Audit Manajemen Data di Rumah Sakit Santo Yusup Menggunakan Cobit 4.1 Framework.

(1)

ABSTRACT

Data is one of the most important element in a company, as time goes by, more and more data will need to be processed and managed by the company so that company activities can go smoothly.That is why companies also need to know to what extent they can manage existing data, dan to know it, Santo Yusup Hospital needs to have an audit using COBIT Framework 4.1, especially on data and monitoring, especially on processes (PO2) Define the Information Architecture, (DS5) Ensure System Security, (DS9) Manage the Configuration, (DS11) Manage Data, (DS13) Manage Operation, (ME1) Monitor and Evaluate IT Performance, (ME2) Monitor and Evaluate Internal Control.


(2)

ii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

PRAKATA ... i

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN... 1

I.1. Latar Belakang Masalah ... 1

I.2. Perumusan Masalah ... 2

I.3 Tujuan ... 2

I.4 Pembatasan Masalah ... 3

I.5 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II KAJIAN TEORI ... 5

II.1 Audit Sistem Informasi ... 5

II.1.1 Sistem ... 5

II.1.2. Information Quality ... 6

II.1.3. Proses Audit ... 7

II.1. 4. Tujuan Audit ... 9

II.2. COBIT 4.1 ... 10

II.3 Maturity Model ... 15

BAB III ANALISIS ... 17

III.1. Pemilihan Proses dalam COBIT 4.1 Framework ... 17

III.2. Penjelasan Proses dalam COBIT 4.1 Framework ... 19

III.2.1 PO2 Define The Information Architecture ... 19

III.2.2. DS5 Ensure Sistem Security ... 21

III.2.3. DS9 Manage the Configuration ... 25

III.2.4. DS11 Manage Data ... 27

III.2.5. DS13. Manage Operation ... 30


(3)

III.2.7. ME2 Monitor and Evaluate Internal Control ... 34

BAB IV HASIL TERCAPAI ... 37

IV.1. Hasil dari Proses Pengauditan ... 37

IV.1.1. PO2 Define The Information Architecture ... 37

IV.1.2 DS5 Ensure System Security ... 38

IV.1.3 DS9 Manage the Configuration ... 40

IV.1.4 DS11 Manage Data ... 41

IV.1.5 DS13 Manage Operation ... 44

IV.1.6. ME1 Monitor and Evaluate IT Performance ... 46

IV.1.7 ME2 Monitor and Evaluate Internal Control... 48

BAB V EVALUASI ... 49

V.1 Tingkat Kesesuaian Teknologi Informasi di Rumah Sakit Santo Yusup . 49 V.1.1 PO2 Define The Information Architecture ... 49

V.1.2 DS5. Ensure Sistem Security ... 52

V.1.3 DS9 Manage The Configuration ... 55

V.1.4 DS11 Manage Data ... 57

V.1.5 DS13 Manage Operation ... 59

V.1.6 ME1 Monitor and Evaluate IT Performance ... 62

V.1.7 ME2 Monitor and Evaluate Internal Control ... 66

BAB VI PENUTUP ... 69

VI.1 KESIMPULAN ... 69

VI.2 SARAN ... 72


(4)

iv

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. CobitBusiness Control Objectives - IT Governance ... 11 Gambar 2. Cobit Control Objectives... 14


(5)

DAFTAR TABEL


(6)

vi

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Struktur Organisasi ... A.1 Lampiran B Hasil Wawancara...B.1


(7)

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah

Rumah Sakit Santo Yusup telah didirikan sejak tahun 1973 dibawah Yayasan Salib Suci, pengelolaannya diserahkan pada direksi RS Santo Borromeus pada tahun 1976. Tertanggal 1 Maret 1987 Rumah Sakit Santo Yusup dikelola secara mandiri, namun tetap bergabung di lingkungan perkumpulan perhimpunan Santo Borromeus, dengan tata kerja dan mekanisme kerja yang disusun sendiri sesuai dengan susunan organisasi yang di sesuaikan dengan susunan organisasi yang telah disahkan. Sejak saat itu Rumah Sakit Santo Boromeus berusaha terus memacu diri mengikuti perkembangan teknologi dan manajememen klinik, begitu pula dengan fasilitas-fasilitas pendukung yang sedikit demi sedikit mulai dilengkapi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bidang kesehatan yang semakin meningkat.

