PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS LABORATORIUM TERHADAP HASIL BELAJAR DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK SISWA KELAS X TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 2 TEBING TINGGI T.A. 2014/2015.
ABSTRAK
Mhd. Irham Fahmi Nst.,(2015). Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis
Laboratorium Terhadap Hasil Belajar Dasar dan Pengukuran Listrik Siswa
Kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Tebing Tinggi T.A.
2014/2015. Skripsi, Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik
UNIMED.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar Dasar dan
Pengukuran Listrik dengan menggunakan strategi pembelajaran Berbasis
Laboratroium pada siswa kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 2
Tebing Tinggi.
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X Teknik Instalasi Tenaga
Listrik SMK Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2014/2015. Populasi
penelitian ini adalah peserta didik kelas X Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik
SMK Negeri 2 Tebing Tinggi terdiri dari 1 kelas yang berjumlah 34 orang. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel total sehingga penelitian ini
berjumlah 34 siswa dalam 1 kelas.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen, dimana
dalam pelaksanaannya sengaja diberikan perlakuan (treatment). Teknik
pengumpulan data dijaring dengan menggunakan tes objektif berupa post test
pilihan ganda dan tes psikomotorik. Teknik analisis data yang digunakan adalah
metode deskriptif, mencari rata-rata nilai (mean), standar deviasi dan varian total.
Untuk menguji normalitas data digunakan uji Lilliefors pada taraf kepercayaan (α)
sebesar 0,05.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar Dasar dan
Pengukuran Listrik yang diajarkan dengan strategi pembelajaran Berbasis
Laboratorium adalah 83,76 lebih tinggi dari nilai KKM yaitu 75. Dengan
demikian terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar Dasar dan
Pengukuran Listrik dengan strategi pembelajaran Berbasis Laboratorium lebih
tinggi dari Kriteria Ketuntasan Minimal yang menggunakan uji hipotesis yaitu ujiZ dimana Zhitung > Ztabel , maka Ha yang berbunyi “ Rata-rata hasil belajar Dasar
dan Pengukuran Listrik dengan strategi pembelajaran berbasis laboratorium lebih
tinggi dari KKM “ diterima.
Kata Kunci : Strategi Pembelajaran, Berbasis laboratorium, Hasil Belajar
i
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS
LABORATORIUM TERHADAP HASIL BELAJAR
DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK SISWA
KELAS X TEKNIK INSTALASI TENAGA
LISTRIK SMK NEGERI 2 TEBING
TINGGI T.A. 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Teknik Elektro
Oleh
MHD. IRHAM FAHMI NST.
NIM : 5103131028
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015
RIWAYAT HIDUP PENULIS
MHD. IRHAM FAHMI NST. dilahirkan pada tanggal 07 Agustus 1992,
bertempat di Emplasmen Pabatu, Tebing Tinggi, Sumatera Utara. Dibesarkan,
dibimbing dan dididik oleh kedua orang tua yang tangguh yaitu Ayahanda
Achmad Razali Nasution dan Ibunda Ratna Lubis dan merupakan anak satusatunya. Penulis memulai pendidikan pertama di TK Tunas Harapan PTPN IV
Pabatu mulai tahun 1996 selesai tahun 1998, lalu melanjutkan ke SD Negeri No.
105434 mulai tahun 1998 selesai tahun 2004, lalu melanjutkan ke SMP Negeri 1
Tebing Tinggi mulai tahun 2004 selesai tahun 2007, dan melanjutkan ke SMK
Negeri 2 Tebing Tinggi mulai tahun 2007 selesai tahun 2010. Atas keinginan
untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi yaitu ke Perguruan Tinggi Negeri
tepatnya di Universitas Negeri Medan (UNIMED) di Jurusan Pendidikan Teknik
Elektro Fakultas Teknik mulai tahun 2010. Dengan proses yang cukup panjang
untuk masuk ke PTN mulai dari mengikuti bimbingan belajar di MEDICA Jl.
HM. Yamin dan berhasil lulus mengikuti SNMPTN pada tahun 2010. Lebih dari
semua yang pernah penulis jalani selama menempuh pendidikan adalah ingin
membalas budi baik kedua orang tua, membahagiakan mereka walaupun seorang
anak tidak akan bisa mengimbangi kasih saying yang telah diberikan oleh kedua
orang tua selama ini. Penulis sangat bersyukur kepada Allah SWT yang selalu
melimpahkan rezeki, ridho, rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan studi S1 ini. Kepada junjungan Nabi Pemimpin umat Islam
Rasulullah SAW yang mana syafa’at dari beliau yang kita harapkan di hari
pembalasan nanti. Semoga ilmu dan gelar yang diperoleh penulis dapat
bermanfaat untuk orang terdekat dan orang banyak sehingga pendidikan yang
selama ini dijalani tidak menjadi sia-sia. Alhamdulillah, Alhamdulillah,
Alhamdulillahirobbil Alamin.
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang tidak akan pernah penulis berhenti ucapkan kepada Allah
SWT yang telah memberikan kesehatan, kesempatan waktu dan kesungguhan diri
ini dalam menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Pengaruh Strategi
Pembelajaran Berbasis Laboratorium Terhadap Hasil Belajar Dasar dan
Pengukuran Listrik Siswa Kelas X TITL SMK Negeri 2 Tebing Tinggi
Tahun Ajaran 2014/2015 .“
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagai syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. Penulis juga berharap, skripsi ini
bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan pembaca.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya dan teristimewa untuk orang tua penulis Ayahanda Ahmad
Razali Nasution dan Ibunda Ratna Lubis yang menjadi kekuatan penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini dan yang paling terpenting doa yang tak pernah terhenti
serta dorongan yang terus menerus sehingga membuat penulis termotivasi.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. selaku Rektor Universitas
Negeri Medan.
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
ii
3. Bapak Dr. Baharuddin, S.T., M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Teknik Elektro Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Dr. Salman Bintang, M.Pd. selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan
Teknik Elektro Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Drs. Panahatan Sitorus, S.T., M.Pd. selaku pembimbing skripsi
penulis yang telah membimbing penulis hingga akhirnya mampu
menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
6. Ibu Dra. Rosnelli, M.Pd. selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah
membimbing jalannya perkuliaah saya sekaligus penguji skripsi yang telah
memberikan banyak masukan kepada penulis untuk kesempurnaan skripsi
ini.
7. Bapak Dr. Baharuddin, S.T., M.Pd. selaku penguji skripsi yang telah
memberikan banyak masukan kepada penulis untuk kesempurnaan skripsi
ini.
8. Bapak Ir. Mustamam, M.T. selaku penguji skripsi yang telah memberikan
banyak masukan kepada penulis untuk kesempurnaan skripsi ini.
9. Bapak Rudi Salman, S.T., M.T. selaku dosen saksi yang telah meluangkan
waktu dan kesempatan untuk menjadi saksi berlangsungnya ujian
mempertahankan skripsi ini.
10. Dosen-dosen di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri
Medan yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama menguikuti
perkuliahan.
iii
11. Seluruh pegawai Tata Usaha di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro dan
Fakultas Teknik yang selalu membantu menyelesaikan urusan administrasi
selama penyusunan skripsi ini hingga selesai masa studi.
12. Keluarga dan semua famili yang selalu memberi perhatian, dukungan dan
do’a atas perkuliahan yang saya jalani hingga selesai penyusunan skripsi
ini.
13. Sahabat karib ku Bayu Novrizy yang selalu memberi semangat dan
dukungan selama proses penyusunan skripsi ini.
14. Teman-teman seperjuangan Fadhlul Hadi, S.Pd., Harri Sahputra, S.Pd.,
Herman Birje Nasution, S.Pd., Ilham Akbar Darmawan, S.Pd.,
Muhammad Iqbal, S.Pd., Muhammad Sofyan Hsb., S.Pd., Priady Pratama,
S.Pd., Ryan Perdana Smr., S.Pd. dan Sugiono, S.Pd. yang memberi banyak
kenangan selama perkuliahan dan dukungan selama proses penyusunan
skripsi ini, semoga segera selesai kuliahnya.
