KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA Tahun 2006
SALINAN
PUTUSAN
Perkara Nomor: 10/KPPU-L/2006
Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia selanjutnya disebut Komisi
yang memeriksa dugaan pelanggaran terhadap Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun
1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat selanjutnya
disebut Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 berkaitan dengan Tender Pekerjaan
Pembangunan 2 (dua) Unit Kapal Motor Penyeberangan Ukuran 750 GT di Badan
Rehabilitasi dan Rekonstruksi Nangroe Aceh Darussalam (NAD) – Nias Satuan Kerja
Pemeliharaan, Rehabilitasi, Peningkatan dan Pembanguan Transportasi Laut Nangroe Aceh
Darussalam, yang dilakukan oleh:--------------------------------------------------------------------1. TERLAPOR
I:
PANITIA
PENGADAAN
BARANG/JASA
SATKER
BRR
PEMELIHARAAN, REHABILITASI, PENINGKATAN DAN PEMBANGUNAN
TRANSPORTASI LAUT NANGROE ACEH DARUSSALAM yang beralamat kantor
di Jl. Mayjend T. Hamzah Bandahara No. 52, Banda Aceh, selanjutnya disebut Panitia
Tender;-----------------------------------------------------------------------------------------------
2. TERLAPOR II: PT DAYA RADAR UTAMA yang beralamat kantor di
Jl. RE. Martadinata, Komplek Volker Tanjung Priok – Jakarta Utara; ---------------------3. TERLAPOR
III:
KEPALA
SATUAN
KERJA
BRR
PEMELIHARAAN,
REHABILITASI, PENINGKATAN DAN PEMBANGUAN TRANSPORTASI LAUT
NANGROE ACEH DARUSSALAM yang beralamat kantor di Jl. Taman Makam
Pahlawan Nomor 29B – Banda Aceh, selanjutnya disebut Kepala SATKER BRR; -----
4. TERLAPOR IV: DIREKTORAT LALU LINTAS ANGKUTAN SUNGAI DANAU
DAN PENYEBERANGAN - DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
– DEPARTEMEN PERHUBUNGAN RI yang beralamat kantor di Jl. Medan Merdeka
Barat Nomor 8 - Jakarta Pusat 10110, selanjutnya disebut Direktorat LLASDP; --------
SALINAN
telah mengambil Putusan sebagai berikut:-----------------------------------------------------------Majelis Komisi;-----------------------------------------------------------------------------------------Setelah membaca surat-surat dan dokumen-dokumen dalam perkara ini;--------------Setelah mendengar keterangan Pelapor; ----------------------------------------------------Setelah mendengar keterangan para Terlapor; ---------------------------------------------Setelah mendengar keterangan para Saksi; -------------------------------------------------Setelah menyelidiki kegiatan para Terlapor; -----------------------------------------------Setelah membaca Berita Acara Pemeriksaan (selanjutnya disebut “BAP”); ----------TENTANG DUDUK PERKARA
1. Menimbang bahwa Sekretariat Komisi menerima laporan tertanggal 12 Mei 2006
tentang adanya dugaan pelanggaran terhadap Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999
berkaitan dengan tender pekerjaan pembangunan 2 (dua) unit kapal motor
penyeberangan ukuran 750 GT di Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Nangroe Aceh
Darussalam – Nias Satuan Kerja
Pemeliharaan, Rehabilitasi, Peningkatan dan
Pembangunan Transportasi Laut Nangroe Aceh Darussalam selanjutnya disebut Tender
Kapal 750 GT di BRR;---------------------------------------------------------------------------2. Menimbang selanjutnya Sekretariat Komisi melakukan klarifikasi dan penelitian
terhadap laporan tersebut yang pokoknya menemukan adanya indikasi persekongkolan
tender yang dilakukan oleh Panitia Tender dengan PT Daya Radar Utama, PT Dok &
Perkapalan Kodja Bahari dan PT Dumas Tanjung Perak Shipyard untuk secara
bersama-sama meloloskan PT Daya Radar Utama dalam tahap evaluasi administrasi
dengan bukti sebagai berikut:---------------------------------------------------------------------2.1
Bahwa terdapat 2 (dua) versi checklist pemeriksaan dokumen administrasi yang
ditandatangani oleh PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari dan PT Dumas Tanjung
Perak Shipyard dalam kapasitasnya sebagai saksi untuk dokumen penawaran
yang sama yaitu dokumen penawaran yang diajukan oleh PT Daya Radar Utama;
2.2
Bahwa Panitia Tender mengusulkan PT Daya Radar Utama sebagai pemenang
tender meskipun berdasarkan checklist tersebut, PT Daya Radar Utama tidak
memenuhi kelengkapan dokumen administrasi; -----------------------------------------
3. Menimbang bahwa setelah melakukan klarifikasi dan penelitian atas laporan tersebut,
maka Komisi menyatakan laporan tersebut telah lengkap dan jelas; ------------------------4. Menimbang bahwa berdasarkan laporan yang telah lengkap dan jelas, Komisi
menerbitkan Penetapan Nomor 21/PEN/KPPU/VIII/2006 tanggal 22 Agustus 2006
tentang Pemeriksaan Pendahuluan Perkara Nomor: 10/KPPU-L/2006, untuk melakukan
Pemeriksaan Pendahuluan terhitung sejak tanggal 22 Agustus 2006 sampai dengan
2 Oktober 2006; ------------------------------------------------------------------------------------2
SALINAN
5. Menimbang bahwa dalam Pemeriksaan Pendahuluan, Tim Pemeriksa telah mendengar
keterangan dari Pelapor dan para Terlapor;-----------------------------------------------------6. Menimbang bahwa setelah melakukan Pemeriksaan Pendahuluan, Tim Pemeriksa
menemukan fakta dan indikasi yang pada pokoknya sebagai berikut: ----------------------6.1
Bahwa 2 (dua) versi checklist pemeriksaan dokumen administrasi PT Daya Radar
Utama tersebut tidak menunjukkan indikasi kuat keterlibatan PT Dok &
Perkapalan Kodja Bahari dan PT Dumas Tanjung Perak Shipyard dalam
persekongkolan tender karena kewenangan untuk meloloskan peserta merupakan
wewenang Panitia Tender dan faktanya checklist tersebut tidak dijadikan acuan
bagi Panitia Tender; -------------------------------------------------------------------------
6.2
Bahwa terdapat indikasi kuat adanya persekongkolan antara Kepala SATKER
BRR dengan Direktorat LLASDP dalam proses perencanaan tender yang
cenderung mengarahkan PT Daya Radar Utama sebagai pemenang tender. Hal
tersebut terkait dengan penentuan tipe kapal yang ditenderkan yang cenderung
memilih tipe kapal yang sering diproduksi PT Daya Radar Utama dalam proyek
Departemen Perhubungan RI;--------------------------------------------------------------
6.3
Bahwa terdapat indikasi kuat adanya tindakan Panitia Tender yang tidak
melakukan evaluasi secara sehat yang cenderung mengarahkan PT Daya Radar
Utama sebagai pemenang tender. Hal tersebut terkait dengan tindakan Panitia
Tender yang mengabaikan kelengkapan dokumen penawaran PT Daya Radar
Utama serta melakukan evaluasi kemampuan peserta tender secara sempit dengan
mengabaikan kemampuan faktual semua peserta;---------------------------------------
7. Menimbang bahwa selanjutnya, Tim Pemeriksa merekomendasikan agar pemeriksaan
dilanjutkan ke tahap Pemeriksaan Lanjutan dengan menetapkan Terlapor sebagai
berikut:-----------------------------------------------------------------------------------------------7.1
Terlapor I: Panitia Tender; -----------------------------------------------------------------
7.2
Terlapor II: PT Daya Radar Utama; -------------------------------------------------------
7.3
Terlapor III: Kepala SATKER BRR; -----------------------------------------------------
7.4
Terlapor IV: Direktorat LLASDP;---------------------------------------------------------
8. Menimbang bahwa atas dasar rekomendasi Tim Pemeriksa tersebut, Komisi
menerbitkan Penetapan Nomor 29/PEN/KPPU/X/2006 tanggal 3 Oktober 2006 yang
menetapkan untuk melanjutkan Perkara Nomor: 10/KPPU-L/2006 ke tahap
Pemeriksaan Lanjutan terhitung sejak tanggal 3 Oktober 2006 sampai dengan 3 Januari
2007. Selanjutnya, berkaitan dengan masa peralihan keanggotaan Komisi masa jabatan
2000 – 2005 kepada anggota Komisi masa jabatan 2006 – 2011, Komisi menerbitkan
Penetapan Nomor 41/PEN/KPPU/XII/2006 tentang Pemberhentian Sementara Proses
Penanganan Perkara dan menetapkan penyesuaian jangka waktu penanganan Perkara
3
SALINAN
Nomor 10/KPPU-L/2006 dalam tahap lanjutan menjadi 3 Oktober 2006 sampai dengan
19 Januari 2007; ------------------------------------------------------------------------------------9. Menimbang bahwa dalam Pemeriksaan Lanjutan, Tim Pemeriksa telah mendengar
keterangan para Saksi, para Ahli dan para Terlapor; ------------------------------------------10. Menimbang bahwa selanjutnya, Komisi menilai perlu untuk melakukan Perpanjangan
Pemeriksaan Lanjutan. Untuk itu Tim Pemeriksa menerbitkan Keputusan Nomor:
01/KEP/KTPL/KPPU-L/IX/2007 tanggal 19 Januari 2007 tentang Perpanjangan
Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor: 10/KPPU-L/2006 terhitung sejak tanggal
22 Januari 2007 sampai dengan 2 Maret 2007;-------------------------------------------------11. Menimbang bahwa identitas serta keterangan Pelapor, para Terlapor, para Saksi dan
para Ahli telah dicatat dalam BAP yang telah ditandatangani oleh Pelapor, para
Terlapor, para Saksi dan para Ahli; --------------------------------------------------------------12. Menimbang bahwa dalam Pemeriksaan Pendahuluan, Pemeriksaan Lanjutan, dan
Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan Tim Pemeriksa telah mendapatkan, meneliti dan
menilai sejumlah surat dan atau dokumen, BAP serta bukti-bukti lain yang diperoleh
selama pemeriksaan dan penyelidikan;----------------------------------------------------------13. Menimbang bahwa setelah melakukan pemeriksaan, Tim Pemeriksa membuat Laporan
Hasil Pemeriksaan Lanjutan yang pada pokoknya berisi sebagai berikut:------------------13.1 Identitas Terlapor; ------------------------------------------------------------------------13.1.1 Terlapor I adalah Panitia Tender yang diangkat berdasarkan Surat
Keputusan
Kepala
SATKER
BRR
Nomor:KP.102/Satker-TL/2006
tanggal 27 Februari 2006 dengan susunan keanggotaan sebagai berikut:
Maizar Rizuwanda, ST (Ketua), M. Yasin, AB, SE (Anggota),
Nasruddin, SH (Anggota), T. Robby Irza S.SiT (Anggota), Bram
Bariwibowo, ST (Anggota), Ihsan Ahda Tanjung, ST, MT (Anggota) dan
Rosdiana (Anggota) (vide, Bukti C125); ---------------------------------------13.1.2 Terlapor II adalah PT Daya Radar Utama yang merupakan badan usaha
