NASKAH PUBLIKASI Prarancangan Pabrik Mononitrotoluena Prarancangan Pabrik Mononitrotoluena Dari Toluena Dan Asam Campuran Dengan Proses Kontinyu Kapasitas 40.000 Ton/Tahun.
NASKAH PUBLIKASI
Prarancangan Pabrik Mononitrotoluena
dari Toluena dan Asam Campuran dengan Proses Kontinyu
Kapasitas 40.000 Ton/Tahun
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Kesarjanaan Strata 1 Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Oleh:
Kiswari Diah Puspita
D500 090 033
Dosen Pembimbing:
Emi Erawati, S.T., M.Eng.
Ir. H. Haryanto A.R., M.S.
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
INTISARI
Prarancangan pabrik mononitrotoluena (MNT) dengan bahan baku toluena
dan asam campuran dengan menggunakan asam sulfat sebagai katalisnya ini
direncanakan beroperasi selama 330 hari/tahun dengan jumlah karyawan 104
orang. Pabrik dengan luas area sebesar 40.000 m2 ini direncanakan dibangun pada
tahun 2020 di lokasi industri Cilacap, Provinsi Jawa Tengah yang berdekatan
dengan Pertamina UP. IV dan PT Multi Nitrotama Kimia di Cikampek sebagai
penyedia bahan baku. Pabrik ini beroperasi dengan kapasitas
40.000
ton/tahun, dengan pertimbangan dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri dan
mengurangi ketergantungan impor. Proses pembuatan MNT berlangsung pada
fase cair dengan menggunakan reaktor CSTR (Continuous Stirred Tank Reactor)
dengan kondisi tekanan pada 1 atm dan suhu 500C. Reaksi berlangsung secara
eksotermis, searah, dan non adiabatis.
Kebutuhan bahan baku pada pembuatan mononitrotoluena (MNT) ini
komponennya yaitu toluena sebesar 3.482,31 kg/jam, asam nitrat sebesar 2.379,87
kg/jam, asam sulfat sebesar 4.365,22 kg/jam. Untuk menunjang proses produksi,
maka didirikan unit pendukung yaitu unit penyediaan air sebesar 24.000
kg/jam,unit penyediaan steam dengan kebutuhan steam sebesar 5.380,44 kg/jam,
kebutuhan listrik sebesar 449,66 kW diperoleh dari PLN dan dua buah generator
set sebesar 1000 kW sebagai cadangan, kebutuhan bahan bakar sebanyak 110,27
m3/jam, penyedian udara tekan sebesar 50 m3/jam.
Dari analisa ekonomi yang dilakukan terhadap pabrik ini dengan modal
tetap
Rp. 358.101.411.906,94 dan modal kerja Rp. 96.004.651.301,96. Dari
analisis ekonomi terhadap pabrik ini menunjukkan keuntungan sebelum pajak
Rp. 96.447.692.446,86 pertahun, setelah dipotong pajak 30%, keuntungan
mencapai Rp. 67.534.384.712,81 pertahun. Return On Investment (ROI) sebelum
pajak 26,94% dan setelah pajak 18,85%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak
adalah 2,70 tahun dan setelah pajak 3,36 tahun.
Break Even Point (BEP)
sebesar 48,83% dan Shut Down Point (SDP) sebesar 24,28%. Dari data analisis
kelayakan diatas disimpulkan, Pabrik ini menguntungkan dan layak didirikan.
Kata kunci : mononitrotoluena, toluena, asam nitrat, asam sulfat, CSTR
A. PENDAHULUAN
Salah satu bahan kimia yang masih mengimpor dari negara lain
adalah produk aromatic compound seperti mononitrotoluena (MNT). MNT
merupakan salah satu bahan yang sangat penting dalam industri saat ini dan
dirasa mempunyai prospek cerah. Selama ini untuk memenuhi MNT di
Indonesia dilakukan dengan mengimpor dari Amerika Serikat, Inggris, dan
Jerman.
Hal
tersebut
mengembangkan
industri
tidak
hanya
hanya
pada
menuntut
migas
pemerintah
tetapi
juga
untuk
sebagai
pertimbangan untuk mengembangkan industri-industri tersebut.
Pendirian pabrik MNT di Indonesia dapat diwujudkan karena
didukung oleh beberapa hal, yaitu:
Dapat memberikan lapangan pekerjaan karena banyak menyerap tenaga
kerja.
Memacu tumbuhnya industri baru terutama industri yang menggunakan
bahan baku MNT.
Pabrik-pabrik industri kimia seperti industri pembuatan zat warna
sintetik, dan busa polyurethane semakin berkembang memungkinkan
kebutuhan akan mononitrotoluena semakin meningkat.
B. PERANCANGAN KAPASITAS
Penentuan kapasitas produksi MNT didasarkan pada beberapa
pertimbangan antara lain:
Ketersediaan bahan baku
Bahan baku toluena, asam nitrat, dan asam sulfat telah banyak
diproduksi di Indonesia, sehingga kelangsungan bahan baku dan
tingkat permintaan MNT yang cukup besar, maka sangat prospektif
bila didirikan pabrik MNT di Indonesia.
Kebutuhan MNT dalam negeri
Direncanakan pabrik MNT didirikan pada tahun 2020. Dalam
pemilihan kapasitas pabrik MNT ada beberapa pertimbangan yaitu:
Kebutuhan MNT dalam negeri.
Kapasitas pabrik MNT yang sudah berdiri di seluruh dunia.
Prediksi kebutuhan dalam negeri
Tabel 1. Data Impor MNT
Tahun
Kebutuhan Impor (kg)
2001
81.075
2002
95.761
2003
3.212.344
2004
207.208
2005
173.987
2006
892.322
2007
899.355
2008
986.643
2009
1.913.544
(BPS, 2009)
Dari data impor MNT di Indonesia pada setiap
tahun di atas maka didapatkan kebutuhan impor rata-rata
tiap tahunnya adalah 940.248 kg/tahun.
Kapasitas pabrik MNT di luar negeri
Dengan memperhatikan pertimbangan kapasitas
perancangan minimum dan kebutuhan impor MNT di
Indonesia maka dapat ditentukan kapasitas pabrik MNT
yang akan berdiri tahun 2020 sebesar 40.000 ton/tahun.