15. Teman-teman
PPLT
UNIMED
2013
SMK
SWASTA
MUSDA
PERBAUNGAN yang selalu memberi dukungan dalam penyusunan
skripsi ini hingga selesai.
16. Penghuni Student Centre Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kakanda
Alimuddin, Kakanda Surahma, Kakanda Harefa, Kakanda Hazlan,
Kakanda Haddinata Siddiq, Kakanda Fahri Mizan, Kakanda Fahrur Rizky,
Kakanda Jailani Nila, Kakanda Dedi, Herman Birje, Ilham Akbar
Darmawan, Muhammad Sofyan Hsb., Adinda Muhammad Fauzan, Adinda
Ibnu Rusdi, Adinda Aryfin1, Adinda Aryfin2, Adinda Dedi, Adinda
Sugeng, Adinda Fahmi, Adinda Heri, Adinda Wahyu yang memberikan
iv
semangat dan do’a selama proses penyusunan skripsi ini, suka, duka dan
canda tawa yang selama ini mewarnai suasana hati penulis.
Penulisan skripsi ini masih membutuhkan banyak perbaikan, untuk itu
penulis mengharapkan saran yang edukatif dan konstruktif demi kesempurnaan
skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan
pembaca.
Medan,
Maret 2015
Penulis,
Mhd. Irham Fahmi Nst.
v
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1
1.2. Identifikasi Masalah
7
1.3. Pembatasan Masalah
7
1.4. Rumusan Masalah
7
1.5. Tujuan Penelitian
8
1.6. Manfaat Penelitian
8
BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
2.1. Kerangka Teoritis
10
2.1.1. Hasil Belajar Mengoperasikan Peralatan Ukur Listrik
10
2.1.2. Hakekat Strategi Pembelajaran
13
2.1.3. Strategi Pembelajaran Pelatihan Laboratorium
15
2.2. Penelitian yang Relevan
35
2.3. Kerangka Berpikir
36
vii
2.4. Pengajuan Hipotesis
39
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
40
3.2. Populasi dan Sampel
40
3.3. Variabel Penelitian dan Defini Operasional
40
3.3.1. Variabel Penelitian
40
3.3.2. Definisi Operasional
41
3.4. Jenis dan Desain Penelitian
41
3.5. Prosedur Penelitian
43
3.6. Instrumen Penelitian
45
3.7. Uji Coba Instrumen
48
3.7.1. Validitas Tes
49
3.7.2. Reliabilitas Tes
50
3.7.3. Indeks Kesukaran
51
3.7.4. Daya Pembeda
53
3.7.5. Hasil Pengujian Instrumen
54
3.8. Teknik Analisis Data
55
3.8.1. Nilai Rata-rata
55
3.8.2. Standar Deviasi
56
3.8.3. Uji Normalitas Data
56
3.8.4. Pengujian Hipotesis
57
viii
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Deskripsi Data Hasiil Belajar Dasar dan Pengukuran Listrik Menggunakan
Strategi Berbasis Laboratorium
59
4.2. Uji Persyaratan Analisis
60
4.2.1. Uji Normalitas
60
4.3. Pengujian Hipotesis
61
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian
63
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
65
5.2. Implikasi
66
5.3. Saran
67
DAFTAR PUSTAKA
68
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Tahap Pembelajaran Strategi Pembelajaran Pelatihan Laboratorium 21
Gambar 2.2. Konstruksi dan Bagian-bagian Multimeter
23
Gambar 2.3. Skala Jarum Nol
25
Gambar 2.4. Saklar Pemilih
25
Gambar 2.5. Saklar Pemilih
25
Gambar 2.6. Rangkaian Pengukuran Tegangan DC
26
Gambar 2.7. Penunjukan Pengukuran Tegangan DC
26
Gambar 2.8. Pengawatan Pengukuran Tegangan DC yang Salah
27
Gambar 2.9. Saklar Pemilih
28
Gambar 2.10. Rangkaian Pengukuran Sumber Tegangan AC PLN
28
Gambar 2.11. Penunjukan Pengukuran Tegangan AC
29
Gambar 2.12. Rangkaian Pengukuran Arus DC
29
Gambar 2.13. Saklar Pemilih
30
Gambar 2.14. Skala Penunjukan Arus DC
31
Gambar 2.15. Saklar Pemilih
31
Gambar 2.16. Rangkaian Pengukuran Arus DC yang Salah
32
Gambar 2.17. Cara Pemasangan Ohm meter
32
Gambar 2.18. Kalibrasi Ohm meter
33
Gambar 2.19. Penempatan Resistor pada Pengukuran Ohm
33
Gambar 2.20. Penunjukan Hasil Pengukuran Ohm
34
Gambar 2.21. Hasil Pengukuran Nilai Tahanan
34
Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian
45
xi
Gambar 4.1 Histogram Hasil Belajar Siswa Kelas X yang Diajarkan dengan Strategi
Pembelajaran Berbasis Laboratorium
60
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Penerapan Strategi Pembelajaran Berbasis Laboratorium
19
Tabel 3.1. Desain Penelitian
42
Tabel 3.2. Skenario Pembelajaran Dengan Strategi Pembelajaran
Berbasis Laboratorium
44
Tabel 3.3. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Dasar dan Pengukuran Listrik
Bidang Kognitif
46
Tabel 3.4. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Dasar dan Pengukuran
Listrik Bidang Psikomotorik
46
Tabel 3.5. Kisi-kisi Observasi Dasar dan Pengukuran Listrik Bidang Afektif
47
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Data Hasil Penelitian
59
Tabel 4.2. Ringkasan Uji Normalitas
61
Tabel 4.3. Statistik Dasar Uji Z
62
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus Dasar dan Pengukuran Listrik
69
Lampiran 2. RPP
73
Lampiran 3. Pre Test Bidang Kognitif Dasar dan Pengukuran Listrik
85
Lampiran 4. Post Test Bidang Kognitif Dasar dan Pengukuran Listrik
90
Lampiran 5. Lembar Observasi Bidang Psikomotor
95
Lampiran 6. Lembar Observasi Bidang Afektif
96
Lampiran 7. Sebaran Data Uji Coba Instrumen Dasar dan Pengukuran Listrik
97
Lampiran 8. Perhitungan Validitas Tes
99
Lampiran 9. Perhitungan Reliabilitas Tes
101
Lampiran 10. Perhitungan Taraf Kesukaran Tes
102
Lampiran 11. Perhitungan Daya Pembeda Tes
104
Lampiran 12. Perhitungan Uji Reliabilitas Psikomotor
106
Lampiran 13. Perhitungan Uji Reliablitias Afektif
109
Lampiran 14. Data Hasil Belajar Dasar dan Pengukuran Listrik
112
Lampiran 15. Perhitungan Harga Rata-Rata, Standard Devias, Varians
dan Distribusi Frekuensi Dari Data Penelitian
114
Lampiran 16. Uji Normalitas Data Hasil Penelitian
116
Lampiran 17. Uji Hipotesis Penelitian
118
Lampiran 18. Tabel Nilai r Product Moment
119
Lampiran 19. Tabel Uji Liliefors
120
Lampiran 20 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal
121
Lampiran 21. Tabel Nilai Distribusi F
122
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Bersama dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang telah
dirasakan oleh sebagian besar orang di seluruh dunia, pendidikan juga semakin
dikembangkan dan terus diperbaharui oleh pihak-pihak yang berkompeten pada
aspek pendidikan. Upaya para ahli pendidikan dalam mengembangkan aspek
pendidikan bertujuan agar pendidikan yang nantinya diberikan kepada warga
Negara yang berhak menerima pendidikan tersebut memperoleh kualitas
pendidikan yang semakin baik agar individu yang memperoleh pendidikan
tersebut menjadi individu yang lebih baik dan mampu menyumbangkan pikiran
dan keterampilannya demi tercapai tujuan meningkatkan kualitas negaranya.
Pendidikan menjadi aspek yang sangat penting untuk dijalani oleh tiap
individu dalam suatu Negara. Sebab, para ahli yang bergelut pada aspek selain
pendidikan juga memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan sesuai aspek
yang digeluti dengan menjalani pendidikan yang telah ada sejak lama. Tentu saja
pendidikan yang mereka jalani tidaklah instan, mereka melalui proses uang cukup
panjang sebelum benar-benar menjadi ahli pada suatu aspek.
