PENGARUH BEBAN BERLEBIH (OVERLOAD) TERHADAP UMUR RENCANA PERKERASAN KAKU JALAN RAYA.
TUGAS AKHIR
PENGARUH BEBAN BERLEBIH (OVERLOAD) TERHADAP
UMUR RENCANA PERKERASAN KAKU JALAN RAYA
(STUDI LITERATUR)
Tugas Akhir Ini Adalah Salah Satu Persyaratan
Untuk Memenuhi Gelar Ahli Madya
Bidang Teknik Sipil
OLEH :
SATRIA MANDALA PUTRA SINAGA
5113210037
PROGRAM STUDI D-3 TEKNIK SIPIL
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015
ABSTRAK
Satria Mandala Putra Sinaga. NIM 5113210037. Pengaruh Beban Berlebih
(overload) Terhadap Umur rencana Perkerasan Kaku Jalan Raya. Tugas Akhir.
Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
Tujuan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh beban
berlebih (overload) terhadap umur rencana perkerasan kaku jalan raya. Dengan
penulisan tugas akhir ini maka penulis diharapkan dapat memahami pengaruh beban
berlebih terhadap umur rencana perkerasan kaku. Perkerasan kaku (rigid pavement)
adalah perkerasan yang menggunakan semen sebagai bahan pengikatnya dan
dicampur dengan agregat sehingga mempunyai tingkat kekakuan yang relatif cukup
tinggi yang berfungsi untuk pelayanan lalulu lintas. Beban berlebih adalah suatu
kondisi beban gandar (as) kendaraan melampaui batas beban maksimum yang
diijinkan. Menurunnya tingkat pelayanan jalan ditandai dengan adanya kerusakan
pada perkerasan kaku, kerusakan yang terjadi juga bervariasi pada setiap segmen
disepanjang ruas jalan. Kerusakan perkerasan terjadi disebabkan oleh beberapa
faktor, salah satunya adalah faktor beban berlebih (overload), dimana beban berlebih
yang terjadi sangatlah berpengaruh dalam umur pelayanan perkerasan jalan raya. Dari
hasil analisis perhitungan, jika pertambahan beban 10% umur rencana 20 tahun maka
umur pelayanan menjadi 12,9 tahun, jika pertambahan beban 20 % umur rencana 20
tahun maka umur pelayanan menjadi 8,3 tahun, jika pertambahan beban 30% umur
rencana 20 tahun maka umur pelayanan menjadi 6,3 tahun, jika pertambahan beban
40 % umur rencana 20 tahun maka umur pelayanan menjadi 4,5 tahun, untuk
pertambahan beban 50% umur rencana 20 tahun maka umur pelayanan menjadi 3,3
tahun, untuk pertambahan beban 60% umur rencana 20 tahun maka umur pelayanan
menjadi 2,3 tahun, untuk pertambahan beban 70% umur rencana 20 tahun maka umur
pelayanan menjadi 2 tahun, untuk pertambahan beban 80% umur rencana 20 tahun
maka umur pelayanan menjadi 1,5 tahun, untuk pertambahan beban 90% umur
rencana 20 tahun maka umur pelayanan menjadi 1,2 tahun, Untuk pertambahan beban
100% umur rencana 20 tahun maka umur pelayanan menjadi 1 tahun Dari hasil
analisis yang sudah dihitung dapat disimpulkan bahwa umur rencana berbanding
terbalik dengan berat beban berlebih. Artinya semakin besar beban berlebih yang
terjadi maka semakin berkuranglah umur pelayanan.
i
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa
memberikan rahmat dan karunia-Nya serta melimpahkan pengetahuan dan memberikan
kesempata untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. Tugas Akhir ini
merupakan mata kuliah pada Program Studi D-3 Teknik Sipil Jurusan Pendidikan
Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. Tugas Akhir ini juga
merupakan syarat untuk menyelesaikan pendidikan Diploma Tiga (D3) pada program
studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
Selama proses penyusunan Tugas Akhir ini, banyak mendapat nasehat,
bimbingan, arahan, kritik dan saran serta bantuan baik dalam bentuk moril maupun
material diberikan oleh berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini rasa terima kasih
disampaikan kepada:
1. Drs.Kristian Ritonga, ST., MP.d., selaku Dosen Pembimbing Penulisan Tugas Akhir
yang telah banyak memberikan waktu, tenaga, pikiran, bimbingan dan nasehat
kepada penulis selama penyusunan Tugas Akhir ini.
2. Ir. Meuthia Fadila M.Eng.Sc selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
banyak memberi nasihat selama perkuliahan.
3. Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri
Medan.
4. Drs. Asri Lubis, ST., M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan
Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
5. Drs.Nono Sebayang ST selaku seketaris jurusan Pendidikan Teknik Bangunan.
ii
6. Ibu Syafiatun Siregar, ST., MT, sebagai Ketua Program Studi D-3 Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
7. Drs. Edim Sinuraya, ST.,M.Pd, sebagai dosen narasumber/penguji pada ujian meja
hijau.
8. Seluruh dosen dan staf pegawai pada Program Studi D-3 Teknik Sipil Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan.
9. Bapak/ Ibu Pegawai Administrasi Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
10. Terima kasih tak terhingga disampaikan kepada kedua orang tua, kakak dan adikadik tercinta, khususnya kepada ayahanda S. Sinaga dan ibunda R.br.sihite yang
telah memberikan doa, nasehat, motivasi serta dorongan dan dukungan moral
maupun materi.
11. Rekan – rekan mahasiswa/mahasiswi Program Studi D-3 Teknik Sipil 2011.
12. Abang-abang stambuk dan adik-adik stambuk.
13. Teman-teman sepelayanan baik digereja maupun di kampus yang sudah mendoakan
penulis, khususnya buat kopertilas: Roubin, kak Manihur, Hermanto, kak Januarty,
kak Windy, Berliana, Astrid, Monang, Yesaya, Rey.
Semoga Tugas Akhir ini bisa bermanfaat bagi para pembaca dan bagi perkembangan
pendidikan khususnya pada Program Studi D-3 Teknik Sipil.
