Pengaruh Pemberian Infusa Meniran (Phllanthus Niruri Linn.) Terhadap Tukak Lambung Pada Tikus.

(1)

,

! ( %$$'

# - -, . ( )( ! )( )( !/

# # 0 ( )( )

1 2

)

3 (

(

4 . 3 )

1 0 )2

) 5

4

) 4

)

4

6 )

4 4 )

. ! !7!

α8$($6) 9

4 )

4 )


(2)

,

!

! ( %$$'

- -, . ( )( ! )( )( !/

0 ( )( )

! 0 " # $

% $ &

$

$ '

()

#

$ (!(*( %

$ & $


(3)

,

9

+ 0 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA))

0- *!" #-" - + ! AAAAAAAAAAAAAAAAAA)

"! #-" ! !! AAAAAAAAAAAAAAAAAAA)

!* "! AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA ,

(+ ,(- AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA) ,

! ! #- ! !" AAAAAAAAAAAAAAAAAAAA) ,

!/ !" AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA ,

!/ !" !*-0 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA B

!/ !" ! *!" AAAAAAAAAAAAAAAAAAAA))) B

!/ !" "!/ AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA) B

!/ !" 0! # "! AAAAAAAAAAAAAAAAAAA))) B

&)&) 0 * AAAAAAAAAAAAAAAAAA))) &

&)%) 4 AAAAAAAAAAAAAAAA)%

&);) AAAAAAAAAAAAAAAAA%

&)<) # AAAAAAAAAAAAAAAA)) %

&)6) # AAAAA)))AAAAAAAAAAA%

&)') 9 AAA)))AAAAAAAAAAAAAAAAA) ;

&)=) # AAAAAA)AAAAAAAAAAA) ;

&)>) 0 : # AA)AAAAAAAAAAA ;

%)&) ! 0 ))AAAAAAAAAAAAAAAAA <

%)%) 9 0 AAAAAAAAAAAAAAAAA'

%);) 0 AAA)AAAAAAAAAAAAAA) '

%)<) / 0 AAAAAAAAAAAAAAAAA =

%)6) # AAAAAAAAAAAAAAAAAAAA>

%)6)&) 4 AAAAAAAAAAAAAA)AAA))) >

%)6)%) # 4 AAAAAAAAAAAAAAAA) ?

%)6);) - AAAAAAAAAAAAA)AAAA))) ?

%)') 0 AAAAAAAAAAAAAAAAAA)) &&

%)=) ! AAAAAAAAAAAAAAAAAAA)AA))) &;

%)=)&) AAAAAAAAAAAAAAA) &;

%)=)%) / AAAAAAAAAAAAAA)) &;

%)=);) / AAAAAAAAAAAAAAA &<

%)>) AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA) &<

%)>)&) , 4AAAAAAAAAAAAA))))&<

%)>)%) AAAAAAAAAA))))))) &6

%)>);) # A)AAAAAAAAAAAA)&=


(4)

B

%)?) AAAAAAAAAAAAAAAA))))))))))))))))&>

%)?)&) 4 1 0 )2AAA)&?

%)?)%) 1 0 )2A)A &?

%)?);) 1 0 2)%$

%)?)<) 1 0 )2AAAA)%$

%)?)6) # 1 0 )2

0 AAAAAAA))AAAAAA)) %&

AAAAAAAA)) %%

;)&) ! * AAAAAAAAAAAAAAAAAA) %%

;)%) 9 C AAAAAAA))AAAAAAAAAAA))) %%

;);) # AAAAAAAAAAAAAAAAA) %;

;);)&) # AAAAAAAAAAAAA))) %;

;);)%) 7 # AAAAAAAAAAAAA %;

;););) AAAAAAAAAA) %<

;);)<) # 4 AAAAAAA %<

;);)6) # AAAAAAAAAAAAAA)))) %6

;);)') ! AAAAAAAAAAAAAA)) %6

AAAAAAAAAAAAA %'

<)&) 9 # AAAAAAAAAAAAAAAAAA)) %'

<)%) # AAAAAAAAAAAAAAAAAAAA);$

<);) 9 AAAAAAAAAAAAAAAAAAA))) ;%

AAAAAAAAAAAA))))) ;6

6)& AAAAAAAAAAAAAAAAAAAA ;6

6)%) AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA) ;6

AAAAAAAAAAAAAAAAAAAA) ;' AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA ;>


