FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP RSUP DR. M DJAMIL PADANG TAHUN 2012 - Repositori Universitas Andalas
PENDAHULUAN
dalam
bekerja,
hal
ini
juga
akan
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M.
menyebabkan ketidakpuasan pasien dan
Djamil Padang adalah rumah sakit Kelas
keluarga yang berdampak besar pada mutu
B+ Pendidikan dengan kapasitas 800
pelayanan
Tempat Tidur dan 14 unit pelayanan medis
semua rumah sakit mampu menciptakan
dan 8 unit pelayanan penunjang. Jumlah
kepuasan kerja bagi perawat (Aditama,
tenaga keperawatan di RSUP Dr.M.Djamil
2010). Data hasil residensi mahasiswa pada
Padang pada tahun 2011 yaitu 789 orang
bulan November 2011 sampai Februari
yang tersebar dalam 9 instalasi, jumlah ini
2012 didapatkan hasil bahwa, di Instalasi
masih kurang menurut standar Depkes
bedah 56% pasien kurang puas dengan
dimana RS kekurangan tenaga 193 orang,
tindakan
hal ini menyebabkan beban kerja perawat
keperawatan,
pelaksana di runagan menjadi meningkat.
didapatkan 53,3% pasien kurang puas
Dilihat dari data indikator Rumah sakit
dengan penjelasan tindakan yang dilakukan
pada bulan September 2011 didapatkan
perawat, di Instalasi anak 57.2% pasien
BOR : 60,59%, (standar Depkes 60-85%),
tidak
TOI : 5-11 hari (standar Depkes 1-3 hari),
diberikan oleh perawat dan di Instalasi
LOS : 6-30 har (standar Depkes 6-9 hari),
Ambun pagi didapatkan 14,7% pasien
GDR 107,3 dan NDR 55,14. Data ini
kurang puas dengan pelayanan keperawatan
menunjukan belum sesuai dengan standar
di ruangan (Hidayati dkk, 2011). Data ini
yang ditetapkan, artinaya kinerja belum
masih kurang dari standar Depkes yang
memuaskan untuk pelayanan rumah sakit
harusnya lebih dari 90%.
keperawatan,
yang
puas
di
namun
diberikan
Instalasi
dengan
belum
oleh
tenaga
non
bedah
pelayanan
yang
(Profil RSUP Dr.M.Djamil 2011).
Hasil pengkajian mahasiswa residensi
Kinerja perawat yang belum optimal
tentang kepuasan kerja perawat pelaksana
dapat disebabkan karena ketidakpuasan
di empat instalasi rawat inap didapatkan
1
hasil, yaitu : di Instalasi Bedah didapatkan
pengembangan
(68%) perawat belum memahami visi dan
merasa kerja tim
misi di ruangan, 53% tidak mempunyai
pelaksanaan
kesempatan untuk pengembangan karir,
situasional dan belum memiliki panduan
65% belum mendapatkan imbalan sesuai
(Andriani, 2011). Hasil pengkajian di IRNA
dengan beban kerja dan belum adanya
Ambun
Pagi
format supervisi yang baku diruangan
perawat
belum
(Merdawati, 2011). Hasil pengkajian di
Instalasi Ambun Pagi, 62,5 % perawat
Instalasi Non Bedah didapatkan hasil
pelaksana menyatakan tidak mendapatkan
bahwa 82,5% perawat belum mengetahui
imbalan sesuai dengan beban kerja, 35%
visi dan misi ruangan, 40,7% perawat tidak
perawat
mempunyai
pengembangan
kesempatan
mengembangkan karir,
unuk
42,5% perawat
mengatakan tidak mendapatkan imbalan
karir,
61,6%
belum
supervisi
pedoman/uraian
efektif
masih
didapatkan
belum
dan
bersifat
bahwa
mengetahui
karir
perawat
visi
32%
misi
mendapatkan
dan
yang
belum
jelas
ada
tentang
supervisi (Suryani, 2011).
sesuai dengan beban kerja dan belum
Rumusan masalah faktor-faktor apa
adanya uraian yang jelas tentang supervisi,
yang berhubungan dengan kepuasan kerja
belum ada format yang baku dan belum
perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap
terlaksana suprvisi sesuai dengan jadwal
RSUP Dr.M.Djamil Padang tahun 2012 dan
(Hidayati, 2011).
tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-
Hasil pengkajian di Instalasi Anak
faktor yang berhubungan dengan kepuasan
didapatkan hasil bahwa 77,7% perawat
kerja perawat pelaksana di Ruang Rawat
belum memahami tentang visi dan misi di
Inap RSUP Dr.M.Djamil Padang tahun
ruangan, 80% perawat belum mengetahui
2012.