Pada saat ini sebagian besar orang telah memahami pentingnya menjalani
pendidikan yang ada karena mereka menyadari dengan pendidikan tersebut dapat
meningkatkan kualitas diri dan status sosial di masyarakat. Pada kenyataannya,
semakin tinggi tingkat pendidikan yang telah dijalani seseorang maka semakin
2
baik status social yang dimiliki di lingkungan masyarakat. Untuk itu perlu
diadakan inovasi berkelanjutan pada aspek pendidikan agar didapatkan
pendidikan yang tepat dan baik sehingga orang-orang yang akan dan telah
menjalani pendidikan mendapatkan pendidikan yang lebih baik sesuai dengan
perubahan zaman.
Perkembangan yang diadakan pada aspek pendidikan juga dirasakan dan
dilakukan di Indonesia sebagai negera berkembangan yang juga berupaya
meningkatkan mutu pendidikan guna memenuhi hak warga Negara yang tiap
tahun jumlahnya bertambah. Dengan keadaan seperti itu pemerintah yang
menangani pendidikan harus memiliki strategi dan solusi dalam mengembangkan
pendidikan dengan berbagai inovasi yang baik sehingga akhirnya diperoleh
kebijakan pendidikan yang teppat sasaran sesuai dengan keadaan warga Negara
Indonesia yang terus bertambah dalam jumlah yang besar.
Untuk negera berkembang dengan jumlah penduduk yang besar dan
berbagai wilayah yang dipisahkan oleh perairan maka menjadi salah satu tugas
yang tidak mudah bagi pemerintah untuk memantau dan mengendalikan kegiatan
pendidikan di seluruh wilayah Indonesia. Hal itu yang menjadi salah satu
penyebab kurang maksimalnya penyelenggaraan pendidikan di berbagai wilayah.
Terutama dengan jumlah penduduk yang banyak maka pendidikan yang
diselenggarakan kurang maksimal membentuk mereka menjadi individu yang
mampu membantu proses mensejahterakan masyarakat. Dengan pelaksanaan
pendidikan yang kurang maksimal maka ilmu pengetahuan yang diperoleh warga
3
Negara dikhawatirkan tidak dapat membantu mereka memperoleh kehidupan yang
layak sekalipun telah menyelesaikan pendidikan sampai tingkat SMA.
Terdapat berbagai masalah yang sedang dihadapi pemerintah hingga saat
ini, beberapa diantaranya adalah pelaksanaan pendidikan yang kurang maksimal
dan jumlah penduduk dalam jumlah besar. Kedua masalah tersebut berdampak
pada peningkatan jumlah pengangguran yang ada di Indonesia. Dengan kenyataan
ini jelas bahwa di Indonesia masih sangat sulit menjamin kelayakan hidup warga
negaranya yang telah melalui proses pendidikan di sekolah sampai tingkat akhir.
Masalah seperti ini tidak dapat diabaikan karena akan menambah jumlah
pengangguran. Semakin banyak jumlah pengangguran di Indonesia maka semakin
sulit bagi pemerintah berupaya meningkatkan kesejahteraan warga negaranya.
Pemerintah terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia dengan
berbagai solusi dan kebijakan dengan tujuan mampu mengurangi jumlah
pengangguran. Pendidikan sampai tingkat SMA merupakan tingkat pendidikan
yang layak untuk berikan kepada setiap orang namun menjamin kelayakan hidup
bagi mereka sebab masih banyak yang tidak mendapatkan pekerjaan setelah lulus
sekolah. Salah satu upaya pemerintah untuk menekan jumlah pengangguran
adalah dengan memberikan pendidikan yang mampu membantu warga Negara
memiliki keterampilan dalam bidang tertentu setelah menyelesaikan pendidikan.
Sekarang ini terdapat banyak SMK yang sederajat tingkatannya dengan
SMA. Keberadaan SMK di Indonesia merupakan salah satu upaya pemeritah
sekaligus solusi yang diharapkan mampu menciptakan individu yang memiliki
keterampilan setelah menyelesaikan pendidikan di SMK sesuai dengan jurusan
4
yang dipilih. Ketika sedang menjalani pendidikan di SMK maka seseorang akan
menerima pembelajaran mengenai kejuruan yang dipilih. Tujuannya agar orang
tersebut memiliki keterampilan yang dapat dipergunakan sebagai bekal mencari
pekerjaan setelah menyelesaikan pendidikan. Karena tujuan SMK adalah
menciptakan lulusan yang siap kerja setelah pendidikan berakhir. Keberadaan
SMK saat ini telah mendapatkan perhatian yang baik oleh masyarakat sebab
tujuan dari SMK adalah menciptakan lulusan yang siap kerja. Berbeda dengan
SMA yang mempersiapkan lulusannya untuk melanjutkan ke tingkat perguruan
tinggi. Dengan perbedaan tersebut SMK dapat menjadi pilihan bagi individu yang
menginginkan kerja setelah menyelesaikan pendidikan. Akan tetapi, keberadaan
SMK sebagai upaya pemerintah dalam menekan jumlah pengangguran di
Indonesia tidak berjalan dengan baik. Masih banyak juga lulusan SMK yang tidak
memperoleh pekerjaan yang tepat setelah lulus. Hal ini juga menjadi masalah bagi
pendidikan di Indonesia. Sebagian besar lulusan SMK yang mendapatkan
pekerjaan setelah lulus tidak memperoleh pekerjaan sesuai dengan jurusan yang
dipilih
ketika masih sekolah bahkan masih banyak yang susah memperoleh
pekerjaan. Kenyataan seperti ini menjadi bukti bahwa keberadaan SMK belum
cukup efektif menekan jumlah pengangguran. Mungkin saja masalah seperti ini
masih dipengaruhi oleh jumlah penduduk dan terbatasnya lapangan pekerjaan.
Tidak hanya masalah seperti itu, pelaksaan pendidikan yang tidak optimal masih
menjadi masalah yang sulit diatasi sehingga menjadi penghalang tercapainya
tujuan SMK sebagai lembaga pendidikan yang seharusnya mampu menciptakan
lulusan yang memiliki keterampilan dan siap kerja.
5
Sebagai lulusan dari jurusan Teknik Audio Video SMK N 2 Tebing
Tinggi, peneliti menyadari bahwa lulusan dari instansi pendidikan yang sama
masih kurang kompeten dalam syarat menuju dunia kerja. Hal ini disebabkan oleh
nilai rata-rata hasil belajar mata pelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik pada
kompetensi
dasar
mengoperasikan
peralatan
ukur
listrik
lebih
rendah
dibandingkan nilai KKM yang telah ditetapkan di sekolah yaitu 75,00 dan nilai
rata-rata yang diperoleh siswa masih di bawah KKM yaitu 72,74 pada Tahun
Ajaran 2013/2014.
Setelah melakukan wawancara di lingkungan SMK Negeri 2 Tebing
Tinggi terhadap ketua jurusan Teknik Audio Video dan Teknik Instalasi Tenaga
Listrik diperoleh informasi bahwa secara umum yang menjadi penyebab
rendahnya hasil belajar siswa karena pembelajaran di SMK Negeri 2 Tebing
Tinggi pada mata pelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik hingga sekarang ini
cenderung menggunakan pembelajaran konvensional yang bersifat abstrak dan
teoritis (ceramah, demonstrasi, latihan dan pekerjaan rumah). Pembelajaran
konvensional yang digunakan guru akan menimbulkan dampak negatif kepada
siswa seperti : siswa mengobrol dengan temannya, siswa yang duduk dibelakang
akan tidur, dan siswa yang duduk di depan tidak fokus pada pembelajaran yang
diberikan meskipun memperhatikan guru di depan kelas hal ini karena siswa
merasa jenuh dengan pembelajaran yang diberikan. Jika strategi pembelajaran
seperti ini diberlakukan dalam waktu yang lama, akibatnya kemampuan siswa
tidak maksimal dalam mengikuti mata pelajaran karena strategi yang digunakan
dalam penyampaiannya bersifat monoton. Seharusnya siswa diarahkan agar lebih
6
aktif dalam pembelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik sebab mata pelajaran ini
erat dengan bidang psikomotorik siswa. Padahal salah satu tujuan dari
pembelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik adalah agar siswa mampu
menoperasikan alat ukur listrik. Siswa belum maksimal diarahkan agar saling
bekerja sama dengan siswa lain, berdiskusi dan saling bertukar pendapat guna
memecahkan masalah-masalah dalam mata pelajaran ini. Berlangsungnya
penggunaan strategi pembelajaran yang monoton seperti ini diduga menjadi salah
satu faktor yang menyebabkan masih rendahnya aktifitas dan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik terkhusus pada kompetensi
dasar mengoperasikan peralatan ukur listrik di SMK Negeri 2 Tebing Tinggi.
