HUBUNGAN ANTARA RASA HUMOR DAN STRES PADA SANTRI PONDOK PESANTREN IMAM BUKHORI Hubungan Antara Rasa Humor Dan Stres Pada Santri Pondok Pesantren Imam Bukhori Karanganyar.

HUBUNGAN ANTARA RASA HUMOR DAN STRES PADA
SANTRI PONDOK PESANTREN IMAM BUKHORI
KARANGANYAR

NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1

Diajukan Oleh:
Titin Qomariyah
F 100 970 199

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

i

HUBUNGAN ANTARA RASA HUMOR DAN STRES PADA
SANTRI PONDOK PESANTREN IMAM BUKHORI
KARANGANYAR


Yang diajukan oleh:
Titin Qomariyah
F100970199 / 9761060800050199

Telah disetujui untuk dipertahankan
Di depan Dewan Penguji

Telah disetujui oleh :

Pembimbing

Tanggal, 04 Agustus 2015

Taufik, Ph.D

ii

HUBUNGAN ANTARA RASA HUMOR DAN STRES PADA
SANTRI PONDOK PESANTREN IMAM BUKHORI

KARANGANYAR
Yang diajukan oleh
Titin Qomariyah
F100970199

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada Tanggal
04 Agustus 2015
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Penguji Utama
Taufik, Ph.D.
Penguji Pendamping I
Dra. Rini Lestari, M.Si.
Penguji Pendamping II
Aad Satria Permadi, S.Psi., MA

Surakarta, 04 Agustus 2015
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Fakultas Psikologi


Taufik, Ph.D

iii

ABSTRAKSI
HUBUNGAN ANTARA RASA HUMOR DAN STRES PADA
SANTRI PONDOK PESANTREN IMAM BUKHORI
KARANGANYAR
Titin Qomariyah
F 100 970 199
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa lepas dari masalah yang
menyebabkan stres. Permasalahannya adalah bagaimana seseorang bisa hidup
beradaptasi dengan stres tanpa harus mengurangi distress. Dalam penelitian ini,
penulis meneliti peranan rasa humor dalam mengurangi stres dan humor
diperlukan dalam suasana yang penuh tekanan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui: 1) Hubungan antara rasa humor dan stres, 2) Sejauhmana peranan
rasa humor terhadap stres, 3) Tingkat rasa humor dan stres.
Subjek penelitian adalah santri Pondok Pesantren Imam Bukhori
Karanganyar. Teknik pengumpulan sampel cluster random sampling. Metode

pengumpulan data menggunakan skala rasa humor dan skala stres. Teknik analisis
data menggunakan korelasi product moment. Hasil perhitungan teknik analisis
product moment Pearson diperoleh nilai koefisien korelasi (rxy) sebesar = -0,434,
p = 0,000 (p < 0,01). Hasil ini menunjukkan ada korelasi negatif yang sangat
signifikan antara rasa humor dengan stres. Semakin tinggi rasa humor maka
semakin rendah stres, dan semakin rendah rasa humor maka semakin tinggi stres
pada subjek penelitian. Sumbangan efektif ras humor terhadap stres sebesar =
18,8% artinya masih terdapat 80,2% faktor-faktor lain yang dapat meringankan
stres selain rasa humor diantaranya kematangan beragama (SQ), kematangan
emosi (EQ), dukungan sosial dan lain-lain. Berdasarkan kategorisasi diketahui
rasa humor tergolong sedang, ditunjukkan dengan nilai mean empirik (ME) =
52,29 dan mean hipotetik (MH) sebesar 45. Dan stres pada subjek penelitian
tergolong sedang ditunjukkan dengan nilai mean empirik (ME) sebesar = 31,43
dan mean hipotetik (MH) sebesar 37,5. Kesimpulan dari penelitian ini adalah
terdapat korelasi negatif yang sangat signifikan antara rasa humor dan stres.
Semakin tinggi rasa humor, maka semakin rendah stres pada subjek penelitian.
Sebaliknya semakin rendah rasa humor, maka semakin tinggi stres pada subjek
penelitian.
Kata kunci: hubungan, humor, stres


iv

terkemuka), tidak menutup kemungkinan

PENDAHULUAN
Rosulullah Shallallaahu ‘alaihi

mengakibatkan

adanya

tekanan-

wa sallam bersabda: “Menuntut ilmu

tekanan/stress pada diri para santri

(syar’i) hukumnya wajib atas setiap

sehingga


Muslim”, (HR. Ibnu Majah, Sahih),

antara santri yang satu dengan yang

(Jawaz, 2008). “Barangsiapa meniti jalan

lainnya.

untuk menuntut ilmu syar’i, maka Allah

memunculkan masalah di antara para

akan memudahkan jalannya ke surga”.

santri, sehingga santri menjadi malas

(HR. Muslim, Sahih), (Al-Abbad, 2011).

belajar dan enggan mengikuti aktivitas


meningkatkan

Hal

inilah

sensitivitas

yang seringkali

pergaulan

yang telah ditetapkan pihak pondok,

bebas dewasa ini, banyak para orang tua

sehingga santri sering mendapat teguran

yang memilih menyekolahkan anaknya di


dari pengurus dan mendapat sanksi, hal

pondok pesantren, dengan alasan supaya

tersebut menyebabkan beberapa santri

mereka bisa belajar dengan baik dan

tidak merasa nyaman tinggal di Pondok

tidak terpengaruh oleh arus pergaulan

Pesantren Imam Bukhori dan memilih

bebas tersebut. Pihak pondok pesantren

pindah dari pondok tersebut, sehingga

biasanya menerapkan jam padat aktivitas


santri gagal menimba ilmu di Pondok

untuk para santri supaya waktu mereka

Pesantren Imam Bukhori.