Kapasitas yang direncanakan ini diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan dalam negeri serta meninjau
kapasitas pabrik MNT diluar negeri yang cukup besar,
maka selebihnya produk dapat diekspor ke luar negeri.
C. PROSES PEMBUATAN
Reaksi pembuatan MNT dari bahan toluena dan HNO3 termasuk
dalam reaksi nitrasi yaitu masuknya gugus (-NO2) ke dalam molekul
yang direaksikan menggantikan atom H.
Reaksi yang terjadi (Kirk Othmer, 1996) :
H 2SO 4
C 6 H 5 CH 3 (l) + HNO 3(l)
50o C.1atm
C6 H 4 CH 3 NO2(l) + H 2 O (l)
D. TINJAUAN KINETIKA
Dari segi kinetika, kecepatan
reaksi akan bertambah dengan
adanya kenaikan temperatur. Hal ini ditunjukkan oleh hubungan
persamaan Arhenius:
k= Ae E/RT ..............................................................................(2)
Dimana:
k : Konstanta kecepatan reaksi
A : Faktor tumbukan tingkat pencampuran zat-zat yang bereaksi
E : Energi aktivasi
R : Tetapan gas umum
T : Suhu mutlak
Harga k akan mempengaruhi kecepatan reaksi yang ditunjukkan dengan
persamaan umum (toxnet) :
Reaksi
:a A + b B
c C + d D......................................(3)
Sehingga
: r = k CACB.........................................................................................................(4)
Dengan harga k yang besar akan diperoleh harga r yang besar pula,
sehingga reaksi berjalan cepat, begitu pula sebaliknya.
Diperoleh harga konstanta kecepatan reaksi ke arah produk:
k = 2.231,33 m 3 /kmol.jam
E. DESKRIPSI PROSES
Secara keseluruhan proses pembuatan MNT dari toluena dan asam
campuran dengan
proses kontinyu dapat dilaksanakan melalui tiga tahap:
1. Proses Penyiapan Bahan Baku
Bahan baku dipanaskan dengan tujuan menyesuaikan
kondisi operasi dalam reaktor karena reaktor beroperasi secara
isotermis. Mula-mula bahan baku toluena yang berasal dari
tangki penyimpan (T-03) pada suhu lingkungan sebesar 30 oC
dinaikkan suhunya dengan heat exchanger (E-02) menjadi suhu
50oC dipompakan menuju Reaktor (R-01). Di dalam mixer
(M-01), asam nitrat dari tangki penyimpan (T-01) dicampur
dengan asam sulfat yang dipompa dari tangki penyimpan (T-02)
dan hasil rekonsentrasi asam sulfat di mana bahan-bahan tersebut
bersuhu 30oC. Rekonsentrasi asam sulfat dilakukan dengan
menggunakan evaporator (V-01). Dimana Komposisi asam
campuran adalah 30% HNO3, 56% H2SO4, 12% H2O.
Perbandingan mol asam nitrat dan toluena di dalam reaktor
adalah 1 : 1 Dialirkan secara kontinyu dengan suhu 50oC.
2. Proses Reaksi Nitrasi
Bahan baku yang masuk ke reaktor melalui puncak reaktor
pada kondisi 30oC dan tekanan 1 atm. Reaksi nitrasi antara
toluena dan asam nitrat bersifat eksotermis dan berlangsung pada
reaktor alir tangki berpengaduk (RATB). Untuk menjaga suhu
reaktor agar tidak lebih dari 50oC maka diperlukan pendingin.
Pendingin reaktor menggunakan air yang masuk pada suhu 30oC
dan keluar pada suhu 40oC. Produk yang diperoleh dari reaktor
adalah MNT, produk samping berupa air dan sisa reaktan berupa
toluena dan asam campuran. Produk reaktor selanjutnya
diumpankan keunit pemurnian.
3. Proses Pemurnian Hasil
Pada proses pemurnian ada tiga tahapan yaitu:
a. Pemisahan fase organik dan anorganik
Produk reaktor dimasukkan di dalam dekanter (X-01)
untuk memisahkan fase organik dan anorganik pada tahap
pertama. Dekantasi dapat dilakukan karena kedua fase cair
tidak saling melarutkan.
b. Netralisasi
Fase organik dari dekanter (X-01) dipompakan ke
netralizer (A-01) untuk menetralkan asam nitrat dan asam
sulfat yang terikut dalam fase organik. Natrium hidroksida
yang digunakan sebagai penetral mempunyai kadar 40%
dipompakan dari tangki penyimpan (T-04). Hasil netralisasi
dimasukkan ke dalam Dekanter (X-02) untuk memisahkan
garam Na2SO4 dan NaNO3 yang terbentuk dengan produk.
c. Pemurnian dengan distilasi
Larutan dari Dekanter (X-02) dinaikkan suhunya dengan
HE-02 dari suhu 50oC menjadi 160,89oC dan diumpankan ke
menara distilasi (MD-01). Menara distilasi berfungsi untuk
memisahkan produk MNT dari impuritasnya. Hasil bawah menara
distilasi dengan suhu 198,42oC dilewatkan pendingin untuk
diturunkan suhunya menjadi 40oC dan selanjutnya disimpan dalam
tangki penyimpan.
