Kuliah 9b dan 10 Penawaran dan Permintaan SDA 1
PENAWARAN
DAN
PERMINTAAN SDA
OLEH
AHYAR ISMAIL
DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
POKOK BAHASAN
Perkembangan
Ilmu
Pengetahuan Dalam Keairan
Permintaan dan Penawaran
SDA
PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
Upaya menelaah pengelolaan sumberdaya air
secara ilmiah dimulai pada tahun 1950an.
Thn 1950 utk pertama kalinya tersusun laporan
tentang pengembangan, pemanfaatan dan
perlindungan sumberdaya air. Laporan ini ditujukan
utk komisi kebijakan sumberdaya air Presiden USA
(President’s Water Resource Policy Commission)
Laporan ini menarik perhatian dan mendorong
dilakukannya penelitian-penelitian di beberapa
universitas
Thn 1955 program sumberdaya
air dirancang oleh Universitas
Harvard dikenal dengan
Program Air Harvard (Harvard
Water Program) yang bertujuan
mengembangkan metodologi
perencanaan dan perancangan
jaringan SDA yang modern dan
kompleks.
Metodologi yg dikembangkan
diarahkan pada dua sasaran :
1. Pemilihan secara dini
berbagai alternatif
pembangunan sistem
sumberdaya air yang diusulkan;
2. Menganalisis sistem diatas
utk mendapatkan rancangan
yang optimal.
1 Desember 1957 didirikan
Pusat Sumberdaya Air
Universitas California (University
of California Water Resource
Center). Produk pertamanya
penerapan metode programasi
dinamis (sequential multistage
dicision process through
dynamic programming).
Thn
1960an beberapa konferensi
dilaksanakan dan kaj iannya
difokuskan pada penaksiran proyeksi
kebut uhan air sert a cara- cara
m em enuhi perm int aan akan air di
m asa m endat ang. Selanj ut nya
konferensi diarahkan pada
pengem bangan, pem anfaat an dan
konservasi sum berdaya air.
Thn 1965 konferensi membahas
masalah-masalah khusus dalam
penelitian sumberdaya air yakni :
analisis ekonomi, manajemen air,
masalah penilaian, realokasi air,
masalah-masalah administratif dan
politis, hidrologi dan enginering,
serta program-program dan
kebutuhan-kebutuhan penelitian.
Meluasnya aktivitas pendidikan
dan penelitian di USA mendorong
terbentuknya Dewan Universitas
tentang Hidrologi (Universities
Council on Hydrology, UCOH) dan
kemudian berubah menjadi
(Universities Council on Water
Resource, UCOWR)
Pada thn yang hampir bersamaan
Kongres Amerika Serikat
mengesahkan Undang-Undang
tentang Penelitian Sumberdaya Air
(Water Resource Research Act)
Penelitian SDA ini juga dilakukan di
banyak negara di dunia dengan
membentuk pusat-pusat penelitian.
Diantaranya yang cukup terkenal :
1. The Water Research Association (WRA)
yang aktif menangani masalah
engineering dan manajemen SDA di
Inggris. Sasaran aktivitasnya diarahkan
pd analisis masalah penyimpanan air dan
penetapan aturan pengoperasian
reservoir
2. Cent re de Recherches et d’Essais de
Chat ou d’Elect ricit e de France ( CRECEF)
yang kegiat an penelit iannya diarahkan
pada m asalah penyim panan air di Perancis
3.The Technion- I srael I nst it ut e of
Technology di I srael m enangani berbagai
aspek dalam SDA secara bergant ian.
Tahap awal pada perm int aan air m sh
rendah m asalah yg dit angani adalah
pengendalian kelebihan air, kem udian saat
irigasi berkem bang aspek ekonom i
dlm sist em pengadaan air m enj adi fokus.