Dengan

maraknya

Berdasarkan pengamatan penulis

tidak terbuang sia-sia. Mata pelajaran di
pondok pesantren juga lebih banyak

dan

dibanding sekolah umum atau sekolah


pondok, santri yang memiliki kepribadian

sehari (full day school), yaitu mata

pendiam, tertutup dan jarang bergurau

pelajaran umum, syar’i, program hafalan

dengan teman-temannya lebih merasa

Qur’an dan ketrampilan, karena program

tertekan

pendidikan

di

pesantren


masalah interaksi dengan teman sekamar,

diharapkan

dapat

generasi

sedangkan para santri yang memiliki

pondok
mencetak

informasi

dari

ketika

pihak

mereka

pengurus

mengalami

kepribadian terbuka dan lebih sering

intelektual yang beriman dan bertaqwa.

bergurau dengan teman-temannya lebih

Dengan padatnya jadwal aktivitas
santri dan bobot mata pelajaran yang

merasa nyaman dan

cukup berat (untuk mata pelajaran syar’i,

mengalami masalah interaksi dengan

Pondok

teman

Pesantren

Imam

Bukhori

sekamar

ketika mereka

dapat

segera

menggunakan Kurikulum Timur Tengah

terselesaikan. Menurut fakta yang ada

dan

beberapa santri yang pindah sebagian

kitab-kitab

para

ulama

yang
1

besar mereka adalah santri yang memiliki

yang

berlebihan,

apabila

seseorang

selera humor rendah dan relatif mudah

sanggup mengatasinya dan tidak ada

tersinggung. Hal tersebut dimungkinkan

gangguan pada fungsi organ tubuh, maka

karena santri mengalami kelelahan fisik

dikatakan seseorang tidak mengalami

dan psikis, serta pengaruh tinggi atau

stres. Sebaliknya stres terjadi apabila

rendahnya selera humor.

seseorang mengalami gangguan pada

Menurut Hawari (2011) dalam

organ tubuh sehingga seseorang tidak

kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa

dapat menjalankan fungsi pekerjaannya

lepas dari masalah yang menyebabkan

dengan baik (Selye, dalam Hawari,

stres, permasalahannya adalah bagaimana

2011).
Menurut

seseorang bisa hidup beradaptasi dengan
stres

tanpa

harus

mengalami

Gunawan

(dalam

Mulyana, 2008) kemampuan seseorang

stres/

distress. Stressor psikososial merupakan

dalam

keadaan atau peristiwa yang menyebab-

kehidupannya

kan

terhadap kondisi emosional, kesehatan

perubahan

dalam

kehidupan

menciptakan
sangat

pada

berpengaruh

seseorang, sehingga orang tersebut harus

dan

beradaptasi atau menyesuaikan diri untuk

membantu meringankan beban akibat

menanggulanginya. Tidak semua orang

stres dan pengendalian emosi menjadi

mampu

lebih baik. Humor sangat diperlukan

melakukan

mengatasi

hal

adaptasi

tersebut

dan

hubungan

humor

sosialnya.

Humor

dalam suasana yang penuh tekanan.

sehingga

Humor tidak hanya mengobati

mengakibatkan stres.
stres

stres, tetapi juga dapat mengatasi rasa

antara

sakit dan pemulihan kesehatan. Bahkan

keinginan dan realitas yang ada. Stres

untuk mewujudkan cita-cita, individu

selain

penyakit

harus memiliki rasa senang, dan rasa

psikis, juga dapat merangsang timbulnya

senang tersebut dapat diperoleh melalui

penyakit bahkan memperberat berbagai

humor (Mulyana, 2008).

Menurut
merupakan

(2001)

ketidaksesuaian

dapat

penyakit

Suroto

mendatangkan

jasmani

yang

berat

Melalui

dan

humor

tubuh

bisa

menghasilkan hormon endorphin sebagai

menahun.

zat penenang alami yang diproduksi otak

Stres merupakan respon tubuh
yang sifatnya non spesifik terhadap setiap

dan

tuntutan beban atasnya. Respon tubuh

(Hidayati, dalam Rini, 2009).

seseorang manakala mengalami beban
2

akan

melahirkan

rasa

nyaman

melepaskan

mengatasinya dan tidak ada gangguan

tekanan karena ketegangan dan momen

pada fungsi organ tubuh, maka seseorang

tragis dalam kehidupan nyata (Lucas,

tidak

dalam Mulyana, 2008).