Medan,
Maret 2015
Penulis,
SATRIA MANDALA PUTRA SINAGA
NIM. 5113210037
iii
DAFTAR ISI
Halaman persetujuan
Abstrak..................................................................................................................
i
Kata pengantar.......................................................................................................
ii
Daftar isi................................................................................................................
iv
Daftar gambar........................................................................................................
vii
Daftar tabel............................................................................................................
viii
Daftar Lampiran....................................................................................................
xi
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang........................................................................................
1
I.2 Identifikasi Masalah...............................................................................
3
I.3 Batasan Masalah......................................................................................
3
I.4 Rumusan Masalah..................................................................................
4
I.5 Tujuan Tugas Akhir................................................................................
4
I.6 Manfaaat Tugas Akhir.............................................................................
4
BAB II LANDASAN TEORI
II.1 Pengertian Jalan......................................................................................
5
II.2 Pengertian Perkerasan.............................................................................
7
II.3 Jenis-jenis Perkerasan.............................................................................
7
II.3.1 Perkerasan Kaku............................................................................
8
II.3.2 Perkerasan Lentur..........................................................................
9
II.3.3 Perkerasan Komposit....................................................................
10
II.4 Sistem Pembebanan................................................................................
10
iv
II.4.1 Beban Sumbu Kendaraan............................................................
10
II.4.2 Muatan Sumbu Terberat................................................................
11
II.4.3 Beban Sumbu Standart................................................................
12
II.4.4 Penyebaran Beban........................................................................
12
II.5 Jenis Kerusakan.......................................................................................
13
II.5.1 Kerusakan Pada Perkerasan Kaku................................................
14
II.6 Beban Berlebih........................................................................................
16
II.6.1 Pengertian Beban Berlebih...........................................................
16
II.6.2 Konsep Dasar Beban Berlebih......................................................
17
II.7 Faktor untuk Menentukan Ketebalan Perkerasan Kaku.........................
19
II.7.1 Faktor Pertimbangan untuk Estimasi Daya Dukung....................
19
II.7.2 Faktor Kekuatan Beton................................................................
24
II.7.3 Faktor Lalu Lintas Rencana.........................................................
27
II.7.4 Faktor Lapisan Pondasi Bawah (Sub Base)..................................
31
II.8 Kategori Kendaraan................................................................................
33
II.9 Lalu Lintas Rencana untuk Perkerasan Kaku.........................................
34
II.9.1 Karakteristik Kendaraan...............................................................
34
II.9.2 Tatacara Perhitungan Lalu Lintas Rencana.................................
35
II.10 Metode Perencanaan............................................................................
36
II.11 Umur Perkerasan Jalan Raya...............................................................
37
II.12 Tatacara Perencanaan Ketebalan.........................................................
37
II.12.1 Tebal Pelat.................................................................................
37
II.12.2 Dasar Penentuan Ketebalan.......................................................
39
II.12.1 Tebal Minimum Perkerasan Kaku.............................................
40
v
BAB III PEMBAHASAN
III.1Perhitungan Ketebalan Perkerasan Kaku dan Analisa Beban Berlebih...
41
III.1.1 Menentukan Tebal Perkerasan....................................................... 42
III.1.2 Perhitungan Analisa Beban berlebih............................................ 44
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
IV.1 Kesimpulan............................................................................................... 50
IV.2 Saran........................................................................................................ 51
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka.................................................................................................. 52
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kelas Jalan Berdasarkan Fungsi dan Penggunaannya...........................
17
Tabel 2.2 Pengukuran Daya Dukung Tanah Dasar................................................
20
Tabel 2.3 Konfigurasi Beban Sumbu.....................................................................
29
Tabel 2.4 Tipikal Nilai Kekakuan Lapis Pondasi..................................................
32
Tabel 2.5 Kategori Jenis Kendaraan Berdasarkan 3 Refensi.................................
34
Tabel 2.6 Koefisien Distribusi Kendaraan Niaga Pada Lajur Rencana.....................
36
Tabel 2.7 Faktor Keamanan...................................................................................
36
Tabel 2.8 Perbandingan Tegangan dan Jumlah Pengulangan Beban yang
Diijinkan .................................................................................................
38
Tabel 3.1 Jumlah Lintas Harian (LHR)..................................................................
41
Tabel 3.2 Tabel Pembagian Konfigurasi Sumbu....................................................
42
Tabel 3.3 Jumlah Repetisi Beban...........................................................................
43
Tabel 3.4 Perhitungan Persentase Fatigue untuk Tebal Perkerasan 18 cm.............
43
Tabel 3.5 Perhitungan Persentase Fatigue untuk Tebal Perkerasan 20 cm.............
44
Tabel 3.6 Perhitungan Angka Ekivalen untuk Beban Normal................................
45
Tabel 3.7 Perhitungan Angka Ekivalen untuk Pertambahan Beban 10%...............
46
Tabel 3.8 Perhitungan Angka Ekivalen untuk Pertambahan Beban 20%...............
46
Tabel 3.9 Perhitungan Angka Ekivalen untuk Pertambahan Beban 30%...............
46
Tabel 3.10 Perhitungan Angka Ekivalen untuk Pertambahan Beban 40%.............
46
Tabel 3.11 Perhitungan Angka Ekivalen untuk Pertambahan Beban 50%.............
47
viii
Tabel 3.12 Perhitungan Angka Ekivalen untuk Pertambahan Beban 60%.............
47
Tabel 3.13 Perhitungan Angka Ekivalen untuk Pertambahan Beban 70%.............
47
Tabel 3.14 Perhitungan Angka Ekivalen untuk Pertambahan Beban 80%.............
47
Tabel 3.15 Perhitungan Angka Ekivalen untuk Pertambahan Beban 90%.............
48
Tabel 3.16 Perhitungan Angka Ekivalen untuk Pertambahan Beban 100%...........
48
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Grafik Korelasi DDT dan CBR Nomogram Perencanaan Tebal Perkerasan
Kaku
Lampiran 2 Surat Permohonan Judul dan Pembimbing Tugas Akhir
Lampiran 3 Surat Penugasan Dosen Pembimbing Tugas Akhir
Lampiran 4 Daftar asistensi/bimbingan Tugas Akhir
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Lapisan Struktur Perkerasan Kaku...................................................
8
Gambar 2.2 Lapisan Struktur Perkerasan Lentur.................................................
