Uji Tuberkulin.
Uji Tuberkulin
Kenyorini, Suradi, Eddy Surjanto
Bagian Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FK UNS / RSUD Dr. Moewardi Surakarta
Segera setelah ditemukan basil TB, Robert Koch
aktivitas uji tuberkulin ini dapat mengekskresikan
mengambil konsentrat steril dari biakan cair yang
0.1 mg/0.1 ml PPD-S. Dosis lain yang pernah
1
sudah mati disebut dengan nama tuberculin. Uji
dilaporkan adalah dosis 1 dan 250 TU, tetapi
tuberkulin
yang
dosis
adalah
salah
satu
metode
ini
tidak
digunakan
karena
akan
digunakan untuk mendiagnosis infeksi TB. Ini
menghasilkan reaksi yang kecil dan membutuhkan
sering digunakan untuk skrening individu dari
dosis yang besar. PPD jika diencerkan dapat
infeksi laten dan menilai rata-rata infeksi TB pada
diabsorsi oleh gelas dan plastik dalam jumlah
populasi tertentu. Uji tuberkulin dilakukan untuk
yang bervariasi, sehingga untuk menghindarinya
melhat
didalam sediaan PPD ditambah dengan Tween 80
seseorang
mempunyai
kekebalan
2,3
terhadap basil TB, sehingga sangat baik untuk
untuk menghindari sediaan tersebut terabsorbsi.
mendeteksi infeksi TB. Tetapi uji tuberkulin ini
Standart tuberkulin ada 2 yaitu PPD-S dan PPD
tidak dapat untuk menentukan M.tb tersebut aktif
RT 23, dibuat oleh Biological Standards Staten,
atau tidak aktif (latent). Oleh sebab itu harus
Serum Institute, Copenhagen, Denmark. Dosis
dikonfirmasi dengan ada tidaknya gejala dan lesi
standart 5 TU PPD-S sama dengan dosis 1 / 2
pada foto thorak untuk mengetahui seseorang
TU PPD RT 23.
2
4
penggunaan 1 TU PPD RT 23 Tween 80 untuk
tersebut terdapat infeksi TB atau sakit TB.
penegakan
TB
guna
memisahkan
terinfeksi TB dengan sakit TB.
tuberkulin
kenyataan
diagnosis
5
Tuberkulin
Uji
WHO merekomendasikan
merupakan
bahwa
infeksi
salah
satu
dasar
oleh
M.tb
akan
Imunologi
menyebabkan reaksi delayed-type hypersensitivity
Reaksi uji tuberkulin yang dilakukan secara
terhadap komponen antigen yang berasal dari
intradermal akan menghasilkan hipersensitiviti tipe
ekstrak M.tb atau tuberkulin. Ada 2 perusahaan
IV atau delayed-type hypersensitivity (DTH).
yang memproduksi tuberkulin (PPD) yaitu PPD
Masuknya
dari USA : Parke-Davis (Aplisol) dan Tubersol.
menyebabkan
sel
PPD yang dipakai ada 2 jenis yaitu PPD-S dibuat
menggerakkan
limfosit
oleh Siebert dan Glenn tahun 1939 yang sampai
Limfosit akan merangsang terbentuknya indurasi
sekarang
standart
dan vasodilatasi lokal, edema, deposit fibrin dan
Internasional. Sebagai dosis standart adalah 5
penarikan sel inflamasi ke tempat suntikan seperti
Tuberkulin Unit (TU)
tampak pada gambar 2.
digunakan
sebagai
PPD-S
yang diartikan
Jurnal Tuberkulosis Indonesia, Vol. 3 No. 2
6
protein
TB
saat
T
ke
injeksi
akan
tersensitisasi
dan
tempat
suntikan.