Tentu saja masalah ini menjadi hal yang perlu diperhatikan pihak sekolah
terutama guru mata pelajaran terkait dalam menerapkan strategi pembelajaran
yang tepat agar seluruh siswa mampu memahami penggunaan peralatan ukur
listrik dan mampu mengoperasikannya.
Dengan diterapkannya
strategi pembelajaran Berbasis Laboratorium
diharapkan memberikan sumbangan positif terhadap hasil belajar siswa pada
kompetensi dasar mengoperasikan peralatan ukur listrik. Guru mampu
memberikan pembelajaran yang lebih baik untuk diterima siswa dan siswa pun
lebih baik dalam mengikuti pembelajaran sehingga diperoleh hasil belajar yang
lebih baik dan kompetensi yang terdapat pada mata pelajaran Dasar dan
Pengukuran Listrik tercapai dengan baik oleh semua siswa.
7
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :
1. Guru mata pelajaran belum maksimal mengarahkan siswa untuk lebih
aktif dalam pembelajaran.
2. Guru cenderung menerapkan pembelajaran konvensional yang bersifat
abstrak dan teoritis sehingga menyebabkan siswa jenuh.
3. Belum terjalin kerjasama yang baik antar siswa ketika dalam
pembelajaran.
4. Strategi pembelajaran Berbasis Laboratorium akan meningkatkan hasil
belajar Dasar dan Pengukuran Listrik.
1.3. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas dan
mengingat terbatasnya waktu dan biaya yang dimiliki peneliti maka penelitian ini
dibatasi hanya pada kompetensi mengoperasikan peralatan ukur listrik Ampere,
Volt dan Ohm (AVO meter) bidang kognitif, psikomotorik, dan afektif. Untuk
melihat pengaruh penerapan strategi pembelajaran berbasis laboratorium
digunakan uji z.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka yang menjadi rumusan
masalah penelitian ini adalah apakah hasil belajar Dasar dan Pengukuran Listrik
8
Siswa Kelas X TITL di SMK Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2014/2015
yang dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Laboratorium lebih
tinggi dari KKM?
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun
tujuan dilakukannya penelitian ini adalah membuktikan hasil
belajar Dasar dan Pengukuran Listrik Siswa Kelas X TITL di SMK Negeri 2
Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2014/2015 yang dibelajarkan dengan Strategi
Pembelajaran Berbasis Laboratorium akan lebih tinggi dari KKM.
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Sebagai bahan masukan kepada lembaga pendidikan dalam upaya
peningkatan mutu pendidikan.
2. Sebagai bahan masukan kepada guru mata pelajaran Dasar dan
Pengukuran Listrik mengenai Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis
Laboratorium Dengan Hasil Belajar Dasar dan Pengukuran Listrik
Pada Siswa Kelas X TITL di SMK Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun
Ajaran 2014/2015.
3. Sebagai bahan masukan untuk peneliti mengenai pengaruh penerapan
strategi pembelajaran dengan hasil belajar.
9
4. Sebagai sumber referensi yang dapat digunakan oleh peneliti lain yang
melakukan penelitian yang relevan dengan penelitian ini.
68
DAFTAR PUSTAKA
Arthur, Riyan dan Marzuq, Ahmad. (2013). Pengukuran Acuan Terpadu (PAT)
dalam Mengukur Kompetensi pada Ilmu-ilmu Terapan (Kejuruan). 2nd
International Seminar on Quality and Affordable Education (ISQAE
2013). Jakarta : Universitas Negeri Jakarta.
Erni. (2014). Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Terhadap Hasil Belajar Menganalisis Rangkaianlistrik (MRL) Pada Siswa
Kelas X Di Smk Negeri 2 Medan. Medan: Jurusan Pendidikan Teknik
Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan. Skripsi tidak
dipublikasikan
La Iru. (2012). Analisis Penerapan Pendekatan, Metode, Strategi dan Model
Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo
Sanjaya, Wina. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Sudjana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Suprijono. (2009). Cooperative Learning. Surabaya: Pustaka Pelajar.
Suharsimi, Arikunto. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara
Wena, Made. (2009). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi
Aksara
656
6
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian bahwa strategi pembelajaran berbasis laboratorium pada
mata pelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik terdapat prosedur pembelajaran berupa
penyampaian materi, member pengalaman praktek dan latihan dapat meningkatkan hasil
belajar Dasar dan Pengukuran Listrik siswa. Hal ini disebabkan : (1) Di dalam strategi
pembelajaran berbasis laboratorium dibuat kerja kelompok. (2) Siswa diberikan pengalaman
praktek dan latihan sehingga lebih memperjelaskan konsep dari kompetensi mengoperasikan
alat ukur listrik melalui kerja nyata. Dengan demikian menggunakan strategi pembelajaran
berbasis laboratorium memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar Dasar dan
Pengukuran Listrik pada kelas X TITL SMK Negeri 2 Tebing Tinggi. Dimana hasil belajar
Dasar dan Pengukuran Listrik lebih tinggi dari kriteria ketuntasan minimal (KKM), hal
tersebut dilihat dari nilai rata-rata yang didapatkan setelah mendapatkan perlakuan
pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis laboratorium lebih tinggi
dari pada kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah untuk mata
pelajaran kejuruan.
666
6
5.2. Implikasi
Pada pembelajaran yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran berbasis
laboratorium siswa ditekankan untuk bekerja mandiri dalam kelompok yang telah ditentukan.
Dalam kelompok belajar, setiap siswa harus aktif untuk meningkatkan kemampuan diri guna
memperoleh hasil belajar yang lebih baik. Kegiatan belajar yang dibentuk dalam kelompok
hanya sebagai pendukung dalam kegiatan pembelajaran. Karena pada kelompok yang
dibentuk, siswa dapat saling belajar dengan siswa lain. Jadi akan terjalin kerjasama yang baik
antar siswa dalam pembelajaran. Siswa yang kurang paham dalam pembelajaran dapat belajar
dari siswa yang lebih paham dalam pembelajaran dan sebaliknya. Untuk itu pembentukan
kelompok dalam pembelajaran hanya sebagai pendukung siswa untuk meningkatkan hasil
belajar sedangkan hasil belajar yang sesungguhnya diharapkan diperoleh dari kerja mandiri
tiap siswa pada kelompok kerja. Kerja mandiri dilakukan agar siswa sungguh-sungguh
belajar dan bekerja untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan diri dalam
pembelajaran. Siswa tidak boleh terlalu bergantung dengan siswa lain dalam kelompok
karena tidak akan memberi hasil belajar yang maksimal.
676
6
5.3. Saran
1.
Agar strategi pembelajaran berbasis laboratorium diterapkan di SMK Negeri 2
Tebing Tinggi untuk kegiatan pembelajar pada mata pelajaran kejuruan sehingga
diperoleh hasil belajar yang baik.
2.
Bagi setiap guru yang berupaya melakukan inovasi dalam kegiatan pembelajaran
lebih selektif memilih metode atau strategi pembelajaran yang akan diterapkan
guna menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.
3.
Bagi peneliti yang selanjutnya melakukan penelitian yang relevan dengan
penelitian ini ada baiknya terlebih dahulu mempersiapkan fasilitas pendukung
pembelajaran yang berkaitan dengan strategi pembelajaran yang akan diterapkan.