tentang sistem reward, 40% perawat belum
mempunyai
kesempatan
untuk
2
tahun, hampir seluruh (92,3%) berjenis
METODOLOGI
adalah
cross
kelamin
penelitian
yang
(88,5%) berpendidikan DIII Keperawatan,
mengukur variabel bebas dan variabel
lebih dari separuh (60,2%) dengan masa
terikat yang dikumpulkan dalam waktu
kerja ≤5 tahun dan lebih dari separuh
bersamaan (Notoatmodjo, 2010). Variabel
(57,7%) berstatus kepegawaian non PNS di
bebas terdiri dari kepemimpinan kepala
ruang
ruang, insentif, kondisi lingkungan kerja,
Padang.
Desain
sectional
penelitian
studi
yaitu
promosi dan supervisi sedangkan variabel
terikat yaitu kepuasan kerja.
perempuan,
rawat
inap
sebagian
besar
RSUP.Dr.M.Djamil
Hasil univariat didapatkan bahwa lebih dari
separuh (61,5%) responden menyatakan
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh perawat pelaksana di Instalasi
Rawat Inap RSUP Dr.M.Djamil Padang
yang terdiri dari Instalasi Bedah, Instalasi
Non Bedah, Instalasi anak dan IRNA
Ambun Pagi dengan jumlah sampel 78
orang yang diambil menggunakan rumus
Lameshow. Pengumpulan data penelitian
dilakukan pada tanggal 25 Juni sampai
dengan 6 Juli 2012.
kepemimpinan Kepala ruang baik di ruang
rawat inap RSUP Dr.M.Djamil Padang.
Lebih dari separuh (52,6%) responden
menyatakan insentif baik di ruang rawat
inap RSUP Dr.M.Djamil Padang. Lebih
dari
separuh
menyatakan
(52,6%)
kondisi
responden
lingkungan
kerja
kurang baik di ruang rawat inap RSUP
Dr.M.Djamil Padang. Lebih dari separuh
(53,8%) reponden menyatakan promosi
baik
di
ruang
rawat
inap
RSUP
HASIL
Dr.M.Djamil Padang. Lebih dari separuh
Karakteristik responden
Dari
78
responden
(73,1%) reponden menyatakan supervisi
didapatkan
bahwa sebagian besar (76%) berumur ≤35
baik
di
ruang
rawat
inap
RSUP
Dr.M.Djamil Padang.
3
Hasil bivariat didapatkan bahwa responden
menyatakan kondisi lingkungan kerja baik
yang puas bekerja lebih banyak pada
(41,5%). Hasil uji statistik didapatkan nilai
responden yang menyatakan kepemimpinan
p=0,174 (p>α) hal ini menyatakan tidak ada
karu baik (52,1%) dibandingkan dengan
hubungan yang bermakna antara kondisi
yang
karu
lingkungan kerja dengan kepuasan kerja
kurang baik (46,7%). Hasil uji statistik
perawat pelaksana di runag rawat inap
didapatkan nilai p=0,816 (p>α) hal ini
RSUP.Dr.M.Djamil
menyatakan tidak ada hubungan yang
yang puas bekerja lebih banyak pada
bermakna antara kepemimpinan kepala
responden yang menyatakan promosi baik
ruang dengan kepuasan kerja perawat
(66,7%),
pelaksana
inap
menyatakan promosi kurang baik (30,6%) .
Responden
Hasil uji statistik didapatkan nilai p=0,003
menyatakan
di
RSUP.Dr.M.Djamil
kepemimpinan
runag
rawat
Padang.
Padang.
dibandingkan
responden yang menyatakan insentif baik
hubungan yang bermakna antara promosi
(58,5%)
yang
dengan kepuasan kerja perawat pelaksana
menyatakan insentif kurang baik (40,5%) .
di runag rawat inap RSUP.Dr.M.Djamil
Hasil uji statistik didapatkan nilai p=0,174
Padang. Responden yang puas bekerja lebih
(p>α) hal ini menyatakan tidak ada
banyak pada responden yang menyatakan
hubungan yang bermakna antara insentif
supervisi
dengan kepuasan kerja perawat pelaksana
dengan yang menyatakan supervisi kurang
di runag rawat inap RSUP.Dr.M.Djamil
baik (47,6%). Hasil uji statistik didapatkan
Padang. Responden yang puas bekerja lebih
nilai p=1,000 (p>α) hal ini menyatakan
banyak pada responden yang menyatakan
tidak ada hubungan yang bermakna antara
kondisi lingkungan kerja kurang baik
supervisi dengan kepuasan kerja perawat
(59,5%),
dibandingkan
dengan
baik
menyatakan
yang
(p
dalam
bekerja,
hal
ini
juga
akan
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M.
