Neneng Transfusi Dua Minggu Sekali.
o Selasa
456
20
o Mar
~ilnlll
Jabal'
. o
Rabu
7
21
0
A;Jr
2:l
0
Mei
0
Ka.nis
8
23
9
Jumat
10
24
OJun
11
25
0
Jul
o Sabtu
12
26
0
Ags
27
OSep
0
13
Minggu
14
15
€!>
29
.Okt
ONov
~
16
3C
31
QDes
TALASEMIA
Neneng Transfusi Dua Minggu Sekali
Kalau dulu
iya, hanya sebulan sekali,
tetapi sekarang
dengan kondisi
saya seperti ini,
frekuensinya
lebih cepat~
NENENG KRISTIENA
Penderita Talasemia
BANDUNG, TRIBUN
-
Semangat Neneng Kristiena (30)patut diacungi
jempol. Penyakit kelainan darah atau biasa
disebut talasemia tidak
mengurungkan
semangatnya untuk tetap
bersemangat
hidup,
bahkan beraktivitas lay~knya orang normal
lam.
Padahal, talasemia
yang diderita putri pertama pasangan Supriatin (56) dan Ato (60)
termasuk golongan mayor atau berat. Penyakit
itu sudah diderita sejak
lahir, namun baru ketahuan pada usia empat
tahun.
Layaknya
orang
yang menderita talasemia, Neneng pun harus
menjalani rutinitas transfusi darah. Setidaknya
setiap dua minggu sekali, lulusan Sastra Inggris Sekolah Tmggi Bahasa Asing (STBA) Bandung ini harus mendatangi Klinik Talasemia
RSHS.
"Sekarang rutin dua
minggu sekali. Kalau
dulu iya, hanya sebulan
sekali, tetapi sekarang
dengan kondisi say a
seperti ini, frekuensinya
lebih cepat," ujarnya
seusai m'engikuti sosialisasi talasemia untuk
mahasiswa di Bale Rumawat Unpad, Selasa
(27lID).
Talasemia yang diderita Neneng diturunkan
dari kedua orang tuanya yang memang memiliki sHat pembawa
(carrier). Pada suamiistri penderita talasemia
carrier,ada peluang sebesar 25 persen anaknya terkena talasemia
mayor (berat!: 50 per-
sen talasemia
carrier
sHat) atau biasa disebut
sifat," ujar dokter dari
dan 25 persen sehat.
talasemia minor.
Divisi Hematologi-On-
"Adik saya alhamdulillah sehat," ungkap Neneng.
Supaya bisa bertahan
hid up, Neneng diwajibkan melakukan transfusi darah seumur hidup. Dia biasa menghabiskan satu sampai dua
labu darah untuk sekali
transfusi, dengan waktu
transfusi selama dua
jam setiap labunya.
Penderita talasemia
di Indonesia tergolong
banyak. Departemen
Kesehatan RI memperkirakan sekitar 200.000
orang menderita talasemia trait (pembawa
Setiap tahunnya, tak
kurang dari 3 persen
bayi yang lahir terkena
talasemia mayor. "Untuk yang mayor ini memang bisa kelihatan
dari wajahnya
yang
pucat dan lemas, tapi
untuk pembawa sHat,
itu tidak kelihatan sama
sekali. Dia seperti orang
normallainnya,
pad ahal bisa. menurunkan
kologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK Unpad/RSHS dr Susi Susanah.
Pencegahan bisa dilakukan dengan memeriksakan darah bagi
pasangan yang berniat
menikah. Pasalnya, kelainan darah ini merupakan penyakit genetik
alias diturunkan dari
orang tuanya. (ww)
-.
-.----..------K lip i n 9 U u m QsUn
p (I d 2 0 0 9---
~
- - -- -- - -
456
20
o Mar
~ilnlll
Jabal'
. o
Rabu
7
21
0
A;Jr
2:l
0
Mei
0
Ka.nis
8
23
9
Jumat
10
24
OJun
11
25
0
Jul
o Sabtu
12
26
0
Ags
27
OSep
0
13
Minggu
14
15
€!>
29
.Okt
ONov
~
16
3C
31
QDes
TALASEMIA
Neneng Transfusi Dua Minggu Sekali
Kalau dulu
iya, hanya sebulan sekali,
tetapi sekarang
dengan kondisi
saya seperti ini,
frekuensinya
lebih cepat~
NENENG KRISTIENA
Penderita Talasemia
BANDUNG, TRIBUN
-
Semangat Neneng Kristiena (30)patut diacungi
jempol. Penyakit kelainan darah atau biasa
disebut talasemia tidak
mengurungkan
semangatnya untuk tetap
bersemangat
hidup,
bahkan beraktivitas lay~knya orang normal
lam.
Padahal, talasemia
yang diderita putri pertama pasangan Supriatin (56) dan Ato (60)
termasuk golongan mayor atau berat. Penyakit
itu sudah diderita sejak
lahir, namun baru ketahuan pada usia empat
tahun.
Layaknya
orang
yang menderita talasemia, Neneng pun harus
menjalani rutinitas transfusi darah. Setidaknya
setiap dua minggu sekali, lulusan Sastra Inggris Sekolah Tmggi Bahasa Asing (STBA) Bandung ini harus mendatangi Klinik Talasemia
RSHS.
"Sekarang rutin dua
minggu sekali. Kalau
dulu iya, hanya sebulan
sekali, tetapi sekarang
dengan kondisi say a
seperti ini, frekuensinya
lebih cepat," ujarnya
seusai m'engikuti sosialisasi talasemia untuk
mahasiswa di Bale Rumawat Unpad, Selasa
(27lID).
Talasemia yang diderita Neneng diturunkan
dari kedua orang tuanya yang memang memiliki sHat pembawa
(carrier). Pada suamiistri penderita talasemia
carrier,ada peluang sebesar 25 persen anaknya terkena talasemia
mayor (berat!: 50 per-
sen talasemia
carrier
sHat) atau biasa disebut
sifat," ujar dokter dari
dan 25 persen sehat.
talasemia minor.
Divisi Hematologi-On-
"Adik saya alhamdulillah sehat," ungkap Neneng.
Supaya bisa bertahan
hid up, Neneng diwajibkan melakukan transfusi darah seumur hidup. Dia biasa menghabiskan satu sampai dua
labu darah untuk sekali
transfusi, dengan waktu
transfusi selama dua
jam setiap labunya.
Penderita talasemia
di Indonesia tergolong
banyak. Departemen
Kesehatan RI memperkirakan sekitar 200.000
orang menderita talasemia trait (pembawa
Setiap tahunnya, tak
kurang dari 3 persen
bayi yang lahir terkena
talasemia mayor. "Untuk yang mayor ini memang bisa kelihatan
dari wajahnya
yang
pucat dan lemas, tapi
untuk pembawa sHat,
itu tidak kelihatan sama
sekali. Dia seperti orang
normallainnya,
pad ahal bisa. menurunkan
kologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK Unpad/RSHS dr Susi Susanah.
Pencegahan bisa dilakukan dengan memeriksakan darah bagi
pasangan yang berniat
menikah. Pasalnya, kelainan darah ini merupakan penyakit genetik
alias diturunkan dari
orang tuanya. (ww)
-.
-.----..------K lip i n 9 U u m QsUn
p (I d 2 0 0 9---
~
- - -- -- - -