Mhd. Irham Fahmi Nst.,(2015). Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis
Laboratorium Terhadap Hasil Belajar Dasar dan Pengukuran Listrik Siswa
Kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Tebing Tinggi T.A.
2014/2015. Skripsi, Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik
UNIMED.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar Dasar dan
Pengukuran Listrik dengan menggunakan strategi pembelajaran Berbasis
Laboratroium pada siswa kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 2
Tebing Tinggi.
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X Teknik Instalasi Tenaga
Listrik SMK Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2014/2015. Populasi
penelitian ini adalah peserta didik kelas X Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik
SMK Negeri 2 Tebing Tinggi terdiri dari 1 kelas yang berjumlah 34 orang. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel total sehingga penelitian ini
berjumlah 34 siswa dalam 1 kelas.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen, dimana
dalam pelaksanaannya sengaja diberikan perlakuan (treatment). Teknik
pengumpulan data dijaring dengan menggunakan tes objektif berupa post test
pilihan ganda dan tes psikomotorik. Teknik analisis data yang digunakan adalah
metode deskriptif, mencari rata-rata nilai (mean), standar deviasi dan varian total.
Untuk menguji normalitas data digunakan uji Lilliefors pada taraf kepercayaan (α)
sebesar 0,05.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar Dasar dan
Pengukuran Listrik yang diajarkan dengan strategi pembelajaran Berbasis
Laboratorium adalah 83,76 lebih tinggi dari nilai KKM yaitu 75. Dengan
demikian terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar Dasar dan
Pengukuran Listrik dengan strategi pembelajaran Berbasis Laboratorium lebih
tinggi dari Kriteria Ketuntasan Minimal yang menggunakan uji hipotesis yaitu ujiZ dimana Zhitung > Ztabel , maka Ha yang berbunyi “ Rata-rata hasil belajar Dasar
dan Pengukuran Listrik dengan strategi pembelajaran berbasis laboratorium lebih
tinggi dari KKM “ diterima.
Kata Kunci : Strategi Pembelajaran, Berbasis laboratorium, Hasil Belajar
i
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS
LABORATORIUM TERHADAP HASIL BELAJAR
DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK SISWA
KELAS X TEKNIK INSTALASI TENAGA
LISTRIK SMK NEGERI 2 TEBING
TINGGI T.A. 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Teknik Elektro
Oleh
MHD. IRHAM FAHMI NST.
NIM : 5103131028
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015
RIWAYAT HIDUP PENULIS
MHD. IRHAM FAHMI NST. dilahirkan pada tanggal 07 Agustus 1992,
bertempat di Emplasmen Pabatu, Tebing Tinggi, Sumatera Utara. Dibesarkan,
dibimbing dan dididik oleh kedua orang tua yang tangguh yaitu Ayahanda
Achmad Razali Nasution dan Ibunda Ratna Lubis dan merupakan anak satusatunya. Penulis memulai pendidikan pertama di TK Tunas Harapan PTPN IV
Pabatu mulai tahun 1996 selesai tahun 1998, lalu melanjutkan ke SD Negeri No.
105434 mulai tahun 1998 selesai tahun 2004, lalu melanjutkan ke SMP Negeri 1
Tebing Tinggi mulai tahun 2004 selesai tahun 2007, dan melanjutkan ke SMK
Negeri 2 Tebing Tinggi mulai tahun 2007 selesai tahun 2010. Atas keinginan
untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi yaitu ke Perguruan Tinggi Negeri
tepatnya di Universitas Negeri Medan (UNIMED) di Jurusan Pendidikan Teknik
Elektro Fakultas Teknik mulai tahun 2010. Dengan proses yang cukup panjang
untuk masuk ke PTN mulai dari mengikuti bimbingan belajar di MEDICA Jl.
HM. Yamin dan berhasil lulus mengikuti SNMPTN pada tahun 2010. Lebih dari
semua yang pernah penulis jalani selama menempuh pendidikan adalah ingin
membalas budi baik kedua orang tua, membahagiakan mereka walaupun seorang
anak tidak akan bisa mengimbangi kasih saying yang telah diberikan oleh kedua
orang tua selama ini. Penulis sangat bersyukur kepada Allah SWT yang selalu
melimpahkan rezeki, ridho, rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan studi S1 ini. Kepada junjungan Nabi Pemimpin umat Islam
Rasulullah SAW yang mana syafa’at dari beliau yang kita harapkan di hari
pembalasan nanti. Semoga ilmu dan gelar yang diperoleh penulis dapat
bermanfaat untuk orang terdekat dan orang banyak sehingga pendidikan yang
selama ini dijalani tidak menjadi sia-sia. Alhamdulillah, Alhamdulillah,
Alhamdulillahirobbil Alamin.
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang tidak akan pernah penulis berhenti ucapkan kepada Allah
SWT yang telah memberikan kesehatan, kesempatan waktu dan kesungguhan diri
ini dalam menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Pengaruh Strategi
Pembelajaran Berbasis Laboratorium Terhadap Hasil Belajar Dasar dan
Pengukuran Listrik Siswa Kelas X TITL SMK Negeri 2 Tebing Tinggi
Tahun Ajaran 2014/2015 .“
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagai syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. Penulis juga berharap, skripsi ini
bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan pembaca.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya dan teristimewa untuk orang tua penulis Ayahanda Ahmad
Razali Nasution dan Ibunda Ratna Lubis yang menjadi kekuatan penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini dan yang paling terpenting doa yang tak pernah terhenti
serta dorongan yang terus menerus sehingga membuat penulis termotivasi.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. selaku Rektor Universitas
Negeri Medan.
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
ii
3. Bapak Dr. Baharuddin, S.T., M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Teknik Elektro Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Dr. Salman Bintang, M.Pd. selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan
Teknik Elektro Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Drs. Panahatan Sitorus, S.T., M.Pd. selaku pembimbing skripsi
penulis yang telah membimbing penulis hingga akhirnya mampu
menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
6. Ibu Dra. Rosnelli, M.Pd. selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah
membimbing jalannya perkuliaah saya sekaligus penguji skripsi yang telah
memberikan banyak masukan kepada penulis untuk kesempurnaan skripsi
ini.
7. Bapak Dr. Baharuddin, S.T., M.Pd. selaku penguji skripsi yang telah
memberikan banyak masukan kepada penulis untuk kesempurnaan skripsi
ini.
8. Bapak Ir. Mustamam, M.T. selaku penguji skripsi yang telah memberikan
banyak masukan kepada penulis untuk kesempurnaan skripsi ini.
9. Bapak Rudi Salman, S.T., M.T. selaku dosen saksi yang telah meluangkan
waktu dan kesempatan untuk menjadi saksi berlangsungnya ujian
mempertahankan skripsi ini.
10. Dosen-dosen di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri
Medan yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama menguikuti
perkuliahan.
iii
11. Seluruh pegawai Tata Usaha di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro dan
Fakultas Teknik yang selalu membantu menyelesaikan urusan administrasi
selama penyusunan skripsi ini hingga selesai masa studi.
12. Keluarga dan semua famili yang selalu memberi perhatian, dukungan dan
do’a atas perkuliahan yang saya jalani hingga selesai penyusunan skripsi
ini.
13. Sahabat karib ku Bayu Novrizy yang selalu memberi semangat dan
dukungan selama proses penyusunan skripsi ini.
14. Teman-teman seperjuangan Fadhlul Hadi, S.Pd., Harri Sahputra, S.Pd.,
Herman Birje Nasution, S.Pd., Ilham Akbar Darmawan, S.Pd.,
Muhammad Iqbal, S.Pd., Muhammad Sofyan Hsb., S.Pd., Priady Pratama,
S.Pd., Ryan Perdana Smr., S.Pd. dan Sugiono, S.Pd. yang memberi banyak
kenangan selama perkuliahan dan dukungan selama proses penyusunan
skripsi ini, semoga segera selesai kuliahnya.