menyebabkan ketidakpuasan pasien dan
Djamil Padang adalah rumah sakit Kelas
keluarga yang berdampak besar pada mutu
B+ Pendidikan dengan kapasitas 800
pelayanan
Tempat Tidur dan 14 unit pelayanan medis
semua rumah sakit mampu menciptakan
dan 8 unit pelayanan penunjang. Jumlah
kepuasan kerja bagi perawat (Aditama,
tenaga keperawatan di RSUP Dr.M.Djamil
2010). Data hasil residensi mahasiswa pada
Padang pada tahun 2011 yaitu 789 orang
bulan November 2011 sampai Februari
yang tersebar dalam 9 instalasi, jumlah ini
2012 didapatkan hasil bahwa, di Instalasi
masih kurang menurut standar Depkes
bedah 56% pasien kurang puas dengan
dimana RS kekurangan tenaga 193 orang,
tindakan
hal ini menyebabkan beban kerja perawat
keperawatan,
pelaksana di runagan menjadi meningkat.
didapatkan 53,3% pasien kurang puas
Dilihat dari data indikator Rumah sakit
dengan penjelasan tindakan yang dilakukan
pada bulan September 2011 didapatkan
perawat, di Instalasi anak 57.2% pasien
BOR : 60,59%, (standar Depkes 60-85%),
tidak
TOI : 5-11 hari (standar Depkes 1-3 hari),
diberikan oleh perawat dan di Instalasi
LOS : 6-30 har (standar Depkes 6-9 hari),
Ambun pagi didapatkan 14,7% pasien
GDR 107,3 dan NDR 55,14. Data ini
kurang puas dengan pelayanan keperawatan
menunjukan belum sesuai dengan standar
di ruangan (Hidayati dkk, 2011). Data ini
yang ditetapkan, artinaya kinerja belum
masih kurang dari standar Depkes yang
memuaskan untuk pelayanan rumah sakit
harusnya lebih dari 90%.
keperawatan,
yang
puas
di
namun
diberikan
Instalasi
dengan
belum
oleh
tenaga
non
bedah
pelayanan
yang
(Profil RSUP Dr.M.Djamil 2011).
Hasil pengkajian mahasiswa residensi
Kinerja perawat yang belum optimal
tentang kepuasan kerja perawat pelaksana
dapat disebabkan karena ketidakpuasan
di empat instalasi rawat inap didapatkan
1
hasil, yaitu : di Instalasi Bedah didapatkan
pengembangan
(68%) perawat belum memahami visi dan
merasa kerja tim
misi di ruangan, 53% tidak mempunyai
pelaksanaan
kesempatan untuk pengembangan karir,
situasional dan belum memiliki panduan
65% belum mendapatkan imbalan sesuai
(Andriani, 2011). Hasil pengkajian di IRNA
dengan beban kerja dan belum adanya
Ambun
Pagi
format supervisi yang baku diruangan
perawat
belum
(Merdawati, 2011). Hasil pengkajian di
Instalasi Ambun Pagi, 62,5 % perawat
Instalasi Non Bedah didapatkan hasil
pelaksana menyatakan tidak mendapatkan
bahwa 82,5% perawat belum mengetahui
imbalan sesuai dengan beban kerja, 35%
visi dan misi ruangan, 40,7% perawat tidak
perawat
mempunyai
pengembangan
kesempatan
mengembangkan karir,
unuk
42,5% perawat
mengatakan tidak mendapatkan imbalan
karir,
61,6%
belum
supervisi
pedoman/uraian
efektif
masih
didapatkan
belum
dan
bersifat
bahwa
mengetahui
karir
perawat
visi
32%
misi
mendapatkan
dan
yang
belum
jelas
ada
tentang
supervisi (Suryani, 2011).
sesuai dengan beban kerja dan belum
Rumusan masalah faktor-faktor apa
adanya uraian yang jelas tentang supervisi,
yang berhubungan dengan kepuasan kerja
belum ada format yang baku dan belum
perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap
terlaksana suprvisi sesuai dengan jadwal
RSUP Dr.M.Djamil Padang tahun 2012 dan
(Hidayati, 2011).
tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-
Hasil pengkajian di Instalasi Anak
faktor yang berhubungan dengan kepuasan
didapatkan hasil bahwa 77,7% perawat
kerja perawat pelaksana di Ruang Rawat
belum memahami tentang visi dan misi di
Inap RSUP Dr.M.Djamil Padang tahun
ruangan, 80% perawat belum mengetahui
2012.