Dengan usia Rumah Sakit yang telah cukup lama didirikan, maka tak heran data yang tersimpan sangat banyak. Sistem infromasi yang digunakan haruslah memenuhi standar kualitas untuk mengolah data yang sangat banyak dan telah disimpan sejak lama dan berkembang tiap tahunnya. Keakuratan dan integritras data merupakan salah satu bagian terpenting dalam organisasi terutama mengenai data kesehatan masyarakat. Rumah Sakit Santo Yusup juga telah lama tidak melakukan audit sistem sehingga saat ini pihak Rumah Sakit tidak mengetahui sistem informasi yang telah Rumah Sakit gunakan telah masuk dalam standar atau belum.

Maka penulis akan melakukan analisa terhadap sistem informasi yang terdapat pada Rumah Sakit Santo Yusup untuk mengetahui tingkat standarisasi yang saat ini terdapat pada Rumah Sakit. Penyusunan Tugas


(8)

2

Universitas Kristen Maranatha Akhir di Rumah Sakit Santo Yusup ini akan difokuskan pada audit sistem yang terdapat pada Rumah Sakit. Dalam pengauditan di Rumah Sakit Santo Yusup ini akan digunakan 7 proses dengan menggunakan COBIT 4.1

Framework, yang terdapat dalam Plan and Organise (PO), dalam Monitor

and Evaluate (ME) Delivery and Support (DS) yang berkaitan dengan data Rumah Sakit beserta monitoring data dan sistem:

I.2. Perumusan Masalah

Rumah Sakit yang sudah lama didirikan tentunya memiliki banyak sekali informasi yang dikumpulkan berupa data-data, entah itu data medis masyarakat yang pernah menggunakan layanan pengobatan di Santo Yusup ataupun data operasional Rumah Sakit itu sendiri dimana data merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu organisasi.

Masalah yang menjadi pembahasan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana alur sistem informasi yang digunakan oleh Rumah Sakit Santo Yusup saat ini?

2. Bagaimana proses manajemen data / informasi (integrasi, akurasi, backup, keamanan, dan pengolahan ) yang berada di Rumah Sakit Santo Yusup ?

3. Bagaimana Rumah Sakit Santo Yusup monitoring data dan sistem yang ada dalam Rumah Sakit?

I.3 Tujuan

Tujuan tugas akhir ini adalah :

1. Mengetahui alur informasi dan pengolahan data (data center), pengelolaan keamanan dan kinerja jaringan data, dan pengelolaan masalah dan incident serta dukungan pengguna (helpdesk).


(9)

3 2. Mengetahui proses manajemen data/informasi termasuk pengujian atas kelengkapan dan akurasi data yang dimasukkan dan dihasilkan oleh sistem informasi.

3. Mengetahui monitoring data dan sistem yang ada dalam Rumah Sakit Santo Yusup.

I.4 Pembatasan Masalah

Pada laporan ini hanya akan membahas mengenai audit sistem informasi Rumah Sakit Santo Yusup menggunakan Cobit 4.1 Framework yang berfokus pada seluruh proses yang berhubungan dengan manage data yang diolah dari pihak Rumah Sakit dan dibatasi hanya tujuh proses, yaitu : 1. PO2 Define the Information Architecture

2. DS5 Ensure System Security 3. DS9 Manage the Configuration 4. DS11 Manage Data.

5. DS13 Manage Operation.

6. ME1 Monitor and Evaluate IT Performance. 7. ME2 Monitor and Evaluate Internal Control.

Data-data yang tidak tercantum dan terlampirkan di dalam Tugas Akhir ini merupakan data RAHASIA yang tidak dapat dipublikasikan, keterangan terdapat di halaman B.4 pada lampiran.

I.5 Sistematika Penulisan

Laporan ini terdiri dari lima bab yang di dalamnya mencakup hal-hal sebagai berikut:


(10)

4

Universitas Kristen Maranatha Bab I : Pendahuluan

Pada bab ini berisi uraian garis besar Tugas Akhir yang memuat latar belakang, perumusan masalah, tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan.

