PENGARUH PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLAYING DALAM MENGURANGI PERILAKU BULLYING DI SMP NEGERI 2 BERASTAGI TAHUN AJARAN 2013/2014.

(1)

TAHUN AJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendididkan Pada Program Studi

Bimbingan dan Konseling

Oleh :

Sardiana Br Bangun NIM 10915056

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2013


(2)

(3)

(4)

(5)

ii KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala Rahmat dan karuniaNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya..

Dalam pelaksanaan penelitian hingga penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari banyak mendapat bantuan, motivasi dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof.Dr. Ibnu Hajar, M. S, Rektor Universitas Negeri Medan

2. Drs. Nasrun Nasution, MS. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, serta pembantu Dekan I, pembantu Dekan II, Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED.

3. Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd, Selaku Ketua Jursan Piskologi Pendidikan dan Bimbingan, Dra. Nurarjani, MPd selaku sekertaris jurusan PPB/BK FIP UNIMED.

4. Ibu Dra. Zulhaini S, selaku pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan dan saran guna kesempurnaan skripsi ini. 5. Ucapan terima kasih juga disampaikan pada Ibu Dra. Nurarjani M. Pd,

Ibu Dra. Nurmania, M.Pd., dan Ibu Prof. Dr. Asih Menanti MS, S.Psi selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran mulai dari perencanaan penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. 6. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Nurmaniah, M.Pd


(6)

iii 7. Kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen serta staf pegawai Prodi Bimbingan

dan Konseling FIP UNIMED yang telah banyak membantu penulis. 8. Rasa Hormat dan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Kepala

Sekolah, Guru BK, Guru bidang studi, staf dan pegawai SMP Negeri 2 Berastagi.

9. Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Samuel Bangun, Mama Gembira Surbakti yang telah mendidik serta memberikan motivasi dan arahan juga semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga Tuhan memberikan umur yang panjang, kesehatan dan berkat yang melimpah.

10.Kepada kakak Devi Yanti Br Bangun dan Abang Robijanto yang memberikan Motivasi dan doa bagi penulis. Terima kasih buat semuanya.

11.

Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Sahabat-sahabat terbaik

Tante Vhewe, Kakjul, dan Nyta dan teman-teman lainnya di jurusan matematika khususnya kelas B Reguler 2009 yang telah banyak membantu penulis selama perkuliahan sampai menyelesaikan skripsi ini. Buat teman semasa PPL di SMP Negeri 2 Berastagi dan teman-teman lainnya, penulis juga mengucapkan terimakasih atas dukungannya.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa.


(7)

iv Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pengetahuan.

Medan, Agustus 2013 Penulis,

Sardiana Bangun


(8)

i ABSTRAK

Sardiana Br Bangun. Pengaruh Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing Dalam Mengurangi Perilaku Bullying di SMP Negeri 2 Berastagi Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2013.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok teknik role playing dalam mengurangi perilaku bullying siswa di SMP Negeri 2 Berastagi tahun ajaran 2013/2014?.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok teknik role playing dalam mengurangi perilaku bullying di SMP Negeri 2 Berastagi Tahun Ajaran 2013/2014. Subjek dalam penelitian ini 12 siswa kelas IX8 SMP Negeri 2 Berastagi Tahun Ajaran 2013/2014. Jenis penelitian ini adalah eksperiment dengan One Group Pre-test dan Post-test Eksperiment design, yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan kepada sekelompok orang yang dijadikan subjek penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji perbedaan atau uji t yaitu untuk melihat apakah ada penurunan perilaku bullying siswa kelas IX8 SMP Negeri 2 Berastagi Tahun Ajaran 2013/2014.