(5)

B

9

<)&) + 0 #

4 AAAAAAAAAAAAAAAAAAA)) %'

<)%) ! , * " 3 1+ 2A) ;$


(6)

B

9

%)&) 0 &AAAAAAAAAAAAAAAAAAAA <

%)%) 0 %AAAAAAAAAAAAAAAAAAAA 6

%);) 0 AAAAAAAAAAAAA))AAAA)) &&

%)<) 9 AAAAAAAA)AAAAAAAA&%

%)6) ! ! ! AAAAAAA &;

%)') &AAAAAAAAAAAAAAAA)) &>


(7)

B

9

4 <)&) # + 0 # 6

# AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA))%=

4 <)%) # 0 # 6

# AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA))%>

4 <);) # " + #


(8)

B

9

0 &) # AAAAAAAAAAAAAAAAA ;>

0 %) AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA <$


(9)

45

/ 4 4 * @

Data Pribadi:

• Nama : Marisa Anggraini • Nomor Pokok Mahasiswa : 0210126

• Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 1 Maret 1984 • Alamat : Jl. Setra Dago Timur no. 34 Kompleks Setra Dago – Bandung

Riwayat Pendidikan:

• 1996 lulus SDN Karangampel 2 Indramayu • 1999 lulus SMPN 1 Cirebon

• 2002 lulus SMUN 3 Bandung


(10)

38

$&

4 . 3, ,

' & =

Dosis aspirin = 10000 mg

Konversi untuk tikus dengan BB ± 200 g = 0,018 X 10000 mg = 180 mg

Konversi untuk tikus dengan BB ± 150 g = 0,75 X 180 mg

= 135 mg (dilarutkan dalam 2 ml suspensi CMC)

' , $ =

Dosis cimetidin = 200 mg

Konversi untuk tikus dengan BB ± 200 mg = 0,018 X 200 mg = 3,6 mg

Konversi untuk tikus dengan BB ± 150 mg = 0,75 X 3,6 mg

= 2,7 mg ( dilarutkan dalam 2 ml suspensi CMC)

' 6 7=

Dosis infusa meniran ( Linn) = 900 mg

Konversi untuk tikus dengan BB ± 200 mg = 0,018 X 900 mg = 16,2 mg

Konversi untuk tikus dengan BB ± 150 mg = 0,75 X 16,2 mg = 12,15 mg

Dosis 1

½ kali dosis = ½ X 12,15 mg


(11)

39

Dosis 2

1 kali dosis = 1 X 12,15 mg

= 12,15 mg (dilarutkan dalam 2 ml suspensi CMC ) Dosis 3

2 kali dosis = 2 X 12,15 mg


(12)

40

$&

,

& , + $ $ ,

$-Variabel Perlakuan Rerata Standar Deviasi Jumlah Tukak Diameter Tukak K. negatif K. positif Kel. uji 1 Kel. uji 2 Kel. uji 3 K. negatif K. positif Kel. uji 1 Kel. uji 2 Kel. uji 3

30.6667 1.3333 2.0000 1.3333 1.3333 4.6667 0.6667 1.0000 0.6667 0.6667 4.0415 2.3094 1.0000 1.5275 1.5275 0.5774 1.1547 0.0000 0.5774 0.5774 0 Sum of squares

df Mean Square

F Sig Jumlah Tukak Diameter Tukak Between Groups Within Groups Total Between Groups Within Groups Total 2042.667 54.667 2097.333 37.067 4.667 41.733 4 10 14 4 10 14 510.667 5.467 9.267 0.467 93.415 19.857 0.000 0.000


(13)

41

4 24 ; , :

Variabel Perlakuan (I) Perlakuan (J) Mean Difference (I J) Sig. Jumlah Tukak Diameter Tukak K. negatif K. positif

Kel. Uji 1

Kel. Uji 2

Kel. Uji 3

K. negatif

K. positif

Kel. Uji 1

Kel. Uji 2

Kel. Uji 3

K. positif Kel. Uji 1 Kel. Uji 2 Kel. Uji3 K. negatif Kel. Uji 1 Kel. Uji 2 Kel. Uji 3 K. negatif K. positif Kel. Uji 2 Kel. Uji 3 K. negatif K. positif Kel. Uji 1 Kel. Uji 3 K. negatif K. positif Kel. Uji 1 Kel. Uji 2 K. positif Kel. Uji 1 Kel. Uji 2 Kel. Uji 3 K. negatif Kel. Uji 1 Kel. Uji 2 Kel. Uji 3 K. negatif K. positif Kel. Uji 2 Kel. Uji 3 K. negatif K. positif Kel. Uji 1 Kel. Uji 3 K. negatif K. positif Kel. Uji 1 Kel. Uji 2