Sebaliknya

Humor

membantu

dikatakan

mengalami

stres

terjadi

stres.

manakala

dapat

seseorang mengalami gangguan pada

melepaskan ketegangan sekaligus dapat

salah satu atau lebih organ tubuh

mendatangkan kelegaan (Leiber, dalam

sehingga

Mulyana, 2008).

menjalankan fungsi pekerjaannya dengan

Humor

dan

tertawa

seseorang

tidak

mampu

baik (Selye, dalam Hawari, 2011).

Stres adalah respon psikologi dari

Stres

tubuh terhadap tekanan yang diterimanya,

dapat

mengakibatkan

yang

penyakit psikis, juga dapat merangsang

atau

timbulnya penyakit atau memperberat

mengandung unsur perubahan. Stres juga

berbagai penyakit jasmani yang berat dan

merupakan respon yang normal terhadap

menahun (Suroto, 2001).

khususnya

berbagai

mengancam,

kejadian

menantang,

Dari

tantangan atau ancaman yang melepaskan

definisi

di

atas,

dapat

berbagai hormon dalam tubuh untuk

disimpulkan bahwa stres merupakan

membuat

respon psikologi dari tubuh akibat adanya

seseorang

waspada

dan

memampukan seseorang untuk bangkit

tekanan,

menghadapi

menyebabkan

berbagai

keadaan

dan

beban

atau

keadaan

perubahan

yang
dalam

mengambil tindakan yang diperlukan

kehidupan individu yang mana dapat

(Brealey, 2002).

mempengaruhi organ tubuh individu.

Sedangkan

menurut

Lazarus

Hawari

(dalam

menyatakan

ketidakmampuan

disebabkan oleh faktor dari luar dan dari

melakukan

adaptasi dan mengatasi adanya keadaan

dalam individu, yakni:

dan

a. Faktor

peristiwa

yang

menyebabkan

biologis.

stres

2011)

(2011) stres merupakan respon akibat
individu

bahwa

Sidi,

Faktor

gangguan

dapat

yang

perubahan dalam kehidupan individu

disebabkan

fisik/organ

tersebut.

tubuh individu. Misalnya: infeksi,
serangan berbagai penyakit, kurang

Stres juga merupakan respon

gizi, kelelahan dan cacat tubuh.

tubuh yang sifatnya non spesifik terhadap

b. Faktor

setiap tuntutan beban atasnya. Respon

psikologis.

Faktor

ini

tubuh seseorang manakala mengalami

berhubungan dengan keadaan psikis

beban yang berlebihan, bila sanggup

individu.
3

c. Faktor sosial. Faktor ini berkaitan

d. Krisis, yaitu bila keseimbangan ada

dengan lingkungan seperti kesesakan

yang

(crowding), kebisingan, dan tekanan

sehingga menimbulkan stres yang

ekonomi.

berat. Hal ini bisa disebabkan oleh

Ditambahkan
(2004)

bahwa

oleh

Maramis

sumber-sumber

sesuatu

secara

tiba-tiba

kecelakaan, kegagalan usaha ataupun

stres

kematian.

psikologi itu berupa:
a. Frustrasi,

terganggu

Berdasarkan uraian-uraian di atas

yaitu

timbul

yang

bila

melintang

ada

dapat disimpulkan faktor-faktor penyebab

antara

stres antara lain yaitu faktor biologis

keinginan individu dan maksud atau

berupa

tujuan individu. Ada frustrasi yang

penyakit, kurang gizi, kelelahan, dan

datang dari luar, misalnya: bencana

cacat tubuh, faktor psikologis berupa

alam, kecelakaan, kematian seseorang

frustrasi, konflik, tekanan, krisis dan

yang dicintai, norma-norma dan adat-

faktor

istiadat. Sebaliknya frustrasi yang

(crowding), kebisingan, dan tekanan

datang dari dalam diri individu,

ekonomi.

infeksi,

sosial

serangan

berupa

berbagai

kesesakan

seperti: cacat badaniah, kegagalan

Menurut Maramis (2004) stres

dalam usaha dan moral, sehingga

bisa terjadi pada bidang badaniah (stres

penilaian diri sendiri menjadi tidak

fisik atau somatic), seperti infeksi dan

enak,

penyakit lainnya yang menggerakkan

merupakan

frustrasi

yang

berhubungan dengan rasa harga diri.

mekanisme

b. Konflik, yaitu bila kita tidak tahan

badaniah

somatic/

penyesuaian
agar

mengembalikan

memilih antara dua atau lebih macam

keseimbangan. Stres juga terjadi pada

kebutuhan atau tujuan.

bidang

c. Tekanan,

yaitu

jiwa

seperti

yang

kecemasan,

bagi

bersalah, yang menimbulkan mekanisme

individu. Ada tekanan dari dalam

penyesuaian psikologik. Stres juga terjadi

yang

karena

pada bidang sosial seperti hubungan

individu mempunyai harapan yang

interpersonal, karena manusia senantiasa

sangat tinggi terhadap dirinya sendiri,

bereaksi secara holistik (somato-psiko-

namun

sosial).