9
Gambar 2.3 Penyebaran Beban Terhadap Perkerasan kaku dan Lentur..............
9
Gambar 2.4 Lapisan Struktur Perkerasan Komposit............................................
10
Gambar 2.5 Contoh Kerusakan Perkerasan Kaku...............................................
15
Gambar 2.6 Grafik Korelasi Nilai DCP dan CBR...............................................
21
Gambar 2.7 Grafik Korelasi qc dan CBR.............................................................
21
Gambar 2.8 Grafik Korelasi Hubungan Antara Nilai k dan CBR........................
22
Gambar 3.1 Grafik Penurunan Umur Pelayanan untuk Muatan Berlebih...........
49
vii
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Infrastruktur jalan mempunyai peranan yang sangat penting untuk menunjang
pertumbuhan ekonomi masyarakat, selain memenuhi kebutuhan dalam suatu daerah tersebut,
juga untuk pendistribusian barang maupun jasa. Ketersedian jalan yang stabil sangatlah
berpengaruh terhadap kelancaran arus lalu lintas. Tingginya pertumbuhan lalu lintas dan
meningkatnya kebutuhan akan kendaraan sangat berdampak dalam mendukung kesejahteraan
ekonomi suatu daerah, sehingga dapat menimbulkan masalah yang serius apabila tidak
diimbangi dengan perbaikan mutu dari sarana dan prasarana jalan yang ada. Oleh karena itu
perlunya penambahan jalan yang baik serta perawatan infrastruktur yang terus menerus agar
kondisi jalan tetap aman dan nyaman untuk memberikan pelayanan terhadap lalu lintas
kendaraan.
Ada banyak jalan yang mengalami kerusakan, seperti yang terjadi pada jalan kawat.
Kerusakan terjadi sering dialami pada pekerasan jalan, bahkan kerusakan itu terjadi kurang
dari umur yang sudah direncanakan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya
kerusakan, salah satu faktor yang menyebabkan kerusakan jalan adalah faktor beban berlebih
(overload). Beban berlebih itu dapat menghancurkan perkerasan yang ada pada permukaan
jalan raya yang ada. Sehingga perkerasan tersebut mengalami retak-retak, yang akhirnya
menuju ke lubang-lubang besar.
Perkerasan adalah lapisan permukaan jalan yang terbuat dari beberapa bahan yang
diproses sesuai dengan kebutuhan jalan tersebut. Perkerasan ini memiliki fungsi untuk
mendukung berat dari beban lalu lintas tanpa menimbulkan kerusakan yang berarti pada
konstruksi jalan itu sendiri. Struktur perkerasan dari beberapa lapisan dengan kekerasan dan
daya dukung yang berbeda-beda, tiap lapisan perkerasan harus memiliki kekuatan dan
1
2
ketebalan yang baik sesuai dengan kebutuhan jalan tersebut sehingga jalan yang sudah di
desain tidak akan mengalami disress yaitu perubahan karena tidak mampu menahan beban
dan tidak cepat kritis atau failure. Fungsi dari struktur perkerasasan akan berkurang
sebanding dengan bertambahnya umur perkerasan dan bertambahnya beban lalu lintas yang
dipikul dari kondisi awal yang sudah di rencanakan. Seiring dengan perkembangan disegala
aspek kehidupan khususnya dalam kebutuhan tranportasi membuat lalu lintas semakin padat,
maka perencana lalu lintas memiliki banyak inofasi dalam perkembangan infrastruktur seperti
pembuatan jalan layang dan lain-lain. Oleh karena perkembangan semakin cepat maka umur
perkerasan jalan ditetapkan, pada umumnya berdasarkan jumlah kumulatif lintasan kendaraan
standart (CESA, cumulative equivalent standar axle) yang diperkirakan akan melalui
perkerasan tersebut, diperhitungkan mulai dari perkerasaan dibuat, dipakai sampai dengan
perkerasaan tersebut dikategorikan rusak (habis nilai pelayanannya). Pertumbuhan ekonomi
yang cepat menuntut suatu permintaan pelayanan pada transportasi jalan yang lebih baik,
kenyamanan dan keselamatan pergerakan. (Hamirhan, 2004)
Pada dasarnya jalan akan mengalami penurunan fungsi strukturalnya sesuai dengan
bertambahnya umur, apalagi jika dilewati oleh kendaraan yang memiliki muatan lebih dari
yang sudah direncanakan. Melihat kondisi saat ini seringnya didapati jalan-jalan mengalami
kerusakan dalam waktu yang relative sangat pendek atau sering disebut kerusakan dini pada
jalan raya, kerusakan ini sering dijumpai baik dalam jalan baru dibangun maupun jalan yang
baru diperbaiki (Overlay). Beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan, penyebab utama
kerusakan jalan adalah mutu pelaksanaan, drainase, dan beban berlebih. (Hamirhan, 2004)
Kerusakan jalan saat ini menjadi suatu yang kontrolversial dimana satu pihak
mengatakan kerusakan dini pada perkerasan jalan disebabkan terdapatnya kendaraan dengan
muatan berlebih (overloading) yang biasanya terjadi pada kendaraan berat. Terdapatnya
beban berlebih pada jalan disebabkan penyelewenengan pengawas pada jembatan terhadap
2
3
beban kendaraan yang melintasi jalan. Disamping kedua hal tersebut faktor lain yang
menyebabkan kerusakan dini pada perkerasan yaitu drainase jalan yang tidak berfungsi
dengan baik. Dampak nyata yang ditimbulkan oleh beban berlebih (overloading) adalah
rusaknya jalan sebelum umur rencana yang sudah ditentukan. Dengan kerusakan jalan yang
terjadi sebelum umur rencana maka dapat menyebabkan kerugian yang besar, tidak hanya
kerugian secara material keselamatan pengguna jalan pun semakin terancam. Melihat begitu
banyaknya masalah yang muncul di dalam kerusakan jalan raya termasuk kerusakan yang
terjadi akibat beban berlebih sangatlah berpengaruh terhadap kerusakan perkerasan lentur,
khususnya perkerasan kaku, maka penulis menulis tugas akhir ini dengan judul “Pengaruh
Beban Berlebih (Overload) Terhadap Umur Rencana Perkerasan Kaku Jalan Raya”.