Di I ndonesia penanganan urusan keairan
t idak bert um pu pada sat u lem baga :
Depart em en PU cq. Dit j en Air m enangani
irigasi dan drainase di pem ukim an
Dept . Pert am bangan dan Energi dalam
kait annya ut k keperluan PLTA & PLTU
Dept an dan KLH dalam hal perlindungan
dan penyelam at an SDA
Pengelolaan SDA t dk dpt dit inj au secara
parsial m elainkan harus m encakup segala
aspek pendekat an ant ar disiplin
Hidronomika adalah suatu ilmu
pengetahuan antardisiplin tentang
pengelolaan SDA. Bidang telaahnya
meliputi analisis dan pemecahan
secara optimal masalah
pemanfaatan, pengembangan,
pengendalian, pemeliharaan,
konservasi, alokasi/distribusi,
pemurnian dan penggunaan ulang
SDA berkenaan dengan kendalakendala yg dihadapi
Berbagai ilm u penget ahuan yg erat
t erpadu dalam hidronom ika :
Hidronom ika m erupakan perpaduan
sej um lah ilm u penget ahuan m urni dan
ilm u- ilm u t erapan. Disisi lain m erupakan
perpaduan ilm u penget ahuan alam dan
ilm u sosial
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Hidrologi
Teknika
Ekonom ika
Teknologi Pert anian
Ekologi
Met eorologi
Sosiologi
POKOK PERMASALAHAN HIDRONOMI
Pokok perm asalahan dalam hidronom i
adalah Ket idakseim bangan ant ara
perm int aan dan penawaran yang dapat
bersifat kuant it at if, kualit at if at au
keduanya.
Bagaim ana penanganan t erhadap SDA j ika
Penawaran m elebihi Perm int aan dan j ika
t erj adi yang sebaliknya?
Tindakan kongkrit yang bagaim ana unt uk
m em enuhi kebut uhan air di m asa
m endat ang ?
PENAWARAN
DAN
PERMINTAAN
SUMBERDAYA AIR
PENAWARAN DAN PERMINTAAN SDA
Tiga pertanyaan besar dalam pengelolaan SDA
1. Upaya apa yg harus dilakukan guna
m engat asi kesenj angan ant ara ket ersediaan
air alam i dan perm int aan t erhadapnya?
2. Seberapa besar j aringan SDA hrs dibangun
dan seberapa luas wilayah yg hrs dilayani
3. Bagaim ana pengelolaan j aringan t adi agar
m encapai sasaran yg diinginkan secara
opt im al
Permintaan
air dikota besar belum
dapat terpenuhi akibat laju
urbanisasi dan aktivitas ekonomi
yang meningkat
Permasalahan :
1.Bagaim ana m anaj em en SDA harus
diopt im alkan dengan t erbat asnya
segala sum berdaya yg ada
2.Dist ribusi kuant it as dan kualit as
3.Modus penggunaan yg sangat
bervariasi ant ar lokasi
UU No.7 thn 2004 → New Paradigm
Public goods (tradisional-konvensional)
→ Economic goods
Pandangan tradisional-konvensional
melihat air sebagai barang publik yang
tidak dimiliki oleh siapapun, melainkan
dalam kepemilikan bersama,
sumberdaya alam yang dikelola secara
kolektif, bukan untuk dijual atau
diperdagangkan guna keuntungan
tertentu
Paradigma tradisional-konvensional
ini bertentangan dengan paradigma
pengelolaan air modern yang
berdasarkan pada nilai ekonomi
intrinsik dari air, yang dilandasi pada
asumsi adanya keterbatasan dan
kelangkaan air, serta dibutuhkannya
investasi atau biaya untuk
manajemen penyediaan air bersih
Air sebagai sumberdaya alam dapat berupa
persediaan (stock) dan sekaligus sebagai
aliran (flow)
Permasalahan besar yang dihadapi dalam
penawaran air adalah terjadinya pencemaran
akibat aktivitas ekonomi RT, industri ataupun
pertanian
Secara teoritis Polluter Pays Principles
merupakan solusi yang tepat untuk
mengatasi pencemaran
Permintaan air untuk kebutuhan
domestik di Indonesia berdasarkan
analisis water demand-supply 2020
oleh International Water Management
Institut (IWMI) (juta m3)
-- tahun 2010
-- tahun 2015
-- tahun 2020
8596,4
11660
20028
Hukum kekekalan massa menyatakan
bahwa jumlah massa sebelum dan
sesudah reaksi sama. Jd dalam proses
produksi dan jg konsumsi pasti diikuti
limbah tertentu.