yang didirikan berdasarkan peraturan perundang-undangan Republik
Indonesia berupa suatu Perseroan Terbatas yang didirikan berdasarkan
Akte Pendirian Nomor 3 tanggal 9 Maret 1972 yang dibuat oleh Notaris
Sri Rahaju, SH dan perubahan anggaran dasar yang terakhir berdasarkan
akta nomor 110 tanggal 24 April 2003 yang dibuat Notaris Hilda Sari
Gunawan, SH dengan kegiatan usaha antara lain melakukan usaha di
bidang industri maritim, galangan, ship-repair, ship-chandler (vide Bukti
C24, C42); --------------------------------------------------------------------------13.1.3 Terlapor III adalah Kepala SATKER BRR yang diangkat berdasarkan
Keputusan Kepala Badan Pelaksana Rehabilitasi dan Rekonstruksi
4
SALINAN
Wilayah dan Kehidupan Masyarakat Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
dan Kepulauan Nias Propinsi Sumatera Utara Nomor: 25/KEP/BPBRR/II/2006 yang diberi kewenangan menyelenggarakan kegiatankegiatan sesuai Rencana Kerja dan Anggaran yang telah ditetapkan dalam
DIPA dan bertanggung jawab kepada Pelaksana Program (vide Bukti
A62); --------------------------------------------------------------------------------13.1.4 Terlapor IV adalah Direktorat LLASDP yang merupakan direktorat teknis
khususnya bertanggung jawab pada regulasi lalu lintas angkutan sungai,
danau, dan penyeberangan yang secara struktural berada di bawah
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Departemen Perhubungan RI; ----13.2 Perencanaan Tender; ---------------------------------------------------------------------13.2.1 Bahwa perencanaan pekerjaan pembangunan kapal motor penyeberangan
(ferry ro-ro) dimulai sejak 11 Pebruari 2006, yaitu pada saat Kepala
SATKER BRR mendapat surat perintah dari Wakil Deputi Pembangunan
Infrastruktur BRR untuk menyampaikan spesifikasi kapal dan dimensi
kapal untuk penyeberangan. Selanjutnya Kepala SATKER BRR
membentuk Panitia Tender pada tanggal 27 Pebruari 2006. Oleh karena
keterbatasan kemampuan teknis Panitia Tender mengenai kapal motor
penyeberangan (ferry ro-ro), maka Kepala SATKER BRR mengajukan
permintaan bantuan ke Direktorat LLASDP terkait dengan spesifikasi
teknis serta diberikan tenaga aanwijzer; ----------------------------------------13.2.2 Bahwa selanjutnya, pada tanggal 3 Maret 2006 Direktorat LLASDP
mengundang Kepala SATKER BRR dan menyarankan tipe kapal yang
ditenderkan adalah tipe kapal 750 GT. Spesifikasi teknis dan prototipe
desain tersebut merupakan referensi dari konsultan yaitu PT. Mega Ocean
Jaya; ---------------------------------------------------------------------------------13.2.3 Bahwa kemudian Kepala SATKER BRR memberikan materi serta saran
dari Direktorat LLASDP kepada Panitia Tender untuk dimuat ke dalam
Dokumen Pengadaan. Namun, selanjutnya Panitia Tender juga melakukan
modifikasi terhadap spesifikasi teknis;------------------------------------------13.3 Proses Tender; -----------------------------------------------------------------------------13.3.1 Tanggal 24 Pebruari 2006, Panitia Tender mengumumkan Tender Kapal
750 GT di BRR melalui surat kabar harian Bisnis Indonesia dengan masa
jangka waktu pendaftaran mulai tanggal 25 Pebruari 2006 sampai dengan
4 Maret 2006. Selanjutnya, hingga batas waktu pendaftaran berakhir
terdapat 9 (sembilan) perusahaan yang mendaftar menjadi peserta tender
namun pada saat pendaftaran tersebut para peserta belum menerima
dokumen tender karena Panitia Tender masih menunggu spesifikasi teknis
5
SALINAN
dan prototipe dari Kepala SATKER BRR yang sedang melakukan
konsultasi dengan Direktorat LLASDP di Jakarta (vide, Bukti C22, C82); 13.3.2 Tanggal 17 Maret 2006, Panitia Tender melakukan aanwijzing dengan
bantuan aanwijzer yang diperbantukan dari Direktorat LLASDP yaitu
Ir. M. Husein Saimema, MT dan diberitahukan nilai Harga Perkiraan
Sendiri (HPS) sebesar Rp48.400.000.000,- (empat puluh delapan milyar
empat ratus juta rupiah) (vide, Bukti C2, C21); -------------------------------13.3.3 Tanggal 25 Maret 2006, Panitia Tender melakukan Pembukaan Dokumen
Penawaran di Ruang Rapat Dinas Perhubungan Propinsi NAD dengan
dihadiri oleh 6 (enam) peserta tender yang memasukkan dokumen
penawaran. Hasil Pembukaan Dokumen Penawaran adalah sebagai
berikut:(vide, Bukti C3, C27);----------------------------------------------------Peserta
PT Dok &
Perkapalan
Kodja Bahari
PT. IKI
Penawaran Harga
(Rp)
45.417.053.000
42.898.899.000
PT. Indomarine
48.170.670.000
PT Dumas
Tanjung Perak
Shipyard
48.042.576.000
PT. Adiluhung
46.000.000.000
PT Daya Radar
Utama
45.343.870.000
Keterangan
Semua persyaratan lengkap tanpa ada catatan dalam keterangan.
Ada persyaratan yang tidak lengkap, yaitu:
a. Analisa Harga Satuan tidak memenuhi syarat (karena hanya
mencantumkan daftar harga material)
b. Materai pada Neraca Keuangan tanpa tanggal, bulan, dan
tahun.
Ada persyaratan yang tidak lengkap, yaitu:
a. Tidak melampirkan struktur organisasi lapangan
b. Materai pada Neraca Keuangan tanpa tanggal, bulan, dan
tahun
c. Tidak melampirkan Daftar Pekerjaan yang sedang
dilaksanakan.
Semua persyaratan lengkap, namun ada catatan dalam
keterangan, yaitu:
a. Metode Pelaksanaan Kerja tidak ditandatangani
b. Tidak ada brosur
c. Data administrasi tidak sesuai form
d. Data pengalaman tidak sesuai form.
Semua persyaratan lengkap, namun ada catatan dalam
keterangan, yaitu:
a. Data pemilikan saham tidak sesuai form
b. Data peralatan dan perlengkapan tidak sesuai form
c. Data pengalaman kerja tidak sesuai form
d. Data pekerjaan yang sedang dilaksanakan tidak sesuai form.
Semua persyaratan lengkap, namun ada catatan dalam
keterangan, yaitu:
a. Metode Pelaksanaan Kerja tidak ditandatangani
b. Tidak ada maker list.
13.3.4 Tanggal 27 Maret 2006, Panitia Tender melakukan Evaluasi Dokumen
Administrasi, Teknis, dan Penawaran Harga dengan hasil sebagai berikut:
Hasil Evaluasi Administrasi: -----------------------------------------------------No
1
2
3
4
5
6
Peserta
PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari
PT IKI
PT Indomarine
PT Dumas Tanjung Perak Shipyard
PT Adiluhung
PT Daya Radar Utama
Keterangan
Lulus
Tidak Lulus
Tidak Lulus
Lulus
Lulus
Lulus
6
SALINAN
Hasil Evaluasi Teknis dan Penawaran Harga: ---------------------------------Nama Perusahaan
PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero)
PT. Daya Radar Utama
PT. Adiluhung Saranasegara Indonesia
PT. Dumas Shipyard Tanjung Perak
Harga
49,92
50,00
49,29
47,19
Nilai
Teknis
30,72
30,44
29,05
12,66
Peringkat
Total
80,64
80,44
78,34
59,85
I
II
III
IV
13.3.5 Tanggal 6 April 2006, Panitia Tender melakukan Evaluasi Persyaratan
Kualifikasi dengan hasil secara ringkas sebagai berikut: ---------------------Nama Perusahaan
Hasil Evaluasi
Keterangan
PT. Dok & Perkapalan
Kodja Bahari (Persero)
Tidak memenuhi syarat Kemampuan Dasar
(KD=2xRp17.714.000.000).
Semua persyaratan kualifikasi sah dan memenuhi Persyaratan
Kemampuan Dasar (KD=2xRp26.184.135.000)
a. Pengurus Perusahaan tidak sah (tidak sesuai form)
b. Data Keuangan & Neraca tidak sah (tidak ada form pajak)
c. Daftar Tenaga Kerja Perusahaan tidak sah (tidak sesuai
form)
d. Daftar Peralatan dan Perlengkapan tidak sah (tidak sesuai
form)
e. Daftar Pengalaman Perusahaan tidak sah (tidak sesuai
form)
f. Daftar Pekerjaan yang sedang Dilaksanakan tidak sah
(tidak sesuai form)
g. Tidak memenuhi syarat
Kemampuan Dasar
(KD=2xRp21.518.000.000).
a. Daftar Tenaga Kerja Perusahaan tidak sah
b. Daftar Pengalaman Perusahaan tidak sah
c. Tidak memenuhi syarat Kemampuan Dasar (KD=0)
d. Surat Dukungan Keuangan tidak memenuhi syarat.
Tidak Lulus
PT. Daya Radar Utama
PT. Adiluhung
Saranasegara Indonesia
PT. Dumas Shipyard
Tanjung Perak
Lulus
Tidak Lulus
Tidak Lulus
13.3.6 Tanggal 6 April 2006, Panitia Tender mengirimkan surat usulan calon
pemenang kepada Kepala SATKER BRR yaitu PT. Daya Radar Utama
sebagai Calon Pemenang;---------------------------------------------------------13.3.7 Tanggal 11 April 2006, Kepala SATKER BRR menetapkan PT. Daya
Radar Utama sebagai Pemenang; ------------------------------------------------13.3.8 Tanggal 12 April 2006, PanitiaTender mengumumkan Pemenang Tender
kepada 6 (enam) peserta tender; -------------------------------------------------13.4 Fakta Lain; ---------------------------------------------------------------------------------13.4.1 Mengenai Kapasitas Panitia, berdasarkan hasil pemeriksaan, Tim
Pemeriksa menilai (vide, Bukti B8, B18): --------------------------------------13.4.1.1 Panitia Tender tidak memiliki kapasitas yang
memadai
terutama berkaitan dengan spesifikasi teknis pembangunan
kapal motor penyeberangan (ferry ro-ro). Hal tersebut terbukti
dari ketidaksiapan Panitia Tender dalam membuat dokumen
teknis tender sehingga membutuhkan bantuan aanwijzer dari
Direktorat LLASDP; --------------------------------------------------7
SALINAN
13.4.1.2 Panitia Tender juga memiliki keterbatasan pengetahuan dalam
menginterpretasikan nilai pengalaman tertinggi pada sub bidang
pekerjaan dalam menilai kemampuan dasar (KD) yaitu hanya
mempertimbangkan pengalaman pekerjaan pembangunan kapal
ferry ro-ro dan tidak mempertimbangkan pengalaman pekerjaan
pembangunan kapal lainnya yang berbahan baku utama dari
besi/baja; ----------------------------------------------------------------13.4.2 Mengenai
Peranan
Kepala
SATKER
BRR,
berdasarkan
hasil
pemeriksaan, Tim Pemeriksa menilai (vide, Bukti B17, B19): --------------13.4.2.1 Bahwa keterbatasan pengetahuan yang dimiliki oleh Panitia
Tender, maka Kepala SATKER BRR membantu Panitia Tender
dalam berhubungan dengan Direktorat LLASDP. Kepala
SATKER BRR mengajukan permintaan tenaga aanwijzer dan
bantuan terkait dengan spesifikasi teknis tender tersebut;--------13.4.3 Mengenai Peranan Direktorat LLASDP, berdasarkan hasil pemeriksaan,
Tim Pemeriksa menilai (vide, Bukti B13, B17, B19): ------------------------13.4.3.1 Bahwa menindaklanjuti permintaan Kepala SATKER BRR,
selanjutnya Direktorat LLASDP mengundang Kepala SATKER
BRR pada tanggal 3 Maret 2006;------------------------------------13.4.3.2 Bahwa
dalam pertemuan
tersebut,
Direktorat
LLASDP
menyarankan tipe kapal yang ditenderkan adalah tipe 750 GT.