dirasakan

sesuatu

psikologik/pada

menjadi

dapat

tidak

beban

disebabkan

disesuaikan

dengan

kemampuannya sendiri.

kekecewaan

dan

rasa

Aspek-aspek stres meliputi aspek
fisik, yakni sistem kekebalan tubuh yang
4

menurun dan ketegangan pada sistem

yang menyangkut intelektual dan gejala

kardiovaskular, migren, insomnia. Stres

yang menyangkut aspek interpersonal.

juga

dihubungkan

dengan

berbagai

Rasa humor adalah rasa yang

masalah psikologis seperti kegelisahan,

dimiliki individu yang merangsangnya

kepanikan, sulit berkonsentrasi, ingatan

untuk tertawa, serta merupakan potensi

yang melemah, juga dengan masalah

yang

emosional

gembira yang sebelumnya berlangsung

seperti

depresi

(Brealey,

2002).

ditandai

dengan

emosi

riang

proses berpikir dan merupakan salah satu
Atkinson (dalam Vitarini, 2009)

karakteristik

individu

yang

dapat

mengemukakan aspek-aspek stres antara

mengaktualisasikan diri (Maslow, dalam

lain:

Karimah, 2011).

a. Perilaku, yang meliputi menurunnya

Menurut

Sheinowizt

(dalam

aktivitas, gangguan pada kebiasaan

Darmasyah, 2010) rasa humor merupakan

makan,

suatu

gangguan

tidur,

kecenderungan menyendiri.

kemampuan

untuk

menerima,

menikmati dan menampilkan sesuatu

b. Kognitif, yang meliputi kebiasaan

yang lucu, ganjil/aneh yang bersifat

menunda sesuatu, lemahnya daya

menghibur, juga merupakan kualitas yang

ingat dan ketidakmampuan untuk

bersifat

berkonsentrasi.

menggelikan dan menghibur.

c. Emosional, yang meliputi mudah

punggung,

seseorang

yang

(dalam Darmasyah, 2010) rasa humor

d. Fisiologis, yang meliputi sakit kepala,
dada,

dari

Sedangkan menurut Dananjaya

marah, murung dan putus asa.

leher,

lucu

adalah

jantung

sesuatu

menimbulkan

yang
atau

bersifat

dapat

menyebabkan

berdebar, sering buang air kecil,

pendengaran merasa tergelitik perasaan

badan sering berkeringat.

lucu sehingga mendorong untuk tertawa

e. Kecemasan,

yang

meliputi

rasa

yang disebabkan oleh kejutan, keanehan,

tegang, ketakutan yang tidak rasional,

kejanggalan,

gemetar, khawatir.

kekontradiksian dan menjadikan diri

Dari penjelasan di atas dapat

ketidakmasukakalan,

sendiri atau kelompok pembawa cerita

disimpulkan mengenai gejala-gejala yang

sebagai sasarannya.

menyangkut aspek fisik, gejala yang

Berdasarkan uraian di atas dapat

menyangkut aspek emosional, gejala

disimpulkan

bahwa

rasa

humor

merupakan rasa atau potensi individu
5

b. Kemampuan coping dengan humor

untuk menampilkan sesuatu yang bersifat
lucu, aneh, ganjil yang merangsang untuk

Humor

efektif

untuk

menolong

tersenyum, tertawa dan riang gembira.

individu dalam menghadapi kesulitan.
Kemampuan untuk melihat humor

Menurut Sofan (dalam Nugraha,
2008) aspek-aspek rasa humor adalah:

merupakan salah satu hal yang dapat

a. Humor yang berbentuk cerita melalui

digunakan untuk mengatasi krisis

lisan, tulisan dan gambar. Cerita

hidup, sebagai perlindungan terhadap

melalui lisan (verbal) dapat berupa

perubahan dan ketidaktentuan. Selain

teka-teki, sindiran atau kritikan dan

itu,

sebagainya

disampaikan

pemelihara dalam diri, yaitu suatu

langsung oleh penyaji cerita kepada

cara yang sehat dilakukan individu

orang lain, adapun yang berupa

untuk

tulisan dapat berbentuk cerita yang

dirinya dengan masalah, suatu cara

ditulis, dan yang berbentuk gambar

menghindarkan diri dari masalah, dan

seperti karikatur.

memandang masalah dari sudut yang

b. Bahasa

yang

yang

digunakan.

digunakan

sehari-hari

berfungsi

merasakan

sebagai

“jarak”

antara

berbeda.