F. SPESIFIKASI ALAT UTAMA PROSES
Alat-alat yang digunakan dalam proses produksi mononitrotoluena
harus disesuaikan dengan kapasitas perancangan internacional yang
umumnya digunakan. Dari hasil perhitngan data spesifikasi alat proses
pabrik mononitrotoluena dengan kapasitas 40.000 ton/tahun adalah
sebagai berikut:
1. Dekanter
a. Dekanter-01
Kode
: D-01
Fungsi
: Memisahkan
produk
Reaktor-01
sebanyak
5.574,2006 kg/jam menjadi fase organik sebanyak
11.453,95 kg/jam dan fase anorganik sebanyak
5.879,7514 kg/jam
Jenis
: Continuous Gravity Decanter Silinder Vertical
Spesifikasi
:
a. Tekanan
: 1 atm
b. Suhu
: 50 oC (122 oF)
c. Volume
: 1,2003 m3
d. Tinggi
: 2,6736 m
e. Diameter
: 0,7701 m
f. Tebal shell : 3/16 in (0,003185 m)
g. Tebal head : 3/16 in (0,00322834 m)
h. Tinggi head : 0,12605766 m
Jumlah
: 1
Bahan konstruksi : Stainless steel type 304 (SA 167)
Harga
: US $ 26.180,89
b. Dekanter -02
Kode
: D-02
Fungsi
: Memisahkan produk N-01 sebanyak 5.664,82465
kg/jam menjadi fase organik sebanyak 5.165,2236
kg/jam dan fase anorganik sebanyak 499,6010
kg/jam
Jenis
: Continuous Gravity Decanter Silinder Vertical
Spesifikasi
:
a. Tekanan
: 1 atm
b. Suhu
: 50 oC (122 oF)
c. Volume
: 1,1078m3
d. Tinggi
: 2,2486 m
e. Diameter
: 0,7495 m
f. Tebal shell
: 3/16 in (0,00318516 m)
g. Tebal head
: 3/16 in (0,00322326 m)
h. Tinggi head
: 0,11741658 m
Jumlah
: 1
Bahan konstruksi
: Stainless steel type 304 (SA 167)
Harga
: US $ 22.078,81
2. Evaporator
Kode
: E-01
Fungsi
: memekatkan
asam
sulfat
dengan
menguapkan kandungan air hasil keluaran
bawah D-01 sebanyak 4.409,7716 kg/jam.
Jenis
: Single effect evaporator
Kondisi operasi
Temperature
: 110,670C (231,206 0F)
Tekanan
: 1 atm
Spesifikasi
:
- Diameter
: 2,1353 m
- Tinggi
: 6,425 m
- Tebal shell
: 3/16 in (0,00435102 m)
- Tebal head
: 1/4 in (0,0055372 m)
Spesifikasi tube
- OD
: 1,5 in (0,038 m)
- ID
: 1,37 in (0,0348 m)
- Passes
:4
- BWG
: 16
- Panjang
: 12 ft (3,658 m)
- Jumlah tube
: 45 buah
Bahan
: Stainless steel type 304 (SA 167)
Jumlah
: 1 buah
Harga
: US$ 45.726,07
3. Mixer -01
Kode
: M-01
Fungsi
: Mencampur
larutan
asam
nitrat
sebanyak
2.379,8767 kg/jam dengan asam sulfat sebanyak
4.365,2284 kg/jam
Jenis
: Tangki silinder tegak berpengaduk
Bentuk head
: Torisperical head
Spesifikasi
:
a.Tekanan
: 1 atm
b. Suhu
: 30 oC (86 oF)
c. Volume
: 3,9609 m3
d. Tinggi
: 2,2547 m
e. Diameter
: 1,5797 m
f. Tebal shell
: 3/16 in (0,00414202 m)
g. Tebal head
: 3/16 in (0,00362458 m)
h. Tinggi head
: 0,3375 m
Pengaduk
:
Jenis
: Turbin dengan 6 blade disk standar
Diameter
: 0,5266 m
Kecepatan
: 157,4574 rpm
Daya
: 10 Hp
Jumlah pengaduk : 1 buah
Jumlah
: 1
Bahan konstruksi
: Stainless steel type 304 (SA 167)
Harga
: US $ 82.282,79
4. Menara Distilasi
Kode
: MD-01
Fungsi
: Memisahkan keluaran atas dari Dekanter02 sebanyak 165,1345 kg/jam agar sesuai
dengan spesifikasi produk
Jenis
: Menara bahan isian (Packed Tower)
Bentuk head
: Plat Sieve Tray Column
Spesifikasi
:
Tekanan
: 1 atm
Suhu umpan
: 160,89oC (321,02oF)
Suhu distilat
: 118,39oC (245,102oF)
Suhu bottom
: 198,42oC (389,156oF)
Diameter
Enriching
: 1,305 m
Stripping
: 1,7153 m
Tinggi
: 13,029 m
Tebal head
: 3/16 in (0,0047625 m)
Tebal shell
: 3/16 in (0,00457708 m)
Jumlah plate
Plate Ideal
: 10 buah
Plate Aktual
: 27 buah
Plate Seksi Enriching: 13 buah
Plate Seksi Stripping: 14 buah
Jumlah
:1
Bahan
: Carbon steel (SA-283 C)
Harga
: US $ 84.333,83
5. Netralizer -01
Kode
: N-01
Fungsi
: Menetralkan
HNO3
dan
H2SO4
sebanyak
5.664,820 kg/kjam denga menggunakan NaOH
40% sebanyak 36,248 kg/jam
Jenis
: Tangki silinder tegak berpengaduk
Bentuk head
: Torisperical head
Spesifikasi
:
a. Tekanan
: 1 atm
b. Suhu
: 50 oC (122 oF)
c. Volume
: 3,8876 m3
d. Tinggi
: 2,1927 m
e. Diameter
: 1,5697 m
f. Tebal shell
: 3/16 in (0,00396748 m)
g. Tebal head
: 3/16 in (0,00329946 m)
h. Tinggi head
: 0,3115 m
Pengaduk
:
Jenis
: Turbin dengan 6 blade disk standar
Diameter
: 0,5232 m
Kecepatan
: 134,1308 rpm
Daya
: 5 Hp
Jumlah pengaduk : 1 buah
Jumlah
: 1
Bahan konstruksi
: Stainless steel type 304 (SA 167)
Harga
: US $ 34.143,74
6. Reaktor
Kode
: R-01
Fungsi
: Sebagai tempat berlangsungnya reaksi toluena
sebanyak 3,482,3196 kg/kjam dengan asam
campuransebanyak 7.954,1334 kg/jam
Jenis
: Reaktor Alir Tangki Berpengaduk
Spesifikasi
:
a. Tekanan
: 1 atm
b. Suhu
: 50 oC (122oF)
c. Volume
: 4,101362201 m3
d. Tinggi
: 2,6890 m
e. Diameter
: 2,0139 m
f. Tebal shell
: 3/16 in (0,00476 m)
g. Tebal head
: 3/16 in (0,00476 m)
h. Tinggi head
: 0,3375 m
Pengaduk
:
Jenis
: Turbin dengan 6 blade disk standar
Diameter
: 0,671304279 m
Kecepatan
: 284 rpm
Daya
: 157 Hp
Jumlah pengaduk
: 1 buah
Pendingin
:
Jenis
: koil pendingin
Jumlah koil
: 1
Jumlah lilitan
: 46
Tinggi koil total
: 1,7368 m
Jarak dari dasar
: 0,20139 m
Jumlah reaktor
: 2
Bahan konstruksi
: Stainless steel type 304 (SA-167)
Harga / unit
: US $ 56.101,90
G. ANALISIS EKONOMI
Analisa ekonomi dimaksudkan untuk mengetahui apakah pabrik yang akan
didirikan dapat menguntungkan atau tidak dan layak atau tidak jika didirikan.