Direktorat LLASDP juga memberikan saran-saran dalam
perencanaan pekerjaan pembangunan kapal yang dilakukan oleh
BRR;---------------------------------------------------------------------13.4.4 Mengenai Perubahan Spesifikasi Kapal, berdasarkan hasil pemeriksaan,
Tim Pemeriksa menilai (vide, Bukti B8, B17, B18, B19, C91): -------------13.4.4.1 Bahwa Kepala SATKER BRR telah mempunyai data
spesifikasi teknis kapal yang pernah dibuat oleh Direktorat
LLASDP tahun 2004, yaitu kapal penyeberangan tipe 600 GT
dengan ukuran panjang 54,5 meter, lebar 13 meter, dan daya
angkut 14 (empat belas) kendaraan truk dan 8 (delapan)
kendaraan sedang/kecil;-----------------------------------------------13.4.4.2 Bahwa berdasarkan hasil rapat Kepala SATKER BRR dengan
Direktorat LLASDP tanggal 3 Maret 2006 disimpulkan kapal
yang direncanakan adalah ukuran 750 GT dan Kepala SATKER
BRR juga diberikan spesifikasi prototipe oleh Direktorat
LLASDP; ---------------------------------------------------------------8
SALINAN
13.4.4.3 Bahwa spesifikasi prototipe desain kapal tipe 750 GT tersebut
hanya mampu mengangkut 11 (sebelas) truk dan tidak memiliki
pintu samping (ramp side door);------------------------------------13.4.4.4 Bahwa atas dasar keinginan untuk mengatasi masalah angkutan
kendaraan yang selalu tidak terangkut dan sering terjadi antrian
di seluruh pelabuhan penyeberangan, maka Kepala SATKER
BRR beserta Panitia Tender merubah tipe 600 GT menjadi 750
GT dengan daya angkut 14 (empat belas) truk dan 8 (delapan)
kendaraan sedang/kecil dan memiliki pintu samping (ramp side
door); --------------------------------------------------------------------13.4.5 Mengenai Kapasitas Pemenang Tender, berdasarkan hasil pemeriksaan,
Tim Pemeriksa menilai (vide, Bukti B13, B14, B16): ------------------------13.4.5.1 Bahwa PT. Daya Radar Utama selaku pemenang tender
memiliki kapasitas yang memadai dalam pembuatan kapal ferry
ro-ro dalam hal keuangan, kemampuan teknis (ketepatan waktu
penyelesaian pekerjaan, kelengkapan peralatan galangan /sleep
way), dan pengalaman pekerjaan; -----------------------------------13.4.6 Mengenai Kapasitas Peserta Lain, berdasarkan hasil pemeriksaan, Tim
Pemeriksa menilai (vide, Bukti B13, C43 – C56): ----------------------------13.4.6.1 Bahwa selain PT Daya Radar Utama, peserta tender lain yaitu
PT. Adiluhung Saranasegara, PT. Dok & Perkapalan Kodja
Bahari (Persero), PT. Industri Kapal Indonesia (Persero), dan
PT. Dumas Tanjung Perak Shipyard sebenarnya juga memiliki
kemampuan dalam pembangunan kapal ferry ro-ro; --------------13.5 Analisis Dugaan Pelanggaran UU No. 5 Tahun 1999;------------------------------13.5.1 Bahwa ketentuan Pasal 22 UU Nomor 5 Tahun 1999 menyatakan:---------“Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain untuk mengatur
dan atau menentukan pemenang tender sehingga dapat mengakibatkan
terjadinya persaingan usaha tidak sehat.” -------------------------------------13.5.2 Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 22 UU No. 5 Tahun 1999 tersebut
dan direlevansikan dengan fakta-fakta hasil pemeriksaan maka Tim
Pemeriksa menilai sebagai berikut:----------------------------------------------13.5.2.1 Bahwa meskipun kapasitas Panitia Tender secara teknis tidak
memadai, namun Panitia Tender telah melaksanakan tugas
sesuai dengan ruang lingkup kewenangannya dan melakukan
evaluasi secara transparan di hadapan semua peserta tender
sehingga rangkaian tindakan Panitia Tender mulai dari
9
SALINAN
pembuatan/modifikasi spesifikasi teknis dan mengabaikan
checklist
yang
menyatakan
ketidaklengkapan
dokumen
penawaran PT Daya Radar Utama tersebut tidak dapat
dikategorikan sebagai tindakan yang mengarahkan PT Daya
Radar Utama sebagai pemenang tender;----------------------------13.5.2.2 Bahwa meskipun penilaian Panitia Tender terkait dengan
kualifikasi atau kemampuan peserta tidak tepat karena hanya
berdasarkan rumusan Kemampuan Dasar (KD) namun tindakan
tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai tindakan yang
mengarahkan PT Daya Radar Utama sebagai pemenang tender;13.5.2.3 Bahwa selanjutnya, peran Kepala SATKER BRR dan
Direktorat LLASDP dalam proses perencanaan tender tersebut
tidak dapat dikategorikan sebagai tindakan yang mengarahkan
PT Daya Radar Utama sebagai pemenang tender; ----------------13.6 Kesimpulan; --------------------------------------------------------------------------------13.6.1 Bahwa atas dasar analisis dugaan pelanggaran UU NO. 5 Tahun 1999
tersebut, maka Tim Pemeriksa menyimpulkan bahwa tindakan yang
dilakukan Panitia Tender, PT Daya Radar Utama, Kepala SATKER BRR
dan Direktorat LLASDP baik sendiri–sendiri maupun bersama–sama
dalam proses Tender Kapal 750 GT di BRR tersebut tidak dapat
dikategorikan sebagai tindakan persekongkolan; ------------------------------13.6.2 Bahwa oleh karena itu, maka Tim Pemeriksa menyimpulkan bahwa tidak
ada bukti terjadinya pelanggaran Pasal 22 UU No. 5 Tahun 1999 yang
dilakukan oleh Panitia Tender, PT Daya Radar Utama, Kepala SATKER
BRR dan Direktorat LLASDP;---------------------------------------------------14. Menimbang bahwa setelah selesainya Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan, perlu
dilakukan Sidang Majelis Komisi. Untuk itu, Komisi menerbitkan Penetapan Komisi
Pengawas Persaingan Usaha Nomor: 06/PEN/KPPU/III/2007 tentang Sidang Majelis
Komisi Perkara Nomor: 10/KPPU-L/2006 dalam jangka waktu selambat-lambatnya 30
(tiga puluh) hari kerja terhitung mulai tanggal 5 Maret 2007 sampai dengan
17 April 2007 dan menerbitkan Keputusan Komisi Nomor: 43/KEP/KPPU/III/2007
tentang Penugasan Anggota Komisi sebagai Majelis Komisi dalam Sidang Majelis
Komisi Perkara Nomor:10/KPPU-L/2006; ----------------------------------------------------15. Menimbang bahwa atas Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan, Majelis Komisi hanya
menerima tanggapan dari Direktorat LLASDP pada tanggal 7 Maret 2007 yang pada
pokoknya menyatakan bahwa dalam pelaksanaan aanwijzing, kapasitas Direktorat
LLASDP hanya membantu menjelaskan dari segi teknis pembangunan kapal,
sedangkan untuk spesifikasi teknis dalam Dokumen Teknis hanya memberikan
10
SALINAN
referensi sebagai contoh pembangunan kapal. Dokumen Teknis merupakan
kewenangan Panitia Lelang (Panitia Tender) sehingga Direktorat LLASDP tidak
bertanggung jawab atas hasil pelelangan (tender);--------------------------------------------16. Menimbang bahwa selanjutnya Majelis Komisi menilai telah mempunyai bukti dan
penilaian yang cukup untuk mengambil Putusan;----------------------------------------------TENTANG HUKUM
1. Menimbang bahwa berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan, pendapat atau
pembelaan para Terlapor, surat, dokumen dan alat bukti lainnya Majelis Komisi menilai
dan menyimpulkan hal-hal sebagai berikut: ----------------------------------------------------1.1
Tentang Identitas Terlapor:-------------------------------------------------------------1.1.1
Bahwa Terlapor I adalah Panitia Tender sebagaimana telah diuraikan pada
butir 13.1.1. Bagian Duduk Perkara yang dalam prakteknya telah
melaksanakan Tender Kapal 750 GT di BRR pada Tahun 2006
merupakan subyek hukum yang memenuhi persyaratan untuk dijadikan
sebagai Terlapor dalam perkara a quo; ------------------------------------------
1.1.2
Bahwa Terlapor II adalah PT Daya Radar Utama sebagaimana telah
diuraikan pada butir 13.1.2. Bagian Duduk Perkara yang dalam
prakteknya telah mengikuti Tender Kapal 750 GT di BRR pada Tahun
2006 merupakan subyek hukum yang memenuhi persyaratan untuk
dijadikan sebagai Terlapor dalam perkara a quo;-------------------------------
1.1.3
Bahwa Terlapor III adalah Kepala SATKER BRR sebagaimana telah
diuraikan pada butir 13.1.3. Bagian Duduk Perkara yang dalam
prakteknya telah menetapkan pemenang Tender Kapal 750 GT di BRR
pada Tahun 2006 merupakan subyek hukum yang memenuhi persyaratan
untuk dijadikan sebagai Terlapor dalam perkara a quo; -----------------------
1.1.4
Bahwa Terlapor IV adalah Direktorat LLASDP sebagaimana telah
diuraikan pada butir 13.1.4. Bagian Duduk Perkara yang dalam
prakteknya telah membantu pelaksanaan Tender Kapal 750 GT di BRR
pada Tahun 2006 khususnya pada hal teknis, merupakan subyek hukum
yang memenuhi persyaratan untuk dijadikan sebagai Terlapor dalam
perkara a quo; -----------------------------------------------------------------------
1.2
Tentang Pasar Bersangkutan; ----------------------------------------------------------1.2.1
Bahwa pasar bersangkutan dalam perkara ini adalah Tender Pekerjaan
Pembangunan 2 (dua) Unit Kapal Motor Penyeberangan Ukuran 750 GT
di Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Nangroe Aceh Darussalam – Nias
Satuan Kerja Pemeliharaan, Rehabilitasi, Peningkatan dan Pembanguan
11
SALINAN
Transportasi Laut Nangroe Aceh Darussalam selanjutnya disebut Tender
Kapal 750 GT di BRR; ----------------------------------------------------------1.3
Tentang Perencanaan Tender; ---------------------------------------------------------1.3.1
Peranan Kepala SATKER BRR dan Direktorat LLASDP ; ------------------1.3.1.1 Bahwa dalam proses perencanaan tender, Kepala SATKER BRR
melakukan pertemuan dengan Direktorat LLASDP untuk
membahas spesifikasi teknis kapal yang akan ditenderkan; -------1.3.1.2 Bahwa hasil dari pertemuan tersebut diperoleh fakta bahwa
Direktorat LLASDP menyerahkan prototipe spesifikasi kapal
ukuran 750 GT kepada Kepala SATKER BRR untuk digunakan
sebagai referensi dalam membuat spesifikasi teknis dokumen
tender;---------------------------------------------------------------------1.3.1.3 Bahwa selanjutnya, Panitia Tender membuat spesifikasi teknis
dalam dokumen tender dengan menggunakan referensi yang
diberikan oleh Kepala SATKER BRR tersebut dan melakukan
beberapa modifikasi guna menyesuaikan dengan kondisi kapal
yang dibutuhkan BRR; -------------------------------------------------1.3.1.4 Bahwa dengan demikian, tindakan Kepala SATKER BRR dan
Direktorat LLASDP dalam proses perencanaan tender tersebut
merupakan tindakan yang tidak dapat dikategorikan sebagai
bentuk pengaturan untuk menentukan pemenang tender; -----------
1.4
Tentang Proses Tender;------------------------------------------------------------------1.4.1
Perubahan Spesifikasi Teknis; ---------------------------------------------------1.4.1.1 Bahwa berdasarkan hasil rapat Kepala SATKER BRR dengan
Direktorat LLASDP tanggal 3 Maret 2006 disimpulkan kapal
yang direncanakan adalah ukuran 750 GT dan Kepala SATKER
BRR juga diberikan spesifikasi prototipe oleh Direktorat
LLASDP; -----------------------------------------------------------------1.4.1.2 Bahwa spesifikasi prototipe desain kapal tipe 750 GT tersebut
hanya mampu mengangkut 11 (sebelas) truk dan tidak memiliki
pintu samping (ramp side door); -------------------------------------1.4.1.3 Bahwa selanjutnya Kepala SATKER BRR beserta Panitia Tender
merubah tipe 600 GT menjadi 750 GT dengan daya angkut
14
(empat belas) truk dan 8 (delapan) kendaraan sedang/kecil dan
memiliki pintu samping (ramp side door);---------------------------1.4.1.4 Bahwa dengan demikian, tindakan Kepala SATKER BRR dan
Panitia Tender dalam merubah spesifikasi teknis merupakan
tindakan yang tidak dapat dikategorikan sebagai bentuk
pengaturan untuk menentukan pemenang tender;-------------------12
SALINAN
1.4.2
Evaluasi Administrasi; ------------------------------------------------------------1.4.2.1 Bahwa evaluasi administrasi dilakukan dengan sistem gugur, dan
untuk bisa lulus dalam evaluasi administrasi, peserta tender harus
dapat melengkapi semua persyaratan administrasi; -----------------1.4.2.2 Bahwa berdasarkan hasil evaluasi administrasi sebagaimana
dalam keterangan tabel di butir 13.3.3 Tentang Duduk Perkara,
2 (dua) dari 6 (enam) peserta tender dinyatakan tidak lulus oleh
Panitia Tender, yaitu: PT Industri Kapal Indonesia (Persero) dan
PT Indonesia Marine (Indomarine); ----------------------------------1.4.2.3 Bahwa tindakan Panitia Tender sebagaimana dalam butir 1.4.2.2.