29.3333* 28.6667* 29.3333* 29.3333* 29.3333* .6667 .0000 .0000 28.6667* .6667 .6667 .6667 29.3333* .0000 .6667 .0000 29.3333* .0000 .6667 .0000 4.0000* 3.6667* 4.0000* 4.0000* 4.0000* .3333 .0000 .0000 3.6667* .3333 .3333 .3333 4.0000* .0000 .3333 .0000 4.0000* .0000 .3333 .0000 .000 .000 .000 .000 .000 .996 1.000 1.000 000 .996 .996 .996 000 1.000 .996 1.000 .000 1.000 .996 1.000 .000 .000 .000 .000 .000 .972 1.000 1.000 .000 .972 .972 .972 .000 1.000 .972 1.000 .000 1.000 .972 1.000 *The mean difference is significant at the .05 level.


(14)

42

'$' ,

-Jumlah Tukak

Subset for alpha = 0.5 Perlakuan N

1 2

K. negatif K. positif Kel. Uji 1 Kel. Uji 2 Kel. Uji3 Sig. 3 3 3 3 3 30.6667 .996 1.3333 2.0000 1.3333 1.3333 1.000 Mean for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000

Diameter Tukak

! 1 2 3

Perlakuan N

1 2

K. negatif K. positif Kel. Uji 1 Kel. Uji 2 Kel. Uji3 Sig. 3 3 3 3 3 4.6667 .972 .6667 1.0000 .6667 .6667 1.000 Mean for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000


(15)

43

$&

. $- 2 .

$-. $- 9 1'- 6 7

. $- - $ ?

. $- $- ? ' & 9


(16)

44

. $- # ' $- & ' '

6 & $- 7

. $- % ' $- & ' ' &'

6 & $- $ 7

. $- ( ' $- &


(17)

1

Lambung merupakan bagian dari saluran cerna setelah esofagus sebelum duodenum. Tukak (ulkus) yang terjadi pada mukosa, submukosa, dan kadang kadang sampai lapisan muskularis dari traktus gastrointestinal yang selalu berhubungan dengan asam lambung yang cukup mengandung HCl dikenal dengan nama tukak peptik. Termasuk ini adalah tukak yang terdapat pada bagian bawah esofagus, lambung, dan duodenum bagian atas (Sujono Hadi, 2002). Nama tukak menunjukkan lokasi di mana tukak tersebut terbentuk (www.medicastore.com, 2005).

Setiap orang menghasilkan asam lambung dalam jumlah yang berbeda beda. Pola pembentukan asam lambung ini cenderung menetap sepanjang hidup seseorang. Dari sepuluh orang, hanya satu yang membentuk tukak (www.medicastore.com, 2005).

Dengan banyaknya penelitian mengenai obat obat yang berasal dari tumbuhan, masyarakat mulai banyak menggunakan tanaman tradisional untuk mengobati tukak lambung. Tanaman tradisional diharapkan mempunyai efek samping yang lebih kecil daripada penggunaan obat obat sintetik. Salah satu tanaman yang digunakan sebagai alternatif untuk mengobati tukak lambung adalah meniran

( Linn.) (Perry,1980).

Penelitian tentang meniran ini dilaksanakan untuk membuktikan opini

masyarakat bahwa meniran ( Linn.) dapat digunakan sebagai

alternatif untuk mengobati tukak lambung dengan melihat penurunan jumlah dan diameter tukak pada lambung tikus.


(18)

2

1. Apakah infusa herba meniran ( Linn.) mengurangi

jumlah tukak pada lambung tikus.

2. Apakah infusa herba meniran ( Linn.) mengurangi

diameter tukak pada lambung tikus.

Maksud dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh infusa herba

meniran ( Linn.) terhadap jumlah dan diameter tukak lambung.

Tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh infusa herba meniran (

Linn.) terhadap penurunan jumlah dan diameter tukak pada lambung tikus.

! "

Penelitian ini dapat berguna dalam perkembangan ilmu pengetahuan yang meluaskan cakrawala farmakologi tentang tumbuhan obat, dalam hal ini

khususnya meniran ( Linn.) sebagai alternatif pengobatan

tukak lambung.

