KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DALAM USAHA KECIL PENJUAL AYAM GORENG GEROBAK DAN ALTERNATIF PENANGGULANGAN KENDALANYA (Studi Kasus Pada Pedagang Kaki Lima di Kota Padang).

KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN
DALAM USAHA KECIL PENJUAL AYAM GORENG GEROBAK
DAN ALTERNATIF PENANGGULANGAN KENDALANYA
(Studi Kasus Pada Pedagang Kaki Lima di Kota Padang)

Oleh :
F i t r i n i, Dwi Yuzaria
Nomor 001/SP2H/PP/DP2M/III/2007
Abstrak
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi perempuan dalam usaha
kecil tidak dapat diabaikan, karena selain peranannya cukup besar, perempuan juga
dicatat mempunyai keuletan dan disiplin yang tinggi dalam menjalankan usahanya.
Usaha penjualan Ayam Goreng Gerobak mempunyai daya tahan terhadap ekonomi global
dan mempunyai daya tahan terhadap sistem ekonomi kapitalis yang melakukan dominasi
dan eksploitasi terhadap peluang usaha kecil.
Kendala yang dihadapi pengusaha kecil secara umum adalah keterbatasan modal,
keterampilan, pemasaran dan penyediaan bahan baku. Dalam usaha kecil penjualan
ayam goreng gerobak, keterbatasan modal merupakan masalah utama, karena diperlukan
modal cukup besar, yang biasanya diambil dari tabungan keluarga yang relatif kecil.
Usaha ini juga sangat dipengaruhi oleh fluktuasi harga bahan baku ayam potong.
Keterkaitan antara penjual Ayam Goreng Gerobak dengan peternak ayam potong juga

dapat membuka peluang bagi peternakan ayam potong skala kecil untuk meningkatkan
penjualannya dengan memasok kebutuhan bahan baku bagi usaha kecil penjualan ayam
goreng gerobak ini.
Peranan perempuan dalam usaha penjualan ayam goreng gerobak, sangat
menentukan keberhasilan usaha kecil ini, karena peranannya meliputi hampir seluruh
kegiatan ekonomi dan sekaligus sebagai manejer dalam usahanya. Namun demikian
usaha kecil yang dikelola oleh perempuan masih menghadapi kendala baik yang sifatnya
internal maupun eksternal. Kendala internal diantaranya masih dirasakan adanya tekanan
nilai paternal yang memarjinalisasikan peran perempuan dalam kegiatan usaha kecil yang
dirasakan dalam pola relasi di dalam keluarganya. Hal ini terkait dengan mekanisme
pengembangan kegiatan usaha yang dirintis dari awal oleh perempuan sampai menjadi
usaha yang cukup mapan. Namun ketika usaha menjadi maju, peran perempuan tergeser
oleh laki-laki (suami) untuk selanjutnya memegang peranan penuh dalam usaha tersebut.
Kendala eksternal yang dihadapi usaha kecil Penjualan ayam goreng gerobak,
berkaitan dengan faktor produksi terutama permodalan dan penyediaan bahan baku.
Untuk dapat menyediakan bahan baku ayam dan minyak goreng serta bahan baku
lainnya, pengusaha kecil ini memperoleh pinjaman dari berbagai sumber yang sudah pasti
memerlukan biaya modal, yang akan meningkatkan biaya produksi dan pada gilirannya
akan memperkecil keuntungan yang diterima.
Berdasarkan hal tersebut dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :


1. Sampai sejauh mana kinerja ekonomi perempuan dalam usaha kecil penjualan ayam
goreng gerobak
2. Apa kendala internal dan eksternal yang dihadapi perempuan dalam usaha penjualan
ayam goreng gerobak
3. Bagaimana alternatif penanggulangan kendala yang dihadapi

Adapun hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai
berikut :
1. Kontribusi Ekonomi perempuan dalam usaha penjualan ayam goreng gerobak ini
terlihat masih rendah dengan curahan jam kerja sebesar 5,07 jam/hari dan peranan
perempuan dalam semua aktivitas, mulai dari perencanaan usaha hingga pemasaran
hanya sebesar 32,5%.
2. Usaha ini sebenarnya sangat potensial untuk dikembangan terbukti dengan tingkat
pendapatan rata-rata Rp. 92.259,58/hari atau Rp. 2.806.228,89/bulan, dengan R/C
ratio rata-rata sebesar 1,29.
3. Kendala internal : pola relasi dalam keluarga yang masih memarjinalkan peran
perempuan sehingga belum mampu berperan banyak dalam memenuhi kebutuhan
keluarga.
4. Kendala Eksternal : kurangnya modal yang hanya berasal dari tabungan keluarga,

sulitnya mendapatkan sumber modal lain, fluktuasi harga ayam broiler, masalah
pemasaran (isu flu burung, formalin dan kolesterol)
5. Alternatif penanggulan kendala internal : membuka cabang usaha sambilan di rumah
diperoleh untuk dapat meningkatkan potensi ekonomi perempuan
6. Alternatif penanggulangan kendala eksternal : pembentukan skim kredit lunak oleh
pemerintah tanpa prosedur dan persyaratan yang banyak dan sulit, mencari dan
melakukan kerjasama dengan peternak broiler terdekat, memperhatikan hieginitas
ayam mulai dari sumber bahan baku hingga pemasaran.

Dokumen yang terkait

Analisis Kegiatan Usaha Pedagang Kaki Lima Dengan Metode SWOT (Studi Pada Pedagang Kaki Lima Jalan Kapten Muslim Kota Medan)

16 174 113

MORAL EKONOMI PEDAGANG KAKI LIMA(Studi Tentang Moral Ekonomi Pedagang Kaki Lima Di Pasar Sore Kota Batu)

0 4 2

POTRET KEHIDUPAN PEREMPUAN PEDAGANG PADA Potret Kehidupan Perempuan Pedagang Pada Malam Hari dalam Perspektif Gender (Studi Kasus Perempuan Pedagang Kaki lima di Alun-alun Kota Kecamatan Wonogiri,Kabupaten Wonogiri).

0 0 14

POTRET KEHIDUPAN PEREMPUAN PEDAGANG PADA Potret Kehidupan Perempuan Pedagang Pada Malam Hari dalam Perspektif Gender (Studi Kasus Perempuan Pedagang Kaki lima di Alun-alun Kota Kecamatan Wonogiri,Kabupaten Wonogiri).

0 0 16

PENGGUNAAN RUANG PUBLIK SEBAGAI TEMPAT BERJUALAN PEDAGANG KAKI LIMA (Kasus: Pedagang kaki Lima di Jalan Permindo Pasar Raya Kota Padang).

0 7 6

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Usaha Pedagang Eceran Studi Kasus: Pedagang Kaki Lima Di Kota Yogyakarta.

0 1 19

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Usaha Pedagang Eceran Studi Kasus: Pedagang Kaki Lima Di Kota Yogyakarta.

0 1 20

PERILAKU KONSUMEN DAGING AYAM GORENG (FRIED CHICKEN) KAKI LIMA DI KOTA PADANG.

0 0 6

Analisis Kondisi Sosial Ekonomi, Kendala dan Peluang Usaha Pedagang Kaki Lima: Studi pada Pedagang Kaki Lima di Seputar Alun-Alun Kabupaten Klaten

4 31 16

PROFIL PEDAGANG KAKI LIMA DAN EVALUASI KEBIJAKAN PUBLIK DALAM PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI KOTA SURABAYA ( Studi : Pedagang Kaki Lima di Taman Bungkul Surabaya) - Unika Repository

0 1 17