di atas diakui kebenarannya dan disaksikan oleh semua peserta
tender;---------------------------------------------------------------------1.4.2.4 Bahwa dengan demikian, tindakan Panitia Tender yang tidak
meluluskan kedua peserta tender tersebut sesuai dengan
persyaratan administrasi dalam dokumen tender dan sesuai
dengan aturan yang berlaku dalam Keputusan Presiden Nomor 80
Tahun 2003; ---------------------------------------------------------------
1.4.3
Evaluasi Teknis dan Penawaran Harga;-----------------------------------------1.4.3.1 Bahwa evaluasi teknis dan evaluasi penawaran harga dilakukan
dengan sistem nilai (merit point system); ----------------------------1.4.3.2 Bahwa berdasarkan hasil evaluasi teknis dan evaluasi penawaran
harga sebagaimana dalam Tabel Hasil Evaluasi Teknis dan
Penawaran Harga di butir 13.3.4 Tentang Duduk Perkara, yang
menjadi peringkat pertama adalah PT Dok & Perkapalan Kodja
Bahari (Persero);---------------------------------------------------------1.4.3.3 Bahwa dengan demikian, tindakan Panitia Tender sudah sesuai
dengan persyaratan evaluasi yang diatur dalam dokumen tender;
1.4.4
Evaluasi Persyaratan Kualifikasi;------------------------------------------------1.4.4.1 Bahwa selanjutnya sesuai dengan dokumen tender, Panitia
Tender
melakukan
evaluasi
persyaratan
kualifikasi
yang
mengacu pada Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003; ------1.4.4.2 Bahwa Panitia Tender menginterpretasikan subbidang pekerjaan
yang sesuai adalah pekerjaan pembangunan kapal ferry ro-ro
penyeberangan; ----------------------------------------------------------1.4.4.3 Bahwa berdasarkan hasil evaluasi persyaratan kualifikasi
sebagaimana dalam keterangan tabel butir 13.3.5 Tentang Duduk
Perkara,
peserta
yang
memenuhi
persyaratan
kualifikasi
13
SALINAN
dinyatakan lulus oleh Panitia Tender adalah PT Daya Radar
Utama, sedangkan peserta lainnya tidak memenuhi persyaratan
kualifikasi dinyatakan gugur oleh Panitia Tender; ------------------1.4.4.4 Bahwa tindakan Panitia Tender yang menginterpretasikan
subbidang pekerjaan yang sesuai adalah hanya pekerjaan
pembangunan
kapal
ferry
mempertimbangkan pekerjaan
ro-ro
seharusnya
termasuk
pembangunan kapal yang
berbahan baku utama dari besi/baja; ----------------------------------1.4.4.5 Bahwa dengan demikian, walaupun tindakan Panitia Tender
dalam melakukan evaluasi persyaratan kualifikasi tidak sesuai
dengan persyaratan yang diatur dalam Keputusan Presiden
Nomor 80 Tahun 2003 namun tidak dimaksudkan untuk
mengatur pemenang tender;--------------------------------------------1.4.5
Usulan Penetapan Pemenang Tender;-------------------------------------------1.4.5.1 Berdasarkan hasil evaluasi administrasi, evaluasi teknis dan
penawaran harga, serta evaluasi persyaratan kualifikasi, Panitia
Tender mengusulkan PT Daya Radar Utama kepada Kepala
SATKER BRR untuk ditetapkan menjadi pemenang tender;------1.4.5.2 Bahwa dengan demikian, tindakan Panitia Tender yang
mengusulkan PT Daya Radar Utama kepada Kepala SATKER
BRR sebagai pemenang tender tidak dikategorikan sebagai
bentuk pengaturan pemenang tender; ----------------------------------
1.5
Tentang Kemampuan Peserta Tender; -----------------------------------------------1.5.1 Kemampuan PT Daya Radar Utama;--------------------------------------------1.5.1.1 Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, Majelis Komisi menilai
PT Daya Radar Utama selaku pemenang tender memiliki
kemampuan dan pengalaman dalam pembangunan kapal dengan
jenis yang sama dengan kapal yang ditenderkan; -------------------1.5.2 Kemampuan peserta lain selain PT Daya Radar Utama;----------------------1.5.2.1 Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, Majelis Komisi menilai
peserta tender lainnya yaitu PT. Adiluhung Sarana Segara, PT.
Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero), PT. Industri Kapal
Indonesia (Persero), dan PT. Dumas Tanjung Perak Shipyard
sebenarnya juga memiliki kemampuan dalam pembangunan
kapal ferry ro-ro; ---------------------------------------------------------
2. Menimbang bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut dan dikaitkan dengan dugaan
pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999, maka
Majelis Komisi menilai pemenuhan unsur-unsur pasal sebagai berikut;--------------------14
SALINAN
2.1
Bahwa ketentuan Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 menyatakan
“Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain untuk mengatur dan
atau menentukan pemenang tender sehingga dapat mengakibatkan terjadinya
persaingan usaha tidak sehat”; ------------------------------------------------------------
2.2
Menimbang bahwa Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 mengandung
unsur-unsur sebagai berikut: --------------------------------------------------------------2.2.1
Pelaku Usaha; ---------------------------------------------------------------------2.2.1.1 Bahwa yang dimaksud pelaku usaha berdasarkan Pasal 1
angka 5 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 adalah orang
perorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan
hukum
atau
bukan
badan
hukum
yang
didirikan
dan
berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum
negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama
melalui perjanjian, menyelenggarakan berbagai kegiatan usaha
dalam bidang ekonomi;-------------------------------------------------2.2.1.2 Bahwa pelaku usaha yang dimaksud adalah PT Daya Radar
Utama; --------------------------------------------------------------------2.2.1.3 Bahwa pelaku usaha tersebut telah mengikuti Tender Kapal
750 GT di BRR sebagaimana telah diuraikan pada butir 1.1
Bagian Tentang Hukum; -----------------------------------------------2.2.1.4 Bahwa dengan demikian, unsur pelaku usaha terpenuhi; ---------2.2.2
Bersekongkol dengan pihak lain untuk mengatur dan atau
menentukan pemenang tender;------------------------------------------------2.2.2.1 Bahwa benar Panitia Tender menggugurkan PT Industri Kapal
Indonesia (Persero) dalam evaluasi administrasi karena memang
sesuai dengan aturan yang berlaku dalam Keppres No. 80 Tahun
2003 dan Analisa Harga Satuan tidak memenuhi syarat karena
hanya mencantumkan daftar harga material. Dan hal tersebut
telah diakui dan disahkan oleh semua peserta tender termasuk
PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) sendiri; ---------------------2.2.2.2 Bahwa benar Panitia Tender meluluskan PT Daya Radar Utama
dalam
Tahap
I
(evaluasi
administrasi)
walaupun
tidak
melampirkan maker list karena maker list tidak dimuat dalam
persyaratan di Dokumen Tender dan Metode Pelaksanaan Kerja
tidak harus ditandatangani karena tidak diatur di dalam Dokumen
Tender;--------------------------------------------------------------------2.2.2.3 Bahwa benar Panitia Tender merubah tipe 600 GT menjadi
750 GT karena alasan daya tampung kendaraan. Walaupun
15
SALINAN
Direktorat LLASDP menyarankan kepada Kepala SATKER BRR
untuk menggunakan tipe 750 GT dengan spesifikasi teknis dan
prototipe dari konsultan PT. Mega Ocean Jaya, namun Panitia
Tender tidak memakai sepenuhnya spesifikasi teknis dan
prototipe tersebut karena hanya dapat menampung 11 (sebelas)
truk padahal yang diinginkan oleh Kepala SATKER adalah yang
dapat menampung 14 (empat belas) truk dan 8 (delapan)
kendaraan sedang/kecil; ------------------------------------------------2.2.2.4 Bahwa benar Panitia Tender hanya mempertimbangkan nilai
pengalaman
pembangunan
tertinggi
kapal
pada
ferry
subbidang
ro-ro
pekerjaan
saja
dan
dalam
tidak
mempertimbangkan pengalaman pekerjaan pembangunan kapal
lainnya yang terbuat dari bahan baku utama besi/baja. Hal ini
karena semata-mata keterbatasan kapasitas Panitia Tender dalam
menginterpretasikan nilai pengalaman tertinggi pada subbidang
pekerjaan yang sejenis sebagaimana dimaksud dalam KEPPRES
No. 80 Tahun 2003 dan bukan dalam upaya bersekongkol
sebagaimana dimaksud dalam unsur Pasal 22 UU No. 5 Tahun
1999; ----------------------------------------------------------------------2.1.1.5 Bahwa dengan demikian, unsur bersekongkol dengan pihak lain
untuk mengatur dan atau menentukan pemenang tender tidak
terpenuhi; ----------------------------------------------------------------2.3
Menimbang bahwa karena unsur bersekongkol dengan pihak lain untuk mengatur
dan atau menentukan pemenang tender tidak terpenuhi, maka Majelis Komisi
menilai unsur-unsur lain pada Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999
tidak perlu untuk dibuktikan lebih lanjut; ------------------------------------------------
3
Menimbang bahwa sebelum memutuskan, Majelis Komisi mempertimbangkan hal-hal
sebagai berikut: -------------------------------------------------------------------------------------3.1
Bahwa selama pemeriksaan ditemukan kelemahan Panitia Tender dalam
penyusunan spesifikasi teknis kapal yang akan ditenderkan. Hal tersebut
berpotensi adanya campurtangan pihak lain untuk mengarahkan spesifikasi teknis
kapal yang ditenderkan sehingga mengurangi independensi Panitia Tender;--------
3.2
Bahwa selama pemeriksaan ditemukan kelemahan dalam menilai kemampuan
dasar peserta tender yang hanya mempertimbangkan Nilai Pengalaman Tertinggi
pekerjaan pada subbidang yang sejenis yaitu pekerjaan pembangunan kapal ferry
ro-ro saja; -------------------------------------------------------------------------------------
3.3
Bahwa berkaitan dengan kelemahan tersebut, Majelis Komisi merekomendasikan
kepada Komisi untuk memberikan saran dan pertimbangan kepada BRR NADNias agar dalam menetapkan susunan keanggotaan Panitia Tender adalah yang
16
SALINAN
memiliki kualifikasi sesuai dengan bidang keahlian dalam pengadaan barang atau
jasa yang akan ditenderkan; ---------------------------------------------------------------4
Menimbang bahwa berdasarkan fakta dan kesimpulan di atas, serta dengan mengingat
Pasal 43 ayat (3) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999, Majelis Komisi: -----------------
MEMUTUSKAN
Menyatakan Panitia Tender, PT Daya Radar Utama, Kepala SATKER BRR, dan
Direktorat
LLASDP
tidak
terbukti
melanggar
Pasal
22
Undang-undang
Nomor 5 Tahun 1999 dalam Tender Kapal 750 GT di BRR; ---------------------------------
Demikian putusan ini ditetapkan melalui musyawarah dalam Sidang Majelis Komisi pada
hari Senin, tanggal 16 April 2007 dan dibacakan di muka persidangan yang dinyatakan
terbuka untuk umum pada hari yang sama oleh Majelis Komisi yang terdiri dari
Ir. H. Mohammad Iqbal sebagai Ketua Majelis, Prof. Dr. Ir. Ahmad Ramadhan Siregar, MS
dan Dr. Sukarmi, SH, MH, masing-masing sebagai Anggota Majelis, dengan dibantu oleh:
Akhmad Muhari, SH dan M. Hadi Susanto, SH masing-masing sebagai Panitera dengan
dihadiri oleh Terlapor II dan Terlapor IV.------------------------------------------------------------
Ketua Majelis,
ttd.
Ir.Mohammad Iqbal
Anggota Majelis,
Anggota Majelis,
ttd.
ttd.
Prof. Dr. Ir. Ahmad Ramadhan Siregar, MS
Dr. Sukarmi, SH, MH
Panitera,
ttd.
ttd.
