajak dalam LPP dan Nota Penghitungan sebagaimana
dimaksud pada angka 2) dan angka 3) menggunakan NPWP yang baru
sebagai Wajib Pajak KPP Baru.
5) Nota Penghitungan dan LPP sebagaimana dimaksud pada angka angka
2) dan angka 3) harus sudah dikirim ke KPP Baru paling lambat 1 (satu)
bulan sebelum jatuh tempo dengan menggunakan formulir sebagaimana
ditetapkan dalam Lampiran V-1 dan checklist berkas sebagaimana
ditetapkan dalam Lampiran V-2 Peraturan Dlrektur Jenderal Pajak ini..
6) Penerbitan skp dan/atau STP atas Nota Penghitungan sebagaimana
dimaksud pada angka angka 2) dan angka 3) dilaksanakan oteh KPP
Baru .
7) Penerbitan Bukti Pemindahbukuan
dilaksanaka n oleh KPP Baru.
(Pbk),
SKPKPP, dan
SPMKP
b. Pemeriksaan SPT SeJain Lebih Bayar:
1) Terhadap
tunggakan
pemeriksaan
yang
Persetujuan/lnstruksi
Pemeriksaannya telah terbit sebeJum SMT dan pemeriksaannya belum
diselesaikan sampai dengan penerbitan Nota Penghitungan maka
penyelesaiannya diJakukan oJeh UP3 Lama.
2) Tunggakan pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada angka 1) harus
diselesaikan paling lambat 10 (sepuluh) bulan sejak SMT.
3) Identitas Wajib Pajak dalam LPP dan Nota Penghitungan sebagaimana
dimaksud pada angka 1) menggunakan NPWP yang baru sebagai Wajib
Pajak KPP Baru.
4) Nota Penghitungan dan LPP sebagaimana dimaksud pada angka 1)
harus sudah dikirim ke KPP Baru paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah
tanggal Nota Penghitungan dengan menggunakan formulir sebagaimana
ditetapkan daJam Lampiran V-1 dan checklist berkas sebagaimana
ditetapkan dalam Lampiran V-2 Peraturan Direktur JenderaJPajak ini.
5) Penerbitan skp dan/atau STP dilaksanakan oleh KPP Baru.
6) Penerbitan Bukti Pemindahbukuan (Pbk), SKPKPP, dan SPMKP
dilaksanakan oleh KPP Baru.
B. Lain-Lain
KanwiJ baru mengusulkan penerbitan LP2 kepada Direktorat Intelijen dan Penyidikan
atas pemeriksaan Bukti PermuJaan yang ditingkatkan menjadi penyidikan pajak dan
yang diaJihkan dari KanwiJ Lama.
ZM
jZ
セ
セ
NASUTION
30605098
LAMPI RAN V -l
セ
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR PER12
IPJ12008 TENTANG
TATA CARA PENATAUSAHAAN WAJIB PAJAK
DAN/ATAU PENGUSAHA KENA PAJAK DALAM
RANGKA
PEMINDAHAN
WAJIB
PAJAK
DAN/ATAU PENGUSAHA KENA PAJAK DARI
DAN KE KANTO R PELAYANAN PAJAK MADYA
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
........... ... .... .... ............. .. ..... ..... ........ ........... .............. .. ................. (1)
DAFTAR INVENTARISASI PELAKSANAAN PEMERIKSAAN
YANG BELUM SELESAI
UNTUK DISAM PAIKAN KE K PP:
(2)
No.
NamaWP
NPWP/NPP KP
Jenis SPT
Tahun Pajak!
Masa Pajak
Nomor LP2
Jenis
Pemeriksaan
Keterang an
(11
(21
(31
(4)
(5)
(61
(7)
(S )
1.
2.
3.
...