15. Teman-teman
PPLT
UNIMED
2013
SMK
SWASTA
MUSDA
PERBAUNGAN yang selalu memberi dukungan dalam penyusunan
skripsi ini hingga selesai.
16. Penghuni Student Centre Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kakanda
Alimuddin, Kakanda Surahma, Kakanda Harefa, Kakanda Hazlan,
Kakanda Haddinata Siddiq, Kakanda Fahri Mizan, Kakanda Fahrur Rizky,
Kakanda Jailani Nila, Kakanda Dedi, Herman Birje, Ilham Akbar
Darmawan, Muhammad Sofyan Hsb., Adinda Muhammad Fauzan, Adinda
Ibnu Rusdi, Adinda Aryfin1, Adinda Aryfin2, Adinda Dedi, Adinda
Sugeng, Adinda Fahmi, Adinda Heri, Adinda Wahyu yang memberikan
iv
semangat dan do’a selama proses penyusunan skripsi ini, suka, duka dan
canda tawa yang selama ini mewarnai suasana hati penulis.
Penulisan skripsi ini masih membutuhkan banyak perbaikan, untuk itu
penulis mengharapkan saran yang edukatif dan konstruktif demi kesempurnaan
skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan
pembaca.
Medan,
Maret 2015
Penulis,
Mhd. Irham Fahmi Nst.
v
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1
1.2. Identifikasi Masalah
7
1.3. Pembatasan Masalah
7
1.4. Rumusan Masalah
7
1.5. Tujuan Penelitian
8
1.6. Manfaat Penelitian
8
BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
2.1. Kerangka Teoritis
10
2.1.1. Hasil Belajar Mengoperasikan Peralatan Ukur Listrik
10
2.1.2. Hakekat Strategi Pembelajaran
13
2.1.3. Strategi Pembelajaran Pelatihan Laboratorium
15
2.2. Penelitian yang Relevan
35
2.3. Kerangka Berpikir
36
vii
2.4. Pengajuan Hipotesis
39
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
40
3.2. Populasi dan Sampel
40
3.3. Variabel Penelitian dan Defini Operasional
40
3.3.1. Variabel Penelitian
40
3.3.2. Definisi Operasional
41
3.4. Jenis dan Desain Penelitian
41
3.5. Prosedur Penelitian
43
3.6. Instrumen Penelitian
45
3.7. Uji Coba Instrumen
48
3.7.1. Validitas Tes
49
3.7.2. Reliabilitas Tes
50
3.7.3. Indeks Kesukaran
51
3.7.4. Daya Pembeda
53
3.7.5. Hasil Pengujian Instrumen
54
3.8. Teknik Analisis Data
55
3.8.1. Nilai Rata-rata
55
3.8.2. Standar Deviasi
56
3.8.3. Uji Normalitas Data
56
3.8.4. Pengujian Hipotesis
57
viii
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Deskripsi Data Hasiil Belajar Dasar dan Pengukuran Listrik Menggunakan
Strategi Berbasis Laboratorium
59
4.2. Uji Persyaratan Analisis
60
4.2.1. Uji Normalitas
60
4.3. Pengujian Hipotesis
61
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian
63
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
65
5.2. Implikasi
66
5.3. Saran
67
DAFTAR PUSTAKA
68
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Tahap Pembelajaran Strategi Pembelajaran Pelatihan Laboratorium 21
Gambar 2.2. Konstruksi dan Bagian-bagian Multimeter
23
Gambar 2.3. Skala Jarum Nol
25
Gambar 2.4. Saklar Pemilih
25
Gambar 2.5. Saklar Pemilih
25
Gambar 2.6. Rangkaian Pengukuran Tegangan DC
26
Gambar 2.7. Penunjukan Pengukuran Tegangan DC
26
Gambar 2.8. Pengawatan Pengukuran Tegangan DC yang Salah
27
Gambar 2.9. Saklar Pemilih
28
Gambar 2.10. Rangkaian Pengukuran Sumber Tegangan AC PLN
28
Gambar 2.11. Penunjukan Pengukuran Tegangan AC
29
Gambar 2.12. Rangkaian Pengukuran Arus DC
29
Gambar 2.13. Saklar Pemilih
30
Gambar 2.14. Skala Penunjukan Arus DC
31
Gambar 2.15. Saklar Pemilih
31
Gambar 2.16. Rangkaian Pengukuran Arus DC yang Salah
32
Gambar 2.17. Cara Pemasangan Ohm meter
32
Gambar 2.18. Kalibrasi Ohm meter
33
Gambar 2.19. Penempatan Resistor pada Pengukuran Ohm
33
Gambar 2.20. Penunjukan Hasil Pengukuran Ohm
34
Gambar 2.21. Hasil Pengukuran Nilai Tahanan
34
Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian
45
xi
Gambar 4.1 Histogram Hasil Belajar Siswa Kelas X yang Diajarkan dengan Strategi
Pembelajaran Berbasis Laboratorium
60
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Penerapan Strategi Pembelajaran Berbasis Laboratorium
19
Tabel 3.1. Desain Penelitian
42
Tabel 3.2. Skenario Pembelajaran Dengan Strategi Pembelajaran
Berbasis Laboratorium
44
Tabel 3.3. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Dasar dan Pengukuran Listrik
Bidang Kognitif
46
Tabel 3.4. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Dasar dan Pengukuran
Listrik Bidang Psikomotorik
46
Tabel 3.5. Kisi-kisi Observasi Dasar dan Pengukuran Listrik Bidang Afektif
47
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Data Hasil Penelitian
59
Tabel 4.2. Ringkasan Uji Normalitas
61
Tabel 4.3. Statistik Dasar Uji Z
62
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus Dasar dan Pengukuran Listrik
69
Lampiran 2. RPP
73
Lampiran 3. Pre Test Bidang Kognitif Dasar dan Pengukuran Listrik
85
Lampiran 4. Post Test Bidang Kognitif Dasar dan Pengukuran Listrik
90
Lampiran 5. Lembar Observasi Bidang Psikomotor
95
Lampiran 6. Lembar Observasi Bidang Afektif
96
Lampiran 7. Sebaran Data Uji Coba Instrumen Dasar dan Pengukuran Listrik
97
Lampiran 8. Perhitungan Validitas Tes
99
Lampiran 9. Perhitungan Reliabilitas Tes
101
Lampiran 10. Perhitungan Taraf Kesukaran Tes
102
Lampiran 11. Perhitungan Daya Pembeda Tes
104
Lampiran 12. Perhitungan Uji Reliabilitas Psikomotor
106
Lampiran 13. Perhitungan Uji Reliablitias Afektif
109
Lampiran 14. Data Hasil Belajar Dasar dan Pengukuran Listrik
112
Lampiran 15. Perhitungan Harga Rata-Rata, Standard Devias, Varians
dan Distribusi Frekuensi Dari Data Penelitian
114
Lampiran 16. Uji Normalitas Data Hasil Penelitian
116
Lampiran 17. Uji Hipotesis Penelitian
118
Lampiran 18. Tabel Nilai r Product Moment
119
Lampiran 19. Tabel Uji Liliefors
120
Lampiran 20 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal
121
Lampiran 21. Tabel Nilai Distribusi F
122
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Bersama dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang telah
dirasakan oleh sebagian besar orang di seluruh dunia, pendidikan juga semakin
dikembangkan dan terus diperbaharui oleh pihak-pihak yang berkompeten pada
aspek pendidikan. Upaya para ahli pendidikan dalam mengembangkan aspek
pendidikan bertujuan agar pendidikan yang nantinya diberikan kepada warga
Negara yang berhak menerima pendidikan tersebut memperoleh kualitas
pendidikan yang semakin baik agar individu yang memperoleh pendidikan
tersebut menjadi individu yang lebih baik dan mampu menyumbangkan pikiran
dan keterampilannya demi tercapai tujuan meningkatkan kualitas negaranya.
Pendidikan menjadi aspek yang sangat penting untuk dijalani oleh tiap
individu dalam suatu Negara. Sebab, para ahli yang bergelut pada aspek selain
pendidikan juga memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan sesuai aspek
yang digeluti dengan menjalani pendidikan yang telah ada sejak lama. Tentu saja
pendidikan yang mereka jalani tidaklah instan, mereka melalui proses uang cukup
panjang sebelum benar-benar menjadi ahli pada suatu aspek.
