- Keputusan KMA No. 071 KMA SK V 2008

K EPUTUSAN

KETUA

M AHKAM AH

AGUNG

RI

: 0 7 1 / K M A / S K / V /2 0 0 8

NOM OR

TENTANG
KETENTUAN

PENEGAKAN

PELAK SANAAN
K IN E R JA


D IS IP L IN

P E M B E R IA N
H A K IM

PAD A M AHKAM AH

YANG

DAN

AGUNG

BERADA

K E R JA

T U N JA N G A N


DALAM
K H USUS

PEGA W AI NEGERI
DAN BADAN

P E R A D IL A N

DI BAW AHNYA

bahw a
dengan
ditetapkannya
Peraturan
Presiden
R epub1ik Indonesia N om or 19 T ahun 2008 tentang
T unjangan K husus K inerja H akim dan Pegaw ai N egeri
di L ingkungan
yang berada
M ahkam ah


M ahkam ah A gung dan B adan Peradi1an
di baw ahnya
dan K eputusan
K etua
A gung

R epub1ik
Indonesia
N om or
tentang
T unjangan
K husus
K inerja Pegaw ai N egeri di
L ingkungan M ahkam ah
A gung dan B adan Peradi1an yang berada di baw ahnya,
dipandang
perlu
m enetapkan
K eputusan

K etua
M ahkam ah
A gung
R epub1ik
Indonesia
tentang
K etentuan
Penegakan
D isip1in
K erja
D a1am
Pe1aksanaan Pem berian
T unjangan
K husus K inerja
H akim dan Pegaw ai N egeri Pada M ahkam ah A gung
D an B adan Peradi1an yang berada di baw ahnya;

070IKMA/SKNI2008

1.


U ndang-U ndang
N om or 8 T ahun 1974
Pokok-Pokok
K epegaw aian
(L em baran

tentang
N egara

R epublik
Indonesia
T ahun
1974 N om or
55,
T am bahan
L em baran
N egara
N om or
3041),

sebagaim ana te1ah diubah dan ditam bah dengan
U ndang-U ndang
N om or
43
T ahun
1999

(L em baran
N egara
R epublik
Indonesia
1999 N om or 169, T am bahan L em baran
R epublik Indonesia N om or 3890);
2.

T ahun
N egara

U ndang-U ndang
N om or 14 T ahun 1985 tentang

M ahkam ah A gung (L em baran N egara R epublik
Indonesia
T ahun 1985 N om or 73, T am bahan
L em baran
N egara
R epublik
Indonesia
N om or
3316) sebagaim ana telah diubah dan ditam bah
dengan U ndang-U ndang
N om or 5 T ahun 2004
(L em baran
N egara
R epublik
Indonesia
T ahun
2004 N om or 9, T am bahan
L em baran
N egara
R epublik Indonesia N om or


4359);

3.

U ndang-U ndang
N om or 26 T ahun 1997 tentang
D isiplin Prajurit T N I (L em baran N egara R epublik
Indonesia
T ahun 1997 N om or 74, T am bahan
L em baran
N egara
R epublik
Indonesia
N om or
3703);

4.

Peraturan Pem erintah R epublik Indonesia N om or

30 T ahun
1980 tentang
Peraturan
D isiplin
Pegaw ai N egeri Sipil;

5.

Peraturan Pem erintah R epublik Indonesia N om or
1 T ahun 1994 tentang Perubahan atas Peraturan
Pem erintah
N om or
32 T ahun
1979 tentang
Pem berhentian Pegaw ai N egeri Sipil;

6.

Peraturan Pre sid en R epublik Indonesia N om or 19
T ahun 2008 tentang T unjangan K husus K inerja

H akim
dan Pegaw ai
N egeri
di L ingkungan

7.

M ahkam ah
A gung
berada di baw ahnya;

dan

K eputusan

M ahkam ah
A gung
N om or
tentang T unjangan
K husus

N egeri
di
L ingkungan
dan B adan Peradilan
yang

K etua

070/KM/SKN12008
K inerja
Pegaw ai
M ahkam ah
A gung
berada di baw ahnya.
8.