Hasil analisis yang diperoleh dalam penelitian ini adalah nilai t hitung -13,98, diperoleh nilai t negatif menandakan terjadi penurunan perilaku bullying pada Siswa SMP Negeri 2 Berastagi Tahun Ajaran 2013/1014 dan t table 1,796. Dengan demikian, t hitung > t table yaitu 13,98> 1,796. Data test awal ( pre-test ) diperoleh rata-rata 85,84 sedangkan setelah pemberian bimbingan kelompok teknik role playing ( post-test ) diperoleh rata-rata 46,25, artinya rata-rata siswa setelah mendapat layanan bimbingan kelompok teknik role playing lebih rendah daripada sebelum mendapat (85,84 > 46,25), artinya ada pengaruh yang signifikan dalam pemberian layanan bimbingan kelompok tehnik role playing dalam mengurangi perilaku bullying siswa kelas IX8 SMP Negeri 2 Berastagi Tahun Ajaran 2013/2014. Ini berarti Hipotesis yang berbunyi ada pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok teknik role playing dalam mengurangi perilaku bullying siswa kelas IX8 SMP Negeri 2 Berastagi Tahun Ajaran 2013/2014 diterima.

Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah bimbingan kelompok teknik role playing dapat mengurangi perilaku bullying siswa kelas IX8 SMP Negeri 2 Berastagi Tahun Ajaran 2013/2014.


(9)

v DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan

Riwayat Hidup ... i

Abstrak ... ii

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi ... v

Daftar Gambar ... viii

Daftar Tabel ... ix

Daftar Lampiran .... ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Identifikasi Masalah ... 5

1.3.Pembatasan Masalah ... 5

1.4.Rumusan Masalah ... 5

1.5.Tujuan Penelitian ... 6

1.6. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teoritis ... 7

2.1.1. Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing ... 7

2.1.1.1.Pengertian Layanan Bimbingan Kelompok ... 7

2.1.1.2.Tujuan bimbingan kelompok ... 10

2.1.2. Role Playing ... 12

2.1.2.1.Pengertian Role Playing ... 12

2.1.2.2.Tahap-Tahap Role Playing ... 13


(10)

vi

2.1.3.1. Pengertian Perilaku Bullying ... 16

2.1.3.2. Fenomena Bullying ... 20

2.1.3.3. Sumber School Bullying ... 22

2.2 Kerangka Konseptual ... 24

2.3 Hipotesis Penelitian ... 25

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ... 26

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 26

3.3. Populasi dan Sampel ... 27

3.4. Operasional Variabel Penelitian... 27

3.5. Teknik Pengumpulan data ... 28

3.6. Langkah-Langkah Penelitian ... 28

3.7. Instrumen Penelitian ... 29

3.8. Teknik Analisis Data ... 31

3.9. Validitas dan Realibilitas Data ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 34

4.2. Pengujian Persyaratan Analisis ... 35

4.2.1 Uji Validitas ... 35

4.2.2 Uji Reliabilitas ... 35

4.3. Analisis Data Penelitian ... 36

4.3.1. Pre Test ... 36

4.3.2. Post Test ... 37

4.4. Pengujian Hipotesis ... 39

4.5. Pembahasan Penelitian ... 39

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 41

5.2. Saran ... 41


(11)

viii DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skala Likert ... 30 Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket ... 30 Tabel 4.1 Hasil Pre-test (Sebelum Diberi Layanan Bimbingan Kelompok) .. 41 Tabel 4.2 Hasil Post-test (Setelah Diberi Layanan Bimbingan Kelompok) ... 37 Tabel 4.3 Hasil Perbandingan Pre-test dan Post-test ... 37


(12)

vii DAFTAR GAMBAR


(13)

ix DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket ... 59

Lampiran 2 Uji Instrumen Angket ... 62

Lampiran 3 Perhitungan Validitas Angket... 64

Lampiran 4 Perhitungan Reliabilitas Angket ... 68

Lampiran 5 Angket Valid ... 71

Lampiran 6 Sebaran Data Pre-Test ... 73

Lampiran 7 Sebaran Data Post-Test ... 74

Lampiran 8 Tabulasi Data Penelitian ... 75

Lampiran 9 Perhitungan Pre-test Harga Rata-rata (M), Varians (S2), dan Standart Deviasi (S) ... 76

Lampiran 10 Perhitungan Post-test Harga Rata-rata (M), Varians (S2), dan Standart Deviasi (S) ... 78

