ARTIKEL PENAWARAN DAN PERMINTAAN Copy (1)

ARTIKEL PENAWARAN DAN PERMINTAAN

Pernahkah Anda mendengar Anda harus membeli perak sekarang, sebelum
terlambat?. Mungkin Anda telah mendengar Anda harus membeli koin perak, batang perak,
atau saham perak. Meskipun emas telah di pertumbuhan air mata selama lebih dari setahun
sekarang, karena ekonomi tidak baik dan jatuh dolar AS, para ahli banyak yang mengatakan
itu bahkan lebih penting untuk membeli perak..
Ada dua alasan mendasar mengapa para ahli mengatakan ini. Pertama, rasio harga
emas-ke-perak (yaitu, harga emas dibagi dengan harga perak) adalah jalan keluar yang
menderaberdasarkan tren historis. Dengan kata lain, emas telah berada di air mata, tetapi
kenaikan harga perak adalah cara belakang. Alasan (bahkan lebih penting) yang kedua,
adalah emas tidak pernah hilang, tetapi perak sebenarnya digunakan Ada ratusan aplikasi dari
perak, namun, cadangan kami sangat menurun.
Pada kenyataannya, permintaan dunia perak saat ini adalah sekitar 900 juta onsper
tahun, tetapi produksi perak di seluruh dunia rata-rata hanya 480 juta ons. Dengankata lain,
kami hanya memproduksi lebih dari setengah apa yang kami gunakan setiap tahun. Hal ini
menciptakan pasokan selalu pengetatan untuk komoditas yang terus tumbuh setiap tahun.
Berdasarkan data dari US Geological Survey (USGS), kami akan kehabisan perak
sebelum kita kehabisan setiap logam lainnya. USGS memperkirakan ada hanya 8,518000000000 ons perak tersisa di dunia, berdasarkan kurs pertambangan dunia saat ini
sebesar 600 juta ons per tahun, kami akan penambangan sekitar 15 milyar ons selama 25
tahun ke depan. Itu berarti kita bisa tambang semua perak yang tersisa dari bumi dalam 25

tahun berikutnya! Itulah definisi yang sangat pasokan sangat terbatas, namun permintaan
terus bertambah.Jadi, apa yang terjadi ketika permintaan terus bertambah untuk komoditas
yang sangat berguna dalam pasokan sangat terbatas? Harga tersebut meledak! Ketika pasokan
dunia perak secara efektif digunakan dengan tidak ada yang tersisa di bumi, setiap ons perak
Anda sendiri akan menjadi layak keberuntungan! Cara yang paling populer untuk membeli
perak adalah untuk membeli lelang perak. Dengan kata lain, membeli koin Amerika lelang
perak. Anda dapat membeli-kolektor kelas pada kolektor anggapan akan menawar sampai
harga, tapi elang perak sehari-hari Amerika memberikan biaya yang jauh lebih cara yang
efektif untuk membeli perak. Tentu saja, ada pilihan lain untuk membeli perak juga

PERMINTAAN DAN PENAWARAN
KONSEP PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Pengertian permintaan dan penawaran,hukum dan faktor yang mempengaruhi dalam
ekonomi terdapat permintaan (demand) dan penawaran (supply) yang saling bertemu dan
membentuk satu titik pertemuan dalam satu harga dan kuantitas (jumlah barang). setiap
transaksi perdagangan pasti adalah permintaan,penawaran,harga dan faktor yang
mempengaruhi.
A. Definisi permintaan dan penawaran
Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu
tertentu.sedangkan penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau di tawarkan pada