Bahasa

c. Apresiasi terhadap humor

humor merupakan bahasa yang tidak
laim

humor

Pengetahuan

atau

atau

penghargaan

melainkan

individu terhadap humor atau segala

bahasa yang cenderung aneh atau

sesuatu yang berkaitan dengan hal-hal

bahasa resmi yang sudah diubah

yang sifatnya jenaka atau lelucon.

bukan

bahasa

resmi,

d. Sikap terhadap humor

makna denotasinya.
c. Humor berisi cerita lucu yang bersifat

Suatu tingkah laku atau perasaan,

sindirian atau kritikan yang ditujukan

baik positif maupun negatif terhadap

pada suatu objek atau subjek tertentu.

humor
perasaan

Adapun aspek dari rasa humor

yang

tercermin

senang,

dalam

menerima

atau

setuju.

menurut Thorson, dkk (dalam Karimah,

Berdasarkan

2011) adalah:

uraian

di

atas

disimpulkan bahwa aspek-aspek rasa

a. Kemampuan menghasilkan humor
kemampuan

humor adalah humor yang berbentuk

individu dalam menemukan ide atau

cerita melalui lisan, tulisan, gambar yang

gagasan untuk menciptakan materi

lucu,

humor yang bersifat jenaka atau lucu.

lazim/bermakna denotasi, serta humor

Berkaitan

dengan

6

bahasa

humor

yang

tidak

yang berisi cerita lucu yang ditujukan

sosial

serta

memudahkan

pada suatu objek/subjek. Rasa humor

mengatasi berbagai masalah.

dalam

kemampuan

Seseorang yang memiliki rasa

menghasilkan humor, kemampuan coping

humor tinggi terlihat lebih termotivasi,

dengan humor, apresiasi terhadap humor

lebih cerita, dan percaya diri, juga

serta sikap terhadap humor.

berpengaruh pada hubungan sosial serta

juga

terdiri

dari

dapat meningkatkan kesehatan. Melalui
Karakteristik Kepribadian
yang Memiliki Rasa Humor

Orang

rasa humor seseorang mudah tersenyum,
tertawa sehingga secara fisiologis dapat

Seseorang yang memiliki rasa
humor

mencirikan

menarik,

kepribadian

mudah

mengurangi

yang

menguranginya stres

berkomunikasi,

orang lain dan dapat memainkan peranan
yang

sosial

(Martin,

dan
dalam

dalam

Hubungan Antara Rasa Humor dan
Stres

seseorang.

Faktor fisik dan psikologis dapat

istimewa

perkembangan

syarat

Karimah, 2011).

bersosialisasi dan berinteraksi dengan

penting

ketegangan

Seseorang yang humoris (memiliki rasa

bersama-sama

humor tinggi) akan membuat orang lain

stres. Stres merupakan keadaan dimana

merasa nyaman dan mampu mengemas

transaksi yang ada membuat seseorang

kemarahan dengan bahasa humor yang

mempunyai kesenjangan antara tuntutan

cerdas sehingga mampu memasuki dunia

fisik dan fisiologik dari situasi dan

orang

menerima

sumber dari biologis dan sosiologis

situasi

(Lazarus dan Folkman, dalam Sidi,

lain

keadaan

serta
dengan

mampu
segala

Darmasyah,
memiliki

Shapiro

2010)

rasa

tekanan/

2011).

(Darmasyah, 2010).
Menurut

menimbulkan

seseorang

humor

berarti

(dalam

Pada umumnya untuk mengatasi

yang

stres, seseorang menggunakan selingan-

telah

selingan humor dalam perkataannya. Para

memiliki kecerdasan emosional (EQ)

penulis

yang paling penting, karena humor

menekankan

termasuk salah satu ketrampilan sosial

memudahkan penyesuaian yang sehat

yang paling penting, dan merupakan

dengan membantu menanggulangi stres

bakat yang tidak dimiliki semua orang

(Kris, dalam Karimah, 2011). Humor

dan dapat membantu dalam interaksi

bertindak sebagai mekanisme penanggulangan
7

psikoanalisa
bahwa

utama

untuk

sudah

lama

humor

juga

meringankan

ketegangan (Savage, dalam Karimah,

stres akibat adanya permasalahan. Jadi

2011).

humor sangat penting artinya ketika
Sebuah

penelitian

seseorang dalam kondisi stres.

menyatakan

bahwa tersenyum/tertawa selama satu

Ketika ketegangan/stres muncul

menit sama dengan 45 menit olahraga

pada diri seseorang, maka menggunakan

yang mengeluarkan keringat. Bahkan

humor merupakan solusi yang baik dan

tersenyum/tertawa

dapat

selama

20

detik

memberi

pertolongan

sebagai

efeknya sama seperti 3 menit mendayung

pengurang stres tersebut (Darmasyah,

atau jogging pada kerja jantung. Sekitar

2010).
Berdasarkan uraian-uraian di atas,

80 otot digunakan ketika kita tertawa.
Getaran

yang

dihasilkan

dapat disimpulkan bahwa rasa humor

membuat

jantung berdegup lebih kencang, tekanan

selain

darah naik dan tingkat oksigen dalam

mendapatkan keuntungan psikologis juga

darah yang dihasilkan naik bersamaan

digunakan

sebagai

dengan akselerasi pernafasan. Endhorpin

mekanisme

pertahanan

sebagai

yang

tekanan yang dihadapi. Individu yang

diproduksi otak akan melahirkan rasa

memiliki rasa humor tinggi diharapkan

nyaman, setelah itu tekanan darah normal

dapat memperoleh reaksi yang lebih

kembali, hormon stres berkurang dan

menyenangkan dan juga lebih dapat

kekebalan tubuh meningkat (Hidayati,

mengatasi stres dalam dirinya.