Hukum kekekalan energi menjelaskan
tdk ada sistem yang efisien, sehingga
selain terjadi energi yg terpakai juga
terdapat energi yg terbuang atau
limbah
MODEL EKONOMI NEO-KLASIK VS EKOLOGIS
Dalam
Ekonomi Neo-klasik diasumsikan
sumberdaya alam dianggap = FP lainnya,
shg dlm proses maksimalisasi, eksternalitas
dianggap sama dengan nol.
Mengacu hukum kekekalan massa dan
Termodinamika II (kekekalan energi) : maka
selain terjadi penggunaan yg dikehendaki, jg
terjadi sisaan atau yg tdk dikehendaki
Dalam ekonomi neo klasik pengaruh
limbah atau sisaan dianggap sama
dengan nol (Tietenberg, 1998)
Ekonomi Ekologis : mensintesakan
ilmu ekonomi neo-Malthusian, neo
Klasik dan neo Marxist menganggap
perlu peninjauan kembali asumsi
lingkungan sebagai FP yg dicerminkan
dengan biaya ekstraksi atau sama
dengan FP lainnya (Prugh, 1995)
Perbedaan pola pandang mengenai
sumberdaya lingkungan menyebabkan
paradigma berfikir jg berbeda.
Pemikiran ekonomi neo klasik yg
mengabaikan pengaruh eksternalitas
cenderung menghasilkan perilaku
industriawan bersifat social trap yg
meniadakan eksternalitas yg tdk
menguntungkan dan hanya bersedia
mengeluarkan biaya produksi langsung
saja.
Dlm
model ekonomi neo-klasik ini
diabaikan mengenai kemajuan
teknologi yg dianggap sebagai salah
satu komponen utama utk
menjelaskan dampak aktivitas
ekonomi thd sumberdaya lingkungan.
Dampak = ∑ Pddk x Kekayaan x
Teknologi
Keseimbangan Produsen
(Ekonomi Neo-Klasik)
Dengan menganggap bahwa
sumberdaya air sama dengan
FP lain, maka keseimbangan
Produsen dpt dijelaskan dgn
gambar
Keseimbangan Produsen
(Ekonomi Neo-Klasik)
Dengan asumsi produsen bekerja pada
pasar persaingan dan berorientasi
memaksimalkan keuntungan, maka
keseimbangan produsen tercapai pada
saat P = MR + MC
Keseimbangan pasar tercapai pada harga
dan jumlah keseimbangan masing-masing
sebesar P* dan Q*
Perusahaan secara individu tdk
mampu mengubah harga yang
berlaku di pasar dan penerimaan
marjinal (MR) sama dengan
harga (P) yang berlaku di pasar.
Pada gambar diatas
keseimbangan produsen terjadi di
titik E yaitu dengan memproduksi
output sebanyak Q* unit
Biaya utk mempertahankan dan
memperbaiki kualitas lingkungan
dianggap sebagai biaya eksternal
dibebankan kepada masyarakat.
Kelangkaan sumberdaya dicerminkan
dengan scarcity rent
Sebaliknya ekonomi ekologis
menganggap bahwa aliran sumberdaya
bersifat dinamis dan terjadi proses
transformasi sumberdaya
SDA dianggap sbg kumpulan
segala sesuatu yang dpt
menghasilkan aliran barang2 dan
jasa2 yang berguna.
Sumberdaya alam mempunyai
fungsi regulasi, fungsi ruang dan
media tumbuh, fungsi produksi
dan fungsi informasi
Sumberdaya ini bervariasi ada yang
dapat diperbaharui, tdk dpt
diperbaharui dan kombinasi diantara
keduanya
Sumberdaya yg tdk dpt diperbaharui
umumnya langsung dpt dipakai dan
utk itu memerlukan proses daur
ulang. Tingkat eksploitasi secara
langsung akan mempengaruhi jumlah
sumberdaya yg dpt dieksploitasi.