B adan

Peradilan

yang

K eputusan Panglim a T N I N om or KEP/22NIIII
2005 tentang Peraturan D isiplin Prajurit T entara
N asional.

M E M U T U SK A N
K E PU T U SA N
R E P U B L IK
K K n :N T lJ A N

MAIIKAMAII
A < ;lJ N C
INDONESIA
'n : N 'I 'A N ( ;
P E N E (;A I~ A N
IHSIPLIN 1 ~ l m . I A

KETUA

PI~L A K SA N A A N

I> A L A M
T U N JA N G A N
PEGAW AI
AGUNG
BERADA

K H USUS

K IN E R JA

NEGERI
DAN

PADA

BADAN

P E M B E R IA N
H A K IM

DAN

M AHKAM AH

P E R A D IL A N

YANG

DI BAW AHNYA

P a s a l!
K e te n tu a n

D alam K eputusan K etua
dim aksud dengan :

U m um

M ahkam ah

A gung

ini yang

(I)

H akim M ahkam ah A gung adalah
K etua,
K etua
M uda,
H akim
M ahkam ah A gung.

K etua,
A gung

W akil
pada

(2)

H akim B adan Peradilan yang berada di baw ahnya
adalah H akim pada B adan Peradilan
U m um ,
Peradilan
A gam a, Peradilan
M iliter, Peradilan
T ata U saha N egara, dan H akim yang dipekerjakan
untuk tugas peradilan (yustisial).

(3)

Pegaw ai N egeri adalah Pegaw ai N egeri Sipil,
A nggota T entara N asional Indonesia dan A nggota
K epolisian R epublik Indonesia pada M ahkam ah
A gung dan B adan Peradilan
yang berada di
baw ahnya.

K epada seluruh H akim dan Pegaw ai N egeri pada
M ahkam ah A gung dan B adan Peradilan yang berada di
baw ahnya,
pada saat K eputusan
K etua M ahkam ah
A gung ini berlaku, selain penghasilan
yang berhak
diterim a m enurut peraturan perundang-undangan
yang
berlaku, diberikan pula tunjangan khusus kinerja setiap
bulan.

T unjangan khusus kinerja sebagaim ana dim aksudkan
pada Pasal 2 K eputusan K etua M ahkam ah A gung ini
tidak diberikan kepada :

(1)

H akim dan Pegaw ai N egeri yang secara nyata
tidak diberikan
tugas/pekerjaan/jabatan
tertentu
pada M ahkam ah A gung dan B adan Peradilan yang
berada
di
tindakan;

baw ahnya,

karena

sedang

dikenai

(2)

H akim dan Pegaw ai N egeri yang diberhentikan
untuk sem entara (skorsing) atau di non-aktitkan;

(3)

H akim

dan Pegaw ai

N egeri

yang

diberhentikan

dari pekerj aan/j abatannya;
(4)

H akim dan Pegaw ai N egeri yang
dihentikan
karena
diperbantukan

gaji aktifnya
pada badanl

instansi lain;
(5)

H akim dan Pegaw ai N egeri yang diberi cuti diluar
tanggungan negara atau dalam bebas tugas untuk
m enjalani m asa persiapan pensiun;
P asa14

(1)

H akim

dan

Pegaw ai

N egeri

dianggap

tidak

m entaati ketentuan kepegaw aian yang berlaku dan
tidak berpartisipasi
penuh, jika telah m endapat
peringatan tertulis berdasarkan keputusan ini.
(2)

K epada H akim dan Pegaw ai N egeri sebagaim ana
dim aksud pada ayat (1) pasal ini, dikenakan
pengurangan
pem bayaran
tunjangan
khusus
kinerja
yang
besarnya
dinyatakan
dalam
%
(perseratus).
P asal5
K etentuan H ari, Jam K erja,
D aftar H adir dan D aftar P ulang

K etentuan

H ari, Jam K erja,

D aftar

H adir

dan D aftar

Pulang diatur sebagai berikut :
(1)

H ari kerja m ulai hari Senin
Jum 'at.

sam pai dengan

hari

(2)

Jam kerja dan jam istirahat bagi H akim dan
Pegaw ai N egeri pada M ahkam ah
A gung dan
B adan Peradilan yang berada di baw ahnya diatur
sebagai berikut :
a.