Berdasarkan evaluasi ekonomi yang telah dilakukan pabrik direncanakan
beroprasi selama 330 hari pertahun dengan jumlah karyawan 104 orang, moal
tetap sebesar Rp. 358.101.411.906,94 pertahun. Modal kerja sebesar Rp.
96.004.651.301,96 pertahun. Setelah dipotong pajak keuntungan mencapai Rp
67.534.384.712,81 pertahun. Percent return on investment (ROI) sebelum
pajak sebesar 26,94 % dan sesudah pajak sebesar 18,85 %. Pay out tome
(POT) sebelum pajak sebesar 2,707 tahun dan setelah pajak 3,365 tahun.
Break event point (BEP) sebesar 48,83 %, shut down point (SDP) sebesar
24,28%, Discounted cash flow (DCF) sebesar 25,30%.
H. KESIMPULAN
Pabrik Mononitrotoluena digolongkan sebagai pabrik beresiko rendah.
Karena kondisi operasi pada tekanan 1 atm dan temperatur 50oC, serta bahan
bakunya didatangkan dari dalam negeri.
Dari data hasil perhitungan analisa ekonomi di atas dapat disimpulkan bahwa
pabrik mononitrotoluena layak untuk dikaji lebih lanjut.
I. DAFTAR PUSTAKA
Aries, R.S., and Newton, R.D., 1955, Chemical Engineering Cost Estimation,
Mc. Graw Hill Book Company, New York.
Badan Pusat statistik, 2003, Statistik Perdagangan Luar Negeri.
Brown, G.G., 1950, “Unit Operations”, John Wiley and Sons, Inc., New York.
Brownell, L.E. and Young, E.H., 1979, “Process Equipment Design”, John
Wiley and Sons, Inc., New York.
Coulson, J.M. and Richardson, J.F., 1983, “Chemical Engineering”, Vol. 6,
Pergamon Press, Oxford
Faith, W.L., Keyes, D.B., and Clark, R.L., 1957, “Industrial Chemistry”, John
Wiley and Sons, London
Fessenden, R. and J.S. Fessenden, 1986, “Organic Chemistry”, 3rd.ed.,
Wadsworth Inc., Belmont, California
Geankoplis, C.J. and J.F. Richardson, “Design Transport Process and Unit
Operation”, 1989, Pegamon Press, Singapore
Holman, J. P., 1988, ”Perpindahan Kalor ”, alih bahasa Jasifi E., edisi ke-6,
Erlangga, Jakarta
Kern, D.Q., 1950, “Process Heat Transfer ”, McGraw-Hill International Book
Company Inc., New York
Kirk R.E., and Othmer, D.F., 1996, “ Encyclopedia of Chemical Technology ”,
vol.17, 4nd edition, John Wiley & Sons Inc.,New York
Kirk R.E., and Othmer, D.F., 1997, “ Encyclopedia of Chemical Technology ”,
vol.23, 4nd edition, John Wiley & Sons Inc.,New York
Levenspiel, O., 1972, “Chemical Reaction Engineering”, 2nd ed., John Wiley
and Sons, inc., Toronto
Perry, R.H. and Green, D.W., 1997, “Perry’s Chemical Engineers’ Handbook”,
7th ed., McGraw-Hill Book Company, New York
Peters, M.S. and Timmerhaus, K.D., 2003, Plant Design and Economic for
Chemical Engineering, 5thed., McGraw-Hill International Book
CompanyInc., New York
Rase, H.F., and Holmes, J. R., 1977, “Chemical Reactor Design for Process
Plant, Volume One : Principles and Techniques”, John Wiley and
Sons, Inc., New York
Smith, J.M., 1985, “Chemical Engineering Kinetics”, 5th ed., McGraw-Hill
Book Company,singapore
Smith, J.M. and Van Ness, H.C., 1987, “Introduction to Chemical Engineering
Thermodynamics”, 4th ed., McGraw-Hill Book Co., New York
Treybal, R.E., 1981, “Mass Transfer Operation”, 3rd ed., McGraw-Hill Book
Company, Singapore
Ulrich, G.D., 1984, “A Guide to Chemical Engineering Process Design and
Economics”, John Wiley and Sons, Inc., New York
Wallas, Stanley M., 1988, “Chemical Process Equipment”, Butterworths,
Boston.
Yaws, 1979, “Thermodynamic and Physical Properties Data”, Mc Graw Hill
Book Co., Singapore.
http://www.chemicalland21.com/industrialchem/organic/nitrotoluen.htm
http://www.petrokimia-gresik.com/chemical_product.asp
http://toxnet.nlm.nih.gov/cgibin/sis/search/a?dbs+hsdb:@term+@DOCNO+6301
http://www.chemsystems.com/reports/search/docs/abstracts/0708S9_a
bs.pdf
http://ecb.jrc.ec.europa.eu/DOCUMENTS/ExistingChemicals/RISK_ASSESSMENT/REPORT/2nitrotoluenereport403.p
df
http://209.85.175.104/search?q=cache:yRPhIbEMlyoJ:www.infid.be/
bombterror.doc+PT.+Multi+Nitro+Kimia&hl=id&ct=clnk&cd=14&g
l=id
http://lumada-group.blogspot.com/2010/09/material-safety-datasheet-msds-caustic.html
Prarancangan Pabrik Mononitrotoluena
dari Toluena dan Asam Campuran dengan Proses Kontinyu
Kapasitas 40.000 Ton/Tahun
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Kesarjanaan Strata 1 Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Oleh:
Kiswari Diah Puspita
D500 090 033
Dosen Pembimbing:
Emi Erawati, S.T., M.Eng.