セk ᄋ セ ᄋ セ ᄋ i セ ᄋ k セ [ セ
[ ᄋ ᄋ ᄋ ᄋ ᄋ ᄋ ᄋ ᄋ ᄋ .. ·········20.....(3)
NiP :::::::::.. ... .. ..................
Tcmbusan:
Direktur Pemeriksaan dan Penagihan
(4)
PETUNJU K PENG ISIAN
DAFTAR INVENTARISASI PELAKSANAAN
PEMERIKSAAN
Angka 1
Oiisi dengan nama Unit yang membual dan mengeluarkan Oaftar
Invenlarisasi Pelaksanaan Pemeriksaan
Angka 2
Oiisi dengan nama Unit yang menerima Oaftar Invenlarisasi
Pelaksanaan Pemeriksaan
Angka 3
Oiisi dengan tempat, langgal, bulan dan lah un dibuatnya Oaftar
Inventarisasl Pelaksanaan Pemeriksaan
Angka 4
Diisl dengan nama, NIP, dan tanda tangan Kepala Kanter serta cap
jabatan .
KOLOM
Kelem 1
Cukup je las
Kelem 2
Oiisi dengan nama Wajib Pajak yang diperiksa
Kelem 3
Oiisi dengan Nemer Pekek Wajib Pajak dan atau Nemer Pekek
Pengusaha Kena Pajak
Kelem 4
Oiisi dengan jenis SPT
Kelem 5
Oiisi dengan la hun/masa pemeriksaan pajak
Kelem 6
Oiisi deng an Nemer LP2P
Kelem 7
Oilsi denga n j enis pemeriksaan yang dilaksan akan
LAMPIRAN V-Z
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR PER- 12
IPJI2008 TENTANG
TATA CARA PENATAUSAHAAN WAJIB
PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA KENA
PAJAK DALAM RANGKA PEMINDAHAN
WAJIB PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA KENA
PAJAK DARI DAN KE KANTOR PELAYANAN
PAJAK MADYA
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JE NDERAL PAJAK
..... ... .. .. .... ................... ... .. . . .. . . . . . .. . . . . . . .. .. . . . .. . . . . .. . . . . .. .... .. ... .. (1)
CHECKLIST BERKAS PELAKSANAAN PEMERIKSAAN
YANG SUDAH BELUM SELESAI
UNTUK D1SAMPAIKAN KE KPP : •......................................... (2)
.. .. .. .. .. .. .. .. .. ..(3)
.. .... .. ... ... ......(4)
.... .. ..... .... .....(5)
...... .... . .. .. .....(6)
Nam a WP
NPWPINPPKP
Jenis Pemeri ksaa n
No dan 191SP3
............... .....(7)
No dan 191 LPP
Jenis Pajak
MasalTahun Pajak
.. ..... .. .. . ...... ..(8)
.. .. .. .. .. ..........(9)
NO
DO KUMEN
AOAlTIDAK
1
2
3
1
Surat Perintah Pemeriksaan Paiak
2
3
Surat Pemberitahuan Pemeriksaan
4
5
6
7
8
Surat Tu as
Surat Pan ilan Pemeriksaan
Surat Peminjaman Buku, Catatan &
Ookumen
Surat Pemohonan Peminjaman Berkas
WP dari Pela anan
Surat Peminjamanl Pengembalian
Berkas Data PO I
Tanda Terima Peminjaman Dokumen
9
WP
T anda Terima Pengembalian Dokumen
WP
10
Daftar Tun
11
Surat Pemberitahuan HasHPemeriksaan
Risalah Pembahasan Tim Pembahas
12
13
14
akan Peak
UP3
Risa lah Pembahasan Tim Pembahas
Kanwil
15
Surat Tan a an Has il Pemeriksaan
Serita Acara Pemeriksaan
Mis. Closin Conference
16
Ikhtisar Hasil Pembahasan Akhir
17
Lembar Persetulu an Hasil Pern eriksaan
18
La oran Pemeriksaan Pa iak
JUMLAH
KETERANGAN
5
4 _ ..1-- --=- -1
1
2
19
Kertas Ke "a Pemeriksaan
20
Alat Keteran an
21
22
Surat Permintaan Konfirmasi
Surat Pernyataa n Penolakan
23
24
25
26
Pemerlksaan Pe ak
Berita Acara Penolakan Pemeriksaan
Berita Acara Penolakan Membantu
Kelancaran Pemeriksaan
Sural Perin atan Perminlaan Dala 1/11
Surat Panggilan Menandatangani Hasil
Pem eriksaa n 1/ 11
27
28
Nota Pen hitun an
Pemberitahuan Perubah an Tingkat
Resiko PKP
29
30
.... .... .... ... .... ... ... ....20.. .(10)
Kepala Kantor
...... ........ ................ ..... (1 1)