obat

penenang

alami

Cooper

dan

bentuk

diri

terhadap

1. Untuk mengetahui hubungan antara
rasa humor dan stres pada santri.

bahwa humor merupakan sumber mata

2. Untuk

air yang universal untuk memperbesar
dan

suatu

penelitian ini:

Sawaf

(dalam Darmasyah, 2010) menyatakan

energi

seseorang

Tujuan yang ingin dicapai dalam

dalam Rini, 2009).
Menurut

menyebabkan

mengusir

stres

mengetahui

sejauh

mana

peranan rasa humor terhadap stres

dalam

pada santri.

berinteraksi dengan orang lain.

3. Untuk mengetahui tingkat rasa humor

Dananjaya (dalam Darmasyah,

pada santri.

2010) mengemukakan, dengan humor

4. Untuk mengetahui tingkat stres pada

seseorang dapat berkomunikasi dengan

santri.

rileks, santai dan tidak tegang/stres, tanpa
humor memungkinkan seseorang terjebak
dalam rasa frustrasi yang menyebabkan
8

keputusan

METODE PENELITIAN

yang baik (Hadi, 2007).

Variabel dalam penelitian ini

Teknik analisis data yang digunakan

adalah varibel bebas yaitu rasa humor

korelasi product moment. Perhitungan

dan variabel tergantung yaitu stres.

korelasi

Populasi dalam penelitian ini adalah

dengan bantuan Komputer Program SPS

santri Pondok Pesantren Imam Bukhori

2000 (Seri Program Statistik) edisi

Karanganyar. Sampel dalam penelitian

Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih

ini bersifat cluster sampel yaitu dimana

versi IBM/IN, Hak Cipta © 2000.

product

moment

dilakukan

sampel yang digunakan dalam penelitian
ini

didasarkan

pada

cluster

atau

HASIL PENELITIAN

kelompok yang terdapat dalam populasi,

Berdasarkan hasil analisis yang

yaitu santri program mutawasithoh atau

diperoleh

setingkat SMP. Adapun teknik sampling

moment sebesar rxy = -0,434 dengan P =

yang digunakan adalah cluster random

0,000 atau P < 0,05 yang berarti ada

sampling dengan tidak menggunakan

hubungan negatif yang signifikan antara

undian

kelompok-kelompok

rasa humor dan stres. Semakin tinggi rasa

tersebut mempunyai peluang yang sama

humor, semakin rendah stres. Sebaliknya,

untuk menjadi sampel penelitian. Metode

semakin

pengumpulan data adalah angket yang

semakin tinggi stres.

artinya

terdiri dari angket rasa humor dan angket

melalui

rendah

korelasi

rasa

humor

product

maka

Hasil penelitian ini sesuai dengan

stres.

pendapat Savage (2007) bahwa humor
Metode yang digunakan untuk

bertindak

sebagai

mekanisme

menganalisis data dalam penelitian ini

penanggulangan

adalah metode statistik yaitu cara ilmiah

stres. Mc Ghee (dalam Savage, 2007)

yang dipersiapkan untuk mengumpulkan,

menyatakan bahwa ada banyak riset yang

menyajikan, dan menganalisa data-data

mendokumentasikan humor sebagai alat

penelitian yang berwujud angka-angka.

pengelolaan stres.

untuk

meringankan

Lebih dari itu statistik diharapkan dapat

Hasil penelitian oleh Herbert

menyediakan dasar-dasar yang dapat

Lefcourt and Stacy Thomas (dalam

dipertanggungjawabkan menarik kesim-

Savage, 2007) yang menemukan adanya

pulan

keterkaitan antara humor dan stres, yakni

yang

benar

dan

mengambil
9

humor berfungsi mengurangi efek buruk

secara

dari stres yang dialami individu. Adanya

kepribadian subjek penelitian. Artinya

kemampuan

dan

aspek-aspek tersebut belum seluruhnya

tertawa, membuat situasi yang nampak

dapat disinergikan, diintegrasikan secara

menekan

harmonis dalam perilaku dan kehidupan

membuat

dapat

lelucon

berkurang

sehingga

masalah menjadi tidak berlebihan dan

penuh

sebagai

karakter

sehari-hari subjek penelitian.

mengurangi stres.