M. Hadi Susanto, S.H.
Akhmad Muhari, S.H
17
PUTUSAN
Perkara Nomor: 10/KPPU-L/2006
Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia selanjutnya disebut Komisi
yang memeriksa dugaan pelanggaran terhadap Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun
1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat selanjutnya
disebut Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 berkaitan dengan Tender Pekerjaan
Pembangunan 2 (dua) Unit Kapal Motor Penyeberangan Ukuran 750 GT di Badan
Rehabilitasi dan Rekonstruksi Nangroe Aceh Darussalam (NAD) – Nias Satuan Kerja
Pemeliharaan, Rehabilitasi, Peningkatan dan Pembanguan Transportasi Laut Nangroe Aceh
Darussalam, yang dilakukan oleh:--------------------------------------------------------------------1. TERLAPOR
I:
PANITIA
PENGADAAN
BARANG/JASA
SATKER
BRR
PEMELIHARAAN, REHABILITASI, PENINGKATAN DAN PEMBANGUNAN
TRANSPORTASI LAUT NANGROE ACEH DARUSSALAM yang beralamat kantor
di Jl. Mayjend T. Hamzah Bandahara No. 52, Banda Aceh, selanjutnya disebut Panitia
Tender;-----------------------------------------------------------------------------------------------
2. TERLAPOR II: PT DAYA RADAR UTAMA yang beralamat kantor di
Jl. RE. Martadinata, Komplek Volker Tanjung Priok – Jakarta Utara; ---------------------3. TERLAPOR
III:
KEPALA
SATUAN
KERJA
BRR
PEMELIHARAAN,
REHABILITASI, PENINGKATAN DAN PEMBANGUAN TRANSPORTASI LAUT
NANGROE ACEH DARUSSALAM yang beralamat kantor di Jl. Taman Makam
Pahlawan Nomor 29B – Banda Aceh, selanjutnya disebut Kepala SATKER BRR; -----
4. TERLAPOR IV: DIREKTORAT LALU LINTAS ANGKUTAN SUNGAI DANAU
DAN PENYEBERANGAN - DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
– DEPARTEMEN PERHUBUNGAN RI yang beralamat kantor di Jl. Medan Merdeka
Barat Nomor 8 - Jakarta Pusat 10110, selanjutnya disebut Direktorat LLASDP; --------
SALINAN
telah mengambil Putusan sebagai berikut:-----------------------------------------------------------Majelis Komisi;-----------------------------------------------------------------------------------------Setelah membaca surat-surat dan dokumen-dokumen dalam perkara ini;--------------Setelah mendengar keterangan Pelapor; ----------------------------------------------------Setelah mendengar keterangan para Terlapor; ---------------------------------------------Setelah mendengar keterangan para Saksi; -------------------------------------------------Setelah menyelidiki kegiatan para Terlapor; -----------------------------------------------Setelah membaca Berita Acara Pemeriksaan (selanjutnya disebut “BAP”); ----------TENTANG DUDUK PERKARA
1. Menimbang bahwa Sekretariat Komisi menerima laporan tertanggal 12 Mei 2006
tentang adanya dugaan pelanggaran terhadap Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999
berkaitan dengan tender pekerjaan pembangunan 2 (dua) unit kapal motor
penyeberangan ukuran 750 GT di Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Nangroe Aceh
Darussalam – Nias Satuan Kerja
Pemeliharaan, Rehabilitasi, Peningkatan dan
Pembangunan Transportasi Laut Nangroe Aceh Darussalam selanjutnya disebut Tender
Kapal 750 GT di BRR;---------------------------------------------------------------------------2. Menimbang selanjutnya Sekretariat Komisi melakukan klarifikasi dan penelitian
terhadap laporan tersebut yang pokoknya menemukan adanya indikasi persekongkolan
tender yang dilakukan oleh Panitia Tender dengan PT Daya Radar Utama, PT Dok &
Perkapalan Kodja Bahari dan PT Dumas Tanjung Perak Shipyard untuk secara
bersama-sama meloloskan PT Daya Radar Utama dalam tahap evaluasi administrasi
dengan bukti sebagai berikut:---------------------------------------------------------------------2.1
Bahwa terdapat 2 (dua) versi checklist pemeriksaan dokumen administrasi yang
ditandatangani oleh PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari dan PT Dumas Tanjung
Perak Shipyard dalam kapasitasnya sebagai saksi untuk dokumen penawaran
yang sama yaitu dokumen penawaran yang diajukan oleh PT Daya Radar Utama;
2.2
Bahwa Panitia Tender mengusulkan PT Daya Radar Utama sebagai pemenang
tender meskipun berdasarkan checklist tersebut, PT Daya Radar Utama tidak
memenuhi kelengkapan dokumen administrasi; -----------------------------------------
3. Menimbang bahwa setelah melakukan klarifikasi dan penelitian atas laporan tersebut,
maka Komisi menyatakan laporan tersebut telah lengkap dan jelas; ------------------------4. Menimbang bahwa berdasarkan laporan yang telah lengkap dan jelas, Komisi
menerbitkan Penetapan Nomor 21/PEN/KPPU/VIII/2006 tanggal 22 Agustus 2006
tentang Pemeriksaan Pendahuluan Perkara Nomor: 10/KPPU-L/2006, untuk melakukan
Pemeriksaan Pendahuluan terhitung sejak tanggal 22 Agustus 2006 sampai dengan
2 Oktober 2006; ------------------------------------------------------------------------------------2
SALINAN
5. Menimbang bahwa dalam Pemeriksaan Pendahuluan, Tim Pemeriksa telah mendengar
keterangan dari Pelapor dan para Terlapor;-----------------------------------------------------6. Menimbang bahwa setelah melakukan Pemeriksaan Pendahuluan, Tim Pemeriksa
menemukan fakta dan indikasi yang pada pokoknya sebagai berikut: ----------------------6.1
Bahwa 2 (dua) versi checklist pemeriksaan dokumen administrasi PT Daya Radar
Utama tersebut tidak menunjukkan indikasi kuat keterlibatan PT Dok &
Perkapalan Kodja Bahari dan PT Dumas Tanjung Perak Shipyard dalam
persekongkolan tender karena kewenangan untuk meloloskan peserta merupakan
wewenang Panitia Tender dan faktanya checklist tersebut tidak dijadikan acuan
bagi Panitia Tender; -------------------------------------------------------------------------
6.2
Bahwa terdapat indikasi kuat adanya persekongkolan antara Kepala SATKER
BRR dengan Direktorat LLASDP dalam proses perencanaan tender yang
cenderung mengarahkan PT Daya Radar Utama sebagai pemenang tender. Hal
tersebut terkait dengan penentuan tipe kapal yang ditenderkan yang cenderung
memilih tipe kapal yang sering diproduksi PT Daya Radar Utama dalam proyek
Departemen Perhubungan RI;--------------------------------------------------------------
6.3
Bahwa terdapat indikasi kuat adanya tindakan Panitia Tender yang tidak
melakukan evaluasi secara sehat yang cenderung mengarahkan PT Daya Radar
Utama sebagai pemenang tender. Hal tersebut terkait dengan tindakan Panitia
Tender yang mengabaikan kelengkapan dokumen penawaran PT Daya Radar
Utama serta melakukan evaluasi kemampuan peserta tender secara sempit dengan
mengabaikan kemampuan faktual semua peserta;---------------------------------------
7. Menimbang bahwa selanjutnya, Tim Pemeriksa merekomendasikan agar pemeriksaan
dilanjutkan ke tahap Pemeriksaan Lanjutan dengan menetapkan Terlapor sebagai
berikut:-----------------------------------------------------------------------------------------------7.1
Terlapor I: Panitia Tender; -----------------------------------------------------------------
7.2
Terlapor II: PT Daya Radar Utama; -------------------------------------------------------
7.3
Terlapor III: Kepala SATKER BRR; -----------------------------------------------------
7.4
Terlapor IV: Direktorat LLASDP;---------------------------------------------------------
8. Menimbang bahwa atas dasar rekomendasi Tim Pemeriksa tersebut, Komisi
menerbitkan Penetapan Nomor 29/PEN/KPPU/X/2006 tanggal 3 Oktober 2006 yang
menetapkan untuk melanjutkan Perkara Nomor: 10/KPPU-L/2006 ke tahap
Pemeriksaan Lanjutan terhitung sejak tanggal 3 Oktober 2006 sampai dengan 3 Januari
2007. Selanjutnya, berkaitan dengan masa peralihan keanggotaan Komisi masa jabatan
2000 – 2005 kepada anggota Komisi masa jabatan 2006 – 2011, Komisi menerbitkan
Penetapan Nomor 41/PEN/KPPU/XII/2006 tentang Pemberhentian Sementara Proses
Penanganan Perkara dan menetapkan penyesuaian jangka waktu penanganan Perkara
3
SALINAN
Nomor 10/KPPU-L/2006 dalam tahap lanjutan menjadi 3 Oktober 2006 sampai dengan
19 Januari 2007; ------------------------------------------------------------------------------------9. Menimbang bahwa dalam Pemeriksaan Lanjutan, Tim Pemeriksa telah mendengar
keterangan para Saksi, para Ahli dan para Terlapor; ------------------------------------------10. Menimbang bahwa selanjutnya, Komisi menilai perlu untuk melakukan Perpanjangan
Pemeriksaan Lanjutan. Untuk itu Tim Pemeriksa menerbitkan Keputusan Nomor:
01/KEP/KTPL/KPPU-L/IX/2007 tanggal 19 Januari 2007 tentang Perpanjangan
Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor: 10/KPPU-L/2006 terhitung sejak tanggal
22 Januari 2007 sampai dengan 2 Maret 2007;-------------------------------------------------11. Menimbang bahwa identitas serta keterangan Pelapor, para Terlapor, para Saksi dan
para Ahli telah dicatat dalam BAP yang telah ditandatangani oleh Pelapor, para
Terlapor, para Saksi dan para Ahli; --------------------------------------------------------------12. Menimbang bahwa dalam Pemeriksaan Pendahuluan, Pemeriksaan Lanjutan, dan
Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan Tim Pemeriksa telah mendapatkan, meneliti dan
menilai sejumlah surat dan atau dokumen, BAP serta bukti-bukti lain yang diperoleh
selama pemeriksaan dan penyelidikan;----------------------------------------------------------13. Menimbang bahwa setelah melakukan pemeriksaan, Tim Pemeriksa membuat Laporan
Hasil Pemeriksaan Lanjutan yang pada pokoknya berisi sebagai berikut:------------------13.1 Identitas Terlapor; ------------------------------------------------------------------------13.1.1 Terlapor I adalah Panitia Tender yang diangkat berdasarkan Surat
Keputusan
Kepala
SATKER
BRR
Nomor:KP.102/Satker-TL/2006
tanggal 27 Februari 2006 dengan susunan keanggotaan sebagai berikut:
Maizar Rizuwanda, ST (Ketua), M. Yasin, AB, SE (Anggota),
Nasruddin, SH (Anggota), T. Robby Irza S.SiT (Anggota), Bram
Bariwibowo, ST (Anggota), Ihsan Ahda Tanjung, ST, MT (Anggota) dan
Rosdiana (Anggota) (vide, Bukti C125); ---------------------------------------13.1.2 Terlapor II adalah PT Daya Radar Utama yang merupakan badan usaha
yang didirikan berdasarkan peraturan perundang-undangan Republik