tentang sistem reward, 40% perawat belum
mempunyai
kesempatan
untuk
2
tahun, hampir seluruh (92,3%) berjenis
METODOLOGI
adalah
cross
kelamin
penelitian
yang
(88,5%) berpendidikan DIII Keperawatan,
mengukur variabel bebas dan variabel
lebih dari separuh (60,2%) dengan masa
terikat yang dikumpulkan dalam waktu
kerja ≤5 tahun dan lebih dari separuh
bersamaan (Notoatmodjo, 2010). Variabel
(57,7%) berstatus kepegawaian non PNS di
bebas terdiri dari kepemimpinan kepala
ruang
ruang, insentif, kondisi lingkungan kerja,
Padang.
Desain
sectional
penelitian
studi
yaitu
promosi dan supervisi sedangkan variabel
terikat yaitu kepuasan kerja.
perempuan,
rawat
inap
sebagian
besar
RSUP.Dr.M.Djamil
Hasil univariat didapatkan bahwa lebih dari
separuh (61,5%) responden menyatakan
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh perawat pelaksana di Instalasi
Rawat Inap RSUP Dr.M.Djamil Padang
yang terdiri dari Instalasi Bedah, Instalasi
Non Bedah, Instalasi anak dan IRNA
Ambun Pagi dengan jumlah sampel 78
orang yang diambil menggunakan rumus
Lameshow. Pengumpulan data penelitian
dilakukan pada tanggal 25 Juni sampai
dengan 6 Juli 2012.
kepemimpinan Kepala ruang baik di ruang
rawat inap RSUP Dr.M.Djamil Padang.
Lebih dari separuh (52,6%) responden
menyatakan insentif baik di ruang rawat
inap RSUP Dr.M.Djamil Padang. Lebih
dari
separuh
menyatakan
(52,6%)
kondisi
responden
lingkungan
kerja
kurang baik di ruang rawat inap RSUP
Dr.M.Djamil Padang. Lebih dari separuh
(53,8%) reponden menyatakan promosi
baik
di
ruang
rawat
inap
RSUP
HASIL
Dr.M.Djamil Padang. Lebih dari separuh
Karakteristik responden
Dari
78
responden
(73,1%) reponden menyatakan supervisi
didapatkan
bahwa sebagian besar (76%) berumur ≤35
baik
di
ruang
rawat
inap
RSUP
Dr.M.Djamil Padang.
3
Hasil bivariat didapatkan bahwa responden
menyatakan kondisi lingkungan kerja baik
yang puas bekerja lebih banyak pada
(41,5%). Hasil uji statistik didapatkan nilai
responden yang menyatakan kepemimpinan
p=0,174 (p>α) hal ini menyatakan tidak ada
karu baik (52,1%) dibandingkan dengan
hubungan yang bermakna antara kondisi
yang
karu
lingkungan kerja dengan kepuasan kerja
kurang baik (46,7%). Hasil uji statistik
perawat pelaksana di runag rawat inap
didapatkan nilai p=0,816 (p>α) hal ini
RSUP.Dr.M.Djamil
menyatakan tidak ada hubungan yang
yang puas bekerja lebih banyak pada
bermakna antara kepemimpinan kepala
responden yang menyatakan promosi baik
ruang dengan kepuasan kerja perawat
(66,7%),
pelaksana
inap
menyatakan promosi kurang baik (30,6%) .
Responden
Hasil uji statistik didapatkan nilai p=0,003
menyatakan
di
RSUP.Dr.M.Djamil
kepemimpinan
runag
rawat
Padang.
Padang.
dibandingkan
responden yang menyatakan insentif baik
hubungan yang bermakna antara promosi
(58,5%)
yang
dengan kepuasan kerja perawat pelaksana
menyatakan insentif kurang baik (40,5%) .
di runag rawat inap RSUP.Dr.M.Djamil
Hasil uji statistik didapatkan nilai p=0,174
Padang. Responden yang puas bekerja lebih
(p>α) hal ini menyatakan tidak ada
banyak pada responden yang menyatakan
hubungan yang bermakna antara insentif
supervisi
dengan kepuasan kerja perawat pelaksana
dengan yang menyatakan supervisi kurang
di runag rawat inap RSUP.Dr.M.Djamil
baik (47,6%). Hasil uji statistik didapatkan
Padang. Responden yang puas bekerja lebih
nilai p=1,000 (p>α) hal ini menyatakan
banyak pada responden yang menyatakan
tidak ada hubungan yang bermakna antara
kondisi lingkungan kerja kurang baik
supervisi dengan kepuasan kerja perawat
(59,5%),
dibandingkan
dengan
baik
menyatakan
yang
(p