PENDAHULUAN OPTIMALISASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA (PTK Kelas VIII Semester Ganjil SMP N 2 Colomadu Tahun Ajaran 2010/2011).

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Matematika sebagai salah satu mata pelajaran dasar pada setiap jenjang
pendidikan formal yang memegang peran penting. Matematika merupakan alat
yang dapat memperjelas dan menyederhanakan suatu keadaan atau situasi
melalui abstrak, idealisasi, atau generalisasi untuk suatu studi ataupun
pemecahan masalah. Anna Craft (2003: 120) memaparkan bahwa matematika
memiliki sebuah sistem bahasa sendiri yang ditunjukkan dengan bentuk dan
simbol. Hal ini secara esensial berkaitan dengan representasi hubungan di dalam
dunia dan memanipulasi mereka. Pentingnya matematika tidak terlepas dari
perannya dalam segala jenis dimensi kehidupan. Oleh karena itu, pelajaran
matematika di berbagai jenjang pendidikan formal perlu mendapat perhatian
yang sungguh – sungguh terutama dalam menentukan strategi belajar mengajar.
Kegiatan pembelajaran harus dapat memberikan dan mendorong seluas –
luasnya

keaktifan.

Ketidaktepatan


pemilihan

pendekatan

atau

strategi

pembelajaran sangat memungkinkan keaktifan siswa menjadi tidak tumbuh
subur, bahkan menjadi justru kehilangan keaktifannya (Aunurrahman, 2009:
120).
Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika di kelas
masih rendah. Keaktifan siswa merupakan faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar matematika siswa. Menurut William James dalam Mohammad Uzer
Usman (2008 : 27) bahwa minat merupakan faktor utama untuk menentukan
1

2


derajat keaktifan belajar siswa. Thomas M. Risk (Ilham, 2009: 3)
mengemukakan “no learning takes place without attention”, yang maksudnya
bahwa suatu pelajaran tidak akan berlangsung tanpa adanya perhatian dari siswa.
Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasatya (Ilham, 2009: 1) mengemukakan bahwa
“proses belajar yang bermakna adalah proses belajar yang melibatkan berbagai
aktivitas para siswa. Untuk itu guru harus berupaya untuk mengaktifkan kegiatan
belajar mengajar tersebut”. Selanjutnya tingkat keaktifan belajar siswa dalam
suatu proses pembelajaran juga merupakan tolak ukur dari kualitas pembelajaran
itu sendiri. Rooijakkers (Sagala, 2006: 174) menjelaskan keberhasilan seorang
pengajar akan terjamin, jika para pengajar

itu dapat mengajak muridnya

mengerti suatu masalah melalui semua tahap proses belajar, karena dengan cara
begitu murid akan memahami hal yang diajarkan. Dengan begitu dalam proses
pembelajaran pengajar harus dapat menggunakan model – model dan pendekatan
mengajar yang dapat menjamin pembelajaran berhasil sesuai yang direncanakan.
Berdasarkan hasil observasi pembelajaran matematika di kelas VIIIC
SMP N 2 Colomadu dengan jumlah siswa 33 orang pada hari Sabtu, 6 Nopember
2010 ditemukan lima kesenjangan.

1. Siswa jarang bertanya kepada guru mengenai materi pelajaran yang telah
disampaikan guru.
2. Siswa enggan mengerjakan soal di papan tulis. Siswa mau mengerjakan soal
di papan tulis hanya ketika ditunjuk oleh guru.
3. Siswa jarang mengemukakan ide atau gagasan
4. Kerjasama siswa dalam menyelesaikan soal latihan masih kurang.

3

5. Sebagian siswa masih ada yang bersenda gurau dan kurang memperhatikan
penjelasan guru.
Kesenjangan yang ditemukan di kelas VIIIC disebabkan.
1. Siswa malu untuk bertanya dan belum memahami materi yang diterangkan
oleh guru.
2. Strategi pembelajaran yang digunakan masih konvensional dan siswa merasa
takut salah untuk mengerjakan soal di papan tulis.
3. Guru jarang menggunakan strategi pembelajaran yang mendorong siswa
untuk mengembangkan pola pikir dan mengemukakan ide.
4. Siswa lebih senang mengerjakan soal secara individual.
5. Strategi yang digunakan oleh guru cenderung monoton dan kurang inovatif.