Ir. H. Haryanto A.R., M.S.
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
INTISARI
Prarancangan pabrik mononitrotoluena (MNT) dengan bahan baku toluena
dan asam campuran dengan menggunakan asam sulfat sebagai katalisnya ini
direncanakan beroperasi selama 330 hari/tahun dengan jumlah karyawan 104
orang. Pabrik dengan luas area sebesar 40.000 m2 ini direncanakan dibangun pada
tahun 2020 di lokasi industri Cilacap, Provinsi Jawa Tengah yang berdekatan
dengan Pertamina UP. IV dan PT Multi Nitrotama Kimia di Cikampek sebagai
penyedia bahan baku. Pabrik ini beroperasi dengan kapasitas
40.000
ton/tahun, dengan pertimbangan dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri dan
mengurangi ketergantungan impor. Proses pembuatan MNT berlangsung pada
fase cair dengan menggunakan reaktor CSTR (Continuous Stirred Tank Reactor)
dengan kondisi tekanan pada 1 atm dan suhu 500C. Reaksi berlangsung secara
eksotermis, searah, dan non adiabatis.
Kebutuhan bahan baku pada pembuatan mononitrotoluena (MNT) ini
komponennya yaitu toluena sebesar 3.482,31 kg/jam, asam nitrat sebesar 2.379,87
kg/jam, asam sulfat sebesar 4.365,22 kg/jam. Untuk menunjang proses produksi,
maka didirikan unit pendukung yaitu unit penyediaan air sebesar 24.000
kg/jam,unit penyediaan steam dengan kebutuhan steam sebesar 5.380,44 kg/jam,
kebutuhan listrik sebesar 449,66 kW diperoleh dari PLN dan dua buah generator
set sebesar 1000 kW sebagai cadangan, kebutuhan bahan bakar sebanyak 110,27
m3/jam, penyedian udara tekan sebesar 50 m3/jam.
Dari analisa ekonomi yang dilakukan terhadap pabrik ini dengan modal
tetap
Rp. 358.101.411.906,94 dan modal kerja Rp. 96.004.651.301,96. Dari
analisis ekonomi terhadap pabrik ini menunjukkan keuntungan sebelum pajak
Rp. 96.447.692.446,86 pertahun, setelah dipotong pajak 30%, keuntungan
mencapai Rp. 67.534.384.712,81 pertahun. Return On Investment (ROI) sebelum
pajak 26,94% dan setelah pajak 18,85%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak
adalah 2,70 tahun dan setelah pajak 3,36 tahun.
Break Even Point (BEP)
sebesar 48,83% dan Shut Down Point (SDP) sebesar 24,28%. Dari data analisis
kelayakan diatas disimpulkan, Pabrik ini menguntungkan dan layak didirikan.
Kata kunci : mononitrotoluena, toluena, asam nitrat, asam sulfat, CSTR
A. PENDAHULUAN
Salah satu bahan kimia yang masih mengimpor dari negara lain
adalah produk aromatic compound seperti mononitrotoluena (MNT). MNT
merupakan salah satu bahan yang sangat penting dalam industri saat ini dan
dirasa mempunyai prospek cerah. Selama ini untuk memenuhi MNT di
Indonesia dilakukan dengan mengimpor dari Amerika Serikat, Inggris, dan
Jerman.
Hal
tersebut
mengembangkan
industri
tidak
hanya
hanya
pada
menuntut
migas
pemerintah
tetapi
juga
untuk
sebagai
pertimbangan untuk mengembangkan industri-industri tersebut.
Pendirian pabrik MNT di Indonesia dapat diwujudkan karena
didukung oleh beberapa hal, yaitu:
Dapat memberikan lapangan pekerjaan karena banyak menyerap tenaga
kerja.
Memacu tumbuhnya industri baru terutama industri yang menggunakan
bahan baku MNT.
Pabrik-pabrik industri kimia seperti industri pembuatan zat warna
sintetik, dan busa polyurethane semakin berkembang memungkinkan
kebutuhan akan mononitrotoluena semakin meningkat.
B. PERANCANGAN KAPASITAS
Penentuan kapasitas produksi MNT didasarkan pada beberapa
pertimbangan antara lain:
Ketersediaan bahan baku
Bahan baku toluena, asam nitrat, dan asam sulfat telah banyak
diproduksi di Indonesia, sehingga kelangsungan bahan baku dan
tingkat permintaan MNT yang cukup besar, maka sangat prospektif
bila didirikan pabrik MNT di Indonesia.
Kebutuhan MNT dalam negeri
Direncanakan pabrik MNT didirikan pada tahun 2020. Dalam
pemilihan kapasitas pabrik MNT ada beberapa pertimbangan yaitu:
Kebutuhan MNT dalam negeri.
Kapasitas pabrik MNT yang sudah berdiri di seluruh dunia.
Prediksi kebutuhan dalam negeri
Tabel 1. Data Impor MNT
Tahun
Kebutuhan Impor (kg)
2001
81.075
2002
95.761
2003
3.212.344
2004
207.208
2005
173.987
2006
892.322
2007
899.355
2008
986.643
2009
1.913.544
(BPS, 2009)
Dari data impor MNT di Indonesia pada setiap
tahun di atas maka didapatkan kebutuhan impor rata-rata
tiap tahunnya adalah 940.248 kg/tahun.
Kapasitas pabrik MNT di luar negeri
Dengan memperhatikan pertimbangan kapasitas
perancangan minimum dan kebutuhan impor MNT di
Indonesia maka dapat ditentukan kapasitas pabrik MNT
yang akan berdiri tahun 2020 sebesar 40.000 ton/tahun.