Bab II : Kajian Teori

Pada bab ini berisi tentang landasan teori yang digunakan dalam pengerjaan Tugas Akhir meliputi, Audit Sistem Informasi, COBIT 4.1 BAB III : Analisis

Pada bab ini berisi analisis sistem yang telah ada dan melakukan audit terhadap sistem Rumah Sakit Santo Yusup.

BAB IV : Hasil Yang di capai

Pada bab ini berisi perancangan dari Hasil analisis apabila pengembangan perlu dilakukan.

BAB V: Perbandingan

Pada bab ini akan di bahas mengenai perbandingan antara analisis dengan hasil yang tercapai Rumah Sakit Santo Yusup.

BAB VI :Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran dari penulisan yang berasal dari pembahasan sebelumnya.


(11)

BAB VI PENUTUP

VI.1 KESIMPULAN

Dari hasil pengauditan yang berfokus pada Manage Data yang dilakukan penulis di Rumah Sakit Santo Yusup, dan berdasarkan hasil temuan dan analisa data yang didapat maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Sistem Rumah Sakit terpusat pada bagian SISFO. Seluruh inputan data yang masuk akan di-backup oleh SISFO dua kali setiap harinya, data tersebut akan dikumpulkan dan di-backup lagi dalam kurun waktu satu bulan sekali dan disimpan ke dalam brankas oleh SISFO untuk mengantisipasi adanya hilangnya data yang disebabkan oleh incident yang tidak direncanakan. Seluruh peng-update-an data yang salah akan diperbaiki oleh SISFO apabila terjadi kesalahan input atau penyimpanan data melalui prosedur tertentu walaupun prosedur tersebut tidak tersedia secara tertulis. Setiap bulannya SISFO membuat laporan evaluasi dan analisa laporan seksi SISFO mengenai perubahan data, laporan perbaikan atau pergantian hardware, dan perbaikan software.

2. Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa proses yang dianalisa perlu diadakan perbaikan oleh pihak Rumah Sakit Santo Yusup, khususnya bagian SISFO. Berikut penjelasan setiap prosesnya:

a. Pada proses di PO2 Enterprise Architecture Model, Rumah Sakit Santo Yusup tidak memiliki pendokumentasian Enterprise Architecture Model tersebut secara jelas dan lengkap, Walaupun pendokumentasian sistem sudah ada seperti ER, DFD, Topologi Jaringan Internal, kamus Data, Jobs Description, dan skema data,


(12)

70

Universitas Kristen Maranatha b. pendokumentasian tersebut namun tidak dapat menggambarkan

bagaimana sistem dalam Rumah Sakit Santo Yusup secara jelas. c. Pada Proses DS5 Ensure systems securityssss, mengenai

keamanan sistem dapat dikatakan sudah cukup baik walaupun Bagian SISFO Rumah Sakit Santo Yusup hanya melakukan testing pada saat sistem itu dibuat dan apabila terjadi pengembangan dan perubahan pada sistem saja, begitu pula untuk monitoring keamanan, dilakukan hanya sesekali apabila terjadi perubahan dan keluhan dari user bagian lain. Namun untuk mengimbangi ketidak rutinan monitoring keamanan Bagian SISFO telah mendokumentasikan incident yeng mungkin dapat terjadi dan yang pernah terjadi beserta cara penggulangannya, dan memberikan pencegahan seperti memberikan anti virus yang selalu up to date, penyetingan virtual IP, penyetingan level raid, melakukan update pada operating sistem apabila PC mulai mengalami masalah. Sedangkan untuk keamanan data sensitive, dalam sistem Rumah Sakit sudah cukup aman dikarenakan sistem telah terintegrasi dengan baik sehingga jarang terjadi kerusakan data.

d. Proses DS9 Manage Configuration Sudah cukup baik, dibuktikan dengan SQL Windows Server 2003 dapat menampung data-data yang terus bertambah setiap harinya, dilakukan update software, Walaupun prosedur pembukuan dari perubahan, penyimpanan data, pengintegrasian, perubahan management, incident management, tidak disusun dengan terperinci namun, pada saat akan dilakukan perubahan konfigurasi, sistem dapat dikembangkan dengan baik tanpa adanya kesulitan pada saat kofigurasi itu dilakukan.

