Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Membayar Pajak (Studi Kasus Pada KPP Karees).

(1)

ABSTRACT

This study aimed to analyze the effect of the application of modern tax administration system to compliance paying taxes. This study used a questionnaire survey to taxpayers resolve their tax obligations on KPP Karees convenience sampling method. Statistical analysis used a simple regression analysis using SPSS 17.0. The test results showed that the application of modern tax administration system affect compliance paying taxes. Effect of adoption of modern tax administration system for compliance paying taxes is 28.8% while the remaining 71.2% is influenced by other factors.


(2)

ix

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan sistem administrasi perpajakan modern terhadap kepatuhan membayar pajak. Penelitian ini menggunakan survey kuesioner terhadap wajib pajak yang menyelesaiakan kewajiban perpajakannya pada KPP Karees metode convenience sampling. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis regresi sederhana dengan menggunakan SPSS 17.0. Hasil pengujian menunjukan bahwa penerapan sistem administrasi perpajakan modern berpengaruh terhadap kepatuhan membayar pajak. Pengaruh penerapan sistem administrasi perpajakan modern terhadap kepatuhan membayar pajak adalah sebesar 28,8% sedangkan sisanya sebesar 71,2% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... viii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 7


(4)

xi

Universitas Kristen Maranatha

2.2. Fungsi Pajak ... 8

2.3. Syarat Pemungut Pajak ... 9

2.4. Teori yang Mendukung Pemungutan Pajak ... 11

2.5. Asas-Asas Pemungutan Pajak ... 13

2.6. Sistem Pemungutan Pajak ... 13

2.7. Sistem Administrasi Perpajakan ... 14

2.8. Reformasi Administrasi Perpajakan ... 15

2.9. Pengertian Modernisasi ... 18

2.10. Konsep dan Tujuan Modernisasi Perpajakan ... 18

2.11. Pengertian Sistem Administrasi Perpajakan ... 20

2.12 Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan ... 20

2.13. Konsep Umum Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan ... 22

2.14. Karakteristik Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan ... 23

2.15. Kepatuhan ... 29

2.15.1. Definisi Kepatuhan ... 29

2.15.2. Kriteria Wajib Pajak Patuh ... 29

2.15.3. Syarat-syarat Menjadi Wajib Pajak Patuh ... 30

2.15.4. Proses Penetapan Wajib Pajak Patuh ... 32

2.16. Keranka Pemikiran ... 34

2.17. Hipotesis ... 36

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 37

3.1. Objek Penelitian ... 37

3.1.1. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) ... 37


(5)

3.2. Metode Penelitian... 40

3.2.1. Populasi ... 40

3.2.2. Sampel ... 40

3.3. Pengukuran Variabel dan Definisi Operasional ... 41

3.3.1. Sistem Perpajakan Administrasi Modern ... 42

3.3.2. Kepatuhan Wajib Pajak ... 43

3.4. Teknik Pengumpulan Data ... 46

3.4.1. Jenis Data ... 46

3.4.2. Metode Pengumpulan Data ... 46

3.5. Teknik Pengujian Data ... 47

3.5.1. Uji Validitas ... 47

3.5.2. Uji Reliabilitas ... 47

3.5.3. Uji Asumsi Klasik ... 48

3.5.3.1. Uji Normalitas ... 48

3.5.4. Uji Regresi Linier Sederhana ... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50

4.1. Administrasi Perpajakan Modern Dilakukan oleh Wajib Pajak dan Fiskus ... 50

4.2 Pengaruh Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Membayar Pajak ... 51

4.2.1. Deskripsi Objek Penelitian ... 51

4.2.2. Deskripsi Kuesioner ... 51

4.2.3. Identifikasi Berdasarkan Jenis Kelamin ... 52


(6)

xiii

Universitas Kristen Maranatha

4.2.5. Identifikasi Berdasarkan Tingkat Penghasilan ... 53

4.2.6. Identifikasi Berdasarkan Lama Bekerja ... 54

4.3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 54

4.3.1. Uji Validitas ... 54

4.3.2. Uji Reliabilitas ... 57

4.4. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 58

4.4.1. Uji Normalitas ... 58

4.5. Analisis Regresi Sederhana ... 59

4.5.1. Pengujian Model Regresi Secara Simultan ... 59

4.5.2. Uji Koefisien Determinasi... 60

4.5.3. Pembahasan Pengujian Hipotesis ... 61

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 63

5.1 Simpulan ... 63

5.2 Saran ... 64

5.3. Keterbatasan Penelitian ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 66

LAMPIRAN ... 68


(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran ... 35


(8)

xv

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.2 Operasional Variabel ... 44