Kapasitas yang direncanakan ini diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan dalam negeri serta meninjau
kapasitas pabrik MNT diluar negeri yang cukup besar,
maka selebihnya produk dapat diekspor ke luar negeri.
C. PROSES PEMBUATAN
Reaksi pembuatan MNT dari bahan toluena dan HNO3 termasuk
dalam reaksi nitrasi yaitu masuknya gugus (-NO2) ke dalam molekul
yang direaksikan menggantikan atom H.
Reaksi yang terjadi (Kirk Othmer, 1996) :
H 2SO 4
C 6 H 5 CH 3 (l) + HNO 3(l)
50o C.1atm
C6 H 4 CH 3 NO2(l) + H 2 O (l)
D. TINJAUAN KINETIKA
Dari segi kinetika, kecepatan
reaksi akan bertambah dengan
adanya kenaikan temperatur. Hal ini ditunjukkan oleh hubungan
persamaan Arhenius:
k= Ae E/RT ..............................................................................(2)
Dimana:
k : Konstanta kecepatan reaksi
A : Faktor tumbukan tingkat pencampuran zat-zat yang bereaksi
E : Energi aktivasi
R : Tetapan gas umum
T : Suhu mutlak
Harga k akan mempengaruhi kecepatan reaksi yang ditunjukkan dengan
persamaan umum (toxnet) :
Reaksi
:a A + b B
c C + d D......................................(3)
Sehingga
: r = k CACB.........................................................................................................(4)
Dengan harga k yang besar akan diperoleh harga r yang besar pula,
sehingga reaksi berjalan cepat, begitu pula sebaliknya.
Diperoleh harga konstanta kecepatan reaksi ke arah produk:
k = 2.231,33 m 3 /kmol.jam
E. DESKRIPSI PROSES
Secara keseluruhan proses pembuatan MNT dari toluena dan asam
campuran dengan
proses kontinyu dapat dilaksanakan melalui tiga tahap:
1. Proses Penyiapan Bahan Baku
Bahan baku dipanaskan dengan tujuan menyesuaikan
kondisi operasi dalam reaktor karena reaktor beroperasi secara
isotermis. Mula-mula bahan baku toluena yang berasal dari
tangki penyimpan (T-03) pada suhu lingkungan sebesar 30 oC
dinaikkan suhunya dengan heat exchanger (E-02) menjadi suhu
50oC dipompakan menuju Reaktor (R-01). Di dalam mixer
(M-01), asam nitrat dari tangki penyimpan (T-01) dicampur
dengan asam sulfat yang dipompa dari tangki penyimpan (T-02)
dan hasil rekonsentrasi asam sulfat di mana bahan-bahan tersebut
bersuhu 30oC. Rekonsentrasi asam sulfat dilakukan dengan
menggunakan evaporator (V-01). Dimana Komposisi asam
campuran adalah 30% HNO3, 56% H2SO4, 12% H2O.
Perbandingan mol asam nitrat dan toluena di dalam reaktor
adalah 1 : 1 Dialirkan secara kontinyu dengan suhu 50oC.
2. Proses Reaksi Nitrasi
Bahan baku yang masuk ke reaktor melalui puncak reaktor
pada kondisi 30oC dan tekanan 1 atm. Reaksi nitrasi antara
toluena dan asam nitrat bersifat eksotermis dan berlangsung pada
reaktor alir tangki berpengaduk (RATB). Untuk menjaga suhu
reaktor agar tidak lebih dari 50oC maka diperlukan pendingin.
Pendingin reaktor menggunakan air yang masuk pada suhu 30oC
dan keluar pada suhu 40oC. Produk yang diperoleh dari reaktor
adalah MNT, produk samping berupa air dan sisa reaktan berupa
toluena dan asam campuran. Produk reaktor selanjutnya
diumpankan keunit pemurnian.
3. Proses Pemurnian Hasil
Pada proses pemurnian ada tiga tahapan yaitu:
a. Pemisahan fase organik dan anorganik
Produk reaktor dimasukkan di dalam dekanter (X-01)
untuk memisahkan fase organik dan anorganik pada tahap
pertama. Dekantasi dapat dilakukan karena kedua fase cair
tidak saling melarutkan.
b. Netralisasi
Fase organik dari dekanter (X-01) dipompakan ke
netralizer (A-01) untuk menetralkan asam nitrat dan asam
sulfat yang terikut dalam fase organik. Natrium hidroksida
yang digunakan sebagai penetral mempunyai kadar 40%
dipompakan dari tangki penyimpan (T-04). Hasil netralisasi
dimasukkan ke dalam Dekanter (X-02) untuk memisahkan
garam Na2SO4 dan NaNO3 yang terbentuk dengan produk.
c. Pemurnian dengan distilasi
Larutan dari Dekanter (X-02) dinaikkan suhunya dengan
HE-02 dari suhu 50oC menjadi 160,89oC dan diumpankan ke
menara distilasi (MD-01). Menara distilasi berfungsi untuk
memisahkan produk MNT dari impuritasnya. Hasil bawah menara
distilasi dengan suhu 198,42oC dilewatkan pendingin untuk
diturunkan suhunya menjadi 40oC dan selanjutnya disimpan dalam
tangki penyimpan.