Untuk mengatasi kesenjangan yang ditemukan di kelas VIIIC, maka
diperlukan strategi pembelajaran yang tepat, sehingga siswa akan lebih aktif dan
senang untuk belajar matematika. Strategi yang digunakan untuk mengatasi
kesenjangan yang ditemukan di kelas VIII C yaitu strategi Scramble. Strategi
Scramble digunakan untuk meningkatkan keaktifan belajar matematika siswa.
Keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika diperlukan agar siswa
dapat menguasi materi serta memperoleh prestasi belajar yang tinggi.
Matematika tidak dapat dikuasai hanya dengan mendengarkan dan mencatat
materi saja. Namun, diperlukan latihan yang banyak, mau bertanya untuk
memperdalam materi, aktif mengerjakan PR, saling bekerjasama untuk
menyelesaikan soal latihan.
Strategi

pembelajaran

Scramble

adalah

suatu


strategi

dengan

menggunakan penekanan latihan soal yang dikerjakan secara berkelompok.

4

Dalam strategi pembelajaran ini perlu adanya kerjasama antar anggota kelompok
untuk saling membantu teman sekelompoknya, sehingga dapat berpifikir kritis,
siswa dilatih untuk mengemukakan ide kepada teman sekelompok. Strategi ini
dilaksanakan dengan membagikan kartu soal dan kartu jawaban yang disertai
dengan alternatif jawaban yang tersedia. Siswa diharapkan mampu mencari jawaban
dan cara penyelesaian dari soal yang ada, sehingga siswa dituntut lebih aktif secara
langsung dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa yang belajar tidak
hanya mendengarkan guru menerangkan saja. Namun, diperlukan keaktifan siswa di
dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, proses pembelajaran di sekolah
dengan menerapkan strategi pembelajaran Scramble dapat meningkatkan keaktifan
siswa dalam pembelajaran matematika.

Keberhasilan proses belajar mengajar pada pembelajaran matematika dapat
diukur dari keberhasilan siswa mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut. Dalam
proses pembelajaran, keaktifan siswa terhadap pelajaran akan berdampak pada
prestasi belajar siswa.

B. Perumusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan “Adakah peningkatan
keaktifan belajar siswa setelah optimalisasi pembelajaran matematika melalui
strategi Scramble?”

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian secara umum ditujukan untuk mendeskripsikan
peningkatan keaktifan belajar matematika siswa. Adapun tujuan secara khusus

5

ditujukan untuk mendeskripsikan peningkatan keaktifan belajar siswa setelah
optimalisasi pembelajaran matematika melalui strategi Scramble.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis
Manfaat penelitian ini adalah untuk pengembangan ilmu terutama
pada peningkatan kualitas pembelajaran matematika melalui strategi
Scramble, memperkaya strategi pembelajaran, dan sebagai bentuk inovasi
pembelajaran menuju pembelajaran yang aktif dan menyenangkan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
1) Siswa berpartisipasi aktif dalam proses belajar mengajar matematika
dengan menggunakan strategi pembelajaran Scramble.
2) Siswa memahami dan dapat meyelesaikan soal yang diberikan guru.
b. Bagi guru
1) Guru mampu menerapkan strategi pembelajaran yang dapat
meningkatkan keaktifan belajar siswa.
2) Mengubah model pembelajaran yang bersifat konvensional.
3) Guru mampu memecahkan masalah yang dihadapi dan untuk
meningkatkan kemampuan reflektif.
c. Bagi sekolah
Manfaat untuk sekolah adalah untuk perbaikan keseluruhan sistem
pembelajaran, peningkatan mutu sekolah khususnya pembelajaran
matematika, mengembangkan profesionalisme guru.


Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 12 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 6 60

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (PTK Pada Siswa Kelas VIII F SMP Negeri I Natar Lampung Selatan Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2010/2011)

0 12 107

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEADS TOGHETHER SISWA KELAS VIII SMP N 1 ALIAN

0 0 8

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE SISWA KELAS VIII D SMP N 1 PLERET

0 0 8

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII SMP N 1 BOTODAYAAN RONGKOP GUNUNGKIDUL

0 0 8

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 KEBUMEN

0 0 8

PENERAPAN PROBLEM SOLVING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP N 1 BANGUNTAPAN

0 2 8

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) SISWA KELAS VII A SMP N 2 KALIBAWANG

0 0 6

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR GURU, KEAKTIFAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 2 SALAM

0 0 8

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) SISWA KELAS VII A SMP N 2 BERBAH TAHUN AJARAN 20132014

0 0 10