I.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang di bahas di atas, yang menjadi permasalahan di atas
adalah :
1.
Apa pengaruh beban berlebih (overload) terhadap umur rencana perkerasan jalan?
2.
Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kerusakan jalan raya?
3.
Dampak apa saja yang timbul jika terjadi beban berlebih (overload) terhadap umur
rencana perkerasan kaku jalan raya?
4.
Bagaimana cara mengatasi beban berlebih (overload) terhadap umur rencana perkerasan
kaku jalan raya?
I.3. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka pada batasan masalah yang dapat diambil
adalah : “Pengaruh Beban Berlebih (Overload) Terhadap Umur Rencana Perkerasan Kaku
Jalan Raya Untuk Jalan Arteri”.
3
4
I.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang ada, maka penulis merumuskan masalah sebagai
berikut : Bagaimana pengaruh beban berlebih (Overload) terhadap umur rencana perkerasan
kaku jalan raya?
I.5. Tujuan Tugas Akhir
Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh beban
berlebih (Overload) terhadap umur rencana pekerasan kaku jalan raya.
I.6. Manfaat Tugas Akhir
Adapun manfaat penulisan Tugas Akhir ini, adalah :
1.
Bagi penulis untuk mengetahui pengaruh beban berlebih (overload) terhadap umur
rencana perkerasan kaku jalan raya.
2.
Dapat menjadi acuan bagi pelaksanaan pembuatan jalan raya agar tidak terjadi kerusakan
jalan raya sehingga memberikan kenyamanan kepada pengendaraaan jalan raya.
3.
Daapat menjadi referensi bagi pembaca/pengamat dalam membuat Tugas Akhir
mengenai pengaruh beban berlebih (Overload) terhadap umur rencana perkerasan kaku
jalan.
4
51
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
IV.1. Kesimpulan
1.
Akibat dari beban berlebih sangat berpengaruh terhadap umur rencana perkerasan, tebal
perkerasan, dan beban lalu lintas jalan.
2.
Salah satu faktor penyebab kerusakan struktur perkerasan kaku jalan raya adalah akibat
dari repetisi beban lalu lintas yang melampaui beban yang direncanakan, yang dapat
dipikul oleh lapisan permukaan tersebut.
3.
Dari hasil perhitungan umur rencana perkerasan yang berbeda-beda sesuai dengan
pertambahan beban yang diterima, yang berdampak kepada umur pelayanannya.
Seperti:
a)
Untuk pertambahan beban 10% umur rencana 20 tahun menjadi 12,9 tahun.
b)
Untuk pertambahan beban 20 % umur rencana 20 tahun menjadi 8,3 tahun.
c)
Untuk pertambahan beban 30% umur rencana 20 tahun menjadi 6,3 tahun.
d)
Untuk pertambahan beban 40 % umur rencana 20 tahun menjadi 4,5 tahun.
e)
Untuk pertambahan beban 50% umur rencana 20 tahun menjadi 3,3 tahun.
f)
Untuk pertambahan beban 60 % umur rencana 20 tahun menjadi 2,3 tahun.
g)
Untuk pertambahan beban 70% umur rencana 20 tahun menjadi 2 tahun.
h)
Untuk pertambahan beban 80 % umur rencana 20 tahun menjadi 1,5 tahun.
i)
Untuk pertambahan beban 90% umur rencana 20 tahun menjadi 1,2 tahun.
j)
Untuk pertambahan beban 100% umur rencana 20 tahun menjadi 1 tahun.
4.
Cara mengatasi beban berlebih dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti:
memperkuat pengawasan kepada pengguna jalan, membuat rambu-rambu lalu lintas,
dan jika diperlukan mengunakan tiang pembatas untuk kendaraan berat.
51
52
IV.2. Saran
1.
Diperlukan kesadaran dari pemakai jalan untuk memenuhi peraturan yang berlaku
sesuai dengan kelas jalan yang dilalui
2.
Dilakukan pengawasan yang optimal terhadap pemeliharaan jalan dan berat muatan
kendaraan yang melintas pada suatu perkerasan agar jalan tersebut dapat mencapai
umur rencana.
3.
Oleh karena berdampak besar pengaruh beban berlebih, maka bagi pengguna jalan yang
melanggar peraturan tentang beban berlebih, dikenakan sanksi yang berat.
4.
Meningkatkan pemeliharaan drainase dan membuat tiang pembatas kendaraan.
52
53
DAFTAR PUSTAKA
AASHTO(American Association of State Higway and Transportation officals), 2001, A
policy on geometric design of higway and streets.
Anas Ali, 2000, “Teknik Pelaksanaan Perbaikan Perkerasan Jalan Raya”, Jurnal Teknik
Sipil.
Andi Tenrisukki Tenriajeng, 2004, Rekayasa Jalan Raya-2, Gunadarma.
Anonim, SKBI (Standar Konstruksi Bangunan Indonesi), Petunjuk Perencanaan
Perkerasan Kaku (Rigid Pavement), Depertemen Pekerjaan Umum, Republik
Indonesia,SKBI. 2.3.28.1988,UDC 625.84(026)
Direktorat Jenderal Bina Marga, 1988, Standart Perencanaan Geometrik untuk Jalan
Perkotaan.
Eko Agus Nugroho,2013, “Analisis Dampak Beban Overloading Kendaraan Pada
Struktur Rigid Pavement Terhadap Umur Rencana Perkerasan”, Jurnal Teknik Sipil.
Hendarsin Shirley L, 2000, Perencanaan Teknik Jalan Raya, Politeknik Negeri Bandung
Jurusan Teknik Sipil.
Ignatius, 2014, “Perbaikan Kerusakan Perkerasan Kaku Akibat Beban Berlebih”, Tugas
Akhir Poleteknik Medan.
Muhammad Yusuf, 2010, “ Analisa Metode-metode Perencanaan Perkerasan Struktural
Runway Bandar Udara”, Tugas Akhir Teknik Sipil USU.
NAASRA (National Association of Australian State Road), 1987, Pavement design.
Oglesby, C. H 1999, Teknik Jalan Raya Jilid 2, Erlangga.
Sukirman Silvia, 1999, Dasar – Dasar Perencanaan Geometrik Jalan, Nova.