7-9
1
DTH : Delayed-Type Hypersensitivity
Gambar 1. Hipersensitiviti tipe IV
Dikutip dari 8
Reaksi tuberkulin merupakan reaksi DTH. Protein
membentuk sudut 30° antara kulit dan jarum.
tuberkulin yang disuntikkan di kulit, kemudian
Penyuntikan dianggap berhasil jika pada saat
diproses dan dipresentasikan ke sel dendritik/
menyuntikkan didapatkan indurasi diameter 6-10
Langerhans ke sel T melalui molekul MHC-II.
mm. Uji ini dibaca dalam waktu 48-72 jam setelah
Sitokin
akan
suntikan. Hasil uji tuberkulin dicatat sebagai
membentuk molekul adhesi endotel. Monosit
diameter indurasi bukan kemerahan dengan cara
keluar dari pembuluh darah dan masuk ke tempat
palpasi. Standarisasi digunakan diameter indurasi
suntikan yang berkembang menjadi makrofag.
diukur secara transversal dari panjang axis lengan
Produk sel T dan makrofag menimbulkan edema
bawah dicatat dalam milimeter.
yang
diproduksi
oleh
sel
T,
2,11-12
dan bengkak. Test kulit positif maka akan tampak
edema lokal atau infiltrat maksimal 48-72 jam
Interpretasi Uji Tuberkulin
8
setelah suntikan.
Untuk menginterpretasikan uji tuberkulin dengan
tepat, harus mengetahui sensitiviti dan spesivisiti
Cara Pemberian dan Pembacaan
juga uji ramal positif dan uji ramal negatif. Seperti
Uji tuberkulin dilakukan dengan injeksi 0,1 ml PPD
pada uji diagnostik lain, uji tuberkulin mempunyai
secara intradermal (dengan metode Mantoux) di
sensitiviti
100%
dan
spesivisiti
100%.
Uji
volar / permukaan belakang lengan bawah.
10
tuberkulin dilaporkan mempunyai uji ramal positif
Injeksi tuberkulin menggunakan jarum gauge 27
dan negatif 10-25% seperti tampak pada tabel
dan spuit tuberkulin, saat melakukan injeksi harus
2.
2
2,12
Jurnal Tuberkulosis Indonesia, Vol. 3 No. 2
Tabel 3. Faktor penyebab false positif dan negatif.
terjadi hasil yang negatif maka uji tuberkulin dapat
Faktor yang berhubungan dengan orang yang
diulang 3 bulan setelah suntikan pertama.
dilakukan pemeriksaan
Hasil uji tuberkulin yang positif dapat diartikan
13-17
•
Infeksi virus, bakteri, jamur
sebagai seseorang tersebut sedang terinfeksi
•
Vaksinasi virus hidup
basil TB. Terpenting disini adalah jika seseorang
•
Ketidakseimbangan metabolik seperti CRF
sedang terinfeksi M.tb apakah sedang terinfeksi
•
Rendahnya status protein
atau
•
Penyakit yang mempengaruhi organ limfoid
menyebutkan jika hasil uji tuberkulin positif maka
•
Obat
harus dikonfirmasikan dengan pemeriksaan foto
•
Usia
toraks dan pemeriksaan dahak. Jika hasil foto
•
Stress
sakit
TB.
Sehingga
guideline
ACHA
toraks tersebut normal maka dapat dilakukan
pemberian terapi TB laten, tetapi jika hasil foto
Faktor yang berhubungan dengan tuberkulin yang
toraks terjadi kelainan dan menunjukkan ke arah
18-20
TB maka dapat dimasukkan dalam M.tb aktif.
digunakan
•
Terkontaminasi
Spesivisiti uji tuberkulin dapat berubah menjadi
Faktor
yang
berhubungan
dengan
metode
95-99% tergantung dari prevalensi infeksi bukan
TB pada suatu populasi. Jika spesivisiti turun akan
penyuntikan
•
Injeksi subcutan
•
Penyuntikan
yang
meningkatkan
lambat
setelah
jarum
Tempat injeksi tertutup dengan skin test lain
•
Injeksi bersamaan dengan antigen lain
Faktor yang berhubungan dengan pencatatan
hasil dan pembacaan
•
Bias
•
Kesalahan dalam membaca
Curley
mendapatkan spesivisiti uji tuberkulin meningkat
12
•
Pembaca yang tidak handal
cross-reaction.
dengan meningkatnya cut off point dengan 15
masuk inradermal
•
resiko
mm.