Jam kerja sebagai berikut :
1).

H ari Senin sid K alllis dari pukul
sid pukul 16.:10 w aktu s e t c l l l p l l l

O X .O O

2).

b.

c.

(3)

Ilari JU Ill'a! dari pukul
17.00 w aktu setem pat.

O x .o o

sid pukul

Jam istirahat sebagai berikut :
1)

H ari Senin sid K am is dari pukul
sid puku113.00 w aktu setem pat

12.00

2)

H ari Jum 'at dari pukul 11.30 sid pukul
13.00 w aktu setem pat.

Jam kerja sebagaim ana
ditentukan di atas
disesuaikan dengan kebutuhan pelaksanaan
persidangan,
dan pekerjaan
yang
ham s
dilakukan di luar kantor dan di luar ketentuan
jam kerja antara lain pem eriksaan setem pat,
eksekusi putusan H akim , dan penyam paian
relaas panggilan.

Pelaksanaan D aftar H adir dan D aftar Pulang diatur
sebagai berikut :
a.

D aftar hadir dan daftar pulang dapat dilaksanakan m elalui m esin (finger scan, m esin
kartu) dan atau m anual.

b.

D aftar hadir dan daftar pulang secara m anual
diatur sebagai berikut :
1)

D aftar hadir dan daftar pulang kerja
dilaksanakan
setiap
hari
dengan
m enu lis nam a, jam datang m aupun
pulang,
dan
m enandatangani
pada
daftar
hadir
sebagaim ana
contoh
terlam pir (lam piran 1).

2)

Setelah m em asuki jam kerja dibaw ah
nom or terakhir daftar hadir H akim dan
Pegaw ai N egeri dibubuhi garis baw ah
dengan tinta m erah dan ditandatangani
oleh penanggungjaw ab
daftar hadir,
untuk H akim dan Pegaw ai N egeri yang
datang
terlam bat
dapat m elanjutkan
pengisian
daftar hadir setelah garis
baw ah tinta m erah tersebut.

3)

D aftar pulang pada hari Senin sam pai
dengan K am is akan dikeluarkan
pada
jam 16.15 w aktu setem pat dan pada
hari Jum 'at
di keluarkan
pada jam
16.45 w aktu
setem pat,
apabila
ada

kepentingan dinas keluar sebelum jam
pulang, pengisian daftar pulang dapat
dilakukan dengan surat ijin tertulis dari
atasan langsung, sebagaim ana
terlam pir (lam piran 2).

contoh

c.

D i setiap lingkungan setingkat E selon II di
Pusat, Pengadilan
T ingkat
B anding
dan
Pengadilan
T ingkat
Pertam a,
ditunjuk
seorang
petugas
daftar hadir dan daftar
pulang baik secara m anual m aupun m esin
sesuai ketentuan jam kerja.

d.

Petugas tersebut pada butir c setiap akhir
bulan m erekap daftar hadir dan daftar pulang
untuk usulan tunjangan khusus kinerja yang
akan dibayarkan
pada pertengahan
bulan
berikutnya.
Pejabat yang bertanggung jaw ab terhadap
pelaksanaan daftar hadir dan daftar pulang
jam kerja adalah :

e.

1)

U ntuk
lingkungan
K epaniteraan,
D irektorat Jenderal dan B adan adalah
pejabat E selon II atau yang disetarakan.