e. Proses DS11 Manage Data, dapat dikatakan sudah baik, dibuktikan dengan adanya pelaporan yang rutin, backup data yang dilakukan 2


(13)

71 kali dalam sehari, adanya prosedur yang dibuat untuk pengolahan

dan backup data, pemberian antivirus dan cryptographic untuk

keamanan, dan selama sistem dibuat belum ada masalah yang berarti mengenai data.

f. Proses DS13 Manage Operation Berfokus pada cara kerja service levels. Dapat dikatakan belum baik karena bagian SISFO prosedur hanya terdapat prosedur perawatan hardware Rumah Sakit. Dan tidak menyediakan prosedur khusus dalam monitoring infrasturktur IT Rumah Sakit, sehingga monitoring hanya dilakukan apabila dirasa memang diperlukan.

g. Proses ME1 Monitor and Evaluate IT Performance yang dilakukan Rumah Sakit Santo Yusup dirasa masih kurang, dikarenakan tidak memiliki framework ataupun pendekatan monitoring untuk mendefinisikan ruang lingkup Rumah Sakit, pencapaian target pun tidak menggunakan metode khusus, hanya diukur melalui banyaknya kesalahan olah data oleh user Rumah Sakit (tidak ada ukuran target pencapaian yang jelas), walaupun pendokumentasian evaluasi yang dilakukan tiap bulan telah di buat dengan baik, namun masih dirasa masih belum mencukupi untuk monitoring dan mengevaluasi IT Performance yang ada.

h. Proses ME2 Monitor and Evaluate Internal Control pada Rumah Sakit Santo Yusup tidak terdapat prosedur monitoring internal control secara jelas, pengukuran terhadap self asessment tidak dapat diukur. Sehingga untuk mengetahui sasaran yang hendak dicapai oleh bagian SISFO pun tidak dapat diketahui dengan jelas.


(14)

72

Universitas Kristen Maranatha Dilihat dari penjelasan setiap proses diatas dapat dikatakan kualitas data atau informasi yanhg mencakup integrasi, akurasi, backup, kemanan dan pengolahan sudah cukup baik. Hanya saja dirasa kurangnya prosedur-prosedur tertulis untuk pengolahan data tersebut.

3. Tidak tersedianya prosedur monitoring mengakibatkan Rumah Sakit Santo yusup tidak melakukan monitoring secara rutin terhadap sistem. Monitoring yang dilakukan hanya dilakukan apabila dirasa memang memerlukan monitoring saja, biasanya dilakukan setelah adanya perubahan pada sistem dan mulai timbulnya permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam sistem.

VI.2 SARAN

Berikut ini saran yang dapat penulis berikan dalam pengerjaan proses Audit sistem:

1. Sebaiknya Audit ini dilanjutkan oleh pihak Rumah Sakit, sehingga dapat diketahui bagian-bagian yang harus di perbaiki atau dikembangkan.

2. Sebaiknya pencarian bukti-bukti saat berjalannya proses Audit, harus dapat didokumentasikan seluruhnya apabila memang ada, sehingga tidak menimbulkan kebingungan bagi Auditor.

3. Sebaiknya Audit dilakukan menggunakan seluruh proses yang terdapat dalam Cobit, sehingga benar-benar jelas bagaimana keadaan sistem yang digunakan.

4. Sebaiknya Auditor mendapat gambaran dan pemahaman mengenai teori Audit beserta Framework yang digunakan dan juga seluruh sumberdaya teknologi informasi dan telekomunikasi yang terdapat dalam perusahaan yang hendak diaudit.


(15)

DAFTAR PUSTAKA

1. COBIT4.1-executive_summary-membership.

2. Gondodiyoto,Sanyoto(2007).Audit Sistem Informasi + Pendekatan COBIT (Edisi Revisi).jakarta:Mitra Wacana Media.

3. The IT Governance Institute (2007), COBIT 4.1 :Framework, Control Objectives, Management Guidelines, Maturity Models, IT Governance Institute.

4. Information Systems Audit and Control Association(ISACA).Retrieved September,6,2008,from http://www.isaca.org

5. ”___”.(2008).Information technology audit. Retrieved


(1)

4

Universitas Kristen Maranatha Bab I : Pendahuluan

Pada bab ini berisi uraian garis besar Tugas Akhir yang memuat latar belakang, perumusan masalah, tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan.