Manuhutu mendapatkan cut off point antara
21
reactor dan non-reactor 12 mm.
Pembacaan uji tuberkulin dilakukan dalam waktu
48-72 jam, tetapi dianjurkan untuk 72 jam. Hasil
yang dilaporkan adalah indurasi lokal (bukan
kemerahan) dengan palpasi, diameter transversal
dan dicatat dalam millimeter. Interpretasi ukuran
diameter uji tuberkulin seperti pada tabel
2,11-15,22
Dikutip dari 2
Dengan dasar sensitiviti dan spesivisiti, prevalensi
Hasil uji tuberkulin negatif dapat diartikan sebagai
seseorang tersebut tidak terinfeksi dengan basil
TB. Selain itu dapat juga oleh karena terjadi pada
saat kurang dari 10 minggu sebelum imunologi
TB masing-masing kelompok dapat dibedakan.
Terdapat 3 cut-off point yang direkomendasikan
untuk mengartikan reaksi uji tuberkulin seperti
tampak pada tabel 4.
7,23
seseorang terhadap basil TB terbentuk. Jika
Jurnal Tuberkulosis Indonesia, Vol. 3 No. 2
3
Tabel 4. Interpretasi ukuran diameter reaksi uji
tuberkulin.
Indurasi ≥15 mm
a. Bukan resiko tinggi tertular TB
Indurasi ≥ 5 mm
b. Konversi uji tuberkulin menjadi > 15 mm
a. Close contac dgn individu yang diketahui/
setelah 2 tahun
Dikutip dari 24
suspek TB dalam waktu 2 tahun.
b. Suspek TB aktif dengan bukti dari klinis dan
c.
radiologis.
Vaksinasi
Terinfeksi HIV.
Tuberkulin
d. Individu dengan perubahan radiologis berupa
fibrotik, tanda TB.
suspek TB dalam waktu 2 tahun.
Imunisasi BCG secara luas digunakan untuk
menyatakan bahwa BCG dapat memproteksi TB
dapat melawan TB pada anak dan dewasa.
Imunisasi BCG dapat menyebabkan reaksi uji
g. Terinfeksi HIV.
tuberkulin menjdai positif tetapi keadaan ini
h. Individu dengan perubahan radiologis berupa
fibrotik, tanda TB.
Individu
yang
berlangsung selama beberapa tahun setelah BCG
diberikan. Reaksi ini umumnya kecil (< 6mm). Jika
transplantasi
organ
dan
imuncompromised.
reaksi uji tuberkulin dengan ukuran yang lebih
besar
dapat
abnormal,
Uji
secara luas dan meningitis TB meskipun tidak
Suspek TB aktif dengan bukti dari klinis dan
radiologis.
i.
Terhadap
mencegah TB yang berat. Data yang didapat
e. Close contac dgn individu yang diketahui/
f.
BCG
Indurasi ≥ 10 mm
menggambarkan
yang
diartikan
positif
sebagai
atau
seeorang
tersebut terpapar dengan basil TB, terdapat
a. Datang dari daerah dengan prevalensi tinggi
TB.
antibodi terhadap basil TB dan sewaktu-waktu
2,24-25
dapat menjadi aktif.
b. Individu dengan HIV negatip tetapi pengguna
napza.
c.
Konversi uji tuberkulin menjadi 10 mm dalam
Daftar Pustaka
2 tahun
1. Kanaya AM, Glidden DV, Chambers HF.
d. Individu
dengan
kondisi
merupakan resiko tinggi TB :
klinis
yang
Identifyng pulmonary tuberculosis in patient
with negative sputum smear result. Chest
•
DM
•
Malabsorbsi
•
CRF
athttp://www.nt.gov.au/health/cdc/fact_sheets
•
Tumor di leher dan kepala
/tb_skintest_factsheet.pdf. Acessed December
•
Leukemia, lymphoma
18 2005.
•
Penurunan BB > 10%
•
Silikosis
2001;120:349-55.
