DAFTAR PUSTAKA Hubungan Antara Senam Asma Dengan Frekuensi Penggunaan Bronkodilator Pelega Pada Penderita Asma Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar F,. 2000. Pengaruh Senam Asma Indonesia Terhadap Penderita Asma. J
Respir Indo 171-28.
Atmoko W,. Faisal H.K.P,. Bobian E.T., 2011. Prevalens Asma Tidak Terkontrol
dan Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Kontrol Asma di
Rumah Sakit Persahabatan Jakarta. J. Respir. Indo. 31. 55.
Agustiningsih D,. Kafi A., 2007. Latihan Pernapasan dengan Metode Buteyko
Meningkatkan Nilai Force Expiratory Volume in 1 Second (%Fev1)
Penderita Asma. B.Kedokt.Mas. 23:55-56.
Alam S., Hadibroto I., 2005. Asma : Informasi Lengkap Untuk Penderita dan
Keluarga. Jakarta. Gramedia. 122.
Alsagaff H., Mukty A., 2008. Dasar-dasar Ilmu Penyakit Paru. Surabaya :
Airlangga University Press. 270, 16.
Arief M., 2008. Pengantar Metodologi Penelitian Untuk Ilmu Kesehatan.
Surakarta. UNS Press. 58.
Ayun Q., 2014. Perbedaan Kualitas Hidup pada Pasien Asma Rawat Jalan yang
Lebih Patuh pada Penggunaan Obat Asma Inhalasi. Tesis. 3.
Bonini M., Mambro D.C., Calderon M.A., 2013. Beta2 Agonist for Exercise
Induced Asthma. Coc. Col. 21.
Brashers V.L., 2007. Aplikasi Klinis Patofisiologi. Elsevier science. EGC. 69.

Busse W.W., Obyrne P.M., 2013. Safety and Tolerability of the Novel Inhaled
Corticosteroid in Combination with the β2 Agonist vilanterol With asthma: a
Randomised Trial. Thoraxjnl. 0 : 1-8.
Centurion V.P., Huang F., Camargo C. A., 2012. Confirmatory Spirometry For
Adults Hospitalized With A Diagnosis Of Asthma Or Chronic Obstructive
Pulmonary Disease Exacerbation. BMC Pulmonary Medicine. 12:73-1.
Dahlan M.S., 2013. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta.
SalembaMedika. 4.
Darmayasa I.K., 2010. Senam Asma Tiga Kali Seminggu Lebih Meningkatkan
Kapasitas Vital paksa (KVP) dan Volume Ekspirasi Paksa Detik 1 (VEP1)
daripada Senam Asma Senam Asma Satu kali Seminggu. RehabMedic. 10:5.

40

41

Departemen Kesehatan Republik Indonesia., 2009. Kejadian Asma di Indonesia.
http://www.depkes.go.id. (Juni 2014).
Departemen Kesehatan Republik Indonesia., 2007. Pharmaceutical Care untuk
Penyakit Asma. Jakarta. 616:16-8.

Djojodibroto R.D., 2012. Respirologi.Jakarta. EGC pp. 105-07.
Ekarini N.L.P., 2012. Analisis Faktor-Faktor Pemicu Dominan Terjadinya
Serangan Asma Pada Paien Asma. FIK UI. 108.
Fanta C.H, 2009. Drug Therapy Asthma. N. Englj. Med. 360: 3.
Firdaus M., 2011. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Perilaku Pasien Asma
Dalam Melakukan Senam Asma Indonesia di RS Persahabatan.
www.Repository.uinjkt.ac.id. (11 Juli 2014).
GINA, 2014. Pocket Guide for Asthma Management and Prevention. 14, 24.
Hari A.E., Roni N., Agung W.B., 2010. Association Between Exposure To Smoke
In The House, Pets, Living Environment And Socialeconomic Condition And
The Prevalence Of Bronchial Asthmain Children. Kedokt Masyarakat.
26:125.
IKAPI, 2009. Kumpulan Kuliah Farmakologi. Ed 2. Jakarta : Jakarta. 581.
Ilyas M., Yunus F., Wiyono W.H., 2010. Correlation Between Asthma Control
Test (ACT) and Spirometry as Tool of Assessing of Controlled Asthma. J
Respir Indo. 30:195
Juhariyah S., Djajalaksana S., Sartono T.R., 2012. Efektivitas Latihan Fisis dan
Latihan Pernapasan Pada Asma Persisten Sedang-Berat.J. Repir. Indo.
32:18.
Koentjahja S., 2011. Kortikosteroid pada Asma Kronis. KarIl.PDPI. 10:11.

Marhana I.A, Amin M., 2010. Korelasi Saturasi Oksigen Perkutan dengan
Parameter Derajat Keparahan (Severity) pada Asma Eksaserbasi
Berdasarkan Kriteria Global Initiative Of Asthma 2008. Maj.Ked.Resp. 1:56.
Mex R.A., 2011. Calisthenics As a PreventiveMeasureAgainst the Decrease in
Maximum Expiratory Flow in Asthmatic Patients Before and After a
SoccerGame. PubMed.gov. 50:37-42.