suatu harga dan waktu tertentu.
contoh permintaan adalah di pasar kebayoran lama yang bertindak sebagai permintaan adalah
pembeli,sedangkan penjuala adalah penawaran.ketika terjadi transaksi antara penbeli dan
penjual maka kedua nya akan sepakat terjadi transaksi pada harga tertentu yang mungkin
hasil dari tawar menawar yang alot.
B. Hukum permintaan dan penawaran
Hukum Permintaan
”Semakin rendah tingkat harga suatu barang akan semakin banyak barang tersebut yang
diminta, dan sebaliknya. Semakin tinggi tingkat harga suatu barang, akan semakin sedikit
permintaan barang tersebut (cateris paribus)”.
Hukum tersebut setara dengan : bila harga naik maka penawaran naik, penawaran
sedikit bila harga turun (hukum penawaran).Oleh karena itu permintaan dan penawaran
merupakan hal yang saling berkaitan. Hukum permintaan di atas memberikan gambaran
bahwa konsumen (pembeli) akan berlaku lebih konsumtif jika terjadi penurunan harga.
Konsumen menjadi lebih konsumtif terhadap barang maka barang tersebut makin banyak
diminta. Hal ini terjadi karena mereka ingin mendapatkan suatu kepuasan berupa keuntungan
yang sebanyak-banyaknya. Namun jika harga mulai menaik (tinggi) konsumen tidak lagi
mementingkan suatu barang tersebut untuk dikonsumsi lebih banyak. Tetapi mereka
cenderung untuk mengganti produk tersebut dengan barang yang lebih murah. Misalnya
dalam suatu kurun waktu tertentu permintaan terhadap gula tebu menurun dikarenakan harga

yang semakin meningkat. Sehingga konsumen yang biasanya menggunakan gula tebu akan
beralih ke penggunaan gula aren yang harganya lebih murah jika dibandingkan dengan gula
tebu.

Jika terjadi suatu permintaan yang tak terhingga atau melebihi batas maka hal ini akan
menjadikan suatu kondisi berupa kelangkaan barang (kebutuhan/keinginan seseorang atau
masyarakat lebih besar dari pada tersedianya barang dan jasa tersebut). Kelangkaan barang
ini terjadi ketika harga barang yang sangat murah banyak diminta oleh para konsumen
sehingga menimbulkan kelangkaan terhadap barang tersebut. Karena kelangkaan tersebut
maka harga yang sebelumnya jauh lebih murah, lambat laun akan meningkat. Dalam Hukum
Permintaan dijelaskan bahwa semakin rendah tingkat harga suatu barang akan semakin
banyak barang tersebut yang diminta, dan sebaliknya. Hal yang berbeda justru terjadi pada
saat hari raya tiba, pada saat hari raya harga-harga barang semakin naik tetapi permintaan
juga semakin bertambah. Hal ini disebabkan karena para pelaku ekonomi (khususnya para
pelaku rumah tangga) memerlukan kebutuhan yang lebih besar dari kondisi yang
sebelumnya. Dalam menghadapi hari raya semua orang yang merayakan membutuhkan
segala sesuatunya lebih banyak jika dibandingkan dengan hari biasa sehingga hal ini
dimanfaatkan bagi para pedagang untuk meraup untung sebesar-besarnya. Semakin banyak
permintaan maka semakin tinggi pula harga barang. Hal tersebut sangat bertentangan dengan
hukum permintaan ekonomi (Semakin rendah tingkat harga suatu barang akan semakin

banyak barang tersebut yang diminta, dan sebaliknya. Semakin tinggi tingkat harga suatu
barang, akan semakin sedikit permintaan barang tersebut) pada uraian di atas tersebut. Intinya
dalam perayaan hari raya penjual menginginkan adanya keuntungan besar sehingga mereka
memanfaatkan momen tersebut sebagai nilai tambah penjualan mereka dengan cara
memperoleh laba yang besar. Jadi hukum permintaan tidak berlaku mutlak pada asumsi
ceteris paribus.
Hukum Penawaran
”Menyatakan semakin tinggi tingkat harga suatu barang akan semakin banyak jumlah barang
yang ditawarkan , dengan anggapan cateris paribus”
Apabila harga naik, maka jumlah barang atau jasa yang ditawarkan meningkat. Jika harga
barang atau jasa turun, maka jumlah barang/jasa yang ditawarkan berkurang. Hukum
penawaran berbanding lurus dengan harga barang. Hukum ini juga tidak berlaku mutlak
cateris paribus. Semakin banyak penawaran harga cenderung turun. Harga akan naik bila
penawaran sedikit. Semakin tinggi harga semakin banyak pula penawaran yang dilakukan
dengan anggapan ceteris paribus. Setara dengan : bila harga naik maka permintaan turun,
permintaan semakin banyak bila harga turun (hukum permintaan).
C. Faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan (demand)
1. Perilaku konsumen/selera konsumen saat ini handphone blackberry sedang trend dan
banyak yang beli,tetapi beberapa tahun yang akan datang mungkin sudah dianggap kuno.
2. Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap

Jika roti tawar tidak ada atau harganya sangat mahal maka meisis,selai dan margarin akan
turun permintaannya.
3. Pendapatan/penghasilan konsumen

Orang yang punya tunjangan gaji dan pendapatan yang besar dapat membeli banyak barang
yang dia inginkan,tetapi jika pendapatannya rendah maka seseorang mungkin akan me
ngirit pemakaian barang yang dibelinya
4. Perkiraan harga dimasa depan
Barang yang harganya diperkirakan akan naik,maka orang akan menimbun atau membeli
ketika harganya masih rendah misalnya seperti bbm/bensin.
5. Banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen
Ketika flu burung/flu babi sedang merebak,produk masker pelindung akan sangat laris.
pada bulan puasa permintaan buah kurma,blewah,timun suri,sirup akan meningkat.
D. Faktor yang mempengaruhi tingkat penawaran (suply)
Biaya produksi dan tekhnologi yang digunakan tujuan perusahaan pajak ketersediaan dan
harga barang pengganti/pelengkap prediksi/perkiraan harga di masa depan pembahasan :
1. biaya produksi dan tekhnologi yang digunakan
Jika biaya produksi/pembuatan suatu produk sangat tinggi maka produsen akan membuat
produk lebih sedikit dengan harga jual yang mahal karena takut tidak mampu bersaing
dengan produk sejenis dan produk tidak laku terjual.dengan adanya tekhnologi canggih bisa

menyebabkan pemangkasan biaya produksi sehingga memicu penurunan harga.
2. Tujuan perusahaan
Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan
menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi.
Jika perusahaan ingin produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan
harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah
untuk menarik minat konsumen.
3. Pajak
Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusahan
menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun.
4. Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap
Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah maka konsumen akan ada
yang beralih ke produk yang lebih murah sehingga terjadi penurunan permintaan, akhirnya
penawaran pun dikurangi.
5. Prediksi / perkiraan harga di masa depan
Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri dengan
memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual lebih banyak
ketika harga naik akibat berbagai faktor.

Elastisitas Dalam Perekonomian

1. Pengertian Elastisitas
Salah satu pokok bahasan yang palin penting dari aplikasi ekonomi adalah konsep elastisitas.
Pemahaman dari elastisitas harga dari permitaan Dan penawaran membantu para ahli
ekonomi untuk menjawab suatu pertanyaan, yakni apa yang akan terjadi terhadap permintaan
Dan penawaran, jika ada perubahan harga? Apa yang terjadi pada “keseimbangan harga” bila
faktor-faktor yang mempengaruhi kurva demand Dan kurva supply beubah? Dan berapa besar
pengaruhnya?
Untuk menjawab ini pakailah konsep elastisitas.
Secara umum, elastisitas adalah suatu pengertian yang menggambarkan derajat
kepekaan/respon dari julah barang yang diminta/ ditawarkan akibat perubahan faktor yang
mempengaruhinya.
1.1 Elastisitas Permintaan
Elastisitas harga permintaan adalah suatu alat/konsep yang digunakan untuk mengukur
derajat kepekaan/ respon perubahan jumlah/ kualitas barang yang dibeli sebagai akibat
perubahan faktor yang mempengaruhi.
Dalam hal ini pada dasrnya ada tiga variabel utama yang mempengaruhi, maka dikenal tiga
elastisitas permintaan, yahitu :
1. elastisitas harga permintaan
2. elastisitas silang
3. elastisitas pendapatan

Elastisitas Harga Permintaan (the price elasticity of demand)
Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan/ respon jumlah permintaan akibat
perubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain merupakan perbadingan daripada
persentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan pada harga di
pasar, sesuai dengan hukum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun
Dan sebaliknya.
Sedangkan tanda elastisitas selalu negatif, karena sifat hubungan yang berlawanan tadi, maka
disepakati bahwa elastisitas harga ini benar indeksnya/koefisiennya dapat kurang dair, dama
dengan lebih besar dari satu Dan merupakan angka mutlak (absolute), sehingga
permintaannya dapat dikatakan :
1. Tidak elastisitas (in elastic)
2. Unitari (unity) dan
3. Elastis (elastic)
Dengan bentuk rumus umum sebagai berikut :
Dimana :
Eh = elastisitas harga permintaan
Q = Jumlah barang yang diminta

P = harga barang tersebut
Δ = delta atau tanda perubahan.