Pada saat ini sebagian besar orang telah memahami pentingnya menjalani
pendidikan yang ada karena mereka menyadari dengan pendidikan tersebut dapat
meningkatkan kualitas diri dan status sosial di masyarakat. Pada kenyataannya,
semakin tinggi tingkat pendidikan yang telah dijalani seseorang maka semakin
2
baik status social yang dimiliki di lingkungan masyarakat. Untuk itu perlu
diadakan inovasi berkelanjutan pada aspek pendidikan agar didapatkan
pendidikan yang tepat dan baik sehingga orang-orang yang akan dan telah
menjalani pendidikan mendapatkan pendidikan yang lebih baik sesuai dengan
perubahan zaman.
Perkembangan yang diadakan pada aspek pendidikan juga dirasakan dan
dilakukan di Indonesia sebagai negera berkembangan yang juga berupaya
meningkatkan mutu pendidikan guna memenuhi hak warga Negara yang tiap
tahun jumlahnya bertambah. Dengan keadaan seperti itu pemerintah yang
menangani pendidikan harus memiliki strategi dan solusi dalam mengembangkan
pendidikan dengan berbagai inovasi yang baik sehingga akhirnya diperoleh
kebijakan pendidikan yang teppat sasaran sesuai dengan keadaan warga Negara
Indonesia yang terus bertambah dalam jumlah yang besar.
Untuk negera berkembang dengan jumlah penduduk yang besar dan
berbagai wilayah yang dipisahkan oleh perairan maka menjadi salah satu tugas
yang tidak mudah bagi pemerintah untuk memantau dan mengendalikan kegiatan
pendidikan di seluruh wilayah Indonesia. Hal itu yang menjadi salah satu
penyebab kurang maksimalnya penyelenggaraan pendidikan di berbagai wilayah.
Terutama dengan jumlah penduduk yang banyak maka pendidikan yang
diselenggarakan kurang maksimal membentuk mereka menjadi individu yang
mampu membantu proses mensejahterakan masyarakat. Dengan pelaksanaan
pendidikan yang kurang maksimal maka ilmu pengetahuan yang diperoleh warga
3
Negara dikhawatirkan tidak dapat membantu mereka memperoleh kehidupan yang
layak sekalipun telah menyelesaikan pendidikan sampai tingkat SMA.
Terdapat berbagai masalah yang sedang dihadapi pemerintah hingga saat
ini, beberapa diantaranya adalah pelaksanaan pendidikan yang kurang maksimal
dan jumlah penduduk dalam jumlah besar. Kedua masalah tersebut berdampak
pada peningkatan jumlah pengangguran yang ada di Indonesia. Dengan kenyataan
ini jelas bahwa di Indonesia masih sangat sulit menjamin kelayakan hidup warga
negaranya yang telah melalui proses pendidikan di sekolah sampai tingkat akhir.
Masalah seperti ini tidak dapat diabaikan karena akan menambah jumlah
pengangguran. Semakin banyak jumlah pengangguran di Indonesia maka semakin
sulit bagi pemerintah berupaya meningkatkan kesejahteraan warga negaranya.
Pemerintah terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia dengan
berbagai solusi dan kebijakan dengan tujuan mampu mengurangi jumlah
pengangguran. Pendidikan sampai tingkat SMA merupakan tingkat pendidikan
yang layak untuk berikan kepada setiap orang namun menjamin kelayakan hidup
bagi mereka sebab masih banyak yang tidak mendapatkan pekerjaan setelah lulus
sekolah. Salah satu upaya pemerintah untuk menekan jumlah pengangguran
adalah dengan memberikan pendidikan yang mampu membantu warga Negara
memiliki keterampilan dalam bidang tertentu setelah menyelesaikan pendidikan.
Sekarang ini terdapat banyak SMK yang sederajat tingkatannya dengan
SMA. Keberadaan SMK di Indonesia merupakan salah satu upaya pemeritah
sekaligus solusi yang diharapkan mampu menciptakan individu yang memiliki
keterampilan setelah menyelesaikan pendidikan di SMK sesuai dengan jurusan
4
yang dipilih. Ketika sedang menjalani pendidikan di SMK maka seseorang akan
menerima pembelajaran mengenai kejuruan yang dipilih. Tujuannya agar orang
tersebut memiliki keterampilan yang dapat dipergunakan sebagai bekal mencari
pekerjaan setelah menyelesaikan pendidikan. Karena tujuan SMK adalah
menciptakan lulusan yang siap kerja setelah pendidikan berakhir. Keberadaan
SMK saat ini telah mendapatkan perhatian yang baik oleh masyarakat sebab
tujuan dari SMK adalah menciptakan lulusan yang siap kerja. Berbeda dengan
SMA yang mempersiapkan lulusannya untuk melanjutkan ke tingkat perguruan
tinggi. Dengan perbedaan tersebut SMK dapat menjadi pilihan bagi individu yang
menginginkan kerja setelah menyelesaikan pendidikan. Akan tetapi, keberadaan
SMK sebagai upaya pemerintah dalam menekan jumlah pengangguran di
Indonesia tidak berjalan dengan baik. Masih banyak juga lulusan SMK yang tidak
memperoleh pekerjaan yang tepat setelah lulus. Hal ini juga menjadi masalah bagi
pendidikan di Indonesia. Sebagian besar lulusan SMK yang mendapatkan
pekerjaan setelah lulus tidak memperoleh pekerjaan sesuai dengan jurusan yang
dipilih
ketika masih sekolah bahkan masih banyak yang susah memperoleh
pekerjaan. Kenyataan seperti ini menjadi bukti bahwa keberadaan SMK belum
cukup efektif menekan jumlah pengangguran. Mungkin saja masalah seperti ini
masih dipengaruhi oleh jumlah penduduk dan terbatasnya lapangan pekerjaan.
Tidak hanya masalah seperti itu, pelaksaan pendidikan yang tidak optimal masih
menjadi masalah yang sulit diatasi sehingga menjadi penghalang tercapainya
tujuan SMK sebagai lembaga pendidikan yang seharusnya mampu menciptakan
lulusan yang memiliki keterampilan dan siap kerja.
5
Sebagai lulusan dari jurusan Teknik Audio Video SMK N 2 Tebing
Tinggi, peneliti menyadari bahwa lulusan dari instansi pendidikan yang sama
masih kurang kompeten dalam syarat menuju dunia kerja. Hal ini disebabkan oleh
nilai rata-rata hasil belajar mata pelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik pada
kompetensi
dasar
mengoperasikan
peralatan
ukur
listrik
lebih
rendah
dibandingkan nilai KKM yang telah ditetapkan di sekolah yaitu 75,00 dan nilai
rata-rata yang diperoleh siswa masih di bawah KKM yaitu 72,74 pada Tahun
Ajaran 2013/2014.
Setelah melakukan wawancara di lingkungan SMK Negeri 2 Tebing
Tinggi terhadap ketua jurusan Teknik Audio Video dan Teknik Instalasi Tenaga
Listrik diperoleh informasi bahwa secara umum yang menjadi penyebab
rendahnya hasil belajar siswa karena pembelajaran di SMK Negeri 2 Tebing
Tinggi pada mata pelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik hingga sekarang ini
cenderung menggunakan pembelajaran konvensional yang bersifat abstrak dan
teoritis (ceramah, demonstrasi, latihan dan pekerjaan rumah). Pembelajaran
konvensional yang digunakan guru akan menimbulkan dampak negatif kepada
siswa seperti : siswa mengobrol dengan temannya, siswa yang duduk dibelakang
akan tidur, dan siswa yang duduk di depan tidak fokus pada pembelajaran yang
diberikan meskipun memperhatikan guru di depan kelas hal ini karena siswa
merasa jenuh dengan pembelajaran yang diberikan. Jika strategi pembelajaran
seperti ini diberlakukan dalam waktu yang lama, akibatnya kemampuan siswa
tidak maksimal dalam mengikuti mata pelajaran karena strategi yang digunakan
dalam penyampaiannya bersifat monoton. Seharusnya siswa diarahkan agar lebih
6
aktif dalam pembelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik sebab mata pelajaran ini
erat dengan bidang psikomotorik siswa. Padahal salah satu tujuan dari
pembelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik adalah agar siswa mampu
menoperasikan alat ukur listrik. Siswa belum maksimal diarahkan agar saling
bekerja sama dengan siswa lain, berdiskusi dan saling bertukar pendapat guna
memecahkan masalah-masalah dalam mata pelajaran ini. Berlangsungnya
penggunaan strategi pembelajaran yang monoton seperti ini diduga menjadi salah
satu faktor yang menyebabkan masih rendahnya aktifitas dan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik terkhusus pada kompetensi
dasar mengoperasikan peralatan ukur listrik di SMK Negeri 2 Tebing Tinggi.