2)

U ntuk lingkungan Pengadilan T ingkat
B anding
dan
Pengadilan
T ingkat
Pertam a adalah K etua atau W akil K etua
Pengadilan T ingkat B anding dan K etua
atau W akil K etua Pengadilan T ingkat
Pertam a.
P a s a l6

P e ja b a t Y a n g B e r w e n a n g
P e r in g a ta n

M e m b e r ik a n

T e r tu lis

Pejabat
yang
berw enang
m em berikan
peringatan
tertulis sebagaim ana dim aksud dalam pasal 4 ayat (1)
K eputusan ini adalah :
a.

Peringatan tertulis pertam a
langsung serendah-rendahnya

oleh pejabat atasan
Pejabat E selon IV

bagi para pegaw ai di lingkungan m asing-m asing.
b.

Peringatan tertulis kedua, oleh atasan langsung
pejabat yang berw enang m em berikan peringalan
tertulis pertam a.

~.

Pcringlltlln tcrlulis kcliga, o l c h alasan langsung
pcjabal yang berw enang m em berikan peringatan
tertulis kedua.
P a s a l7
J e n is -J e n is

H ukum an

D is ip lin

Jenis-jenis H ukum an D isiplin terdiri dari :
a.
Peringatan L isan
b.
Peringatan T ertulis
c.
Pelanggaran
P a s a l8
P e r in g a ta n

(1)

L is a n

Peringatan
lisan sebagaim ana
dim aksud dalam
K eputusan ini diberikan jika H akim dan Pegaw ai
N egeri
pada
M ahkam ah
A gung
dan B adan
Peradilan yang berada di baw ahnya tanpa ijin atau
alasan m elakukan hal-hal sebagai berikut :
a.

T erlam bat m asuk bekerja dan atau m eninggalkan tem pat pekerjaan pada w aktu jam
kerja atau pulang sebelum w aktunya, atau

b.

T idak m asuk bekerja, atau

c.

T idak m enyelesaikan pekerjaan
m enurut w aktu yang ditentukan.

dengan baik

(2)

A tasan langsung dapat m em berikan
peringatan
lisan
pertam a,
peringatan
lisan
kedua,
dan
peringatan
lisan
ketiga
kepada
H akim
dan
Pegaw ai N egeri kem udian dicatat dalam B uku
Peringatan L isan sebagaim ana
contoh terlam pir
(lam piran 3).

(3)

A pabila
atasan
langsung
telah
m em berikan
peringatan sebagaim ana disebut pada ayat (2) di
atas, m aka atasan langsung dapat m em berikan
peringatan tertulis.
P a s a l9
P e r in g a ta n

Peringatan

T e r tu lis

T ertulis terdiri dari :

a.

Peringatan

T ertulis Pertam a

b.

Peringatan

T ertulis K edua

c.

Peringatan

T ertulis K etiga

P a s a llO
P e r in g a ta n

(1)

Setiap

H akim

T e r tu lis

dan

Pegaw ai

P e r ta m a

N egeri

yang

telah

m endapatkan peringatan lisan pertam a, peringatan
lisan kedua, dan peringatan lisan ketiga, untuk
selanjutnya diberi peringatan tertulis pertam a oleh
Pejabat yang berw enang
dalam lingkungannya
dengan tem busan kepada atasan langsung pejabat
yang
bersangkutan
untuk
diteruskan
kepada
petugas daftar hadir.
(2)

Sebelum m em berikan peringatan tertulis pertam a
sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 8 ayat (1),
pejabat dim aksud dapat m em anggil pegaw ai yang
bersangkutan untuk diberi arahan seperlunya.

(3)

A tasan langsung dari pejabat yang berw enang
m em berikan
peringatan
tertulis pertam a, w ajib
m em inta pertanggungjaw aban
dalam hal pejabat
yang berw enang itu tidak atau belum m em berikan
peringatan
tertulis pertam a terhadap seseorang
pegaw ai yang telah lebih tiga kali m elakukan
sebagaim ana dim aksud dalam Pasal8 ayat (I).