Tabel 4.1 Hasil Penyebaran Kuesioner ... 51

Tabel 4.2 Identifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 52

Tabel 4.3 Identifikasi Responden Berdasarkan Usia ... 53

Tabel 4.4 Identifikasi Responden Berdasarkan Tingkat Penghasilan ... 53

Tabel 4.5 Identifikasi Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 54

Tabel 4.6 Uji Validitas Variabel Modernisasi Sistem Administrasi ... 55

Tabel 4.7 Uji Validitas Variabel Kepatuhan Membayar Pajak ... 57

Tabel 4.8 Uji Reliabilitas ... 58

Tabel 4.9 Uji Normalitas ... 59

Tabel 4.10 Uji Regresi Sederhana ... 59

Tabel 4.11 Uji Koefisien Determinasi ... 60

Tabel 4.12 Besar Pengaruh Secara Parsial ... 61


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Kuesioner ... 68

Lampiran B Uji Validitas ... 72

Lampiran C Uji Reliabilitas ... 84

Lampiran D Uji Asumsi K;asik ... 85

Lampiran E Uji Regresi Sederhana ... 86

Lampiran F Uji Parsial ... 87

Lampiran G Data Tabulasi ... 88


(10)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pada awalnya pajak merupakan suatu pungutan yang bersifat sukarela yang digunakan untuk kepentingan negara seperti halnya menyediakan infrastruktur yang memadai dan fasilitas-fasilitas publik yang bermanfaat. Seiring dengan berjalannya waktu, saat ini pajak bukan lagi sebagai pemberian sukarela, namun pajak merupakan peran aktif masyarakat dalam meningkatkan penerimaan negara walaupun dipaksakan. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan kepentingan antara masyarakat dan pemerintah. Masyarakat menginginkan apabila mereka melakukan suatu pembayaran maka akan ada hasil yang didapat secara langsung, sedangkan pemerintah tidak bisa memenuhi keinginan tersebut. Berdasarkan hal tersebut, pajak dianggap sebagai suatu beban yang mengikat bagi masyarakat.

Penerimaan pajak sangat penting bagi pembangunan nasional maka Direktorat Jendral Pajak sebagai instansi pemerintah yang bertanggung jawab dalam hal ini harus berupaya bagaimana agar masyarakat bisa patuh dalam membayar pajak. Hal ini dilakukan dengan cara memperbaiki sistem yang sudah ada menjadi lebih efektif dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap administrasi perpajakan serta produktivitas dan integritas para pegawai yang harus ditingkatkan.

Banyak hal yang menjadi permasalahan di dalam administrasi perpajakan, masalah yang terjadi ada pada fiskus (pegawai pajak) sendiri misalnya adalah


(11)

Bab I. Pendahuluan 2

ketidakprofesionalan (korupsi), dan tidak memiliki strategi yang tepat untuk memperbaiki administrasi perpajakan atas keluhan yang berasal dari wajib pajak. Reformasi adminstrasi perpajakan harus dilakukan untuk memperbaiki efektivitas dan efisiensi dari administrasi perpajakan, reformasi yang dilakukan seperti memperbaiki pelayanan, penegakan hukum yang tegas, dan perbaikan terhadap pelaksanaan kode etik fiskus itu sendiri.

Direktorat jenderal pajak sebagai lembaga harus berbenah memberi pelayanan yang lebih baik kepada Wajib Pajak. Perbaikan pelayanan lewat program perubahan (change program), penegakan hukum (law enforcement), dan pelaksanaan kode etik yang lebih baik diprioritaskan agar adminstrasi perpajakan dapat berjalan secara efektif dan efisien.

Kepatuhan Wajib Pajak dalam membayar kewajiban perpajakannya merupakan hal penting dalam pemungutan pajak. Penyebab kurangnya pengetahuan dan keinginan masyarakat terhadap pemenuhan kewajiban perpajakannya antara lain asas perpajakan yaitu hasil pemungutan pajak tersebut tidak secara langsung dinikmati oleh para Wajib Pajak. Perlu disadari bahwa fasilitas umum seperti jalan raya, pembangunan sekolah-sekolah negeri, dan fasilitas umum lainnya adalah hasil dari pembayaran pajak. Namun, masyarakat sendiri pada kenyataannya tidak suka membayar pajak karena mereka tidak tahu wujud nyata imbalan dari uang yang mereka keluarkan untuk membayar pajak.