2. The tuberkulin (Mantoux) skin test. Available
3. Diagnostic standards and classification of
tuberculosis in adults and children. Am J
Respir Crit Care Med 2000;(161).p.1376-95.
4
Jurnal Tuberkulosis Indonesia, Vol. 3 No. 2
4. Tuberkulin
testing.
Available
at
tets. Available at http://www.phppo.cdc.gov/
http://www.11openmed.nec.in
/424/01/NPITSH80.0.PDF.
Acessed
December 23 2005.
PHTN/tbmodules/modules1-5/m3/3-m-12.htm.
16. Tuberkulin
5. Drapper P and Dafee M. The cell envelope of
mycobacterium
tuberculosis
reference
the
to
15. Diagnosis of TB infection: The tuberkulin skin
with
capsule
special
and
outer
skin
testing.
Available
at
http://www.phac_aspc.gc.ca/publicat/ccdr_rmt
e/96vol22/22s1appb_c.html.
Acessed
December 20 2005.
permeability barrier. In : Cole ST, Eisenach
17. Understanding positive PPD dkin test after
KD, Mc Murray DN, Jacobs WR. Eds.
BCG vaccination. Available at http://www.
Tuberculosis
Google.com. Acessed December 22 2005.
and
the
tubercle
bacillus.
Washington: ASM Press; 2005.p.261-85.
6. Standardization
of
Mantoux
test.
18. Information
Indian
Pediatrics 2002;39:404-6.
of
tuberculosis.
Postgraduate
8. A new look at the immunology of tuberculosis.
9. Hypersensitivity and chronic inflammation.
Available at http://www.immuno.pdth.com.
lsheets/TB/HPDTB(FS)7%20TBskintestchart.p
df. Acessed December 23 2005.
university
screening
and
Available
at
20. Tuberkulin skin tests. Available at http://
Acessed December 23 2005
2005.
10. Tuberculosis. Todar”s Online Textbook of
Acessed
December
22
21. Manuhutu EJ. Pengaruh levamisol dalam
peningkatan efektivitas pengobatan TB paru
Bacteriology 2005.
11. Diagnostic procedure : TB test. Available at
http://www.lungusa.org/site/pp.asp?c=dvluk90
Acessed December 21 2005.
12. Mantoux tuberkulin skin test video transcript
notes.
Available
at
http://www.vdh.state.va.us/cpi/tb/CDCSTBd.
13. Curley C. New guidelines: what to do about an
tuberkulin
DE&b=35813. Acessed December 22 2005.
23. Tuberculosis and mycobacteria other than
tuberculosis (MOTT).
24. The tuberkulin (Mantoux) skin test. Available
pdf. Acessed December 18 2005.
positive
pasca primer. Disertasi.1999.
22. Tuberculosis skin test fact sheet. Available at
http://www.dhss.mo.gov/TBManual/file2.pdf.
at
college
ent.pdf. Acessed December 21 2005
www.google.com.
Available
of
students.
ac.uk/∼immuno/part1/lec13/lec13_97.html.
unexpected
testing.
http://www.acha.org/info_resources/tb_statem
Ind.J.Tub.1997.
facilitator
skin
Available at http://www.wdghu.org/_wellnet/
19. Tuberculosis
Medicine. 2000;108(2).
and
tuberkulin
manuals/HealthProtocolPolicyManual/form/fac
7. Martin G, Lazarus A. Epidemiology and
diagnosis
on
skin
test.
http://www.ccjm.org/pdffiles/
curley103.pdf. Acessed December 17 2005.
14. Mantoux tuberkulin skin testing. Available at
http://www.epi.state.nc.us/epi/gcdc/tb/tbmanu
at http://www.nt.gov.au/health/cdc/fact_sheets
/tb_skintest_factsheet.pdf. Acessed December
18 2005.
25. Diagnostic standards and classification of
tuberculosis in adults and children. Am J
Respir Crit Care Med 2000;(161).p.1376-95.
al 2004/chapter%20ll.pdf.
