kebijakan sk 2017 + alur penyusunan keputusan - 30 November 2016

(1)

RAPAT PERSIAPAN

PENYUSUNAN SK 2017

BIRO HUKUM


(2)

TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR

(Perpres Nomor 65 Tahun 2015 tentang Kementerian PPN, Perpres Nomor 20 Tahun 2016 yang diubah Perpres Nomor 66 Tahun 2015 tentang Bappenas, dan Permen Nomor 4

Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja KemenPPN/Bappenas)

Tugas

melaksanakan koordinasi

penelaahan dan

penyusunan peraturan perundang-undangan,

advokasi, serta dokumentasi data dan informasi produk hukum.

Fungsi:

a. penyiapan penyusunan peraturan perundang-undangan;

b. penyiapan pemberian

pertimbangan, fasilitasi, serta pendampingan dan bantuan hukum; dan

c. pelaksanaan kajian dan pengembangan peraturan perundang-undangan dan produk hukum, pelaksanaan pembinaan kesadaran hukum, serta pengumpulan,

penyiapan, pengelolaan data dan informasi peraturan perundang-undangan dan produk hukum.


(3)

PENGERTIAN KEPUTUSAN

(PermenPPN No. 7 Tahun 2014 ttg Pedoman Penyusunan

Peraturan Perundang-undangan dan Keputusan di

Kementerian PPN/Bappenas)

3

Keputusan adalah peraturan tertulis

yang dibuat oleh

-

Menteri PPN, atau

-

Sesmen/Sestama atau

-

Deputi atau

-

Irtama

yang bersifat :

-

menetapkan,

-

mengikat individu, dan

-

pada umumnya berlaku untuk jangka


(4)

PENGERTIAN KEPUTUSAN

(PermenPAN No. 80 Tahun 2012 ttg Pedoman Tata

Naskah Dinas)

4

Keputusan adalah naskah dinas yang

memuat

kebijakan

yang

bersifat menetapkan

, tidak

bersifat mengatur, dan merupakan pelaksanaan

kegiatan, yang digunakan untuk:

1)

menetapkan/mengubah

status

kepegawaian/personal/

keanggotaan/material/peristiwa;

2)

menetapkan/mengubah/membubarkan

suatu

kepanitiaan/ tim

;

3) menetapkan pelimpahan wewenang.

Pejabat

yang

berwenang

menetapkan

dan

menandatangani Keputusan adalah pejabat yang

berwenang berdasarkan lingkup tugas, wewenang,

dan tanggung jawabnya.


(5)

SIFAT KEPUTUSAN

5

Tidak abstrak

Berwujud tertentu atau dapat

diwujudkan

KONKRIT

Tidak ditunjukan untuk umum

tetapi merujuk pada pihak

tertentu atau peristiwa tertentu

INDIVIDU

AL

Definitif

Menimbulkan dampak hukum


(6)

ASAS PENYUSUNAN KEPUTUSAN

6

1. EFEKTIF DAN EFISIEN

Penyelenggaraan tata naskah dinas perlu dilakukan secara efektif dan efisien dalam penulisan, penggunaan ruang atau lembar naskah dinas, spesifikasi informasi, serta dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik, benar, dan lugas.

2. PEMBAKUAN

Naskah dinas diproses dan disusun menurut tata cara dan bentuk yang telah dibakukan.

3. PERTANGGUNGJAWABAN

Penyelenggaraan tata naskah dinas dapat dipertanggungjawabkan dari segi isi, format, prosedur, kewenangan, dan keabsahan.

4. KETERKAITAN

Kegiatan penyelenggaraan tata naskah dinas dilakukan dalam satu kesatuan sistem administrasi umum.

5. KECEPATAN DAN KETEPATAN

Naskah dinas harus dapat diselesaikan secara cepat, tepat waktu, dan tepat sasaran dalam redaksional, prosedural, dan distribusi.

6. KEAMANAN

Tata naskah dinas harus aman dalam penyusunan, klasifikasi, penyampaian kepada yang berhak, pemberkasan, kearsipan, dan distribusi.