Bab II : Kajian Teori

Pada bab ini berisi tentang landasan teori yang digunakan dalam pengerjaan Tugas Akhir meliputi, Audit Sistem Informasi, COBIT 4.1

BAB III : Analisis

Pada bab ini berisi analisis sistem yang telah ada dan melakukan audit terhadap sistem Rumah Sakit Santo Yusup.

BAB IV : Hasil Yang di capai

Pada bab ini berisi perancangan dari Hasil analisis apabila pengembangan perlu dilakukan.

BAB V: Perbandingan

Pada bab ini akan di bahas mengenai perbandingan antara analisis dengan hasil yang tercapai Rumah Sakit Santo Yusup.

BAB VI :Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran dari penulisan yang berasal dari pembahasan sebelumnya.


(2)

69

Universitas Kristen Maranatha

VI.1 KESIMPULAN

Dari hasil pengauditan yang berfokus pada Manage Data yang dilakukan penulis di Rumah Sakit Santo Yusup, dan berdasarkan hasil temuan dan analisa data yang didapat maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Sistem Rumah Sakit terpusat pada bagian SISFO. Seluruh inputan data yang masuk akan di-backup oleh SISFO dua kali setiap harinya, data tersebut akan dikumpulkan dan di-backup lagi dalam kurun waktu satu bulan sekali dan disimpan ke dalam brankas oleh SISFO untuk mengantisipasi adanya hilangnya data yang disebabkan oleh incident

yang tidak direncanakan. Seluruh peng-update-an data yang salah akan diperbaiki oleh SISFO apabila terjadi kesalahan input atau penyimpanan data melalui prosedur tertentu walaupun prosedur tersebut tidak tersedia secara tertulis. Setiap bulannya SISFO membuat laporan evaluasi dan analisa laporan seksi SISFO mengenai perubahan data, laporan perbaikan atau pergantian hardware, dan perbaikan software.

2. Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa proses yang dianalisa perlu diadakan perbaikan oleh pihak Rumah Sakit Santo Yusup, khususnya bagian SISFO. Berikut penjelasan setiap prosesnya:

a. Pada proses di PO2 Enterprise Architecture Model, Rumah Sakit Santo Yusup tidak memiliki pendokumentasian Enterprise Architecture Model tersebut secara jelas dan lengkap, Walaupun pendokumentasian sistem sudah ada seperti ER, DFD, Topologi Jaringan Internal, kamus Data, Jobs Description, dan skema data,


(3)

70

Universitas Kristen Maranatha b. pendokumentasian tersebut namun tidak dapat menggambarkan

bagaimana sistem dalam Rumah Sakit Santo Yusup secara jelas. c. Pada Proses DS5 Ensure systems securityssss, mengenai

keamanan sistem dapat dikatakan sudah cukup baik walaupun Bagian SISFO Rumah Sakit Santo Yusup hanya melakukan testing pada saat sistem itu dibuat dan apabila terjadi pengembangan dan perubahan pada sistem saja, begitu pula untuk monitoring keamanan, dilakukan hanya sesekali apabila terjadi perubahan dan keluhan dari user bagian lain. Namun untuk mengimbangi ketidak

rutinan monitoring keamanan Bagian SISFO telah

mendokumentasikan incident yeng mungkin dapat terjadi dan yang pernah terjadi beserta cara penggulangannya, dan memberikan pencegahan seperti memberikan anti virus yang selalu up to date,

penyetingan virtual IP, penyetingan level raid, melakukan update pada operating sistem apabila PC mulai mengalami masalah. Sedangkan untuk keamanan data sensitive, dalam sistem Rumah Sakit sudah cukup aman dikarenakan sistem telah terintegrasi dengan baik sehingga jarang terjadi kerusakan data.

d. Proses DS9 Manage Configuration Sudah cukup baik, dibuktikan dengan SQL Windows Server 2003 dapat menampung data-data yang terus bertambah setiap harinya, dilakukan update software, Walaupun prosedur pembukuan dari perubahan, penyimpanan data, pengintegrasian, perubahan management, incident management, tidak disusun dengan terperinci namun, pada saat akan dilakukan perubahan konfigurasi, sistem dapat dikembangkan dengan baik tanpa adanya kesulitan pada saat kofigurasi itu dilakukan.