Pada

variabel

stres

diketahui

Martin (dalam Karimah, 2011)

mean empirik (ME) sebesar 31,43 dan

mengatakan bahwa rasa humor dapat

mean hipotetik (MH) = 37,5, dengan

menghasilkan

standar deviasi hipotetik = 7,638. Hal ini

positif

yang

kebiasaan

emosi-emosi

berhubungan

dengan

menunjukkan kategori tergolong sedang.

kegembiraan. Emosi-emosi positif dapat

Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa

mengkontribusi

dan

subjek penelitian meskipun mengalami

kesejahteraan psikologis. Konseptualisasi

stres, namun kondisi tersebut tidak

rasa humor ini memprediksikan bahwa

sampai mengganggu atau menghambat

humor akan berhubungan secara positif

aktivitas dalam kehidupan subjek sehari-

dengan kebahagiaan dan berhubungan

hari, artinya subjek tidak mengalami

secara negatif dengan depresi.

gejala-gejala patologis baik dari aspek

kesehatan

fisik

analisis

perilaku atau tindakan, proses sikap atau

diketahui variabel rasa humor diperoleh

berpikir, emosi atau perasaan dan aspek

mean empirik (ME) = 52,29 dan mean

fisik atau fisiologis.

Berdasarkan

hasil

hipotetik (MH) = 45, dengan standar

Sumbangan efektif rasa humor

deviasi hipotetik = 7,743 menunjukkan

terhadap stres = 18,8% ditunjukkan

rasa

penelitian

dengan nilai RSquared = 0,188. Hal ini

tergolong sedang. Kondisi sedang ini

berarti masih terdapat 81,20% faktor-

dapat diartikan aspek-aspek yang terdapat

faktor lain yang mempengaruhi stres di

pada rasa humor yaitu kemampuan

luar variabel rasa humor, misalnya

menghasilkan humor, kemampuan coping

kematangan beragama (SQ), kematangan

dengan humor, apresiasi terhadap humor,

emosi (EQ), dukungan sosial dan lain-

sikap terhadap humor belum secara

lain.

humor

pada

subjek

optimal dimiliki atau menjadi bagian
10

Hasil penelitian menunjukkan ada

PENUTUP

hubungan negatif yang signifikan antara

Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data,

rasa humor dan stres, namun ada
beberapa keterbatasan pada penelitian ini,

dapat ditarik kesimpulan bahwa:

antara lain:

1. rxy sebesar -0,434 dengan P < 0,05
berarti ada hubungan negatif yang

1. Generalisasi dari hasil penelitian ini
tempat

signifikan antara rasa humor dan

penelitian, sehingga penerapan pada

stres. Artinya semakin tinggi rasa

ruang lingkup yang lebih luas jumlah

humor maka semakin rendah stres,

sampel penelitian yang lebih banyak

dan sebaliknya semakin rendah rasa

dan

humor, maka semakin tinggi stres.

terbatas

pada

dengan

berbeda

populasi

karakteristik

kiranya

dilakukan

2. Sumbangan efektif dari rasa humor

penelitian lagi dengan menggunakan

terhadap stres sebesar 18,8%, berarti

atau menambah variabel-variabel lain

ada 80,2% faktor lain yang dapat

yang

belum

penelitian

perlu

yang

disertakan

dalam

mengurangi

ataupun

dengan

kematangan

ini

stres

antara

beragama

lain
(SQ),

menambah dan memperluas ruang

kematangan emosi (EQ), dukungan

lingkup penelitian.

sosial dan lain-lain.

2. Metode

pengumpulan

data

yang

3. Untuk

variabel

rasa

mean

humor

digunakan hanya angket atau skala,

mempunyai

sehingga kurang dapat mengungkap

sebesar 52,29 dan mean hipotetik

secara mendalam gejala psikologis

(MH) sebesar 45, hal ini berarti rasa

yang

humor

tidak

nampak

dalam

diri

pada

empirik

subjek

(ME)

penelitian

tergolong sedang.

individu, oleh karena itu peneliti

4. Untuk

selanjutnya perlu melengkapi dengan

variabel

stres

mempunyai

teknik pengumpulan data yang lain,

mean empirik (ME) sebesar 31,43

misalnya dengan teknik wawancara,

dan mean hipotetik (MH) sebesar

observasi, psikotes, sehingga akan

37,5, hal ini berarti stres yang dialami

lebih

subjek penelitian tergolong sedang.

dapat

mengungkap

secara

mendalam kondisi psikologis subjek
penelitian.
11

Saran

DAFTAR PUSTAKA
Memperhatikan hasil penelitian

bahwa

variabel

rasa

humor

Al Abbad, Syaikh Abdul Muhsin. 2011.
Syarah Hadits Arba’in An-Nawawi.
Bogor: CV. Darul Ilmi.

dapat

menurunkan stres, serta kondisi subjek
Brealey, E. 2002. Seri 10 Menit
Menghilangkan
Stres.
Batam:
Karisma Publishing Group.

yang memiliki rasa humor dan stres
tergolong sedang, maka saran yang dapat
penulis berikan, antara lain:

Darmasyah. 2010. Strategi Pembelajaran
Menyenangkan dengan Humor.
Jakarta: Bumi Aksara.

1. Bagi subjek penelitian
Diharapkan

memanfaatkan

rasa
Hadi, S. 2000. Metodologi Research. Jilid
1. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan
Psikologi UGM.

humor untuk dijadikan sebagai media
atau sarana menurunkan stres.