Suwardo, Sugiharto, 2000, Tata Cara Perencanaan Jalan Raya, Gunadarma.
PENGARUH BEBAN BERLEBIH (OVERLOAD) TERHADAP
UMUR RENCANA PERKERASAN KAKU JALAN RAYA
(STUDI LITERATUR)
Tugas Akhir Ini Adalah Salah Satu Persyaratan
Untuk Memenuhi Gelar Ahli Madya
Bidang Teknik Sipil
OLEH :
SATRIA MANDALA PUTRA SINAGA
5113210037
PROGRAM STUDI D-3 TEKNIK SIPIL
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015
ABSTRAK
Satria Mandala Putra Sinaga. NIM 5113210037. Pengaruh Beban Berlebih
(overload) Terhadap Umur rencana Perkerasan Kaku Jalan Raya. Tugas Akhir.
Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
Tujuan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh beban
berlebih (overload) terhadap umur rencana perkerasan kaku jalan raya. Dengan
penulisan tugas akhir ini maka penulis diharapkan dapat memahami pengaruh beban
berlebih terhadap umur rencana perkerasan kaku. Perkerasan kaku (rigid pavement)
adalah perkerasan yang menggunakan semen sebagai bahan pengikatnya dan
dicampur dengan agregat sehingga mempunyai tingkat kekakuan yang relatif cukup
tinggi yang berfungsi untuk pelayanan lalulu lintas. Beban berlebih adalah suatu
kondisi beban gandar (as) kendaraan melampaui batas beban maksimum yang
diijinkan. Menurunnya tingkat pelayanan jalan ditandai dengan adanya kerusakan
pada perkerasan kaku, kerusakan yang terjadi juga bervariasi pada setiap segmen
disepanjang ruas jalan. Kerusakan perkerasan terjadi disebabkan oleh beberapa
faktor, salah satunya adalah faktor beban berlebih (overload), dimana beban berlebih
yang terjadi sangatlah berpengaruh dalam umur pelayanan perkerasan jalan raya. Dari
hasil analisis perhitungan, jika pertambahan beban 10% umur rencana 20 tahun maka
umur pelayanan menjadi 12,9 tahun, jika pertambahan beban 20 % umur rencana 20
tahun maka umur pelayanan menjadi 8,3 tahun, jika pertambahan beban 30% umur
rencana 20 tahun maka umur pelayanan menjadi 6,3 tahun, jika pertambahan beban
40 % umur rencana 20 tahun maka umur pelayanan menjadi 4,5 tahun, untuk
pertambahan beban 50% umur rencana 20 tahun maka umur pelayanan menjadi 3,3
tahun, untuk pertambahan beban 60% umur rencana 20 tahun maka umur pelayanan
menjadi 2,3 tahun, untuk pertambahan beban 70% umur rencana 20 tahun maka umur
pelayanan menjadi 2 tahun, untuk pertambahan beban 80% umur rencana 20 tahun
maka umur pelayanan menjadi 1,5 tahun, untuk pertambahan beban 90% umur
rencana 20 tahun maka umur pelayanan menjadi 1,2 tahun, Untuk pertambahan beban
100% umur rencana 20 tahun maka umur pelayanan menjadi 1 tahun Dari hasil
analisis yang sudah dihitung dapat disimpulkan bahwa umur rencana berbanding
terbalik dengan berat beban berlebih. Artinya semakin besar beban berlebih yang
terjadi maka semakin berkuranglah umur pelayanan.
i
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa
memberikan rahmat dan karunia-Nya serta melimpahkan pengetahuan dan memberikan
kesempata untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. Tugas Akhir ini
merupakan mata kuliah pada Program Studi D-3 Teknik Sipil Jurusan Pendidikan
Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. Tugas Akhir ini juga
merupakan syarat untuk menyelesaikan pendidikan Diploma Tiga (D3) pada program
studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
Selama proses penyusunan Tugas Akhir ini, banyak mendapat nasehat,
bimbingan, arahan, kritik dan saran serta bantuan baik dalam bentuk moril maupun
material diberikan oleh berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini rasa terima kasih
disampaikan kepada:
1. Drs.Kristian Ritonga, ST., MP.d., selaku Dosen Pembimbing Penulisan Tugas Akhir
yang telah banyak memberikan waktu, tenaga, pikiran, bimbingan dan nasehat
kepada penulis selama penyusunan Tugas Akhir ini.
2. Ir. Meuthia Fadila M.Eng.Sc selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
banyak memberi nasihat selama perkuliahan.
3. Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri
Medan.
4. Drs. Asri Lubis, ST., M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan
Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
5. Drs.Nono Sebayang ST selaku seketaris jurusan Pendidikan Teknik Bangunan.
ii
6. Ibu Syafiatun Siregar, ST., MT, sebagai Ketua Program Studi D-3 Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
7. Drs. Edim Sinuraya, ST.,M.Pd, sebagai dosen narasumber/penguji pada ujian meja
hijau.
8. Seluruh dosen dan staf pegawai pada Program Studi D-3 Teknik Sipil Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan.
9. Bapak/ Ibu Pegawai Administrasi Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
10. Terima kasih tak terhingga disampaikan kepada kedua orang tua, kakak dan adikadik tercinta, khususnya kepada ayahanda S. Sinaga dan ibunda R.br.sihite yang
telah memberikan doa, nasehat, motivasi serta dorongan dan dukungan moral
maupun materi.
11. Rekan – rekan mahasiswa/mahasiswi Program Studi D-3 Teknik Sipil 2011.
12. Abang-abang stambuk dan adik-adik stambuk.
13. Teman-teman sepelayanan baik digereja maupun di kampus yang sudah mendoakan
penulis, khususnya buat kopertilas: Roubin, kak Manihur, Hermanto, kak Januarty,
kak Windy, Berliana, Astrid, Monang, Yesaya, Rey.
Semoga Tugas Akhir ini bisa bermanfaat bagi para pembaca dan bagi perkembangan
pendidikan khususnya pada Program Studi D-3 Teknik Sipil.
Medan,
Maret 2015
Penulis,
SATRIA MANDALA PUTRA SINAGA
NIM. 5113210037
iii
DAFTAR ISI
Halaman persetujuan
Abstrak..................................................................................................................
i
Kata pengantar.......................................................................................................
ii
Daftar isi................................................................................................................
iv
Daftar gambar........................................................................................................
vii
Daftar tabel............................................................................................................
viii
Daftar Lampiran....................................................................................................
xi
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang........................................................................................