Ni P
Dislaokan oleh
Oiteliti oleh
Uraian
Petuoas Seksi
1. Keoala Seksi ..........
2. Kepala Seksi ..........
3. ..........................
Disege l oleh
Keoala Seksi Pelavanan
Subtim P em berkasan
Nama
.
NIP
Para!
PETUNJUK PENGISIAN
CHECK LIST BERKAS PELAKSANAAN
PEMERIKSAA N
Angka 1
Oiisi dengan nama Unit yang membual dan mengeluark an Checklist
Berkas Pelaksanaan Pemeriksaan
Angka 2
Oiisi dengan nama Unil yang menerima Checklist Berkas Pelaksanaan
Pemeriksaan
Angka 3
Oiisi dengan nama Wajib Pajak yang diperiksa
Angka 4
Oiisi dengan Nomer Pokok Wajib Pajak dan atau Nomor Pokok
Pengusaha Kena Pajak
Angka 5
Oiisi dengan nama jenis pemeriksaan yang dilaksanakan
Angka 6
Oiisi dengan Nomor dan Tanggal Sural Perinlah Pemeriksaan Pajak
Angka 7
Oiisi dengan Nomor dan Tanggal Laporan Pemeriksaan Paja k (jika
proses pemeriksaannya sudah sampai dilerbilkannya LPP)
Angka 8
Oiisi dengan nama jenis pajak
Angka 9
Oiisi dengan lahu n/masa pemeriksaan pajak
Angka 10
Oiisi dengan tempat , tanggal, bulan dan tahun dibualnya Checklist
Berkas Pelaksanaan Pemeriksaan
Angka 11
Oiisi dengan nama, NIP. dan tanda tangan Kepala Kantor serta cap
jabatan.
KOLOM
Kolom 1
Cukup jelas
Kolom 2
Cukupjelas
Kolom 3
Oiisi dengan "Ada" jika dokumen yang dimak sud ada atau "Tidak" jika
dok umen yang bersangkulan tidak ada
Kolom 4
Oiisi deng an angka jumlah lembar dokumen
Kolom 5
Oiisi dengan hal lain yang perlu menjadi catalan
LAMPIRAN V-3
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR PER- 12
IPJ1200B TENTANG
TATA CARA PENATAUSAHAAN WAJIB
PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA KENA
PAJAK DALAM RANGKA PEMINDAHAN
WAJIB PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA
KENA PAJAK DARI DAN KE KANTOR
PELAYANAN PAJAK MADYA
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT J EN DERAL PAJ A K
.. ••.. ......... ... ..... ....... .. .... ... ..... ....... ... ............ .. ..(1)
........._......................
rereccn
Fak simllJ
.... ..
(2)
Segera
... .... .. .... ... .. ... (4)
Pengalihan Unit Pelaksana
Pemeriksaan Paj ak
Nomor
Sifat
Lampiran
Hal
Yth . Kepal a Kanto r
Jalan
....... . ... ,
.
20
(3)
.