Hasil akhir dari elastisitas tersebut memberikan 3 kategori :
1. Apabila perubahan harga (ΔP) mengakibatkan perubahan yang lebih besar dari jumlah
barnag yang diminta (Δ Q), sisebut dengan elastisitas yang elastis (elastic), dimana besar
koefisiennya adalah besar dari satu (Eh.1). Nemtuk kurva permintaannya lebih landai. [ % ΔP
< % Δ Q].
2. Apabila persentase perubahan harga (% ΔP) sama besarnya dengan persentase perubahan
jumlah barang yang diminta (% Δ Q), disebut dengan elastisitas yang unity (unitari), dimana
besar koefisiennnya adalah sama dengan satu (eh=1), bentuk kurva permintaannya
membentuk sudut 45 derajat dari titik asal [% ΔP = % Δ Q].
3. Apabila persentase perubahan harga (% ΔP) mengakibatkan perubahan kenaikan jumlah
barang yang diminta (% Δ Q) yang lebih kecil,disebut dengan elastisitas yang in elastic
dimana besar keofisiennya lebih kecil dari satu (Eh % Δ Q].
Pembagian kedalam tiga kategori tersebut disebabkan karena perbedaan total penerimaan
(Total Renenue)nya sebagai akibat perubahan harga masing-masing kategori.
Pada suatu kurva permintaan akan terdapat ketiga keadan tersebut, tergantung dititik mana
mengjkurnya. Pada harga tinggi, elastisitasnya lebih besar dari satu atau elastis, pada harga
yang rendah elastisitasnya kurang dari satu atau tidak elastis (in elastic), sedangkan titik
tengah dari kurva permintaan mempunya elastisitas sama dengan satu atau unity (unitari),
Disamping tiga bentuk elastisitasharga permintaan diatas, ada dua lagi elastisitas harga
permintaan, yaitu :





Permintaan yang elastis sempurna (perfectly Elastic), ini merupakan tingkat yang paling
tinggi dari kemungkinan elastisitas, dimana respon yang paling besar dari jumlahbarang yang
diminta terhadap harga, bentuk kurva permintaannya merupakan garis horizontal dengan
sempurna sejajar dengan sumbu gabris horizontal dengan sempurna sejajar dengan sumbu
datar, besar elastisitasnya tidak berhingga (Eh =ς) pada kondisi ini berapapun jumlah
permintaan, harga tidak berubah atau pada tingkat harga yang jumlah permintaan dapat lebih
banyak.
Kurva permintaan yang tidak elastis sempurna (perfectly inelastic), ini merupakan tingkat
paling rendah dari elastisitas, dimana respon yang jumlah permintaan barang terhadap
perubahan harga adalah sangat kecil, bentuk kurva permintaannya vertikal dengan sempurna
sejajar dengan sumbu tegak, besar koefisien elastisitasnya adalah nol (Eh = 0), artinya
bagaimanapun harga tinggi, konsumen tidak akan mengurangi jumlah permintaannya.
Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Harga Permintaan
Elastisitas harga permintaan mengukur tingkat reaksi konsumer terhadap perubahan harga.
Elastisitas ini dapat menceritakan pada produsen apa yang terjadi terhadap penerimaan
penjualan mereka, jika mereka merubah strategi harga, apakah kenaikan/menurunkan jumlah

barang yang akan dijualnya.
Ada beberapa faktor yang menentukan elastisitas harga permintaan :

1.
2.
3.
4.