e. Proses DS11 Manage Data, dapat dikatakan sudah baik, dibuktikan dengan adanya pelaporan yang rutin, backup data yang dilakukan 2


(4)

Universitas Kristen Maranatha kali dalam sehari, adanya prosedur yang dibuat untuk pengolahan dan backup data, pemberian antivirus dan cryptographic untuk keamanan, dan selama sistem dibuat belum ada masalah yang berarti mengenai data.

f. Proses DS13 Manage Operation Berfokus pada cara kerja service levels. Dapat dikatakan belum baik karena bagian SISFO prosedur hanya terdapat prosedur perawatan hardware Rumah Sakit. Dan tidak menyediakan prosedur khusus dalam monitoring infrasturktur IT Rumah Sakit, sehingga monitoring hanya dilakukan apabila dirasa memang diperlukan.

g. Proses ME1 Monitor and Evaluate IT Performance yang dilakukan

Rumah Sakit Santo Yusup dirasa masih kurang, dikarenakan tidak memiliki framework ataupun pendekatan monitoring untuk mendefinisikan ruang lingkup Rumah Sakit, pencapaian target pun tidak menggunakan metode khusus, hanya diukur melalui banyaknya kesalahan olah data oleh user Rumah Sakit (tidak ada ukuran target pencapaian yang jelas), walaupun pendokumentasian evaluasi yang dilakukan tiap bulan telah di buat dengan baik, namun masih dirasa masih belum mencukupi untuk monitoring dan mengevaluasi IT Performance yang ada.

h. Proses ME2 Monitor and Evaluate Internal Control pada Rumah Sakit Santo Yusup tidak terdapat prosedur monitoring internal control secara jelas, pengukuran terhadap self asessment tidak dapat diukur. Sehingga untuk mengetahui sasaran yang hendak dicapai oleh bagian SISFO pun tidak dapat diketahui dengan jelas.


(5)

72

Universitas Kristen Maranatha Dilihat dari penjelasan setiap proses diatas dapat dikatakan kualitas data atau informasi yanhg mencakup integrasi, akurasi, backup, kemanan dan pengolahan sudah cukup baik. Hanya saja dirasa kurangnya prosedur-prosedur tertulis untuk pengolahan data tersebut.

3. Tidak tersedianya prosedur monitoring mengakibatkan Rumah Sakit Santo yusup tidak melakukan monitoring secara rutin terhadap sistem. Monitoring yang dilakukan hanya dilakukan apabila dirasa memang memerlukan monitoring saja, biasanya dilakukan setelah adanya perubahan pada sistem dan mulai timbulnya permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam sistem.

VI.2 SARAN

Berikut ini saran yang dapat penulis berikan dalam pengerjaan proses Audit sistem:

1. Sebaiknya Audit ini dilanjutkan oleh pihak Rumah Sakit, sehingga dapat diketahui bagian-bagian yang harus di perbaiki atau dikembangkan.

2. Sebaiknya pencarian bukti-bukti saat berjalannya proses Audit, harus dapat didokumentasikan seluruhnya apabila memang ada, sehingga tidak menimbulkan kebingungan bagi Auditor.

3. Sebaiknya Audit dilakukan menggunakan seluruh proses yang terdapat dalam Cobit, sehingga benar-benar jelas bagaimana keadaan sistem yang digunakan.

4. Sebaiknya Auditor mendapat gambaran dan pemahaman mengenai teori Audit beserta Framework yang digunakan dan juga seluruh sumberdaya teknologi informasi dan telekomunikasi yang terdapat dalam perusahaan yang hendak diaudit.


(6)

73

Universitas Kristen Maranatha 1. COBIT4.1-executive_summary-membership.

2. Gondodiyoto,Sanyoto(2007).Audit Sistem Informasi + Pendekatan COBIT (Edisi Revisi).jakarta:Mitra Wacana Media.

3. The IT Governance Institute (2007), COBIT 4.1 :Framework, Control Objectives, Management Guidelines, Maturity Models, IT Governance

Institute.

4. Information Systems Audit and Control Association(ISACA).Retrieved September,6,2008,from http://www.isaca.org

5. ”___”.(2008).Information technology audit. Retrieved