Keseimbangan Produsen
(Ekonomi Ekologis)
Ekonomi ekologis memandang proses produksi
yang dilakukan suatu perusahaan
membebankan biaya eksternal kepada
masyarakat.
Perusahaan terjerat dlm social trap yg hanya
bersedia membayar sebesar biaya finansialnya,
sedangkan biaya perbaikan kualitas lingkungan
dibebankan pada masyarakat
Keseimbangan Produsen
(Ekonomi Ekologis)
Dengan demikian biaya sosial marjinal
(MSC) merupakan penjumlahan biaya
marjinal dan biaya kerusakan lingkungan
yang diakibatkan proses produksi.
Keseimbangan produsen menurut
ekonomi-ekologis dapat dilihat pada
Gambar 2 berikut
Keseimbangan Produsen
(Ekonomi Ekologis)
Dengan asumsi produsen bekerja pada
pasar persaingan dan berorientasi
memaksimalkan keuntungan serta
mengabaikan kerusakan lingkungan
akibat proses produksi yg dilakukan, maka
keseimbangan produsen tercapai pada
saat
P = MR + MC
Keseimbangan Produsen
(Ekonomi Ekologis)
Keseimbangan pasar (market
clearing) tercapai pada harga dan
jumlah keseimbangan masingmasing sebesar P* dan Q*
Jika perusahaan hanya bersedia
membayar biaya aktual saja, maka
akan berproduksi sebesar q* unit
Keseimbangan Produsen
(Ekonomi Ekologis)
Dengan produksi sejumlah q* unit
ini sebenarnya terdapat beban
biaya yang harus ditanggung
masyarakat
Dengan kata lain biaya eksternal
merupakan selisih antara MSC
dan MC.
Keseimbangan Produsen
(Ekonomi Ekologis)
Jadi jumlah output keseimbangan
dengan mempertimbangkan
biaya perbaikan lingkungan ini
akan lebih kecil dari q* unit
TERIMA KASIH
INSTALASI PENGOLAHAN AIR BERSIH
DAN
PERMINTAAN SDA
OLEH
AHYAR ISMAIL
DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
POKOK BAHASAN
Perkembangan
Ilmu
Pengetahuan Dalam Keairan
Permintaan dan Penawaran
SDA
PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
Upaya menelaah pengelolaan sumberdaya air
secara ilmiah dimulai pada tahun 1950an.
Thn 1950 utk pertama kalinya tersusun laporan
tentang pengembangan, pemanfaatan dan
perlindungan sumberdaya air. Laporan ini ditujukan
utk komisi kebijakan sumberdaya air Presiden USA
(President’s Water Resource Policy Commission)
Laporan ini menarik perhatian dan mendorong
dilakukannya penelitian-penelitian di beberapa
universitas
Thn 1955 program sumberdaya
air dirancang oleh Universitas
Harvard dikenal dengan
Program Air Harvard (Harvard
Water Program) yang bertujuan
mengembangkan metodologi
perencanaan dan perancangan
jaringan SDA yang modern dan
kompleks.
Metodologi yg dikembangkan
diarahkan pada dua sasaran :
1. Pemilihan secara dini
berbagai alternatif
pembangunan sistem
sumberdaya air yang diusulkan;
2. Menganalisis sistem diatas
utk mendapatkan rancangan
yang optimal.
1 Desember 1957 didirikan
Pusat Sumberdaya Air
Universitas California (University
of California Water Resource
Center). Produk pertamanya
penerapan metode programasi
dinamis (sequential multistage
dicision process through
dynamic programming).
Thn
1960an beberapa konferensi
dilaksanakan dan kaj iannya
difokuskan pada penaksiran proyeksi
kebut uhan air sert a cara- cara
m em enuhi perm int aan akan air di
m asa m endat ang. Selanj ut nya
konferensi diarahkan pada
pengem bangan, pem anfaat an dan
konservasi sum berdaya air.