Indonesia berupa suatu Perseroan Terbatas yang didirikan berdasarkan
Akte Pendirian Nomor 3 tanggal 9 Maret 1972 yang dibuat oleh Notaris
Sri Rahaju, SH dan perubahan anggaran dasar yang terakhir berdasarkan
akta nomor 110 tanggal 24 April 2003 yang dibuat Notaris Hilda Sari
Gunawan, SH dengan kegiatan usaha antara lain melakukan usaha di
bidang industri maritim, galangan, ship-repair, ship-chandler (vide Bukti
C24, C42); --------------------------------------------------------------------------13.1.3 Terlapor III adalah Kepala SATKER BRR yang diangkat berdasarkan
Keputusan Kepala Badan Pelaksana Rehabilitasi dan Rekonstruksi
4
SALINAN
Wilayah dan Kehidupan Masyarakat Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
dan Kepulauan Nias Propinsi Sumatera Utara Nomor: 25/KEP/BPBRR/II/2006 yang diberi kewenangan menyelenggarakan kegiatankegiatan sesuai Rencana Kerja dan Anggaran yang telah ditetapkan dalam
DIPA dan bertanggung jawab kepada Pelaksana Program (vide Bukti
A62); --------------------------------------------------------------------------------13.1.4 Terlapor IV adalah Direktorat LLASDP yang merupakan direktorat teknis
khususnya bertanggung jawab pada regulasi lalu lintas angkutan sungai,
danau, dan penyeberangan yang secara struktural berada di bawah
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Departemen Perhubungan RI; ----13.2 Perencanaan Tender; ---------------------------------------------------------------------13.2.1 Bahwa perencanaan pekerjaan pembangunan kapal motor penyeberangan
(ferry ro-ro) dimulai sejak 11 Pebruari 2006, yaitu pada saat Kepala
SATKER BRR mendapat surat perintah dari Wakil Deputi Pembangunan
Infrastruktur BRR untuk menyampaikan spesifikasi kapal dan dimensi
kapal untuk penyeberangan. Selanjutnya Kepala SATKER BRR
membentuk Panitia Tender pada tanggal 27 Pebruari 2006. Oleh karena
keterbatasan kemampuan teknis Panitia Tender mengenai kapal motor
penyeberangan (ferry ro-ro), maka Kepala SATKER BRR mengajukan
permintaan bantuan ke Direktorat LLASDP terkait dengan spesifikasi
teknis serta diberikan tenaga aanwijzer; ----------------------------------------13.2.2 Bahwa selanjutnya, pada tanggal 3 Maret 2006 Direktorat LLASDP
mengundang Kepala SATKER BRR dan menyarankan tipe kapal yang
ditenderkan adalah tipe kapal 750 GT. Spesifikasi teknis dan prototipe
desain tersebut merupakan referensi dari konsultan yaitu PT. Mega Ocean
Jaya; ---------------------------------------------------------------------------------13.2.3 Bahwa kemudian Kepala SATKER BRR memberikan materi serta saran
dari Direktorat LLASDP kepada Panitia Tender untuk dimuat ke dalam
Dokumen Pengadaan. Namun, selanjutnya Panitia Tender juga melakukan
modifikasi terhadap spesifikasi teknis;------------------------------------------13.3 Proses Tender; -----------------------------------------------------------------------------13.3.1 Tanggal 24 Pebruari 2006, Panitia Tender mengumumkan Tender Kapal
750 GT di BRR melalui surat kabar harian Bisnis Indonesia dengan masa
jangka waktu pendaftaran mulai tanggal 25 Pebruari 2006 sampai dengan
4 Maret 2006. Selanjutnya, hingga batas waktu pendaftaran berakhir
terdapat 9 (sembilan) perusahaan yang mendaftar menjadi peserta tender
namun pada saat pendaftaran tersebut para peserta belum menerima
dokumen tender karena Panitia Tender masih menunggu spesifikasi teknis
5
SALINAN
dan prototipe dari Kepala SATKER BRR yang sedang melakukan
konsultasi dengan Direktorat LLASDP di Jakarta (vide, Bukti C22, C82); 13.3.2 Tanggal 17 Maret 2006, Panitia Tender melakukan aanwijzing dengan
bantuan aanwijzer yang diperbantukan dari Direktorat LLASDP yaitu
Ir. M. Husein Saimema, MT dan diberitahukan nilai Harga Perkiraan
Sendiri (HPS) sebesar Rp48.400.000.000,- (empat puluh delapan milyar
empat ratus juta rupiah) (vide, Bukti C2, C21); -------------------------------13.3.3 Tanggal 25 Maret 2006, Panitia Tender melakukan Pembukaan Dokumen
Penawaran di Ruang Rapat Dinas Perhubungan Propinsi NAD dengan
dihadiri oleh 6 (enam) peserta tender yang memasukkan dokumen
penawaran. Hasil Pembukaan Dokumen Penawaran adalah sebagai
berikut:(vide, Bukti C3, C27);----------------------------------------------------Peserta
PT Dok &
Perkapalan
Kodja Bahari
PT. IKI
Penawaran Harga
(Rp)
45.417.053.000
42.898.899.000
PT. Indomarine
48.170.670.000
PT Dumas
Tanjung Perak
Shipyard
48.042.576.000
PT. Adiluhung
46.000.000.000
PT Daya Radar
Utama
45.343.870.000
Keterangan
Semua persyaratan lengkap tanpa ada catatan dalam keterangan.
Ada persyaratan yang tidak lengkap, yaitu:
a. Analisa Harga Satuan tidak memenuhi syarat (karena hanya
mencantumkan daftar harga material)
b. Materai pada Neraca Keuangan tanpa tanggal, bulan, dan
tahun.
Ada persyaratan yang tidak lengkap, yaitu:
a. Tidak melampirkan struktur organisasi lapangan
b. Materai pada Neraca Keuangan tanpa tanggal, bulan, dan
tahun
c. Tidak melampirkan Daftar Pekerjaan yang sedang
dilaksanakan.
Semua persyaratan lengkap, namun ada catatan dalam
keterangan, yaitu:
a. Metode Pelaksanaan Kerja tidak ditandatangani
b. Tidak ada brosur
c. Data administrasi tidak sesuai form
d. Data pengalaman tidak sesuai form.
Semua persyaratan lengkap, namun ada catatan dalam
keterangan, yaitu:
a. Data pemilikan saham tidak sesuai form
b. Data peralatan dan perlengkapan tidak sesuai form
c. Data pengalaman kerja tidak sesuai form
d. Data pekerjaan yang sedang dilaksanakan tidak sesuai form.
Semua persyaratan lengkap, namun ada catatan dalam
keterangan, yaitu:
a. Metode Pelaksanaan Kerja tidak ditandatangani
b. Tidak ada maker list.
13.3.4 Tanggal 27 Maret 2006, Panitia Tender melakukan Evaluasi Dokumen
Administrasi, Teknis, dan Penawaran Harga dengan hasil sebagai berikut:
Hasil Evaluasi Administrasi: -----------------------------------------------------No
1
2
3
4
5
6
Peserta
PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari
PT IKI
PT Indomarine
PT Dumas Tanjung Perak Shipyard
PT Adiluhung
PT Daya Radar Utama
Keterangan
Lulus
Tidak Lulus
Tidak Lulus
Lulus
Lulus
Lulus
6
SALINAN
Hasil Evaluasi Teknis dan Penawaran Harga: ---------------------------------Nama Perusahaan
PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero)
PT. Daya Radar Utama
PT. Adiluhung Saranasegara Indonesia
PT. Dumas Shipyard Tanjung Perak
Harga
49,92
50,00
49,29
47,19
Nilai
Teknis
30,72
30,44
29,05
12,66
Peringkat
Total
80,64
80,44
78,34
59,85
I
II
III
IV
13.3.5 Tanggal 6 April 2006, Panitia Tender melakukan Evaluasi Persyaratan
Kualifikasi dengan hasil secara ringkas sebagai berikut: ---------------------Nama Perusahaan
Hasil Evaluasi
Keterangan
PT. Dok & Perkapalan
Kodja Bahari (Persero)
Tidak memenuhi syarat Kemampuan Dasar
(KD=2xRp17.714.000.000).
Semua persyaratan kualifikasi sah dan memenuhi Persyaratan
Kemampuan Dasar (KD=2xRp26.184.135.000)
a. Pengurus Perusahaan tidak sah (tidak sesuai form)
b. Data Keuangan & Neraca tidak sah (tidak ada form pajak)
c. Daftar Tenaga Kerja Perusahaan tidak sah (tidak sesuai
form)
d. Daftar Peralatan dan Perlengkapan tidak sah (tidak sesuai
form)
e. Daftar Pengalaman Perusahaan tidak sah (tidak sesuai
form)
f. Daftar Pekerjaan yang sedang Dilaksanakan tidak sah
(tidak sesuai form)
g. Tidak memenuhi syarat
Kemampuan Dasar
(KD=2xRp21.518.000.000).
a. Daftar Tenaga Kerja Perusahaan tidak sah
b. Daftar Pengalaman Perusahaan tidak sah
c. Tidak memenuhi syarat Kemampuan Dasar (KD=0)
d. Surat Dukungan Keuangan tidak memenuhi syarat.
Tidak Lulus
PT. Daya Radar Utama
PT. Adiluhung
Saranasegara Indonesia
PT. Dumas Shipyard
Tanjung Perak
Lulus
Tidak Lulus
Tidak Lulus
13.3.6 Tanggal 6 April 2006, Panitia Tender mengirimkan surat usulan calon
pemenang kepada Kepala SATKER BRR yaitu PT. Daya Radar Utama
sebagai Calon Pemenang;---------------------------------------------------------13.3.7 Tanggal 11 April 2006, Kepala SATKER BRR menetapkan PT. Daya
Radar Utama sebagai Pemenang; ------------------------------------------------13.3.8 Tanggal 12 April 2006, PanitiaTender mengumumkan Pemenang Tender
kepada 6 (enam) peserta tender; -------------------------------------------------13.4 Fakta Lain; ---------------------------------------------------------------------------------13.4.1 Mengenai Kapasitas Panitia, berdasarkan hasil pemeriksaan, Tim
Pemeriksa menilai (vide, Bukti B8, B18): --------------------------------------13.4.1.1 Panitia Tender tidak memiliki kapasitas yang
memadai
terutama berkaitan dengan spesifikasi teknis pembangunan
kapal motor penyeberangan (ferry ro-ro). Hal tersebut terbukti
dari ketidaksiapan Panitia Tender dalam membuat dokumen
teknis tender sehingga membutuhkan bantuan aanwijzer dari
Direktorat LLASDP; --------------------------------------------------7
SALINAN
13.4.1.2 Panitia Tender juga memiliki keterbatasan pengetahuan dalam
menginterpretasikan nilai pengalaman tertinggi pada sub bidang
pekerjaan dalam menilai kemampuan dasar (KD) yaitu hanya
mempertimbangkan pengalaman pekerjaan pembangunan kapal
ferry ro-ro dan tidak mempertimbangkan pengalaman pekerjaan
pembangunan kapal lainnya yang berbahan baku utama dari
besi/baja; ----------------------------------------------------------------13.4.2 Mengenai
Peranan
Kepala
SATKER
BRR,
berdasarkan
hasil
pemeriksaan, Tim Pemeriksa menilai (vide, Bukti B17, B19): --------------13.4.2.1 Bahwa keterbatasan pengetahuan yang dimiliki oleh Panitia
Tender, maka Kepala SATKER BRR membantu Panitia Tender
dalam berhubungan dengan Direktorat LLASDP. Kepala
SATKER BRR mengajukan permintaan tenaga aanwijzer dan
bantuan terkait dengan spesifikasi teknis tender tersebut;--------13.4.3 Mengenai Peranan Direktorat LLASDP, berdasarkan hasil pemeriksaan,
Tim Pemeriksa menilai (vide, Bukti B13, B17, B19): ------------------------13.4.3.1 Bahwa menindaklanjuti permintaan Kepala SATKER BRR,
selanjutnya Direktorat LLASDP mengundang Kepala SATKER
BRR pada tanggal 3 Maret 2006;------------------------------------13.4.3.2 Bahwa
dalam pertemuan
tersebut,
Direktorat
LLASDP
menyarankan tipe kapal yang ditenderkan adalah tipe 750 GT.