_______. 2004. Metodologi Research.
Jilid 1. Yogyakarta: Penerbit Andi.

2. Bagi pihak pondok
Diharapkan

dapat

memberikan

_______. 2007. Metodologi Research.
Jilid 3. Yogyakarta: Andi Offset.

kebijakan yang mampu menurunkan
tingkat stres pada santri.

Hawari, D. 2011. Manajemen Stres,
Cemas dan Depresi. Jakarta: FK
UI.

3. Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan

dapat

merefleksikan

penelitian ini pada populasi atau

Jawaz, Y. 2008. Menuntut Ilmu Jalan
Menuju Surga. Jakarta: Pustaka AtTaqwa.

subjek penelitian yang mempunyai
karakteristik berbeda, misalnya guru,

tawakal,

Karimah, F. 2011. Hubungan antara Rasa
Humor dengan Stres Kerja pada
Wanita Bekerja. Skripsi (Tidak
diterbitkan). Surakarta: Fakultas
Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Hasil penelitian yang menyatakan ada

Maramis, W.F. 2004. Catatan Ilmu
Kedokteran
Jiwa.
Surabaya:
Airlangga University Press.

pegawai pemerintah serta menambah
variabel

lain

yang belum

dapat

mempengaruhi stres selain variabel
rasa

humor,

misalnya

berdzikir dan lain-lain.
4. Bagi ilmuwan psikologi

Mulyana, D. 2008. Komunikasi Humoris.
Bandung: Simbiosa Rekatama
Media.

hubungan negatif yang signifikan
antara rasa humor dengan stres, dapat
dijadikan sebagai bahan diskusi, dan
kajian

untuk

__________. 2006. Komunikasi Jenaka
Parade Anekdot, Humor dan
Pengalaman Konyol. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya Offset.

pengembangan

psikologis klinis.

12

Nugraha, Indrawanto. 2008. Hubungan
antara Efikasi Diri dan Sense of
Humor dengan Partisipasi Kerja
Karyawan.
Skripsi
(Tidak
Diterbitkan). Surakarta: Fakultas
Psikologi
Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Rini, P.D. 2009. Hubungan antara Sense
of Humor dengan Somatisasi.
Skripsi
(Tidak
diterbitkan).
Surakarta:
Fakultas
Psikologi
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta.
Savage, S. 2007. From Human in The
Work Place to Humor as A Means
of Healing From Loss. Thesis.
Boston:
University
of
Massachusetts Boston.
Sidi, FP. 2011. Profil Kecemasan dan
Stres pada Pelaku Sholat Tahajjud.
Skripsi
(Tidak
diterbitkan).
Surakarta:
Fakultas
Psikologi
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta.
Suroto. 2001. Stres Cara Mengendalikan.
Yogyakarta:
Gadjah
Mada
University Press.
Vitarini, N. Asri. 2009. Hubungan antara
Konflik Peran Ganda dengan Stres
Kerja pada Guru Wanita Sekolah
Dasar di Kecamatan Kebonarum
Klaten. Skripsi (Tidak diterbitkan).
Surakarta:
Fakultas
Psikologi
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta.

13

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA RASA HUMOR DAN STRES PADA SANTRI PONDOK PESANTREN IMAM BUKHORI Hubungan Antara Rasa Humor Dan Stres Pada Santri Pondok Pesantren Imam Bukhori Karanganyar.

0 2 15

PENDAHULUAN Hubungan Antara Rasa Humor Dan Stres Pada Santri Pondok Pesantren Imam Bukhori Karanganyar.

0 2 5

HUBUNGAN ANTARA RASA SYUKUR DENGAN OPTIMISME Hubungan Antara Rasa Syukur dengan Optimisme Pada Santri Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalaam.

0 2 21

HUBUNGAN ANTARA RASA SYUKUR DENGAN OPTIMISME PADA SANTRI PONDOK PESANTREN MODERN ISLAM (PPMI) ASSALAAM Hubungan Antara Rasa Syukur dengan Optimisme Pada Santri Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalaam.

0 3 18

PENDAHULUAN Hubungan Antara Rasa Syukur dengan Optimisme Pada Santri Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalaam.

0 3 6

HUBUNGAN ANTARA SYUKUR DENGAN STRES PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN MODEREN ISLAM Hubungan Antara Syukur Dengan Stres Pada Santri Di Pondok Pesantren Moderen Islam Assalaam.

0 1 15

BAB 1 Hubungan Antara Syukur Dengan Stres Pada Santri Di Pondok Pesantren Moderen Islam Assalaam.

0 3 10

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Antara Syukur Dengan Stres Pada Santri Di Pondok Pesantren Moderen Islam Assalaam.

0 2 4

HUBUNGAN ANTARA RASA HUMOR DENGAN STRES KERJA Hubungan antara Rasa Humor dengan Stress Kerja pada Wanita Pekerja.

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA (SANTRI) PONDOK PESANTREN Hubungan Antara Kemandirian Dengan Penyesuaian Diri Pada Siswa (Santri) Pondok Pesantren.

2 6 16