105420 AKJ 2005 09 06 Lokakarya Pro Gender

NASKAH APA KABAR JOGJA
Judul
Lokasi
Reporter & Camerawan
Tanggal Liputan

: Lokakarya Pro Gender
: UPN Babarsari
: Rina dan Widi
: 6 September 2005

Upaya untuk memberdayakan perempuan dan meningkatkan perlindungan pada anak / hanya sebatas
retorika saja belaka kalau tidak ada dukungan dari pemerintah / jajaran legislative / yudikatif / masyarakat /
kalangan perguruan tinggi / ataupun dari pelaku media massa // Dalam kenyataannya / masih ada persepsi yang
tidak sama berkaitan dengan upaya pemberdayaan perempuan / dan perlindungan anak sehingga memunculkan
satu opini yang kurang mendukung untuk mewujudkan program –program yang terkait dengan itu //
Dalam kerangka berpikir semacam ini / maka sosialisasi tentang pemberdayaan perempuan / dan
perlindungan anak perlu terus menerus dilakukan / sehingga akan ada opini masyarakat yang kondusif yang
akan mendukung program –program yang terkait dengan hal itu / kemudian akan memunculkan persepsi yang
asma tentang pemberdayaan perempuan dan anak //
Hal tersebut dibedah dalam acara Lokakarya Perencanaan dan Implementasi Pro Gender Budgeting

Dalam APBD / siang tadi di Ruang Seminar Gedung Agus Salim FISIP UPN Veteran // Hadir dalam
kesempatan tersebut sebagai Keynote Speech Dr Meutia Hatta ( Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan RI
)/ Hj. Rina Iriani Sri Ratnaningsih , S.Pd, M. Hum ( Bupati Kabupaten Karanganyar ) / Hj. Siti Badingah S.Sos
( Wakil Bupati Kabupaten Gunung Kidul ) / Drs Gendut Sudarto , BSc ( Sekda Kabupaten Bantul ) / Dati
Fatimah ( dari IDEA ) / serta Dra RR Susilastuti ( dari YP3AS DIY )//
Hj. Rina Iriani Sri Ratnaningsih , S.Pd, M. Hum ( Bupati Kabupaten Karanganyar ) / menjelaskan
tentang Perencanaan dan Implementasi Pro Gender Budgeting dalam penyusunan APBD Kabupaten
Karanganyar // Pemerintah Kabupaten Karanganyar dalam melaksanakan pembangunan daerah termasuk
pemberdayaan perempuan telah banyak mengalami kemajuan / walaupun demikian masih banyak ketimpangan
antara laki –laki dan perempuan / dalam hal peluang akses kontrol dan pemanfaatan dalam pembangunan //
Ketidak adilan dan kesetaraan gender / di bidang pendidikan anatara lain ditunjukna oleh lebih tinggi
tingkat buta huruf perempuan dalam setiap jenjang pendidikan di banding laki –laki // Kenyataan yang ada /
jumlah perempuan yang bersekolah pada bidang –bidang dan jenjang pendidikan masih sangat terbatas // Proses
pengelolaan pendidikan secara umum / juga masih bias gender // Begitu juga dengan kesehatan dan status gizi
perempuan juga masih merupakan masalah yang memprihatinkan / terutama pada saat terjadinya krisis ekonomi
yang berkepanjangan

Rina dan Widi melaporkan untuk AKJ / RBTV //

ACC


Redaktur

Narator

Editor

1