Direktorat LLASDP juga memberikan saran-saran dalam
perencanaan pekerjaan pembangunan kapal yang dilakukan oleh
BRR;---------------------------------------------------------------------13.4.4 Mengenai Perubahan Spesifikasi Kapal, berdasarkan hasil pemeriksaan,
Tim Pemeriksa menilai (vide, Bukti B8, B17, B18, B19, C91): -------------13.4.4.1 Bahwa Kepala SATKER BRR telah mempunyai data
spesifikasi teknis kapal yang pernah dibuat oleh Direktorat
LLASDP tahun 2004, yaitu kapal penyeberangan tipe 600 GT
dengan ukuran panjang 54,5 meter, lebar 13 meter, dan daya
angkut 14 (empat belas) kendaraan truk dan 8 (delapan)
kendaraan sedang/kecil;-----------------------------------------------13.4.4.2 Bahwa berdasarkan hasil rapat Kepala SATKER BRR dengan
Direktorat LLASDP tanggal 3 Maret 2006 disimpulkan kapal
yang direncanakan adalah ukuran 750 GT dan Kepala SATKER
BRR juga diberikan spesifikasi prototipe oleh Direktorat
LLASDP; ---------------------------------------------------------------8
SALINAN
13.4.4.3 Bahwa spesifikasi prototipe desain kapal tipe 750 GT tersebut
hanya mampu mengangkut 11 (sebelas) truk dan tidak memiliki
pintu samping (ramp side door);------------------------------------13.4.4.4 Bahwa atas dasar keinginan untuk mengatasi masalah angkutan
kendaraan yang selalu tidak terangkut dan sering terjadi antrian
di seluruh pelabuhan penyeberangan, maka Kepala SATKER
BRR beserta Panitia Tender merubah tipe 600 GT menjadi 750
GT dengan daya angkut 14 (empat belas) truk dan 8 (delapan)
kendaraan sedang/kecil dan memiliki pintu samping (ramp side
door); --------------------------------------------------------------------13.4.5 Mengenai Kapasitas Pemenang Tender, berdasarkan hasil pemeriksaan,
Tim Pemeriksa menilai (vide, Bukti B13, B14, B16): ------------------------13.4.5.1 Bahwa PT. Daya Radar Utama selaku pemenang tender
memiliki kapasitas yang memadai dalam pembuatan kapal ferry
ro-ro dalam hal keuangan, kemampuan teknis (ketepatan waktu
penyelesaian pekerjaan, kelengkapan peralatan galangan /sleep
way), dan pengalaman pekerjaan; -----------------------------------13.4.6 Mengenai Kapasitas Peserta Lain, berdasarkan hasil pemeriksaan, Tim
Pemeriksa menilai (vide, Bukti B13, C43 – C56): ----------------------------13.4.6.1 Bahwa selain PT Daya Radar Utama, peserta tender lain yaitu
PT. Adiluhung Saranasegara, PT. Dok & Perkapalan Kodja
Bahari (Persero), PT. Industri Kapal Indonesia (Persero), dan
PT. Dumas Tanjung Perak Shipyard sebenarnya juga memiliki
kemampuan dalam pembangunan kapal ferry ro-ro; --------------13.5 Analisis Dugaan Pelanggaran UU No. 5 Tahun 1999;------------------------------13.5.1 Bahwa ketentuan Pasal 22 UU Nomor 5 Tahun 1999 menyatakan:---------“Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain untuk mengatur
dan atau menentukan pemenang tender sehingga dapat mengakibatkan
terjadinya persaingan usaha tidak sehat.” -------------------------------------13.5.2 Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 22 UU No. 5 Tahun 1999 tersebut
dan direlevansikan dengan fakta-fakta hasil pemeriksaan maka Tim
Pemeriksa menilai sebagai berikut:----------------------------------------------13.5.2.1 Bahwa meskipun kapasitas Panitia Tender secara teknis tidak
memadai, namun Panitia Tender telah melaksanakan tugas
sesuai dengan ruang lingkup kewenangannya dan melakukan
evaluasi secara transparan di hadapan semua peserta tender
sehingga rangkaian tindakan Panitia Tender mulai dari
9
SALINAN
pembuatan/modifikasi spesifikasi teknis dan mengabaikan
checklist
yang
menyatakan
ketidaklengkapan
dokumen
penawaran PT Daya Radar Utama tersebut tidak dapat
dikategorikan sebagai tindakan yang mengarahkan PT Daya
Radar Utama sebagai pemenang tender;----------------------------13.5.2.2 Bahwa meskipun penilaian Panitia Tender terkait dengan
kualifikasi atau kemampuan peserta tidak tepat karena hanya
berdasarkan rumusan Kemampuan Dasar (KD) namun tindakan
tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai tindakan yang
mengarahkan PT Daya Radar Utama sebagai pemenang tender;13.5.2.3 Bahwa selanjutnya, peran Kepala SATKER BRR dan
Direktorat LLASDP dalam proses perencanaan tender tersebut
tidak dapat dikategorikan sebagai tindakan yang mengarahkan
PT Daya Radar Utama sebagai pemenang tender; ----------------13.6 Kesimpulan; --------------------------------------------------------------------------------13.6.1 Bahwa atas dasar analisis dugaan pelanggaran UU NO. 5 Tahun 1999
tersebut, maka Tim Pemeriksa menyimpulkan bahwa tindakan yang
dilakukan Panitia Tender, PT Daya Radar Utama, Kepala SATKER BRR
dan Direktorat LLASDP baik sendiri–sendiri maupun bersama–sama
dalam proses Tender Kapal 750 GT di BRR tersebut tidak dapat
dikategorikan sebagai tindakan persekongkolan; ------------------------------13.6.2 Bahwa oleh karena itu, maka Tim Pemeriksa menyimpulkan bahwa tidak
ada bukti terjadinya pelanggaran Pasal 22 UU No. 5 Tahun 1999 yang
dilakukan oleh Panitia Tender, PT Daya Radar Utama, Kepala SATKER
BRR dan Direktorat LLASDP;---------------------------------------------------14. Menimbang bahwa setelah selesainya Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan, perlu
dilakukan Sidang Majelis Komisi. Untuk itu, Komisi menerbitkan Penetapan Komisi
Pengawas Persaingan Usaha Nomor: 06/PEN/KPPU/III/2007 tentang Sidang Majelis
Komisi Perkara Nomor: 10/KPPU-L/2006 dalam jangka waktu selambat-lambatnya 30
(tiga puluh) hari kerja terhitung mulai tanggal 5 Maret 2007 sampai dengan
17 April 2007 dan menerbitkan Keputusan Komisi Nomor: 43/KEP/KPPU/III/2007
tentang Penugasan Anggota Komisi sebagai Majelis Komisi dalam Sidang Majelis
Komisi Perkara Nomor:10/KPPU-L/2006; ----------------------------------------------------15. Menimbang bahwa atas Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan, Majelis Komisi hanya
menerima tanggapan dari Direktorat LLASDP pada tanggal 7 Maret 2007 yang pada
pokoknya menyatakan bahwa dalam pelaksanaan aanwijzing, kapasitas Direktorat
LLASDP hanya membantu menjelaskan dari segi teknis pembangunan kapal,
sedangkan untuk spesifikasi teknis dalam Dokumen Teknis hanya memberikan
10
SALINAN
referensi sebagai contoh pembangunan kapal. Dokumen Teknis merupakan
kewenangan Panitia Lelang (Panitia Tender) sehingga Direktorat LLASDP tidak
bertanggung jawab atas hasil pelelangan (tender);--------------------------------------------16. Menimbang bahwa selanjutnya Majelis Komisi menilai telah mempunyai bukti dan
penilaian yang cukup untuk mengambil Putusan;----------------------------------------------TENTANG HUKUM
1. Menimbang bahwa berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan, pendapat atau
pembelaan para Terlapor, surat, dokumen dan alat bukti lainnya Majelis Komisi menilai
dan menyimpulkan hal-hal sebagai berikut: ----------------------------------------------------1.1
Tentang Identitas Terlapor:-------------------------------------------------------------1.1.1
Bahwa Terlapor I adalah Panitia Tender sebagaimana telah diuraikan pada
butir 13.1.1. Bagian Duduk Perkara yang dalam prakteknya telah
melaksanakan Tender Kapal 750 GT di BRR pada Tahun 2006
merupakan subyek hukum yang memenuhi persyaratan untuk dijadikan
sebagai Terlapor dalam perkara a quo; ------------------------------------------
1.1.2
Bahwa Terlapor II adalah PT Daya Radar Utama sebagaimana telah
diuraikan pada butir 13.1.2. Bagian Duduk Perkara yang dalam
prakteknya telah mengikuti Tender Kapal 750 GT di BRR pada Tahun
2006 merupakan subyek hukum yang memenuhi persyaratan untuk
dijadikan sebagai Terlapor dalam perkara a quo;-------------------------------
1.1.3
Bahwa Terlapor III adalah Kepala SATKER BRR sebagaimana telah
diuraikan pada butir 13.1.3. Bagian Duduk Perkara yang dalam
prakteknya telah menetapkan pemenang Tender Kapal 750 GT di BRR
pada Tahun 2006 merupakan subyek hukum yang memenuhi persyaratan
untuk dijadikan sebagai Terlapor dalam perkara a quo; -----------------------
1.1.4
Bahwa Terlapor IV adalah Direktorat LLASDP sebagaimana telah
diuraikan pada butir 13.1.4. Bagian Duduk Perkara yang dalam
prakteknya telah membantu pelaksanaan Tender Kapal 750 GT di BRR
pada Tahun 2006 khususnya pada hal teknis, merupakan subyek hukum
yang memenuhi persyaratan untuk dijadikan sebagai Terlapor dalam
perkara a quo; -----------------------------------------------------------------------
1.2
Tentang Pasar Bersangkutan; ----------------------------------------------------------1.2.1
Bahwa pasar bersangkutan dalam perkara ini adalah Tender Pekerjaan
Pembangunan 2 (dua) Unit Kapal Motor Penyeberangan Ukuran 750 GT
di Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Nangroe Aceh Darussalam – Nias
Satuan Kerja Pemeliharaan, Rehabilitasi, Peningkatan dan Pembanguan
11
SALINAN
Transportasi Laut Nangroe Aceh Darussalam selanjutnya disebut Tender
Kapal 750 GT di BRR; ----------------------------------------------------------1.3
Tentang Perencanaan Tender; ---------------------------------------------------------1.3.1
Peranan Kepala SATKER BRR dan Direktorat LLASDP ; ------------------1.3.1.1 Bahwa dalam proses perencanaan tender, Kepala SATKER BRR
melakukan pertemuan dengan Direktorat LLASDP untuk
membahas spesifikasi teknis kapal yang akan ditenderkan; -------1.3.1.2 Bahwa hasil dari pertemuan tersebut diperoleh fakta bahwa
Direktorat LLASDP menyerahkan prototipe spesifikasi kapal
ukuran 750 GT kepada Kepala SATKER BRR untuk digunakan
sebagai referensi dalam membuat spesifikasi teknis dokumen
tender;---------------------------------------------------------------------1.3.1.3 Bahwa selanjutnya, Panitia Tender membuat spesifikasi teknis
dalam dokumen tender dengan menggunakan referensi yang
diberikan oleh Kepala SATKER BRR tersebut dan melakukan
beberapa modifikasi guna menyesuaikan dengan kondisi kapal
yang dibutuhkan BRR; -------------------------------------------------1.3.1.4 Bahwa dengan demikian, tindakan Kepala SATKER BRR dan
Direktorat LLASDP dalam proses perencanaan tender tersebut
merupakan tindakan yang tidak dapat dikategorikan sebagai
bentuk pengaturan untuk menentukan pemenang tender; -----------
1.4
Tentang Proses Tender;------------------------------------------------------------------1.4.1
Perubahan Spesifikasi Teknis; ---------------------------------------------------1.4.1.1 Bahwa berdasarkan hasil rapat Kepala SATKER BRR dengan
Direktorat LLASDP tanggal 3 Maret 2006 disimpulkan kapal
yang direncanakan adalah ukuran 750 GT dan Kepala SATKER
BRR juga diberikan spesifikasi prototipe oleh Direktorat
LLASDP; -----------------------------------------------------------------1.4.1.2 Bahwa spesifikasi prototipe desain kapal tipe 750 GT tersebut
hanya mampu mengangkut 11 (sebelas) truk dan tidak memiliki
pintu samping (ramp side door); -------------------------------------1.4.1.3 Bahwa selanjutnya Kepala SATKER BRR beserta Panitia Tender
merubah tipe 600 GT menjadi 750 GT dengan daya angkut
14
(empat belas) truk dan 8 (delapan) kendaraan sedang/kecil dan
memiliki pintu samping (ramp side door);---------------------------1.4.1.4 Bahwa dengan demikian, tindakan Kepala SATKER BRR dan
Panitia Tender dalam merubah spesifikasi teknis merupakan
tindakan yang tidak dapat dikategorikan sebagai bentuk
pengaturan untuk menentukan pemenang tender;-------------------12
SALINAN
1.4.2
Evaluasi Administrasi; ------------------------------------------------------------1.4.2.1 Bahwa evaluasi administrasi dilakukan dengan sistem gugur, dan
untuk bisa lulus dalam evaluasi administrasi, peserta tender harus
dapat melengkapi semua persyaratan administrasi; -----------------1.4.2.2 Bahwa berdasarkan hasil evaluasi administrasi sebagaimana
dalam keterangan tabel di butir 13.3.3 Tentang Duduk Perkara,
2 (dua) dari 6 (enam) peserta tender dinyatakan tidak lulus oleh
Panitia Tender, yaitu: PT Industri Kapal Indonesia (Persero) dan
PT Indonesia Marine (Indomarine); ----------------------------------1.4.2.3 Bahwa tindakan Panitia Tender sebagaimana dalam butir 1.4.2.2.