Penggunaan herba meniran ( Linn.) sebagai alternatif

pengobatan pada tukak lambung ini diharapkan memiliki efek samping yang lebih sedikit daripada penggunaan obat obat sintetis.

# " $

Salah satu kandungan kimia yang dimiliki meniran adalah tanin (Kardinan, 2004)

Tanin secara eksternal membentuk lapisan anti air pada kulit dan mukosa, melindungi lapisan yang ada di bawahnya. Tanin juga mempunyai efek vasokonstriktor pada pembuluh darah kecil di superfisial.


(19)

3

Dengan membatasi kehilangan cairan dan dengan mencegah agresi eksternal, tanin meningkatkan regenerasi jaringan luka yang superfisial atau luka bakar (Brunetton, 1999).

Dalam hal ini, tanin melindungi mukosa lambung dari asam lambung dan juga mencegah meluasnya tukak, sehingga membantu serta meningkatkan regenerasi dari jaringan yang mengalami tukak.

% &'

1. Meniran ( Linn.) mengurangi jumlah tukak pada

lambung tikus.

2. Meniran ( Linn.) mengurangi diameter tukak pada

lambung tikus.

( '

Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental sungguhan memakai rancangan percobaan acak lengkap (RAL) dan bersifat komparatif dengan hewan coba tikus jantan putih.

Data yang diukur adalah jumlah serta diameter tukak lambung. Analisis data memakai statistik ANAVA satu arah dan uji beda rerata dari Tukey dengan α=0,05.

) ' *

Penelitian dilakukan di Laboraturium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung. Waktu penelitian: Februari September 2005.


(20)

35

:

" , , 4

# " $&

Infusa herba meniran ( Linn.) mengurangi jumlah dan

diameter tukak pada lambung tikus.

# ,

Penelitian mengenai pengaruh infusa herba meniran ( Linn.)

terhadap tukak lambung dapat dilakukan dengan menggunakan sampel yang lebih banyak dan diteruskan dengan membuat preparat histologisnya agar gambaran tukak pada mukosa lambung dapat lebih jelas terlihat. Perlu juga ditentukan apakah ada korelasi antara penurunan jumlah tukak dengan diameter tukak, atau sebaliknya.


(21)

36

/ 4 , "

Anonim. 2004. http://www.hortpurde.com. 27 November 2005

Anonim. 2005. . http://www.websurb.com. 27 November 2005

Anonim. 2005. . http://www. Iqnaut.net. 31 Agustus 2005.

Anonim. 2005.Ulkus Peptikum. http://www.medicatstore.com. 13 Juli 2005. Anonim. http://www.iptek.net.id. 13 Juli 2005

Agus Kardinan. 2004. ! " # $ . Edisi I.

Jakarta: Agromedia. 6 8, 10 11.

Azali Arif, Udin Sjamsudin. 1995. Obat Lokal dalam: % & # .

Edisi IV. Jakarta: Universitas Indonesia. 501 508.

Brunetton J. 1999. Tannin dalam: $

Edisi II. 386.

Darmansjah. 1995. Antimuskarinik dalam: % & # . Edisi IV.

Jakarta: Universitas Indonesia. 50 56.

Depkes RI. 1995. Sediaan Umum dalam: % & ' . Edisi 4. 9.

Ditjen POM. 1978. Meniran dalam: $ $ & ' . Jilid II. Jakarta: Depkes RI. 77 82

Ditjen POM. 1985. # ( ' . Jilid I. Jakarta: Depkes RI. 104,

107, 108, 117.

Edit. 2005. . http://www.en.wikipedia.org. 31 Agustus 2005.

Freddy Wilmana. 1995. Analgetik Antipiretik Analgesik Anti Inflamasi

Nonsteroid dan Obat Pirai dalam: % & # . Edisi IV.

Jakarta: Universitas Indonesia. 207 213.

Ganong W. F. 2002. ) & * % + & . Edisi 20. Jakarta: EGC.


(22)

37

Guyton and Hall. 1997. ) & * % + & . Edisi 9. Jakarta: EGC. 1018 1019, 1052 1054.

Martini Frederic. 2004. % . 6th Edition.

Pearson Educational International. 890 897.