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 235/KMK.03/2003 Direktorat Jenderal Pajak telah mengeluarkan kriteria Wajib Pajak Patuh. Wajib Pajak Patuh adalah Wajib Pajak yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak sebagai Wajib Pajak yang memenuhi kriteria tertentu yang dapat diberikan


(12)

Bab I. Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha pengembalian pendahuluan atas kelebihan pembayaran pajak. Kriteria Wajib Pajak Patuh tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Tepat waktu dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan dalam 2

(dua) tahun terakhir.

2. Dalam tahun terakhir penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Masa yang terlambat tidak lebih dari 3 (tiga) masa pajak untuk setiap jenis pajak dan tidak berturut-turut.

3. Surat Pemberitahuan (SPT) Masa yang terlambat telah disampaikan tidak lewat dari batas waktu penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Masa masa pajak berikutnya.

4. Tidak mempunyai tunggakan pajak yang semua jenis pajak.

a. Kecuali telah memperoleh izin untuk mengangsur atau menunda

pembayaran pajak.

b. Tidak termasuk tunggakan pajak sehubungan dengan Surat Tagihan Pajak (STP) yang diterbitkan untuk 2 (dua) masa pajak terakhir.

5. Tidak pernah dijatuhi hukuman karena melakukan tindak pidana di bidang perpajakan dalam jangka waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir.

6. Dalam hal laporan keuangan diaudit oleh Akuntan Publik atau Badan

Pengawas Keuangan dan pembangunan harus dengan pendapat wajar tanpa pengecualian atau dengan pendapat wajar dengan pengecualian sepanjang pengecualian tersebut tidak mempengaruhi laba rugi fiskal.

Konsep dari modernisasi perpajakan adalah pelayanan prima dan pengawasan intensif dengan pelaksanaan good governance. Tujuan modernisasi antara lain, meningkatkan kepatuhan pajak, kepercayaan terhadap administrasi perpajakan dan


(13)

Bab I. Pendahuluan 4

memacu produktivitas pegawai pajak yang tinggi. Modernisasi sendiri meliputi tiga hal, yakni reformasi kebijakan, administrasi dan pengawasan. Keberhasilan modernisasi perpajakan membutuhkan kerja sama dan keterbukaan hati dari kedua belah pihak, baik dari Direktorat Jenderal Pajak maupun wajib pajak.

Sistem Modernisasi administrasi perpajakan ditandai dengan pengorganisasian Kantor Pajak berdasarkan fungsi bukan berdasarkan jenis pajak. Hal ini dilakukan untuk menghindari penumpukan pekerjaan dan kekuasaan. Selain itu, sistem administrasi pada kantor modern menggunakan teknologi informasi sehingga meningkatkan keefisienan. Untuk memudahkan pelaksanaan pekerjaan, disusun SOP (Standard Operating Procedure) untuk masing-masing pekerjaan. Modernisasi pajak juga menyediakan e-Registration untuk mendaftarkan diri sebagai wajib pajak, (Surat Pemberitahuan electronic) e-SPT untuk aplikasi laporan, sehingga menjadi paperless dan e-Filing untuk penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) melalui sistem online dan real time.

Dari hal-hal yang telah dijelaskan tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk menguji hipotesis mengenai penerapan sistem adminstrasi perpajakan modern terhadap kepatuhan dalam membayar pajak. Berdasarkan uraian tersebut, penulis melakukan penelitian mdengan judul “Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern terhadap Kepatuhan Membayar Pajak ( Studi Kasus Pada KPP Pratama Bandung Karees ) ”.


(14)

Bab I. Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha

1.2. Identifikasi Masalah

Adapun pokok masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagaimanakah administrasi perpajakan modern dilakukan oleh wajib pajak dan fiskus ?

2. Sejauh mana pengaruh administrasi perpajakan modern terhadap kepatuhan membayar pajak ?

1.3. Maksud danTujuan Penelitian

Adapun tujuan yang dirumuskan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimanakah wajib pajak dan fiskus melakuakn

administrasi perpajakan modern.