Lampiran 11 Pengujian Hipotesis ... 80

Lampiran 12 Perhitungan Peningkatan ... 83

Lampiran 13 RPL BK 1 ... 93

Lampiran 14 RPL BK 2 ... 95

Lampiran 15 RPL BK 3 ... 99

Lampiran 16 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z ... 93

Lampiran 17 Daftar Nilai Presentil untuk Distribusi t ... 94


(14)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Dimana pada masa ini remaja memiliki kematangan emosi, sosial, fisik dan psikis. Remaja juga merupakan tahapan perkembangan yang harus dilewati dengan berbagai kesulitan. Dalam tugas perkembangannya, remaja akan melewati beberapa fase dengan berbagai tingkat kesulitan permasalahannya sehingga dengan mengetahui tugas-tugas perkembangan remaja dapat mencegah konflik yang ditimbulkan oleh remaja dalam keseharian yang sangat menyulitkan masyarakat. Pada masa ini juga kondisi psikis remaja sangat labil. Karena masa ini merupakan fase pencarian jati diri. Biasanya mereka selalu ingin tahu dan mencoba sesuatu yang baru dilihat atau diketahuinya dari lingkungan sekitarnya, mulai lingkungan keluarga, sekolah, teman sepermainan dan masyarakat. Semua pengetahuan yang baru diketahuinya baik yang bersifat positif maupun negatif akan diterima dan ditanggapi oleh remaja sesuai dengan kepribadian masing-masing. Remaja dituntut untuk menentukan dan membedakan yang terbaik dan yang buruk dalam kehidupannya. Disinilah peran lingkungan sekitar sangat diperlukan untuk membentuk kepribadian seorang remaja.

Setiap remaja sebenarnya memiliki potensi untuk dapat mencapai kematangan kepribadian yang memungkinkan mereka dapat menghadapi tantangan hidup secara wajar di dalam lingkungannya, namun potensi ini tentunya tidak akan berkembang dengan optimal jika tidak ditunjang oleh


(15)

2

yang sekarang kembali mencuat di media. Kekerasan di sekolah ibarat fenomena gunung es yang nampak ke permukaan hanya bagian kecilnya saja. Akan terus berulang, jika tidak ditangani secara tepat dan berkesinambungan dari akar persoalannya.

Budaya bullying (kekerasan) atas nama senioritas masih terus terjadi di kalangan peserta didik. Bullying adalah suatu bentuk kekerasan anak (child

abuse) yang dilakukan teman sebaya kepada seseorang (anak) yang lebih

„rendah‟ atau lebih lemah untuk mendapatkan keuntungan atau kepuasan tertentu. Biasanya bullying terjadi berulang kali. Bahkan ada yang dilakukan secara sistematis. Bullying secara sederhana diartikan sebagai penggunaan kekuasaan atau kekuatan untuk menyakiti seseorang atau kelompok sehingga korban merasa tertekan, trauma dan tidak berdaya. Perilaku bullying yang ditemukan di SMP Negeri 2 Berastagi ialah, pelaku memalak adik kelas atau teman sebaya, pelaku mengajak adik kelas atau teman sebaya (korban) ke kantin dan meminta dibayarin,pelaku megambil buku PR korban dengan paksa, pelaku mengambil pena korban dengan paksa, pelaku menindas dengan cara tidak mengijinkan korban tersebut berbicara, dan pelaku mengejek korban (berbicara kasar) hal tersebut hampir dilakukan setiap hari. Jika korban tidak sengaja menyenggol pelaku maka pelaku tidak segan-segan langsung memukul atau mendorong korban sambil berbicara kasar kepada korban.

Bullying merupakan masalah kesehatan publik yang perlu mendapatkan


(16)

3

Bagaimana anak bisa belajar kalau dia dalam keadaan tertekan? Bagaimana bisa berhasil kalau ada yang mengancam dan memukulnya setiap hari? Sehingga amat wajar jika dikatakan bahwa bullying sangat mengganggu proses belajar mengajar. Semua orang bisa menjadi korban atau malah menjadi pelaku bullying Bullying ternyata tidak hanya memberi dampak negatif pada korban, melainkan juga pada para pelaku. Bullying, ternyata berhubungan dengan meningkatnya tingkat depresi, agresi, penurunan nilai akademik, dan tindakan bunuh diri. bullying juga menurunkan skor tes kecerdasan dan kemampuan analisis para siswa. Para pelaku bullying berpotensi tumbuh sebagai pelaku kriminal, jika dibandingkan dengan anak-anak yang tidak melakukan bullying. Bagi si korban biasanya akan merasakan banyak emosi negatif (marah, dendam, kesal, tertekan, takut, malu, sedih, tidak nyaman, terancam) namun tidak berdaya menghadapinya. Dalam jangka panjang emosi-emosi ini dapat berujung pada munculnya perasaan rendah diri bahwa dirinya tidak berharga.