Tersedia atau tidaknya barang pengganti di pasar
Jumlah pengguna/tingkat kebutuhan dari barang tersebut
Jenis barang dan pola preferensi konsumen
Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan harga/periode waktu
penggunaan barang tersebut.
5. Kemampuan relatif anggaran untuk mengimpor barang
Elastisitas akan besar bilamana :
1. terdapat banyak barang subsitusi yang baik
2. harga relatif tinggi
3. ada banyak kemungkinan-kemungkinan penggunaan barang lain
Elastisitas umumnya akan kecil, bilamana :
1. benda tersebut digunakan dengan kombinasi benda lain
2. barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak, dan dengan harga-harga yang
rendah.
3. Untuk barang tersebut tidak terdapat barang-barang substitusi yang baik, Dan benda tersebut
sangat dibutuhkan.
Elastisitas Silang dalam permintaan (The Cross Price Elasticity of demand)
Permintaan konsumen terhadap suatu barang tidak hanya tergantung pada harga barang
tersebut. Tetapi juga pada preferensi konsumen, harga barang subsitusi dan komplementer
Dan juga pendapatan.
Para ahli ekonomi mencoba mengukur respon/reaksi permintaan terhadap harga yang
berhubungan dengan barang tersebut, disebut dengan elastisitas silang (Cross Price Elasticity
of demand)
Perubahan harga suatu barang akan mengakibatkan pergeseran permintaan kepada produk
lain, maka elastisitas silang (Exy) adalah merupakan persentase perubahan permintaan dari
barang X dibagi dengan persentase perubahan harga dari barang Y
Apabila hubungan kedua barang tersebut (X dan Y) bersifat komplementer (pelengkap)
terhadap barang lain itu, maka tanda elastisitas silangnya adalah negatif, misalnya kenaikan
harga tinta akan mengakibatkan penurunan permintaan terhadap pena.
Apabila barang lain tersebut bersifat substitusi (pengganti) maka tanda elastisitas silangnya
adalah positif, misalnya kenaikan harga daging ayam akan mengakibatkan kenaikan jumlah
permintaan terhadap daging sapi Dan sebaliknya.
Bentuk umum dari Elastisitas silang adalah :
Perlu dicatat bahwa indeks/koefisien elastisitas tidak sama dengan lereng dari kurva atau
slope dari kurva permintaan. Bila elastisitas tersebut no (0) berarti tidak ada hubungan antara
suatu barang dengan barang lain.
Elastisitas Pendapatan dalam Permintaan (The Income Elasticity of Demand)
Suatu perubahan (peningkatan/penurunan) daripada pendapatan konsumer akan berpengaruh
terhadap permintaan berbagai barang, besarnya pengaruh perobahan tersebut diukur dengan
apa yang disebut elastisitas pendapatan.

Elastisitas pendapatan ini dapat dihitung dengan membagi persentase perubahan jumlah
barang yang diminta dengan persentase perobahan pendapatan, dengan rumus.
Jika Em = 1 (Unity), maka 1 % kenaikan dalam pendapatan akan menaikkan 1 % jumlah
barang yang diminta;
Jika Em >1 (Elastis), maka orang akan membelanjakan bahagian yang lebih besar dari
pendapatan terhadap barang.
Jika pendapatan naik; jika Em < 1 (in Elastis), maka orang akan membelanjakan bahagian
pendapatan yang lebih kecil untuk suatu barang, bila pendapatannya naik.
Apabila yang terjadi adalah kenaikkan pendapatan yang berakibatkan naiknya jumlah barang
yang diminta, maka tanda elastisitas tersebut adalah positif dan barang yang diminta sebut
barang normal atau superior.
Bila kenaikan dalam pendapatan tersebut berakibat berkurangnya jumlah suatu barang yang
diminta, maka tanda elastisitas terhadap barang tersebut adalah negatif dan barang ini disebut
dengan barang inferior atau giffen.
1.2 Elastisitas Penawaran
Elastisitas Harga Penawaran (The Price Elasticity of Suply)
Sama hal dengan perhatian elastisitas harga pada permintaan, maka pengertian elastisitas
harga pada penawaran, diartikan sebagai suatu alat untuk mengukur respon produsen
terhadap perobahan harga, penghitungan elastisitas harga penawaran sama dengan
penghitungan pada elastisitas harga permintaan, hanya saja perbedaan pengertian jumlah
barang diminta diganti dengan jumlah barang yang ditawarkan.
Dimana :
Q

adalah jumlah barang yang ditawarkan;

P

adalah harga barang;

S

adalah delta atau perobahan.