Thn 1965 konferensi membahas
masalah-masalah khusus dalam
penelitian sumberdaya air yakni :
analisis ekonomi, manajemen air,
masalah penilaian, realokasi air,
masalah-masalah administratif dan
politis, hidrologi dan enginering,
serta program-program dan
kebutuhan-kebutuhan penelitian.
Meluasnya aktivitas pendidikan
dan penelitian di USA mendorong
terbentuknya Dewan Universitas
tentang Hidrologi (Universities
Council on Hydrology, UCOH) dan
kemudian berubah menjadi
(Universities Council on Water
Resource, UCOWR)
Pada thn yang hampir bersamaan
Kongres Amerika Serikat
mengesahkan Undang-Undang
tentang Penelitian Sumberdaya Air
(Water Resource Research Act)
Penelitian SDA ini juga dilakukan di
banyak negara di dunia dengan
membentuk pusat-pusat penelitian.
Diantaranya yang cukup terkenal :
1. The Water Research Association (WRA)
yang aktif menangani masalah
engineering dan manajemen SDA di
Inggris. Sasaran aktivitasnya diarahkan
pd analisis masalah penyimpanan air dan
penetapan aturan pengoperasian
reservoir
2. Cent re de Recherches et d’Essais de
Chat ou d’Elect ricit e de France ( CRECEF)
yang kegiat an penelit iannya diarahkan
pada m asalah penyim panan air di Perancis
3.The Technion- I srael I nst it ut e of
Technology di I srael m enangani berbagai
aspek dalam SDA secara bergant ian.
Tahap awal pada perm int aan air m sh
rendah m asalah yg dit angani adalah
pengendalian kelebihan air, kem udian saat
irigasi berkem bang aspek ekonom i
dlm sist em pengadaan air m enj adi fokus.
Di I ndonesia penanganan urusan keairan
t idak bert um pu pada sat u lem baga :
Depart em en PU cq. Dit j en Air m enangani
irigasi dan drainase di pem ukim an
Dept . Pert am bangan dan Energi dalam
kait annya ut k keperluan PLTA & PLTU
Dept an dan KLH dalam hal perlindungan
dan penyelam at an SDA
Pengelolaan SDA t dk dpt dit inj au secara
parsial m elainkan harus m encakup segala
aspek pendekat an ant ar disiplin
Hidronomika adalah suatu ilmu
pengetahuan antardisiplin tentang
pengelolaan SDA. Bidang telaahnya
meliputi analisis dan pemecahan
secara optimal masalah
pemanfaatan, pengembangan,
pengendalian, pemeliharaan,
konservasi, alokasi/distribusi,
pemurnian dan penggunaan ulang
SDA berkenaan dengan kendalakendala yg dihadapi
Berbagai ilm u penget ahuan yg erat
t erpadu dalam hidronom ika :
Hidronom ika m erupakan perpaduan
sej um lah ilm u penget ahuan m urni dan
ilm u- ilm u t erapan. Disisi lain m erupakan
perpaduan ilm u penget ahuan alam dan
ilm u sosial
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Hidrologi
Teknika
Ekonom ika
Teknologi Pert anian
Ekologi
Met eorologi
Sosiologi
POKOK PERMASALAHAN HIDRONOMI
Pokok perm asalahan dalam hidronom i
adalah Ket idakseim bangan ant ara
perm int aan dan penawaran yang dapat
bersifat kuant it at if, kualit at if at au
keduanya.
Bagaim ana penanganan t erhadap SDA j ika
Penawaran m elebihi Perm int aan dan j ika
t erj adi yang sebaliknya?
Tindakan kongkrit yang bagaim ana unt uk
m em enuhi kebut uhan air di m asa
m endat ang ?
PENAWARAN
DAN
PERMINTAAN
SUMBERDAYA AIR
PENAWARAN DAN PERMINTAAN SDA
Tiga pertanyaan besar dalam pengelolaan SDA
1. Upaya apa yg harus dilakukan guna
m engat asi kesenj angan ant ara ket ersediaan
air alam i dan perm int aan t erhadapnya?