1
I.2 Identifikasi Masalah...............................................................................
3
I.3 Batasan Masalah......................................................................................
3
I.4 Rumusan Masalah..................................................................................
4
I.5 Tujuan Tugas Akhir................................................................................
4
I.6 Manfaaat Tugas Akhir.............................................................................
4
BAB II LANDASAN TEORI
II.1 Pengertian Jalan......................................................................................
5
II.2 Pengertian Perkerasan.............................................................................
7
II.3 Jenis-jenis Perkerasan.............................................................................
7
II.3.1 Perkerasan Kaku............................................................................
8
II.3.2 Perkerasan Lentur..........................................................................
9
II.3.3 Perkerasan Komposit....................................................................
10
II.4 Sistem Pembebanan................................................................................
10
iv
II.4.1 Beban Sumbu Kendaraan............................................................
10
II.4.2 Muatan Sumbu Terberat................................................................
11
II.4.3 Beban Sumbu Standart................................................................
12
II.4.4 Penyebaran Beban........................................................................
12
II.5 Jenis Kerusakan.......................................................................................
13
II.5.1 Kerusakan Pada Perkerasan Kaku................................................
14
II.6 Beban Berlebih........................................................................................
16
II.6.1 Pengertian Beban Berlebih...........................................................
16
II.6.2 Konsep Dasar Beban Berlebih......................................................
17
II.7 Faktor untuk Menentukan Ketebalan Perkerasan Kaku.........................
19
II.7.1 Faktor Pertimbangan untuk Estimasi Daya Dukung....................
19
II.7.2 Faktor Kekuatan Beton................................................................
24
II.7.3 Faktor Lalu Lintas Rencana.........................................................
27
II.7.4 Faktor Lapisan Pondasi Bawah (Sub Base)..................................
31
II.8 Kategori Kendaraan................................................................................
33
II.9 Lalu Lintas Rencana untuk Perkerasan Kaku.........................................
34
II.9.1 Karakteristik Kendaraan...............................................................
34
II.9.2 Tatacara Perhitungan Lalu Lintas Rencana.................................
35
II.10 Metode Perencanaan............................................................................
36
II.11 Umur Perkerasan Jalan Raya...............................................................
37
II.12 Tatacara Perencanaan Ketebalan.........................................................
37
II.12.1 Tebal Pelat.................................................................................
37
II.12.2 Dasar Penentuan Ketebalan.......................................................
39
II.12.1 Tebal Minimum Perkerasan Kaku.............................................
40
v
BAB III PEMBAHASAN
III.1Perhitungan Ketebalan Perkerasan Kaku dan Analisa Beban Berlebih...
41
III.1.1 Menentukan Tebal Perkerasan....................................................... 42
III.1.2 Perhitungan Analisa Beban berlebih............................................ 44
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
IV.1 Kesimpulan............................................................................................... 50
IV.2 Saran........................................................................................................ 51
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka.................................................................................................. 52
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kelas Jalan Berdasarkan Fungsi dan Penggunaannya...........................
17
Tabel 2.2 Pengukuran Daya Dukung Tanah Dasar................................................
20
Tabel 2.3 Konfigurasi Beban Sumbu.....................................................................
29
Tabel 2.4 Tipikal Nilai Kekakuan Lapis Pondasi..................................................
32
Tabel 2.5 Kategori Jenis Kendaraan Berdasarkan 3 Refensi.................................
34
Tabel 2.6 Koefisien Distribusi Kendaraan Niaga Pada Lajur Rencana.....................
36
Tabel 2.7 Faktor Keamanan...................................................................................
36
Tabel 2.8 Perbandingan Tegangan dan Jumlah Pengulangan Beban yang
Diijinkan .................................................................................................
38
Tabel 3.1 Jumlah Lintas Harian (LHR)..................................................................
41
Tabel 3.2 Tabel Pembagian Konfigurasi Sumbu....................................................
42
Tabel 3.3 Jumlah Repetisi Beban...........................................................................
43
Tabel 3.4 Perhitungan Persentase Fatigue untuk Tebal Perkerasan 18 cm.............
43
Tabel 3.5 Perhitungan Persentase Fatigue untuk Tebal Perkerasan 20 cm.............
44
Tabel 3.6 Perhitungan Angka Ekivalen untuk Beban Normal................................
45
Tabel 3.7 Perhitungan Angka Ekivalen untuk Pertambahan Beban 10%...............
46
Tabel 3.8 Perhitungan Angka Ekivalen untuk Pertambahan Beban 20%...............
46
Tabel 3.9 Perhitungan Angka Ekivalen untuk Pertambahan Beban 30%...............
46
Tabel 3.10 Perhitungan Angka Ekivalen untuk Pertambahan Beban 40%.............
46
Tabel 3.11 Perhitungan Angka Ekivalen untuk Pertambahan Beban 50%.............
47
viii
Tabel 3.12 Perhitungan Angka Ekivalen untuk Pertambahan Beban 60%.............
47
Tabel 3.13 Perhitungan Angka Ekivalen untuk Pertambahan Beban 70%.............
47
Tabel 3.14 Perhitungan Angka Ekivalen untuk Pertambahan Beban 80%.............
47
Tabel 3.15 Perhitungan Angka Ekivalen untuk Pertambahan Beban 90%.............
48
Tabel 3.16 Perhitungan Angka Ekivalen untuk Pertambahan Beban 100%...........
48
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Grafik Korelasi DDT dan CBR Nomogram Perencanaan Tebal Perkerasan
Kaku
Lampiran 2 Surat Permohonan Judul dan Pembimbing Tugas Akhir
Lampiran 3 Surat Penugasan Dosen Pembimbing Tugas Akhir
Lampiran 4 Daftar asistensi/bimbingan Tugas Akhir
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Lapisan Struktur Perkerasan Kaku...................................................
8
Gambar 2.2 Lapisan Struktur Perkerasan Lentur.................................................
9
Gambar 2.3 Penyebaran Beban Terhadap Perkerasan kaku dan Lentur..............