Kesulitan menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial juga muncul pada para korban. Mereka ingin pindah ke sekolah lain atau keluar dari sekolah itu, dan kalaupun mereka masih berada di sekolah itu, mereka biasanya terganggu prestasi akademisnya atau sering sengaja tidak masuk sekolah, yang paling ekstrim dari dampak psikologis ini adalah kemungkinan untuk timbulnya gangguan psikologis pada korban bullying, seperti rasa cemas berlebihan, selalu merasa takut, depresi, ingin bunuh diri. Berbagai perilaku menyimpang


(17)

4

moral atau nilai yang di terimanya, seperti akrab dengan kekerasan, kebohongan, licik dan sebagainya yang merupakan perilaku negatif. Dalam bertindak, bukan berarti anak tidak tau apa yang dilakukan salah tapi pemahaman baik buruk anak masih mengacu pada suatu tingkah laku benar bila tidak dihukum dan salah bila dihukum.

Diperlukan Kebijakan menyeluruh yang melibatkan seluruh komponen sekolah mulai dari guru, siswa, kepala sekolah sampai orang tua murid, yang tujuannya adalah untuk dapat menyadarkan seluruh komponen sekolah tentang bahaya dari perilaku bullying. Kebijakan tersebut dapat berupa program anti

bullying di sekolah antara lain dengan cara menggiatkan pengawasan,

pemahaman konsekuensi serta komunikasi yang bisa dilakukan efektif antara lain dengan Kampaye Stop Bullying di Lingkungan sekolah dengan sepanduk, slogan, stiker dan workshop bertemakan stop bulying serta memberikan layanan bimbingan kelompok melaui teknik role playing. Semuanya dilakukan dengan tujuan paling tidak dapat meminimalisir atau bahkan meniadakan sama sekali perilaku bullying di sekolah. Diharapkan dengan adanya kebijakan itu sekolah bukan lagi tempat yang menakutkan dan membuat trauma tapi justru menjadi tempat yang aman dan menyenangkan bagi siswa, merangsang keinginan untuk belajar, bersosialisasi dan mengembangkan semua potensi siswa baik akademik, sosial ataupun emosinal. Sekolah dapat menjadi tempat yang paling aman bagi anak serta guru untuk belajar dan mengajar serta menjadikan anak didik yang mandiri, berilmu, berprestasi dan berakhlak mulia.


(18)

5

Mengingat pentingnya upaya untuk menanggulangi perilaku bullying di kalangan siswa, maka perlu adanya solusi yang efektif untuk menanggulanginya. Sehingga peneliti mengambil salah satu solusi yang dapat dilakukan ialah melalui pemberian layanan bimbingan kelompok teknik role

playing. Role playing dalam penelitian adalah mendramatisasi tingkah laku

untuk mengurangi perilaku bullying dengan cara memainkan peran dalam sebuah cerita. Sehingga memungkinkan siswa untuk memahami dan menafsirkan perannya masing-masing, serta pencarian solusi terhadap masalah yang dihadapi. Dalam pelaksanaannya peneliti berperan sebagai fasilitator, serta membantu siswa membina hubungan dengan orang lain, mengembangkan empati, bertanggung jawab, dan mengendalikan diri. Role playing yang dirancang bertujuan untuk mengelola emosi siswa sehingga perilaku bullying dapat teratasi.

1.2. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang dikemukakan diatas, banyak faktor yang mempengaruhi perilaku bullying dan cara menanganinya. Oleh sebab itu dalam tulisan ini, maka masalah yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah:

a. Adanya ketidakseimbangan antara pihak yang terlibat (antara pelaku dengan korban)

b. Kurangnya kepedulian guru dan orang tua terhadap perilaku bullying c. Dilakukan secara terus-menerus (berulang-ulang)

d. Sikap dan hubungan sosial yang kurang bagus (mengejek, menindas dan memalak) antar siswa


(19)

6

aspek, maka peneliti membatasi permasalahan yang diteliti yaitu Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing dalam Mengurangi Perilaku Bullying Siswa SMP Negeri 2 Berastagi Tahun Ajaran 2013/2014.