P a s a lll
P e r in g a ta n

T e r tu lis

K edua

(1)

H akim dan Pegaw ai N egeri yang telah m endapat
peringatan tertulis pertam a, yang dalam jangka 4
(em pat) bulan sejak berlakunya peringatan tertulis
pertam a
tem yata
m elakukan
lagi salah
satu
perbuatan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 8
ayat (1) diberikan peringatan tertulis kedua oleh
pejabat yang berw enang, atas usul pejabat yang
berw enang
m em berikan
peringatan
tertulis
pertam a dengan tem busan kepada atasan langsung
pejabat yang berw enang m em berikan peringatan
tertulis kedua untuk diteruskan kepada petugas
daftar hadir.

(2)

Pejabat yang berw enang m em berikan peringatan
tertulis kedua dapat m em anggil pegaw ai yang
bersangkutan untuk didengar keterangannya guna

m ckngkupi
buhun
pcrtil1lbungan
I1lcl1lbcrikun pcringatun tertulis kedua.
(3)

scbclul1l

A tasan langsung dari pejabat yang berw enang
m em berikan
peringatan
tertulis
kedua,
w ajib
m em inta pertanggungjaw aban
dalam hal pejabat
yang berw enang itu tidak atau belum m em berikan
peringatan tertulis kedua.

P a s a l1 2
P e r in g a ta n

T e r tu lis

K e tig a

(1)

H akim dan Pegaw ai N egeri yang telah m endapat
peringatan
tertulis kedua, yang dalam jangka
w aktu
4
(em pat)
bulan
sejak
berlakunya
peringatan tertulis kedua ternyata m elakukan lagi
salah satu perbuatan sebagaim ana dim aksud dalam
Pasal 8 ayat (1) diberikan peringatan
tertulis
ketiga oleh pejabat yang berw enang, atas usul
pejabat yang berw enang m em berikan peringatan
tertulis kedua dengan tem busan kepada atasan
langsung pejabat yang berw enang
m em berikan
peringatan tertulis ketiga untuk diteruskan kepada
petugas daftar hadir.

(2)

Pejabat yang berw enang m em berikan peringatan
tertulis
ketiga
bila
dip an dang
perlu
dapat
m em anggil
pegaw ai yang bersangkutan
untuk
didengar keterangannya dan m eneliti peringatanperingatan tertulis sebelum nya gun a m elengkapi
bahan
pertim bangan
sebelum
m em berikan
peringatan tertulis ketiga.

(3)

A tasan langsung dari pejabat yang berw enang
m em berikan
peringatan
tertulis
ketiga,
w ajib
m em inta pertanggungjaw aban
dalam hal pejabat
yang berw enang itu tidak atau belum m em berikan
peringatan tertulis ketiga.

(1)

D alam hal hukum an peringatan
tertulis ketiga
dalam 1 (satu) tahun dijatuhkan sebanyak 3 (tiga)
kali, m aka akan m endapat hukum an Pelanggaran
terhadap Peraturan Pem erintah N om oI' 30 T ahun

1980 atau U ndang-U ndang N om or 26 T ahun 1997
tentang
D isiplin Prajurit T N I dan K eputusan
Panglim a T N I N om or KEP/22NIII12005
tentang
Peraturan
D isiplin
Prajurit
T entara
N asional
Indonesia tanggal 10 A gustus 2005.
(2)

T erhadap
H akim
dan Pegaw ai
N egeri
yang
m endapat hukum an peringatan tertulis baik kesatu,
kedua dan ketiga dapat dijadikan dasar dalam
penilaian D P 3.

(1)

Form ulir peringatan
m asing-m asing :

tertulis

dibedakan

w arnanya

a.

Peringatan Pertam a

K uning

b.

Peringatan K edua

B iru M uda

c.

Peringatan K etiga

M erah

C ontoh form ulir terlam pir (lam piran 4)
(2)

Peringatan tertulis terdiri dari 2 (dua) rangkap,
lem bar pertam a disam paikan kepada H akim atau
Pegaw ai N egeri yang bersangkutan m enurut tata
cara pengirim an surat yang lazim berlaku yang
diterim a sendiri oleh yang bersangkutan dengan
tanda
bukti
penerim aan
dan
lem bar
kedua
disam paikan
kepada petugas daftar hadir dan
daftar pulang.