Mary J, Mycek, Richard A.H, Pamela C.C. 1995. Obat obat Saluran Pencernaan

dan Antimuntah dalam: % & ) . Edisi 2. Jakarta:

Widya Medika. 239 245.

Perry, Lily M. 1980. $ , ! . Cambridge,

Massachusetts, London England: 291 292

Satria B.B., 1984. - & - & )

! . ) / ' . Tugas Akhir Sarjana

Farmasi. Jurusan Farmasi. FMIPA ITB. 25 26.

Setiawan Dalimartha. 2004. # ( ' . Jilid 2. Jakarta:

Trubus Agriwidya. 98, 159, 163.

Snell R.S. 1997. + &. Bagian 1. Edisi 3. Jakarta: EGC. 231 236.

Soewarni Mansjoer. 1994.Uji - & " & # & &

# & & $ & , 0 " .

. Tesis Program Studi Farmasi Pascasarjana. Jurusan Farmasi, FMIPA ITB. 78 79.

Sujono Hadi. 2002. Lambung dalam: . Edisi 7. Bandung:

Alumni. 146 247.

Web. 2004. Ulkus Peptikum. http://www.republika.co.id. 13 Juli 2005

Yuji Naito. 1995. $ ' ' . 2nd Edition. PT Eisai


(1)

Lambung merupakan bagian dari saluran cerna setelah esofagus sebelum duodenum. Tukak (ulkus) yang terjadi pada mukosa, submukosa, dan kadang kadang sampai lapisan muskularis dari traktus gastrointestinal yang selalu berhubungan dengan asam lambung yang cukup mengandung HCl dikenal dengan nama tukak peptik. Termasuk ini adalah tukak yang terdapat pada bagian bawah esofagus, lambung, dan duodenum bagian atas (Sujono Hadi, 2002). Nama tukak menunjukkan lokasi di mana tukak tersebut terbentuk (www.medicastore.com, 2005).

Setiap orang menghasilkan asam lambung dalam jumlah yang berbeda beda. Pola pembentukan asam lambung ini cenderung menetap sepanjang hidup seseorang. Dari sepuluh orang, hanya satu yang membentuk tukak (www.medicastore.com, 2005).

Dengan banyaknya penelitian mengenai obat obat yang berasal dari tumbuhan, masyarakat mulai banyak menggunakan tanaman tradisional untuk mengobati tukak lambung. Tanaman tradisional diharapkan mempunyai efek samping yang lebih kecil daripada penggunaan obat obat sintetik. Salah satu tanaman yang digunakan sebagai alternatif untuk mengobati tukak lambung adalah meniran

( Linn.) (Perry,1980).

Penelitian tentang meniran ini dilaksanakan untuk membuktikan opini masyarakat bahwa meniran ( Linn.) dapat digunakan sebagai alternatif untuk mengobati tukak lambung dengan melihat penurunan jumlah dan diameter tukak pada lambung tikus.


(2)

1. Apakah infusa herba meniran ( Linn.) mengurangi jumlah tukak pada lambung tikus.

2. Apakah infusa herba meniran ( Linn.) mengurangi diameter tukak pada lambung tikus.

Maksud dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh infusa herba meniran ( Linn.) terhadap jumlah dan diameter tukak lambung. Tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh infusa herba meniran (

Linn.) terhadap penurunan jumlah dan diameter tukak pada lambung tikus.

! "

Penelitian ini dapat berguna dalam perkembangan ilmu pengetahuan yang meluaskan cakrawala farmakologi tentang tumbuhan obat, dalam hal ini khususnya meniran ( Linn.) sebagai alternatif pengobatan tukak lambung.

Penggunaan herba meniran ( Linn.) sebagai alternatif pengobatan pada tukak lambung ini diharapkan memiliki efek samping yang lebih sedikit daripada penggunaan obat obat sintetis.

# " $

Salah satu kandungan kimia yang dimiliki meniran adalah tanin (Kardinan, 2004)

Tanin secara eksternal membentuk lapisan anti air pada kulit dan mukosa, melindungi lapisan yang ada di bawahnya. Tanin juga mempunyai efek vasokonstriktor pada pembuluh darah kecil di superfisial.


(3)

(Brunetton, 1999).

Dalam hal ini, tanin melindungi mukosa lambung dari asam lambung dan juga mencegah meluasnya tukak, sehingga membantu serta meningkatkan regenerasi dari jaringan yang mengalami tukak.

% &'

1. Meniran ( Linn.) mengurangi jumlah tukak pada

lambung tikus.