di atas diakui kebenarannya dan disaksikan oleh semua peserta
tender;---------------------------------------------------------------------1.4.2.4 Bahwa dengan demikian, tindakan Panitia Tender yang tidak
meluluskan kedua peserta tender tersebut sesuai dengan
persyaratan administrasi dalam dokumen tender dan sesuai
dengan aturan yang berlaku dalam Keputusan Presiden Nomor 80
Tahun 2003; ---------------------------------------------------------------
1.4.3
Evaluasi Teknis dan Penawaran Harga;-----------------------------------------1.4.3.1 Bahwa evaluasi teknis dan evaluasi penawaran harga dilakukan
dengan sistem nilai (merit point system); ----------------------------1.4.3.2 Bahwa berdasarkan hasil evaluasi teknis dan evaluasi penawaran
harga sebagaimana dalam Tabel Hasil Evaluasi Teknis dan
Penawaran Harga di butir 13.3.4 Tentang Duduk Perkara, yang
menjadi peringkat pertama adalah PT Dok & Perkapalan Kodja
Bahari (Persero);---------------------------------------------------------1.4.3.3 Bahwa dengan demikian, tindakan Panitia Tender sudah sesuai
dengan persyaratan evaluasi yang diatur dalam dokumen tender;
1.4.4
Evaluasi Persyaratan Kualifikasi;------------------------------------------------1.4.4.1 Bahwa selanjutnya sesuai dengan dokumen tender, Panitia
Tender
melakukan
evaluasi
persyaratan
kualifikasi
yang
mengacu pada Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003; ------1.4.4.2 Bahwa Panitia Tender menginterpretasikan subbidang pekerjaan
yang sesuai adalah pekerjaan pembangunan kapal ferry ro-ro
penyeberangan; ----------------------------------------------------------1.4.4.3 Bahwa berdasarkan hasil evaluasi persyaratan kualifikasi
sebagaimana dalam keterangan tabel butir 13.3.5 Tentang Duduk
Perkara,
peserta
yang
memenuhi
persyaratan
kualifikasi
13
SALINAN
dinyatakan lulus oleh Panitia Tender adalah PT Daya Radar
Utama, sedangkan peserta lainnya tidak memenuhi persyaratan
kualifikasi dinyatakan gugur oleh Panitia Tender; ------------------1.4.4.4 Bahwa tindakan Panitia Tender yang menginterpretasikan
subbidang pekerjaan yang sesuai adalah hanya pekerjaan
pembangunan
kapal
ferry
mempertimbangkan pekerjaan
ro-ro
seharusnya
termasuk
pembangunan kapal yang
berbahan baku utama dari besi/baja; ----------------------------------1.4.4.5 Bahwa dengan demikian, walaupun tindakan Panitia Tender
dalam melakukan evaluasi persyaratan kualifikasi tidak sesuai
dengan persyaratan yang diatur dalam Keputusan Presiden
Nomor 80 Tahun 2003 namun tidak dimaksudkan untuk
mengatur pemenang tender;--------------------------------------------1.4.5
Usulan Penetapan Pemenang Tender;-------------------------------------------1.4.5.1 Berdasarkan hasil evaluasi administrasi, evaluasi teknis dan
penawaran harga, serta evaluasi persyaratan kualifikasi, Panitia
Tender mengusulkan PT Daya Radar Utama kepada Kepala
SATKER BRR untuk ditetapkan menjadi pemenang tender;------1.4.5.2 Bahwa dengan demikian, tindakan Panitia Tender yang
mengusulkan PT Daya Radar Utama kepada Kepala SATKER
BRR sebagai pemenang tender tidak dikategorikan sebagai
bentuk pengaturan pemenang tender; ----------------------------------
1.5
Tentang Kemampuan Peserta Tender; -----------------------------------------------1.5.1 Kemampuan PT Daya Radar Utama;--------------------------------------------1.5.1.1 Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, Majelis Komisi menilai
PT Daya Radar Utama selaku pemenang tender memiliki
kemampuan dan pengalaman dalam pembangunan kapal dengan
jenis yang sama dengan kapal yang ditenderkan; -------------------1.5.2 Kemampuan peserta lain selain PT Daya Radar Utama;----------------------1.5.2.1 Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, Majelis Komisi menilai
peserta tender lainnya yaitu PT. Adiluhung Sarana Segara, PT.
Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero), PT. Industri Kapal
Indonesia (Persero), dan PT. Dumas Tanjung Perak Shipyard
sebenarnya juga memiliki kemampuan dalam pembangunan
kapal ferry ro-ro; ---------------------------------------------------------
2. Menimbang bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut dan dikaitkan dengan dugaan
pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999, maka
Majelis Komisi menilai pemenuhan unsur-unsur pasal sebagai berikut;--------------------14
SALINAN
2.1
Bahwa ketentuan Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 menyatakan
“Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain untuk mengatur dan
atau menentukan pemenang tender sehingga dapat mengakibatkan terjadinya
persaingan usaha tidak sehat”; ------------------------------------------------------------
2.2
Menimbang bahwa Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 mengandung
unsur-unsur sebagai berikut: --------------------------------------------------------------2.2.1
Pelaku Usaha; ---------------------------------------------------------------------2.2.1.1 Bahwa yang dimaksud pelaku usaha berdasarkan Pasal 1
angka 5 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 adalah orang
perorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan
hukum
atau
bukan
badan
hukum
yang
didirikan
dan
berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum
negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama
melalui perjanjian, menyelenggarakan berbagai kegiatan usaha
dalam bidang ekonomi;-------------------------------------------------2.2.1.2 Bahwa pelaku usaha yang dimaksud adalah PT Daya Radar
Utama; --------------------------------------------------------------------2.2.1.3 Bahwa pelaku usaha tersebut telah mengikuti Tender Kapal
750 GT di BRR sebagaimana telah diuraikan pada butir 1.1
Bagian Tentang Hukum; -----------------------------------------------2.2.1.4 Bahwa dengan demikian, unsur pelaku usaha terpenuhi; ---------2.2.2
Bersekongkol dengan pihak lain untuk mengatur dan atau
menentukan pemenang tender;------------------------------------------------2.2.2.1 Bahwa benar Panitia Tender menggugurkan PT Industri Kapal
Indonesia (Persero) dalam evaluasi administrasi karena memang
sesuai dengan aturan yang berlaku dalam Keppres No. 80 Tahun
2003 dan Analisa Harga Satuan tidak memenuhi syarat karena
hanya mencantumkan daftar harga material. Dan hal tersebut
telah diakui dan disahkan oleh semua peserta tender termasuk
PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) sendiri; ---------------------2.2.2.2 Bahwa benar Panitia Tender meluluskan PT Daya Radar Utama
dalam
Tahap
I
(evaluasi
administrasi)
walaupun
tidak
melampirkan maker list karena maker list tidak dimuat dalam
persyaratan di Dokumen Tender dan Metode Pelaksanaan Kerja
tidak harus ditandatangani karena tidak diatur di dalam Dokumen
Tender;--------------------------------------------------------------------2.2.2.3 Bahwa benar Panitia Tender merubah tipe 600 GT menjadi
750 GT karena alasan daya tampung kendaraan. Walaupun
15
SALINAN
Direktorat LLASDP menyarankan kepada Kepala SATKER BRR
untuk menggunakan tipe 750 GT dengan spesifikasi teknis dan
prototipe dari konsultan PT. Mega Ocean Jaya, namun Panitia
Tender tidak memakai sepenuhnya spesifikasi teknis dan
prototipe tersebut karena hanya dapat menampung 11 (sebelas)
truk padahal yang diinginkan oleh Kepala SATKER adalah yang
dapat menampung 14 (empat belas) truk dan 8 (delapan)
kendaraan sedang/kecil; ------------------------------------------------2.2.2.4 Bahwa benar Panitia Tender hanya mempertimbangkan nilai
pengalaman
pembangunan
tertinggi
kapal
pada
ferry
subbidang
ro-ro
pekerjaan
saja
dan
dalam
tidak
mempertimbangkan pengalaman pekerjaan pembangunan kapal
lainnya yang terbuat dari bahan baku utama besi/baja. Hal ini
karena semata-mata keterbatasan kapasitas Panitia Tender dalam
menginterpretasikan nilai pengalaman tertinggi pada subbidang
pekerjaan yang sejenis sebagaimana dimaksud dalam KEPPRES
No. 80 Tahun 2003 dan bukan dalam upaya bersekongkol
sebagaimana dimaksud dalam unsur Pasal 22 UU No. 5 Tahun
1999; ----------------------------------------------------------------------2.1.1.5 Bahwa dengan demikian, unsur bersekongkol dengan pihak lain
untuk mengatur dan atau menentukan pemenang tender tidak
terpenuhi; ----------------------------------------------------------------2.3
Menimbang bahwa karena unsur bersekongkol dengan pihak lain untuk mengatur
dan atau menentukan pemenang tender tidak terpenuhi, maka Majelis Komisi
menilai unsur-unsur lain pada Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999
tidak perlu untuk dibuktikan lebih lanjut; ------------------------------------------------
3
Menimbang bahwa sebelum memutuskan, Majelis Komisi mempertimbangkan hal-hal
sebagai berikut: -------------------------------------------------------------------------------------3.1
Bahwa selama pemeriksaan ditemukan kelemahan Panitia Tender dalam
penyusunan spesifikasi teknis kapal yang akan ditenderkan. Hal tersebut
berpotensi adanya campurtangan pihak lain untuk mengarahkan spesifikasi teknis
kapal yang ditenderkan sehingga mengurangi independensi Panitia Tender;--------
3.2
Bahwa selama pemeriksaan ditemukan kelemahan dalam menilai kemampuan
dasar peserta tender yang hanya mempertimbangkan Nilai Pengalaman Tertinggi
pekerjaan pada subbidang yang sejenis yaitu pekerjaan pembangunan kapal ferry
ro-ro saja; -------------------------------------------------------------------------------------
3.3
Bahwa berkaitan dengan kelemahan tersebut, Majelis Komisi merekomendasikan
kepada Komisi untuk memberikan saran dan pertimbangan kepada BRR NADNias agar dalam menetapkan susunan keanggotaan Panitia Tender adalah yang
16
SALINAN
memiliki kualifikasi sesuai dengan bidang keahlian dalam pengadaan barang atau
jasa yang akan ditenderkan; ---------------------------------------------------------------4
Menimbang bahwa berdasarkan fakta dan kesimpulan di atas, serta dengan mengingat
Pasal 43 ayat (3) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999, Majelis Komisi: -----------------
MEMUTUSKAN
Menyatakan Panitia Tender, PT Daya Radar Utama, Kepala SATKER BRR, dan
Direktorat
LLASDP
tidak
terbukti
melanggar
Pasal
22
Undang-undang
Nomor 5 Tahun 1999 dalam Tender Kapal 750 GT di BRR; ---------------------------------
Demikian putusan ini ditetapkan melalui musyawarah dalam Sidang Majelis Komisi pada
hari Senin, tanggal 16 April 2007 dan dibacakan di muka persidangan yang dinyatakan
terbuka untuk umum pada hari yang sama oleh Majelis Komisi yang terdiri dari
Ir. H. Mohammad Iqbal sebagai Ketua Majelis, Prof. Dr. Ir. Ahmad Ramadhan Siregar, MS
dan Dr. Sukarmi, SH, MH, masing-masing sebagai Anggota Majelis, dengan dibantu oleh:
Akhmad Muhari, SH dan M. Hadi Susanto, SH masing-masing sebagai Panitera dengan
dihadiri oleh Terlapor II dan Terlapor IV.------------------------------------------------------------
Ketua Majelis,
ttd.
Ir.Mohammad Iqbal
Anggota Majelis,
Anggota Majelis,
ttd.
ttd.
Prof. Dr. Ir. Ahmad Ramadhan Siregar, MS
Dr. Sukarmi, SH, MH
Panitera,
ttd.
ttd.
M. Hadi Susanto, S.H.
Akhmad Muhari, S.H
17