(7)

KEBIJAKAN PENYUSUNAN KEPUTUSAN

2017

7

Diajukan lebih awal tahun

Menjelaskan urgensi/alasan

pembentukan Tim dan outcome

kegiatan yang diharapkan dalam

memo pengusulan

Tidak berlaku surut

berdasarkan pada ketentuan


(8)

Alur Kerja Penyusunan

Keputusan Menteri dan

Keputusan Sekretaris

Kementerian


(9)

tembusan Usulan Kepsesmen tembusan Koordinasi Penyiapan Keputusan Menteri substansi Penetapan Kepsesmen Usulan Kepmen PPN tembusan Koordinasi Penyiapan Keputusan Menteri tembusan substansi Paraf Kepmen PPN

  Kepmen PPNPenetapan

Paraf Draft Kepmen PPN   Paraf Draft Kepmen PPN   Usulan Kepmen PPN   Ketersediaa n Anggaran   Usulan Kepsesmen   Ketersediaa n Anggaran   Paraf Draft Kepsesmen

Alur Penyusunan Keputusan

Menteri dan


(10)

Permen PPN/Kepala Bappenas 7

Tahun 2014

Pasal 17 – 22

1. Rancangan Keputusan Menteri/Keputusan Sekretaris Kementerian disiapkan oleh Pejabat Eselon I/II yang bersangkutan sesuai dengan tugas dan fungsinya;

2. Rancangan Keputusan disampaikan oleh Pejabat Eselon I/II pengusul secara tertulis kepada Sekretaris Kementerian dan/atau Kepala Biro Hukum, dengan tembusan kepada Kepala Biro Renortala disertai penjelasan dasar pertimbangan, dasar hukum, dan pokok-pokok materi yang diatur, serta soft copy dari Rancangan Keputusan Menteri atau Keputusan Sekretaris Kementerian;

3. Dalam hal Rancangan Keputusan yang merupakan perubahan atas Keputusan yang sudah ada, dalam penyampaiannya dilampirkan persandingan Keputusan Menteri atau Keputusan Sekretaris Kementerian yang akan diubah dengan Rancangan Keputusan Menteri atau Keputusan Sekretaris Kementerian yang diajukan;


(11)

Tindak lanjut usulan konsep

keputusan oleh Biro Hukum

4. Kepala Biro Hukum setelah menerima Rancangan Keputusan dapat berkoordinasi dan melakukan pembahasan bersama dengan unit kerja pengusul, Kepala Biro Renortala, dan/atau Unit Kerja lain yang terkait;

5. Dalam hal Rancangan Keputusan membutuhkan pertimbangan khusus, Kepala Biro Hukum memberikan telaah secara tertulis kepada Pejabat Eselon I/II pengusul dan/atau Sekretaris Kementerian;

6. Dalam hal Rancangan Keputusan mengakibatkan pembebanan keuangan negara , Kepala Biro Hukum meminta konfirmasi mengenai ketersediaan anggaran kepada Kepala Biro Renortala  Semua SK pasti ada konsekuensi honor;

7. Dalam hal pembahasan Rancangan Keputusan telah selesai dilakukan, Pejabat Eselon I pengusul membubuhkan paraf di sebelah kanan nama jabatan Menteri;


(12)

8. Kepala Biro Hukum menyampaikan Rancangan Keputusan Menteri yang telah dicetak di kertas berlogo Garuda Emas kepada Sekretaris Kementerian untuk dibubuhi paraf pada sebelah kanan nama jabatan Menteri dan dilampiri dengan Rancangan Keputusan Menteri yang telah diparaf Eselon I pengusul.

9. Sekretaris Kementerian menyampaikan Rancangan

Keputusan Menteri kepada Menteri untuk ditetapkan

10. Dalam hal Keputusan telah ditetapkan, Biro Hukum memberi nomor dan membuatkan salinan pada Keputusan 11. Biro Hukum menyimpan salinan Keputusan kepada Unit

Kerja pengusul dan Kepala Biro Renortala.

12. Biro Renortala menyebarluaskan kepada Pejabat Eselon I, Pejabat Eselon II dan pejabat terkait


(13)

Alur Kerja Penyusunan

Keputusan Deputi dan

Keputusan Inspektur

Utama


(14)

Konsep Keputusan tembusan KeputusanUsulan

Penetapan Keputusan

Melakukan koreksi Mengirim kembalii Konsep Keputusan

Untuk diperbaiki Koordinasi

Keputusan

Deputi/Irtama Eselon II Kepala Biro Hukum Kepala Biro Renortala

Perbaikan Keputusan

Penomoran dan Pengadministrasian

Salinan/ Fotocopy

Alur Penyusunan Keputusan Deputi

dan Irtama


(15)

Permen PPN/Kepala Bappenas 7 Tahun 2014

Pasal 23

1. Rancangan Keputusan Deputi dan/atau Rancangan

Keputusan Inspektur Utama disiapkan oleh Pejabat Eselon II di bawah Deputi dan Inspektur Utama.