2. Meniran ( Linn.) mengurangi diameter tukak pada

lambung tikus.

( '

Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental sungguhan memakai rancangan percobaan acak lengkap (RAL) dan bersifat komparatif dengan hewan coba tikus jantan putih.

Data yang diukur adalah jumlah serta diameter tukak lambung. Analisis data memakai statistik ANAVA satu arah dan uji beda rerata dari Tukey dengan α=0,05.

) ' *

Penelitian dilakukan di Laboraturium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung. Waktu penelitian: Februari September 2005.


(4)

:

" , , 4

# " $&

Infusa herba meniran ( Linn.) mengurangi jumlah dan diameter tukak pada lambung tikus.

# ,

Penelitian mengenai pengaruh infusa herba meniran ( Linn.) terhadap tukak lambung dapat dilakukan dengan menggunakan sampel yang lebih banyak dan diteruskan dengan membuat preparat histologisnya agar gambaran tukak pada mukosa lambung dapat lebih jelas terlihat. Perlu juga ditentukan apakah ada korelasi antara penurunan jumlah tukak dengan diameter tukak, atau sebaliknya.


(5)

Anonim. 2004. http://www.hortpurde.com. 27 November 2005

Anonim. 2005. . http://www.websurb.com. 27 November 2005

Anonim. 2005. . http://www. Iqnaut.net. 31 Agustus 2005.

Anonim. 2005.Ulkus Peptikum. http://www.medicatstore.com. 13 Juli 2005. Anonim. http://www.iptek.net.id. 13 Juli 2005

Agus Kardinan. 2004. ! " # $ . Edisi I.

Jakarta: Agromedia. 6 8, 10 11.

Azali Arif, Udin Sjamsudin. 1995. Obat Lokal dalam: % & # .

Edisi IV. Jakarta: Universitas Indonesia. 501 508.

Brunetton J. 1999. Tannin dalam: $

Edisi II. 386.

Darmansjah. 1995. Antimuskarinik dalam: % & # . Edisi IV.

Jakarta: Universitas Indonesia. 50 56.

Depkes RI. 1995. Sediaan Umum dalam: % & ' . Edisi 4. 9.

Ditjen POM. 1978. Meniran dalam: $ $ & ' . Jilid II. Jakarta: Depkes RI. 77 82

Ditjen POM. 1985. # ( ' . Jilid I. Jakarta: Depkes RI. 104,

107, 108, 117.

Edit. 2005. . http://www.en.wikipedia.org. 31 Agustus 2005.

Freddy Wilmana. 1995. Analgetik Antipiretik Analgesik Anti Inflamasi

Nonsteroid dan Obat Pirai dalam: % & # . Edisi IV.

Jakarta: Universitas Indonesia. 207 213.

Ganong W. F. 2002. ) & * % + & . Edisi 20. Jakarta: EGC.


(6)

Guyton and Hall. 1997. ) & * % + & . Edisi 9. Jakarta: EGC. 1018 1019, 1052 1054.

Martini Frederic. 2004. % . 6th Edition.

Pearson Educational International. 890 897.

Mary J, Mycek, Richard A.H, Pamela C.C. 1995. Obat obat Saluran Pencernaan

dan Antimuntah dalam: % & ) . Edisi 2. Jakarta:

Widya Medika. 239 245.

Perry, Lily M. 1980. $ , ! . Cambridge,

Massachusetts, London England: 291 292

Satria B.B., 1984. - & - & )

! . ) / ' . Tugas Akhir Sarjana

Farmasi. Jurusan Farmasi. FMIPA ITB. 25 26.

Setiawan Dalimartha. 2004. # ( ' . Jilid 2. Jakarta:

Trubus Agriwidya. 98, 159, 163.

Snell R.S. 1997. + &. Bagian 1. Edisi 3. Jakarta: EGC. 231 236.

Soewarni Mansjoer. 1994.Uji - & " & # & &

# & & $ & , 0 " .

. Tesis Program Studi Farmasi Pascasarjana. Jurusan Farmasi, FMIPA ITB. 78 79.

Sujono Hadi. 2002. Lambung dalam: . Edisi 7. Bandung:

Alumni. 146 247.

Web. 2004. Ulkus Peptikum. http://www.republika.co.id. 13 Juli 2005

Yuji Naito. 1995. $ ' ' . 2nd Edition. PT Eisai