(5)
De ngan ini disam pa ikan ba hwa pemeriksa an terhadap W ajib Paj ak :
Nam a
c::r::::o c::r::::o D trr;
rnrn
rnrn
IT]
NPW P
Tah un Paja k
Kode Pemeriksa an
dialihkan pemeriksaannya dari
denga n alasa n
(6)
rrri
(10) ke
(7)
(8)
(9)
(11)
(12)
Demi kian unt uk menjadi per hat ian.
Kepala Kantor
.... ... .. ..... .. . ... .... .. ... ...... (13)
NIP
.
T em busan :
1
2. dst.
H Q セ
PETUNJUK PENGISIAN
SURAT PEMBERITAHUAN PENGA LIHAN UNIT PELAKSANA
PEMER IKSAAN PAJ AK
Angka 1
Diisi dengan nama Unit yang mengalihkan pemeriksaan
Angka 2
Diisi denga n nomor sural
Angka 3
Cukup jelas
Angk a 4
Cukup jelas
Angka 5
Diisi dengan nama dan alamat Unit yang menerima pengalihan
pemeriksaan
Angka 6
Oiisi dengan nama Wajib Pajak yang akan diperiksa
Angka 7
Oiisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang baru sebagai Wajib Pajak
Kanto r Pelayana n Pajak
Angk a 8
Oiisi dengan Tahun Paj ak yang diperiksa.
Angka 9
Oiisi dengan Kode Pemeriksaan.
Angka 10
Oiisi dengan Unit yang menga lihkan pemerik saan
Angka 11
Oiisi dengan Unit yang menerim a pengalihan pemeriksaan
Angka 12
Oiisi dengan alasan pengalihan pelaksanaan pemeri ksaan pajak
Angka 13
Oiisi dengan nama, NIP, dan lan da tangan Kepala serta cap j abatan
Angka 14
Tembusan dikirim anlara lain kepada:
1. Direktur Pemeriksaan dan Penagihan
2. Kepala Kantor Wilay ah ...
LAMPI RAN VI
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR PER- 12
I PJ/200B TENTANG
TATA CARA PENATAUSAHAAN WAJIB
PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA KENA
PAJAK DALAM RANGKA PEMINDAHAN
WAJIB PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA
KENA PAJAK DARI DAN KE KANTOR
PELAYANAN PAJAK MADYA
TATA CARA PELAKSANAAN PENAGIHAN AKT IF DAN PEMBERIAN ANGSURAN ATA U
PENUNDAA N PE MBAYARA N UTANG PAJAK KEPADA WAJI B PAJAK
1. KPP Lama menyelesaika n semua perekaman Surat Tagihan Pajak dan Surat
Ketetapan Pajak, bukti pemindahbukuan, keputusan keberatan , keputusan banding,
sural
keputusan
Pengurangan/Penghapusan
sanksi
administrasi,
pengurangan/pembalalan ketelapan pajak dan Surat Setoran Pajak lembar ketiga
pada aplikasi sistem informasi perpajakan sebeium SMT;
2. Setelah proses perekaman dalam butir B.1 selesai, database tersebut segera di-backup dalam bentuk Comp act Disk;
3. KPP Lama mengin venlarisasi seluruh berkas penagihan dan memisahkan berkas
penagihan yang akan dipindahk an ke KPP Baru;
4 . Berkas penagihan sebagaimana dimakdud pada bulir B.3 dilengkapi dengan dokumen
pendukung yaitu jumlah utang pajak beserta rincian ketetapan pajaknya, rincian
pembayaran (SSP/bukti pemb ayaran yang lain), serta tindakan penagihan yang telah
dilakukan anta ra lain meliputi Surat Teguran, Surat Paksa, Surat Perintah Melakukan
Penyitaan (SPMP), lelang, pencegahan dan pemblokiran;
5. . KPP Lama mem buat berila acara pemindahan berkas penagihan dan melakukan
pemindahan berkas penagihan ke KPP Baru;
6. KPP Lama dan KPP Baru masing-masing membuat Daftar Penunggak Pajak;
7. KPP Lama dan KPP Baru masing-masing membuat rincian saldo akhir tunggakan
pajak untuk per lahun pajak dan per jenis pajak;
8. Rincian sebagaimana dalam butir B.7 nilainya harus sama dengan jumlah saldo akhir
tunggakan semula yaitu sebelum terjad inya pemindahan Wajib Pajak dan jumlahnya
harus sama juga denga n Daftar Penunggak Pajak sebag aimana dimaks ud dalam butir
B.6.