Jurnal Tuberkulosis Indonesia, Vol. 3 No. 2
5
Kenyorini, Suradi, Eddy Surjanto
Bagian Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FK UNS / RSUD Dr. Moewardi Surakarta
Segera setelah ditemukan basil TB, Robert Koch
aktivitas uji tuberkulin ini dapat mengekskresikan
mengambil konsentrat steril dari biakan cair yang
0.1 mg/0.1 ml PPD-S. Dosis lain yang pernah
1
sudah mati disebut dengan nama tuberculin. Uji
dilaporkan adalah dosis 1 dan 250 TU, tetapi
tuberkulin
yang
dosis
adalah
salah
satu
metode
ini
tidak
digunakan
karena
akan
digunakan untuk mendiagnosis infeksi TB. Ini
menghasilkan reaksi yang kecil dan membutuhkan
sering digunakan untuk skrening individu dari
dosis yang besar. PPD jika diencerkan dapat
infeksi laten dan menilai rata-rata infeksi TB pada
diabsorsi oleh gelas dan plastik dalam jumlah
populasi tertentu. Uji tuberkulin dilakukan untuk
yang bervariasi, sehingga untuk menghindarinya
melhat
didalam sediaan PPD ditambah dengan Tween 80
seseorang
mempunyai
kekebalan
2,3
terhadap basil TB, sehingga sangat baik untuk
untuk menghindari sediaan tersebut terabsorbsi.
mendeteksi infeksi TB. Tetapi uji tuberkulin ini
Standart tuberkulin ada 2 yaitu PPD-S dan PPD
tidak dapat untuk menentukan M.tb tersebut aktif
RT 23, dibuat oleh Biological Standards Staten,
atau tidak aktif (latent). Oleh sebab itu harus
Serum Institute, Copenhagen, Denmark. Dosis
dikonfirmasi dengan ada tidaknya gejala dan lesi
standart 5 TU PPD-S sama dengan dosis 1 / 2
pada foto thorak untuk mengetahui seseorang
TU PPD RT 23.
2
4
penggunaan 1 TU PPD RT 23 Tween 80 untuk
tersebut terdapat infeksi TB atau sakit TB.
penegakan
TB
guna
memisahkan
terinfeksi TB dengan sakit TB.
tuberkulin
kenyataan
diagnosis
5
Tuberkulin
Uji
WHO merekomendasikan
merupakan
bahwa
infeksi
salah
satu
dasar
oleh
M.tb
akan
Imunologi
menyebabkan reaksi delayed-type hypersensitivity
Reaksi uji tuberkulin yang dilakukan secara
terhadap komponen antigen yang berasal dari
intradermal akan menghasilkan hipersensitiviti tipe
ekstrak M.tb atau tuberkulin. Ada 2 perusahaan
IV atau delayed-type hypersensitivity (DTH).
yang memproduksi tuberkulin (PPD) yaitu PPD
Masuknya
dari USA : Parke-Davis (Aplisol) dan Tubersol.
menyebabkan
sel
PPD yang dipakai ada 2 jenis yaitu PPD-S dibuat
menggerakkan
limfosit
oleh Siebert dan Glenn tahun 1939 yang sampai
Limfosit akan merangsang terbentuknya indurasi
sekarang
standart
dan vasodilatasi lokal, edema, deposit fibrin dan
Internasional. Sebagai dosis standart adalah 5
penarikan sel inflamasi ke tempat suntikan seperti
Tuberkulin Unit (TU)
tampak pada gambar 2.
digunakan
sebagai
PPD-S
yang diartikan
Jurnal Tuberkulosis Indonesia, Vol. 3 No. 2
6
protein
TB
saat
T
ke
injeksi
akan
tersensitisasi
dan
tempat
suntikan.