2. Untuk mengetahui sejauh manakah pengaruh administrasi perpajakan modern terhadap kepatuhan membayar pajak.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, antara lain:

1. Bagi Peneliti

Sebagai penerapan dari ilmu yang telah diperoleh dan menambah wawasan dan juga informasi mengenai pengaruh dari penerapan sistem administrasi modern terhadap kepatuhan dalam membayar pajak

2. Bagi Wajib Pajak

Memberikan manfaat bahwa pentingnya kepatuhan dalam membayar pajak dan sudah dipermudah untuk membayar pajak dengan adanya modernisasi


(15)

Bab I. Pendahuluan 6

terhadap sistem adminstrasi perpajakan. Maka diharapkan wajib pajak bisa menjadi lebih patuh dalam membayar pajak.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya yang akan mengadakan kajian secara lebih mendalam mengenai pembahasan ini dan diharapkan dapat menambah wawasan dan informasi mengenai tingkat penghasilan, pengetahuan Wajib Pajak, dan kepatuhan dalam membayar pajak.


(16)

64

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern terhadap Kepatuhan Membayar Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees maka diperoleh kesimpulan berdasarkan analisis statistik dan pembahasan yang diuraikan sebagai berikut:

1. Menurut hasil pengujian berdasarkan uji statistik analisis regresi sederhana mengenai variabel Sistem Administrasi Perpajakan Modern , menunjukkan bahwa H0 ditolak yang berarti bahwa terdapat pengaruh antara Sistem

Administrasi Perpajakan Modern dengan Kepatuhan Membayar Pajak. Secara parsial, besarnya pengaruh Sistem Administrasi Perpajakan Modern terhadap Kepatuhan Membayar Pajak adalah sebesar 28,8%.

2. Berdasarkan hasil dari pengujian statistik nilai Adjusted R2 adalah 0,288 yang menunjukkan bahwa pengaruh Sistem Administrasi Perpajakan Modern terhadap Kepatuhan Membayar Pajak adalah sebesar 28,8% sedangkan sisanya sebesar 71,2% dipengaruhi oleh faktor lain.


(17)

Bab V. Simpulan dan Saran 65

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti mengajukan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi Wajib Pajak maupun pihak-pihak yang berkaitan, yaitu:

1. Untuk peneliti agar dapat meneliti dengan menggunakan faktor-faktor lain yang mempengaruhi Kepatuhan Membayar Pajak bagi wajib pajak

2. Dengan munculnya sistem administrasi perpajakan modern, wajib pajak

diharapkan lebih aktif lagi dan lebih patuh terhadap kewajiban perpajakannya karena sistem administrasi yang lebih dipermudah.

3. Direktorat Jenderal Perpajakan lebih aktif lai dalam mensosialisasikan sistem administrasi yang baru agar mempermudah wajib pajak dalam menyelesaikan kewajibannya dan wajib pajak sendiri harus aktif dalam mencari informasi terbaru mengenai perpajakan dan sistem administrasinya.

4. Bagi KPP penerapan modernisasi sistem administrasi perpajakan merupakan bentuk perubahan administrasi perpajakan ke arah yang lebih baik.

pelaksanaan modernisasi sistem administrasi perpajakan saat ini semoga bisa dipertahankan atau bila perlu ditingkatkan ke arah yang lebih baik demi terus meningkatnya kepatuhan wajib pajak.

5.3 Keterbatasan Penelitian

1. Hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan untuk seluruh KPP Pratama di Bandung karena ruang lingkup dari penelitian ini hanya terbatas pada wilayah KPP Pratama Karees.


(18)

Bab V. Simpulan dan Saran 65

Universitas Kristen Maranatha 2. Responden dalam penelitian ini hanya wajib pajak orang pribadi, sehingga

hasil analisis yang diperoleh hanya berlaku untuk wajib pajak orang pribadi, tidak termasuk wajib pajak badan dan pengusaha kena pajak (PKP) .

3. Keterbatasan dalam memperoleh data sampel dikarenakan jumlah wajib pajak yang tidak banyak hadir di KPP Karees


(19)

DAFTAR PUSTAKA

Carolina, V. dan T. H. Simanjuntak. 2011. Pengaruh Tax Knowledge dan Persepsi

Tax Fairness terhadapTax Compliance Wajib Pajak Badan yang Terdaftar di KPP Madya Bandung. Prosiding Seminar Nasional “Problematika Hukum

dalam Implementasi Bisnis dan Investasi (Perspektif Multidisipliner)”. Cooper, Pamela S. 2006. Metode Riset Bisnis. PT Media Global Edukasi, Jakarta. Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Mutivariate dengan Program SPSS. Badan

Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang

Mardiasmo. 2011. Perpajakan Edisi Revisi 2011. Yogyakarta: Andi.