2. Seberapa besar j aringan SDA hrs dibangun
dan seberapa luas wilayah yg hrs dilayani
3. Bagaim ana pengelolaan j aringan t adi agar
m encapai sasaran yg diinginkan secara
opt im al
Permintaan
air dikota besar belum
dapat terpenuhi akibat laju
urbanisasi dan aktivitas ekonomi
yang meningkat
Permasalahan :
1.Bagaim ana m anaj em en SDA harus
diopt im alkan dengan t erbat asnya
segala sum berdaya yg ada
2.Dist ribusi kuant it as dan kualit as
3.Modus penggunaan yg sangat
bervariasi ant ar lokasi
UU No.7 thn 2004 → New Paradigm
Public goods (tradisional-konvensional)
→ Economic goods
Pandangan tradisional-konvensional
melihat air sebagai barang publik yang
tidak dimiliki oleh siapapun, melainkan
dalam kepemilikan bersama,
sumberdaya alam yang dikelola secara
kolektif, bukan untuk dijual atau
diperdagangkan guna keuntungan
tertentu
Paradigma tradisional-konvensional
ini bertentangan dengan paradigma
pengelolaan air modern yang
berdasarkan pada nilai ekonomi
intrinsik dari air, yang dilandasi pada
asumsi adanya keterbatasan dan
kelangkaan air, serta dibutuhkannya
investasi atau biaya untuk
manajemen penyediaan air bersih
Air sebagai sumberdaya alam dapat berupa
persediaan (stock) dan sekaligus sebagai
aliran (flow)
Permasalahan besar yang dihadapi dalam
penawaran air adalah terjadinya pencemaran
akibat aktivitas ekonomi RT, industri ataupun
pertanian
Secara teoritis Polluter Pays Principles
merupakan solusi yang tepat untuk
mengatasi pencemaran
Permintaan air untuk kebutuhan
domestik di Indonesia berdasarkan
analisis water demand-supply 2020
oleh International Water Management
Institut (IWMI) (juta m3)
-- tahun 2010
-- tahun 2015
-- tahun 2020
8596,4
11660
20028
Hukum kekekalan massa menyatakan
bahwa jumlah massa sebelum dan
sesudah reaksi sama. Jd dalam proses
produksi dan jg konsumsi pasti diikuti
limbah tertentu.
Hukum kekekalan energi menjelaskan
tdk ada sistem yang efisien, sehingga
selain terjadi energi yg terpakai juga
terdapat energi yg terbuang atau
limbah
MODEL EKONOMI NEO-KLASIK VS EKOLOGIS
Dalam
Ekonomi Neo-klasik diasumsikan
sumberdaya alam dianggap = FP lainnya,
shg dlm proses maksimalisasi, eksternalitas
dianggap sama dengan nol.
Mengacu hukum kekekalan massa dan
Termodinamika II (kekekalan energi) : maka
selain terjadi penggunaan yg dikehendaki, jg
terjadi sisaan atau yg tdk dikehendaki
Dalam ekonomi neo klasik pengaruh
limbah atau sisaan dianggap sama
dengan nol (Tietenberg, 1998)
Ekonomi Ekologis : mensintesakan
ilmu ekonomi neo-Malthusian, neo
Klasik dan neo Marxist menganggap
perlu peninjauan kembali asumsi
lingkungan sebagai FP yg dicerminkan
dengan biaya ekstraksi atau sama
dengan FP lainnya (Prugh, 1995)
Perbedaan pola pandang mengenai
sumberdaya lingkungan menyebabkan
paradigma berfikir jg berbeda.
Pemikiran ekonomi neo klasik yg
mengabaikan pengaruh eksternalitas
cenderung menghasilkan perilaku
industriawan bersifat social trap yg
meniadakan eksternalitas yg tdk
menguntungkan dan hanya bersedia
mengeluarkan biaya produksi langsung
saja.
Dlm
model ekonomi neo-klasik ini
diabaikan mengenai kemajuan
teknologi yg dianggap sebagai salah
satu komponen utama utk
menjelaskan dampak aktivitas
ekonomi thd sumberdaya lingkungan.