K epada
pejabat
yang
berw enang
yang
karena
kelalaiannya m em inta pertanggungjaw aban
atau tidak
m em berikan peringatan tertulis sesuai ketentuan yang
dim aksud pasal 8, 10, 11 dan 12 adalah kelalaian
m elakukan
pengaw asan
terhadap
baw ahan
dan
term asuk hal yang dim aksud pasal 8 ayat (1) sub c bagi
m asing-m asing
pejabat yang bersangkutan,
diberikan
peringatan tertulis sebagai berikut :
a.

Peringatan tertulis pertam a, untuk setiap I kali
kelalaian m em berikan peringatan tertulis kepada
pegaW al.

b.

Perillgatun tertulis kedua, ulltuk setiap 2 kali
kelulaian m em berikan peringatan tertulis terhadap
pegaw ai yang sam a.

c.

Peringatan
tertulis ketiga, untuk setiap 3 kali
kelalaian m em berikan peringatan tertulis terhadap
pegaw ai yang sam a.

P a s a l1 6
P e la n g g a r a n

Pelanggaran

terdiri dari :

a.

Pelanggaran
terhadap
Peraturan
Pem erintah
N om or 30 T ahun 1980 tentang Peraturan D isiplin
Pegaw ai N egeri Sipil.

b.

Pelanggaran terhadap U ndang-U ndang N om or 26
T ahun 1997 tentang D isiplin Prajurit T N I dan
K eputusan
Panglim a
TNI
N om or
K E P122N III12005
tentang
Peraturan
D isiplin
Prajurit T entara N asional Indonesia tanggal 10
A gustus 2005.

Pelanggaran terhadap Peraturan Pem erintah N om or 30
T ahun 1980 tentang Peraturan D isiplin Pegaw ai N egeri
Sipil adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan
Pegaw ai
N egeri
Sipil yang
m elanggar
ketentuan
peraturan disiplin Pegaw ai N egeri Sipil, baik yang
dilakukan di dalam m aupun di luar jam kerja yang telah
diatur secara rinei dalam pasal-pasal pada Peraturan
Pem erintah tersebut.

P a s a l1 8

Pelanggaran
terhadap
U ndang-U ndang
N om or
26
T ahun
1997 tentang
D isiplin
Prajurit
TNI
dan
K eputusan Panglim a T N I N om or KEP/22NIII12005
tentang Peraturan D isiplin Prajurit T entara N asional
Indonesia adalah segala perbuatan atau tindakan yang
dilakukan oleh Prajurit T N I baik sengaja m aupun tidak
sengaja m elanggar hukum dan atau peraturan disiplin
prajurit T N I dan atau m elakukan
perbuatan
yang
bertentangan
dengan sendi-sendi
kehidupan
prajurit
yang berdasarkan
Sapta M arga dan Sum pah Prajurit

atau m elanggar aturan kedinasan, m erugikan organisasi
T N I dan kehorm atan prajurit yang telah diatur secara
rinci dalam pasal-pasal pada U ndang-U ndang
N om or
26 T ahun 1997 tentang D isiplin
K eputusan Panglim a T N I tersebut.

Prajurit

TNI

dan

P a s a l1 9
B esarn ya

P engurangan

T u n ja n g a n

K h u su s

B esarnya pengurangan
T unjangan
K husus
peringatan lisan diatur sebagai berikut :
(l)

terhadap

K epada pegaw ai yang terlam bat m asuk bekerja
atau
pulang
sebelum
w aktunya
dibayarkan
tunjangan dengan perhitungan dikurangi 1% (satu
per seratus)
untuk tiap kali terlam bat m asuk
bekerja atau pulang sebelum w aktunya dengan
tidak m em perhatikan dalam hubungan atau alasan
apapun, kecuali karena dinas yang m enyebabkan
ia terlam bat m asuk atau m eninggalkan
tem p at
kerja sebelum w aktunya.