9. Pemindahan berkas penagihan ke KPP Baru, KPP Lama waji b mela mpirkan:
a. Berkas pena gihan masing-masing Waj ib Pajak dengan
pendukungnya sebagaimana dimaksud dalam butir B.4;
dokumen-dokumen
b. Berita Acara Pem indaha n Berkas Penagihan sebagaimana dimaksud pada butir
B.5;
c. Daftar Penunggak Pajak sebagaimana dimaksud dalam butir B.6;
d. Rincian saldo akhir tunggakan pajak per tahun pajak dan per jenis pajak
sebagaimana dimaksud dalam butir B.7;
10. Setelah dilakukannya pemindahan berkas penaqihan, maka KPP Baru menelili
kebenaran dari data -data Wajib Pajak dan menco cokkan keb enaran jumlah utang
pajak nya dengan dokumen-dokumen pendukungnya serta jumlah tunggakan pajak
yang pindah dari KPP Lama;
11. Apabila terjadi ketidakcocokkan antara isi berkas penagihan yang dikirim dengan
dokumen yang ada , maka KPP Baru segera melakukan konfirmasi ke KPP Lama
dengan tembusan ke Kanwil bersangkutan. KPP Lama wajib meneliti ulang kembali
dan selanj utnya memberitahukan kepada KPP Baru data yang telah teruji
kebenarannya tersebut;
12. Semua tindakan penagihan yang sedang dilakukan oleh KPP Lama , menjadi tanggung
jawab KPP Baru lerhitung sejak SMT;
13. Semua kegialan penagihan aktif, yang dimulai dari penerbitan Sural Teguran sampai
dengan pelaksanaan lelang dilakukan sampai dengan SMT oleh KPP Lama,
penerbitan Surat Teguran sampai dengan pelaksanaan lelang sejak SMT dilakukan
oleh KPP Baru;
14, Terhadap usulan pemberitahuan saldo kekayaan Penanggung Pajak yang tersimpan
pada bank yang belum mendapat tanggapan dari Bank Indonesia, usulan
penghapusan tunggakan pajak, pencegahan dan penyanderaan yang belum terbit
Keputusan Menteri Keuangannya, KPP Lama agar membe ritahukan ke Kanwil
bersangkutan dan Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan c.q. Subdirektorat
Penagihan bahwa penanganan Wajib Paja k tersebut dipindahkan ke KPP Baru.
LAMPIRAN VII
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR PER- 12
IPJ12008 TENTANG
TATA CARA PENATAUSAHAAN WAJIB
PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA KENA
PAJAK DALAM RANGKA PEMINDAHAN
WAJIB PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA
KENA PAJAK DARI DAN KE KANTOR
PELAYANAN PAJAK MADYA
TATA CARA PELAKSANAAN PENYELESAIAN PERMOHONAN PEMBETULAN,
KEBERATAN, PENGURANGAN ATAU PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI DAN
PENGURANGAN ATAU PEMBATALAN KETETAPAN PAJAK YANG TIDAK BENAR
1. Pennohonan pembelulan surat ketelapan pajak, Surat Tagihan Pajak, Sural
Kepulusan Keberalan, Surat Keputusan Pengurangan atau Penghapusan Sanksi
Adminislrasi, Sural Kepulusan Pengurangan alau Pembatalan Keletapan Pajak
yang tidak benar, atau Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan
Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 UU Nomor 6 Tahun 1983 tentang
Ketenluan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir
dengan UU Nomor 28 Tahun 2007 yang belum diselesaikan oleh KPP Lama
sampai dengan SMT diselesaikan oleh KPP Baru.