1.4. Rumusan Masalah

Sesuai dengan batasan masalah di atas maka dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: “Apakah ada pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok teknik role playing dalam mengurangi perilaku bullying di sekolah SMP Negeri 2 Berastagi Tahun Ajaran 2013/2014?”.

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah di kemukakan, maka tujuan utama dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh bimbingan kelompok teknik role playing dalam mengurangi perilaku bullying di sekolah SMP Negeri 2 Berastagi tahun ajaran 2013/2014.

1.6. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini dapat menguji pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok melalui teknik role playing dalam perilaku bullying, serta dapat menambah teori mengenai bullying dan teknik role playing


(20)

7

mengurangi perilak bullying siswa

Bagi siswa terkhusus pelaku bullying, dapat mengembangkan rasa saling menghargai, empati, saling menghormati, memiliki sikap pengendalian diri yang baik, serta dapat bersosialisasi dengan baik.


(21)

41 5.1 KESIMPULAN

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok teknik role playing dalam mengurangi perilaku

bullying siswa di kelas IX8 SMP Negeri 2 Berastagi Tahun Ajaran 2013/2014, dapat dilihat dari hasil perhitungan diperoleh thitung > ttabel =(13,98 > 1,796). Maka hipotesa yang menyatakan bahwa ada pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok teknik role playing dalam mengurangi perilaku bullying dikelas X8 SMP Negeri 2 Berastagi Tahun Ajaran 2013/2014, dapat diterima.

5.2SARAN - SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini disarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Guru BK agar mempertimbangkan dan lebih mengembangkan program layanan bimbingan kelompok teknik role playing dalam mengurangi perilaku

bullying siswa.

2. Diharapkan siswa lebih serius dalam mengikuti layanan-layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah yang diberikan oleh guru BK, agar siswa dapat mengantisipasi permasalahan-permasalahan sosial, terutama perilaku bullying. 3. Mengingat bahwa layanan bimbingan kelompok teknik role playing dapat

mengurangi perilaku bullying, maka selayaknya layanan bimbingan kelompok secara kontinu tetap dilaksanakan.

4. Diharapkan sekolah lebih mendukung dan memfasilitasi kegiatan layanan BK di sekolah agar tujuan yang diharapkan lebih maksimal.


(22)

42

DAFTAR PUSTAKA

Amirrasa, (2013). http://amirrasabou.blogspot.com/2013/04/pengertian-perilaku.html) (diakses 16 Mei 2013)

Arikunto, Suharsini. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arjanto, (2011). http://paul-arjanto.blogspot.com/2011/06/permainan-peran-role-playing-model.html. (diakses 14 Februari 2013)

Damayanti, Nidya. 2012. Buku Pintar Panduan Bimbingan Konseling. Yogyakarta: Araska.

Fakultas Ilmu Pendididkan. 2013. Pedoman Penulisan Skripsi. Medan FIP Universitas Negeri Medan

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Natawidjaja, R. 1987. Pendekatan Pendekatan dalam Penyuluhan Kelompok..

Jakarta: P2LPTK Depdikbud.

Wiyani, Ardy. 2012. Save Our Children from School Bullying. Jogjakarta: Ar-ruzz Media.

Prayitno & Erman Amti. 1994. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: P2LPTK Depdikbud.

Prayitno & Erman Amti. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta

Tri, M. S. 2012. Efektifitas Bimbingan Kelompok melalui Teknik Role Playing


(1)

4

yang dilakukan peserta didik disebabkan kurangnya pemahaman anak terhadap nilai diri yang positif sehingga berdampak pula pada kurangnya pemahaman moral atau nilai yang di terimanya, seperti akrab dengan kekerasan, kebohongan, licik dan sebagainya yang merupakan perilaku negatif. Dalam bertindak, bukan berarti anak tidak tau apa yang dilakukan salah tapi pemahaman baik buruk anak masih mengacu pada suatu tingkah laku benar bila tidak dihukum dan salah bila dihukum.