Dampak = ∑ Pddk x Kekayaan x
Teknologi
Keseimbangan Produsen
(Ekonomi Neo-Klasik)
Dengan menganggap bahwa
sumberdaya air sama dengan
FP lain, maka keseimbangan
Produsen dpt dijelaskan dgn
gambar
Keseimbangan Produsen
(Ekonomi Neo-Klasik)
Dengan asumsi produsen bekerja pada
pasar persaingan dan berorientasi
memaksimalkan keuntungan, maka
keseimbangan produsen tercapai pada
saat P = MR + MC
Keseimbangan pasar tercapai pada harga
dan jumlah keseimbangan masing-masing
sebesar P* dan Q*
Perusahaan secara individu tdk
mampu mengubah harga yang
berlaku di pasar dan penerimaan
marjinal (MR) sama dengan
harga (P) yang berlaku di pasar.
Pada gambar diatas
keseimbangan produsen terjadi di
titik E yaitu dengan memproduksi
output sebanyak Q* unit
Biaya utk mempertahankan dan
memperbaiki kualitas lingkungan
dianggap sebagai biaya eksternal
dibebankan kepada masyarakat.
Kelangkaan sumberdaya dicerminkan
dengan scarcity rent
Sebaliknya ekonomi ekologis
menganggap bahwa aliran sumberdaya
bersifat dinamis dan terjadi proses
transformasi sumberdaya
SDA dianggap sbg kumpulan
segala sesuatu yang dpt
menghasilkan aliran barang2 dan
jasa2 yang berguna.
Sumberdaya alam mempunyai
fungsi regulasi, fungsi ruang dan
media tumbuh, fungsi produksi
dan fungsi informasi
Sumberdaya ini bervariasi ada yang
dapat diperbaharui, tdk dpt
diperbaharui dan kombinasi diantara
keduanya
Sumberdaya yg tdk dpt diperbaharui
umumnya langsung dpt dipakai dan
utk itu memerlukan proses daur
ulang. Tingkat eksploitasi secara
langsung akan mempengaruhi jumlah
sumberdaya yg dpt dieksploitasi.
Keseimbangan Produsen
(Ekonomi Ekologis)
Ekonomi ekologis memandang proses produksi
yang dilakukan suatu perusahaan
membebankan biaya eksternal kepada
masyarakat.
Perusahaan terjerat dlm social trap yg hanya
bersedia membayar sebesar biaya finansialnya,
sedangkan biaya perbaikan kualitas lingkungan
dibebankan pada masyarakat
Keseimbangan Produsen
(Ekonomi Ekologis)
Dengan demikian biaya sosial marjinal
(MSC) merupakan penjumlahan biaya
marjinal dan biaya kerusakan lingkungan
yang diakibatkan proses produksi.
Keseimbangan produsen menurut
ekonomi-ekologis dapat dilihat pada
Gambar 2 berikut
Keseimbangan Produsen
(Ekonomi Ekologis)
Dengan asumsi produsen bekerja pada
pasar persaingan dan berorientasi
memaksimalkan keuntungan serta
mengabaikan kerusakan lingkungan
akibat proses produksi yg dilakukan, maka
keseimbangan produsen tercapai pada
saat
P = MR + MC
Keseimbangan Produsen
(Ekonomi Ekologis)
Keseimbangan pasar (market
clearing) tercapai pada harga dan
jumlah keseimbangan masingmasing sebesar P* dan Q*
Jika perusahaan hanya bersedia
membayar biaya aktual saja, maka
akan berproduksi sebesar q* unit
Keseimbangan Produsen
(Ekonomi Ekologis)
Dengan produksi sejumlah q* unit
ini sebenarnya terdapat beban
biaya yang harus ditanggung
masyarakat
Dengan kata lain biaya eksternal
merupakan selisih antara MSC
dan MC.
Keseimbangan Produsen
(Ekonomi Ekologis)
Jadi jumlah output keseimbangan
dengan mempertimbangkan
biaya perbaikan lingkungan ini
akan lebih kecil dari q* unit
TERIMA KASIH
INSTALASI PENGOLAHAN AIR BERSIH