·2: Permohonan Keberatan, Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi,
dan Pengurangan alau Pembalalan Ketelapan Pajak yang Tidak Benar, yang jatuh
temponya sampai dengan 2 (dua) bulan setelah SMT, diproses oleh KPP Lama
dan Laporan Peneliliannya harus sudah diterima di Kanlor Wilayah paling lambat
14 (empat belas) hari kerja sebelum jaluh tempo, untuk kemudian diletapkan sural
kepulusannya oleh Kepala Kanlor Wilayah.
3. Permohonan Keberalan, Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Adminislrasi,
dan Pengurangan atau Pernbatalan Ketetapan Pajak yang Tidak Benar, yang jatuh
lemponya lebih dari 2 (dua) bulan selelah SMT dan belum diselesaikan oleh KPP
Lama, dialihkan ke Kantor Wilayah dengan membual berila acara serah terima
khusus sebagaimana dimaksud dalam Lampiran VII-1 paling lambat 3 (tiga) hari
kerja sebelum SMT.
4. Permohonan Keberatan, Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi,
dan Pengurangan atau .Pembatalan Ketelapan Pajak yang Tidak Benar, yang
diselesaikan sebelum SMT dan tindak lanjutnya belum dilaksanakan oleh KPP
Lama, maka penerbitan Bukti Pbk atau Sural Keputusan Pengembalian Kelebihan
Pembayaran Pajak (SKPKPP) dan Sural Perintah Membayar Kelebihan Pajak
(SPMKP) dilaksanakan oleh KPP Baru.
5. Jawaban alas permintaan Sural Uraian banding dan gugalan serta peninjauan
kembali ke Mahkamah Agung dan Surat Tanggapan yang belum diselesaikan oleh
KPP Lama sebelum SMT diselesaikan oleh KPP Lama.
6. Putusan banding dan gugatan serta peninjauan kembali ke Mahkamah Agung
yang diterima sebelum SMT dilindaklanjuti oleh KPP Lama.
7. Putusan banding dan gugatan serta perunjauan kernbali ke Mahkamah Agung
yang diterirna oleh KPP Lama tetapi belum selesai ditindaklanjuti sampai dengan
SMT. rnaka penerbitan Pemindahbukuan (Pbk), Perhitungan Lebih (Plb), SKPKPP
dan SPMK P, serta Surat Perintah Membayar Imbalan Bunga (SPMIB)
dilaksanakan oleh KPP Baru.
セ
Nッ]ウ
セ
gAj r
JENDERAL PAJAK, {
LAMPIRAN VII·'
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
IPJ1200B TENTANG
NOMOR PER· 12
TATA CARA PENATAUSAHAAN WAJIB
PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA KENA
PAJAK DALAM RANGKA PEMINDAHAN
WAJIB PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA
KENA PAJAK DARI DAN KE KANTOR
PELAYANAN PAJAK MAOYA
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
Telepon
Faksimili
BERITA ACARA
Namar: BA·
MlPJ
.Pada hari ini
..... ..:
1.
.1200..
tang gal ......• bulan ......• tahun
jam
bertempat di
kami masing-masing:
(nama peiabat),
(NIP dan jabalan), selanju tnya disebul Pihak Pertama
dan
2.