Diperlukan Kebijakan menyeluruh yang melibatkan seluruh komponen sekolah mulai dari guru, siswa, kepala sekolah sampai orang tua murid, yang tujuannya adalah untuk dapat menyadarkan seluruh komponen sekolah tentang bahaya dari perilaku bullying. Kebijakan tersebut dapat berupa program anti bullying di sekolah antara lain dengan cara menggiatkan pengawasan, pemahaman konsekuensi serta komunikasi yang bisa dilakukan efektif antara lain dengan Kampaye Stop Bullying di Lingkungan sekolah dengan sepanduk, slogan, stiker dan workshop bertemakan stop bulying serta memberikan layanan bimbingan kelompok melaui teknik role playing. Semuanya dilakukan dengan tujuan paling tidak dapat meminimalisir atau bahkan meniadakan sama sekali perilaku bullying di sekolah. Diharapkan dengan adanya kebijakan itu sekolah bukan lagi tempat yang menakutkan dan membuat trauma tapi justru menjadi tempat yang aman dan menyenangkan bagi siswa, merangsang keinginan untuk belajar, bersosialisasi dan mengembangkan semua potensi siswa baik akademik, sosial ataupun emosinal. Sekolah dapat menjadi tempat yang paling aman bagi anak serta guru untuk belajar dan mengajar serta menjadikan anak didik yang mandiri, berilmu, berprestasi dan berakhlak mulia.


(2)

5

Bukan malah sebaliknya mencetak siswa-siswa yang siap pakai menjadi tukang jagal dan preman.

Mengingat pentingnya upaya untuk menanggulangi perilaku bullying di kalangan siswa, maka perlu adanya solusi yang efektif untuk menanggulanginya. Sehingga peneliti mengambil salah satu solusi yang dapat dilakukan ialah melalui pemberian layanan bimbingan kelompok teknik role playing. Role playing dalam penelitian adalah mendramatisasi tingkah laku untuk mengurangi perilaku bullying dengan cara memainkan peran dalam sebuah cerita. Sehingga memungkinkan siswa untuk memahami dan menafsirkan perannya masing-masing, serta pencarian solusi terhadap masalah yang dihadapi. Dalam pelaksanaannya peneliti berperan sebagai fasilitator, serta membantu siswa membina hubungan dengan orang lain, mengembangkan empati, bertanggung jawab, dan mengendalikan diri. Role playing yang dirancang bertujuan untuk mengelola emosi siswa sehingga perilaku bullying dapat teratasi.

1.2. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang dikemukakan diatas, banyak faktor yang mempengaruhi perilaku bullying dan cara menanganinya. Oleh sebab itu dalam tulisan ini, maka masalah yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah:

a. Adanya ketidakseimbangan antara pihak yang terlibat (antara pelaku dengan korban)

b. Kurangnya kepedulian guru dan orang tua terhadap perilaku bullying c. Dilakukan secara terus-menerus (berulang-ulang)

d. Sikap dan hubungan sosial yang kurang bagus (mengejek, menindas dan memalak) antar siswa


(3)

6 1.3. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari timbulnya penafsiran yang berbeda dari berbagai aspek, maka peneliti membatasi permasalahan yang diteliti yaitu Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing dalam Mengurangi Perilaku Bullying Siswa SMP Negeri 2 Berastagi Tahun Ajaran 2013/2014.

1.4. Rumusan Masalah

Sesuai dengan batasan masalah di atas maka dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: “Apakah ada pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok teknik role playing dalam mengurangi perilaku bullying di sekolah SMP Negeri 2 Berastagi Tahun Ajaran 2013/2014?”.

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah di kemukakan, maka tujuan utama dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh bimbingan kelompok teknik role playing dalam mengurangi perilaku bullying di sekolah SMP Negeri 2 Berastagi tahun ajaran 2013/2014.

1.6. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini dapat menguji pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok melalui teknik role playing dalam perilaku bullying, serta dapat menambah teori mengenai bullying dan teknik role playing dapat digunakan untuk mengurangi perilaku bullying.