Massofa. 2008. Pengertian Administrasi Perpajakan, Kepatuhan dan Pajak

Internasional. Diakses dari

http://massofa.wordpress.com/2008/02/05/pengertian-administrasi-perpajakan-kepatuhan-dan-pajak-internasioanal/ pada tanggal 7 April 2013 Pandiangan, Liberti. 2008. Modernisasi & Reformasi Pelayanan Perpajakan

Berdasarkan UU Terbaru. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 74/PMK.03/2012 tentang Tata Cara Penetapan Wajib Pajak Dengan Kriteria Tertentu Dalam Rangka Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pembayaran Pajak.

Peraturan Menteri Keuangan No.132/PMK.01/2006

Peraturan Direktorat Jenderal Pajak No SE-15/PJ/2007 JO. SE25/PJ/2008,

Rahayu, Siti Kurnia. 2010. Perpajakan Indonesia Konsep & Aspek Formal. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Resmi, Siti. 2011. Perpajakan, Teori dan Kasus. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Rosdiana, Haula dan Irianto, Slamet Edi. 2011. Panduan Lengkap Tata Cara

Perpajakan di Indonesia. Jakarta: Visimedia

.2012. Pengantar Ilmu Pajak Kebijakan dan Implementasi di Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.


(20)

67

Universitas Kristen Maranatha Rusjdi, Muhammad, 2007, Ketentuan Umum Perpajakan dan Tata Cara Perpajakan

(KUP), Edisi Keempat, Penerbit Indeks, Jakarta.

Sofyan, Marcus Taufan. 2005. Pengaruh Sistem Modernisasi Administrasi

Perpajakan terhadap tingkat Kepatuhan Wajib Pajak. Skripsi. Tangerang:

Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. CV Alfabeta, Bandung. Suliyanto. 2007. Metode Riset Bisnis. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Sunjoyo, Setiawan, R., Carolina, V., Magdalena, N., dan Kurniawan, A. 2013.

Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Penerbit Alfabeta, Bandung.

Umar, Husein. 2003. Metode Penelitian Untuk Sripsi dan Tesis Bisnis. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.


(1)

Bab I. Pendahuluan 6

terhadap sistem adminstrasi perpajakan. Maka diharapkan wajib pajak bisa menjadi lebih patuh dalam membayar pajak.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya yang akan mengadakan kajian secara lebih mendalam mengenai pembahasan ini dan diharapkan dapat menambah wawasan dan informasi mengenai tingkat penghasilan, pengetahuan Wajib Pajak, dan kepatuhan dalam membayar pajak.


(2)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern terhadap Kepatuhan Membayar Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees maka diperoleh kesimpulan berdasarkan analisis statistik dan pembahasan yang diuraikan sebagai berikut:

1. Menurut hasil pengujian berdasarkan uji statistik analisis regresi sederhana mengenai variabel Sistem Administrasi Perpajakan Modern , menunjukkan bahwa H0 ditolak yang berarti bahwa terdapat pengaruh antara Sistem Administrasi Perpajakan Modern dengan Kepatuhan Membayar Pajak.

Secara parsial, besarnya pengaruh Sistem Administrasi Perpajakan Modern terhadap Kepatuhan Membayar Pajak adalah sebesar 28,8%.

2. Berdasarkan hasil dari pengujian statistik nilai Adjusted R2 adalah 0,288 yang menunjukkan bahwa pengaruh Sistem Administrasi Perpajakan Modern terhadap Kepatuhan Membayar Pajak adalah sebesar 28,8% sedangkan sisanya sebesar 71,2% dipengaruhi oleh faktor lain.


(3)

Bab V. Simpulan dan Saran 65

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti mengajukan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi Wajib Pajak maupun pihak-pihak yang berkaitan, yaitu:

1. Untuk peneliti agar dapat meneliti dengan menggunakan faktor-faktor lain yang mempengaruhi Kepatuhan Membayar Pajak bagi wajib pajak

2. Dengan munculnya sistem administrasi perpajakan modern, wajib pajak diharapkan lebih aktif lagi dan lebih patuh terhadap kewajiban perpajakannya karena sistem administrasi yang lebih dipermudah.

3. Direktorat Jenderal Perpajakan lebih aktif lai dalam mensosialisasikan sistem administrasi yang baru agar mempermudah wajib pajak dalam menyelesaikan kewajibannya dan wajib pajak sendiri harus aktif dalam mencari informasi terbaru mengenai perpajakan dan sistem administrasinya.