7-9
1
DTH : Delayed-Type Hypersensitivity
Gambar 1. Hipersensitiviti tipe IV
Dikutip dari 8
Reaksi tuberkulin merupakan reaksi DTH. Protein
membentuk sudut 30° antara kulit dan jarum.
tuberkulin yang disuntikkan di kulit, kemudian
Penyuntikan dianggap berhasil jika pada saat
diproses dan dipresentasikan ke sel dendritik/
menyuntikkan didapatkan indurasi diameter 6-10
Langerhans ke sel T melalui molekul MHC-II.
mm. Uji ini dibaca dalam waktu 48-72 jam setelah
Sitokin
akan
suntikan. Hasil uji tuberkulin dicatat sebagai
membentuk molekul adhesi endotel. Monosit
diameter indurasi bukan kemerahan dengan cara
keluar dari pembuluh darah dan masuk ke tempat
palpasi. Standarisasi digunakan diameter indurasi
suntikan yang berkembang menjadi makrofag.
diukur secara transversal dari panjang axis lengan
Produk sel T dan makrofag menimbulkan edema
bawah dicatat dalam milimeter.
yang
diproduksi
oleh
sel
T,
2,11-12
dan bengkak. Test kulit positif maka akan tampak
edema lokal atau infiltrat maksimal 48-72 jam
Interpretasi Uji Tuberkulin
8
setelah suntikan.
Untuk menginterpretasikan uji tuberkulin dengan
tepat, harus mengetahui sensitiviti dan spesivisiti
Cara Pemberian dan Pembacaan
juga uji ramal positif dan uji ramal negatif. Seperti
Uji tuberkulin dilakukan dengan injeksi 0,1 ml PPD
pada uji diagnostik lain, uji tuberkulin mempunyai
secara intradermal (dengan metode Mantoux) di
sensitiviti
100%
dan
spesivisiti
100%.
Uji
volar / permukaan belakang lengan bawah.
10
tuberkulin dilaporkan mempunyai uji ramal positif
Injeksi tuberkulin menggunakan jarum gauge 27
dan negatif 10-25% seperti tampak pada tabel
dan spuit tuberkulin, saat melakukan injeksi harus
2.
2
2,12
Jurnal Tuberkulosis Indonesia, Vol. 3 No. 2
Tabel 3. Faktor penyebab false positif dan negatif.
terjadi hasil yang negatif maka uji tuberkulin dapat
Faktor yang berhubungan dengan orang yang
diulang 3 bulan setelah suntikan pertama.
dilakukan pemeriksaan
Hasil uji tuberkulin yang positif dapat diartikan
13-17
•
Infeksi virus, bakteri, jamur
sebagai seseorang tersebut sedang terinfeksi
•
Vaksinasi virus hidup
basil TB. Terpenting disini adalah jika seseorang
•
Ketidakseimbangan metabolik seperti CRF
sedang terinfeksi M.tb apakah sedang terinfeksi
•
Rendahnya status protein
atau
•
Penyakit yang mempengaruhi organ limfoid
menyebutkan jika hasil uji tuberkulin positif maka
•
Obat
harus dikonfirmasikan dengan pemeriksaan foto
•
Usia
toraks dan pemeriksaan dahak. Jika hasil foto
•
Stress
sakit
TB.
Sehingga
guideline
ACHA
toraks tersebut normal maka dapat dilakukan
pemberian terapi TB laten, tetapi jika hasil foto
Faktor yang berhubungan dengan tuberkulin yang
toraks terjadi kelainan dan menunjukkan ke arah
18-20
TB maka dapat dimasukkan dalam M.tb aktif.
digunakan
•
Terkontaminasi
Spesivisiti uji tuberkulin dapat berubah menjadi
Faktor
yang
berhubungan
dengan
metode
95-99% tergantung dari prevalensi infeksi bukan
TB pada suatu populasi. Jika spesivisiti turun akan
penyuntikan
•
Injeksi subcutan
•
Penyuntikan
yang
meningkatkan
lambat
setelah
jarum
Tempat injeksi tertutup dengan skin test lain
•
Injeksi bersamaan dengan antigen lain
Faktor yang berhubungan dengan pencatatan
hasil dan pembacaan
•
Bias
•
Kesalahan dalam membaca
Curley
mendapatkan spesivisiti uji tuberkulin meningkat
12
•
Pembaca yang tidak handal
cross-reaction.
dengan meningkatnya cut off point dengan 15
masuk inradermal
•
resiko
mm.