.... .. (nama pejabal )• .... . (NIP dan [abatan), sela njutnya disebul Pihak Kedua,
tetah melaksanakan:
a. serah terima/pengalihan pekerjaan berupa penyelesaian atas permohonan Keberatan,
Penguranga n atau Penghapusan Sanks i Administrasi, dan Pengurangan atau Pe mbatalan
Ketetapan Pajak yang T idak Benar atas nam a Wa jib Pajak sebagaimana terlampir, dimana
Pihak Pertama mengalihkan pekerjaan kepada Pihak Kedua atau sarna dengan Pihak
Kedua menerima pengalihan pekerjaan dari Pihak Pertama;
b. Proses penyelesaian pekerjaan yang lelah diserahkan dari Pihak Pertama kepada Pihak
Kedua unluk sela njuln ya menjad i la nggung jawab Pihak Kedua .
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sesungguhnya berda sarkan ketentuan datarn
Peraturan Direkl ur Jenderal Namar PER· 121PJI2008 lentang Ta la Cara Penalausahaan Wajib
Pajak dan/alau Pengu saha Kena Pajak dalam rangka Pemindahan Wajib Pajak dan/alau
Pengusaha Kena Pajak dari dan ke Kanlar Pelayanan Pajak Madya.
Setelah dibacakan, dijelaskan dan dimengerti oleh yang bersangkutan, kemudian
dikukuhkan dengan membubuhkan tanda tangan berikut lni.
Dibuat di Jakarta
pada langg al
Piha k Kedua,
(nama jabalan )
Pihak Pertama,
(nama jabalan)
(landa tangan)
(landa langan)
(nama lengkap)
NIP
.
(nama lengkap)
NiP
.
MengetahuUMengesahkan:
(nam a jaba tan)
(tanda tangan)
(nama lengk ap)
NIP
.
.
LAMPIRAN VIII
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR PER- 12
IPJ12008 TENTANG
TATA CARA PENATAUSAHAAN WAJIB
PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA KENA
PAJAK DALAM RANGKA PEMINDAHAN
WAJIB PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA
KENA PAJAK DARI DAN KE KANTOR
PELAYANAN PAJAK MADYA
TATA CARA PELAKSANAAN PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK
TERHADAP WAJIB PAJAK KRITERIA TERTENTU SEBAGAIMANA DIATUR DALAM
PASAL 17C UNDANG-UNDANG KETENTUAN UMUM PERPAJAKAN
YANG DIPINDAHKAN KE KPP BARU
A. Pelaksanaan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak Penghasilan
1. Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak Penghasilan yang
diterima sebelum SMT diproses oleh KPP Lama.
2. Sural Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak (SKPPKP) yang
belum diterbilkan sampal dengan SMT atas permohonan sebagaimana dimaksud
pada butir A.1 tetap diproses oleh KPP Lama, namun penerbitan SKPKPP
tersebut dilakukan oleh KPP Baru.
3. Berkas penelitian Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak
Penghasilan sebagaimana dimaksud pada butir A.2 wajib dikirim ke KPP Baru
paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sebelum jatuh tempo penerbilan SKPPKP.
4. Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak Penghasilan yang
diterima sejak SMT diproses oleh KPP Baru.
5. Berkas Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak Penghasilan
yang telah diterbitkan SKPPKP sebelum SMT, harus dikirim ke KPP Baru paling
larnbat 10 (sepuluh) hari kerja selelah SMT, dengan menggunakan Sural
Penganlar Khusus.
B. Pelaksanaan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
dan atau Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
1. Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran PPN dan atau PPnBM yang
dilerima sebelum SMT diproses oleh KPP Lama.
2. SKPPKP yang belum diterbilkan sampai dengan SMT alas permohonan
sebagaimana dimaksud pada butir B.1 letap diproses oleh KPP Lama, namun
penerbitan SKPKPP lerseb ut dilakukan oleh KPP Baru.
3. Berkas penelitian Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran PPN dan
atau PPnBM sebagaimana dimaksud pada butir B.2 wajib dikirim ke KPP Baru
paling lambat 3 (tiga) hari kerja sebelum jatuh tempo penerbitan SKPPKP.
4. . Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran PPN dan atau PPnBM yang
diterima sejak SMT diproses oleh KPP Baru.
5. Ber1