9
Gambar 2.4 Lapisan Struktur Perkerasan Komposit............................................
10
Gambar 2.5 Contoh Kerusakan Perkerasan Kaku...............................................
15
Gambar 2.6 Grafik Korelasi Nilai DCP dan CBR...............................................
21
Gambar 2.7 Grafik Korelasi qc dan CBR.............................................................
21
Gambar 2.8 Grafik Korelasi Hubungan Antara Nilai k dan CBR........................
22
Gambar 3.1 Grafik Penurunan Umur Pelayanan untuk Muatan Berlebih...........
49
vii
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Infrastruktur jalan mempunyai peranan yang sangat penting untuk menunjang
pertumbuhan ekonomi masyarakat, selain memenuhi kebutuhan dalam suatu daerah tersebut,
juga untuk pendistribusian barang maupun jasa. Ketersedian jalan yang stabil sangatlah
berpengaruh terhadap kelancaran arus lalu lintas. Tingginya pertumbuhan lalu lintas dan
meningkatnya kebutuhan akan kendaraan sangat berdampak dalam mendukung kesejahteraan
ekonomi suatu daerah, sehingga dapat menimbulkan masalah yang serius apabila tidak
diimbangi dengan perbaikan mutu dari sarana dan prasarana jalan yang ada. Oleh karena itu
perlunya penambahan jalan yang baik serta perawatan infrastruktur yang terus menerus agar
kondisi jalan tetap aman dan nyaman untuk memberikan pelayanan terhadap lalu lintas
kendaraan.
Ada banyak jalan yang mengalami kerusakan, seperti yang terjadi pada jalan kawat.
Kerusakan terjadi sering dialami pada pekerasan jalan, bahkan kerusakan itu terjadi kurang
dari umur yang sudah direncanakan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya
kerusakan, salah satu faktor yang menyebabkan kerusakan jalan adalah faktor beban berlebih
(overload). Beban berlebih itu dapat menghancurkan perkerasan yang ada pada permukaan
jalan raya yang ada. Sehingga perkerasan tersebut mengalami retak-retak, yang akhirnya
menuju ke lubang-lubang besar.
Perkerasan adalah lapisan permukaan jalan yang terbuat dari beberapa bahan yang
diproses sesuai dengan kebutuhan jalan tersebut. Perkerasan ini memiliki fungsi untuk
mendukung berat dari beban lalu lintas tanpa menimbulkan kerusakan yang berarti pada
konstruksi jalan itu sendiri. Struktur perkerasan dari beberapa lapisan dengan kekerasan dan
daya dukung yang berbeda-beda, tiap lapisan perkerasan harus memiliki kekuatan dan
1
2
ketebalan yang baik sesuai dengan kebutuhan jalan tersebut sehingga jalan yang sudah di
desain tidak akan mengalami disress yaitu perubahan karena tidak mampu menahan beban
dan tidak cepat kritis atau failure. Fungsi dari struktur perkerasasan akan berkurang
sebanding dengan bertambahnya umur perkerasan dan bertambahnya beban lalu lintas yang
dipikul dari kondisi awal yang sudah di rencanakan. Seiring dengan perkembangan disegala
aspek kehidupan khususnya dalam kebutuhan tranportasi membuat lalu lintas semakin padat,
maka perencana lalu lintas memiliki banyak inofasi dalam perkembangan infrastruktur seperti
pembuatan jalan layang dan lain-lain. Oleh karena perkembangan semakin cepat maka umur
perkerasan jalan ditetapkan, pada umumnya berdasarkan jumlah kumulatif lintasan kendaraan
standart (CESA, cumulative equivalent standar axle) yang diperkirakan akan melalui
perkerasan tersebut, diperhitungkan mulai dari perkerasaan dibuat, dipakai sampai dengan
perkerasaan tersebut dikategorikan rusak (habis nilai pelayanannya). Pertumbuhan ekonomi
yang cepat menuntut suatu permintaan pelayanan pada transportasi jalan yang lebih baik,
kenyamanan dan keselamatan pergerakan. (Hamirhan, 2004)
Pada dasarnya jalan akan mengalami penurunan fungsi strukturalnya sesuai dengan
bertambahnya umur, apalagi jika dilewati oleh kendaraan yang memiliki muatan lebih dari
yang sudah direncanakan. Melihat kondisi saat ini seringnya didapati jalan-jalan mengalami
kerusakan dalam waktu yang relative sangat pendek atau sering disebut kerusakan dini pada
jalan raya, kerusakan ini sering dijumpai baik dalam jalan baru dibangun maupun jalan yang
baru diperbaiki (Overlay). Beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan, penyebab utama
kerusakan jalan adalah mutu pelaksanaan, drainase, dan beban berlebih. (Hamirhan, 2004)
Kerusakan jalan saat ini menjadi suatu yang kontrolversial dimana satu pihak
mengatakan kerusakan dini pada perkerasan jalan disebabkan terdapatnya kendaraan dengan
muatan berlebih (overloading) yang biasanya terjadi pada kendaraan berat. Terdapatnya
beban berlebih pada jalan disebabkan penyelewenengan pengawas pada jembatan terhadap
2
3
beban kendaraan yang melintasi jalan. Disamping kedua hal tersebut faktor lain yang
menyebabkan kerusakan dini pada perkerasan yaitu drainase jalan yang tidak berfungsi
dengan baik. Dampak nyata yang ditimbulkan oleh beban berlebih (overloading) adalah
rusaknya jalan sebelum umur rencana yang sudah ditentukan. Dengan kerusakan jalan yang
terjadi sebelum umur rencana maka dapat menyebabkan kerugian yang besar, tidak hanya
kerugian secara material keselamatan pengguna jalan pun semakin terancam. Melihat begitu
banyaknya masalah yang muncul di dalam kerusakan jalan raya termasuk kerusakan yang
terjadi akibat beban berlebih sangatlah berpengaruh terhadap kerusakan perkerasan lentur,
khususnya perkerasan kaku, maka penulis menulis tugas akhir ini dengan judul “Pengaruh
Beban Berlebih (Overload) Terhadap Umur Rencana Perkerasan Kaku Jalan Raya”.
I.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang di bahas di atas, yang menjadi permasalahan di atas
adalah :
1.