2. Rancangan Keputusan tersebut dikonsultasikan dengan Biro Hukum sebelum ditetapkan.

3. Dalam hal Keputusan Deputi dan Keputusan Inspektur Utama telah ditetapkan, penomoran dilakukan oleh

sekretariat Deputi dan/atau sekretariat Inspektorat Utama. 4. Copy/Salinan Keputusan Deputi dan/atau Keputusan

Inspektur Utama yang telah ditetapkan disampaikan


(16)

TERIMA KASIH

kritik dan saran:

Email

:

biro.hukum@bappenas.go.id

Website :

www.birohukum.bappenas.go.i


(1)

Tindak lanjut usulan konsep

keputusan oleh Biro Hukum

4. Kepala Biro Hukum setelah menerima Rancangan Keputusan dapat berkoordinasi dan melakukan pembahasan bersama dengan unit kerja pengusul, Kepala Biro Renortala, dan/atau Unit Kerja lain yang terkait;

5. Dalam hal Rancangan Keputusan membutuhkan pertimbangan khusus, Kepala Biro Hukum memberikan telaah secara tertulis kepada Pejabat Eselon I/II pengusul dan/atau Sekretaris Kementerian;

6. Dalam hal Rancangan Keputusan mengakibatkan pembebanan keuangan negara , Kepala Biro Hukum meminta konfirmasi mengenai ketersediaan anggaran kepada Kepala Biro Renortala  Semua SK pasti ada konsekuensi honor;

7. Dalam hal pembahasan Rancangan Keputusan telah selesai dilakukan, Pejabat Eselon I pengusul membubuhkan paraf di sebelah kanan nama jabatan Menteri;


(2)

8. Kepala Biro Hukum menyampaikan Rancangan Keputusan Menteri yang telah dicetak di kertas berlogo Garuda Emas kepada Sekretaris Kementerian untuk dibubuhi paraf pada sebelah kanan nama jabatan Menteri dan dilampiri dengan Rancangan Keputusan Menteri yang telah diparaf Eselon I pengusul.

9. Sekretaris Kementerian menyampaikan Rancangan

Keputusan Menteri kepada Menteri untuk ditetapkan

10. Dalam hal Keputusan telah ditetapkan, Biro Hukum memberi nomor dan membuatkan salinan pada Keputusan 11. Biro Hukum menyimpan salinan Keputusan kepada Unit

Kerja pengusul dan Kepala Biro Renortala.

12. Biro Renortala menyebarluaskan kepada Pejabat Eselon I, Pejabat Eselon II dan pejabat terkait


(3)

Alur Kerja Penyusunan

Keputusan Deputi dan

Keputusan Inspektur

Utama


(4)

Konsep Keputusan tembusan KeputusanUsulan

Penetapan Keputusan Melakukan koreksi Mengirim kembalii Konsep Keputusan Untuk diperbaiki Koordinasi Keputusan

Deputi/Irtama Eselon II Kepala Biro Hukum Kepala Biro Renortala

Perbaikan Keputusan Penomoran dan Pengadministrasian Salinan/ Fotocopy

Alur Penyusunan Keputusan Deputi

dan Irtama


(5)

Permen PPN/Kepala Bappenas 7 Tahun 2014

Pasal 23

1. Rancangan Keputusan Deputi dan/atau Rancangan

Keputusan Inspektur Utama disiapkan oleh Pejabat Eselon II di bawah Deputi dan Inspektur Utama.

2. Rancangan Keputusan tersebut dikonsultasikan dengan Biro Hukum sebelum ditetapkan.

3. Dalam hal Keputusan Deputi dan Keputusan Inspektur Utama telah ditetapkan, penomoran dilakukan oleh

sekretariat Deputi dan/atau sekretariat Inspektorat Utama. 4. Copy/Salinan Keputusan Deputi dan/atau Keputusan

Inspektur Utama yang telah ditetapkan disampaikan


(6)

TERIMA KASIH

kritik dan saran:

Email

:

biro.hukum@bappenas.go.id

Website :

www.birohukum.bappenas.go.i