Manuhutu mendapatkan cut off point antara
21
reactor dan non-reactor 12 mm.
Pembacaan uji tuberkulin dilakukan dalam waktu
48-72 jam, tetapi dianjurkan untuk 72 jam. Hasil
yang dilaporkan adalah indurasi lokal (bukan
kemerahan) dengan palpasi, diameter transversal
dan dicatat dalam millimeter. Interpretasi ukuran
diameter uji tuberkulin seperti pada tabel
2,11-15,22
Dikutip dari 2
Dengan dasar sensitiviti dan spesivisiti, prevalensi
Hasil uji tuberkulin negatif dapat diartikan sebagai
seseorang tersebut tidak terinfeksi dengan basil
TB. Selain itu dapat juga oleh karena terjadi pada
saat kurang dari 10 minggu sebelum imunologi
TB masing-masing kelompok dapat dibedakan.
Terdapat 3 cut-off point yang direkomendasikan
untuk mengartikan reaksi uji tuberkulin seperti
tampak pada tabel 4.
7,23
seseorang terhadap basil TB terbentuk. Jika
Jurnal Tuberkulosis Indonesia, Vol. 3 No. 2
3
Tabel 4. Interpretasi ukuran diameter reaksi uji
tuberkulin.
Indurasi ≥15 mm
a. Bukan resiko tinggi tertular TB
Indurasi ≥ 5 mm
b. Konversi uji tuberkulin menjadi > 15 mm
a. Close contac dgn individu yang diketahui/
setelah 2 tahun
Dikutip dari 24
suspek TB dalam waktu 2 tahun.
b. Suspek TB aktif dengan bukti dari klinis dan
c.
radiologis.
Vaksinasi
Terinfeksi HIV.
Tuberkulin
d. Individu dengan perubahan radiologis berupa
fibrotik, tanda TB.
suspek TB dalam waktu 2 tahun.
Imunisasi BCG secara luas digunakan untuk
menyatakan bahwa BCG dapat memproteksi TB
dapat melawan TB pada anak dan dewasa.
Imunisasi BCG dapat menyebabkan reaksi uji
g. Terinfeksi HIV.
tuberkulin menjdai positif tetapi keadaan ini
h. Individu dengan perubahan radiologis berupa
fibrotik, tanda TB.
Individu
yang
berlangsung selama beberapa tahun setelah BCG
diberikan. Reaksi ini umumnya kecil (< 6mm). Jika
transplantasi
organ
dan
imuncompromised.
reaksi uji tuberkulin dengan ukuran yang lebih
besar
dapat
abnormal,
Uji
secara luas dan meningitis TB meskipun tidak
Suspek TB aktif dengan bukti dari klinis dan
radiologis.
i.
Terhadap
mencegah TB yang berat. Data yang didapat
e. Close contac dgn individu yang diketahui/
f.
BCG
Indurasi ≥ 10 mm
menggambarkan
yang
diartikan
positif
sebagai
atau
seeorang
tersebut terpapar dengan basil TB, terdapat
a. Datang dari daerah dengan prevalensi tinggi
TB.
antibodi terhadap basil TB dan sewaktu-waktu
2,24-25
dapat menjadi aktif.
b. Individu dengan HIV negatip tetapi pengguna
napza.
c.
Konversi uji tuberkulin menjadi 10 mm dalam
Daftar Pustaka
2 tahun
1. Kanaya AM, Glidden DV, Chambers HF.
d. Individu
dengan
kondisi
merupakan resiko tinggi TB :
klinis
yang
Identifyng pulmonary tuberculosis in patient
with negative sputum smear result. Chest
•
DM
•
Malabsorbsi
•
CRF
athttp://www.nt.gov.au/health/cdc/fact_sheets
•
Tumor di leher dan kepala
/tb_skintest_factsheet.pdf. Acessed December
•
Leukemia, lymphoma
18 2005.
•
Penurunan BB > 10%
•
Silikosis
2001;120:349-55.