Apa pengaruh beban berlebih (overload) terhadap umur rencana perkerasan jalan?
2.
Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kerusakan jalan raya?
3.
Dampak apa saja yang timbul jika terjadi beban berlebih (overload) terhadap umur
rencana perkerasan kaku jalan raya?
4.
Bagaimana cara mengatasi beban berlebih (overload) terhadap umur rencana perkerasan
kaku jalan raya?
I.3. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka pada batasan masalah yang dapat diambil
adalah : “Pengaruh Beban Berlebih (Overload) Terhadap Umur Rencana Perkerasan Kaku
Jalan Raya Untuk Jalan Arteri”.
3
4
I.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang ada, maka penulis merumuskan masalah sebagai
berikut : Bagaimana pengaruh beban berlebih (Overload) terhadap umur rencana perkerasan
kaku jalan raya?
I.5. Tujuan Tugas Akhir
Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh beban
berlebih (Overload) terhadap umur rencana pekerasan kaku jalan raya.
I.6. Manfaat Tugas Akhir
Adapun manfaat penulisan Tugas Akhir ini, adalah :
1.
Bagi penulis untuk mengetahui pengaruh beban berlebih (overload) terhadap umur
rencana perkerasan kaku jalan raya.
2.
Dapat menjadi acuan bagi pelaksanaan pembuatan jalan raya agar tidak terjadi kerusakan
jalan raya sehingga memberikan kenyamanan kepada pengendaraaan jalan raya.
3.
Daapat menjadi referensi bagi pembaca/pengamat dalam membuat Tugas Akhir
mengenai pengaruh beban berlebih (Overload) terhadap umur rencana perkerasan kaku
jalan.
4
51
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
IV.1. Kesimpulan
1.
Akibat dari beban berlebih sangat berpengaruh terhadap umur rencana perkerasan, tebal
perkerasan, dan beban lalu lintas jalan.
2.
Salah satu faktor penyebab kerusakan struktur perkerasan kaku jalan raya adalah akibat
dari repetisi beban lalu lintas yang melampaui beban yang direncanakan, yang dapat
dipikul oleh lapisan permukaan tersebut.
3.
Dari hasil perhitungan umur rencana perkerasan yang berbeda-beda sesuai dengan
pertambahan beban yang diterima, yang berdampak kepada umur pelayanannya.
Seperti:
a)
Untuk pertambahan beban 10% umur rencana 20 tahun menjadi 12,9 tahun.
b)
Untuk pertambahan beban 20 % umur rencana 20 tahun menjadi 8,3 tahun.
c)
Untuk pertambahan beban 30% umur rencana 20 tahun menjadi 6,3 tahun.
d)
Untuk pertambahan beban 40 % umur rencana 20 tahun menjadi 4,5 tahun.
e)
Untuk pertambahan beban 50% umur rencana 20 tahun menjadi 3,3 tahun.
f)
Untuk pertambahan beban 60 % umur rencana 20 tahun menjadi 2,3 tahun.
g)
Untuk pertambahan beban 70% umur rencana 20 tahun menjadi 2 tahun.
h)
Untuk pertambahan beban 80 % umur rencana 20 tahun menjadi 1,5 tahun.
i)
Untuk pertambahan beban 90% umur rencana 20 tahun menjadi 1,2 tahun.
j)
Untuk pertambahan beban 100% umur rencana 20 tahun menjadi 1 tahun.
4.
Cara mengatasi beban berlebih dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti:
memperkuat pengawasan kepada pengguna jalan, membuat rambu-rambu lalu lintas,
dan jika diperlukan mengunakan tiang pembatas untuk kendaraan berat.
51
52
IV.2. Saran
1.
Diperlukan kesadaran dari pemakai jalan untuk memenuhi peraturan yang berlaku
sesuai dengan kelas jalan yang dilalui
2.
Dilakukan pengawasan yang optimal terhadap pemeliharaan jalan dan berat muatan
kendaraan yang melintas pada suatu perkerasan agar jalan tersebut dapat mencapai
umur rencana.
3.
Oleh karena berdampak besar pengaruh beban berlebih, maka bagi pengguna jalan yang
melanggar peraturan tentang beban berlebih, dikenakan sanksi yang berat.
4.
Meningkatkan pemeliharaan drainase dan membuat tiang pembatas kendaraan.
52
53
DAFTAR PUSTAKA
AASHTO(American Association of State Higway and Transportation officals), 2001, A
policy on geometric design of higway and streets.
Anas Ali, 2000, “Teknik Pelaksanaan Perbaikan Perkerasan Jalan Raya”, Jurnal Teknik
Sipil.
Andi Tenrisukki Tenriajeng, 2004, Rekayasa Jalan Raya-2, Gunadarma.
Anonim, SKBI (Standar Konstruksi Bangunan Indonesi), Petunjuk Perencanaan
Perkerasan Kaku (Rigid Pavement), Depertemen Pekerjaan Umum, Republik
Indonesia,SKBI. 2.3.28.1988,UDC 625.84(026)
Direktorat Jenderal Bina Marga, 1988, Standart Perencanaan Geometrik untuk Jalan
Perkotaan.
Eko Agus Nugroho,2013, “Analisis Dampak Beban Overloading Kendaraan Pada
Struktur Rigid Pavement Terhadap Umur Rencana Perkerasan”, Jurnal Teknik Sipil.
Hendarsin Shirley L, 2000, Perencanaan Teknik Jalan Raya, Politeknik Negeri Bandung
Jurusan Teknik Sipil.
Ignatius, 2014, “Perbaikan Kerusakan Perkerasan Kaku Akibat Beban Berlebih”, Tugas
Akhir Poleteknik Medan.
Muhammad Yusuf, 2010, “ Analisa Metode-metode Perencanaan Perkerasan Struktural
Runway Bandar Udara”, Tugas Akhir Teknik Sipil USU.
NAASRA (National Association of Australian State Road), 1987, Pavement design.
Oglesby, C. H 1999, Teknik Jalan Raya Jilid 2, Erlangga.
Sukirman Silvia, 1999, Dasar – Dasar Perencanaan Geometrik Jalan, Nova.
Suwardo, Sugiharto, 2000, Tata Cara Perencanaan Jalan Raya, Gunadarma.