(2)

K epada
pegaw ai
yang
tidak m asuk
bekerja
dibayarkan
tunjangan
dengan
perhitungan
dikurangi 5% (lim a per seratus) untuk tiap satu
hari
tidak
m asuk
bekerja
dengan
tidak
m em perhatikan
dalam
hubungan
atau alasan
apapun,
kecuali
karena
ditugaskan
secara
kedinasan atau m enjalankan cuti tahunan seSU al
dengan ketentuan yang berlaku.

B esarnya pengurangan
T unjangan
K husus
peringatan tertulis diatur sebagai berikut :

terhadap

(1)

H akim
dan Pegaw ai
N egeri
yang
m endapat
peringatan tertulis pertam a dikurangi sebesar 25%
(dua puluh lim a per seratus) dari jum lah tunjangan
selam a satu bulan.

(2)

H akim
dan Pegaw ai
N egeri
yang
m endapat
peringatan tertulis kedua dikurangi sebesar 50%
(lim a puluh per seratus) dari jum lah tunjangan
selam a satu bulan.

(3 )

Ilukim
dun P\:guw a i N \:g\:ri yang
IllC ndapal
p\:ringalan lcrlulis kcliga dan atau dalam batas
w aktu antara hal yang m enyebabkan diberikannya
peringatan
tertulis
kedua
dengan
hal
yang
m enyebabkan
dikeluarkannya
peringatan tertulis
pertam a kurang dari 31 (tiga puluh satu) hari,
m aka
H akim
dan
Pegaw ai
N egeri
tersebut
dikurangi sebesar 75% (tujuh puluh lim a per
seratus) darijum lah tunjangan selam a satu bulan.

B esam ya
pengurangan
T unjangan
pelanggaran diatur sebagai berikut :
(1)

K husus

terhadap

H akim
dan
Pegaw ai
N egeri
yang
dijatuhi
hukum an
disiplin
berdasarkan
Peraturan
Pem erintah N om O I' 30 T ahun 1980, dikurangi dari
jum lah tunjangan khusus kinerja sebagai berikut :
(a).

(b).

H ukum an D isiplin R ingan.
1)
Selam a 2 (dua) bulan sebesar 75%
(tujuh puluh lim a per seratus) tiap
bulan, jika dijatuhi hukum an peringatan
lisan yang telah diberitahukan
secara
tertulis kepada pejabat yang m enangani
kepegaw aian.
2)

Selam a 3 (tiga) bulan sebesar 75%
(tujuh puluh lim a per seratus) tiap
bulan, jika dijatuhi hukum an peringatan
tertulis.

3)

Selam a 6 (enam ) bulan sebesar 75%
(tujuh puluh lim a per seratus) tiap
bulan, jika dijatuhi hukum an berupa
pem yataan tidak puas secara tertulis.

H ukum an D isiplin Sedang.
1)

2)

Sesuai
dengan
lam anya
hukum an
disiplin yang dijatuhkan sebesar 90%
(sem bilan puluh per seratus) tiap bulan,
jika
dijatuhi
hukum an
berupa
penundaan
kenaikan
gaji
berkala
sam pai dengan kenaikan gaji berkala
berikutnya.
Sesuai
dengan
lam anya
hukum an
disiplin yang dijatuhkan sebesar 90%

(sem bilan puluh per seratus) tiap bulan,
jika
dijatuhi
hukum an
berupa
penurunan
gaji sebesar I (satu) kali
kenaikan gaji berkala sam pai dengan
kenaikan gaji berkala berikutnya.
3)

(c).

Sesuai
dengan
lam anya
hukum an
disiplin yang dijatuhkan sebesar 90%
(sem bilan puluh per seratus) tiap bulan,
jika
dijatuhi
hukum an
berupa
penundaan
kenaikan pangkat
sam pai
dengan kenaikan pangkat berikutnya.