F. SPESIFIKASI ALAT UTAMA PROSES
Alat-alat yang digunakan dalam proses produksi mononitrotoluena
harus disesuaikan dengan kapasitas perancangan internacional yang
umumnya digunakan. Dari hasil perhitngan data spesifikasi alat proses
pabrik mononitrotoluena dengan kapasitas 40.000 ton/tahun adalah
sebagai berikut:
1. Dekanter
a. Dekanter-01
Kode
: D-01
Fungsi
: Memisahkan
produk
Reaktor-01
sebanyak
5.574,2006 kg/jam menjadi fase organik sebanyak
11.453,95 kg/jam dan fase anorganik sebanyak
5.879,7514 kg/jam
Jenis
: Continuous Gravity Decanter Silinder Vertical
Spesifikasi
:
a. Tekanan
: 1 atm
b. Suhu
: 50 oC (122 oF)
c. Volume
: 1,2003 m3
d. Tinggi
: 2,6736 m
e. Diameter
: 0,7701 m
f. Tebal shell : 3/16 in (0,003185 m)
g. Tebal head : 3/16 in (0,00322834 m)
h. Tinggi head : 0,12605766 m
Jumlah
: 1
Bahan konstruksi : Stainless steel type 304 (SA 167)
Harga
: US $ 26.180,89
b. Dekanter -02
Kode
: D-02
Fungsi
: Memisahkan produk N-01 sebanyak 5.664,82465
kg/jam menjadi fase organik sebanyak 5.165,2236
kg/jam dan fase anorganik sebanyak 499,6010
kg/jam
Jenis
: Continuous Gravity Decanter Silinder Vertical
Spesifikasi
:
a. Tekanan
: 1 atm
b. Suhu
: 50 oC (122 oF)
c. Volume
: 1,1078m3
d. Tinggi
: 2,2486 m
e. Diameter
: 0,7495 m
f. Tebal shell
: 3/16 in (0,00318516 m)
g. Tebal head
: 3/16 in (0,00322326 m)
h. Tinggi head
: 0,11741658 m
Jumlah
: 1
Bahan konstruksi
: Stainless steel type 304 (SA 167)
Harga
: US $ 22.078,81
2. Evaporator
Kode
: E-01
Fungsi
: memekatkan
asam
sulfat
dengan
menguapkan kandungan air hasil keluaran
bawah D-01 sebanyak 4.409,7716 kg/jam.
Jenis
: Single effect evaporator
Kondisi operasi
Temperature
: 110,670C (231,206 0F)
Tekanan
: 1 atm
Spesifikasi
:
- Diameter
: 2,1353 m
- Tinggi
: 6,425 m
- Tebal shell
: 3/16 in (0,00435102 m)
- Tebal head
: 1/4 in (0,0055372 m)
Spesifikasi tube
- OD
: 1,5 in (0,038 m)
- ID
: 1,37 in (0,0348 m)
- Passes
:4
- BWG
: 16
- Panjang
: 12 ft (3,658 m)
- Jumlah tube
: 45 buah
Bahan
: Stainless steel type 304 (SA 167)
Jumlah
: 1 buah
Harga
: US$ 45.726,07
3. Mixer -01
Kode
: M-01
Fungsi
: Mencampur
larutan
asam
nitrat
sebanyak
2.379,8767 kg/jam dengan asam sulfat sebanyak
4.365,2284 kg/jam
Jenis
: Tangki silinder tegak berpengaduk
Bentuk head
: Torisperical head
Spesifikasi
:
a.Tekanan
: 1 atm
b. Suhu
: 30 oC (86 oF)
c. Volume
: 3,9609 m3
d. Tinggi
: 2,2547 m
e. Diameter
: 1,5797 m
f. Tebal shell
: 3/16 in (0,00414202 m)
g. Tebal head
: 3/16 in (0,00362458 m)
h. Tinggi head
: 0,3375 m
Pengaduk
:
Jenis
: Turbin dengan 6 blade disk standar
Diameter
: 0,5266 m
Kecepatan
: 157,4574 rpm
Daya
: 10 Hp
Jumlah pengaduk : 1 buah
Jumlah
: 1
Bahan konstruksi
: Stainless steel type 304 (SA 167)
Harga
: US $ 82.282,79
4. Menara Distilasi
Kode
: MD-01
Fungsi
: Memisahkan keluaran atas dari Dekanter02 sebanyak 165,1345 kg/jam agar sesuai
dengan spesifikasi produk
Jenis
: Menara bahan isian (Packed Tower)
Bentuk head
: Plat Sieve Tray Column
Spesifikasi
:
Tekanan
: 1 atm
Suhu umpan
: 160,89oC (321,02oF)
Suhu distilat
: 118,39oC (245,102oF)
Suhu bottom
: 198,42oC (389,156oF)
Diameter
Enriching
: 1,305 m
Stripping
: 1,7153 m
Tinggi
: 13,029 m
Tebal head
: 3/16 in (0,0047625 m)
Tebal shell
: 3/16 in (0,00457708 m)
Jumlah plate
Plate Ideal
: 10 buah
Plate Aktual
: 27 buah
Plate Seksi Enriching: 13 buah
Plate Seksi Stripping: 14 buah
Jumlah
:1
Bahan
: Carbon steel (SA-283 C)
Harga
: US $ 84.333,83
5. Netralizer -01
Kode
: N-01
Fungsi
: Menetralkan
HNO3
dan
H2SO4
sebanyak
5.664,820 kg/kjam denga menggunakan NaOH
40% sebanyak 36,248 kg/jam
Jenis
: Tangki silinder tegak berpengaduk
Bentuk head
: Torisperical head
Spesifikasi
:
a. Tekanan
: 1 atm
b. Suhu
: 50 oC (122 oF)
c. Volume
: 3,8876 m3
d. Tinggi
: 2,1927 m
e. Diameter
: 1,5697 m
f. Tebal shell
: 3/16 in (0,00396748 m)
g. Tebal head
: 3/16 in (0,00329946 m)
h. Tinggi head
: 0,3115 m
Pengaduk
:
Jenis
: Turbin dengan 6 blade disk standar
Diameter
: 0,5232 m
Kecepatan
: 134,1308 rpm
Daya
: 5 Hp
Jumlah pengaduk : 1 buah
Jumlah
: 1
Bahan konstruksi
: Stainless steel type 304 (SA 167)
Harga
: US $ 34.143,74
6. Reaktor
Kode
: R-01
Fungsi
: Sebagai tempat berlangsungnya reaksi toluena
sebanyak 3,482,3196 kg/kjam dengan asam
campuransebanyak 7.954,1334 kg/jam
Jenis
: Reaktor Alir Tangki Berpengaduk
Spesifikasi
:
a. Tekanan
: 1 atm
b. Suhu
: 50 oC (122oF)
c. Volume
: 4,101362201 m3
d. Tinggi
: 2,6890 m
e. Diameter
: 2,0139 m
f. Tebal shell
: 3/16 in (0,00476 m)
g. Tebal head
: 3/16 in (0,00476 m)
h. Tinggi head
: 0,3375 m
Pengaduk
:
Jenis
: Turbin dengan 6 blade disk standar
Diameter
: 0,671304279 m
Kecepatan
: 284 rpm
Daya
: 157 Hp
Jumlah pengaduk
: 1 buah
Pendingin
:
Jenis
: koil pendingin
Jumlah koil
: 1
Jumlah lilitan
: 46
Tinggi koil total
: 1,7368 m
Jarak dari dasar
: 0,20139 m
Jumlah reaktor
: 2
Bahan konstruksi
: Stainless steel type 304 (SA-167)
Harga / unit
: US $ 56.101,90
G. ANALISIS EKONOMI
Analisa ekonomi dimaksudkan untuk mengetahui apakah pabrik yang akan
didirikan dapat menguntungkan atau tidak dan layak atau tidak jika didirikan.