(4)

7 b. Manfaat Praktis

Bagi konselor, dapat menggunakan teknik role playing dalam mengurangi perilak bullying siswa

Bagi siswa terkhusus pelaku bullying, dapat mengembangkan rasa saling menghargai, empati, saling menghormati, memiliki sikap pengendalian diri yang baik, serta dapat bersosialisasi dengan baik.


(5)

41 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok teknik role playing dalam mengurangi perilaku bullying siswa di kelas IX8 SMP Negeri 2 Berastagi Tahun Ajaran 2013/2014, dapat dilihat dari hasil perhitungan diperoleh thitung > ttabel =(13,98 > 1,796). Maka

hipotesa yang menyatakan bahwa ada pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok teknik role playing dalam mengurangi perilaku bullying dikelas X8 SMP Negeri 2 Berastagi Tahun Ajaran 2013/2014, dapat diterima.

5.2SARAN - SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini disarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Guru BK agar mempertimbangkan dan lebih mengembangkan program layanan bimbingan kelompok teknik role playing dalam mengurangi perilaku bullying siswa.

2. Diharapkan siswa lebih serius dalam mengikuti layanan-layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah yang diberikan oleh guru BK, agar siswa dapat mengantisipasi permasalahan-permasalahan sosial, terutama perilaku bullying. 3. Mengingat bahwa layanan bimbingan kelompok teknik role playing dapat

mengurangi perilaku bullying, maka selayaknya layanan bimbingan kelompok secara kontinu tetap dilaksanakan.

4. Diharapkan sekolah lebih mendukung dan memfasilitasi kegiatan layanan BK di sekolah agar tujuan yang diharapkan lebih maksimal.


(6)

42

BAB III

DAFTAR PUSTAKA

Amirrasa, (2013). http://amirrasabou.blogspot.com/2013/04/pengertian-perilaku.html) (diakses 16 Mei 2013)

Arikunto, Suharsini. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arjanto, (2011). http://paul-arjanto.blogspot.com/2011/06/permainan-peran-role-playing-model.html. (diakses 14 Februari 2013)

Damayanti, Nidya. 2012. Buku Pintar Panduan Bimbingan Konseling. Yogyakarta: Araska.

Fakultas Ilmu Pendididkan. 2013. Pedoman Penulisan Skripsi. Medan FIP Universitas Negeri Medan

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Natawidjaja, R. 1987. Pendekatan Pendekatan dalam Penyuluhan Kelompok..

Jakarta: P2LPTK Depdikbud.

Wiyani, Ardy. 2012. Save Our Children from School Bullying. Jogjakarta: Ar-ruzz Media.

Prayitno & Erman Amti. 1994. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: P2LPTK Depdikbud.

Prayitno & Erman Amti. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta

Tri, M. S. 2012. Efektifitas Bimbingan Kelompok melalui Teknik Role Playing untuk Menangani Perilaku Bullying. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.


Dokumen yang terkait

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MEDIA PERMAINAN KARTU KARIR TERHADAP SIKAP PILIHAN KARIR SISWA KELAS IX E DI SMP NEGERI 1 UNGARAN TAHUN AJARAN 2015 2016

20 102 205

UPAYA MENGURANGI PERILAKU BULLYING DI SEKOLAH DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK

5 35 71

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI MANGGUNGAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2015 2016

0 16 290

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP PERILAKU ASERTIF SISWA KELAS IX SMP NEGERI 25 SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016

8 49 216

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK MODELING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA UNDERACHIEVER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SIRAMPOG BREBES TAHUN AJARAN 2015 2016

1 16 245

LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ROLE PLAYING UNTUK MENUMBUHKAN SOLIDARITAS ANAK DI PANTI ASUHAN SENTOSA BANJARMASIN

0 1 8

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU STEREOTYPE SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 3 MEDAN

0 1 125

PENERAPAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGURANGI PERILAKU DISKRIMINATIF BERSOSIALISASI SISWA KELAS XI MAL UIN SU MEDAN

0 2 113

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS X SMAN 3 KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 20162017

0 2 8

MENINGKATKAN PERILAKU ANTI BULLYING PADA SISWA MELALUI LAYANAN INFORMASI DENGAN TEKNIK ROLE PLAYING BAGI SISWA KELAS VIII SMP 2 BAE KUDUS

0 0 26