H ukum an D isiplin B erat.
1)

Sesuai
dengan
lam anya
hukum an
disiplin yang dijatuhkan sebesar 100%
(seratus per seratus) tiap bulan, jika
dijatuhi hukum an
berupa
penurunan
pangkat pada pangkat yang setingkat
lebih rendah.

2)

Selam a 12 (dua belas) bulan sebesar
100% (seratus per seratus) tiap bulan,
jika dijatuhi hukum an disiplin berupa
pem bebasan
dari jabatan
m ulai akhir bulan dijatuhkan
disiplin.

terhitung
hukum an

H akim dalam 1ingkungan Peradilan M iliter yang
dijatuhi hukum an disiplin berdasarkan
U ndangU ndang N om or 26 T ahun 1997 tentang D isiplin
Prajurit T entara N asional Indonesia dikurangi dari
jum lah tunjangan khusus kinerja sebagai berikut :
(a). T erhadap anggota yang dijatuhi hukum an
disiplin tegoran, dikurangi 75% (tujuh puluh
lim a per seratus) tiap bulan, selam a 3 (tiga)
bulan.
(b).

T erhadap anggota yang dijatuhi hukum an
disiplin penahanan
ringan, dikurangi 90%
(sem bilan puluh per seratus) tiap bulan,
selam a 6 (enam ) bulan

(c).

T erhadap anggota yang dijatuhi hukum an
disiplin penahanan
berat, dikurangi
100% ,
(seratus per seratus) tiap bulan, sclam a 1 2
(dua belas) bulan

22

P llS lll

K e te n tu a n

L a in -L a in

T erhadap peringatan
tertulis, hukum an disip1in dan
tindakan yang te1ah dijatuhkan sebe1um berlakunya
keputusan ini dan sedang dija1ani oleh H akim atau
Pegaw ai N egeri yang bersangkutan tetap berlaku, dan
pe1aksanaan
pem berian
tunjangan
khusus
kinerja
disesuaikan
dengan ketentuan-ketentuan
yang diatur
da1am keputusan ini.

K etentuan tentang prosedur atau tata cara pengajuan
tunjangan khusus kinerja H akim dan Pegaw ai N egeri
pada M ahkam ah A gung dan B adan Peradi1an yang
berada di baw ahnya diatur 1ebih 1anjut dengan Surat
K eputusan Sekretaris M ahkam ah A gung.
P a s a l2 4
K e te n tu a n

P e n u tu p

Se1uruh Pejabat E se10n I dan K etua Pengadi1an T ingkat
B anding
bertanggung
jaw ab
sepenuhnya
atas
pe1aksanaan K eputusan
ini dan m e1aporkan secara
berka1a kepada
K etua M ahkam ah
A gung
m e1a1ui
Sekretaris M ahkam ah A gung.

H a1-ha1 yang be1um diatur da1am keputusan Inl akan
diatur 1ebih 1anjut oleh K etua M ahkam ah A gung.
Salin an

Surat K eputusan

ini disam paikan

kepada :

1.

W aki1 K etua M ahkam ah
B idang Y udisia1

A gung

RI

2.

W aki1 K etua M ahkam ah
B idang N on Y udisia1

A gung

RI

3.

Para K etua M uda M ahkam ah A gung R I

4.

M enteri K euangan R I

5.

M enteri
N egara
A paratur N egara R I

6.

K epa1a B adan K epegaw aian

N egara

7.

Panitera
dan
A gung R I

M ahkam ah

Pendayagunaan

Sekretaris

8.
9.
10.
11.

Para Pejabat E selon
M ahkam ah A gung R I
D irektur
Jenderal

I di lingkungan
Perbendaharaan

D epartem en K euangan R I
Para Pejabat E selon II di lingkungan
M ahkam ah A gung R I
Para K etua Pengadilan T ingkat B anding
dan T ingkat Pertam a

D itetapkan di : J a k art a
Pada tanggal
: 14 M ei 2008
KETUA

~,

M AHKAM AH

,

AGUNG

RI