Berdasarkan evaluasi ekonomi yang telah dilakukan pabrik direncanakan
beroprasi selama 330 hari pertahun dengan jumlah karyawan 104 orang, moal
tetap sebesar Rp. 358.101.411.906,94 pertahun. Modal kerja sebesar Rp.
96.004.651.301,96 pertahun. Setelah dipotong pajak keuntungan mencapai Rp
67.534.384.712,81 pertahun. Percent return on investment (ROI) sebelum
pajak sebesar 26,94 % dan sesudah pajak sebesar 18,85 %. Pay out tome
(POT) sebelum pajak sebesar 2,707 tahun dan setelah pajak 3,365 tahun.
Break event point (BEP) sebesar 48,83 %, shut down point (SDP) sebesar
24,28%, Discounted cash flow (DCF) sebesar 25,30%.
H. KESIMPULAN
Pabrik Mononitrotoluena digolongkan sebagai pabrik beresiko rendah.
Karena kondisi operasi pada tekanan 1 atm dan temperatur 50oC, serta bahan
bakunya didatangkan dari dalam negeri.
Dari data hasil perhitungan analisa ekonomi di atas dapat disimpulkan bahwa
pabrik mononitrotoluena layak untuk dikaji lebih lanjut.
I. DAFTAR PUSTAKA
Aries, R.S., and Newton, R.D., 1955, Chemical Engineering Cost Estimation,
Mc. Graw Hill Book Company, New York.
Badan Pusat statistik, 2003, Statistik Perdagangan Luar Negeri.
Brown, G.G., 1950, “Unit Operations”, John Wiley and Sons, Inc., New York.
Brownell, L.E. and Young, E.H., 1979, “Process Equipment Design”, John
Wiley and Sons, Inc., New York.
Coulson, J.M. and Richardson, J.F., 1983, “Chemical Engineering”, Vol. 6,
Pergamon Press, Oxford
Faith, W.L., Keyes, D.B., and Clark, R.L., 1957, “Industrial Chemistry”, John
Wiley and Sons, London
Fessenden, R. and J.S. Fessenden, 1986, “Organic Chemistry”, 3rd.ed.,
Wadsworth Inc., Belmont, California
Geankoplis, C.J. and J.F. Richardson, “Design Transport Process and Unit
Operation”, 1989, Pegamon Press, Singapore
Holman, J. P., 1988, ”Perpindahan Kalor ”, alih bahasa Jasifi E., edisi ke-6,
Erlangga, Jakarta
Kern, D.Q., 1950, “Process Heat Transfer ”, McGraw-Hill International Book
Company Inc., New York
Kirk R.E., and Othmer, D.F., 1996, “ Encyclopedia of Chemical Technology ”,
vol.17, 4nd edition, John Wiley & Sons Inc.,New York
Kirk R.E., and Othmer, D.F., 1997, “ Encyclopedia of Chemical Technology ”,
vol.23, 4nd edition, John Wiley & Sons Inc.,New York
Levenspiel, O., 1972, “Chemical Reaction Engineering”, 2nd ed., John Wiley
and Sons, inc., Toronto
Perry, R.H. and Green, D.W., 1997, “Perry’s Chemical Engineers’ Handbook”,
7th ed., McGraw-Hill Book Company, New York
Peters, M.S. and Timmerhaus, K.D., 2003, Plant Design and Economic for
Chemical Engineering, 5thed., McGraw-Hill International Book
CompanyInc., New York
Rase, H.F., and Holmes, J. R., 1977, “Chemical Reactor Design for Process
Plant, Volume One : Principles and Techniques”, John Wiley and
Sons, Inc., New York
Smith, J.M., 1985, “Chemical Engineering Kinetics”, 5th ed., McGraw-Hill
Book Company,singapore
Smith, J.M. and Van Ness, H.C., 1987, “Introduction to Chemical Engineering
Thermodynamics”, 4th ed., McGraw-Hill Book Co., New York
Treybal, R.E., 1981, “Mass Transfer Operation”, 3rd ed., McGraw-Hill Book
Company, Singapore
Ulrich, G.D., 1984, “A Guide to Chemical Engineering Process Design and
Economics”, John Wiley and Sons, Inc., New York
Wallas, Stanley M., 1988, “Chemical Process Equipment”, Butterworths,
Boston.
Yaws, 1979, “Thermodynamic and Physical Properties Data”, Mc Graw Hill
Book Co., Singapore.
http://www.chemicalland21.com/industrialchem/organic/nitrotoluen.htm
http://www.petrokimia-gresik.com/chemical_product.asp
http://toxnet.nlm.nih.gov/cgibin/sis/search/a?dbs+hsdb:@term+@DOCNO+6301
http://www.chemsystems.com/reports/search/docs/abstracts/0708S9_a
bs.pdf
http://ecb.jrc.ec.europa.eu/DOCUMENTS/ExistingChemicals/RISK_ASSESSMENT/REPORT/2nitrotoluenereport403.p
df
http://209.85.175.104/search?q=cache:yRPhIbEMlyoJ:www.infid.be/
bombterror.doc+PT.+Multi+Nitro+Kimia&hl=id&ct=clnk&cd=14&g
l=id
http://lumada-group.blogspot.com/2010/09/material-safety-datasheet-msds-caustic.html