Seperti terhadap koefisien elastisitas harga permintaan, koefisien penawaran tersebut juga
dapat dibagi kedalam tiga kategori, yaitu :






Elastis (Es > 1)
In Elastis (Es < 1),
Unity (Es = 1).
Elastis Sempurna (Es = ~ );
In Elastis Sempurna (Es = 0).
Disamping tiga bentuk elastisitasharga permintaan diatas, ada dua lagi elastisitas harga
permintaan, yaitu :

1. Permintaan yang elastis sempurna (perfectly Elastic), ini merupakan tingkat yang paling
tinggi dari kemungkinan elastisitas, dimana respon yang paling besar dari jumlahbarang yang
diminta terhadap harga, bentuk kurva permintaannya merupakan garis horizontal dengan

sempurna sejajar dengan sumbu gabris horizontal dengan sempurna sejajar dengan sumbu
datar, besar elastisitasnya tidak berhingga (Eh =ς) pada kondisi ini berapapun jumlah
permintaan, harga tidak berubah atau pada tingkat harga yang jumlah permintaan dapat lebih
banyak.
2. Kurva permintaan yang tidak elastis sempurna (perfectly inelastic), ini merupakan tingkat
paling rendah dari elastisitas, dimana respon yang jumlah permintaan barang terhadap
perubahan harga adalah sangat kecil, bentuk kurva permintaannya vertikal dengan sempurna
sejajar dengan sumbu tegak, besar koefisien elastisitasnya adalah nol (Eh = 0), artinya
bagaimanapun harga tinggi, konsumen tidak akan mengurangi jumlah permintaannya.
Elastisitas Penawaran Ditinjau dari Sudut Waktu
Elastisitas penawaran juga tergantung kepada waktu, apabila harga berobah, para ahli
ekonomi membedakan tiga waktu/masa bagi produsen dalam rangka menyesuaikan jumlah
barang yang akan ditawarkan dengan perobahan harga tersebut.
Secara umum, semakin lebih panjang waktu produsen untuk menyesuaikan diri terhadap
perobahan harga, semakin besar elastisitas penawaran.
Adapun tiga waktu tersebut adalah :
(1) tiga Immediate Run / Momentary Period / Market Period, suatu periode waktu yang
sangat pendek, dimana jumlah barang yang terdapat di pasar tidak dapat dirubah, yaitu hanya
sebanyak yang ada di pasar, kurva penawaran in elastis sempurna.
Seperti yang diperlihatkan gambar.
The short Run, adalah suatu periode waktu yang cukup panjang bagi suatu perusahaan untuk
memproduksi barang, tetapi tidak cukup panjang untuk mengembangkan kapasitas atau
masuk pasar bagi perusahaan baru, sehingga out put hanya dapat dikembangkan sebatas
kapasitas yang ada, bentuk kurva penawaran Unity.
The Long Run, adalah suatu periode waktu yang sangat panjang bagi perusahaan baru untuk
masuk kedalam pasar dan bagi perusahaan lama untuk membuat perencanaan untuk
pengembangan perusahaan yang lebih memungkinkan untuk menyesuaikan diri dengan
perobahan harga, bentuk kurva penawarannya lebih elastis,
Cara Menghitung Elastisitas Permintaan
Secara garis besar ada dua cara dalam mengukur besaran elastisitas permintaan, yaitu :
(1) Elastisitas Titik (Point elasticity)
Cara ini digunakan untuk mengukur elastisitas yang perubahan harga dan jumlah yang
diminta relatif sangat kecil atau limit mendekati nol, hal ini dapat dibuktikan,
(1) Elastisitas Busur (Art Elastisity)
Cara kedua ini digunakan untuk mengukur perubahan harga dan jumlah permintaan yang
besar.
Cara penghitungan ini terbagi dalam dua bentuk :

1. Elastisitas Jarak.
Suatu cara mengukur elastisitas yang besar, tetapi bersifat searah, seperti diukur dari titik A
ke titik B tidak sama besar hasilnya bila diukur dari titik B ke titik A.
2. Elastisitas Jarak dengan Modifikasi / mid point;
Suatu cara dalam mengukur besaran elastisitas tanpa memperhatikan arah, apakah dimulai
dari titik A ke titik B atau sebaliknya, dimana cara ini tidak akan ada perbedaan dari hasilnya,
tujuan dari metode perhitungan ini adalah untuk mengatasi kelemahan pada cara pengukuran
jarak (a).