4. Bagi KPP penerapan modernisasi sistem administrasi perpajakan merupakan bentuk perubahan administrasi perpajakan ke arah yang lebih baik.

pelaksanaan modernisasi sistem administrasi perpajakan saat ini semoga bisa dipertahankan atau bila perlu ditingkatkan ke arah yang lebih baik demi terus meningkatnya kepatuhan wajib pajak.

5.3 Keterbatasan Penelitian


(4)

Bab V. Simpulan dan Saran 65

2. Responden dalam penelitian ini hanya wajib pajak orang pribadi, sehingga hasil analisis yang diperoleh hanya berlaku untuk wajib pajak orang pribadi, tidak termasuk wajib pajak badan dan pengusaha kena pajak (PKP) .

3. Keterbatasan dalam memperoleh data sampel dikarenakan jumlah wajib pajak yang tidak banyak hadir di KPP Karees


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Carolina, V. dan T. H. Simanjuntak. 2011. Pengaruh Tax Knowledge dan Persepsi Tax Fairness terhadapTax Compliance Wajib Pajak Badan yang Terdaftar di KPP Madya Bandung. Prosiding Seminar Nasional “Problematika Hukum dalam Implementasi Bisnis dan Investasi (Perspektif Multidisipliner)”.

Cooper, Pamela S. 2006. Metode Riset Bisnis. PT Media Global Edukasi, Jakarta. Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Mutivariate dengan Program SPSS. Badan

Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang

Mardiasmo. 2011. Perpajakan Edisi Revisi 2011. Yogyakarta: Andi.

Massofa. 2008. Pengertian Administrasi Perpajakan, Kepatuhan dan Pajak

Internasional. Diakses dari

http://massofa.wordpress.com/2008/02/05/pengertian-administrasi-perpajakan-kepatuhan-dan-pajak-internasioanal/ pada tanggal 7 April 2013 Pandiangan, Liberti. 2008. Modernisasi & Reformasi Pelayanan Perpajakan

Berdasarkan UU Terbaru. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 74/PMK.03/2012 tentang Tata Cara Penetapan Wajib Pajak Dengan Kriteria Tertentu Dalam Rangka Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pembayaran Pajak.

Peraturan Menteri Keuangan No.132/PMK.01/2006

Peraturan Direktorat Jenderal Pajak No SE-15/PJ/2007 JO. SE25/PJ/2008,

Rahayu, Siti Kurnia. 2010. Perpajakan Indonesia Konsep & Aspek Formal. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Resmi, Siti. 2011. Perpajakan, Teori dan Kasus. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Rosdiana, Haula dan Irianto, Slamet Edi. 2011. Panduan Lengkap Tata Cara


(6)

Rusjdi, Muhammad, 2007, Ketentuan Umum Perpajakan dan Tata Cara Perpajakan (KUP), Edisi Keempat, Penerbit Indeks, Jakarta.

Sofyan, Marcus Taufan. 2005. Pengaruh Sistem Modernisasi Administrasi Perpajakan terhadap tingkat Kepatuhan Wajib Pajak. Skripsi. Tangerang: Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. CV Alfabeta, Bandung. Suliyanto. 2007. Metode Riset Bisnis. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Sunjoyo, Setiawan, R., Carolina, V., Magdalena, N., dan Kurniawan, A. 2013. Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Penerbit Alfabeta, Bandung.

Umar, Husein. 2003. Metode Penelitian Untuk Sripsi dan Tesis Bisnis. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Sistem Administrasi Pajak Modern dan Biaya Kepatuhan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus Pada Wajib Pajak Orang Pribadi KPP Pratama Bandung Karees)

0 8 38

PENGARUH PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PRIBADI DI Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pribadi di Kan

0 3 15

PENGARUH PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak ( Studi Kasus pada Wajib Pajak yang Terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratam

0 2 14

PENGARUH PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak ( Studi Kasus pada Wajib Pajak yang Terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratam

0 3 16

PENGARUH PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi PerpajakanModern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kota Surakarta.

0 1 17

PENGARUH PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi PerpajakanModern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kota Surakarta.

1 2 15

PENGARUH PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PEKERJA BEBAS Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pekerja Bebas Pada Kantor Pelayanan Pajak (Kpp) Pratama Kota Boy

0 1 15

PENGARUH PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PEKERJA BEBAS Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pekerja Bebas Pada Kantor Pelayanan Pajak (Kpp) Pratama Kota Boy

0 4 18

Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Terhadap Kantor Pelayanan Pajak Pratame Bandung Karees).

0 50 107

Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern terhadap Kepuasan Wajib Pajak (Studi Kasus pada KPP Pratama Bandung Karees).

0 0 30