Tentu saja masalah ini menjadi hal yang perlu diperhatikan pihak sekolah
terutama guru mata pelajaran terkait dalam menerapkan strategi pembelajaran
yang tepat agar seluruh siswa mampu memahami penggunaan peralatan ukur
listrik dan mampu mengoperasikannya.
Dengan diterapkannya
strategi pembelajaran Berbasis Laboratorium
diharapkan memberikan sumbangan positif terhadap hasil belajar siswa pada
kompetensi dasar mengoperasikan peralatan ukur listrik. Guru mampu
memberikan pembelajaran yang lebih baik untuk diterima siswa dan siswa pun
lebih baik dalam mengikuti pembelajaran sehingga diperoleh hasil belajar yang
lebih baik dan kompetensi yang terdapat pada mata pelajaran Dasar dan
Pengukuran Listrik tercapai dengan baik oleh semua siswa.
7
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :
1. Guru mata pelajaran belum maksimal mengarahkan siswa untuk lebih
aktif dalam pembelajaran.
2. Guru cenderung menerapkan pembelajaran konvensional yang bersifat
abstrak dan teoritis sehingga menyebabkan siswa jenuh.
3. Belum terjalin kerjasama yang baik antar siswa ketika dalam
pembelajaran.
4. Strategi pembelajaran Berbasis Laboratorium akan meningkatkan hasil
belajar Dasar dan Pengukuran Listrik.
1.3. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas dan
mengingat terbatasnya waktu dan biaya yang dimiliki peneliti maka penelitian ini
dibatasi hanya pada kompetensi mengoperasikan peralatan ukur listrik Ampere,
Volt dan Ohm (AVO meter) bidang kognitif, psikomotorik, dan afektif. Untuk
melihat pengaruh penerapan strategi pembelajaran berbasis laboratorium
digunakan uji z.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka yang menjadi rumusan
masalah penelitian ini adalah apakah hasil belajar Dasar dan Pengukuran Listrik
8
Siswa Kelas X TITL di SMK Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2014/2015
yang dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Laboratorium lebih
tinggi dari KKM?
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun
tujuan dilakukannya penelitian ini adalah membuktikan hasil
belajar Dasar dan Pengukuran Listrik Siswa Kelas X TITL di SMK Negeri 2
Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2014/2015 yang dibelajarkan dengan Strategi
Pembelajaran Berbasis Laboratorium akan lebih tinggi dari KKM.
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Sebagai bahan masukan kepada lembaga pendidikan dalam upaya
peningkatan mutu pendidikan.
2. Sebagai bahan masukan kepada guru mata pelajaran Dasar dan
Pengukuran Listrik mengenai Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis
Laboratorium Dengan Hasil Belajar Dasar dan Pengukuran Listrik
Pada Siswa Kelas X TITL di SMK Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun
Ajaran 2014/2015.
3. Sebagai bahan masukan untuk peneliti mengenai pengaruh penerapan
strategi pembelajaran dengan hasil belajar.
9
4. Sebagai sumber referensi yang dapat digunakan oleh peneliti lain yang
melakukan penelitian yang relevan dengan penelitian ini.
68
DAFTAR PUSTAKA
Arthur, Riyan dan Marzuq, Ahmad. (2013). Pengukuran Acuan Terpadu (PAT)
dalam Mengukur Kompetensi pada Ilmu-ilmu Terapan (Kejuruan). 2nd
International Seminar on Quality and Affordable Education (ISQAE
2013). Jakarta : Universitas Negeri Jakarta.
Erni. (2014). Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Terhadap Hasil Belajar Menganalisis Rangkaianlistrik (MRL) Pada Siswa
Kelas X Di Smk Negeri 2 Medan. Medan: Jurusan Pendidikan Teknik
Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan. Skripsi tidak
dipublikasikan
La Iru. (2012). Analisis Penerapan Pendekatan, Metode, Strategi dan Model
Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo
Sanjaya, Wina. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Sudjana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Suprijono. (2009). Cooperative Learning. Surabaya: Pustaka Pelajar.
Suharsimi, Arikunto. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara
Wena, Made. (2009). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi
Aksara
656
6
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian bahwa strategi pembelajaran berbasis laboratorium pada
mata pelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik terdapat prosedur pembelajaran berupa
penyampaian materi, member pengalaman praktek dan latihan dapat meningkatkan hasil
belajar Dasar dan Pengukuran Listrik siswa. Hal ini disebabkan : (1) Di dalam strategi
pembelajaran berbasis laboratorium dibuat kerja kelompok. (2) Siswa diberikan pengalaman
praktek dan latihan sehingga lebih memperjelaskan konsep dari kompetensi mengoperasikan
alat ukur listrik melalui kerja nyata. Dengan demikian menggunakan strategi pembelajaran
berbasis laboratorium memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar Dasar dan
Pengukuran Listrik pada kelas X TITL SMK Negeri 2 Tebing Tinggi. Dimana hasil belajar
Dasar dan Pengukuran Listrik lebih tinggi dari kriteria ketuntasan minimal (KKM), hal
tersebut dilihat dari nilai rata-rata yang didapatkan setelah mendapatkan perlakuan
pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis laboratorium lebih tinggi
dari pada kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah untuk mata
pelajaran kejuruan.
666
6
5.2. Implikasi
Pada pembelajaran yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran berbasis
laboratorium siswa ditekankan untuk bekerja mandiri dalam kelompok yang telah ditentukan.
Dalam kelompok belajar, setiap siswa harus aktif untuk meningkatkan kemampuan diri guna
memperoleh hasil belajar yang lebih baik. Kegiatan belajar yang dibentuk dalam kelompok
hanya sebagai pendukung dalam kegiatan pembelajaran. Karena pada kelompok yang
dibentuk, siswa dapat saling belajar dengan siswa lain. Jadi akan terjalin kerjasama yang baik
antar siswa dalam pembelajaran. Siswa yang kurang paham dalam pembelajaran dapat belajar
dari siswa yang lebih paham dalam pembelajaran dan sebaliknya. Untuk itu pembentukan
kelompok dalam pembelajaran hanya sebagai pendukung siswa untuk meningkatkan hasil
belajar sedangkan hasil belajar yang sesungguhnya diharapkan diperoleh dari kerja mandiri
tiap siswa pada kelompok kerja. Kerja mandiri dilakukan agar siswa sungguh-sungguh
belajar dan bekerja untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan diri dalam
pembelajaran. Siswa tidak boleh terlalu bergantung dengan siswa lain dalam kelompok
karena tidak akan memberi hasil belajar yang maksimal.
676
6
5.3. Saran
1.
Agar strategi pembelajaran berbasis laboratorium diterapkan di SMK Negeri 2
Tebing Tinggi untuk kegiatan pembelajar pada mata pelajaran kejuruan sehingga
diperoleh hasil belajar yang baik.
2.
Bagi setiap guru yang berupaya melakukan inovasi dalam kegiatan pembelajaran
lebih selektif memilih metode atau strategi pembelajaran yang akan diterapkan
guna menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.
3.
Bagi peneliti yang selanjutnya melakukan penelitian yang relevan dengan
penelitian ini ada baiknya terlebih dahulu mempersiapkan fasilitas pendukung
pembelajaran yang berkaitan dengan strategi pembelajaran yang akan diterapkan.