42

Notoatmodjo, S., 2010.Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. RinekaCipta.
Pp. 35-40, 127.
Oemiati R., Sihombing M., Qomariah, 2004. Corelation Factors of Asthma
Diseases in Indonesia. Pedia Allergy Immunol. 8:161-76.
PDPI, 2006. Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan Asma Bronkial Di
Indonesia. http://klikpdpi.com/konsensus/asma.html. (24 Agustus 2014).
Priyanto H., Yunus F., Wiyono W.H, 2011. Studi Perilaku Kontrol Asma Pada
Pasien yang Tidak Teratur di Rumah Sakit Persahabatan. J. Repir. Indo.
31:139.
Rahajoe N.N.,Supriyatno B.,Setyanto D.B., 2012. Buku Ajar Respirologi Anak.
Ed 1. Jakarta. IDAI. pp. 102-03, 108.

Rahardjo R., 2009. Kumpulan Kuliah Farmakologi. Ed 2. Jakarta. EGC. pp. 57172.
Rengganis I., 2008. Diagnosis and Management of Bronchial Asthma. Kedokt.
Indo. 58:447-48.
Riskesdas 2007. Riset Kesehatan Dasar Laporan Nasional. 114-117.
Riskesdas 2007. Riset Kesehatan Dasar Laporan Propinsi jawa Tengah. 116.
Sidhartani M., 2007. Peran Edukasi Pada Penatalaksanaan Asma Pada Anak.
Semarang. Badan Penerbit UNDIP. 17.
Telko M.J., Hickey A.J., 2005. Dry Powder Inhaler Formulation. Respiratorycare.
50: 9.
Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung.
Alfabeta. 81.
Supriyantoro. 2004. Asma dan Kehidupan Sehari-Hari. Jakarta : YAI.
Weiler J.M., 2007. American Academy of Allergy, Asthma & Immunology Work
Group Report: Exercise-Induced Asthma. J Allergy clin immunol. 1354.
Wibisono J., Winariani, hariadi S., 2010. Buku Ajar Ilmu Penyakit Paru.Surabaya.
FK UNAIR. pp. 56-7.
Widysanto A., Surjanto E,. Suradi., 2009. Korelasi Penilaian Asma Terkontrol
Pada Penderita Asma Persisten Sesudah Pemberian Kortikosteroid Inhalasi

43


dengan Menggunakan Asma Control Scoring System dan Asma Control Test.
Jki-Ina. 58.
Yayasan Asma Indonesia, 2004. Klub Asma Indonesia. http://www.infoasma.org.
(11 Juli 2014).
Zega C., Yunus F., Wiyono W.H., 2011. Perbandingan Manfaat Klinis Senam
Merpati Putih dengan Senam Asma Indonesia pada Penyandang Asma.
J.Respir.Indo. 2:79.

Dokumen yang terkait

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA PENDERITA ASMA DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BBKPM) Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Penderita Asma Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (Bbkpm) Surakarta.

0 3 13

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA PENDERITA ASMA DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BBKPM) Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Penderita Asma Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (Bbkpm) Surakarta.

0 5 17

HUBUNGAN ANTARA SENAM ASMA DENGAN FREKUENSI PENGGUNAAN BRONKODILATOR PELEGA PADA Hubungan Antara Senam Asma Dengan Frekuensi Penggunaan Bronkodilator Pelega Pada Penderita Asma Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta.

0 5 11

PENDAHULUAN Hubungan Antara Senam Asma Dengan Frekuensi Penggunaan Bronkodilator Pelega Pada Penderita Asma Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta.

0 2 4

HUBUNGAN ANTARA SENAM ASMA DENGAN FREKUENSI PENGGUNAAN BRONKODILATOR PELEGA PADA Hubungan Antara Senam Asma Dengan Frekuensi Penggunaan Bronkodilator Pelega Pada Penderita Asma Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta.

0 3 10

OLAHANNYA DENGAN FREKUENSI SERANGAN ASMA PADA PENDERITA ASMA DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BBKPM) Hubungan Antara Konsumsi Kacang, Ikan Dan Hasil Olahannya Dengan Frekuensi Serangan Asma Pada Penderita Asma Di Balai Besar Kesehatan Paru Masya

0 3 19

HUBUNGAN SENAM ASMA DENGAN PENURUNAN GANGGUAN TIDUR PADA PENDERITA ASMA Hubungan senam asma dengan penurunan gangguan tidur pada penderita asma di balai besar kesehatah paru masyarakat (bbkpm) surakarta.

0 0 15

PENDAHULUAN Hubungan senam asma dengan penurunan gangguan tidur pada penderita asma di balai besar kesehatah paru masyarakat (bbkpm) surakarta.

0 0 7

DAFTAR PUSTAKA Hubungan senam asma dengan penurunan gangguan tidur pada penderita asma di balai besar kesehatah paru masyarakat (bbkpm) surakarta.

0 1 5

HUBUNGAN ANTARA LAMA SENAM ASMA DENGAN FREKUENSI SERANGAN ASMA DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BBKPM) SURAKARTA.

0 0 8