2. The tuberkulin (Mantoux) skin test. Available
3. Diagnostic standards and classification of
tuberculosis in adults and children. Am J
Respir Crit Care Med 2000;(161).p.1376-95.
4
Jurnal Tuberkulosis Indonesia, Vol. 3 No. 2
4. Tuberkulin
testing.
Available
at
tets. Available at http://www.phppo.cdc.gov/
http://www.11openmed.nec.in
/424/01/NPITSH80.0.PDF.
Acessed
December 23 2005.
PHTN/tbmodules/modules1-5/m3/3-m-12.htm.
16. Tuberkulin
5. Drapper P and Dafee M. The cell envelope of
mycobacterium
tuberculosis
reference
the
to
15. Diagnosis of TB infection: The tuberkulin skin
with
capsule
special
and
outer
skin
testing.
Available
at
http://www.phac_aspc.gc.ca/publicat/ccdr_rmt
e/96vol22/22s1appb_c.html.
Acessed
December 20 2005.
permeability barrier. In : Cole ST, Eisenach
17. Understanding positive PPD dkin test after
KD, Mc Murray DN, Jacobs WR. Eds.
BCG vaccination. Available at http://www.
Tuberculosis
Google.com. Acessed December 22 2005.
and
the
tubercle
bacillus.
Washington: ASM Press; 2005.p.261-85.
6. Standardization
of
Mantoux
test.
18. Information
Indian
Pediatrics 2002;39:404-6.
of
tuberculosis.
Postgraduate
8. A new look at the immunology of tuberculosis.
9. Hypersensitivity and chronic inflammation.
Available at http://www.immuno.pdth.com.
lsheets/TB/HPDTB(FS)7%20TBskintestchart.p
df. Acessed December 23 2005.
university
screening
and
Available
at
20. Tuberkulin skin tests. Available at http://
Acessed December 23 2005
2005.
10. Tuberculosis. Todar”s Online Textbook of
Acessed
December
22
21. Manuhutu EJ. Pengaruh levamisol dalam
peningkatan efektivitas pengobatan TB paru
Bacteriology 2005.
11. Diagnostic procedure : TB test. Available at
http://www.lungusa.org/site/pp.asp?c=dvluk90
Acessed December 21 2005.
12. Mantoux tuberkulin skin test video transcript
notes.
Available
at
http://www.vdh.state.va.us/cpi/tb/CDCSTBd.
13. Curley C. New guidelines: what to do about an
tuberkulin
DE&b=35813. Acessed December 22 2005.
23. Tuberculosis and mycobacteria other than
tuberculosis (MOTT).
24. The tuberkulin (Mantoux) skin test. Available
pdf. Acessed December 18 2005.
positive
pasca primer. Disertasi.1999.
22. Tuberculosis skin test fact sheet. Available at
http://www.dhss.mo.gov/TBManual/file2.pdf.
at
college
ent.pdf. Acessed December 21 2005
www.google.com.
Available
of
students.
ac.uk/∼immuno/part1/lec13/lec13_97.html.
unexpected
testing.
http://www.acha.org/info_resources/tb_statem
Ind.J.Tub.1997.
facilitator
skin
Available at http://www.wdghu.org/_wellnet/
19. Tuberculosis
Medicine. 2000;108(2).
and
tuberkulin
manuals/HealthProtocolPolicyManual/form/fac
7. Martin G, Lazarus A. Epidemiology and
diagnosis
on
skin
test.
http://www.ccjm.org/pdffiles/
curley103.pdf. Acessed December 17 2005.
14. Mantoux tuberkulin skin testing. Available at
http://www.epi.state.nc.us/epi/gcdc/tb/tbmanu
at http://www.nt.gov.au/health/cdc/fact_sheets
/tb_skintest_factsheet.pdf. Acessed December
18 2005.
25. Diagnostic standards and classification of
tuberculosis in adults and children. Am J
Respir Crit Care Med 2000;(161).p.1376-95.
al 2004/chapter%20ll.pdf.
Jurnal Tuberkulosis Indonesia, Vol. 3 No. 2
5